BUPATI KEPULAUAN MERANTI

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI KEPULAUAN MERANTI

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, DAN PENGGABUNGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 8 TAHUN 2009

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 1 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN EMPAT LAWANG

PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

BUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PENETAPAN DAN PENEGASAN BATAS DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 12 TAHUN 2004 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN DESA GONTAR BARU DI KECAMATAN ALAS BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR : 15 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN DESA NIJANG DI KECAMATAN UNTER IWES DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DHARMMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 20 TAHUN 2006 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN ATAU PENGGABUNGAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 12 TAHUN 2001 PEMBENTUKAN, PEMECAHAN, PENGGABUNGAN, DAN PENGHAPUSAN DESA

-2- Dengan Persetujuan Bersama

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 27 TAHUN 2006 TENTANG PENETAPAN DAN PENEGASAN BATAS DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389);

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN DONGGALA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN DESA KEBUN LIMA DAN DESA MUARO LULO DI KECAMATAN GUNUNG RAYA

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 9 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 5 TAHUN 2007 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 17 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BREBES Nomor : 39 Tahun : 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2012 NOMOR

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 6 SERI D

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN DESA NEREKEH KECAMATAN LINGGA KABUPATEN LINGGA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 8 TAHUN 2013

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2011 NOMOR 3

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 11 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

NOMOR 11 T,AHUN 2OO9 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR 05 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DUSUN

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 7 TAHUN 2011 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN DESA BUKIT BELAH KECAMATAN SINGKEP BARAT KABUPATEN LINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 11 TAHUN 2007

PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN EMPAT LAWANG

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG

BUPATI BANDUNG RANCANGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN DESA LABANGKA BARAT DI KECAMATAN BABULU

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 16 TAHUN 2008 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 7 TAHUN 2005

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT NOMOR 8 TAHUN 2011

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SANGGAU NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DESA BOTUH LINTANG KECAMATAN KAPUAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PENETAPAN BATAS DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERUYAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

Transkripsi:

BUPATI KEPULAUAN MERANTI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN DESA CITRA DAMAI, DESA TELESUNG, DESA DWI TUNGGAL, DESA WONOSARI, DESA TEBUN, DESA TENGGAYUN RAYA DAN DESA TANJUNG GEMUK DI KECAMATAN RANGSANG KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPULAUAN MERANTI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka untuk meningkatkan kemampuan penyelenggaraan Pemerintahan Desa secara berdayaguna dan berhasil guna, serta meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan kepada masyarakat maka dipandang perlu untuk menata kembali wilayah desa di Kecamatan Rangsang ; b. bahwa sesuai dengan ketentuan pasal 216 ayat (1) Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan ketentuan pasal 2 ayat (1) dan (2) Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, dipandang perlu adanya pembentukan desa baru; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pembentukan Desa Citra Damai, Desa Telesung, Desa Dwi Tunggal, Desa Wonosari, Desa Tebun, Desa Tenggayun Raya dan Desa Tanjung Gemuk Di Kecamatan Rangsang Kabupaten Kepulauan Meranti; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1646); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 4844);

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pembentukan Kabupaten Kepulauan Meranti di Provinsi Riau (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2009 Nomor 13, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4968); 5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587 ); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5104); Dengan persetujuan bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI dan BUPATI KEPULAUAN MERANTI

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PEMBENTUKAN DESA CITRA DAMAI, DESA TELESUNG, DESA DWI TUNGGAL, DESA WONOSARI, DESA TEBUN, DESA TENGGAYUN RAYA DAN DESA TANJUNG GEMUK DI KECAMATAN RANGSANG KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Kepulauan Meranti. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti. 3. Kepala Daerah yang selanjutnya disebut Bupati adalah Bupati Kepulauan Meranti. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti. 5. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai Perangkat daerah kabupaten. 6. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 7. Pemerintahan Desa adalah kegiatan penyelenggaraan Pemerintahan di desa yang dilaksanakan oleh Kepala Desa sebagai Badan Eksekutif dan Badan Permusyawaratan Desa sebagai Badan Legislatif. 8. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa. 9. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disebut BPD adalah Badan Permusyawaratan Desa yang terdiri atas pemuka-pemuka masyarakat yang ada di desa yang berfungsi mengayomi adat istiadat, membuat peraturan desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat serta melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintah desa. 10. Pembentukan Desa adalah penggabungan beberapa Desa, atau bagian desa yang bersandingan, atau pemekaran dari satu desa menjadi dua desa atau lebih, atau pembentukan desa dari luar desa yang sudah ada. 11. Batas adalah tanda pemisah antara desa yang bersebelahan baik berupa batas alam maupun batas buatan. 12. Batas desa adalah batas wilayah yurisdiksi pemisah wilayah penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan suatu desa dengan desa lain. 13. Peta dasar adalah peta yang menyajikan unsur-unsur alam dan/atau buatan manusia, yang berada di permukaan bumi digambarkan pada suatu bidang datar dengan skala, penomoran, proyeksi dan georeferensi tertentu. 14. Peta batas desa adalah peta yang menyajikan semua unsur batas dan unsur lainnya, pilar batas, garis batas, toponimi perairan dan transportasi.

15. Penetapan batas desa adalah proses penetapan batas desa secara kartometrik di atas suatu peta dasar yang disepakati. 16. Dusun adalah bagian dari wilayah desa yang merupakan lingkungan kerja pemerintahan desa. BAB II TUJUAN PEMBENTUKAN DESA Pasal 2 Pembentukan desa didasarkan pada aspirasi masyarakat dengan tujuan meningkatkan kemampuan penyelenggaraan pemerintahan desa dan pelayanan terhadap masyarakat serta menumbuhkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. BAB III PEMBENTUKAN DESA Pasal 3 Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Desa Citra Damai, Desa Telesung, Desa Dwi Tunggal, Desa Wonosari, Desa Tebun, Desa Tenggayun Raya dan Desa Tanjung Gemuk Di Kecamatan Rangsang Kabupaten Kepulauan Meranti. BAB IV WILAYAH DAN BATAS DESA Pasal 4 (1) Desa Citra Damai merupakan pemekaran dari Desa Tanjung Samak Kecamatan Rangsang, yang terdiri atas dusun Citra Damai. (2) Batas-batas wilayah Desa Citra Damai adalah sebagai berikut : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Tanjung Medang Kecamatan b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Tanjung Samak Kecamatan c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Dwi Tunggal Kecamatan d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Wonosari Kecamatan Rangsang. Pasal 5 (1) Desa Telesung merupakan pemekaran dari Desa Bungur Kecamatan Rangsang, terdiri atas : a. Dusun Ladang Kecil; b. Dusun Telesung. (2) Batas-batas wilayah Desa Telesung adalah sebagai berikut : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Melaka; b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Bungur Kecamatan

c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Tanjung Kedabu Kecamatan d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Bungur Kecamatan Rangsang. Pasal 6 (1) Desa Dwi Tunggal merupakan pemekaran dari Desa Tanjung Samak Kecamatan Rangsang, terdiri atas : a. Dusun Parit Masjid; b. Dusun Parit Lapis. (2) Batas-batas wilayah Desa Dwi Tunggal adalah sebagai berikut : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Tanjung Medang Kecamatan b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Selat Air Hitam; c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Tanjung Bakau Kecamatan d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Tanjung Samak Kecamatan Rangsang. Pasal 7 (1) Desa Wonosari merupakan pemekaran dari Desa Tanjung Samak Kecamatan Rangsang, terdiri atas dusun Wonosari. (2) Batas-batas wilayah Desa Wonosari adalah sebagai berikut : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Tanjung Medang Kecamatan b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Selat Air Hitam; c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Tanjung Samak Kecamatan d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Teluk Samak Kecamatan Rangsang. Pasal 8 (1) Desa Tebun merupakan pemekaran dari Desa Repan Kecamatan Rangsang, terdiri atas : a. Dusun Suka Maju; b. Dusun Sido Dadi; c. Dusun Harapan Baru. (2) Batas-batas wilayah Desa Tebun adalah sebagai berikut : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Bungur Kecamatan b. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Repan Kecamatan c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Selat Air Hitam; d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sokop Kecamatan Rangsang. Pasal 9 (1) Desa Tenggayun Raya merupakan pemekaran dari Desa Bungur Kecamatan Rangsang, terdiri atas : a. Dusun Tanggayun; b. Dusun Senyongkong. (2) Batas-batas wilayah Desa Tenggayun Raya adalah sebagai berikut : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Melaka;

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Bungur Kecamatan c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Bungur Kecamatan d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sonde Kecamatan Rangsang Barat. Pasal 10 (1) Desa Tanjung Gemuk merupakan pemekaran dari Desa Tanjung Medang Kecamatan Rangsang, terdiri atas : a. Dusun Tanjung Gemuk; b. Dusun Pugar Alam. (2) Batas-batas wilayah Desa Tanjung Gemuk adalah sebagai berikut : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Tanjung Medang Kecamatan b. Sebelah Timur berbatasan dengan Perairan Karimun; c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Topang; d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Tanjung Bakau Kecamatan Rangsang. Pasal 11 Batas-batas wilayah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2), Pasal 5 ayat (2), Pasal 6 ayat (2), Pasal 7 ayat (2), Pasal 8 ayat (2), Pasal 9 ayat (2), Pasal 10 ayat (2) dituangkan dalam bentuk peta yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati. BAB V PEMERINTAHAN DESA Pasal 12 (1) Atas usulan Camat, Bupati mengangkat Penjabat Kepala Desa hasil pembentukan. (2) Penjabat Kepala Desa berasal dari Sekretaris Desa induk atau Perangkat Desa lainnya atau Pegawai Negeri Sipil. (3) Dalam hal Penjabat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak terpenuhi, maka Penjabat dapat berasal dari tokoh masyarakat desa hasil pembentukan yang ditunjuk berdasarkan hasil musyawarah masyarakat desa pembentukan yang dilaksanakan oleh Pemerintahan Desa induk. (4) Masa jabatan Penjabat Kepala Desa ditetapkan selama-lamanya 1 (satu) tahun atau sampai dengan dilantiknya Kepala Desa definitif. Pasal 13 (1) Wewenang Penjabat Kepala Desa sama dengan wewenang Kepala Desa berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. (2) Penjabat Kepala Desa selain mempunyai wewenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas : a. menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan; b. memfasilitasi pembentukan anggota Badan Permusyawaratan Desa; dan c. memfasilitasi proses pelaksanaan pemilihan Kepala Desa.

Pasal 14 Penyerahan pembiayaan, perlengkapan serta pengaturan lebih lanjut mengenai pembagian kekayaan desa dilaksanakan secara musyawarah dengan difasilitasi oleh Camat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 15 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Pasal 16 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti. Ditetapkan di Selatpanjang pada tanggal 02 Januari 2012 BUPATI KEPULAUAN MERANTI, ttd Diundangkan di Selatpanjang pada tanggal 02 Januari 2012 I R W A N SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI, ttd H. ZUBIARSYAH, MS LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI TAHUN 2012 NOMOR 02 Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM DAN ORTAL, SUDANDRI, SH Penata Tk.I Nip. 19730630 200003 1 004

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN DESA CITRA DAMAI, DESA TELESUNG. DESA DWI TUNGGAL, DESA WONOSARI, DESA TEBUN, DESA TENGGAYUN RAYA DAN DESA TANJUNG GEMUK DI KECAMATAN RANGSANG KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI I. UMUM Desa sebagai kesatuan masyarakat hukum, memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus masyarakat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem Pemerintahan Nasional dan berada di daerah Kabupaten, sehingga penyelenggaraan Pemerintahan Desa diharuskan mempercepat timbulnya prakarsa dan kreatifitas masyarakat serta mendorong peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan dengan memanfaatkan sumber daya dan fasilitas yang tersedia. Dengan dibentuknya Desa Citra Damai, Desa Telesung. Desa Dwi Tunggal, Desa Wonosari, Desa Tebun, Desa Tenggayun Raya Dan Desa Tanjung Gemuk di wilayah Kecamatan Rangsang Kabupaten Kepulauan Meranti maka diharapkan dapat segera terwujud desa yang mandiri sesuai dengan semangat otonomi daerah sebagaimana diatur dalam ketentuan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa sehingga pelayanan prima kepada masyarakat dapat segera terwujud. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7

Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 02