KOMENTAR UMUM NO. 2 TINDAKAN-TINDAKAN BANTUAN TEKNIS INTERNASIONAL Komite Hak Ekonomi, Sosial, Dan Budaya PBB HRI/GEN/1/Rev.

dokumen-dokumen yang mirip
KOMENTAR UMUM NO. 03

K144 KONSULTASI TRIPARTIT UNTUK MENINGKATKAN PELAKSANAAN STANDAR-STANDAR KETENAGAKERJAAN INTERNASIONAL

TERJEMAHAN KOMENTAR UMUM KOVENAN INTERNASIONAL HAK EKONOMI, SOSIAL, DAN BUDAYA DITERBITKAN OLEH DEWAN EKONOMI DAN SOSIAL PBB

R-111 REKOMENDASI DISKRIMINASI (PEKERJAAN DAN JABATAN), 1958

Kebijakan Gender AIPP Rancangan September 2012

K182 PELANGGARAN DAN TINDAKAN SEGERA PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK

K 158 KONVENSI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982

K 183 KONVENSI PERLINDUNGAN MATERNITAS, 2000

R-165 REKOMENDASI PEKERJA DENGAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA, 1981

K143 KONVENSI PEKERJA MIGRAN (KETENTUAN TAMBAHAN), 1975

K150 Konvensi mengenai Administrasi Ketenagakerjaan: Peranan, Fungsi dan Organisasi

Annex 1: Kovenan Internasional Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya

Naskah Rekomendasi mengenai Landasan Nasional untuk Perlindungan Sosial

K189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011

K111 DISKRIMINASI DALAM PEKERJAAN DAN JABATAN

15A. Catatan Sementara NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional

R-166 REKOMENDASI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982

K 95 KONVENSI PERLINDUNGAN UPAH, 1949

R-188 REKOMENDASI AGEN PENEMPATAN KERJA SWASTA, 1997

R197 REKOMENDASI MENGENAI KERANGKA PROMOTIONAL UNTUK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

KOVENAN INTERNASIONAL HAK-HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA. Ditetapkan oleh Resolusi Majelis Umum 2200 A (XXI)

KOVENAN INTERNASIONAL HAK-HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA

DEKLARASI TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN. Diproklamasikan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa

R-180 REKOMENDASI PERLINDUNGAN KLAIM PEKERJA (KEPAILITAN PENGUSAHA), 1992

KOMENTAR UMUM no. 08

K 173 KONVENSI PERLINDUNGAN KLAIM PEKERJA (KEPAILITAN PENGUSAHA), 1992

R-90 REKOMENDASI PENGUPAHAN SETARA, 1951

K122 Konvensi mengenai Kebijakan di Bidang Penyediaan Lapangan Kerja

PROTOKOL OPSIONAL KONVENSI HAK-HAK ANAK MENGENAI KETERLIBATAN ANAK DALAM KONFLIK BERSENJATA

MENEGAKKAN TANGGUNG JAWAB MELINDUNGI: PERAN ANGGOTA PARLEMEN DALAM PENGAMANAN HIDUP WARGA SIPIL

PERNYATAAN KEBIJAKAN HAK ASASI MANUSIA UNILEVER

KOMENTAR UMUM no. 12

K187. Tahun 2006 tentang Landasan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

K81 PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN DALAM INDUSTRI DAN PERDAGANGAN

Diadopsi oleh resolusi Majelis Umum 53/144 pada 9 Desember 1998 MUKADIMAH

K105 PENGHAPUSAN KERJA PAKSA

KOVENAN INTERNASIONAL TENTANG HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA 1

KOMENTAR UMUM 9 Pelaksanaan Kovenan di Dalam Negeri 1

Orang-Orang Penyandang Cacat

K100 UPAH YANG SETARA BAGI PEKERJA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN UNTUK PEKERJAAN YANG SAMA NILAINYA

K177 Konvensi Kerja Rumahan, 1996 (No. 177)

DEKLARASI PEMBELA HAK ASASI MANUSIA

KOMENTAR UMUM 7 (1997) Hak atas Tempat Tinggal yang Layak: Pengusiran Paksa (Pasal 11 [1]

R201 Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Rangga, 2011

Konvensi 183 Tahun 2000 KONVENSI TENTANG REVISI TERHADAP KONVENSI TENTANG PERLINDUNGAN MATERNITAS (REVISI), 1952

15B. Catatan Sementara NASKAH REKOMENDASI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional

K27 PEMBERIAN TANDA BERAT PADA BARANG-BARANG BESAR YANG DIANGKUT DENGAN KAPAL

Deklarasi Dhaka tentang

Prinsip Dasar Peran Pengacara

Daftar lsi KOMENTAR INTERNASIONAL HAK SIPIL DAN POLITIK KATA PENGANTAR

Sekilas tentang Konvensi No. 189 dan Rekomendasi No Catatan konsep

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

PERANGKAT HAK ASASI MANUSIA LEMBAR FAKTA NO. 1. Kampanye Dunia untuk Hak Asasi Manusia

STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM*

K168. Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168)

DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA

Annex 5: Panduan Maastricht mengenai Pelanggaran Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya

K120 HYGIENE DALAM PERNIAGAAN DAN KANTOR-KANTOR

Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Hukuman Lain yang Kejam, Tidak Manusiawi, dan Merendahkan Martabat Manusia

KONVENSI INTERNASIONAL TENTANG PERLINDUNGAN TERHADAP SEMUA ORANG DARI TINDAKAN PENGHILANGAN SECARA PAKSA

KONVENSI INTERNASIONAL PENGHAPUSAN SEGALA BENTUK DISKRIMINASI RAS

KOVENAN INTERNASIONAL HAK-HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA

R184 Rekomendasi Kerja Rumahan, 1996 (No. 184)

GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21

Hak Ekosob: Penggunaan Perangkat-perangkat internasional untuk analisis data. Dr. Kitty Arambulo (untuk RWI/ELSAM, Jakarta)

R a a t f. Sistem Informasi Pedesaan

K87 KEBEBASAN BERSERIKAT DAN PERLINDUNGAN HAK UNTUK BERORGANISASI

K88 LEMBAGA PELAYANAN PENEMPATAN KERJA

UNOFFICIAL TRANSLATION

LEMBAGA NASIONAL UNTUK MEMAJUKAN DAN MELINDUNGI HAK ASASI MANUSIA. Lembar Fakta No. 19. Kampanye Dunia untuk Hak Asasi Manusia

K98 BERLAKUNYA DASAR-DASAR DARI HAK UNTUK BERORGANISASI DAN UNTUK BERUNDING BERSAMA

KOMENTAR UMUM no. 15

Distr.: Terbatas 15 Oktober Asli: Bahasa Inggris

KONVENSI INTERNASIONAL TENTANG PERLINDUNGAN TERHADAP SEMUA ORANG DARI TINDAKAN PENGHILANGAN SECARA PAKSA

PEDOMAN TENTANG PERANAN PARA JAKSA. Disahkan oleh Kongres Perserikatan Bangsa-Bangsa. Kedelapan. Tentang Pencegahan Kejahatan dan Perlakukan terhadap

K106 ISTIRAHAT MINGGUAN DALAM PERDAGANGAN DAN KANTOR- KANTOR

Oleh: Wahyu Susilo dalam Pertemuan Nasional Masyarakat Sipil untuk SDGs Jakarta, 6-7 Oktober 2015

HAK ATAS PERUMAHAN YANG LAYAK. Lembar Fakta No. 21. Kampanye Dunia Untuk Hak Asasi Manusia

PROTOKOL OPSIONAL PADA KONVENSI TENTANG HAK ANAK TENTANG KETERLIBATAN ANAK DALAM KONFLIK BERSENJATA

KONVENSI-KONVENSI ILO TENTANG KESETARAAN GENDER DI DUNIA KERJA

R198 REKOMENDASI MENGENAI HUBUNGAN KERJA

Komentar Umum 1. Kewajiban Pelaporan. (Sesi ketiga belas, 1981), Kompilasi Komentar Umum dan Rekomendasi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRISAI (Prinsip, Kriteria, Indikator, Safeguards Indonesia) Mei 2012

Komite Hak Asasi Manusia. Komentar Umum 1. Kewajiban Pelaporan. (Sesi ketiga belas, 1981), Kompilasi Komentar Umum dan Rekomendasi Umum

K155 Konvensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja, 1981

MULAI BERLAKU : 3 September 1981, sesuai dengan Pasal 27 (1)

DENGAN RAHMAT TUHAN Y ANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KOVENAN INTERNASIONAL TENTANG HAK SIPIL DAN POLITIK 1

Mengatasi diskriminasi etnis, agama dan asal muasal: Persoalan dan strategi penting

KOVENAN INTERNASIONAL TENTANG HAK SIPIL DAN POLITIK 1 MUKADIMAH

Bahan Diskusi Sessi Kedua Implementasi Konvensi Hak Sipil Politik dalam Hukum Nasional

BAB III INSTRUMEN INTERNASIONAL PERLINDUNGAN HAM PEREMPUAN

K45 KERJA WANITA DALAM SEGALA MACAM TAMBANG DIBAWAH TANAH

PROTOKOL OPSIONAL KONVENSI HAK-HAK ANAK MENGENAI PENJUALAN ANAK, PROSTITUSI ANAK, DAN PORNOGRAFI ANAK

Kebijakan Hak Asasi Manusia (HAM) dan Bisnis. 1 Pendahuluan 2 Komitmen 3 Pelaksanaan 4 Tata Kelola

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1604, 2014 BNPB. Penanggulangan. Bencana. Gender. Pengarusutamaan.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KONVENSI INTERNASIONAL TENTANG PERLINDUNGAN TERHADAP SEMUA ORANG DARI TINDAKAN PENGHILANGAN SECARA PAKSA

Transkripsi:

1 KOMENTAR UMUM NO. 2 TINDAKAN-TINDAKAN BANTUAN TEKNIS INTERNASIONAL Komite Hak Ekonomi, Sosial, Dan Budaya PBB HRI/GEN/1/Rev. 1 at 45 (1994) KOMITE HAK EKONOMI, SOSIAL, DAN BUDAYA, komentar umum no. 2. Pedoman Bantuan Teknis Internasional (pasal 22 Kovenan) (Sidang Keempat, 1990), Kompilasi Komentar-Komentar Umum Dan Rekomendasi-Rekomendasi Umum yang Diadopsi oleh Badan Kerjasama Hak Asasi Manusia PBB, Dokumen PBB no. HRI/GEN/1/Rev. 1 at 45 (1994). 1. Pasal 22 Kovenan menyediakan mekanisme dimana Majelis Ekonomi dan Sosial dapat membawa segala masalah yang timbul dari laporan-laporan yang ada berdasarkan Kovenan kepada badan-badan PBB yang relevan, dimana dapat membantu badan-badan tersebut dalam memutuskan, sesuai bidang kompetensinya, sebagai sarana dari ukuran-ukuran internasional untuk membantu pelaksanaan yang progresif dari Kovenan. Meskipun tanggungjawab umum berdasarkan pasal 22 ada pada Majelis Ekonomi dan Sosial, sangat wajar jika Komite Sosial, Ekonomi, dan Budaya untuk memainkan peranan aktif dalam memberikan saran dan bantuan kepada Majelis Ekonomi dan Sosial. 2. Rekomendasi sesuai pasal 22 dapat dibuat untuk tiap-tiap organ PBB, organ tambahan dan organ khusus yang berhubungan dengan penyediaan bantuan teknis. Komite menyadari bahwa ketentuan ini harus dipahami seragam termasuk oleh semua organ PBB dan badan-badan yang terlibat dalam setiap aspek kerjasama pembangunan internasional. Rekomendasi sesuai pasal 22 juga dianggap tepat untuk ditujukan antara lain kepada Sekretaris Jendral, organ tambahan seperti Komisi Hak Asasi Manusia, Komisi Pembangunan Sosial, dan Komisi Status Perempuan, badan lain seperti UNDP, UNICEF, dan CDP, lembaga-lembaga seperti Bank Dunia, IMF, dan setiap organ khusus seperti ILO, FAO, UNESCO, WHO 3. Pasal 22 bisa mengarah pada rekomendasi mengenai kebijakan umum atau pada rekomendasi yang berfokus pada situasi tertentu. Dalam konteks yang pertama, peranan utama Komite adalah untuk meningkatkan perhatian yang lebih besar untuk Termuat dalam dokumen E/1990/23

2 usaha-usaha promosi hak ekonomi, sosial dan budaya, melalui kerangka kerja kegiatan kerjasama pembangunan internasional yang dilakukan oleh, atau dengan bantuan, PBB dan organ-organnya. Dalam hal ini Komite mencatat bahwa Komisi Hak Asasi Manusia dan resolusinya 1989/13 tertanggal 2 maret 1989, mengundang Komite untuk memberikan pertimbangan-pertimbangan teknis yang akan digunakan oleh berbagai organ PBB dalam bidang pembangunan sehingga tercipta kerangka langkah-langkah yang terintegrasi untuk mempromosikan penghargaan hak ekonomi, sosial dan budaya dalam kegiatan-kegiatannya. 4. Sebagai pembahasan praktis pendahuluan, Komite mencatat bahwa segala usaha akan diberi bantuan, dan badan-badan yang relevan akan diberi informasi, jika mereka memiliki perhatian yang besar terhadap kerja Komite. Meskipun mengakui bahwa perhatian tersebut dapat terlihat dalam berbagai hal, Komite mengamati bahwa kehadiran badan PBB yang representatif dalam empat sesi pertamanya, kecuali ILO, UNESCO, dan WHO, sangat rendah. Bersamaan dengan itu, bahanbahan yang relevan dan informasi tertulis hanya diterima dari beberapa badan khusus saja. Komite menyadari bahwa pemahaman yang mendalam akan pentingnya hak ekonomi, sosial dan budaya dalam konteks kerjasama internasional dapat difasilitasi melalui interaksi yang besar antara Komite dan badan khusus yang sesuai. Setidaknya, hari diskusi umum mengenai masalah khusus, dimana Komite melaksanakan pada tiap sesinya, memberikan konteks yang ideal dimana perbedaan pandangan yang secara potensial bisa produktif dapat berlangsung. 5. Dalam masalah yang lebih luas mengenai promosi penghormatan Hak Asasi Manusia dalam konteks aktivitas pembangunan, Komite sejauh ini hanya melihat sedikit bukti dari upaya yang dilakukan oleh organ-organ PBB. Komite menyambut baik inisiatif yang diambil bersama-sama oleh Pusat Hak Asasi Manusia dan UNDP dalam memonya kepada Perwakilan PBB dan pejabat lainya sesuai bidangnya, untuk meminta saran dan nasehat, khususnyasehubungan dengan kemungkinan bentuk kerja sama dalam proyek [nama proyek] yang sedang berlangsung yang mempunyai dimensi Hak Asasi Manusia atau dalam saran dan bentuk lain sebagai respon pada keinginan pemerintah tertentu, Komite juga diberitahukan mengenai usaha jangka panjang yang dilakukan oleh ILO, untuk mengkaitkan antara standar Hak Asasi Manusia dan internasional tenaga kerja pada aktivitas kerjasama teknisnya. 6. Sehubungan dengan aktivitas tersebut, terdapat dua prinsip umum yang penting. Pertama adalah bahwa dua bentuk Hak Asasi Manusia adalah tidak bisa dipisahkan dan saling tergantung. Ini berarti usaha untuk mempromosikan satu set hak asasi juga harus memperhatikan hak yang lainnya. Badan PBB yang terlibat dalam

3 promosi hak ekonomi, sosial dan budaya harus melakukan upaya terbaiknya untuk memastikan bahwa tindakan-tindakan mereka telah sesuai dengan konsisten dan pemenuhan hak sipil dan politik. Dengan istilah negatif hal ini berarti bahwa badan internasional harus menghindari proyek dimana, sebagai contoh, menggunakan pekerja paksa yang bertentangan dengan standar internasional, atau melakukan diskriminasi terhadap individu dan kelompok yang bertentangan dengan Kovenan, atau berkaitan dengan pemindahan orang-orang dalam skala yang luas tanpa adanya ketentuan yang memadai mengenai kompensasi dan perlindungan. Dalam istilah yang positif, ini berarti bahwa, jika dimungkinkan, mungkin badan khusus harus bertindak sebagai pendukung dari proyek-proyek atau pendekatan-pendekatan, yang memberikan kontribusi tidak hanya terhadap pertumbuhan ekonomi atau tujuan lainya yang lebih luas, juga memperluas pemenuhan keseluruhan hak asasi manusia. 7. Prinsip kedua adalah bahwa aktivitas kerjasama pembangunan tidak secara langsung berperan dalam promosi hak ekonomi, sosial dan budaya. Setiap kegiatan yang dilakukan atas nama pembangunan telah dianggap sebagai salah rancangan dan bahkan kontra produktif dalam kerangka Hak Asasi Manusia. Guna mengurangi problem yang seperti ini, masalah-masalah yang dibahas dalam Kovenan harus, jika memungkinkan dan sesuai, diberikan pertimbangan yang khusus dan hati-hati. 8. Meskipun terdapat arti penting dalam pengintegrasian titik fokus Hak Asasi Manusia dalam kegiatan pembangunan, benarlah bahwa usulan-usulan integrasi tersebut dapat dengan mudah bertahan pada level umum. Sehingga, dalam rangka mendorong pelaksanaan prinsip-prinsip yang ada pada pasal 22 Kovenan, Komite berharap untuk memberi perhatian pada tindakan-tindakan berikut ini dimana bisa menjadi bahan pertimbangan oleh badan khusus yang relevan : a. Sebagai permasalahan yang prinsipil, organ PBB dan badan-badan PBB harus secara khusus mengakui hubungan erat yang harus dibentuk antara aktivitas pembangunan dan usaha untuk mempromosikan penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia secara umum dan hak ekonomi, sosial, serta budaya khususnya. Komite mencatat dalam hal ini kegagalan ketiga Strategi Dekade Pembangunan PBB yang pertama dalam mengakui hubungan tersebut dan mendesak agar strategi keempat, yang akan diadopsi pada tahun 1990, untuk meralat kesalahan tersebut.

4 b. Badan khusus PBB harus memberikan pertimbangan pada usulan, yang dibuat Sekretaris Jendral pada laporan tahun 1979 1, bahwa pernyataan dampak terhadap Hak Asasi Manusia harus menjadi prasyarat yang disiapkan dalam hubungan dengan semua aktivitas penting kerjasama pembangunan. c. Pelatihan atau penjelasan yang diberikan pada personel proyek dan personel lainnya dari Badan khusus PBB harus mencakup komponen yang berhubungan dengan standar dan prinsip Hak Asasi Manusia. d. Tiap usaha harus dilakukan, pada tiap fase proyek pembangunan, untuk menjamin bahwa hak yang ada di Kovenan benar-benar diperhatikan. Hal ini juga akan berlaku, sebagai contoh, dalam pemetaan awal kebutuhan prioritas tiap Negara tertentu, dalam identifikasi proyek tertentu, dalam perencanaan proyek, dalam pelaksanaan proyek, dan pada evaluasi final. 9. Masalah yang telah menjadi perhatian khusus Komite dalam kajian laporan Negara adalah dampak merugikan dari beban utang dan tindakan-tindakan penyesuaian lain dalam pemenuhan hak ekonomi, sosial dan budaya pada banyak Negara. Komite mengakui bahwa program-program penyesuaian akan seringkali tidak dapat dihindarkan dan hal ini akan seringkali berkaitan dengan banyak penghematan. Dalam kondisi tersebut, bagaimanapun juga, usaha-usaha untuk melindungi hak ekonomi, sosial dan budaya yang paling dasar semakin penting. Negara penandatangan Kovenan, juga badan PBB yang relevan harus melakukan suatu usaha tertentu untuk menjamin bahwa perlindungan secara maksimun dapat dimungkinkan, berada dalam kebijakan dan program yang dirancang untuk melaksanakan penyesuaian. Pendekatan tersebut, yang seringkali dinyatakan sebagai penyesuaian dengan wajah kemanusiaan atau sebagai promosi pembangunan berdimensi kemanusiaan mengharuskan bahwa tujuan dari perlindungan Hak Asasi Manusia masyarakat miskin dan rentan harus menjadi tujuan utama dari penyesuaian ekonomi. Bersamaan dengan itu, tindakan internasional untuk menangani krisis utang harus memperhatikan kebutuhan perlindungan hak ekonomi, sosial dan budaya melalui, antara lain, kerjasama internasional. Dalam banyak situasi, hal ini mungkin mengacu pada kebutuhan prakarsa-prakarsa penting untuk pemulihan utang. 10. Akhirnya, Komite berharap untuk menarik perhatian pada kesempatan penting yang diberikan pada Negara penandatangan, sesuai pasal 22 Kovenan, untuk 1 Dimensi internasional hak atas pembangunan sebagai suatu hak asasi manusia dalam kaitannya dengan hak asasi lainnya didasarkan pada kerjasama internasional, termasuk hak atas perdamaian, dengan mempertimbangkan prasyarat dari tata ekonomi internasional yang baru serta kebutuhan fundamental manusia (E/CN.4/1334, paragraf 314).

5 mengidentifikasi dalam laporannya segala kebutuhan tertentu yang mungkin mereka miliki dalam hal bantuan teknis atau kerjasama pembangunan.