UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DALAM PENGENALAN KONSEP BILANGAN MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN PENGENALAN KONSEP ANGKA MELALUI PERMAINAN KALENDER DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM SILATURAHMI KABUPATEN PADANG PARIAMAN. Nurmainis ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. ditangani, dan tidak akan pernah selesai untuk dikerjakan dari waktu ke

PENERAPAN OUTDOOR LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH NUSUKAN I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN CONGKLAK PADA KELOMPOK A

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bagi anak usia prasekolah. Sekurang-kurangnya ada tiga alasan utama. yang mendukung pentingnya pendidikan prasekolah.

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun.

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK ANANDA PARIAMAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN ROLET KATA DI TAMAN KANAK KANAK AISYIYAH KUBANG AGAM

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan program pendidikan dini anak usia 4-6 tahun. Tugas utama TK

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN BOLA ANGKA DI TK SAMUDERA SATU ATAP PARIAMAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI BERMAIN KARTU ANGKA BERGAMBAR PADA ANAK USIA TK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

PENINGKATAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF MELALUI PERMAINAN MENGURAIKAN KATA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM. Pebriani.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PERMAINAN TABUNG PINTAR di TK NEGERI PEMBINA LUBUK BASUNG. Ramaini ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS ANAK MELALUI EKSPLORASI ALAM (SAWAH) DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA KABUPATEN SOLOK SELATAN

Jurnal Pesona PAUD Vol.I No 1 Page 1

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Sisdiknas, bab I pasal I butir 4).

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada masa Golden Age (keemasan), sesuai dengan

Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

ARTIKEL PENELITIAN SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD OLEH :

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN 2016/2017

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1 10 DENGAN MENGGUNAKAN KARTU ANGKA. Endah Retnowati

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD. 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3 Dosen PGSD FKIP UNS

memenuhi tuntutan sosial, kultural, dam religius dalam lingkungan kehidupannya. Pendidikan anak usia dini pada hakekatnya adalah pendidikan yang

PENINGKATAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI BERMAIN REMI TEMATIK PADA ANAK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 PURWOSARI

MENINGKATKAN PERILAKU SOSIAL ANAK MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA KELOMPOK A DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL TOBOLI

BAB I PENDAHULUAN. potensi baik psikis maupun fisik yang meliputi moral dan nilai agama, sosial,

SKRIPSI. Oleh: SITI ZULAIKAH NPM

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN MELALUI MEDIA POHON HITUNG FLANEL PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Upaya

Jurnal Pesona PAUD, Vol. I. No.1.Wani

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA DAN GAMBAR DI TK ABA TLOBONG I KELAS B TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk

I PENDAHULUAN. Pada usia prasekolah (3-6 tahun) atau biasa disebut masa keemasan (golden age)

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh GelarSarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Bimbingan dan Konseling OLEH :

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI KEGIATAN MENCETAK PADA ANAK USIA 3 4 TAHUN

Andrefi Purjiningrum 1, Siti Wahyuningsih 2, Rukayah 2

MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI PEMBIASAAN DI KELOMPOK B PAUD NEGERI PEMBINA PALU

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK SANGRINA BUNDA PASAR TIKU

Antologi UPI Volume, Nomor, Juni 2015, Abstract

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI PERMAINAN TEBAK SUARA PADA ANAK KELOMPOK A TK AL HIDAYAH SUMBERAGUNG 02 KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN BLITAR

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

IMPLEMENTASI METODE BERMAIN BERBANTUAN BAHAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN PADA KELOMPOK A TK WIDYA PUSPITA CANGGU

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 12 ISSN X

ARTIKEL JURNAL. Oleh: Eka Kumalasari NIM

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

PENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN BERHITUNG DI TK GIRIWONO 2

Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan 1-10 Melalui Model Pembelajaran Guided Discovery

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Dalam perkembangannya,

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN LINGKARAN ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK QATRINNADA KECAMATAN KOTO TANGAH PADANG

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM IRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK BINA UMMAT PESISIR SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan bagi anak-anak usia

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Melalui Bermain Bombik Modifikasi Pada Anak Kelompok Bermain

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA KELAS VIII-F SMP NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA BAHASA INGGRIS MELALUI BERNYANYI PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN PADA ANAK DENGAN PERMAINAN ULAR TANGGA DI KB ABC BLORONG

ARTIKEL PENELITIAN. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD.

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FAKTOR DAN KELIPATAN BILANGAN MELALUI METODE CTL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan sosok individu yang sedang menjalani suatu proses

Pengaruh Media Menara Angka Terhadap Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Kelompok A

Peningkatan Kemampuan Matematika Anak Usia Dini Melalui Permainan Jam Pintar di Taman Kanak - Kanak Pembina Kec. Bangkinang Kota

Keywords: Index Card Match, card number, Learning Mathematics

PENINGKATAN PARTISIPASI BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK SDN 10 SINTOGA KABUPATEN PADANG PARIAMAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK B MENGGUNAKAN MEDIA TANGRAM

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PERMAINAN CONGKLAK PADA ANAK KELOMPOK A

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA DAN GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KANISIUS SIDOWAYAH KLATEN TAHUN AJARAN

IMPLEMENTASI PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DALAM MENGENAL LAMBANG BILANGAN 1-10 MELALUI BERMAIN KARTU ANGKA PADA KELOMPOK A TK ARIMBI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program studi PG PAUD FKIP UNP Kediri.

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MENGGUNAKAN METODE STUDI KASUS PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SD

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN 1-10 MELALUI BERMAIN MEDIA FLANEL ANGKA PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN


BAB I PENDAHULUAN. mencapai hal tersebut, salah satu usaha yang dilakukan adalah mendidik anak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. anak didiknya, kesesuaian alat bermain, alat bantu, serta metode yang

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. menjunjung tinggi nilai pendidikan dan dengan pendidikan manusia menjadi lebih

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN 1-20 MELALUI MEDIA KARTU BERGAMBAR PADA KELOMPOK B TK AISYIYAH 21 PREMULUNG TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN

Randi Pratama 1 Dinawati Trapsilasiwi 2 Susi Setiawani 3 ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu bentuk upaya sadar yang bertujuan untuk

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MERANGKAI HURUF MENJADI KATA MELALUI MEDIA KOTAK ALFABET PADA KELOMPOK B

BAB I PENDAHULUAN. rentangan usia lahir sampai 6 tahun. Pada usia ini secara terminologi disebut

PENGGUNAAN METODE INDEX CARD MATCH PADA MATA PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN MENGENAL SEJARAH UANG

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERCOBAAN SAINS SEDERHANA PADA ANAK KELOMPOK B2 TK GAMALIEL PALU

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN MAHYONG DI TAMAN KANAK- KANAK DHARMAWANITA LUBUK BASUNG. Rahmil Fuad

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi.

Transkripsi:

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DALAM PENGENALAN KONSEP BILANGAN MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK Rini Priliantini Sugianto dan Deti Rostika 1 detirostika@yahoo.com Jurusan Pedagogik, Kampus Cibiru, Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurang berkembangnya kemampuan kognitif anak kelompok B TK PGRI Himpawan Kecamatan Surian Kabupaten Sumedang, hal ini disebabkan karena media pembelajaran yang kurang menarik perhatian anak, Alat Permainan Edukatif (APE) yang terbatas, suasana pembelajaran yang kurang menyenangkan, serta pemilihan metode dalam teknik pembelajaran masih kurang bervariasi. Oleh karena itu salah satu solusinya yaitu dengan membuat kegiatan pengenalan konsep bilangan menjadi lebih menarik yakni dengan menggunakan permainan kartu angka. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu (1) untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran dengan permainan kartu angka dalam pengenalan konsep bilangan di Taman Kanak-kanak; (2) untuk meningkatkan kemampuan kognitif matematika anak Taman Kanak-kanak dalam pembelajaran pengenalan konsep bilangan melalui permainan kartu angka. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas, dan teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu teknik observasi, tes, wawancara, dan dokumentasi. Kesimpulan penelitian ini yaitu (1) Proses pelaksanaan pembelajaran dengan permainan kartu angka dalam pengenalan konsep bilangan dilakukan dalam tiga langkah, yaitu menyiapkan media kartu angka dan gambar, meminta anak untuk menyebutkan dan menunjukan lambang bilangan, serta menunjukan bilangan yang diperintahkan guru. (2) melalui permainan kartu angka, kemampuan anak dalam mengenal konsep bilangan meningkat pada setiap siklusnya. Pada waktu menyebutkan dan menunjukan lambang bilangan siklus I hanya sebesar 23%, siklus II meningkat 40% hingga siklus III mencapai 76%. Peningkatannya mencapai 53%. Pada waktu mengurutkan bilangan, siklus I sebesar 13%, siklus II meningkat 36% hingga siklus III mencapai 73%. Peningkatannya mencapai 60%. Pada waktu memasangkan lambang bilangan dengan jumlah gambar, siklus I sebesar 23%, siklus II meningkat 36%, hingga siklus III mencapai 76%. Peningkatannya mencapai 53%. Kata Kunci : Kemampuan Kognitif, Pengenalan Konsep Bilangan, Permainan Kartu Angka 1 Penulis Penanggung Jawab

Rini Priliantini Sugianto dan Deti Rostika Upaya Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak dalam Pengenalan Konsep Bilangan Melalui Permainan Kartu Angka di Taman Kanak-Kanak ABSTRACT This study is motivated by the lack of development cognitive ability of kindergarten group B TK PGRI Himpawan Surian sub-district Sumedang regency. This is because the learning media has less attention to students, limited Alat Permainan Edukatif (APE), less pleasant learning atmosphere, also less variative in choosing learning technique method. So, one of the solution is to make introduction activity concept of numbers to be more interested with using number card game. The purpose of this study are (1) to know the learning process with number card game in introducing the number concept in kindergarten; (2) to increase mathematic conginive ability students of kindergarten in introducing numbers concept learning through number card game. This study used action research method, and the data collection technique are observation, test, interview and documentary. The conclusion of this study are (1) learning process with number card game in introducing numbers concept done in three ways, which are preparing the number card media and pictures, asking students to tell and pointed numbers symbol, also pointed numbers that the teacher asked. (2) with number card game, the students ability in knowing numbers concept increase in every cycle. Cycle symbol in telling and pointing numbers only at 23%, cycle II increase in 40% untill cycle III reach 76%. The raising reach 53%. When arranging the numbers, cycle I reach 13%, cycle II increase in 36%, until cycle III reach 73%. The raising reach 60%. When put the numbers symbol in with number of pictures, cycle I reach 23%, cycle II increase in 36%, until cycle III reach 76%. Keyword: convitive ability, introducing numbers concept, number card game.

Kepedulian terhadap pendidikan anak prasekolah selayaknya memang tidak asal-asalan, karena pada usia prasekolah merupakan usia yang efektif untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki oleh anak-anak. Sebagaimana dinyatakan dalam Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 28, ayat 3 menyatakan bahwa : Taman Kanak-kanak (TK) merupakan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal, yang bertujuan membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai agama, sosial, emosional, kemandirian, kognitif, bahasa, fisik/motorik, dan seni untuk siap memasuki sekolah dasar. Upaya mengembangkan berbagai potensi ini dapat dilakukan dengan berbagai cara termasuk melalui pembelajaran berhitung menggunakan permainan kartu angka, permainan berhitung merupakan bagian dari matematika diperlukan untuk menumbuhkembangkan keterampilan berhitung yang sangat berguna bagi kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain berhitung di Taman Kanak-kanak diperlukan untuk mengembangkan pengetahuan dasar matematika, sehingga anak secara mental siap mengikuti pembelajaran matematika lebih lanjut di Sekolah Dasar. Anak-anak masih membutuhkan orang dewasa dalam kehidupannya, untuk membimbing mereka dalam eksplorasinya. Tanpa kehadiran orang dewasa sifat ingin tahu anak sering kali menjadi kurang aktif. Satu hal penting yang dapat dilakukan orang dewasa untuk membantu anakanaknya dengan matematika adalah belajar merasa nyaman dalam suasana menyenangkan dengan menggunakan strategi pembelajaran matematika yang tanpa disadari anak sebenarnya dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Menanggapi hal diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kondisi lingkungan yang kondusif akan mendukung bagi terbentuknya keterampilan kognitif dan mengembangkan potensi matematika anak, baik itu di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Oleh karena itu pendidikan prasekolah merupakan jembatan untuk memfasilitasi perkembangan kemampuan dasar anak yang mengembangkan kemampuan matematika dengan menyediakan fasilitas yang mendukung perkembangan tersebut. Secara pribadi setiap anak akan mengembangkan pola reaksi masingmasing terhadap rangsangan yang di alaminya. Setiap perkembangan itu berlainan menurut tempo dan irama perkembangan masing-masing anak. Karena tempo perkembangan itu bersifat individual, maka perkembangannya tidak sama. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya faktor bawaan, lingkungan, gizi makanan, kesehatan dan pengaruh dari luar. Sedangkan pada irama perkembangan akan mengalami kemunduran dalam suatu bidang saat kematangan fungsi-fungsi yang dimilikinya, pada saat itu akan terlihat adanya selingan diantara cepat atau lambatnya perkembangan. Menurut Depdiknas (2004:15), bahwa : Yang menjadi acuan pembelajaran dalam perkembangan kognitif matematika seharusnya anak usia 5-6 tahun harus sudah bisa mengenal konsep bilangan, diantaranya dapat membilang/menyebutkan urutan bilangan dari 1-20, menunjuk benda (mengenal konsep bilangan dengan benda-benda) sampai 10, membuat urutan bilangan 1-10 dengan benda-benda, dan dapat menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan benda. Pada kenyataannya peneliti menemukan beberapa orang anak di TK PGRI Himpawan yang kesulitan dalam mengenal bilangan, hal ini terlihat dari hasil pengamatan terhadap anak dan hasil

Rini Priliantini Sugianto dan Deti Rostika Upaya Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak dalam Pengenalan Konsep Bilangan Melalui Permainan Kartu Angka di Taman Kanak-Kanak wawancara dengan guru kelas. Anak bisa membilang/menyebutkan urutan bilangan tetapi pada saat guru bertanya bilangan 1-10 anak masih belum bisa menunjukan bilangan dengan tepat, dan anak mengalami kesulitan dalam menghubungkan bilangan dengan benda. Masalah tersebut bisa disebabkan karena perkembangan kognitif matematika anak yang kurang optimal, atau metode pembelajaran yang digunakan guru masih menggunakan metode konvensional sehingga dalam belajar matematika anak kurang berminat. Penggunaan metode pembelajaran yang baru dan sesuai dengan tuntutan dunia karakter anak menjadi sangat penting, karena akan dapat memfasilitasi perkembangan berbagai potensi dan kemampuan anak secara optimal, serta tumbuhnya sikap dan kebiasaan perilaku yang positif, yang mendukung pengembangan potensi dan kemampuan anak tersebut. Sebaliknya kekeliruan dalam penggunaan metode pembelajaran dapat menghambat perkembangan potensipotensi anak secara optimal. Sistem pembelajaran yang cenderung menerapkan dan menginginkan kepraktisan dalam memberikan pembelajaran akan mengabaikan prinsip-prinsip pembelajaran di TK. Mengingat kenyataan diatas, maka diperlukan suatu teknik yang menarik dan tepat, yang akan jadi suatu alternatif untuk menolong anak dalam mengembangkan kognitif matematika anak usia prasekolah dan tanpa mengabaikan prinsip pendekatan pembelajaran di TK Bermain Sambil Belajar, Belajar Seraya Bermain. Dalam hal ini pembelajaran akan secara mudah diberikan sambil bermain menggunakan strategi, metode, atau bahan dan media yang menarik agar mudah diikuti oleh anak. Melalui bermain, anak diajak untuk bereksplorasi, menemukan, memanfaatkan benda-benda yang ada di sekelilingnya. Salah satu upaya guru memberikan solusi dalam pengembangan kemampuan kognitif dengan menggunakan media kartu angka. Menggunakan metode kartu angka dapat menarik perhatian anak, dapat memudahkan menyampaikan materi pada anak, dan dengan bermain kartu angka anak dapat melihat secara langsung bentuk angka. Tujuan penelitian secara khusus yaitu sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui proses pelaksanaan pembelajaran dengan permainan kartu angka dalam pengenalan konsep bilangan di TK PGRI Himpawan. 2. Untuk meningkatkan kemampuan kognitif matematika anak TK PGRI Himpawan dalam pembelajaran pengenalan konsep bilangan melalui permainan kartu angka. 1. Kemampuan Kognitif Kemampuan kognitif merupakan salah satu bidang pengembangan yang ada di TK. Pengembangan kemampuan ini diarahkan agar anak mampu menyelesaikan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-harinya, mengembangkan daya ciptanya dan mengenal kondisi-kondisi yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Menurut Chaplin (Asrori:2007) kemampuan konitif adalah suatu proses berfikir, daya menghubungkan, kemampuan menilai, dan mempertimbangkan. Sedangkan menurut Susanto (2011:47) berpendapat, kognitif merupakan suatu proses berfikir, yaitu kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa. Melalui pengembangan kognitif, anak diharapkan untuk memahami situasi yang terjadi di lingkungannya, seperti penyebab banjir, sakit gigi, dan sebagainya. Senada dengan hal di atas, Depdiknas (2007:3) juga mengemukakan bahwa: Pengembangan kognitif adalah suatu proses berfikir berupa kemampuan untuk menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan sesuatu. Dengan

PGPAUD Cibiru Volume 1 Nomor 3 Oktober 2013 kata lain anak akan membangun dunia kognisi mereka sendiri karena anak mampu mengolah informasi yang diterima untuk mengembangkan gagasan baru tidak hanya sekedar menerima informasi dari lingkungan. Dari pendapat di atas dapat peneliti di simpulkan bahwa kemampuan kognitif adalah kemampuan yang dimiliki seseorang dalam memecahkan suatu masalah melalui proses berfikir, menghubungkan, menilai, serta mempertimbangkan dalam menyesuaikan diri untuk mencapai tujuan. Kemampuan kognitif diarahkan agar anak mampu mengembangkan daya persepsinya berdasarkan apa yang dilihat, didengar dan dirasakan, sehingga anak akan memiliki pemahaman yang utuh dan komprehensif. Selain itu, anak juga diarahkan agar mampu memahami simbol-simbol yang tersebar di dunia sekitar, seperti simbol bilangan. 2. Konsep Bilangan Bilangan merupakan salah satu unsur penting dari matematika. Bila kita membicarakan mengenai konsep matematika, maka kita tidak akan terlepas dari adanya bilangan. Menurut Adjie dan Rostika (2006:94), bilangan merupakan suatu unsur (objek) yang tidak didefinisikan (underfined term). Dengan kata lain, tidak ada kata-kata yang dapat mengartikan mengenai arti dari bilangan. Walau begitu, kehidupan manusia tidak terlepas dari bilangan, misalnya jumlah siswa yang hadir dan jumlah uang yang dikeluarkan untuk membeli mainan. Konsep bilangan di Taman Kanakkanak meliputi pengenalan bilangan dengan menggunakan benda-benda konkrit, menyebut urutan bilangan, membuat urutan bilangan, membedakan dan membuat dua kumpulan benda(yang sama jumlahnya, tidak sama jumlahnya), bahkan sudah diajarkan mengenai penjumlahan dan pengurangan melalui benda-benda konkrit tersebut 3. Permainan Kartu Angka a. Pengertian Bermain Bermain bagi anak merupakan salah satu hal yang sangat penting. Menurut Al- Ghazali (Abidin, 2009:1) mengatakan bahwa Bermain merupakan sesuatu yang sangat penting dan dibutuhkan anak. Orang dewasa tidak boleh melarang anakanak untuk bermain karena dunia anak adalah dunia bermain. Hal ini sejalan dengan pendapat dari Depdikbud (Solehuddin, 2000: 87) Bermain adalah sifat yang melekat langsung pada kodrat anak, jika anak yang tidak mau bermain dan mengabaikan kenyataan ini apalagi mengingkari, jelas bertentangan dengan kebutuhan perkembangan jiwa anak. Menurut Schickedanz, et al (Solehuddin, 2000:87) mengemukakan bahwa Bermain memungkinkan anak untuk membangun suatu pengetahuan baru, mengembangkan keterampilan social, mengembangkan kecakapan untuk mengatasi kesulitan, mengembangkan rasa kemampuan dan dapat mengembangkan keterampilanketerampilan motorik. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bermain adalah suatu aktifitas yang menyenangkan dan tanpa dipaksakan, sukarela dan spontan, yang dapat memberikan informasi/makna/pengertian dan kemampuan memahami konsep-konsep secara alamiah dan bersifat aktif. Sedangkan Permainan adalah salah satu bentuk aktivitas sosial yang dominan pada masa awal anak-anak. Sebab, anakanak menghabiskan lebih banyak waktunya diluar rumah bermain dengan teman-temannya dibanding terlibat aktivitas lain. Karena itu, kebanyakan hubungan sosial dengan teman sebaya dalam masa ini terjadi dalam bentuk permainan. Menurut Heterington dan Parke (Desmita:2005) mendefinisikan permainan sebagai A nonserious and self-contained activity engaged for the sheer satisfaction it brings. Jadi, permainan bagi anak-anak adalah suatu

Rini Priliantini Sugianto dan Deti Rostika Upaya Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak dalam Pengenalan Konsep Bilangan Melalui Permainan Kartu Angka di Taman Kanak-Kanak bentuk aktivitas yang menyenangkan yang dilakukan semata-mata untuk aktivitas itu sendiri, bukan karena ingin memperoleh sesuatu yang dihasilkan dari aktifitas tersebut. Hal ini adalah karena bagi anakanak proses melakukan sesuatu lebih menarik daripada hasil yang akan didapatkannya. b. Media Kartu Angka Menurut Schram (Zaman, 2008:4.4) mengemukakan bahwa Media merupakan teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Makna umumnya adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Istilah media ini sangat populer dalam bidang komunikasi. Sedangkan media kartu angka merupakan suatu media gambar yang berbentuk persegi panjang terbuat dari kertas atau sejenisnya yang tertulis angka-angka di kertas tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa permainan kartu angka merupakan suatu permainan yang menggunakan media kartu angka dan gambar. Anak diharapkan mampu menyebutkan dengan benar angka yang terdapat dalam kartu, dan mampu memasangkan angka ke dalam gambar. Dibawah ini terdapat macam-macam permainan kartu angka, diantaranya : 1. Memasangkan/menghubungkan Kartu Angka dengan Gambar Dalam permainan ini pertama guru menyediakan kartu angka dari 1-9, dan juga menyediakan kartu yang didalamnya terdapat gambar apa saja dari 1-9 kemudian kedua kartu tersebut ditempel di papan planel secara acak. Lalu satu persatu anak diperintahkan untuk memasangkan/menghubungkan kartu angka yang sesuai dengan jumlah gambar di papan planel tersebut. 2. Menempelkan Kartu Angka Pada Benda Dalam permainan ini guru menyediakan kartu angka dari 1-9, dan menyediakan berbagai macam benda. Anak diperintahkan untuk menghitung benda tersebut, setelah selesai menghitung anak berlomba memilih kartu angka yang sesuai dengan benda. 3. Mencari kartu angka yang sama Dalam permainan ini guru menyediakan kartu angka dari 1-9 masing-masing 4 buah, kemudian guru meminta anak berlomba untuk mengumpulkan kartu angka yang sama bentuknya. METODE 1. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi yang dipilih untuk perbaikan pengembangan ini dilaksanakan di TK PGRI Himpawan Kecamatan Surian Kabupaten Sumedang. Subjek penelitian adalah anak kelompok B tahun ajaran 2011/2012. Jumlah anak kelompok B sebanyak 10 orang yang terdiri dari 5 orang anak perempuan dan 5 orang anak laki-laki. 2. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan upaya perbaikan pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru terhadap siswanya untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran di dalam kelas. Metode PTK relevan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, yang berusaha meningkatkan proses pembelajaran di kelas untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak, terutama dalam mengenal konsep bilangan. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu desain PTK Elliot. Desain PTK ini terdiri dari tiga siklus, yang masing-masing siklus terdiri dari tiga tindakan. Desain penelitian Elliot memiliki langkah-langkah yang terdiri dari enam tahapan, di antaranya yaitu tahap identifikasi masalah, tahap memeriksa di lapangan (reconnaissance), tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi, dan tahap refleksi.

PGPAUD Cibiru Volume 1 Nomor 3 Oktober 2013 3. Definisi Operasional Fokus penelitian ini yaitu pada permainan. Permainan adalah suatu aktifitas yang dilakukan oleh beberapa anak untuk mencari kesenangan yang dapat membentuk proses kepribadian anak dan membantu anak mencapai perkembangan fisik, intelektual, sosial, moral dan emosional. Permainan yang dipilih adalah permainan kartu angka dengan menggunakan media kartu angka dan gambar. Media sederhana ini dapat dijadikan guru sebagai alat bantu untuk mengenalkan bilangan sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak. Konsep membilang dalam penelitian ini adalah kemampuan anak dalam menyebutkan bilangan dan mengenal lambang bilangan. Indikator dari kemampuan membilang yaitu meliputi (1) anak dapat membilang 1-20, (2) anak dapat mengenal dan menunjukkan lambang bilangan 1-20, (3) anak dapat memasangkan lambang bilangan dengan jumlah gambar dari 1-10. Indikatorindikator tersebut akan di ukur secara kualitatif dengan menggunakan panduan observasi, wawancara, pengetesan dan dokumentasi. 4. Instrumen Penelitian Instrumen yang di gunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi, catatan lapangan, lembar wawancara, lembar penilaian performa, dan dokumentasi. 5. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik observasi, pengetesan, wawancara, dokumentasi, dan catatan lapangan. Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan ialah analisis data kuantitatif dan data kualitatif. Teknik analisis data kualitatif yaitu berupa observasi, wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi. Teknik ini dilakukan dengan cara mengumpulkan seluruh data kemudian dianalisis dan terakhir disimpulkan. Sedangkan teknik kuantitatif yaitu diperoleh dari hasil belajar anak dari performa yang kemudian diambil melalui rata-rata nilai di akhir penilaian. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam tiga siklus, yang masingmasing siklus terdiri dari tiga tindakan. Data-data diperoleh melalui observasi langsung, pengetesan, wawancara langsung dan dokumentasi. Semua data dituangkan ke dalam lembar observasi, lembar wawancara, instumen penilaian performance dan dokumentasi. Bab IV ini berisi gambaran penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan. Pengolahan data hasil penelitian dituangkan dalam bentuk tabel, kemudian dideskripsikan. Deskripsi hasil penelitian disajikan tiap siklus, mulai dari siklus I sampai dengan siklus III. Tiap siklus dilaksanakan berdasarkan Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang telah di buat, dan pelaksanaan siklus berikutnya merupakan perbaikan dari siklus sebelumnya guna mencapai indikator kemampuan yang telah ditetapkan. Pada siklus I, kemampuan kognitif anak pada indikator menyebutkan dan menunjukan lambang bilangan 1-20 sebesar 23%. Pada indikator mampu mengurutkan bilangan dari 1-20, rata-rata kemampuan kognitif dalam pengenalan bilangan sebesar 13%. Kemudian pada indikator memasangkan lambang bilangan dengan jumlah gambar sampai 10, rata-rata kemampuan kognitif anak dalam pengenalan bilangan sebesar 23%. Pada siklus II, kemampuan kognitif anak pada indikator menyebutkan dan menunjukan lambang bilangan 1-20 sebesar 40%. Pada indikator mampu mengurutkan bilangan dari 1-20, rata-rata kemampuan kognitif dalam pengenalan bilangan sebesar 36%. Kemudian pada indikator memasangkan lambang bilangan dengan jumlah gambar sampai 10, rata-rata

Rini Priliantini Sugianto dan Deti Rostika Upaya Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak dalam Pengenalan Konsep Bilangan Melalui Permainan Kartu Angka di Taman Kanak-Kanak kemampuan kognitif anak dalam menunjukan lambang bilangan. Pada pengenalan bilangan sebesar 40%. siklus I, rata-rata kemampuan anak 23%, Pada siklus III, kemampuan kognitif anak pada indikator menyebutkan dan menunjukan lambang bilangan 1-20, ratarata kemampuan kognitif dalam pengenalan bilangan sebesar 76%. Pada indikator mampu mengurutkan bilangan dari 1-20, rata-rata kemampuan kognitif dalam pengenalan bilangan sebesar 73%. Kemudian pada indikator memasangkan lambang bilangan dengan jumlah gambar sampai 10, rata-rata kemampuan kognitif anak dalam pengenalan bilangan sebesar 76%. 2. Pembahasan Meningkatnya kemampuan kognitif anak terlihat selama proses kegiatan kognitif berlangsung. Pada awalnya anakanak belum terbiasa dengan penggunaan media kartu angka dan kegiatan permainan kartu angka yang dilaksanakan, sehingga mereka sulit tertib selama kegiatan. Namun pada siklus terakhir, anak-anak sudah mulai terbiasa dengan kegiatan yang dilaksanakan, sehingga membuatnnya lebih tertib lagi. Sebagian besar anak mengaku senang dengan kegiatan yang dilakukan, karena sebelumnya mereka belum pernah melakukan kegiatan membilang dengan media tersebut. Pemanfaatan media dalam kegiatan pembelajaran mampu meningkatkan aktivitas anak dalam proses pembelajaran, sehingga kemampuan kognitifnya meningkat. Ditambah dengan pemberian motivasi dan reward dari guru, dan terus ditingkatkannya kemampuan guru dalam menggunakan media, serta merangsang anak untuk terlibat aktif. Menurut Sanjaya (2008:171) menyatakan bahwa penggunaan media dapat menambah motivasi belajar siswa sehingga perhatian siswa terhadap materi pembelajaran dapat lebih meningkat. Rata-rata hasil kemampuan kognitif anak dari siklus I sampai siklus III. Indikator kesatu yaitu menyebutkan dan sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 40%, dan pada siklus III kemampuannya meningkat menjadi 76%. Indikator yang kedua yaitu mengurutkan bilangan. Pada siklus I, rata-rata kemampuan anak 13%, sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 36%, dan pada siklus III kemampuannya meningkat menjadi 73%. Indikator yang ketiga yaitu mampu memasangkan lambang bilangan dengan gambar. Pada siklus I, rata-rata kemampuan anak 23%, sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 40%, dan pada siklus III kemampuannya meningkat menjadi 76%. Berdasarkan uraian di atas, terlihat jelas bahwa dengan menggunakan kartu angka, kemampuan kogitif anak meningkat. Pada siklus I indikator menyebutkan dan menunjukan lambang bilangan hanya sebesar 23% hingga siklus III mencapai 76%. Peningkatannya mencapai 53%. Kemudian indikator kedua mengurutkan bilangan, siklus I sebesar 13% hingga siklus III mencapai 73%. Peningkatannya mencapai 60%. Dan pada indikator ketiga pada siklus I sebsesar 23% hingga siklus III mencapai 76%. Peningkatannya mencapai 53%. KESIMPULAN a. Proses pelaksanaan pembelajaran dengan permainan kartu angka dalam pengenalan konsep bilangan dilakukan dalam tiga langkah. Langkah pertama peneliti menyiapkan media kartu angka dan gambar. Langkah kedua, pada pelaksanaan pembelajaran peneliti meminta anak untuk menyebutkan dan menunjukan lambang bilangan, dan ketika guru menyebutkan salah satu bilangan secara acak, maka anak harus mampu menunjukan bilangan yang diperintahkan guru. Kemudian pada saat mengurutkan bilangan, guru meminta anak satu persatu untuk

PGPAUD Cibiru Volume 1 Nomor 3 Oktober 2013 mengurutkan bilangan dari 1-20. Dan pada saat memasangkan lambang bilangan dengan gambar, guru meminta anak menghubungkan angka dengan gambar yang ada di papan tulis dan di lembar kerja anak. b. Melalui permainan kartu angka, kemampuan kognitif matematika anak TK PGRI Himpawan dalam pembelajaran pengenalan konsep bilangan mengalami peningkatan. Hal ini dapat di lihat dari persentase kemampuan kognitif anak dari siklus I sampai siklus III, pada indikator kesatu yaitu menyebutkan dan menunjukan lambang bilangan siklus I hanya sebesar 23%, siklus II meningkat menjadi 40% hingga siklus III mencapai 76%. Peningkatannya mencapai 53%. Kemudian indikator kedua yaitu mengurutkan bilangan, siklus I sebesar 13%, siklus II meningkat menjadi 36% hingga siklus III mencapai 73%. Peningkatannya mencapai 60%. Dan pada indikator ketiga yaitu memasangkan lambang bilangan dengan jumlah gambar, siklus I sebesar 23%, siklus II meningkat menjadi 36%, hingga siklus III mencapai 76%. Peningkatannya mencapai 53%. Desmita. (2005). Psikologi Perkembangan.Bandung: Remaja Rosdakarya. Sanjaya, W. (2008).Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.Jakarta:Kencana Prenada Media Group. Solehuddin. (2000). Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah. Bandung: FIP UPI. Susanto, A. (2011).Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Zaman, dkk. (2008). Media Pembelajaran. Jakarta:Universitas Terbuka. DAFTAR PUSTAKA Abidin, Y. (2009). Bermain. Bandung : Rizqi Press Adjie, N. dan Rostika, D. (2006).Konsep Dasar Matematika. Bandung: UPI Press. Asrori, M. (2007). Psikologi Pembelajaran. Bandung : CV Wacana prima. Depdiknas. (2004). Kurikulum 2004. Jakarta: Depdiknas.