Wa Ode Yusria 1), Sitti Kurniansi 2) 1 Staf Pengajar Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian UHO 2 Alumni Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian UHO

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KELAYAKAN USAHA GULA AREN STUDI KASUS: DESA MANCANG, KEC. SELESAI, KAB. LANGKAT ABSTRAK

Analisis Pendapatan Usaha Pengrajin Gula Aren Di Desa Tulo a Kecamatan Bulango Utara Kabupaten Bone Bolango

ANALISIS PENPAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI TAHU DANI DI KOTA PALU. Income and Worthiness Analysis of Industrial Enterprises Tofu Dani in Palu

AGRIPLUS, Volume 22 Nomor : 01Januari 2012, ISSN

ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN USAHA GULA MERAH DENGAN USAHA GULA TAPO (STUDI KASUS DI DESA AMBESIA KACAMATAN TOMINI KABUPATEN PARIGI MOUTONG)

III. METODE PENELITIAN. dengan cara mengumpulkan informasi-informasi tentang keadaan nyata yang ada

STUDI KELAYAKAN AGROINDUSTRI GETUK GORENG DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS

226 ZIRAA AH, Volume 32 Nomor 3, Oktober 2011 Halaman ISSN

BAB II LANDASAN TEORI. Pertama, penelitian dari Maninggar Praditya (2010) dengan judul Analisis

ANALISIS NILAI TAMBAH USAHA PENGOLAHAN GULA AREN DI DESA SUKA MAJU KECAMATAN SIBOLANGIT KABUPATEN DELI SERDANG

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM USAHA BERSAMADI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN USAHA PENGRAJIN GULA AREN DI DESA TULO A KECAMATAN BULANGO UTARA KABUPATEN BONE BOLANGO

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI GULA SEMUT (Studi Kasus pada Perajin Gula Semut di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis)

KERANGKA PENDEKATAN TEORI

Oleh: Munirwan Zani 1) ABSTRACT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS KELAYAKAN USAHA AGROINDUSTRI GULA KELAPA DI DESA PANERUSAN KULON KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN BANJARNEGARA

ANALISIS BIAYA, PENERIMAAN, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI GULA AREN (Suatu Kasus di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis)

Jurnal S. Pertanian 1 (10) : (2017) ISSN :

AGUS PRANOTO

KERANGKA PENDEKATAN TEORI

PENDAHULUAN. Nurmedika 1, Marhawati M 2, Max Nur Alam 2 ABSTRACT

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA JAYA

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM PETELUR HJ. SARI INTAN DI DESA POTOYA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Desa Sindangangin Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis)

ANALISIS USAHA PEMBESARAN IKAN NILA (Oreochromis sp.) PADA KARAMBA JARING APUNG DI KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI

I. METODE PENELITIAN. A. Metode Dasar Penelitian

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September 2013

ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI AGROINDUSTRI GULA KELAPA DI DESA JALATUNDA KECAMATAN MANDIRAJA ABSTRAK

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Profil Industri Rumah Tangga olahan Salak Pondoh. Kegiatan pengolahan Salak Pondoh sudah dilakukan oleh warga masyarakat

ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI KERIPIK NENAS DAN KERIPIK NANGKA DI DESA KUALU NENAS KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR

ANALISIS KEUNTUNGAN USAHA TANI CENGKEH (STUDI KASUS DESA SULUUN RAYA) Heince A. A. Lolowang Vicky V. J. Palenewen Arie D. P. Mirah

22 Siti Masithoh et al Pemanfaatan lahan pekarangan

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

KAJIAN PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADA PROGRAM GERNAS KAKAO DI SULAWESI TENGGARA

II. LANDASAN TEORI A. Penelitian Terdahulu

ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TAPE SINGKONG DI KOTA PEKANBARU

ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. umur. Karakteristik umur berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas gula semut

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KOTA BANGUN KECAMATAN KOTA BANGUN

No. Uraian Rata-rata/Produsen 1. Nilai Tambah Bruto (Rp) ,56 2. Jumlah Bahan Baku (Kg) 6.900,00 Nilai Tambah per Bahan Baku (Rp/Kg) 493,56

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus pada Perajin Tempe di Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran)

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September KELAYAKAN USAHATANI UBI JALAR (Ipomoea batatas L) DI LAHAN PASIR KECAMATAN MIRIT KABUPATEN KEBUMEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI MINYAK NILAM DI DESA LUMBUTAROMBO KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

ISSN : AGRITEPA, Vol. II, No.2, Januari Juni 2016

EFISIENSI USAHATANI PADI BERAS HITAM DI KABUPATEN KARANGANYAR

Oleh : DEDI DJULIANSAH DOSEN PRODI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SILIWANGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA LAANTULA JAYA KECAMATAN WITAPONDA KABUPATEN MOROWALI

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Purworejo yang terdiri dari 49 desa.luas wilayah Kecamatan Pituruh yaitu 7681

Sumatera Utara ***) Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ABSTRACT

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian pedesaan merupakan perekonomian yang dihasilkan

ANALISIS PERBEDAAN BIAYA, PENDAPATAN DAN RENTABILITAS PADA AGROINDUSTRI TEMPE ANTARA PENGGUNAAN MODAL SENDIRI DENGAN MODAL PINJAMAN

ANALISIS TITIK IMPAS (BEP) VIRGIN COCONUT OIL PADA KUB YEVO MULIA DESA LALOMBI KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PENDAPATAN USAHA GULA AREN DI DUSUN KALATIN, KECAMATAN RATAHAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PENJUALAN AYAM RAS PEDAGING DI PASAR MASOMBA KOTA PALU

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelapa , , ,16

ANALISIS PENGARUH BIAYA INPUT DAN TENAGA KERJA TERHADAP KONVERSI LUAS LAHAN KARET MENJADI LAHAN KELAPA SAWIT

ANALISIS AGROINDUSTRI GULA KELAPA (SuatuKasus di Desa Sukamulya Kecamatan Purwadadi Kabupaten Ciamis) Abstrak

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA KERIPIK UBIKAYU PADA INDUSTRI PUNDI MASDI KOTA PALU

BAB III METODE PENELITIAN. pertimbangan Desa yang memiliki unit usaha industri Gula Kelapa. Kecamatan

PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH USAHA KOPI BUBUK ROBUSTA DI KABUPATEN LEBONG (STUDI KASUS PADA USAHA KOPI BUBUK CAP PADI)

Analisis kelayakan Usaha Kue Semprong (kasippi) di Mega Rezky Skala Rumah Tangga Desa Lagi-Agi Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar

PENENTUAN HARGA POKOK DAN SKALA MINIMUM PRODUKSI COMRING HASIL OLAHAN SINGKONG

PERFORMANSI NILAI TAMBAH KEDELAI MENJADI TAHU DI KABUPATEN SAMBAS

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI BIAYA USAHATANI TEMBAKAU MAESAN 2 DI KABUPATEN BONDOWOSO

ANALISIS KEUNTUNGAN PENGRAJIN TAHU (Studi Kasus Industri Rumah Tangga di Kecamatan Telaga)

ANALISIS KELAYAKAN USAHA GULA KELAPA DI KAMPUNG KUMBE DISTRIK MALIND KABUPATEN MERAUKE. Jurusan Agribisnis FAPERTA UNMUS ABSTRACT PENDAHULUAN

ANALISIS KOMPARASI PENDAPATAN USAHATANI KAKAO DAN USAHATANI LADA DI DESA LAMONG JAYA KECAMATAN LAEYA KABUPATEN KONAWE SELATAN

ANALISIS NILAI TAMBAH, KEUNTUNGAN, DAN TITIK IMPAS PENGOLAHAN HASIL RENGGINANG UBI KAYU (RENGGINING) SKALA RUMAH TANGGA DI KOTA BENGKULU

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA PENGOLAHAN KEDELAI PADA IRT TASIK GARUT DI KABUPATEN LEBONG

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN PEDAGANG KELAPA MUDA DI KELURAHAN TATURA UTARA DENGAN KELURAHAN TALISE KOTA PALU

ANALISIS PERBANDINGAN NILAI TAMBAH PENGOLAHAN UBI KAYU MENJADI TEPUNG MOCAF DAN TEPUNG TAPIOKA DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

KELAYAKAN USAHA AGROINDUSTRI KERIPIK DAN SALE PISANG GORENG. Agus Muharam 1 )

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI MINYAK NILAM DI DESA LUMBUTAROMBO KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH DODOL RUMPUT LAUT PADA INDUSTRI CITA RASA DI KELURAHAN TINGGEDE KABUPATEN SIGI

PENDAPATAN USAHATANI KACANG TANAH DI DESA TAGAWITI KECAMATAN ILE APE KABUPATEN LEMBATA

RENTABILITAS USAHA PADA INDUSTRI BAWANG GORENG SAL-HAN DI KOTA PALU SULAWESI TENGAH. Profitability of Sal-Han fried onions in Palu -Central Sulawesi

ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Kecamatan Langensari Kota Banjar) Abstrak

ANALISIS PENDAPATAN DAN TITIK IMPAS AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Desa Sindangasih Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis) Abstrak

STUDI PENDAPATAN USAHA GULA AREN DITINJAU DARI JENIS BAHAN BAKAR DI DUSUN GIRIREJO KELURAHAN LEMPAKE KECAMATAN SAMARINDA UTARA

KONTRIBUSI PENDAPATAN AGROINDUSTRI GULA KELAPA TERHADAP PENDAPATAN TOTAL KELUARGA PERAJIN

Hasil rata-rata (Rp/PT) , , ,04

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA AGROINDUSTRI GULA AREN DI KECAMATAN LINGSAR

ANALISIS USAHATANI PALA DI KAMPUNG TALAWID KECAMATAN KENDAHE KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE ABSTRACT

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL KELAPA SAWIT RAKYAT

ANALISIS EFISIENSI DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TAHU DI KOTA PEKANBARU

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI NANAS DI DESA DODA KECAMATAN KINOVARO KABUPATEN SIGI

KUISIONER PENELITIAN POTENSI dan PEMANFAATAN AREN (Arenga pinnata) di DESA KUTAMBARU, KECAMATAN MUNTHE, KABUPATEN KARO

PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI KOPRA JEMUR DAN KOPRA ASAP (STUDI KASUS DESA PASLATEN SATU KECAMATAN TATAPAAN)

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan kejadian-kejadian atau

KELAYAKAN USAHA GULA AREN DI KAWASAN PENDUKUNG KOTAMOBAGU ( STUDI KASUS DESA POOPO KECAMATAN PASSI TIMUR KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

1 Analisis Biaya dan Pendapatan Pengolahan Gula Aren Di Desa Tolowe Ponre Waru Kecamatan Wolo Kabupaten Kolaka (Cost and Income Analysis of Palm Sugar Processing in Tolowe Ponre Waru Village, Wolo Subdistrict, Kolaka District) Wa Ode Yusria 1), Sitti Kurniansi 2) 1 Staf Pengajar Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian UHO 2 Alumni Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian UHO ABSTRACT Cost and Income Analysis of Palm Sugar Processing in Tolowe Ponre Waru Village, Wolo Subdistrict, Kolaka District.The research aimed to find out: (1)the amount of cost and income of small-scale palm sugar farmer-processors, and (2) profitability ratio of palm sugar processing, in Tolowe Ponre Waru Villageat Wolo Subdistrict of Kolaka District. Data consisted of primary data collected through direct interviews and secondary data collected from relevant governmental institutions. Data were analyzed using income and R/C ratio analysis. Research results showed that (1) income of palm sugar farmer-processors was Rp2.477.622,84 in average, or Rp49.552.456,72 permonth for all respondents,which had contributed significantly toward the housseholds welfare, and (2) revenue obtained by palm sugar farmer-processors was Rp3.181.150,00 in average, or Rp63.623.000,00 for all respondents. The amount of cost spent in palm sugar processing was Rp703.527,16 in average, or Rp14.070.543,28 for all respondents. Based on this amount of total revenue and total cost, the R/C ratio was 4,52 which meant that palm sugar processing was feasible to be undertaken. Keywords: Cost, Income, Palm Sugar, Revenue PENDAHULUAN Salah satu sub sektor pertanian yang cukup penting keberadaannya dalam pembangunan nasional adalah sub sektor perkebunan. Komoditi perkebunan yang banyak dilestarikan dan ditingkatkan oleh industri kecil adalah gula aren yang bahan baku berasal dari tanaman aren. Aren (Arenga pinata) termasuk suku Arecaceae (pinang-pinangan), merupakan tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) yaitu biji buahnya terbungkus oleh daging buah. Tanaman atau pohon aren hampir mirip dengan pohon kelapa (Cocus nucivera). Namun pohon kelapa dan pohon aren mempunyai perbedaan pada batangnya. Pohon kelapa memiliki batang pohon yang bersih, yaitu pelapah

2 daun dan kapasnya mudah di ambil sedangkan pohon aren memiliki batang yang sangat kotor karena batangnya terbalut ijuk yang warnanya hitam dan sangat kuat sehingga pelapah daun yang sudah tua pun sangat sulit untuk diambil atau dilepas dari batangnya. Ditinjau dari segi pembuatannya dan bentuk hasilnya maka usaha pengolahan gula aren termasuk dalam food-processing, yaitu mengolah hasil pertanian menjadi bahan konsumsi. Pada kenyataannya, gula merah yang berasal dari nira aren lebih unggul dari gula merah yang berasal dari nira kelapa. Gula aren memiliki cita rasa yang jauh lebih manis dan tajam. Oleh karena itu industri pangan yang menggunakan gula merah lebih senang gula aren. Pada umumnya harga gula aren dipasaran lebih mahal dari pada gula kelapa (Safari, 1995). Usaha industri kecil pengolahan gula aren yang dilaksanakan oleh masyarakat Di Desa Tolowe Ponre Waru masih menggunakan peralatan yang sederhana dan usaha ini berkembang hingga sekarang, disamping itu penggunaan gula aren sebagai bahan baku industri pangan sehari-hari banyak dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat, baik di kota maupun di desa. Hal ini tentunya memberikan peluang untuk mengembangkan industri pengolahan gula aren secara lebih meluas. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juni 2015 di Desa Tolowe Ponre Waru Kecamatan Wolo Kabupaten Kolaka. Alasan memilih tempat ini adalah karena Desa Tolowe Ponre Waru Kecamatan Wolo Kabupaten Kolaka merupakan salah satu desa yang 1,09 % dari 1.829 jumlah penduduk mengusahakan gula aren sebagai sumber mata pencaharian dan pengalaman mengolah gula aren sudah cukup lama karena sudah puluhan tahun mengolah gula aren dan dilakukan secara turun temurun. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah petani pengolah gula aren yang memiliki lahan dan mengusahakan pengolahan gula aren yang berjumlah 20 KK. Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara Sensus. Menurut Sudjana (2005) metode sensus digunakan apabila setiap anggota atau karakteristik

3 yang ada didalam populasi dikenai penelitian. Hal ini disebabkan populasi yang ada kurang dari 30 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengolah gula aren yang ada di Desa Tolowe Ponre Waru Kecamatan Wolo Kabupaten Kolaka yaitu sebanyak 20 KK. Variabel penelitian meliputi: 1. Identitas responden, yaitu: umur, tingkat pendidikan, pengalaman mengolah gula aren dan jumlah anggota keluarga. 2. Karakteristik usaha gula aren, yaitu luas lahan, biaya tetap (bangunan, bumbung/jerigen, kapak, parang, wajan, cetakan, baskom, penyaring, tangga, palu, tungku, sutil, pengaduk, tataan, alat ciduk dan wadah dari anyaman bambu), biaya variabel (minyak kelapa, minyak tanah, kayu bakar dan kapur sirih), biaya produksi, jumlah produksi dan harga jual. Data penelitian dianalisa dengan menggunakan persamaan berikut : 1. Soekartawi, (2003) Untuk mengetahui besarnya pendapatan selisih antara penerimaan dan semua biaya digunakan rumus: π = TR TC Keterangan : π = Income atau pendapatan petani (Rp) TR = Total Revenue atau penerimaan total (Rp) TC = Total Cost atau biaya total yang dikeluarkan selama proses produksi (Rp) 2. Soekartawi (1995) Untuk menghitung besarnya efisiensi usaha menggunakan rumus R/C rasio sebagai berikut : R/C Ratio = TR TC Dengan kriteria sebagai berikut : R/C Ratio 1 : usaha pengolahan nira aren menjadi gula aren layak diusahakan R/C Ratio = 1 : usaha pengolahan nira aren menjadi gula aren belum layak atau usaha mencapai titik impas

4 R/C Ratio < 1 : usaha pengolahan nira aren menjadi gula aren tidak layak diusahakan Asumsi Metodologi, Dalam penelitian ini, peneliti memberikan asumsi tentang kedudukan masalahnya. Asumsi bahwa bahan baku nira aren dan tenaga kerja tidak masuk dalam pembiayaan karena air nira diperoleh sendiri sedangkan petani pengolah gula aren tidak mengeluarkan biaya tenaga kerja sebab petani pengolah gula aren mengolah usaha gula aren sendiri. PEMBAHASAN Gula aren di Sulawesi Tenggara adalah gula yang berbahan baku nira aren. Pohon aren mulai dapat disadap pada umur antara 6-8 tahun. Lamanya Pohon aren dapat disadap adalah 7-12 tahun. Di sebuah pohon aren dapat tumbuh 2-4 tandan bunga jantan yang siap disadap. Bunga jantan berwarna kuning kecoklatan atau coklat. Tandan bunga betina jika disadap akan mengurangi produksi nira suatu pohon aren. Tandan bunga betina berwarna hijau atau hijau kekuningan. Satu tandan bunga aren dapat disadap selama 3-7 bulan tergantung dari keterampilan penyadap. Usaha gula aren meliputi usaha pengolahan dan pemasaran gula aren. Usaha gula aren merupakan salah sumber mata pencaharian harian yang penting bagi masyarakat Sulawesi Tenggara termasuk warga desa Tolowe Ponre Waru Kecamatan Wolo Kabupaten Kolaka. Usaha gula aren masih berskala kecil, dilaksanakan secara perorangan, dan dengan teknologi yang sangat sederhana. Pengolahan gula aren terdiri dari dua jenis kegiatan yaitu penyadapan dan pemasakan nira. Dalam pengolahan gula aren memerlukan persiapan penyadapan nira secara khusus. Semua kegiatan dalam usaha pengolahan gula aren tersebut masih sangat sederhana dan memiliki ketergantungan tinggi terhadap alam Sekitar 80% dari input tetap dan input variabel yang digunakan diperoleh tanpa mengeluarkan biaya nominal. Tahapan kegiatan pengolahan gula aren dapat dilihat pada gambar berikut:

5 Enau/Aren Penyiapan Peralatan Pembersihan Pohon/Tandan Aren Pemotongan Tangkai Bunga Jantan Penyadapan (Pagi Dan Sore) Pemasakan (Perebusan) nira (3-4 jam) Pencetakan Gula Aren Gambar 1.2. Proses Pengolahan Gula Aren Petani berdasarkan golongan umur, menunjukkan bahwa sebanyak 85 % responden kategori usia produktif. Kategori tersebut menunjukan bahwa responden mampu melakukan berbagai kegiatan utamanya dalam kegiatan pengelolaan usahatani gula aren. Tabel 1. Petani Berdasarkan Golongan Umur di Desa Tolowe Ponre Waru Kecamatan Wolo Kabupaten Kolaka Tahun 2015 No Umur ( Tahun ) Jumlah ( Jiwa ) Presentase (%) 1. 2. 15 54 > 55 17 3 85 25 Jumlah 20 100 Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2015

6 Petani berdasarkan tingkat pendidikan, menunjukkan bahwa responden sebesar 85% pengolah gula aren hanya menamatkan pendidikan setingkat SD. Tabel 2. Petani Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa Tolowe Ponre Waru, Tahun 2015. No Tingkat Pendidikan Jumlah ( Jiwa ) Presentase (%) 1. 2. 3. SD SLTP SLTA 17 2 1 Jumlah 20 Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2015 Pengalaman mengolah gula aren, menunjukkan bahwa sebesar 40% responden dikategorikan cukup berpengalaman. Dengan pengalaman berusaha yang dimiliki responden akan erat kaitannya dengan cara menentukan langkah-langkah dalam melakukan tindakan pengelolaan usahanya dan juga akan lebih efisien dalam mengerjakan usaha pengolahan gula aren Tabel 3. Pengalaman Mengolah Gula Aren di Desa Tolowe Ponre Waru Kecamatan Wolo Kabupaten Kolaka. No Pengalaman berusaha ( tahun ) Jumlah (jiwa) Presentase (%) 1. 2. 3. < 5 5 10 >10 Jumlah 20 100 Sumber : Data Primer Setelah Diolah, Tahun 2015 7 8 5 85 10 5 100 35 40 25 Jumlah Anggota keluarga, menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki anggota keluarga 1 4 yaitu 12 jiwa atau sekitar 60 % dari jumlah responden yang anggota keluarganya > 4 yaitu 12 jiwa atau 60%. Hal ini berarti sebagian besar responden mempunyai jumlah anggota keluarga pada kategori kecil. Konsekuensi besarnya jumlah anggota keluarga yang demikian tentunya berdampak pada alokasi pendapatan responden yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan kelurga baik untuk konsumsi maupun untuk memenuhi kebutuhan atau kepentingan lain.

7 Tabel 4. Jumlah Anggota Keluarga Responden di Desa Tolowe Ponre Waru Kecamatan Wolo Kabupaten Kolaka, 2015 No Jumlah Anggota Keluarga Jumlah (jiwa) Presentase (%) 1. 1 4 12 60 2. >4 8 40 Jumlah 20 Sumber : Data Primer Setelah Diolah, Tahun 2015 Penerimaan, yang diterima oleh pengolah gula aren di Desa Tolowe Ponre Waru Kecamatan Wolo Kabupaten Kolaka merupakan hasil perkalian antara jumlah produksi dan harga yang berlaku dipasar yaitu antara Rp 8.000,00/kg Rp9.000,00/Kg. Penerimaan yang diperoleh pengolah responden di Desa Ponre Waru Kecamatan Wolo Kabupaten Kolaka sebesar Rp63.623.000,00/bulan dengan rata-rata penerimaan setiap responden adalah Rp3.181.150,00/bulan. Tabel 5. Biaya Tetap (Nilai Penyusutan) Peralatan Pada Pengolah Gula Aren Selama Satu Bulan Di Desa Tolowe Ponre Waru Kecamatan Wolo Kabupaten Kolaka Tahun 2015 No Jenis Peralatan Biaya Penyusutan (Rp) Presentase (%) 1 Bangunan 96.500,00 17,23 2 Wajan 87.650,00 15,65 3 Kapak 59.850,00 10,69 4 Parang 51.516,67 9,2 5 Alat Cetak 60.125,00 10,74 6 Jerigen 134.100,00 23,95 7 Baskom 2.000,00 0,36 8 Penyaring 7.500,00 1,34 9 Tangga 5.000,00 0,89 10 Palu 7.500,00 1,34 11 Tungku 13.525,00 2,42 12 Sutil 3.695,00 0,66 13 Pengaduk 7.500,00 1,34 14 Tataan 4.130,00 0,74 15 Alat Ciduk 1.500,00 0,27 16 Anyaman Bambu 17.825,00 3,18 Jumlah 559.916,67 100 100 Penggunaan biaya, menunjukkan bahwa jenis biaya yang digunakan terdiri dari biaya tetap dan variabel. Biaya tetap dihitung berdasarkan nilai penyusutan

8 peralatan yang digunakan pada pengolahan gula aren. Yaitu yang terbesar adalah penyusutan bangunan sebesar Rp134.100,00(23,95%) dan biaya penyusutan terendah adalah penyusutan tataan yaitu sebesar Rp1.500,00 (0,27%). Sedangkan biaya variabel yang dimaksud adalah biaya yang benar-benar dikeluarkan dalam sekali pengolahan gula aren. Komponen biaya yang diperhitungkan dalam penelitian ini meliputi: kapur sirih, kayu bakar dan minyak kelapa. Diketahui bahwa biaya yang tertinggi adalah pembelian kayu bakar sebesar Rp124.000,00(86,35 %) karena sulitnya mencari kayu bakar dan jauhnya tempat mencari kayu bakar sedangkan kayu bakar yang digunakan cukup banyak sebab pengapian harus tetap berlangsung selama proses pemasakan sedangkan biaya yang terendah adalah pembelian kapur sirih sebesar Rp1.600,00 (1,11 %) karena kapur sirih yang digunakan sangat sedikit yaitu seujung sendok makan sebab kapur sirih hanya digunakan untuk mencampur air nira agar tidak cepat asam. Tabel 6. Biaya variabel yang dikeluarkan oleh responden selama satu bulan di Desa Tolowe Ponre Waru Kecamatan Wolo Kabupaten Kolaka. No Jenis Biaya Jumlah Biaya Presentase (%) 1. 2. 3. 4. Kapur sirih Kayu bakar Minyak kelapa Minyak tanah 1.600,00 124.000,00 9.000,00 9.000,00 1,11 86,35 6,27 6,27 Jumlah 143.600,00 100 Pendapatan, rata-rata yang diperoleh dari 20 pengolah gula aren adalah sebesar Rp49.552.456,72/bulan dengan rata-rata pendapatan setiap responden Rp2.477.622,84/bulan. Dari pendapatan tersebut maka untuk mengetahui bahwa pengolahan gula aren di desa Tolowe Ponre Waru Kecamatan Wolo Kabupaten Kolaka layak atau tidak untuk diusahakan maka digunakan rumus R/C Ratio dimana total penerimaan dibagi total biaya yang dikeluarkan dalam proses pengolahan gula aren. Penerimaan yang dimaksud yaitu jumlah uang yang diterima dalam proses mengolah gula aren yaitu Rp3.181.150,00 dan total biaya pengolahan gula aren adalah Rp703.527,16 sehingga diperoleh 4,52 dengan kriteria usaha pengolahan gula aren di Desa Tolowe Ponre Waru Kecamatan Wolo Kabupaten Kolaka layak untuk diusahakan.

9 KESIMPULAN DAN SARAN 1. Penerimaan petani pengolah gula aren di Desa Tolowe Ponre Waru Kecamatan Wolo Kabupaten Kolaka yaitu rata-rata sebesar Rp3.181.150,00, sedangkan biaya yang dikeluarkan dalam proses mengolah gula aren yaitu rata-rata Rp703.527,16. Dari jumlah penerimaan yang diperoleh petani pengolah gula aren dan biaya yang dikeluarkan maka diperoleh pendapatan yaitu rata-rata Rp2.477.622,84per bulan. 2. Pengolah gula aren di Desa Tolowe Ponre Waru Kecamatan Wolo Kabupaten Kolaka menguntungkan secara ekonomi dan layak untuk diusahakan ditunjukkan oleh nilai R/C Ratio diatas 1 (R/C Ratio 4,52), yang dihasilkan dari pengorbanan sebesar Rp703.527,16 mampu mendatangkan nilai produksi sebesar Rp3.181.150,00. Pengolah gula aren agar memperhatikan proses pengolahan sehingga dapat memperoleh pendapatan yang menguntungkan dan biaya pengolahan yang sedikit sehingga diharapkan usaha pengolahan gula aren layak untuk diusahakan. DAFTAR PUSTAKA Assauri, 1993. Manajemen produksi dan Operasi. Edisi Empat. Lembaga penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta Bahari, Akib Tuwo, Usman Rianse, 1998. Teknik Analisa Usahatani. Fakultas Pertanian Universitas Haluoleo, Kendari Safari, A., 1995. Teknik Membuat Gula Aren. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Jakarta. Daniel, 2002. Analisis Keuntungan dan Efisiensi Usahatani Gula Aren di Kecamatan Demak. Tesis MIESP UNDIP. Tidakdipublikasikan Dinas Perkebunan Kabupaten Kolaka, 2013. Luas Area dan Produksi Kabupaten Kolaka. Kolaka Effendi, 2009. Metodologi Penelitian Survay, LP3ES, Jakarta. Sudjana. 2002. Metode Statistika. Tarsito Bandung. Bandung.

10 Soekartawi, 1995. Teori Ekonomi Produksi. Raja Grafindo Persada. Jakarta..2003. Agribisnis Teori dan Aplikasinya. PT. Raja Gapindo Persada.Jakarta..