107 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa data dan penelitian yang dilakukan di Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Jakarta Barat tentang Public Relations Kominfomas dalam aktifitas sosialisasi program e-ktp, maka dapat disimpulkan bahwa: Public Relations Kominfomas dan Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Jakarta Barat telah menerapkan proses kerja Public Relations dalam melakukan aktiftas sosialisasi, yaitu: 1. Pengenalan Situasi Sebelum membuat perencanaan program, Public Relations Kominfomas dan Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Jakarta Barat menganalisa situasi untuk mendefinisikan masalah dengan cara memantau berita-berita di media massa seperti issue apa yang sedang berkembang di masyarakat. Selain itu mereka juga menampung segala keluhan, saran dan kritik dari para kliennya. Public Relations Kominfomas dan Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Jakarta Barat selalu melakukan diskusi dengan pihak internal maupun eksternal untuk mencari tahu apa yang diinginkan oleh masyarakat agar hasil yang diinginkan dapat tercapai dengan baik. Mereka mengumpulkan data-data yang dibutuhkan tentang situasi yang sedang 107
108 berkembang di masyarakat untuk melakukan aktifitas sosialisasi program e-ktp ini. 2. Penetapan Tujuan Tujuan utama perencanaan aktivitas Public Relations Kominfomas yang dilakukan oleh Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Jakarta Barat adalah untuk mendapatkan Positioning yang lebih kuat dari masyarakat agar sosialisasi dapat diterima dimata khalayaknya. Dengan memiliki tujuan tersebut membuat Public Relations Kominfomas dapat lebih dipercaya oleh Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Jakarta Barat dan masyarakat. Sejalan dengan teori bahwa Public Relations Kominfomas harus menjalin hubungan baik antara organisasi dengan publiknya, baik internal maupun eksternal. Dalam rangka menanamkan pengertian dalam upaya menciptakan opini publik yang bertujuan agar sosialisasi yang dilakukan dapat diterima oleh seluruh khalayak sehingga dapat memberikan hasil yang optimal. 3. Penetapan Khalayak Khalayak yang menjadi target sasaran utama dari Public Relations kominfomas adalah kalangan Kelurahan. Selain itu, tidak menutup kemungkinan untuk Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Jakarta Barat dan kalangan umum (masyarakat) untuk menjadi target sasaran dari Public Relations Kominfomas. Perencanaan aktivitas yang dilakukan oleh Public Relations Kominfomas disesuaikan dengan kesanggupan khalayak
109 yakni dalam memilih media harus dilakukan dengan selektif dan disesuaikan kepada keadaan dan kondisi. Hal ini sesuai dengan teori bahwa khalayak dan pemilihan media harus dapat menjangkau semua khalayak yang dituju yang disesuaikan dengan kehidupan, kemampuan, kebiasaan, dan pengetahuan khalayak tersebut. Hal ini dilakukan untuk mencapai skala prioritas karena berkaitan dengan adanya keterbatasan anggaran dan sumberdaya yang lainnya. 4. Pemilihan Media dan Teknik-Teknik Public Relations Pemilihan Media dan Teknik-Teknik Public Relations yang digunakan oleh Public Relations Kominfomas, bentuk kerjasama dengan media massa dilakukan dengan melakukan konferensi pers dan membuat press release yang akan dimuat di media massa. Jika dikaitkan dengan penyelenggaraan konferensi pers maka tujuan utamanya adalah agar khalayak sasaran dapat mengetahui dengan jelas aktivitas kegiatan yang dilakukan oleh Public Relations Kominfomas dan Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Jakarta Barat, sehingga kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan objektif diatas. Dari hasil penelitian diatas aktivitas yang dilakukan oleh Public Relations Kominfomas sudah cukup baik dengan menggunakan jalur media massa. Dengan kegiatan yang mempunyai nilai berita diharapkan dapat terjadi adanya kerjasama yang saling melengkapi antara pihak media massa dengan Public Relations Kominfomas untuk membantu aktifitas sosialisasi program e-ktp di wilayah Jakarta Barat khususnya.
110 5. Perencanaan Anggaran Dengan perencanaan anggaran yang tepat akan menghasilkan event atau kegiatan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Dalam penetapan anggaran elemen terpenting menurut mereka adalah bagaimana rencana yang dibuat harus serealistis mungkin agar tujuan dan target sasaran dapat dicapai dengan mudah. Dengan penetapan anggaran tersebut dapat diperinci lebih jauh menjadi sub-sub anggaran yang lebih kecil atau yang lazim disebut sebagai alokasi. Public Relations Kominfomas dan Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Jakarta Barat telah melakukan alasan-alasan yang tepat dalam menetapkan anggaran agar tidak terjadi over budget agar tetap dapat memprioritaskan dan sekaligus menetapkan batasan terhadap kegiatankegiatan yang tidak atau kurang efisien dan dengan anggaran pula dapat mengukur baik tidaknya hasil yang diperoleh seperti yang diutarakan oleh Frank Jefkins. Namun pada kegiatan ini anggaran sudah direncanakan dari Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil DKI Jakarta sehingga Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil hanya menerima anggara yang sudah ditetapkan. 6. Pengukuran Hasil Dari hasil evaluasi terlihat bahwa melalui penerapan aktivitas yang dilakukan dengan menggunakan media massa dan pendekatan langsung dengan pihak-pihak yang terkait serta langkah-langkah yang tepat dapat membuat aktifitas sosialisasi ini diterima dimata khalayaknya. Hal ini
111 terlihat dari kepuasan dan kepercayaan masyarakat dan Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Jakarta Barat kepada Public Relations Kominfomas. Hal ini juga merupakan langkah terakhir dari proses kerja Public Relations. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah diperoleh melalui analisis media, terungkap bahwa Public Relations Kominfomas mengevaluasi hasil akhir program menggunakan analisis liputan media yaitu dengan melihat feedback atau respon sejauh mana antusiasme liputan media atas event yang diselenggarakan serta membuka layanan after sales service dimana dapat menampung segala aspirasi, keluhan, saran dan kritik dari masyarakat. Hal diatas sesuai dengan teori bahwa penyampaian pesan akan menimbulkan akibat atau efek atau tindakan dari si penerima pesan. Dari hasil evaluasi tersebut terlihat bahwa melalui aktivitas Public Relations yang tepat akan dapat menghasilkan target dan tujuan yang ingin dicapai. Dengan demikian dapat disimpulkan aktivitas Public Relations Komifomas dalam mensosialisasikan program e-ktp sudah sangat baik hanya saja harus lebih optimal agar berjalan dengan baik dan lancar. 5.2 Saran Setelah melakukan penelitian dan mengetahui aktivitas Public Relations Kominfomas dalam mensosialisasikan program KTP Elektronik Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Jakarta Barat, peneliti memberikan beberapa
112 saran yang diharapkan dapat menjadi bahan masukan atau pertimbangan sebagai berikut: 1. Saran Akademis Peneliti mengharapkan untuk penelitian selanjutnya, peneliti lain dapat mencari dan menerapkan teori-teori komunikasi yang baru bagi bidang studi Ilmu Komunikasi khususnya Public Relations dalam menjalankan Sosialisai, sehingga hasilnya akan terlihat lebih baik dan saling melengkapi. 2. Saran Praktis Sebagai saran praktis bagi Public Relations Kominfomas,Suku Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil peneliti memberikan sumbang saran antara lain sebagai berikut: a. Seharusnya Suku Dinas Kependudukan memberikan undangan Panggilan E-KTP secara merata dan tidak adanya masyarakat yang tidak / blum mendapatkan surat panggilan untuk melakukan program E-KTP tersebut. b. Dan Seharusnya Suku Dinas kependudukan dan Catatan Sipil Memberikan Pemberitahuan Didalam Surat Panggilan untuk tidak menggunakan soplen atau kontak lens pada saat melaksanakan E-KTP tersebut.
113 c. Pemberian alat teknis pelaksanaan secara serentak agar pelaksaannya pun berlangsung tidak terlalu lama, dan Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil diharapkan mampu mempersuasikan masyarakat agar mereka tahu fungsi dari pembuatan e-ktp bagi mereka. d. Seharusnya Suku Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil memasangkan famplet contoh atau bentuk dari E-KTP di setiap RW, RT dan Kelurahan agar masyarakat mengetahui bentuk dari E-KTP tersebut. e. Dan seharusnya Suku Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil memberikan informasi kepada kelurahan dan operator petugas E-KTP tentang kepastian waktu jadinya E-KTP tersebut agar masyarakat tidak terlalu berharap-harap.