SISTEM CERDAS UNTUK PENGENALAN PENYAKIT PADA AYAM RAS

dokumen-dokumen yang mirip
1. Pendahuluan. dengan reformasi adminstrasinya telah menyediakan layanan prima pada jam

Untung Subagyo, S.Kom

Sistem Pakar Dasar. Ari Fadli

BAB II DASAR TEORI. Sistem pakar atau Expert System biasa disebut juga dengan knowledge

BAB VI SISTEM PAKAR. Bahan Ajar Kecerdasan Buatan

Definisi Keuntungan dan kelemahan Konsep Dasar Bentuk dan Struktur Sistem Basis Pengetahuan Metode Inferensi Ciri-ciri Aplikasi dan Pengembangannya

Struktur Sistem Pakar

Pengantar Kecerdasan Buatan (AK045218) Sistem Pakar. Sistem Pakar 1/17

SISTEM PAKAR. Entin Martiana Jurusan Teknik Informatika - PENS

By: Sulindawaty, M.Kom

BAB 1 PENGENALAN SISTEM PAKAR

Pendahuluan PENGERTIAN SISTEM PAKAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM PAKAR (SP) Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, M.AB

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DALAM MEMBANGUN SUATU APLIKASI

Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining

SISTEM PAKAR. Entin Martiana, S.Kom, M.Kom

MENGENAL SISTEM PAKAR

MODEL HEURISTIK. Capaian Pembelajaran. N. Tri Suswanto Saptadi

SISTEM PAKAR. Jurusan Teknik Informatika

BAB 2 TINJAUAN TEORI. Artificial Intelligence. Jika diartikan Artificial memiliki makna buatan,

EXPERT SYSTEM DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE UNTUK DIAGNOSA DINI PENYAKIT-PENYAKIT HEWAN TERNAK DAN UNGGAS

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN SEMANGKA BERBASIS ANDROID

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN MELON

APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT ANAKMELALUI SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN JAVA 2 MICRO EDITION YOSEPHIN ERLITA KRISTANTI

BAB II LANDASAN TEORI. Landasan teori atau kajian pustaka yang digunakan dalam membangun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

Pengetahuan 2.Basis data 3.Mesin Inferensi 4.Antarmuka pemakai (user. (code base skill implemetation), menggunakan teknik-teknik tertentu dengan

PERANCANGAN SYSTEM PAKAR GENERIC MENGGUNAKAN BINARY TREE

PEMANFAATAN IT DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PAKAR UNTUK MEMBANTU MEMAJUKAN KOPERASI DI INDONESIA

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Agam Krisna Setiaji

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER

Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Kucing Menggunakan Metode Backward Chaining

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan.

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FORWARD CHAINING

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM PAKAR PENGOBATAN ALTERNATIF PADA PENDERITA GANGGUAN KULIT MENGGUNAKAN RAMUAN TRADISIONAL

APLIKASI SHELL SISTEM PAKAR

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Pakar Pertemuan 5. Diema Hernyka S, M.Kom

Pengenalan Sitem Pakar

DIAGNOSA PENYAKIT MANUSIA YANG DIAKIBATKAN OLEH GIGITAN HEWAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR DALAM PENDETESIAN KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III TEORI DASAR SISTEM PAKAR DAN SISTEM KONTROL BERBASIS SISTEM PAKAR 20 BAB III TEORI DASAR SISTEM PAKAR DAN SISTEM KONTROL BERBASIS SISTEM PAKAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK MENENTUKAN MATA KULIAH YANG AKAN DIAMBIL ULANG (REMEDIAL) DENGAN METODE FORWARD CHAINING

BAB I PENDAHULUAN. produksi secara keseluruhan sangat ditentukan oleh pemilihan jenis perlengkapan

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK DIAGNOSA PRODUKTIVITAS TERNAK AYAM RAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

Jurnal Komputasi. Vol. 1, No. 1, April Pendahuluan. Hal 1 dari 90

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan suatu media konsultasi yang bersifat online. mengemukakan pesoalan-persoalan yang terjadi kemudian pakar akan

BAB 2 LANDASAN TEORI

PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM PAKAR DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE BASE MENGGUNAKAN PROBABILITAS BAYES DAN MESIN INFERENSI FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR PENGOBATAN HERBAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan gizi hewani membuat

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR

APLIKASI SISTEM PAKAR PENENTUAN PERAWATAN KECANTIKAN BERBASIS WEB (STUDI KASUS : PAMELLA SALON YOGYAKARTA)

PEMANFAATAN TEKNOLOGI KNOWLEDGE-BASED EXPERT SYSTEM UNTUK MENGIDENTIFIKASI JENIS ANGGREK DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA

2/22/2017 IDE DASAR PENGANTAR SISTEM PAKAR MODEL SISTEM PAKAR APLIKASI KECERDASAN BUATAN

BAB I PENDAHULUAN. tubuh. Dalam suatu serangan jantung (myocardial infarction), bagian dari otot

SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG BERBASIS WEB (STUDI KASUS : DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KAB INHIL)

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (2010), kakao (Theobroma

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT CABAI PAPRIKA BERBASIS ANDROID

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN ANGGREK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: Vol. 5 No. 1 Agustus 2012

Sistem Pakar Kerusakan pada Perangkat Keras (Hardware) di SMA Negeri 11 Kabupaten Tangerang

Pengantar Sistem Pakar

Expert System. Siapakah pakar/ahli. Pakar VS Sistem Pakar. Definisi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

APLIKASI WEB PADA SISTEM PAKAR FORWARD CHAININGUNTUK DETEKSI KERUSAKAN PC (PERSONAL COMPUTER)

BAB II LANDASAN TEORI

PENERAPAN METODE FORWARD CHAINING PADA PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS AWAL DEMAM BERDARAH

Backward Chaining & Forward Chaining UTHIE

Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit yang Disebabkan Nyamuk dengan Metode Forward Chainning

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PEPAYA MENGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

PERANCANGA SISTEM PAKAR PENDETEKSI GANGGUAN KEHAMILAN ABSTRAK

EXPERT SYSTEM / ES. Sistem Pakar

Visualisasi Konsep Umum Sistem Pakar Berbasis Multimedia

Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah

TELEMATIKA, Vol. 06, No. 02, JANUARI, 2010, Pp ISSN X SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT AYAM YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS INFLUENZA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT CABAI

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM PAKAR ONLINE MENGGUNAKAN RULE BASE METHOD UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT AYAM SKRIPSI KIKI HENDRA SITEPU

Penerapan Sistem Pakar Untuk Informasi Kebutuhan Energi Menggunakan Metode Forward Chaining

Transkripsi:

SISTEM CERDS UNTUK PENGENLN PENYKIT PD YM RS Ekojono Teknik Elektro, Politeknik Negeri Malang Ekojono2000@yahoo.com bstrak Penyakit pada ayam dapat dikenali dari bentuk fisik (penampilan) jengger, kulit, kaki, telapak kaki, bulu, cairan yang keluar dari mata dan hidung; pembengkakan pada wajah dan kepala ; pendarahan dibawah kulit; batuk dan bersin; diare dan kematian mendadak dalam jumlah besar. Sistem cerdas pendeteksi penyakit ayam dapat mengenali penyakit ayam dan memberikan saran perawatan dan pensegahan penularan penyakit. Masukan dari sistem adalah gejala penyakit dan output dari sistem adalah nama penyakit dan saran perawatannya. Sistem cerdas disusun menggunakan pangkalan pengetahuan dengan penelusuran maju Sitem informasi cerdas hasil perancangan dapat memberikan satu bentuk baru dalam aplikasi untuk mendeteksi penyakit pada ayam-ras yang dapat memberikan saran perawatan penyakit. Sehingga dapat memperkecil kerugian dan meningkatkan produksi peternakan ayam-ras, dan dampak secara nasional dapat meningkatkan keshatan pada peternakan ayam-ras yang dapat meningkatkan kemakmuran masyarakat Indonesia secara umum. Kata Kunci : penyakit ayam-ras, kecerdasan buatan, forward reasoning, rule base system 1. Pendahuluan yam-ras yang sakit dapat dikenali dengan beberapa ciri berikut: Jengger, kulit, ataupun kaki yang tidak ditumbuhi bulu berwarna biru keunguan; keluar cairan dari mata dan hidung; pembengkakan dibagian muka dan kepala; pendarahan di bawah kulit; pendarahan titik pada daerah dada, kaki dan telapak kaki; batuk dan bersin terdengar seperti suara ngorok, diare dan kematian yang tinggi dalam populasi. Flu burung merupakan salah satu penyakit unggas yang paling menular dan juga dapat menular ke manusia. Untuk mengetahui dan melakukan tindakan secara cepat pada ayam yang sakit diperlukan, pengetahuan macam penyakit yang sering terjangkit pada ayam-ras. Macam penyakit yang sering menyerang pada ayam-ras dapat dipetakan, sehingga dalam melakukan tindakan akan lebih cepat. Identifikasi dan tindakan penanganan penyakit pada ayam-ras bisa terlaksana dengan cepat, bila para peternak sudah berpengalaman dalam bidang menangani penyakit pada ayam. Identifikasi dan penangan penyakit ayam dapat dilaksanakan dengan cepat menggunakan kecerdasan buatan, kecerdasan buatan ini bisa dibuat dengan memanfaatkan teknologi komputer. Sistem cerdas yang dirancang untuk identifikasi dan penanganan penyakit pada ayam-ras diimplementasikan dalam sistem komputer, sehingga proses identifikasi dan panduan solusi akan didpatkan dengan cepat. 2. Konsep Dasar Sistem Cerdas Menurut Efraim Turban (1995), konsep dasar sistem cerdas mengandung keahlian, pengalihan keahlian, inferensi, aturan dan kemampuan menjelaskan. Keahlian adalah suatu kelebihan penguasaan pengetahuan dibidang tertentu yang diperoleh dari pelatihan, membaca atau pengalaman. Contoh bentuk pengetahuan yang termasuk keahlian adalah : Fakta-fakta pada lingkup permasalahan tertentu Teori-teori pada lingkup permasalahan tertentu Prosedur-prosedur dan aturan-aturan berkenaan dengan lingkup permasalhaan tertentu. Strategi-strategi global untuk menyelesaikan masalah Meta-knowledge (pengetahuan tentang pengetahuan) Seorang ahli adalah seseorang yang mampu menjelaskan suatu tanggapan, mempelajari hal-hal baru seputar topik permaslahan (domain), menyusun kembali pengetahuan jika dipandang perlu, memecah aturan-aturan jika dibutuhkan, dan menentukan relevan tidaknya keahlian mereka. USER Fakta Keahlian Knowledge Base Mesin Inferensi Gambar 1. Konsep dasar fungsi sistem cerdas (Sumber : Muhammad rdami, 2005)

Menurut Turban (1995), terdapat tiga orang yang terlibat dalam lingkungan sistem cerdas, yaitu : 1. Pakar, adalah orang yang memiliki pengetahuan khusus, pendapat, pengalaman dan metode, serta kemampuan untuk mengaplikasikan keahliannya tersebut guna menyelesaikan masalah. 2. Knowledge enginer, adalah orang yang membantu pakar dalam menyusun area permasalahan dengan menginterpretasikan dan mengintegrasikan jawaban-jawaban pakar atau pertanyaan yang diajukan, menggambarkan analogi, mengajukan counter example dan menerangkan kesulitan-kesulitan konseptual. 3. Pemakai, sistem cerdas memiliki beberapa pemakai, yaitu : pemakai bukan pakar, pelajar, pembangun sistem cerdas yang ingin meningkatkan dan menambah basis pengetahuan, dan pakar sendiri. Bentuk Sistem Cerdas da 4 bentuk sistem cerdas, yaitu : 1. Berdiri sendiri. Sistem cerdas jenis ini merupakan software yang berdiri-sendiri tidak tergabung dengan software yang lainnya. 2. Tergabung. Sistem cerdas jenis ini merupakan bagian program yang terkandung di dalam suatu algoritma (konvensional), atau merupakan program dimana di dalamnya memanggil algoritma seburtin lain (konvensional). 3. Menghubungkan ke software lain. Bentuk ini biasanya merupakan sistem yang menghubungkan ke suatu paket program tertentu, misalnya dengan DBMS. 4. Sistem Mengabdi. Sistem cerdas merupakan bagian dari komputer khusus yang dihubungkan dengan suatu fungsi tertentu. Misalnya sistem cerdas yang digunakan untuk membantu menganalisis data radar. Struktur Sistem Cerdas Sistem cerdas terdiri dari 2 bagian pokok, yaitu : lingkungan pengembangan (development environment) dan lingkungan konsultasi (consultation environment). Lingkungan pengembangan digunakan sebagai pembangunan sistem cerdas baik dari segi pembangun komponen maupun basis pengetahuan. Lingkungan konsultasi digunakan oleh seseorang yang bukan ahli untuk berkonsultasi. Gambar 2. Struktur sistem pakar (Sumber : Sri Kusumadewi, 2003) Komponen-komponen yang ada pada sistem cerdas adalah sebagai berikut : 1 Sub sistem penambahan pengetahuan. Bagian ini digunakan untuk memasukkan pengetahuan, mengkonstruksi atau memperluas pengetahuan dalam basis pengetahuan. Pengetahuan itu bisa berasal dari : ahli, buku, basis data, penelitian dan gambar. 2 Basis pengetahuan. Berisi pengetahuanpengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami, memformulasikan dan menyelesaikan masalah. 3 motor inferensi (inference engine). Program yang berisi metodologi yang digunakan untuk melakukan penalaran terhadap informasiinformasi dalam basis pengetahuan dan blackboard, serta digunakan untuk memformulasikan konklusi. da 3 elemen utama dalam motor inferensi, yaitu : Interpreter : mengeksekusi item-item agenda yang terpilih dengan menggunakan aturanaturan dalam basis pengetahuan yang sesuai. Scheduler : akan mengontrol agenda. Consistency enforcer : akan berusaha memelihara kekonsistenan dalam mempresentasikan solusi yang bersifat darurat. 4 Blackboard. Merupakan area dalam memori yang digunakan untuk merekam kejadian yang sedang berlangsung termasuk keputusan sementara. da 3 tipe keputusan yang dapat direkam, yaitu : Rencana: bagaimana menghadapi masalah. genda: aksi-aksi yang potensial yang sedang menunggu untuk dieksekusi. Solusi: calon aksi yang akan dibangkitkan. 5 ntarmuka. Digunakan untuk media komunikasi antara user dan program. 6 Subsistem penjelasan. Digunakan untuk melacak respon dan memberikan penjelasan tentang kelakuan sistem cerdas secara interaktif melalui pertanyaan: Mengapa suatu pertanyaan ditanyakan oleh sistem cerdas? Bagaimana konklusi dicapai? Mengapa ada alternatif yang dibatalkan?

Rencana apa yang digunakan untuk mendapatkan solusi? 7 Sistem penyaring pengetahuan. Sistem ini digunakan untuk mengevaluasi kinerja sistem cerdas itu sendiri untuk melihat apakah pengetahuan-pengetahuan yang ada masih cocok untuk digunakan dimasa mendatang. Basis Pengetahuan (Kowledge Base) Basis pengetahuan berisi pengetahuanpengetahuan dalam penyelesaian masalah, tentu di dalam domain tertentu. da 2 bentuk pendekatan basis pengetahuan yang sangat umum digunakan, yaitu: a. Penalaran berbasis aturan (Rule-Based Reasoning) Pada penalaran berbasis aturan, pengetahuan direpresentasikan dengan menggunakan aturan berbentuk: IF-THEN. Bentuk ini digunakan apabila kita memiliki sejumlah pengetahuan cerdas pada suatu permsalahan tertentu, dan si pakar dapat menyelesaikan masalah tersebut secara berurutan. Disamping itu, juga digunakan apabila dibutuhkan penjelasan tentang jejak (langkah-langkah) pencapaian solusi. b. Penalaran berbasis kasus (Case-Based Reasoning) Pada penalaran berbasis kasus, basis pengetahuan akan berisi solusi-solusi yang telah dicapai sebelumnya, kemudian akan diturunkan suatu solusi untuk keadaan yang terjadi sekarang (fakta yang ada). Bentuk ini akan digunakan apabila user menginginkan untuk tahu lebih banyak lagi pada kasus-kasus yang hampir sama (mirip). Selain itu, bentuk ini juga digunakan apabila kita telah memiliki sejumlah situasi atau kasus tertentu dalam basis pengetahuan. Motor Inferensi (Inference Engine) da 2 cara yang dapat dikerjakan dalam melakukan inferensi, yaitu: 1. Forward Chaining. Pencocokan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah kiri (IF dulu). Dengan kata lain, penalaran dimulai dari fakta terlebih dahulu untuk menguji kebenaran hipotesis. 2. Backward Chaining. Pencocokan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebelash kanan (THEN dulu). Dengan kata lain, penalaran dimulai dari hipotesis terlebih dahulu, dan untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut harus dicari fakta-fakta yang ada dalam basis pengetahuan. Observasi 1 Observasi 2 Kaidah Kaidah B Fakta 1 Fakta 2 Fakta 3 Kaidah C Kaidah D Kaidah Kesimpulan 1 Kesimpulan 2 Gambar 3 Diagram Forward Chaining (Sumber: Muhammad rhami, 2005) Gambar 4. Diagram Backward Chaining (Sumber : Muhammad rhami, 2005) Kedua metode inferensi tersebut, dipengaruhi oleh tiga macam teknik penelusuran yaitu: a. Depth-First Search. Penelusuran kaidah secara mendalam dari simpul akar bergerak menurun ke tingkat dalam yang berurutan. Gambar 5.Depth-First Search (Sumber : Muhammad rhami, 2005) Kesimpulan 3 Kesimpulan 4 b. Breadth-First Search. Penelusuran bergerak dari simpul akar, simpul yang ada pada setiap tingkat diuji sebelum pindah ke tingkat selanjutnya. Root Node 1 Level 0 2 3 4 Level 1 5 6 7 8 9 10 Level 2

j. Kontrol. Melakukan kontrola terhada interpretasi, prediksi, perbaikan dan monitoring kelakukan sistem. Gambar 6. Breadth-First Search (Sumber : Muhammad rhami, 2005) c. Best-First Search. Bekerja berdasarkan kombinasi kedua metode sebelumnya. Step 1 Step 2 Step 3 B D B C ( ( ( ( (5) C Step 4 E (4) D F Representasi Knowledge Base Basis pengetahuan (Knowledge Base) merupakan inti program dari sistem cerdas dimana basis pengetahuan ini merupakan representasi pengetahuam (Knowledge representation) dari seorang pakar. Pada langkah ini dibuat blok diagram dari domain pengetahuan yang dipilih. Dalam hal ini domain pengetahuan yang dipilih adalah mengenai penyakit ayam-ras. Pada langkah ini juga ditentukan area domain pengetahuan yang akan dijadikan prototipe. Berikut ini adalah blok diagram untuk domain penyakit ayam ras dengan kasus yang digunakan untuk dujadikan prototipe adalah diagnosis. Peternakan yam Pedaging B C ( D P enyakit yam Pedaging G H E F ( ( ( ( Gambar 7.Best-First Search (Sumber: Muhammad rhami, 2005) ( Diagnosis Perawata n Permasalahan Yang Disentuh Oleh Sistem Cerdas, ada beberapa masalaha yang menjadi area luas aplikasi sistem cerdas, antara lain: a. Interpretasi, pengambilan keputusan dari hasil observasi, termasuk diantaranya: pengawasan, pengenalan ucapan, analisa citra, interpretasi sinyal, dan beberapa analisis kecerdasan. b. Prediksi. Termasuk diantaranya: peramalan, prediksi demografis, peramalan ekonomi, prediksi lalu lintas, estimasi hasil, militer, pemasaran, atau permalan keuangan. c. Diagnosis. Termasuk diantaranya: medis, elektronis, mekanis, dan diagnosis perangkat lunak. d. Perancangan. Termasuk diantaranya: layout sirkuit dan perancangan bangunan. e. Perencanaan. Termasuk diantaranya: perencanaan keuangan, komunikasi, militer, pengembangan produk, routing dan manajemen produk. f. Monitoring. Misalnya: Computer-ided Monitoring Systems. g. Debugging. Memberikan resep obat terhadap suatu kegagalan. h. Perbaikan. i. Instruksi. Melakukan instruksi untuk diagnosis, debugging dan perbaikan kinerja. Domain yang akan diprototipekan Gambar 8 Blok Diagram Of Decision Situation Gejala-gejala yang dialami Hasil Diagnosis Gambar 9. Blok Diagram Of Critical Factors Depedency diagram merupakan diagram yang mengindikasikan hubungan antara pertanyaan, aturan, nilai dan rekomendasi dari suatu knowledge base. Bentuk segitiga menunjukkan himpunan rule (rule set) dan nomor dari himpunan tersebut. Bentuk kotak menunjukkan hasil dari rule baik berupa kesimpulan awl, fakta baru maupun rekomendasi atau saran. Sedangkan tanda tanya menunjukkan kondisi yang akan mempengaruhi isi dari rule.

Gambar 10. Dependency Diagram 4. Hasil Pengujian Penerapan program aplikasi Sistem Cerdas untuk Mendiagnosa Penyakit yam menggunakan Rule Base System Metode Forward Reasoning ini sebagai media informasi bagi masyarakat khususnya para peternak ayam. Dengan adanya program ini peng identifikasian penyakit menjadi lebih cepat dan sistem langsung memberikan panduan solusi yang benar, selanjutnaya penanganan tergantung dari kesigapan peternak. Sistem cerdas untuk mendiagnosa penyakit yam menggunakan Rule Base System Metode Forward Reasoning mampu memberikan inormasi yang dibutuhkan peternak dalam kesulitan untuk mengidentifikasi suatu penyakit secara jelas dan akurat. penyakit pada ternak ayam meliputi nama penyakit, penyebab penyakit, gejala penyakit dan solusi penanggulangannya. Form Penyakit Pada tampilan Form penyakit dan gejalanya pada program Sistem Cerdas untuk Pengenalan Penyakit pada yam Ras, user dihadapkan pada halaman atau form yang terdeskripsi dalam gambar berikut ini : Gambar 11. Form penyakit dan gejalanya 5. Kesimpulan Berdasarkan permasalahan yang telah dibahas dan diselesaikan, maka terdapat beberapa kesimpulan: 1 Dengan adanya program system cerdas ini dapat membantu usaha peternakan ayam ras khususnya dalam mengidentifikasi suatu penyakit ayam. 2 Program system cerdas untuk pengenalan penyakit ayam dengan input berupa pilihan gejala berdasarkan klasifikasi yang diinputkan user. Output yang dihasilkan berupa diagnosa penyakit ayam beserta informasi mengenai penyebab dan solusi sesuai hasil diagnosa. 3 Para peternak khusunya peternak ayam, mendapatkan informasi lebih banyak tentang

6. DFTR PUSTK [01] BPS, 2001, Jawa Timur Dalam ngka, Badan Pusat Statistik Jawa Timur, Surabaya. [02] Cahyono, Bambang, Ir.1995. Cara Meningkatkan Budidaya yam Ras Pedaging (Broiler). Penerbit Pustaka Nusatama Yogyakarta [03] Geoffrey G. Meremedith et al. 2002. Kewirausahaan Teori dan Praktek. Cetakan 7. Jakarta. Penerbit PPM [04] Muhammad Rasyaf, Dr.,Ir. Beternak yam Pedaging. Penerbit Penebar Swadaya (anggota IKPI) Jakarta. [05] rhami, Muhamad. 2005, Konsep Dasar Sistem Pakar, Penerbit ndi, Yogyakarta [06] Kusrini, 200, Sistem Pakar Teori dan plikasi, Penebar Swadaya. www. depkes.go.id www.depkop.go.id Program Penumbuhan Lingkungan Usaha yang Kondusif