BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 53 TAHUN 2016

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

-2- Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Undang-Un

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 74

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 96 TAHUN 2016 /X/2016 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN,

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 61 TAHUN 2008 T E N T A N G

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 57 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN

-1- BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG PENJABARAN TUGAS DINAS PERHUBUNGAN

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PACITAN PROVINSIJAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANO

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 118 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SRAGEN BUPATI SRAGEN,

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANTUL

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-G TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERHUBUNGAN WALIKOTA SURAKARTA,

P. BIDANG PERHUBUNGAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN

P. BIDANG PERHUBUNGAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

BUPATI SANGGAU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN TASIKMALAYA

1) Sub Bagian umum Sub Bagian Umum mempunyai tugas : a) melaksanakan kegiatan ketatausahaan dan ketatalaksanaan. b) melaksanakan pengelolaan urusan su

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN GARUT

TUGAS & FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SUMENEP

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 24 TAHUN 2008 T E N T A N G

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI, DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 55 TAHUN 2016

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

KEDUDUKAN, ORGANISASI, TATA KERJA DAN URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 39 TAHUN2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN MUSI RAWAS

BIDANG PERHUBUNGAN. SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN KABUPATEN 1. Perhubungan Darat. 1. Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ)

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

WALIKOTA TASIKMALAYA,

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 13 TAHUN 2009 T E N T A N G

DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 123

Perda No. 27 / 2004 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tupoksi Dinas Perhubungan dan UPT Dinas Perhubungan

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

G. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG PERHUBUNGAN

1 of 5 02/09/09 11:51

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 20 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN PELALAWAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 109 TAHUN 2016

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Transkripsi:

SALINAN SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 ayat (2) Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Belitung, perlu menetapkan Peraturan Bupati Belitung tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja Dinas Perhubungan Kabupaten Belitung; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4033); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4956); 4. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5025); 5. Undang-Undang. C:\Users\user\Dropbox\BAGIAN HUKUM\SALINAN PERBUP TUPOKSI OK\53-PERBUP TUPOKSI DINAS PERHUBUNGAN KAB. BELITUNG.doc 1

5. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244), sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); 8. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 139 Tahun 2016 tentang Pedoman Nomenklatur, Tugas dan Fungsi Organisasi Perangkat Daerah Yang Menyelenggarakan Urusan Pemerintahan Bidang Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1660); 9. Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Belitung (Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2016 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Nomor 24); 10. Peraturan Bupati Belitung Nomor 30 Tahun 2016 tentang Nomenklatur Perangkat Daerah Kabupaten Belitung (Berita Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2016 Nomor 30); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BELITUNG. BAB... C:\Users\user\Dropbox\BAGIAN HUKUM\SALINAN PERBUP TUPOKSI OK\53-PERBUP TUPOKSI DINAS PERHUBUNGAN KAB. BELITUNG.doc 2

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Belitung. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. 3. Bupati adalah Bupati Belitung. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Belitung. 5. Dinas Perhubungan adalah Dinas Perhubungan Kabupaten Belitung. 6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Belitung. 7. Sekretaris adalah Sekretaris pada Dinas Perhubungan Kabupaten Belitung. 8. Bidang adalah Bidang pada Dinas Perhubungan Kabupaten Belitung. 9. Sub Bagian adalah Sub Bagian pada Dinas Perhubungan Kabupaten Belitung. 10. Seksi adalah Seksi pada Dinas Perhubungan Kabupaten Belitung. 11. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disingkat UPT adalah Unit Pelaksana Operasional yang melaksanakan sebagian tugas Dinas Perhubungan Kabupaten Belitung. 12. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Jabatan Fungsional pada Dinas Perhubungan Kabupaten Belitung. 13. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah Profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada Instansi Pemerintah. BAB. C:\Users\user\Dropbox\BAGIAN HUKUM\SALINAN PERBUP TUPOKSI OK\53-PERBUP TUPOKSI DINAS PERHUBUNGAN KAB. BELITUNG.doc 3

BAB II KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI Bagian Kesatu Kedudukan Pasal 2 Dinas Perhubungan merupakan unsur pelaksana Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah di bidang perhubungan yang dipimpin oleh kepala dinas dan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris daerah. Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 3 Susunan Organisasi Dinas Perhubungan terdiri atas: a. Kepala Dinas; b. Sekretariat terdiri atas: 1. Sub Bagian Perencanaan, Pelaporan, Keuangan dan Aset; dan 2. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum. c. Bidang Angkutan terdiri atas: 1. Seksi Angkutan; 2. Seksi Sarana dan Prasarana Perhubungan Darat; dan 3. Seksi Penerangan Jalan Umum. d. Bidang Lalu Lintas terdiri atas: 1. Seksi Rekayasa Lalu Lintas; 2. Seksi Perparkiran; dan 3. Seksi Keselamatan Lalu Lintas. e. Bidang Perhubungan Laut dan Udara terdiri atas: 1. Seksi Kepelabuhan dan Kebandarudaraan; 2. Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut; dan 3. Seksi Sarana dan Prasarana Perhubungan Laut. f. Unit Pelaksana Teknis (UPT); dan g. Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 4 Struktur Organisasi Dinas Perhubungan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. BAB. C:\Users\user\Dropbox\BAGIAN HUKUM\SALINAN PERBUP TUPOKSI OK\53-PERBUP TUPOKSI DINAS PERHUBUNGAN KAB. BELITUNG.doc 4

BAB III TUGAS DAN FUNGSI Bagian Pertama Kewenangan Pasal 5 Dinas Perhubungan mempunyai kewenangan sebagai berikut: a. penetapan rencana induk jaringan Lalu Lintas Angkutan Jalan Kabupaten; b. penyediaan perlengkapan jalan di jalan Kabupaten; c. pengelolaan terminal penumpang tipe C; d. penerbitan izin penyelenggaraan dan pembangunan fasilitas parkir; e. pengujian berkala kendaraan bermotor; f. pelaksanaan manajemen dan rekayasa lalu lintas untuk jaringan jalan Kabupaten; g. persetujuan hasil analisis dampak lalu lintas untuk jalan Kabupaten; h. pelaksanaan audit dan inspeksi keselamatan Lalu Lintas Angkutan Jalan di jalan Kabupaten; i. penyediaan angkutan umum untuk jasa angkutan orang dan/atau barang dalam daerah; j. penetapan kawasan perkotaan untuk pelayanan angkutan perkotaan dalam 1 (satu) daerah; k. penetapan rencana umum jaringan trayek perkotaan dalam 1 (satu) daerah; l. penetapan rencana umum jaringan trayek pedesaan yang menghubungkan 1 (satu) daerah; m. penetapan wilayah operasi angkutan orang dengan menggunakan taksi dalam kawasan perkotaan yang wilayah operasinya berada dalam daerah; n. penerbitan izin penyelenggaraan angkutan orang dalam trayek perdesaan dan perkotaan dalam 1 (satu) daerah; o. penerbitan izin penyelenggaraan taksi dan angkutan kawasan tertentu yang wilayah operasinya berada dalam daerah; p. penetapan. C:\Users\user\Dropbox\BAGIAN HUKUM\SALINAN PERBUP TUPOKSI OK\53-PERBUP TUPOKSI DINAS PERHUBUNGAN KAB. BELITUNG.doc 5

p. penetapan tarif kelas ekonomi untuk angkutan orang yang melayani trayek antar kota dalam daerah serta angkutan perkotaan dan perdesaan yang wilayah pelayanannya dalam daerah; q. penerbitan izin usaha angkutan laut bagi badan usaha yang berdomisili dalam daerah dan beroperasi pada lintas pelabuhan di daerah; r. penerbitan izin usaha angkutan laut pelayaran rakyat bagi orang perorangan atau badan usaha yang berdomisili dan yang beroperasi pada lintas pelabuhan dalam daerah kabupaten; s. penerbitan izin usaha penyelenggaraan angkutan sungai dan danau sesuai dengan domisili orang perseorangan warga negara Indonesia atau badan usaha; t. penerbitan izin trayek penyelenggaraan angkutan sungai dan danau untuk kapal yang melayani trayek dalam daerah kabupaten yang bersangkutan; u. penerbitan izin usaha penyelenggaraan angkutan penyeberangan sesuai dengan domisili badan usaha; v. penetapan lintas penyeberangan dan persetujuan pengoperasian kapal dalam daerah yang terletak pada jaringan jalan kabupaten dan/atau jaringan jalur kereta api kabupaten; w. penetapan lintas penyeberangan dan persetujuan pengoperasian untuk kapal yang melayani penyeberangan dalam daerah; x. penerbitan izin usaha jasa terkait dengan perawatan dan perbaikan kapal; y. penetapan tarif angkutan penyeberangan penumpang kelas ekonomi dan kendaraan beserta muatannya pada lintas penyeberangan dalam daerah; z. penetapan rencana induk dan Daerah Lingkungan Kerja (DLKr)/Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan (DLKp) pelabuhan pengumpan lokal; aa. penetapan rencana induk dan Daerah Lingkungan Kerja (DLKr)/Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan (DLKp) untuk pelabuhan sungai dan danau; bb. pembangunan, penerbitan izin pembangunan dan pengoperasian pelabuhan pengumpan lokal; cc. pembangunan. C:\Users\user\Dropbox\BAGIAN HUKUM\SALINAN PERBUP TUPOKSI OK\53-PERBUP TUPOKSI DINAS PERHUBUNGAN KAB. BELITUNG.doc 6

cc. pembangunan dan penerbitan izin pembangunan dan pengoperasian pelabuhan sungai dan danau; dd. penerbitan izin usaha badan usaha pelabuhan di pelabuhan pengumpul lokal; ee. penerbitan izin pengembangan pelabuhan untuk pelabuhan pengumpan lokal; ff. penerbitan izin pengoperasian pelabuhan selama 24 (dua puluh empat) jam untuk pelabuhan pengumpan lokal; gg. penerbitan izin pekerjaan pengerukan di wilayah perairan pelabuhan pengumpan lokal; hh. penerbitan izin reklamasi di wilayah perairan pelabuhan pengumpan lokal; ii. penerbitan izin pengelolaan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) di dalam Daerah Lingkungan Kerja (DLKr)/Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan (DLKp) pelabuhan pengumpan lokal; jj. pemeriksaan, pengukuran dan penerbitan pas kecil kapal dibawah 7 (tujuh) Gross Ton; kk. pengumpulkan, penginventarisasian serta pengevaluasian lampu jalan dan utilitas umum; ll. pelaksanaan survei, penyusunan perencanaan dan penelitian dalam rangka pengembangan penerangan jalan dan utilitas umum; dan mm. pelaksanaan perbaikan, penyambungan baru dan penambahan daya lampu jalan dan utilitas umum. Bagian Kedua Dinas Pasal 6 Dinas Perhubungan mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan di bidang perhubungan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada daerah. Pasal 7 Dinas Perhubungan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, menyelenggarakan fungsi: a. perumusan. C:\Users\user\Dropbox\BAGIAN HUKUM\SALINAN PERBUP TUPOKSI OK\53-PERBUP TUPOKSI DINAS PERHUBUNGAN KAB. BELITUNG.doc 7

a. perumusan kebijakan teknis, pemberian bimbingan dan pembinaan di bidang perhubungan sesuai ketentuan perundang-undangan; b. penyusunan perencanaan teknis operasional dan pengembangan di bidang perhubungan yang telah ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-udangan; c. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya; d. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; e. penyelenggaran ketatausahaan yang meliputi segala kegiatan di bidang umum, perlengkapan, kepegawaian dan keuangan. f. pengawasan dan pengendalian teknis atas pelaksanaan tugas pokok sesuai kebijakan yang ditetapkan Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan. Bagian Kedua Sekretariat Pasal 8 Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas melakukan pelayanan administratif dan teknis pada semua unsur di lingkungan Dinas Perhubungan. Pasal 9 Sekretariat dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan koordinasi dan penyusunan program kegiatan dan anggaran serta evaluasi dan pelaporan; b. pelaksanaan koordinasi dan penyusunan rancangan produk hukum di bidang perhubungan; c. pelaksanaan pengelolaan keuangan dan aset; d. pengelolaan umum dan perlengkapan, urusan tata usaha, rumah tangga, dan urusan Aparatur Sipil Negara; e. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait f. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal. C:\Users\user\Dropbox\BAGIAN HUKUM\SALINAN PERBUP TUPOKSI OK\53-PERBUP TUPOKSI DINAS PERHUBUNGAN KAB. BELITUNG.doc 8

Pasal 10 Sekretariat terdiri atas: a. Sub Bagian Perencanaan, Pelaporan, Keuangan dan Aset; dan b. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum. Pasal 11 Sub Bagian Perencanaan, Pelaporan, Keuangan dan Aset mempunyai tugas penyiapan bahan penyusunan rencana, program kegiatan dan anggaran serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan di bidang perencanaan, pelaporan, keuangan dan aset. Pasal 12 Sub Bagian Perencanaan, Pelaporan, Keuangan dan Aset dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program dan kegiatan serta anggaran di bidang tugasnya; b. penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan kegiatan di bidang perhubungan; c. penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan anggaran serta perubahan anggaran di bidang perhubungan; d. penyiapan bahan penyusunan rancangan produk hukum daerah di bidang perhubungan; e. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan di bidang perhubungan; f. penyiapan bahan penyusunan pelaporan kinerja di bidang perhubungan; g. penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang tugasnya; h. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal. C:\Users\user\Dropbox\BAGIAN HUKUM\SALINAN PERBUP TUPOKSI OK\53-PERBUP TUPOKSI DINAS PERHUBUNGAN KAB. BELITUNG.doc 9

Pasal 13 Sub Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas merencanakan, menyusun, menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pengelolaan urusan administrasi umum, organisasi dan tatalaksana, pengurusan rumah tangga, perlengkapan, dokumentasi, perpustakaan dan kearsipan, serta pengelolaan administrasi kepegawaian. Pasal 14 Sub Bagian kepegawaian dan umum dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian, urusan rumah tangga, kearsipan, tata usaha, sarana dan prasarana serta perjalanan dinas; b. penyusunan evaluasi dan laporan terhadap pelaksanaan program dan kegiatan; c. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait d. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Bagian Ketiga Bidang Angkutan Pasal 15 Bidang Angkutan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Perhubungan dalam perencanaan, penyusunan, penyiapan, pengoordinasian, penyelenggaraan, evaluasi dan pelaporan kegiatan bidang angkutan. Pasal 16 Bidang Angkutan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, menyelenggarakan fungsi: a. perumusan perencanaan dan kebijakan kebutuhan kegiatan bidang angkutan, sarana dan prasarana perhubungan darat serta penerangan jalan umum; b. penyusunan rencana program dan pengelolaan petunjuk teknis bidang angkutan, pemaduan moda dan pengembangan transportasi; c. pelaksanaan. C:\Users\user\Dropbox\BAGIAN HUKUM\SALINAN PERBUP TUPOKSI OK\53-PERBUP TUPOKSI DINAS PERHUBUNGAN KAB. BELITUNG.doc 10

c. pelaksanaan kebijakan bidang angkutan, sarana dan prasarana perhubungan darat serta penerangan jalan umum; d. pengoordinasian dan fasilitasi kegiatan bidang angkutan, sarana dan prasarana perhubungan darat serta penerangan jalan umum; e. pengendalian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan bidang angkutan, sarana dan prasarana perhubungan darat serta penerangan jalan umum; f. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 17 Bidang Angkutan terdiri atas: a. Seksi Angkutan; b. Seksi Sarana dan Prasarana Perhubungan Darat; dan c. Seksi Penerangan Jalan Umum. Pasal 18 Seksi Angkutan mempunyai tugas merencanakan, menyusun, menyiapkan dan melaksanakan kegiatan angkutan. Pasal 19 Seksi Angkutan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang tugasnya; b. penyiapan bahan koordinasi di bidang tugasnya; c. penyiapan bahan pelaksanaan sistem informasi manajemen; d. penyiapan bahan data inventarisasi angkutan; e. penyiapan bahan penyusunan jaringan trayek dan penetapan kebutuhan kendaraan di daerah; f. penyiapan bahan rekomendasi/izin trayek angkutan perdesaan/angkutan kota; g. penyiapan bahan penyusunan dan penetapan wilayah operasi dan kebutuhan kendaraan untuk angkutan taksi dalam daerah; h. penyiapan. C:\Users\user\Dropbox\BAGIAN HUKUM\SALINAN PERBUP TUPOKSI OK\53-PERBUP TUPOKSI DINAS PERHUBUNGAN KAB. BELITUNG.doc 11

h. penyiapan bahan pemberian izin operasi angkutan taksi pelayanan wilayah kabupaten; i. penyiapan bahan untuk penetapan besaran tarif penumpang kelas ekonomi angkutan dalam kabupaten; j. penyiapan bahan pemantauan dan pengevaluasian jaringan trayek; k. penyiapan bahan penetapan standar batas maksimum muatan bagi kendaraan pengangkut barang; l. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan dan pembinaan angkutan; m. penyiapan bahan pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang tugasnya; n. penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang tugasnya; o. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait p. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 20 Seksi Sarana dan Prasarana Perhubungan Darat mempunyai tugas merencanakan, menyusun, menyiapkan dan melaksanakan kegiatan sarana dan prasarana perhubungan darat. Pasal 21 Seksi Sarana dan Prasarana Perhubungan Darat dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program dan petunjuk teknis dibidang sarana dan prasarana perhubungan darat; b. penyiapan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang sarana dan prasarana perhubungan darat; c. penyiapan bahan koordinasi dan kerja sama baik dilingkungan dinas maupun dengan lembaga/instansi terkait di bidang sarana dan prasarana perhubungan darat; d. penyiapan bahan pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana perhubungan darat; e. penyiapan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang sarana dan prasarana perhubungan darat; f. pelaksanaan. C:\Users\user\Dropbox\BAGIAN HUKUM\SALINAN PERBUP TUPOKSI OK\53-PERBUP TUPOKSI DINAS PERHUBUNGAN KAB. BELITUNG.doc 12

f. pelaksanaan pengendalian teknis sarana dan prasarana perhubungan darat; g. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang tugasnya; h. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 22 Seksi Penerangan Jalan Umum mempunyai tugas merencanakan, menyusun, menyiapkan dan melaksanakan kegiatan penerangan jalan umum. Pasal 23 Seksi Penerangan Jalan Umum dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang tugasnya; b. penyiapan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang tugasnya; c. penyiapan bahan koordinasi dan kerja sama baik di lingkungan dinas maupun dengan lembaga/instansi terkait di bidang tugasnya; d. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian di bidang tugasnya; e. pengumpulkan, penginventarisasian serta pengevaluasian lampu jalan dan utilitas umum; f. penyusunan perencanaan dan penelitian dalam rangka pengembangan penerangan jalan dan utilitas umum; g. pelaksanaan perbaikan, penyambungan baru dan penambahan daya lampu jalan dan utilitas umum; h. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas; i. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait j. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Bagian. C:\Users\user\Dropbox\BAGIAN HUKUM\SALINAN PERBUP TUPOKSI OK\53-PERBUP TUPOKSI DINAS PERHUBUNGAN KAB. BELITUNG.doc 13

Bagian Keempat Bidang Lalu Lintas Pasal 24 Bidang Lalu lintas mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Perhubungan dalam perencanaan, penyusunan, penyiapan, pengoordinasian, penyelenggaraan, evaluasi dan pelaporan kegiatan bidang lalu lintas. Pasal 25 Bidang Lalu lintas dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, menyelenggarakan fungsi: a. perumusan perencanaan dan kebijakan kebutuhan kegiatan bidang lalu lintas; b. penyusunan rencana program dan pengelolaan petunjuk teknis bidang lalu lintas; c. pelaksanaan kebijakan di bidang lalu lintas; d. pengkoordinasian dan fasilitasi kegiatan bidang lalu lintas; e. pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan bidang lalu lintas; f. penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang tugasnya; g. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan Pasal 26 Bidang Lalu Lintas terdiri atas: a. Seksi Rekayasa Lalu Lintas; b. Seksi Perparkiran; dan c. Seksi Keselamatan Lalu Lintas dan Pengujian Kendaraan Bermotor. Pasal 27 Seksi Rekayasa Lalu Lintas mempunyai tugas menyelenggarakan managemen/pengaturan dan rekayasa lalu lintas di jalan. Pasal. C:\Users\user\Dropbox\BAGIAN HUKUM\SALINAN PERBUP TUPOKSI OK\53-PERBUP TUPOKSI DINAS PERHUBUNGAN KAB. BELITUNG.doc 14

Pasal 28 Seksi Rekayasa Lalu Lintas dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27, menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang tugasnya; b. penyiapan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang tugasnya; c. penyiapan bahan koordinasi dan kerja sama baik di lingkungan dinas maupun dengan lembaga/instansi terkait di bidang tugasnya; d. penyiapan bahan managemen/pengaturan dan rekayasa lalu lintas; e. penyiapan bahan penyusunan dan penetapan kelas jalan pada jaringan jalan daerah; f. penyiapan bahan penentuan lokasi, pengadaan, pemasangan, pemeliharaan dan penghapusan rambu lalu lintas, marka jalan dan alat pemberi isyarat lalu lintas, alat pengendali dan pengamanan pemakai jalan serta fasilitas pendukung di jalan daerah; g. pelaksanaan proses pengusulan perizinan penggunaan jalan selain untuk kepentingan lalu lintas di jalan daerah; h. pelaksanaan penyusunan penetapan larangan penggunaan jalan daerah; i. pengaturan penggunaan jalan daerah; j. penyiapan bahan penetapan rencana jaringan lalu lintas angkutan jalan Kabupaten; k. penyiapan bahan pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang tugasnya; l. penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang tugasnya m. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait n. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 29 Seksi Perparkiran mempunyai tugas merencanakan, menyusun, menyiapkan dan melaksanakan kegiatan perparkiran. Pasal. C:\Users\user\Dropbox\BAGIAN HUKUM\SALINAN PERBUP TUPOKSI OK\53-PERBUP TUPOKSI DINAS PERHUBUNGAN KAB. BELITUNG.doc 15

Pasal 30 Seksi Perparkiran dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29, menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang tugasnya; b. penyiapan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang tugasnya; c. penyiapan bahan koordinasi dan kerja sama baik di lingkungan dinas maupun dengan lembaga/instansi terkait di bidang tugasnya; d. penyiapan bahan koordinasi penyelenggaraan manajemen kebutuhan perparkiran; e. pelaksanaan pengaturan dan pengawasan perparkiran; f. pelaksanaan pemungutan retribusi perparkiran; g. penyiapan bahan pelaksanaan proses pemberian izin penyelenggaraan dan pembangunan fasilitas parkir untuk umum; h. pelaksanaan proses penentuan lokasi fasilitas parkir untuk umum di jalan daerah; i. pelaksanaan pengoperasian fasilitas parkir untuk umum di jalan daerah; j. penyiapan bahan pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang tugasnya; k. penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang tugasnya; l. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait m. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 31 Seksi Keselamatan Lalu Lintas mempunyai tugas menyelenggarakan managemen/pengaturan keselamatan lalu lintas dan pengujian kendaraan bermotor. Pasal 32 Seksi Keselamatan Lalu Lintas dan Pengujian Kendaraan Bermotor dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31, menyelenggarakan fungsi: d. penyiapan. C:\Users\user\Dropbox\BAGIAN HUKUM\SALINAN PERBUP TUPOKSI OK\53-PERBUP TUPOKSI DINAS PERHUBUNGAN KAB. BELITUNG.doc 16

a. penyiapan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang tugasnya; b. penyiapan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang tugasnya; c. penyiapan bahan koordinasi dan kerja sama baik di lingkungan dinas maupun dengan lembaga/instansi terkait di bidang tugasnya; d. penyiapan bahan managemen/pengaturan dan keselamatan lalulintas dan pengujian kendaraan bermotor; e. penyiapan rencana pengadaan, pemasangan, pemeliharaan dan penghapusan rambu lalu lintas, marka jalan dan alat pemberi isyarat lalu lintas, alat pengendali dan pengamanan pemakai jalan serta fasilitas pendukung di jalan daerah. f. pelaksanaan monitoring pencegahan dan penanggulangan kecelakaan lalu lintas; g. penyiapan bahan rencana anggaran kebutuhan peralatan pengujian kendaraan bermotor; h. penyiapan bahan rencana pemeliharaan peralatan pengujian kendaraan bermotor; i. pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi kebutuhan pengujian; j. pelaksanaan pembinaan dan pengujian kendaraan bermotor; k. pelaksanaan penelitian dan pelaporan kecelakaan lalu lintas dijalan yang mengakibatkan korban meninggal dunia dan/atau yang menjadi isu daerah. l. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang tugasnya; m. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait n. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Bagian Kelima Bidang Perhubungan Laut dan Udara Pasal 33 Bidang Perhubungan Laut dan Udara mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Perhubungan dalam merencanakan operasionalisasi, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan. C:\Users\user\Dropbox\BAGIAN HUKUM\SALINAN PERBUP TUPOKSI OK\53-PERBUP TUPOKSI DINAS PERHUBUNGAN KAB. BELITUNG.doc 17

melaporkan penyelenggaraan tugas di bidang perhubungan laut dan udara meliputi kepelabuhanan dan kebandarudaraan, lalu lintas angkutan laut, serta keselamatan pelayaran. Pasal 34 Bidang Perhubungan Laut dan Udara dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33, menyelenggarakan fungsi: a. perumusan perencanaan dan kebijakan kebutuhan kegiatan bidang perhubungan laut dan udara; b. penyusunan rencana program dan pengelolaan petunjuk teknis bidang perhubungan laut dan udara; c. pengkoordinasian dan fasilitasi kegiatan bidang perhubungan laut dan udara; d. pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan bidang perhubungan laut dan udara; e. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait f. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 35 Bidang Perhubungan Laut dan Udara terdiri atas: a. Seksi Kepelabuhan dan Kebandarudaraan; b. Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut; dan c. Seksi Keselamatan Pelayaran. Pasal 36 Seksi Kepelabuhan dan Kebandarudaraan mempunyai tugas menyelenggarakan perizinan dan pelayanan umum, pembinaan dan pengawasan teknis kepelabuhanan dan kebandarudaraan. Pasal 37 Seksi Kepelabuhan dan Kebandarudaraan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36, menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan. C:\Users\user\Dropbox\BAGIAN HUKUM\SALINAN PERBUP TUPOKSI OK\53-PERBUP TUPOKSI DINAS PERHUBUNGAN KAB. BELITUNG.doc 18

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pengendalian dan pengawasan kegiatan pengusahaan dan pengelolaan pelabuhan, pengelolaan dermaga dan pengawasaan pelabuhan, pelayanan retribusi, pendataan kapal perahu (Labuh Tambat); b. penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis pemandu yang menggerakkan kegiatan pengembangan/pemeliharaan fasilitas pelabuhan serta pendalaman kolam dan jalur pelayaran; c. pelaksanaan koordinasi penanggulangan pencemaran di kawasan pelabuhan; d. pelaksanaan patroli di pelabuhan; e. penyiapan bahan perumusan dan kebijakan teknis pemberian ijin kerja keruk; f. pelaksanaan pemantauan, pengumpulan data, analisis serta evaluasi kinerja operasional pelabuhan; g. penyusunan konsep kerja sama pemanfaatan fasilitas pelabuhan; h. penyusunan dan mengoordinasikan penetapan tarif jasa fasilitas pelabuhan; i. pelaksanaan inventarisasi, pemantauan, pengawasan, pemeliharaan dan pembinaan fasilitas pelabuhan; j. penyiapan konsep dan rekomendasi perizinan pembangunan pelabuhan; k. penyiapan bahan rekomendasi penetapan Daerah Lingkungan Kerja (DLKr)/Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan (DLKp); l. penyiapan bahan rekomendasi penambahan dan/atau pengembangan fasilitas pokok pelabuhan lokal dan Dermaga Untuk Kepentingan Sendiri (DUKS) dan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) di pelabuhan lokal; m. pelaksanaan koordinasi di bidang kebandarudaraan; n. pelaksanaan pemantauan penumpang pesawat baik kedatangan maupun keberangkatan; o. pelaksanaan pemantauan penumpang kapal laut baik kedatangan maupun keberangkatan; p. penyiapan bahan pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang tugasnya; q. penyusunan. C:\Users\user\Dropbox\BAGIAN HUKUM\SALINAN PERBUP TUPOKSI OK\53-PERBUP TUPOKSI DINAS PERHUBUNGAN KAB. BELITUNG.doc 19

q. penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang tugasnya; r. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait s. pelaksanaan tugas-tugas lain yang di berikan oleh atasan. Pasal 38 Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut mempunyai tugas menyelenggarakan perizinan dan pelayanan umum, pembinaan dan pengawasan kegiatan lalu lintas angkutan laut. Pasal 39 Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38, menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pengendalian kegiatan lalu lintas angkutan laut; b. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pengawasan kegiatan bongkar muat barang dan penumpang, serta usaha penunjang kinerja; c. penyiapan bahan perumusan teknis kegiatan pemberian Surat Izin Usaha Perusahaan Pelayaran (SIUPP), Surat Izin Perusahaan Rakyat (SIUPER), serta Surat Izin Perusahaan Penunjang Angkutan; d. pelaksanaan pemeriksaan dan pelaporan secara berjenjang hasil pemeriksaan muatan (manifest) kapal di bawah 7 (tujuh) GT; e. pelaksanaan pemantauan, pengumpulan data, analisis serta evaluasi kinerja lalu lintas angkutan laut; f. pelaksanaan pemantauan, analisis dan evaluasi terhadap kinerja jaringan trayek dan lintas angkutan laut yang telah ada; g. penyusunan rencana pengembangan jaringan trayek dan lintas angkutan laut; h. pelaksanaan koordinasi tata cara pelaksanaan pengembangan jaringan trayek dan lalu lintas angkutan laut; i. penyiapan. C:\Users\user\Dropbox\BAGIAN HUKUM\SALINAN PERBUP TUPOKSI OK\53-PERBUP TUPOKSI DINAS PERHUBUNGAN KAB. BELITUNG.doc 20

i. penyiapan bahan pemberian bantuan teknis dan manajemen penyelenggaraan angkutan laut kepada operator angkutan laut; j. penyiapan bahan penyusunan tarif angkutan penyeberangan dalam wilayah kabupaten; k. penyiapan bahan pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang tugasnya; l. penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang tugasnya; m. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait n. pelaksanaan tugas-tugas lain yang di berikan oleh atasan. Pasal 40 Seksi Sarana dan Prasarana Perhubungan Laut mempunyai tugas menyelenggarakan pengadaan, pemeliharaan, monitoring sarana dan prasarana perhubungan laut. Pasal 41 Seksi Sarana dan Prasarana Perhubungan Laut dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40, menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang sarana dan prasarana perhubungan laut; b. penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang sarana dan prasarana perhubungan laut; c. penyiapan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang sarana dan prasarana perhubungan laut ; d. penyiapan bahan koordinasi dan kerja sama baik di lingkungan dinas maupun dengan lembaga/instansi terkait di bidang sarana dan prasarana perhubungan laut; e. penyiapan bahan pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana perhubungan laut; f. penyiapan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang sarana dan prasarana perhubungan laut; g. pelaksanaan pengendalian teknis sarana dan prasarana perhubungan laut; h. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang tugasnya; i. pemberian. C:\Users\user\Dropbox\BAGIAN HUKUM\SALINAN PERBUP TUPOKSI OK\53-PERBUP TUPOKSI DINAS PERHUBUNGAN KAB. BELITUNG.doc 21

i. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait j. pelaksanaan tugas lain yang di berikan oleh atasan. Bagian Keenam Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pasal 42 (1) Pada organisasi Dinas Perhubungan dapat dibentuk UPT sesuai kebutuhan. (2) Kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi, serta tata kerja UPT sebagaimana di maksud ayat (1) diatur lebih lanjut dalam Peraturan Bupati. Bagian Ketujuh Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 43 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan kegiatan sesuai dengan bidang tenaga fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 44 (1) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43, terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. (2) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk diantara tenaga fungsional yang ada di lingkungan Dinas Perhubungan. (3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan sesuai kebutuhan dan beban kerja. (4) Jenis dan Jenjang Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur sesuai dengan peraturan perundangundangan. BAB IV TATA KERJA Pasal 45 Dalam melaksanakan tugasnya, setiap pimpinan dari unit organisasi, dan kelompok jabatan fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik dalam lingkungan. C:\Users\user\Dropbox\BAGIAN HUKUM\SALINAN PERBUP TUPOKSI OK\53-PERBUP TUPOKSI DINAS PERHUBUNGAN KAB. BELITUNG.doc 22

lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi di lingkungan pemerintah kabupaten serta instansi lain sesuai dengan tugas masing-masing. Pasal 46 Setiap pimpinan di lingkungan Dinas Perhubungan wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pasal 47 (1) Setiap pimpinan di lingkungan Dinas Perhubungan bertanggung jawab memimpin dan mengoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan. (2) Setiap pimpinan di lingkungan Dinas Perhubungan wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya. Pasal 48 (1) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk-petunjuk kepada bawahan. (2) Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan tembusan laporan wajib disampaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. Pasal 49 Dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan organisasi di bantu kepala satuan organisasi di bawahnya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masing-masing wajib mengadakan rapat berkala. Pasal. C:\Users\user\Dropbox\BAGIAN HUKUM\SALINAN PERBUP TUPOKSI OK\53-PERBUP TUPOKSI DINAS PERHUBUNGAN KAB. BELITUNG.doc 23

BAB V KETENTUAN PERALIHAN Pasal 50 Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, maka Peraturan Bupati Belitung Nomor 31 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Belitung (Berita Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2008 Nomor 31), sepanjang mengenai ketentuan uraian tugas dan fungsi Bidang Perhubungan, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 51 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Belitung. Ditetapkan di Tanjungpandan pada tanggal 27 Desember 2016 BUPATI BELITUNG, ttd. Diundangkan di Tanjungpandan pada tanggal 27 Desember 2016 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BELITUNG, SAHANI SALEH ttd. KARYADI SAHMINAN BERITA DAERAH KABUPATEN BELITUNG TAHUN 2016 NOMOR 53 Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM, ttd. IMAM FADLLI, SH NIP. 197109152001121002 C:\Users\user\Dropbox\BAGIAN HUKUM\SALINAN PERBUP TUPOKSI OK\53-PERBUP TUPOKSI DINAS PERHUBUNGAN KAB. BELITUNG.doc 24

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BELITUNG STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BELITUNG Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM, BUPATI BELITUNG, ttd. IMAM FADLLI, SH NIP. 197109152001121002 ttd. SAHANI SALEH C:\Users\user\Dropbox\BAGIAN HUKUM\SALINAN PERBUP TUPOKSI OK\53-PERBUP TUPOKSI DINAS PERHUBUNGAN KAB. BELITUNG.doc 25