BAB I PENDAHULUAN. Program pemerintah untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Taman Kanak-Kanak adalah pendidikan anak usia dini jalur formal

BAB I PENDAHULUAN. dimana anak dapat mengeksplorasi pengalaman yang memberikan kesempatan

BAB I PENDAHULUAN. (Abdulhak, 2007 : 52). Kualitas pendidikan anak usia dini inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. ditangani, dan tidak akan pernah selesai untuk dikerjakan dari waktu ke

PENINGKATAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF MELALUI PERMAINAN MENGURAIKAN KATA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM. Pebriani.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya fitrah yang suci. Sebagaimana pendapat Chotib (2000: 9.2) bahwa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan berlangsung seumur hidup. Oleh karena itu, pendidikan. sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berhubungan dan

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya pengembangan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial-emosional,

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan atau golden age (Slamet. Suyanto, 2005: 6). Oleh karena itu pendidikan pada masa ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. bayi, balita hingga masa kanak-kanak. Kebutuhan atau dorongan internal

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pembinaan yang ditujukan kepada

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL. : Peningkatan Bahasa Anak Usia Dini Melalui Cerita Bergambar di Taman Kanak-kanak Islam Qurrata A yun Batusangkar

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya kemampuan bahasa bagi kehidupan manusia, tidak terkecuali bagi

BAB I PENDAHULUAN. pilar yaitu, learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, non formal dan informal. Taman Kanak-kanak adalah. pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal.

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini sebagai pribadi unik yang memiliki masa-masa emas dalam

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan yang sangat. dasar dan menjadi masa keemasan (golden age) bagi anak.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN. Generasi masa depan suatu bangsa bisa dilihat dari kualitas anak-anak saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. hendaknya dibangun dengan empat pilar, yaitu learning to know, learning

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kemampuan terbatas dalam belajar (limitless caoacity to learn ) yang

I. PENDAHULUAN. anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari aspek-aspek gerakan,

BAB I PENDAHULUAN. apabila ingin memenuhi kebutuhan anak dan memenuhi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya, serta memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. layanan pendidikan diperoleh setiap individu pada lembaga pendidikan secara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan :

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Anak sebagai individu yang unik memiliki karakteristik yang berbeda beda. Masing

BAB 1 PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 14.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0486/UI/1992 tentang Taman Kanak-

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sehingga mampu memajukan dan mengembangkan bangsa atau negara,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehidupan anak tidak dapat dipisahkan dari tumbuh-kembang. Tumbuhkembang

BAB I PENDAHULUAN. dari orang tua, guru, dan orang dewasa lainya yang ada disekitarnya. Usaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini adalah anak yang berumur nol tahun atau sejak lahir

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal. Menurut makna. tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa potensi anak harus

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional). Masa kanak-kanak adalah masa Golden

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal paling utama dalam kehidupan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

I. PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Undang-undang Sisdiknas, Pendidikan adalah usaha

BAB I PENDAHULUAN. anak menentukan perkembangan anak selanjutnya. Anak usia dini merupakan

I. PENDAHULUAN. mencerdaskan dan meningkatkan taraf hidup suatu bangsa. Bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat martabat manusia. Pendidikan akan menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting pada masa ini. Hal ini disebabkan masa usia dini merupakan masa

Penitipan Anak), playgroup/ kelompok bermain dan juga termasuk TK.

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 1 : 14).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai pihak yaitu pemerintah, masyarakat, dan steakholder yang terdiri

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI MEDIA PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK FATHIMAH BUKAREH AGAM. Puji Hartini.

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan

BAB I PENDAHULUAN. Hidup adalah pendidikan dan pendidikan adalah hidup (life is education,

BAB I PENDAHULUAN. mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. strategis dalam rangka menghasilkan sumber daya manusia indonesia seutuhnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam UU RI NO.20 TH 2003 adalah:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah Tunas harapan bangsa. Mereka ibarat bunga yang tengah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang lain. Usia dini merupakan awal dari pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. ada dijalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Sisdiknas, bab I pasal I butir 4).

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan amanat pembukaan Undang-Undang Negara. kehidupan bangsa. Salah satu wahana dalam mencerdaskan setiap warga

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pendidikan yang. diselenggarakan untuk mengembangkan kepribadian, pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membaca dan keterampilan menulis. Anak-akan dituntut untuk dapat berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. Didalam UU Sisdiknas No.20 tahun 2003 menjelaskan bahwa Pendidikan adalah usaha

BAB I PENDAHULUAN. (Kepmendikbud Nomor 0486/U/1992, Bab II Pasal 3 ayat (1)). Pasal 31 ayat

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan usia dini (Early childhood education) adalah pendidikan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana tertulis dalam pasal 1 butir 14 Undang-undang RI Nomor 20. tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu:

PENINGKATAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN DADU KATA BERGAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH NARAS PARIAMAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Artinya, pendidikan diharapkan dapat membuat manusia menyadari

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini mendasari jenjang pendidikan selanjutnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Maslah

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PAUD

I. PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan (golden age), oleh karena itu pendidikan

e-journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 4 Tahun 2014)

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI METODE CERITA BERGAMBAR DI KELOMPOK B TK PERTIWI MOJAYAN I KLATEN TENGAH TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri. Pendidikan yang tinggi akan

BAB I PENDAHULUAN. Hampir dapat dipastikan bahwa setiap orangtua menginginkan yang terbaik

BAB I PENDAHULUAN. dan Kebudayaan No. 0486/U/1992 tentang Taman Kanak-kanak adalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program pemerintah untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa dengan pemerataan dan perluasan pendirian lembaga pendidikan dimulai dari pendidikan anak usia dini disetiap pedukuhan desa untuk usia 3-4 tahun. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan periode awal yang sangat penting dan mendasar dalam rentang pertumbuhan dan perkembangan manusia. Secara resmi pemerintah telah mengesahkan dan memberlakukan program kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak. Sementara itu Pendidikan Anak Usia Dini dalam Peraturan Presiden Nomor 7 tahun 2005. Secara lebih operasianal arah kebijakan pemerintah di bidang PAUD dijabarkan lagi dalam Renstra Depdiknas tahun 2005-2009 yang pada prinsipnya mencakup perluasan dan pemerataan akses, peningkatan mutu, relevansi dan daya saing, serta penguatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik, Fasli Jalal (2005). Sementara itu Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003, Peraturan Pemerintah tentang Pendidikan Anak Usia Dini pasal 1 ayat 7 dijelaskan: Taman Kanak-kanak selanjutnya disingkat TK adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak berusia 4 6 tahun. Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai peranan penting dalam berbagai aspek perkembangan. Menurut Depdiknas (2005: 1) rentang usai 0-8 tahun yang biasa disebut dengan masa emas (golden age).

Masa emas adalah masa terjadinya kematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungannya. Masa ini merupakan masa untuk meletakkan dasar pertama dalam memgembangkan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial emosional, konsep diri, disiplin, kemandirian, seni, moral, dan nilai-nilai agama. Oleh sebab itu dibutuhkan kondisi dan stimulasi yang sesuai dengan kebutuhan anak agar pertumbuhan dan perkembangan anak tercapai secara optimal, Depdiknas (2005: 1) Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengedalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (UU No. 20 tahun 2003 : Direktorat Pembinaan TK dan SD, 2010: 1 tentang SISDIKNAS). Seperti halnya prinsip yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantoro yakni pendidikan berlangsung seumur hidup (long life education), pada dasarnya pendidikan merupakan usaha sadar untuk mengembangkan kemampuan atas potensi dan kepribadian baik dalam keluarga, sekolah maupun di luar sekolah yang berlangsung seumur hidup. Perkembangan adalah suatu proses perubahan dimana anak belajar mengenal, memakai, dan menguasai tingkat yang lebih tinggi dari berbagai aspek. Salah satu perkembangan yang penting adalah aspek perkembangan bahasa. Perkembagan kemampuan bahasa bertujuan agar anak mampu berkomunikasi secara lisan dengan lingkungan (Depdiknas, 2005: 6). Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan sekitar anak, yang antara lain lingkungan sebaya, teman bermain,

orang dewasa, baik yang ada di sekolah, di rumah maupun dengan tetangga di sekitar tempat tinggalnya. Dilihat dari tujuan tersebut, sangat penting untuk diketahui bahwa perkembangan bahasa bukan saja berguna bagi perkembangan bidang pendidikan khususnya di TK, namun juga perlu untuk diketahui oleh guru dan orang tua. Masalah perkembangan bahasa di TK, memiliki makna yang sangat penting baik bagi anak maupun bagi guru. Hal ini dikarenakan bahasa memungkinkan anak belajar memahami dan mengontrol diri sendiri (Suhartono, 2005: 8 ). Salah satu aspek dalam perkembangan bahasa adalah berbicara. Secara tidak langsung ketika anak mulai berbicara, mereka sudah mengembangkan kemampuan tentang sistem fonologi, sintaksis, semantik, dan sistem pragmatis (Nurbiana Dhieni, 2006: 3.4). Perkembangan bahasa pada anak-anak usia Taman Kanak-kanak perlu mendapatkan perhatian penting mengingat bahwa bahasa merupakan pusat dari perkembangan aspek lainnya (Suhartono, 2005: 12). Berdasarkan hasil observasi saya di TK Pertiwi 57 Bangunharjo Kelompok B2, menujukkan bahwa perkembangan bahasa mempunyai 4 keterampilan yang perlu ditingkatkan ada keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis. Dalam kelompok B2 TK keterampilan berbicara anak masih rendah. Sebagian besar anak masih belum tepat dalam pelafalan bunyi bahasa, perbendaharaan kata yang dimiliki anak masih kurang, serta anak kurang percaya diri untuk mengungkapkan pendapat pada saat pertanyaan muncul, ketika guru sedang menjelaskan materi pada saat proses belajar mengajar.

Keterampilan berbicara kelompok B2 TK Pertiwi 57 Bangunharjo adalah pengucapan atau pelafalan bunyi bahasa, berani mengungkapkan pendapatnya, dan kosakata dengan menggunakan aspek-aspek berbicara yang benar masih rendah dan minim. Aspek tersebut meliputi ucapan, intonasi, ritme, dan tekanan. Demikian pula pembelajaran keterampilan berbicara kelompok B2 harus memperhatikan aspek-aspek berbicara yang benar. Meskipun ada anak yang berbicara itu karena guru yang mulai bertanya. Sedangkan sebagaian besar anakanak yang lain hanya mendengarkan saja dan cenderung pasif. Dari 29 anak dalam 1 kelompok hanya ada 4-5 anak yang berani mengeluarkan pendapatnya. Beberapa masalah tersebut juga disebabkan karena guru kurang menstimulasi anak dalam kemampuan berbicara anak. Kegiatan pembelajaran lebih banyak berpusat pada guru dan mengabaikan kemampuan anak, sehingga anak hanya pasif dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu dalam proses pembelajaran guru belum memanfaatkan media yang menarik minat belajar anak, sehingga proses kegiatan belajar mengajar tidak optimal serta anak kurang bersemangat. Di sinilah tugas guru harus benar-benar menyajikan materi yang dapat mengembangkan kemampuan bahasa khususnya keterampilan berbicara bagi anak dengan menggunakan media yang sesuai dengan aspek perkembangan yang ingin dicapai. Untuk mengatasi masalah tersebut diatas diperlukan media yang tepat untuk mengembangkan keterampilan berbicara anak. Ada beberapa hal yang mempengaruhi keberhasilan proses belajar anak antara lain pemilihan metode menggajar, pemilihan media, serta perencanaan guru untuk menyiapkan bahan ajar sudah matang, dalam penyampaian materi guru juga sudah menguasainya.

Berdasarkan hal tersebut peneliti sebagai guru bermaksud meningkatkan keterampilan berbicara melalui pengguaan media cerita bergambar. Pemerintah melalui Depdiknas, telah menyusun kurikulum yang pada tahun 2010 menggunakan sistem KTSP, dalam pelaksanaan pembelajaran sesuai kebutuhan TK masing-masing. Pengembangan berbahasa pada anak di Taman Kanak-kanak menekankan pada mendengar dan berbicara bukan pada membaca dan menulis. Pengembangan kemampuan berbahasa anak TK agar mampu mendengarkan, berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata, dan mengenal simbol-simbol yang melambangkanya untuk persiapan membaca dan menulis. Kemampuan berbahasa merupakan salah satu dari bidang pengembangan kemampuan dasar yang dipersiapkan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas anak sesuai tahap perkembangannya. Pengembangan kemampuan berbahasa bertujuan agar peserta didik di TK mampu mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang sederhana secara tepat, mampu berkomunikasi secara efektif, dan membangkikan minat untuk berbahasa Indonesia (Kementerian Pendidikan Nasional 2010: 14-15) Proses kegiatan belajar mengajar anak usia dini penggunaan media /alat untuk memperjelas maksud dan tujuan pembelajarannya. Dalam hal ini media cerita bergambar mempunyai arti sebagai bentuk benda yang digambar. Di samping itu, gambar dapat menarik perhatian anak, menujukkan simbol benda yang dimaksud tentang pesan sehingga anak lebih mudah mengerti apa yang diajarkan (Suhartono, 2005: 22). Gambar yang digunakan sesuai dengan tema hari itu dan disesuaikan dengan perkembangan anak pada masa itu. Selain itu anak usia dini

juga mempunyai sifat unik dengan potensi yang berbeda-beda memiliki ketelitian, bakat dan minat sendiri (Slamet Suyanto, 2005: 5). Anak mulai mengenali beberapa simbol dan benda termasuk bahasa dan gambar. Penggunaan media cerita begambar dapat meningkatkan keterampilan berbicara anak. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat diidetifikasi masalahmasalah sebagai berikut : 1. Perkembangan bahasa khususnya keterampilan berbicara anak masih rendah. 2. Sebagian besar anak masih belum tepat dalam pelafalan bunyi bahasa. 3. Perbendaharaan kata yang dimiliki anak masih kurang. 4. Anak kurang percaya diri untuk mengungkapkan pendapat pada saat pertanyaan muncul. C. Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang ada penelitian dibatasi pada peningkatan keterampilan berbicara anak melalui penggunaan media cerita bergambar. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana meningkatkan keterampilan berbicara anak melalui penggunaan media cerita bergambar kelompok B2 TK Pertiwi 57 Bangunharjo?

E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan keterampilan berbicara anak melalui penggunaan media cerita bergambar. F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : a. Bagi siswa 1. Melatih siswa untuk mengenal kata dengan gambar melalui media cerita bergambar. 2. Memberdayakan potensi siswa dalam bekerjasama dan menjalin komunikasi dengan siswa lain. b. Bagi guru 1. Menambah wawasan guru dalam menvariasikan pendekatan pembelajaran. 2. Memberi motivasi guru untuk memberikan media pembelajaran. c. Bagi sekolah 1. Memberikan sarana dan prasarana yang menunjang proses kegiatan belajar anak. 2. Menambah wawasan hasil belajar bagi sekolah.