2010, hlm Saminanto, Ayo Praktik Penelitian Tindakan Kelas, (Semarang: Rasail,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan ini dirancang dengan metode Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENENLITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tentang perilaku guru mengajar dan murid belajar.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Persada, 1996), hlm.10. Rosdakarya, 2009), hlm. 13. hlm Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Raja Grafindo

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam sebuah kelas secara bersama (Didik dan Wahyu, 2011: 3).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian tindakan ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kurt

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

itu Mudah, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), hlm 8-9 Bumi Aksara, 2009), hlm 3 hlm Masnur Muskich, Melaksanakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berkaitan dengan penggunaan media permainan smart monopoly untuk

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau class room action research sebagai cara untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suyadi (2011: 22-23), PTK adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. atau jawaban atau masalah yang diteliti.1. (PTK). Dalam bahasa Inggris, PTK disebut dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Kata ini terambil dari bahasa Inggris Classroom Action Research (CAR). PTK ini juga biasa disebut dengan riset tindakan. Dengan demikian PTK merupakan suatu tindakan yang bersifat reflektif oleh para pelaku tindakan, dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional mengenai tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakantindakan yang dilakukannya itu, serta memperbaiki kondisi di mana praktik pembelajaran dilaksanakan. Menurut Saminanto PTK bertujuan memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran, membantu memberdayakan guru dalam memecahkan masalah pembelajaran di kelas, dan mendorong guru untuk selalu berfikir kritis terhadap apa yang mereka lakukan sehingga menemukan teori sendiri yang tanpa tergantung teori yang mutlak dan bersifat universal yang ditemukan oleh para pakar peneliti yang seringkali tidak cocok dengan situasi dan kondisi kelas. 1 Penelitian ini bertujuan memperbaiki pembelajaran di MI Salafiyah Beji Tulis Batang. Masalah tersebut adalah kurangnya keaktifan siswa, minat belajar siswa, dan minimnya hasil belajar siswa. Skema penelitian ini dapat digambarkan sebagaimana berikut: 2010, hlm. 3. 1 Saminanto, Ayo Praktik Penelitian Tindakan Kelas, (Semarang: Rasail, 40

Gambar 1. Model penelitian Tindakan kelas Suharsimi Arikunto Perencanaan: Penyusunan RPP Siklus I dan Observasi Refleksi : Analisis hasil pengamatan siklus I hasil belajar siswa Siklus I: Permasalahan Hasil belajar dan keaktifan dalam pembelajaran Pelaksanaan: Pembejaran dengan metode Talking Stick Siklus I Pengamatan: Peserta didik Aktifitas Mengajar Guru Perencanaan: Penyusunan RPP Siklus II dan Observasi Refleksi: Analisis hasil pengamatan siklus II Hasil Belajar siswa Siklus II: Permasalahan Penyempurnaan Siklus I Pelaksanaan: Pembejaran dengan metode Talking Stick Siklus II Hasil Pengamatan: Peserta Didik Aktifitas Mengajar Guru 41

Dari gambar di atas dapat dijelaskan mengenai tahapan-tahapan yang akan dilakukuan dalam penelitian, yaitu antara lain: 1. Perencanaan Dalam tahap perencanaan peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, dan bagaimana tindakan tersebut akan dilakukan. Selanjutnya peneliti menentukan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Selain menyusun instrumen pengamatan peneliti juga menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan metode Talking Stick, menyiapkan media yang dibutuhkan, dan menyusun instrumen tes evaluasi siklus. 2. Pelaksanaan Pelaksanaan (acting) merupakan tahap implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu melaksanakan tindakan di kelas. Pelaksanaan ini mengacu pada RPP yang telah disiapkan sebelumnya, yaitu RPP dengan metode talking stick materi pokok pemahaman puasa. Action ini dilaksanakan untuk memperbaiki masalah yang terjadi dalam pembelajaran. Langkah-langkah praktis tindakan yaitu sebagai berikut: a. Menyampaikan tujuan pembelajaran b. Guru menyampaikan materi pembelajaran pemahaman puasa dengan metode ceramah. 42

c. Guru memastikan materi yang disampaikan betul-betul dikuasai oleh siswa. Selanjutnya guru menyiapkan proses permainan dengan tongkat yang telah disiapkan. d. Guru melakukan tanya jawab kepada siswa dengan alat bantu tongkat. Setiap siswa yang mendapatkan tongkat wajib menjawab pertanyaan dari guru. Setelah siswa yang mendapat giliran memegang tongkat telah selesai menjawab pertanyaan guru, tongkat diberikan kepada siswa yang lain. Demikian seterusnya sampai proses Tanya jawab selesai. Dalam proses Tanya jawab antara guru dan siswa, siswa yang tidak mendapatkan tongkat boleh memberikan pendapatnya. Dengan demikian proses diskusi antarsiswa dapat berlangsung. e. Peserta didik diberi kesempatan bertanya tentang materi pembahasan yang belum dimengerti yang baru dipelajari f. Menanyakan kembali sejauhmana materi sudah dikuasai siswa. g. Guru memberikan kesimpulan, mengevaluasi, dan mengapresiasi. h. Refleksi dan rencana tindak lanjut. 3. Pengamatan/Observasi (observing) Pada saat observasi peneliti mendasarkan pada pedoman instrumen penelitian yang telah ditentukan pada saat perencanaan. Dalam hal ini peneliti yang juga bertindak sebagai guru bersama kolaborator mengamati keaktifan belajar siswa dan motivasi 43

belajar. Dalam hal ini kolaborator juga melakukan pengamatan bagaimana proses mengajar guru. Kegiatan observasi diselenggarakan pada saat pembelajaran materi pokok pemahaman puasa berlangsung. Lembar observasi sebagaimana terlampir. 4. Refleksi (reflecting) Refleksi bertujuan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan berdasarkan data yang telah terkumpul. Setelah itu peneliti mengadakan evaluasi guna menyempurnakan tindakan siklus berikutnya apabila siklus sebelumnya dinilai masih banyak mengalami kendala yang terjadi pada saat di lapangan. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian akan dilakukan di kelas III MI Salafiyah Beji Tulis Batang. Penelitian dirancang berlangsung selama satu bulan (4 pekan). Pada pekan pertama untuk persiapan: mengurus perizinan, mempersiapkan perangkat pembelajaran, membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan media pembelajaran yang mendukung model pembelajaran talking stick. Menyusun skenario talking stick, menyusun instrumen observasi dan instrumen tes siklus, dan menyusun alat evaluasi. Pelaksanaanya nanti akan direvisi pada setiap siklus yang berjalan. 44

C. Subyek Penelitian Subyek yang akan diteliti atau sampel yang akan diteliti adalah siswa kelas III MI Salafiyah Beji Tulis Batang yang akan mendapatkan materi pokok pemahaman puasa pada mata pelajaran fiqih. Adapun jumlah siswa kelas III MI Salafiyah Beji Tulis Batang ini berjumlah 32 siswa, terdiri dari 15 siswa putera dan 17 siswa puteri. D. Fokus Penelitian Penelitian ini difokuskan pada penerapan metode talking stick dalam pembelajaran mata pelajaran fiqih materi pokok pemahaman puasa. Fokus penelitian yang akan dikaji yaitu bagaimana format pembelajaran metode talking stick yang tepat dalam membelajarkan materi pokok pemahaman puasa dan apakah metode talking stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III MI Salafiyah Beji Tulis Batang yang mengikuti pembelajaran pemahaman puasa dengan menggunakan metode talking stick. E. Pengumpulan Data Penelitian Teknik adalah suatu cara atau jalan yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Teknik di sini diartikan sebagai suatu sarana untuk menemukan, menguji, dan menyusun data tentang upaya peningkatan hasil belajar melalui metode talking stick materi pokok pemahaman puasa kelas III. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah: 45

1. Dokumentasi Suharsimi Arikunto mengartikan dokumentasi sebagai cara yang dilakukan untuk menyelidiki benda-benda seperti buku, catatan harian, notulen rapat, surat keputusan, dan lain sebagainya yang berbentuk catatan atau tulisan. 2 Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data tentang jumlah siswa, nama guru, profil madrasah, nama siswa, dan sebagainya yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Dokumentasi juga dipakai untuk mendapatkan hasil belajar mata pelajaran fiqih materi pokok pemahaman puasa saat sebelum dan setelah diadakan siklus. 2. Observasi Observasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan instrument observasi tentang hal-hal yang diamati atau diteliti. 3 Observasi di sini dilaksanakan pada setiap siklus untuk mendukung peneliti dalam menganalisa data untuk mendapatkan kesimpulan pelaksanaan pembelajaran yang kemudian akan direfleksikan pada tahapan siklus berikutnya. Penggunaan observasi dalam penelitian ini ditujukan untuk mengumpulkan data tentang hal-hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran mata pelajaran fiqih materi pokok pemahaman puasa. Aspek-aspek yang diamati yaitu keaktifan belajar siswa, 2 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm. 133. 3 Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana, 2009), hlm. 86. 46

motivasi belajar siswa, dan cara atau langkah-langkah mengajar guru. 3. Tes/Evaluasi Tes dilakukan pada tahapan pra siklus, siklus I, dan siklus II. Metode pengumpulan data penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tentang peningkatan hasil belajar siswa selama proses tindakan siklus. Adapun instrumen butir evaluasi terlampir di halaman belakang. F. Analisis Data Penelitian Analisis data dalam sebuah penelitian merupakan bagian yang sangat penting karena dengan analisis inilah data yang ada akan nampak manfaatnya terutama dalam memecahkan masalah penelitian dan mencapai tujuan akhir dalam penelitian. Analisis data merupakan proses mencari dan menata data dari hasil observasi dan dokumentasi tes atau evaluasi secara sistematis. Dalam hal ini peneliti untuk mencari nilai rata-rata kelas digunakan rumus, jumlah nilai peserta didik dibagi dengan jumlah peserta didik. Demikian metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini. Adapun nilai KKM mata pelajaran fiqih MI Beji Tulis Batang yaitu 70. Diharapkan dengan metode analisa ini dapat mendapatkan hasil penelitian yang akurat dalam rangka mencapai validitas penelitian. Berikut adalah rumus yang digunakan untuk mencari nilai rata-rata siswa. 47

Mean = Jumlah Nilai Siswa Jumlah Siswa Untuk menentukan ketuntasan klasikal peneliti menggunakan rumus sebagaimana berikut di bawah ini. Jumlah Nilai Siswa Ketuntasan Klasikal = X 100 Jumlah Siswa G. Indikator Keberhasilan PTK Indikator keberhasilan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jika semua peserta didik lulus nilai KKM sebesar 70 maka dapat disimpulkan bahwa metode talking stick dapat meningkatkan pembelajaran fiqih kelas III materi pokok pemahaman puasa. Penelitian juga dikatakan berhasil jika ketuntasan klasikal peserta didik sebesar 75%. H. Instrumen Penelitian 1. Tes siklus I dan siklus II Tes ini bertujuan mengukur peningkatan hasil belajar peserta didik sebelum dan setelah dilakukan tindakan dengan metode yang baru tersebut. Hasil dari tes siklus kemudian dikomparasikan dengan hasil tes siklus I dan siklus II. Bentuk butir soal terlampir. 48

2. Lembar observasi Observasi dilakukan untuk mengetahui permasalaha yang berkaitan dengan tindakan siklus dengan menggunakan metode talking stick pada pembelajaran fiqih materi pokok pemahaman puasa. Lembar observasi digunakan untuk mengamati proses belajar peserta didik dan aktifitas mengajar guru. Setelah diketahui permasalahan yang terjadi selanjutnya dilakukan upaya perbaikan implementasi tindakan pada siklus selanjutnya. 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) RPP merupakan prototype tindakan yang dilakukan saat penelitian. Dengan demikian menjadi penting untuk menyusun RPP terlebih dahulu sebelum tindakan dilaksanakan. Peneliti menyiapkan dua buah RPP yang akan diaplikasikan pada saat siklus I dan siklus II. Format RPP terlampir. 49