JURNAL KESEHATAN DAN KEBIDANAN (JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH)

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL KESEHATAN DAN KEBIDANAN (JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH)

JURNAL KEBIDANAN DAN KESEHATAN (JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH)

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

Jurnal Obstretika Scientia ISSN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN SEKSUAL PRANIKAH DENGAN PERILAKU SEKSUAL

KOSALA JIK. Vol. 3 No. 2 September 2015

Skripsi Ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat. Untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh: NORDINA SARI J

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG SEKS BEBAS PADA REMAJA KELAS XI DI SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA TAHUN 2014

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN : GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA KELAS VII TENTANG PERUBAHAN SEKS SEKUNDER DI SMP N 1 MAYONG JEPARA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI

PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI PADA KESEHATAN REPRODUKSI DI TASIKMALAYA

Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKes Guna Bangsa Yogyakarta ABSTRACT

JURNAL KESEHATAN DAN KEBIDANAN (JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH)

PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA SEBELUM DAN SETELAH DILAKUKAN PENYULUHAN TENTANG ABORSI DI SMPN 1 MULAWARMAN BANJARMASIN ABSTRAK

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Remaja dalam Mencegah Hubungan Seksual (Intercourse) Pranikah di SMA Muhammadiyah 1 Banjarmasin Tahun 2012

Eka Sofiyatul Luthfiyah Zebua ABSTRAK

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI DI SMA NEGERI 1 TANGEN KAB.

Dewi Puspitaningrum 1), Siti Istiana 2)

TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA SISWA SMA KANJENG SEPUH GRESIK

60 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN

PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS I SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN TENTANG MENSTRUASI

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU, DAN LINGKUNGAN SISWI KELAS TIGA SMU SANTA ANGELA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI WANITA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

mengenai seksualitas membuat para remaja mencari tahu sendiri dari teman atau

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Astrid Rusmanindar

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA TERHADAP SIKAP SEKSUAL REMAJA DI SMK PIRI 3 YOGYAKARTA 2012

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN (KTD) DENGAN SIKAP TERHADAP ABORSI DI KELURAHAN NGEMPLAK SIMONGAN KOTA SEMARANG

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja dan Pencegahan Keputihan di SMK Muhammadiyah 1 Moyudan Sleman Yogyakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. remaja-remaja di Indonesia yaitu dengan berkembang pesatnya teknologi internet

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 3, Oktober 2012

HUBUNGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH DENGAN USIA MENIKAH PADA REMAJA YANG MENIKAH DI TAHUN 2015 DI KECAMATAN PLAYEN KABUPATEN GUNUNGKIDULYOGYAKARTA 2015

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN (KTD) DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMA NEGERI 1 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA

ABSTRAK. Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Tentang Kehamilan Usia Dini Di Desa Swadaya Kecamatan Libureng Kabupaten Bone Tahun 2015

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 6 SURAKARTA

WAHANA INOVASI VOLUME 5 No.2 JULI-DES 2016 ISSN :

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI STIKES X TAHUN 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. individu mulai mengembangkan ciri-ciri abstrak dan konsep diri menjadi

PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN DI SMA ISLAM SULTAN AGUNG 3 SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. dari program kesehatan reproduksi remaja adalah untuk membantu remaja

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PADA GURU DI SMP X DI KOTA CIMAHI TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. melalui perubahan fisik dan psikologis, dari masa kanak-kanak ke masa

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PADA SISWI KELAS VIII DI SMP NEGERI 28 SEMARANG

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI CIREBON

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

Kata Kunci : seksual remaja, berpacaran, sumber informasi

Akademi Kebidanan dan Keperawatan Bhakti Husada Bekasi. Abstrak

UNIVERSITAS UDAYANA PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA SEKAA TERUNA TERUNI DI DESA BENGKALA TAHUN 2015 LUH ANIEK PRAWISANTI

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI DI SMA N COLOMADU

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah bagian yang penting dalam masyarakat, terutama di negara

SUMBER-SUMBER INFORMASI TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERSEPSI REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH KELAS XI DI SMA I SEWON BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PRAKTEK PENCEGAHAN KEHAMILAN USIA MUDA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG SEKSUAL PRANIKAH DI SMA AL ISLAM KRIAN SIDOARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. Kasus pernikahan usia dini banyak terjadi di berbagai penjuru dunia. Hal

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN SIKAP DAN PERILAKU TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA KELAS X DAN XI DI SMA MUHAMMADIYAH SEWON BANTUL

Disusun Oleh : Henni Nunung Vitasari

SKRIPSI. Proposal skripsi. Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S-1 Kesehatan Masyarakat

JURNAL KESEHATAN DAN KEBIDANAN (JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH)

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perilaku kesehatan reproduksi remaja semakin memprihatinkan. Modernisasi,

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PERILAKU SEKSUAL REMAJA PADA SISWA SMA DI KECAMATAN BATURRADEN DAN PURWOKERTO

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN KADER DENGAN SIKAP KADER TENTANG POSYANDU BALITA DI DESA PENGKOK KEDAWUNG SRAGEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL

ABSTRACT HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG NILAI ANAK PROGRAM KELUARGA BERENCANA DENGAN JUMLAH ANAK

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata Yogyakarta Jalan Ringroad Barat Daya No 1 Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta 2

BAB 1 PENDAHULUAN. sama yaitu mempunyai rasa keingintahuan yang besar, menyukai pertualangan dan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja, yaitu tahun, adalah. disebut masa remaja. (Widyastuti, 2009).

GAMBARAN PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 5 MEDAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA RINI M. NASUTION

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN PADA REMAJA PUTRI DI SMA 1 PUNDONG BANTUL YOGYAKARTA

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7

Kesehatan Reproduksi Remaja Putri di SMA Negeri 2 Takengon

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi

Diyah Paramita Nugraha 1, Mujahidatul Musfiroh 2, M. Nur Dewi 2 INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. goncangan dan stres karena masalah yang dialami terlihat begitu

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA PUTRI

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU REMAJA TENTANG SEKS PRA NIKAH

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia memiliki jumlah remaja sebesar 43,5 juta jiwa (usia 10-

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN REMAJA TENTANG DAMPAK PERILAKU SEKS BEBAS DI SMKN 2 MAGETAN. Oleh : SIGIT NURDIYANTO NIM:

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMA BATIK 2 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Unwanted pregnancy atau dikenal sebagai kehamilan yang tidak

PENGARUH PENDIDIKAN SEKSUAL TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA KELAS X TENTANG KEHAMILAN DI LUAR NIKAH DI SMA NEGERI 1 LUMBUNG KABUPATEN CIAMIS

Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol IX, No. 1 Maret 2016 ISSN

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

BAB I PENDAHULUAN. sehingga memunculkan masalah-masalah sosial (sosiopatik) atau yang biasa

PENGARUH KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SEKSUAL REMAJA (STUDI DI SMAN 1 MARGAHAYU BANDUNG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Alon Wijayanti

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA PUTRI

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA-SISWI SMA TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DI SMA HARAPAN 1 MEDAN. Oleh: DONNY G PICAULY

BAB I PENDAHULUAN. belahan dunia, tidak terkecuali Indonesia. Tahun 2000 jumlah penduduk

PERBEDAAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI SMA BERBASIS AGAMA DAN SMA NEGERI DI BANTUL NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tantangan dan masalah karena sifatnya yang sensitif dan rawan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN UNINTENDED PREGNANCY PADA REMAJA DI PUSKESMAS GAMPING I SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Motivasi Memeriksakan Diri Di Posyandu Lansia Desa Sukodono Sidoarjo

Transkripsi:

JURNAL KESEHATAN DAN KEBIDANAN (JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH) GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN DI SMA MASEHI KUDUS DESCRIPTION OF KNOWLEDGE ON ADOLESCENT CLASS XI UNWANTED PREGNANCY IN SMA MASEHI KUDUS Yunita Dwi Karlinda 1, Ika Sari K, S.SiT 2, Dewi Endah K, SST 3 1,2,3 Akbid Mardi Rahayu Kudus ikasari_05@yahoo.com, tyas_dewi83@yahoo.com ABSTRACT Adolescence is an age between 10-19 years, which is a period of maturation of the reproductive organs of men. The problem is prominent in adolescents, such as sexual problems (unwanted pregnancy and abortion). Data pillars Indonesian Family Planning Association KTD events in 2002 there were 50 cases, in 2003 there are 92 cases, in 2004 there were 101 cases and in 2010 there was 8-10 cases. This study aims to determine the picture of young women knowledge about KTD in class XI SMA Holy AD. The research uses descriptive method with cross sectional approach. The samples studied female student of class XI 35 people using the questionnaire included 30 questions. The results showed girls knowledge about KTD good class XI of 65.7%, just 25.7%, and less than 8.6%. The advice given is expected for teens to abstain from sexual relations that would happen KTD. Keywords: Awareness, Youth, Unwanted Pregnancy ABSTRAK Masa remaja merupakan usia antara 10-19 tahun,dimana merupakan suatu periode masa pematangan organ reproduksi manusia. Masalah yang menonjol di remaja, misalnya masalah seksualitas (KTD&aborsi). Data pilar Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia kejadian KTD pada tahun 2002 ada 50 kasus, tahun 2003 ada 92 kasus, tahun 2004 ada 101 kasus dan tahun 2010 ada 8-10 kasus. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja putri kelas XI tentang KTD di SMA Masehi Kudus. Penelitian menggunakan metode diskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang diteliti siswa putri kelas XI sejumlah 35 orang menggunakan kuesioner berjumlah 30 pertanyaan. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan remaja putri kelas XI tentang KTD baik 65,7%, cukup 25,7%, dan kurang 8,6%. Saran yang diberikan adalah diharapkan bagi remaja untuk tidak melakukan hubungan seksual yang nantinya akan terjadi KTD. Kata Kunci : Pengetahuan, Remaja, KTD 65

PENDAHULUAN Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja yakni antara usia 10-19 tahun, adalah suatu periode masa pematangan organ reproduksi manusia, dan sering disebut masa pubertas. Masa remaja adalah periode peralihan dan masa anak ke masa dewasa (Widyastuti, dkk, 2009; h.11). Masalah yang menonjol di kalangan remaja, misalnya masalah seksualitas (kehamilan tidak dinginkan dan aborsi), terinfeksi Penyakit Menular Seksual (PMS), HIV/AIDS dan sebagainya akan menimbulkan beberapa dampak bagi pemerintahan karena remaja menghadapi masalah kesehatan yang kompleks, walaupun selama ini diasumsikan sebagai kelompok yang sehat. Beberapa survei diketahui besaran masalah remaja, sebagaimana ditunjukkan oleh data berikut: Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 menunjukkan pengalaman seksual pada perempuan: 1,3%, lelaki: 3,7%. Dari delapan puluh empat orang terdapat 1% yang pernah mengalami Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD), 60% diantaranya mengalami atau melakukan aborsi. Kehamilan tidak diinginkan bukanlah fenomena baru yang sering diperbincangkan di dunia ini, jika kita simak lebih jauh sebenarnya kehamilan tidak diinginkan bisa menimpa siapa saja. Pada saat ini tampaknya kehamilan tidak diinginkan tidak dapat dipandang sebagai masalah (kasus) individu saja, tetapi lebih tepat dipandang sebagai masalah sosial karena jumlahnya yang semakin besar. Kejadian KTD pada remaja memiliki kecenderungan meningkat. Data pilar Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), pada tahun 2002 ada 50 kasus KTD, tahun 2003 ada 92 kasus KTD, 66

tahun 2004 ada 101 kasus KTD dan tahun 2010 satu bulan terdapat 8-10 kasus KTD (BKKBN, 2009 : 1). Ketidak tahuan atau minimnya pengetahuan tentang perilaku seksual pada remaja maka dapat mengakibatkan kehamilan tidak diinginkan pada remaja. Ketika seorang perempuan mengalami kehamilan tidak diinginkan (KTD), diantara jalan keluar yang ditempuh adalah melakukan upaya aborsi, baik yang dilakukan sendiri maupun dengan bantuan orang lain. Banyak diantaranya yang memutuskan untuk mengakhiri kehamilannya dengan mencari pertolongan yang tidak aman sehingga mereka mengalami komplikasi serius atau kematian karena ditangani oleh orang yang tidak berkompeten atau dengan peralatan yang tidak memenuhi standar (Tinceulisinaga, 2007). Berdasarkan penelitian Datik Najianti di Kelurahan Plamongansari Kecamatan Pedurungan yang mengambil 11 orang sebagai subyek penelitian yang diambil secara total sampling. Hasil dari 11 responden didapatkan bahwa dukungan konselor sebaya memperkuat perilaku subyek dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan kehidupan seksual dan banyak yang melakukan hubungan seks termasuk KTD maupun aborsi. Ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang Kehamilan Tidak Diinginkan di Kelurahan Plamongansari Kecamatan Pedurungan. SMA Masehi merupakan sekolah yang terletak dipusat kota yang didalamnya mayoritas remaja yang mempunyai ekonomi menengah keatas. Menurut hasil studi pendahuluan dengan metode wawancara dari 5 siswa dan 1 guru BK di SMA Masehi bahwa remaja di SMA Masehi cenderung belum mengetahui mengenai Kehamilan Tidak Diinginkan. Tetapi dari mereka lebih 67

mengerti mengenai tehnology-tehnology sekarang yang ada. Selain itu mereka juga mendapatkan informasi tersebut dari temannya sehingga siswa lebih cepat mendapatkan informasi. Jika informasi tersebut seperti halnya melakukan hubungan seksual diluar nikah remaja bisa melakukan Berdasarkan latar belakang dan penelitian sebelumnya peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang kehamilan tidak diinginkan yang dituangkan dalam judul Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Kelas XI Tentang Kehamilan Tidak Diinginkan di SMA Masehi Kudus. dan akan terjadi Kehamilan Tidak Diinginkan. METODE Desain penelitian menggunakan metode sampling yang digunakan adalah total diskriptif. Tenik pengumpulan data sampling sejumlah 35 siswi kelas XI di menggunakan kuesioner yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya. Teknik SMA Masehi Kudus. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisa univariat HASIL DAN BAHASAN A. HASIL 1. Karakteristik Responden a. Berdasarkan Umur Tabel 1.1.Distribusi Frekuensi Menurut Umur Umur Frekuensi Persentase 16 tahun 22 62,9 % 17 tahun 13 37,1 % Jumlah 35 100 68

2. Berdasarkan Tingkat Pengetahuan a. Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Pengertian Kehamilan Tidak Diinginkan Tabel 1.2 Tingkat Pengetahuan Tentang Pengertian Kehamilan Tidak Diinginkan Baik 28 80% Cukup 0 0% Kurang 7 20% b. Tingkat Pengetahuan Tentang Penyebab Kehamilan Tidak Diinginkan Tabel 1.3 Tingkat Pengetahuan Tentang Penyebab Kehamilan Tidak Diinginkan Baik Cukup 24 0 68,6% 0% Kurang 11 31,4% c. Tingkat Pengetahuan Tentang Akibat Kehamilan Tidak Diinginkan Tabel 1.4 Tingkat Pengetahuan Tentang Akibat Kehamilan Tidak Diinginkan Baik Cukup 26 0 74,3% 0% Kurang 9 25,7% d. Tingkat Pengetahuan Tentang Cara Mencegah Kehamilan Tidak Diinginkan Tabel 1.5 Tingkat Pengetahuan Tentang Cara Mencegah Kehamilan Tidak Diinginkan Baik Cukup 24 0 68,6% 0% Kurang 11 31,4% 69

e. Tingkat Pengetahuan Tentang Tindakan Yang Harus Dilakukan Jika Terjadi Kehamilan Tidak Diinginkan Tabel 1.6 Tingkat Pengetahuan Tentang Tindakan Yang Harus Dilakukan Jika Terjadi Kehamilan Tidak Diinginkan Baik Cukup 0 30 0% 85,7% Kurang 5 14,3% f. Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat pengetahuan Tabel 1.7 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Baik 23 65,7 % Cukup 9 25,7 % Kurang 3 8,6 % Jumlah 35 100 % B. BAHASAN Karakteristik berdasarkan umur responden yang paling banyak adalah pada umur 16 tahun (62,9%). Menurut Wahit, 2011 dengan bertambahnya umur seseorang akan mengalami perubahan aspek fisik dan psikologi (mental). Secara garis besar, pertumbuhan fisik terdiri atas empat kategori perubahan yaitu perubahan ukuran, perubahan proporsi, hilangnya ciri-ciri lama, dan timbulnya ciri-ciri baru. Perubahan ini terjadi karena pematangan fungsi organ. Pada aspek psikologis atau mental, taraf berpikir seseorang menjadi semakin matang dan dewasa. Tingkat pengetahuan tentang Kehamilan Tidak Diinginkan yang paling banyak yaitu pengetahuan baik dengan jumlah 23 responden (65,8%). 70

Dengan pengetahuan yang memadai dan adanya motivasi untuk menjalani masa remaja secara sehat, maka remaja akan berusaha untuk memelihara kesehatan dirinya agar dapat memasuki masa kehidupan berkeluarga dengan sistem reproduksi yang sehat (Andhyantoro, 2012). Pada penelitian ini tingkat pengetahuan tentang kehamilan tidak diinginkan baik, dikarenakan remaja sekarang lebih cepat mendapatkan internet, koran maupun televisi. Hal ini bisa dipengaruhi oleh faktor pendidikan, pekerjaan, umur, minat, pengalaman, kebudayaan sekitar dan informasi. Informasi yang benar dan tepat tentang masalah seputar seksual dan kesehatan reproduksi bisa didapatkan dari jurnal kesehatan sehingga remaja akan lebih memahami dengan baik mengenai keadaan seksual remaja tentang masalah kesehatan reproduksi. informasi dari media masa seperti SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN Tingkat pengetahuan tentang kehamilan tidak diinginkan pada remaja B. SARAN Setelah mendapatkan pengetahuan tentang kehamilan tidak diinginkan, putri kelas XI SMA Masehi Kudus baik (65,7%). diharapkan untuk senantiasa meningkatkan pengetahuan remaja diharapkan bagi remaja untuk tidak khususnya perempuan dengan cara melakukan hubungan seksual yang menambahkan informasi dan nantinya akan terjadi kehamilan tidak diinginkan. Bagi pihak sekolah memberikan penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi remaja. 71

DAFTAR PUSTAKA Ariyanti Titik. dkk. Buku Ajar Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Kudus: PresAKMR; 2010 Datik Najianti. Perilaku Remaja Dalam Kejadian Kehamilan Tidak Diinginkan. Semarang: UNDIP; 2011 Hidayat Aziz Alimul.metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika; 2007. h.68 Karwati, Pujiati Dewi, Mujiwati Sri. Asuhan Kebidanan V (Kebidanan Komunitas). Jakarta: CV TRANS INFO Media; 2011 Mansur Herawati. Psikologi Ibu dan Anak untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika; 2009 Mubarak Wahit Iqbal. Promosi Kesehatan Untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika; 2011. h.81 Notoatmodjo, Soekidjo. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2005 Nursalam. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika; 2008 PKBI. Apa Yang Harus Dilakukan Bila Mengalami Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD). Jakarta: PKBI Pusat; 2010 Tinceuli Sinaga. Pengetahuan dan Sikap Remaja Putir Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki Di Sekolah Menengah Umum Negeri I Pematang Siantar. Sumatera Utara: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara; 2007 Widyastuti Yani, Rahmawati Anita, Purnamaningrum Yuliastika Eka. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Fitramaya; 2009 72