Paparan Rancangan Undang-Undang Tentang Metrologi. Disampaikan Pada Acara Workshop Metrologi Lingkungan Tangerang, Oktober 2016

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA METROLOGI LEGAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 11, Tamba

RENCANA KERJA T.A 2018 DIREKTORAT METROLOGI

2 Mengingat : 1. c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perdagangan tent

BAB I INTRODUKSI. Sejak diterbitkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang. Pemerintahan Daerah, terdapat amanat pemindahan kewenangan dari

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 11, Tamb

GUBERNUR SULAWESI BARAT

PROPOSAL SARANA KEMETROLOGIAN DAN FASILITAS PENDUKUNGNYA

PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 6 TAHUN 2008

- 7 - BAB III STANDARDISASI. Bagian Kesatu Perencanaan

PEMERINTAH PROPINSI JAWATIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWATIMUR NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN LABORATORIUM KEMETROLOGIAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK IND PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA BIDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN TERTIB NIAGA. Biro Organisasi dan Kepegawaian 2017

BAB II PEMBENTUKAN BAB III SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 42 TAHUN 2005 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.556, 2009 KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Label. Pencantuman.

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 35 NOMOR 35 TAHUN 2008

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.556, 2009 KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Label. Pencantuman.

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perdagangan tent

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31/M-DAG/PER/10/2011 TENTANG BARANG DALAM KEADAAN TERBUNGKUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 Mengingat penyelenggaraan kegiatan standardisasi dan penilaian kesesuaian; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, hur

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

4. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN TERA/TERA ULANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1985

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 102 TAHUN 2000 TENTANG STANDARDISASI NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG STANDARDISASI DAN PENILAIAN KESESUAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMBELAJARAN - 2 PERTEMUAN KE 4 3 x pertemuan DIKLAT FUNGSIONAL PENERA 2011

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

Peraturan Pemerintah No. 102 Tahun Tentang : Standardisasi Nasional

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 102 TAHUN 2000 TENTANG STANDARDISASI NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERDAGANGAN. Metrologi. Legal. Unit Kerja. UPT. Pelaksana. Pelayanan.

3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3209); 4.

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 50 TAHUN2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN MUSI RAWAS

PERATURAN DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH NOMOR : 05 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI JASA PELAYANAN KEMETROLOG IAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-01.PP TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIK

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG STANDARDISASI DAN PENILAIAN KESESUAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN TERA/TERA ULANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG STANDARDISASI DAN PENILAIAN KESESUAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TENTANG ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS METROLOGI LEGAL PADA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KOTA SURABAYA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB III STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) 3.1 Peraturan Perundang Undangan Standar Nasional Indonesia (SNI)

WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 1 TAHUN 2017

LEMBARAN DAERAH PROPINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2003 SERI B NOMOR 1

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 73 TAHUN 2002 TENTANG

POKOK-POKOK UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG KETENAGALISTRIKAN

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31/M-DAG/PER/10/2011 TENTANG BARANG DALAM KEADAAN TERBUNGKUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambaha

STRATEGI NASIONAL PERLINDUGAN KONSUMEN

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 102 TAHUN 2000 TENTANG STANDARDISASI NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PP 39/2003, TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

DD. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG PERDAGANGAN

: Syahrul Mamma : Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga. : Enggartiasto Lukita : Menteri Perdagangan. Jakarta, Januari2OlT

Upaya Perlindungan Konsumen di Daerah Masih Terkendala

Menteri Perdagangan Republik Indonesia PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/M-DAG/PER/12/2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

2016, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan L

BUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG

Direktur Standardisasi dan Pengendalian Mutu DITJEN PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN TERTIB NIAGA Jakarta, 18 September 2017

2017, No Negara Republik Indonesia Tahun 14 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547) sebagaimana telah diubah dengan P

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 3 TAHUN2006 TENTANG TANDA TERA TAHUN 2006 GUBERNUR JAWA TIMUR,

PEMERINTAH PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN TERA/TERA ULANG

BUPATI SUBANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUBANG NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN USAHA KETENAGALISTRIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48/M-DAG/PER/12/2010 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 633/MPP/Kep/10/2002 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN LABORATORIUM METROLOGI LEGAL

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

CAKRAWALA HUKUM Perjalanan Panjang Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Oleh : Redaksi

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 102 TAHUN 2000 TENTANG STANDARDISASI NASIONAL

PERATURAN GUBERNUR BANTEN

BAB X KETENTUAN PIDANA

Renstra Pusat Akreditasi Lembaga Sertifikasi BSN Tahun RENSTRA PUSAT AKREDITASI LEMBAGA SERTIFIKASI TAHUN

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1991 TENTANG TENTANG STANDAR NASIONAL INDONESIA. Presiden Republik Indonesia,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat

KABUPATEN TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan L

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); M

Transkripsi:

Paparan Rancangan Undang-Undang Tentang Metrologi Disampaikan Pada Acara Workshop Metrologi Lingkungan Tangerang, Oktober 2016

Kondisi Yang Diharapkan Sistem Metrologi Nasional REGULASI NASIONAL DAN INTERNASIONAL UU Nomor 2/1981 Perlu Penyesuaian Document D1 OIML Edisi Tahun 2012 tentang Considerations for a Law on Metrology Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Undang-Undang Nomor 30 tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Pengawasan Ilmu Pengetahuan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1997 Tentang Ketenaganukliran Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 Tentang Telekomunikasi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi Dan Penilaian Kesesuaian Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

Progress Penyusunan Rancangan Undang-Undang Metrologi Pembahasan Internal Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan NA RUU Metrologi Rapat PAK Penyelarasan NA dan Harmonisasi RUU 2012 2013 2014 2015 2016 PEMBAHASAN INTERNAL FOCUS GROUP DISCUSSION PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIK DAN DRAFT RUU AUDIENSI KE K/L, PEMBAHASAN PAK Pembahasan di DPR PENYELARASAN NA, dan HARMONISASI RUU T I M E L I N E Kementerian Perdagangan Direktorat Harmonisasi KemenkumHAM Pusat Harmonisasi Kebijakan Perdagangan Pusat Pengembangan SDM Kemetrologian Pusat Kebijakan Perdagangan Dalam Negeri IKATMI dan Widyaiswara Tim Unpad Kemendag BSN Pusarpedal KLH Puslit Metrologi LIPI Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Panita Antar kementerian dan Non Kementerian RUU Metrologi BPHN, KemenkumHAM Direktorat Harmonisasi KemenkumHAM Kemendag Tim PAK Output Draft Awal penyesuaian dengan Dokumen D1 OIML Rekomendasi Kerangka Hukum RUU Metrologi Naskah Akademik RUU Metrologi dan Draft RUU Metrologi DRAFT RUU Metrologi Interkem Naskah Akademik RUU Hasil Penyelarasan, Draft RUU Metrologi Hasil Harmonisasi, Surpres.

LATAR BELAKANG PERUBAHAN 1. Penataan kembali Sistem Metrologi Nasional : Perluasan Ruang Lingkup Undang-Undang, Tujuan, Arah dan Jangkauan Pengaturan Penyesuaian Sistem Metrologi Nasional yang sejalan dengan ketentuan Internasional dan Perangkat Peraturan Perundang-undangan yang Berlaku Penyempurnaan dan Penambahan Definisi 2. Penegasan pengaturan dan pengelolaan Standar Nasional Satuan Ukuran 3. Perlunya penataan dan peningkatan peran kelembagaan metrologi nasional 4. Perluasan Ruang lingkup Alat - Alat Ukur, Takar, Timbang, dan Perlengkapannya 5. Perubahan Sistem Kuantitas dalam Barang Dalam Keadaan Terbungkus sesuai dengan ketentuan Internasional 6. Biaya Pelayanan Kemetrologian 7. Penyelenggaraan Kemetrologian dan Pendelegasian Wewenang (Delegation of authority) 8. Perbaikan/Reparasi UTTP 9. Type Approval (Izin Tipe dan Izin Tanda Pabrik) 10. Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemetrologian, Standar Profesi, standar kompetensi, dan etika profesi 11. Penegasan pengaturan tentang Penyuluhan dan Pengawasan 12. Peran Serta Masyarakat dalam optimalisasi penyelenggaraan kemetrologian 13. Sistem Informasi Kemetrologian 14. Peningkatan kinerja Penegakan hukum di bidang metrologi legal 15. Penyesuaian besaran Sanksi pidana dan Penambahan Sanksi Administratif

METROLOGI LEGAL DAN METROLOGI LINGKUNGAN Metrologi Legal Metrologi Lingkungan Document D1 OIML (Considerations for a Law on Metrology) Metrology plays a key role in the adoption of scientific and technological innovations, the design and efficient manufacture of products that comply with the needs of the marketplace, and the detection and avoidance of nonconformities. It provides fundamental support for health and safety testing, environmental monitoring, and food processing. It also provides the basis for fair trading in a domestic economy and international trading in the global market place. Metrologi legal ditujukan untuk memastikan kebenaran pengukuran dalam kegiatan-kegiatan yang terkait dengan keadilan transaksi, kesehatan masyarakat, perlindungan lingkungan, dan keselamatan. Porsi kegiatan metrologi dalam kehidupan sosial masyarakat sebagian besar merupakan kontribusi dari kegiatan metrologi legal. Sesuai dengan lingkupnya, metrologi legal merupakan implementasi metrologi dalam kaitannya dengan penerapan peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh pemerintah terkait dengan perlindungan kepentingan umum, perlindungan kesehatan dan keselamatan masyarakat, serta perlindungan lingkungan.

Substansi Terkait Metrologi Lingkungan dalam RUU Metrologi Alat Ukur Syarat Teknis Pasal 21 (1) Alat Ukur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (2) merupakan Alat Ukur yang digunakan untuk kepentingan umum. (2) Kepentingan umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. transaksi perdagangan; b. penetapan tarif; c. penetapan pajak; d. kesehatan, keselamatan, keamanan, dan lingkungan hidup; e. pemantauan dan pengendalian sumber daya alam; atau f. pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. (3) Alat Ukur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dilakukan Tera dan Tera Ulang. Pasal 22 (1) Alat Ukur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) harus memenuhi syarat teknis. (2) Ketentuan mengenai syarat teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri, peraturan menteri teknis, atau peraturan kepala lembaga pemerintah nonkementerian sesuai dengan kewenangannya.

Substansi Terkait Metrologi Lingkungan dalam RUU Metrologi Persetujuan Tipe Pasal 23 (1)Setiap Alat Ukur yang diproduksi di dalam negeri atau berasal dari impor, sebelum beredar di pasar wajib dilengkapi dengan Persetujuan Tipe. (2)Persetujuan Tipe sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dimiliki oleh Pelaku Usaha: a. untuk produksi dalam negeri, sebelum Alat Ukur diproduksi secara massal; dan b. untuk yang berasal dari impor, sebelum Alat Ukur memasuki wilayah Republik Indonesia. (3)Ketentuan lebih lanjut mengenai Persetujuan Tipe sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Menteri, peraturan menteri teknis, atau peraturan kepala lembaga pemerintah nonkementerian sesuai dengan kewenangannya. Pendelegasian Kewenangan Pelayanan Tera Pasal 30 (1) Pelayanan Tera dan Tera Ulang Alat Ukur tertentu dapat dilakukan oleh Pelaku Usaha yang memiliki Petugas Tera/Tera Ulang yang kompeten. (2) Pelaku Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam memberikan pelayanan Tera/Tera Ulang Alat Ukur sesuai dengan ruang lingkupnya harus memperoleh persetujuan dari Menteri, menteri teknis, atau kepala lembaga pemerintah nonkementerian sesuai dengan kewenangannya.

Substansi Metrologi Lingkungan dalam RUU Metrologi Tanda Tera Pasal 31 (1) Tanda Tera merupakan bukti kesesuaian Alat Ukur dengan syarat teknis yang ditetapkan sesuai dengan jenis Alat Ukurnya. (2) Tanda Tera sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki ukuran, bentuk, jangka waktu berlaku, dan tata cara pembubuhan atau pemasangan sesuai dengan jenisnya. (3)... (4)... (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanda Tera sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Menteri, menteri teknis, atau kepala lembaga pemerintah nonkementerian sesuai dengan kewenangannya. Biaya Pelayanan Pasal 43 (1) Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah dapat mengenakan biaya pelayanan di bidang Metrologi kepada pemilik atau pengguna Alat Ukur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Substansi Terkait Metrologi Lingkungan dalam RUU Metrologi Pengembangan SDM Sistem Informasi di Bidang Metrologi Pasal 53 (1) Dalam rangka pengembangan sumber daya manusia Metrologi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat (2) dilakukan dengan membangun pusat pendidikan di bidang Metrologi. (2) Pengembangan sumber daya manusia Metrologi dilakukan melalui pelatihan, pendidikan keahlian, pendidikan formal di dalam maupun di luar negeri. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaran pengembanganan sumber daya manusia Metrologi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Menteri, peraturan menteri teknis, atau peraturan kepala lembaga pemerintah nonkementerian sesuai dengan kewenangannya. Pasal 55 (1) Menteri, menteri teknis, kepala lembaga pemerintah nonkementerian, dan bupati/wali kota sesuai dengan kewenangannya berkewajiban menyelenggarakan Sistem Informasi di bidang Metrologi yang saling terintegrasi. (2) Sistem informasi di bidang Metrologi sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) digunakan sebagai dasar kebijakan dan pengendalian di bidang Metrologi.

Terima Kasih