BAB I PENDAHULUAN. perubahan itu dipersepsikan akan berpengaruh negatif terhadap dirinya. Pada. lebih kuat dibandingkan dengan masa-masa biasa.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Instansi Pemerintah adalah organisasi yang merupakan kumpulan orangorang

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Globalisasi, liberalisasi perdagangan, deregulasi dan. organisasi dihadapkan pada lingkungan yang serba tidak pasti.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu bentuk satuan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

2 nasional dengan baik, maka diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap kemajuan di bidang-bidang lain. Sumber daya manusia merupakan aset yang p

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki berbagai tujuan. Untuk mencapai tujuannya,

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas. Organisasi semacam itu bukan melihat investasi modal, melainkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia yang kompetitif akan terlahir dari dunia

BAB I PENDAHULUAN. peralatan, standar profesi dan peningkatan manajemen rumah sakit. Manajemen sumber

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan dalam sebuah organisasi. Dalam organisasi komitmen anggotanya

I. PENGANTAR Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia yang tinggi sangat dibutuhkan agar manusia

2015 PENGARUH KOMPETENSI SISWA TERHADAP DAYA SAING LULUSAN PADA PROGRAM ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMKN 11 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kemajuan teknologi telah membawa manusia pada era yang ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. sekolah,perguruan,lembaga diklat, dalam masyarakat serta berbagai satuan lingku

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawan

BAB I PENDAHULUAN. bidang kekuasaan kehakiman di empat lingkungan peradilan, yaitu Peradilan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia sangat berperan dalam usaha organisasi dalam mencapai

BAB I PENDAHULUAN. termaktub dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, antara lain adalah

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi situasi dan kondisi di era globalisasi ini, perusahaan dituntut

2016 PERAN BIMBINGAN KARIR, MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA DAN PENGALAMAN PRAKERIN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK

BAB 1 PENDAHULUAN. Tinggi Swasta terkemuka di Bandung. UTama secara konsisten berkomitmen untuk

BAB I PENDAHULUAN. dari sumber daya manusia yang memiliki peran sentral dalam. menentukan output pendidikan. Peran sentral tersebut terkait dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakat dan zaman. Oleh karena itu sumber daya manusia harus selalu

1 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melalui Otonomi Daerah. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. karena pendidikan merupakan salah satu modal utama dalam pembangunan. Di

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang merupakan faktor determinan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah sebagai salah satu komponen dari pendidikan yang eksistensinya

BAB I PENDAHULUAN. manusia memegang peranan penting dalam melakukan aktivitas untuk

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai tujuan khusus dari organisasi itu sendiri. Organisasi memandang

BAB I PENDAHULUAN. telah dapat dilihat bersama hasilnya telah menjadi salah satu perguruan tinggi yang

BAB I PENDAHULUAN. manusianya. PT. Trisapta Eka Maju telah menetapkan sasarannya menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Udayana (Unud) sebagai sebuah lembaga pemerintah yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan antar kompetitor membuat perguruan tinggi terus

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi peranan sumber daya manusia adalah. sumber penentu atau merupakan faktor dominan dalam pembangunan suatu

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang- Undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Secara konseptual desentralisasi pendidikan adalah suatu proses dimana suatu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa berkomunikasi di antara anggota masyarakat tidak akan dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Agus Komar, 2013

I. PENDAHULUAN. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ATAS KUALITAS JASA PADA PERUSAHAAN DIGITAL PRINTING SMART TO PRINT DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) di suatu negara, maka tentu saja

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu agenda penting dan strategis dari sekian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekolah adalah salah satu institusi yang berperan dalam menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. peranan sumber daya manusia yang menjadi aset terpenting perusahaan karena

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau. perubahan-perubahan dalam diri seseorang. Untuk mengetahui sampai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. karena pendidikan dapat meningkatkan segenap potensi peserta didik menjadi

PEMASARAN SEKOLAH STUDI SITUS DI SMK GANESA SATRIA TEMANGGUNG

Judul : Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja terhadap Organizational Citizenship Behavior

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian M.Anas Hendrawan, 2014 Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dengan Kesiapan Kerja Pegawai

BAB I PENDAHULUAN. dapat dengan mudah menyesuaikan diri dan dapat mengakomodasikan setiap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang memproduksinya. Hal ini membuat kesulitan bagi perusahaan

BAB V PENUTUP A. Jawaban Masalah Pertama

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

2015 PENGARUH GAJI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PADA GURU HONORER SMK BINA WARGA BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gun Gun Gunawan, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahanperubahan

I. PENDAHULUAN. Peran serta masyarakat dalam pendidikan pada dasarnya bukan merupakan sesuatu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan dalam lapangan kerja menuntut lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu permasalahan yang dihadapi Bangsa Indonesia sampai

I. PENDAHULUAN. Perubahan yang terjadi dengan cepat dalam segala aspek kehidupan. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan (Saiman, 2009:22). Masalah pengangguran telah menjadi momok

BAB I PENDAHULUAN. sekolah tidak akan dapat menjalankan fungsinya sebagai tempat belajar jika tidak ada

5. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambah pesatnya industri perbankan membuat persaingan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah adalah salah satu representasi aplikasi dari ekonomi

PENGARUH MOTIVASI, POLA KEPEMIMPINAN DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN BIDANG KEUANGAN PADA PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Organisasi yang berhasil mewujudkan perubahan memiliki ciri-ciri mampu

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu sistem pendidikan

KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 7 Oktober 2015

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, serta efisiensi manajemen pendidikan dalam menghadapi tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan mulai dari tingkat

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan belajar mengajar salah satunya dapat dilihat dari kepemimpinan

BAB I PENDAHULUAN. yang bergerak di bidang manufaktur ataupun di bidang jasa, semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan dalam bidang kedokteran membuat rumah sakit dari pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. belajar mengajar merupakan kegiatan utama dalam proses pendidikan di sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Upaya penyelenggaraan pendidikan formal yang berkualitas sangat

BAB I PENDAHULUAN. tidak terkecuali di bidang pendidikan. Pemanfaatan sistem informasi ini sangat

SKRIPSI. Oleh: ANIK SETYANINGRUM B

BAB I PENDAHULUAN 1.1.! Gambaran Umum Objek Penelitian PT Akses Nusa Karya Infratek

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat anggota organisasi mendengar dan mengetahui akan diadakan perubahan organisasi, reaksi pertama mereka pada umumnya adalah shock. Hal ini menandakan adanya suatu reaksi emosional. Terlebih kalau perubahan itu dipersepsikan akan berpengaruh negatif terhadap dirinya. Pada saat perubahan organisasi, emosi lebih sering muncul dengan intensitas yang lebih kuat dibandingkan dengan masa-masa biasa. Emosi selama ini merupakan hal yang terpinggirkan dalam pembicaraan mengenai organisasi, karena citra yang dimiliki tentang organisasi adalah citra yang mekanistis struktural dengan bentuk idealnya birokrasi. Organisasi yang sukses membutuhkan karyawan yang akan melakukan lebih dari sekedar tugas formal dan mau memberikan kinerja yang melebihi harapan. Dalam dunia kerja yang dinamis seperti saat ini, dimana tugas makin sering dikerjakan dalam tim, fleksibilitas sangatlah penting. Organisasi menginginkan karyawan yang bersedia melakukan tugas yang tidak tercantum dalam deskripsi pekerjaan mereka. Fakta menunjukkan bahwa organisasi yang mempunyai karyawan yang memiliki organization citizenship behavior yang baik, akan memiliki kinerja yang lebih baik dari organisasi lain (Robbins & Judge, 2008:40). 1

2 Organisasi sekolah sebagai lembaga pendidikan merupakan organisasi tak terkecuali yang sangat membutuhkan dan menuntut karyawan karyawannya, terutama guru memiliki kebersediaan melakukan tugas lebih dari sekedar yang telah dideskripsikan sebagai tugas utamanya. Hal ini sangat diperlukan sebagaimana termaktub dalam UU nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang menyebutkan bahwa Kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Swasta sebagai lembaga pendidikan tidak sekedar memiliki kewajiban untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional sebagaimana disebutkan pada UU Sistem Pendidikan Nasional. 20 Tahun 2003, tetapi perlu melakukan upaya ekstra untuk mempertahankan eksistensi dirinya sebagai lembaga pendidikan dengan status swasta, dimana sumber dana dan penggunaannya harus dikelola seluruhnya secara mandiri tidak bergantung pada pemerintah, harus selalu berupaya mendapatkan kepercayaan dari masyarakat sebagai lembaga pendidikan pilihannya. Untuk mewujudkan hal tersebut, sekolah harus terus berupaya keras memperbaiki diri baik dalam bentuk hubungan secara internal organisasi maupun dengan para stakeholder dari pihak eksternal organisasi. Untuk mempertahankan eksistensi dirinya, tidak ada pilihan lain selain meningkatkan posisi tawar terutama di mata pelanggan (calon siswa / orang tuanya), yang dapat diraih dengan berbagai langkah langkah strategis sehingga organisasi dapat meningkat kepercayaan dirinya bahwa apa yang

3 menjadi harapan pelanggan dan stakeholder pada umumnya akan dapat dipenuhi dengan baik. Seiring dengan langkah yang dirumuskan sebagai strategi untuk mencapai tujuan jangka pendek sampai dengan tujuan jangka panjang, berdasarkan rangkuman hasil focus group discussion ditemukan fakta fakta menarik yang dapat menggambarkan terjadinya berbagai fenomena yang belum sepenuhnya sejalan dengan harapan. Dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir meunjukkan fenomena kontra produktif atas pencapaian tujuan, yang dapat dipaparkan dalam tabel 1 sampai dengan tabel 7 berikut ini. Tabel 1. Gambaran Umum Perilaku Guru SMK Swasta Kebayoran Lama Jakarta Selatan Selama tahun 2012 2014. Uraian Perilaku 1. Jumlah guru relatif didominasi berstatus honorer dibandingkan dengan guru tetap yayasan / PNS Diperbantukan 2. Tingkat kehadiran di kelas relatif belum memenuhi standar yang diharapkan 3. Angka partisipasi dalam membantu penyelesaian masalah masalah yang timbul di sekolah relatif belum memenuhi harapan 4. Keinginan untuk pindah di lembaga sekolah lain relatif besar Sumber : Diolah berdasarkan rangkuman hasil FGD Sudin Jakarta Selatan, (2014) Tabel 1 memberikan ilustrasi bahwa perilaku guru swasta di Kebayoran Lama Jakarta Selatan belum menunjukkan adanya keberpihakan terhadap pencapaian tujuan organisasi sekolah pada khususnya dan tujuan

4 pendidikan nasional pada umumnya. Perilaku perilaku yang ada pada tabel 1 di atas menunjukkan belum terintegrasinya tujuan organisasi dengan tujuan masing masing individu guru. Tabel 2. Data Partisipasi Guru Dalam Peningkatan Kompetensi Profesional Dan Pedagogik Pada SMK Muhammadiyah 9 Jakarta Tahun 2012 2014 Program Kegiatan 1 Pelatihan Penggunaan Media Pembelajaran 2 Pelatihan Bahasa Inggris 3 Pelatihan Bidang Kejuruan 12 22% 14 27% 8 17% 8 15% 10 19% 8 17% 9 16% 9 17% 11 24% 4 Pelatihan Asesor Kompetensi - - 1 2% Sumber : SMK Muhammadiyah 9 Jakarta (2014) Pada tabel 2 memberikan gambaran bahwa guru SMK Muhammadiyah 9 pada periode tahun 2012 2014 tersebut masih memiliki peran yang sangat kurang dalam memberikan kontribusinya untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui peningkatan kompetensi dirinya. Keadaan yang sama terjadi juga di SMK Averus Jakarta, dalam periode yang sama menggambarkan kondisi yang sama pada SMK Muhammadiyah 9 seperti terlihat pada tabel 3 di bawah ini

5 Tabel 3. Data Partisipasi Guru Dalam Peningkatan Kompetensi Profesional Dan Pedagogik Pada SMK Averus Jakarta Tahun 2012 2014 Program Kegiatan 1 Pelatihan Penggunaan Media Pembelajaran 2 Pelatihan Bahasa Inggris 3 Pelatihan Bidang Kejuruan Sumber : SMK Averus Jakarta (2014) 4 12% 7 21% 8 24% 6 18% 6 18% 8 24% 2 6% 4 12% 4 12% Sedangkan pada tabel 4 dan tabel 5 di bawah ini memberikan gambaran masih rendahnya partisipasi dari guru dalam menyelesaiakan permasalahan permasalahan yang dihadapi organisasi sekolah maupun keterlibatan secara aktif dan bertanggungjawab dalam menjaga keberlangsungan organisasi sekolah melalui keterlibatan perumusan program kerja sekolah, baik di SMK Muhammadiyah 9 maupun SMK Averus memiliki karakteristik yang sama. Tabel 4. Data Partisipasi Guru Dalam Mengikuti Rapat Perumusan Program Sekolah Dan Penyelesaian Kasus Kasus Sensitif Pada SMK Muhammadiyah 9 Jakarta Tahun 2012 2014 Topik Rapat 1 Perumusan Program Sekolah 4 7,3% 7 13% 8 24% 2 Penyelesaian Kasus Sensitif 6 11 % 6 12% 8 24% Sumber : SMK Muhammadiyah Jakarta (2014)

6 Tabel 5. Data Partisipasi Guru Dalam Mengikuti Perumusan Program Sekolah Dan Penyelesaian Kasus Kasus Sensitif Pada SMK Averus Jakarta Tahun 2012 2014 Topik 1 Perumusan Program Sekolah 2 Penyelesaian Kasus Sensitif 4 12% 7 21% 8 24% 6 18% 6 18% 8 24% Sumber : SMK Averus Jakarta (2014) Pada tabel 6 dan tabel 7 di bawah ini menunjukkan bahwa guru guru belum merasa cukup nyaman menjadi bagian organisasi di sekolahnya, hal ini diperlihatkan masih adanya angka permintaan pindah, permintaan keluar bahkan dalam bentuk permintaan pengurangan jam mengajar, sekalipun penyebab permintaan tersebut dilatarbelakangi oleh berbagai kemungkinan. Kondisi tersebut ditemukan baik di SMK Muhammadiyah 9 maupun SMK Averus. Tabel 6. Data Permintaan Pindah / Keluar dan Pengurangan Jam Mengajar Pada SMK Muhammadiyah 9 Jakarta Tahun 2012 2014 Uraian Permasalahan 1 Permintaan Pindah / Keluar 8 15% 11 21% 8 17% 2 Permintaan Pengurangan Jam Mengajar - 0% 5 10% 7 15% Sumber : SMK Muhammadiyah Jakarta (2014)

7 Tabel 7. Data Permintaan Pindah / Keluar dan Pengurangan Jam Mengajar Pada SMK Averus Jakarta Tahun 2012 2014 Uraian Permasalahan 1 Permintaan Pindah / Keluar 2 6% 3 8% 5 15% 2 Permintaan Pengurangan Jam Mengajar 6 18% 8 23% 8 23% Sumber : SMK Averus Jakarta (2014) Dari fakta fakta yang telah diuraikan tersebut, mengindikasikan adanya masalah yang memerlukan tindak lanjut sebagai wujud komitmen organisasi dalam mewujudkan tujuan tujuannya. B. Identifikasi Masalah Dari uraian sebelumnya, penulis mengidentifikasikan berbagai masalah yang terjadi pada sekolah sekolah menengah kejuruan (SMK) swasta Kebayoran Lama Jakarta Selatan, sebagai berikut : 1. Tujuan pendidikan nasional yang menjadi orientasi setiap sekolah, lebih khusus bagi sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Swasta Muhammadiyah 9 dan Averus Kecamatan Kebayoran Lama, secara umum belum menunjukkan adanya keselarasan langkah antara usaha yang dilakukan oleh organisasi dengan anggota organisasi sekolah. 2. Peran guru yang sebenarnya sangat berpengaruh dalam berbagai upaya pengambilan keputusan keputusan di sekolah, belum menunjukkan peran yang optimal.

8 3. Secara umum guru belum memiliki kenyamanan untuk secara konsisten bertahan dalam organisasi sekolahnya. C. Rumusan Masalah Adapun rumusan permasalahan utama dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana pengaruh kecerdasan emosi terhadap organization citizenship behavior? 2. Bagaimana pengaruh kompetensi komunikasi terhadap organization citizenship behavior? 3. Bagaimana pengaruh person organization fit terhadap organization citizenship behavior? 4. Bagaimana pengaruh kecerdasan emosi, kompetensi komunikasi dan person organization fit secara simultan / bersama-sama terhadap organization citizenship behavior? D. Maksud dan Tujuan Tesis 1. Maksud Tesis Maksud dari tesis ini adalah utuk mengetahui sejauh mana pengaruh kecerdasan emosi, kompetensi komunikasi dan person organization fit terhadap organization citizenship behavior guru SMK Muhammadiyah 9 Jakarta dan SMK Averus. 2. Tujuan Tesis Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

9 a. Untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosi terhadap organization citizenship behavior. b. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi komunikasi terhadap organization citizenship behavior. c. Untuk mengetahui pengaruh person organization fit terhadap organization citizenship behavior. d. Untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosi, kompetensi komunikasi dan person organization fit secara simultan / bersamasama terhadap organization citizenship behavior. E. Manfaat dan Kegunaan Tesis 1. Manfaat Tesis Adapun manfaat yang dapat diperoleh dengan dilaksanakannya penelitian ini adalah: a. Manfaat Akademis: 1) Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pengembangan khazanah keilmuan yang berkaitan dengan hubungan antara kecerdasan emosi, kompetensi komunikasi dan person organization fit terhadap organization citizenship behavior. 2) Hasil penelitian ini dapat menjadi literatur sebagai bahan diskusi bagi peneliti di masa yang akan datang, yang mengangkat tema mengenai hubungan antara kecerdasan emosi, kompetensi

10 komunikasi dan person organization fit terhadap organization citizenship behavior b. Manfaat Praktis : 1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai wacana bagi manajemen sekolah untuk memperkaya konsep kecerdasan emosi, kompetensi komunikasi dan person organization fit terhadap organization citizenship behavior. 2) Hasil penelitian ini diharapkan juga dapat memberi masukan pengetahuan bagi manajemen sekolah dalam mengelola sumber daya yang ada, sehingga dapat terbentuk organization citizenship behavior untuk mempermudah pencapaian tujuan organisasi. 2. Kegunaan Tesis Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi manajemen Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Swasta Muhammadiyah 9 dan Averus Kebayoran Lama Jakarta Selatan, untuk mengambil keputusan dalam merumuskan kebijakannya berkaitan dengan penetapan langkah langkah strategik dalam rangka mencapai tujuan organisasi, terutama berkaitan dengan variabel variabel kecerdasan emosi, kompetensi komunikasi dan person organization fit dan berikut dampaknya terhadap pentingnya pembentukan organization citizenship behavior bagi guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Swasta Muhammadiyah 9 dan Averus Kebayoran Lama Jakarta Selatan.