BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan media massa di Indonesia, sejak zaman reformasi meningkat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Paska perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

BAB I PENDAHULUAN. ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak.

BAB I PENDAHULUAN. untuk menangkal persepsi yang salah. Komunikasi yang berujung pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu kewajiban

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masyarakat yang semakin maju dan berkembang, informasi

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini. Manusia merupakan khalayak sasaran media massa, sehingga keberadaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan. Humas Pemerintahan dan. satu peran yang berbeda dari kedua Humas tersebut adalah Humas

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan (check and balances) antara Pemerintah dan DPR RI. Ketiga fungsi

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Humas memegang peranan penting dalam setiap organisasi, baik pada

BAB I PENDAHUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya komunikasi adalah unsur pokok dalam suatu organisasi karena

BAB I PENDAHULUAN. mempublikasikan setiap ada agenda yang diadakan oleh perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya teknologi informasi sekarang ini membuat

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi dan praktik Public Relation (PR) perkembangannya memang tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Aktivitas manajemen pada setiap organisasi berhubungan dengan usaha

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu aktifitas dasar manusia, dengan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi kompleks jelasnya media adalah pemain utama dalam komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah setelah runtuhnya Orde Baru, di era reformasi saat ini, media dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas

Teknik Reportase dan Wawancara

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan kebenaran secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektivitas

BAB I PENDAHULUAN. Peran Berita Politik Dalam Surat Kabar Pikiran Rakyat Terhadap Pengetahuan Politik Mahasiswa Ilmu Sosial se-kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi berlangsung. Pada Pemilu kali ini terdapat 38 Partai Politik untuk tingkat

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi agar membawa dampak optimal untuk organisasi, publik, maupun kepentingan bisnis menuju ke arah yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan capres dan cawapres dalam meraih suara tak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. relatif independen dan juga disertai dengan kebebasan pers. Keadaan ini

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, masyarakat kita telah memasuki era masyarakat informasi.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi memegang peran penting menurut porsinya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. sebuah kampanye politik juga memiliki humas yang berperan di dalamnya.

PR POLITIK & MARKETING POLITIK. Oleh: Adiyana Slamet, S.IP., M.Si

BAB I. Pendahuluan. Siaran pers memiliki fungsi penting bagi setiap organisasi ataupun perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari banyak kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah. Salah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Efektivitas dapat dikatakan berhasil apabila suatu hal terjadi secara efektif.

BAB I PENDAHULUAN. Media merupakan salah satu eksternal stakeholder perusahaan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia, maka kebutuhuhan jasa

BAB I PENDAHULUAN. pesan secara massal, dengan menggunakan alat media massa. Media. massa, menurut De Vito (Nurudin, 2006) merupakan komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. memajukan perusahaan adalah untuk memperoleh citra positif dan. menjadi dua, yakni media eksternal dan media internal.

BAB I PENDAHULUAN. Informasi telah menjadi suatu kebutuhan saat ini. Masyarakat tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut masyarakat harus mencari tahu

BAB I PENDAHULUAN. publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. berhubungan dengan aktivitas organisasi lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Surat kabar memiliki karakteristik yang berbeda-beda, berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, telah berkembang berbagai jenis media massa mulai dari media cetak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. serta aspirasi masyarakat. Pemilihan umum (pemilu) sebagai pilar demokrasi di

KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS


Studi Deskriptif Tentang Kegiatan Humas Pemerintah Terhadap Citra Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara

Produksi Media PR Cetak

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, mereka adalah komunitas, konsumen, pemerintah dan pers.

JENIS INFORMASI PUBLIK YANG DIBUTUHKAN KHALAYAK EKSTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. politik yang dimediasikan media telah masuk keberbagai tempat dan kalangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pengamatan terhadap satu obyek atau terhadap pelaksanaan satu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dalam profesi Humas antar instansi pun tidak jauh berbeda. Menurut Frank

BAB I PENDAHULUAN. Di sebuah organisasi, perusahaan, maupun instansi pemerintah

Penyusun Nama : Aisyah Monicaningsih Nim :

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi

BAB I PENDAHULUAN. sikap, dan perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedurprosedur

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adalah media online seperti yang digunakan oleh Humas Pemerintah Kabupaten Jepara.

PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA SIKAP

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat kepada media massa menjadikan peranan pers semakin penting. Seorang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

AMANDEMEN UUD 45 UNTUK PENGUATAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) SEBUAH EVALUASI PUBLIK. LEMBAGA SURVEI INDONESIA (LSI)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. (Kompas, Republika, dan Rakyat Merdeka) yang diamati dalam penelitian

BAB I PENDAHULUAN. penyebaran informasi antara individu atau organisasi dan masyarakat. Humas dapat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dianggap tidak memiliki peran penting dan bisa dibilang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi berkembang pesat dari waktu-kewaktu. Sehingga mendorong terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi, sehingga peran dan fungsinya semakin maksimal. perusahaan salah satunya melalui kegiatan media relations.

BAB I PENDAHULUAN. Era persaingan usaha yang ketat sekarang ini, bidang Hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Hotel adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa akomodasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. karena keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi terletak pada kemampuan

OPTIMALISASI PERAN HUMAS PERGURUAN TINGGI. Oleh: Lena Satlita. Salah satu agenda yang ramai dibicarakan dalam Rapat Koordinasi Nasional

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di dalam organisasi modern keberadaan komunikasi demikian pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat akan dapat dengan mudah mengetahui informasi tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dan informasi yang sentral. Usaha dalam bidang. serta guna memperoleh kualitas yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. A. Jenis Iklan politik dalam Media Massa yang digunakan oleh pasangan calon

MARKETING PUBLIC RELATIONS

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Apriyanti Rahayu FAuziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. diberikan suatu pelatihan atau yang sering disebut Kuliah Kerja Media

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan media massa di Indonesia, sejak zaman reformasi meningkat pesat, bahkan saat ini telah menjadi industri raksasa dalam hal pemberitaan, seiring dengan kebutuhan konsumsi informasi masyarakat. Media massa mempunyai peranan penting dalam penyebaran informasi/berita kepada masyarakat juga pada pemerintah dan dalam pembentukan pendapat umum. Informasi yang disampaikan oleh media massa umumnya dinilai masyarakat mempunyai kredibilitas yang tinggi, sehingga apa yang diungkapkan oleh media dianggap sebagai sebuah kebenaran yang ada di masyarakat. Dimana informasi tersebut dapat mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan perilaku manusia. Keberadaan media massa saat ini, tak dapat lagi dipungkiri dapat membawa pengaruh yang cukup tinggi dalam peradaban manusia. Perikehidupan masyarakat, termasuk pembaca surat kabar, berkembang dan berubah. Lantas bagaimanakah posisi dan peran surat kabar? Tentu saja sosok dan peran media juga terpengaruh karena hubungan media dan khalayaknya (audience) merupakan interaksi aktif dan dinamis. 1 Peran media massa dalam hal pemberitaan sangat terkait dengan pembentukan citra baik yang positif maupun negatif atas sesuatu atau seseorang atau organisasi yang menjadi objek pemberitaan termasuk citra suatu partai 1 Jakob Oetama, Refleksi 44 Tahun Harian Kompas, Kompas Minggu 28 Juni 2009. 1

2 politik, karena informasi yang disampaikan oleh media dapat mempengaruhi persepsi khalayak pembacanya. Melalui pemberitaan yang mereka tulis, masyarakat acap kali membangun citra atas partai politik. Apabila media massa atau pers menulis dan memberitakan hal-hal yang positif tentang suatu partai politik, maka kemungkinan citra politik yang positif akan terbentuk dalam benak masyarakat, begitu sebaliknya jika pemberitaannya mengandung hal yang negatif maka persepsi khalayak pembacanya juga negatif. 2 Public relations (PR) tidak dapat dipisahakan dari pembentukan citra. Mengapa citra begitu penting sehingga harus diperhatikan dan berkaitan dengan public relations? Citra adalah tujuan utama, dan sekaligus merupakan reputasi dan prestasi yang hendak dicapai bagi dunia PR. Citra itu sendiri merupakan intangible asset bagi individu maupun perusahaan atau organisasi, dimana tidak bisa diukur secara matematis, akan tetapi wujudnya bisa dirasakan dari hasil penilaian baik (positif) atau buruk (negatif) dari publik (khalayak sasarannya) dan masyarakat luas pada umumnya. 3 Menurut H. Fayol dalam Rosady Ruslan (2008) bahwa salah satu kegiatan dan sasaran PR adalah membangun identitas dan citra perusahaan (building corporate identity and image) yang positif. 4 PR memiliki tugas tersebut, baik itu menciptakan, memelihara, meningkatkan serta memperbaiki keadaan sehingga itu semua bisa mencitrakan 2 3 4 Firmanzah, Marketing Politik : Antara Pemahaman dan Realitas, Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 2008, hal : 247. Ruslan, Rosady, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, Edisi Revisi, Jakarta: Rajawali Pers, 2008, Hal:75. Ruslan, Rosady, Ibid, Hal:23.

3 lembaga atau instansi di mana tergabung. Salah satu aktivitas PR sebagai fungsi manajemen dalam rangka menciptakan dan memelihara citra organisasi adalah dengan melakukan pengawasan media (media monitoring) untuk mengetahui sejauhmana persepsi publik (khalayak organisasi) terhadap organisasi. Media monitoring yang dilakukan oleh PR salah satunya adalah dengan melakukan analisis isi media komunikasi. Baik surat kabar, berita radio, iklan televisi maupun semua bahan-bahan dokumentasi yang lain. Analisis isi (content analysis) adalah penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa. Pelopor analisis isi adalah Harold D. Lasswell, yang memelopori teknik symbol coding, yaitu mencatat lambang atau pesan secara sistematis, kemudian diberi interpretasi. 5 Dalam penelitian ini, media massa yang dianalisis isi pemberitaannya adalah Harian Umum Republika, dimana Harian Umum Republika merupakan koran nasional yang dilahirkan oleh kalangan komunitas Muslim bagi publik di Indonesia. Penerbitan Republika menjadi berkah bagi umat Islam. Sebelum masa itu, aspirasi umat Islam tidak mendapat tempat dalam wacana nasional. Kehadiran media ini bukan hanya memberi saluran bagi aspirasi tersebut, namun juga menumbuhkan pluralisme informasi di masyarakat. 6 Melalui pemberitaan dimedia massa, organisasi juga dapat memantau keadaan sekelilingnya, sehingga peristiwa-peristiwa atau kenyataan-kenyataan 5 6 Setiawan, Bambang, dkk., Metode Penelitian Komunikasi I. Jakarta: Universitas Terbuka, 1995. Website Republika : www.republika.co.id (diakses Minggu tanggal 5 Juli 2009, Jam 19.05 WIB)

4 yang tidak semestinya dan dirasakan janggal dapat dikemukakan hingga menjadi lebih jelas. Selain itu organisasi dapat melihat opini, sikap, pandangan, pendapat, keluhan, kritik, saran dan pujian masyarakat. Kemudian organisasi dapat memberikan tanggapan terhadap pernyataan-pernyataan yang diungkapkan oleh masyarakat. Berita headline (berita utama halaman satu) mencerminkan perhatian terhadap peristiwa tertentu. Headline dalam sebuah surat kabar merupakan representasi dari media itu sendiri dalam memandang penting tidaknya suatu peristiwa. Pemilihan headline sangat berpengaruh pada khalayak pembacanya, terutama masyarakat yang daya kritis dan analitiknya kurang. Pers memiliki hubungan dengan politik, bila berbicara politik maka berbicara mengenai Negara dan segenap instrumennya termasuk partai politik. Pers sebagai lembaga kontrol sosial dan sebagai lembaga media massa, sejak awal kelahirannya, telah menarik perhatian para pemimpin politik maupun para penguasa. Pers dalam ilmu komunikasi berkaitan dengan publik dan negara atau politik. Peristiwa politik memang selalu menarik perhatian media massa sebagai bahan liputan. Media massa mempunyai peran signifikan sebagai mediator antara aktor politik dan konstituennya, sehingga mustahil memisahkan kehidupan politik dari media massa. Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR RI merupakan kepanjangan tangan dari Organisasi Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai salah satu organisasi politik (partai politik), dimana Fraksi adalah pelaksana kebijakan

5 dalam rangka optimalisasi dan efektivitas peran Partai di Lembaga Legislatif (Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia). Menurut penulis, Harian Umum Republika merupakan salah satu media massa cetak nasional yang sering memuat pemberitaan tentang citra Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR RI dari berbagai masalah atau isu-isu yang terjadi seperti politik, hukum dan keamanan, dan isu-isu lainnya, bahkan terkadang juga memuat opini, artikel dan surat pembaca. Oleh karena itu, alasan penulis memilih Harian Umum Republika sebagai tempat penelitian adalah karena media massa jenis surat kabar memiliki kelebihan yaitu terdokumentasi sehingga dapat dicari lagi apabila sewaktu-waktu diperlukan. Surat kabar memiliki jangkauan yang luas, terbit setiap hari sehingga dapat dengan mudah menyebar ke daerah-daerah secara serentak dan efektif membentuk opini dan persepsi (penilaian) masyarakat. Selain itu, juga didasarkan atas segmen pemberitaan Harian Umum Republika yang merepresentasikan umat Islam sebagai komunitas terbesar (mayoritas) di Indonesia, bahkan Republika dijadikan rujukan bersikap dan berpendapat oleh masyarakat Muslim di Indonesia, angkanya sebanyak 75% dibanding media islam lainnnya 7. Sedangkan disisi lain Partai Keadilan Sejahtera 7 Hasil Riset CSRS (Center for The Study of Religion and Culture), penelitian dilakukan sejak Maret 2010 melibatkan 1.500 responden dari 10 provinsi yaitu Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Aceh, DKI Jakarta, Banten, Jawa Timur, Bali, dan Kalimantan Timur. Penelitian ini dilatarbelakangi fenomena Islamisasi ruang publik secara intensif di Indonesia terutama pascakejatuhan Orde Baru. (Sumber : Website Republika : http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/10/11/30/149659-surveirepublika-media-islam-paling-diminati-dan-dijadikan-rujukan, diakses Selasa tanggal 11 Januari 2011, Jam 22.23 WIB).

6 merupakan partai Islam yang mempunyai basis masa Islam 8 sehingga segmen pembaca Harian Umum Republika merupakan segmen atau target konstituen dari Partai Keadilan Sejahtera. Adapun alasan penulis memilih periode penerbitan Harian Umum Republika selama tahun 2010 (periode Januari Desember 2010) dikarenakan selama periodisasi tersebut terdapat peristiwa yang terjadi seperti salah seorang anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera yang menjadi insiator panitia khusus baillout Bank Century dijadikan tersangka, adanya perubahan politik Partai Keadilan Sejahtera dalam Musyawarah Nasional (Munas) ke 2 yang semula dikenal eksklusif (tertutup) menjadi inklusif (terbuka) dan adanya rekomposisi keanggotaan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera dalam komisi-komisi sebagai alat kelengkapan DPR RI. Disamping itu, alasan penulis memilih Partai Keadilan Sejahtera sebagai sebuah organisasi yang diteliti adalah Pertama, Partai Keadilan Sejahtera sebagai salah satu partai politik baru di era reformasi yang berasaskan Islam, yang memperoleh suara signifikan pada pemilu tahun 2004 dan tahun 2009. Dimana pada pemilu 1999 Partai Keadilan (sebelum berubah menjadi Partai Keadilan Sejahtera) memperoleh 1,2% suara, sedangkan pada pemilu 2004 memperoleh 7,34% suara dan pada pemilu 2009 memperoleh 7,58% suara 9. Kedua, adanya 8 9 Hasil riset NDI (National Democratic Institute) tahun 2004 tentang perilaku pemilih (mengenal pemilih), dimana pemilih PKS sebanyak 97% beragama islam dan hanya 3% yang non muslim. (sumber : Data Pemilu PKS) Arsip Tim Pemenangan Pemilu DPP PKS, Perbandingan Hasil Perolehan Suara PKS pada Pemilu 1999, 2004 dan 2009.

7 perubahan Politik Partai Keadilan Sejahtera yang semula dikenal oleh masyarakat sebagai partai tertutup (eksklusif) berubah menjadi partai terbuka (inklusif) 10. Berdasarkan hasil survei nasional yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dilaksanakan pada 8 20 September 2008 di 33 (tiga puluh tiga) provinsi di Indonesia. Dimana hasilnya, publik menilai bahwa Partai Keadilan Sejahtera adalah partai yang dicitrakan sebagai partai yang paling bersih dari korupsi di bandingkan dengan partai-partai lainnya. 11 Oleh karena peran Fraksi Partai Keadilan Sejahtera berada di garda terdepan dalam pembentukan citra positif partai maka harus ada pemberitaan positif tentang kinerja Fraksi Partai Keadilan Sejahtera yang dimuat diberbagai media cetak nasional khususnya Harian Umum Republika sebagai media yang merepresentasikan umat Islam, dimana khalayak pembacanya merupakan target konstituen PKS sebagai partai yang berasaskan Islam. Arti penting media massa dalam menyampaikan pesan politik kepada masyarakat menempatkannya sebagai sesuatu yang penting dalam interaksi politik. Partai politik membutuhkan media yang memfasilitasi komunikasi politik. Dengan kemampuannya dalam menyebarkan informasi secara luas membuat pesan politik disalurkan melalui media massa. Apalagi tujuan utama dari komunikasi pesan, program kerja partai, dan pencitraan adalah pembentukan 10 11 Hasil Munas ke 2 PKS di Rizt Carlton tanggal 16 20 Juni 2010. Hasil survei nasional LSI yang dilaksanakan pada 8 20 September 2008 di 33 provinsi terhadap WNI berusia minimal 17 tahun, dengan teknik multistage random sampling (desa dan kota), dengan jumlah sampling 1249 dan margin error + 3% serta tingkat kepercayaan 95%. (sumber : www.lsi.or.id)

8 opini publik. Semakin besar massa yang dapat disentuh oleh media massa, semakin strategis arti media massa tersebut. 12 Partai politik sangatlah membutuhkan media massa, karena melalui merekalah pesan politik disalurkan. Secara implisit, hal ini menganjurkan bahwa politik sebaiknya membangun hubungan jangka panjang dengan media massa (media relations). 13 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian ini yaitu Bagaimana Kecenderungan Isi Pemberitaan Tentang Citra Fraksi Partai Keadilan Sejahtera di Headline Harian Umum Republika Periode Januari Desember 2010?. Selanjutnya dari permasalahan tersebut dapat diidentifikasi permasalahannya yaitu bagaimana kecenderungan isi pemberitaan tentang citra Fraksi Partai Keadilan Sejahtera di Headline Harian Umum Republika periode Januari Desember 2010 di lihat dari masalahnya dan arahnya. 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari hasil penelitian ini adalah untuk mengetahui kecenderungan isi pesan pemberitaan tentang citra Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR RI di Headline Harian Umum Republika pada periode Januari Desember 2010. 12 13 Firmanzah, Persaingan Legitimasi Kekuasaan, dan Marketing Politik : Pembelajaran Politik Pemilu 2009, Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 2010, hal : 53. Firmanzah, Ibid, hal : 53.

9 1.4. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.4.1. Manfaat Teoritis / Akademis 1. Penelitian ini ingin membandingkan antara teori public relations dengan praktek public relations dalam Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR RI terutama dalam hal publikasi. 2. Data empiris dalam mengembangkan eksternal relations. 1.4.2. Manfaat Praktis 1. Sebagai bahan masukan bagi Pimpinan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR RI khususnya bagi bagian Humas Fraksi dalam usaha menjalin hubungan dengan media massa khususnya Republika (media relations) guna peningkatan citra positif organisasi. 2. Memberikan masukan bagi para praktisi Public Relations sebagai salah satu sarana untuk membentuk citra positif publik terhadap lembaga maupun instansi. 3. Menjadi bahan referensi bagi mahasiswa lainnya yang akan melakukan penelitian serupa.