BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

OPTIMALISASI PENGGUNAAN JARIMATIKA UNTUK PENINGKATAN KETRAMPILAN BERHITUNG PEMBAGIAN BILANGAN BULAT POSITIF SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi tuntutan wajib bagi setiap negara, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. didik dalam pertumbuhan jasmani maupun rohaninya untuk mencapai tingkat

I. PENDAHULUAN. berbudi pekerti, dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. penentu kebijakan. Upaya peningkatan mutu pendidikan ini ditujukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

2016 PENERAPAN TEKNIK MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SAINS SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. jenjang dan satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah. menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

BAB I PENDAHULUAN. sertifikasi untuk meningkatkan kemampuan profesional pendidik, kebijakan baik kurikulum maupun standar pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Bab II pasal 3 tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. pembelajaran. Karena itu guru harus dapat membuat suatu pengajaran menjadi

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, maka dari itu tidaklah heran jika pendidikan saat ini adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu sistem pada prinsipnya bukan hanya bertujuan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan tempat untuk mengembangkan dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. dengan peserta didik dalam situasi intruksional edukatif. Melalui proses belajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang Sisdiknas Pasal 4 ayat 4 menyatakan bahwa Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 Bab 2 Pasal

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. Cindy Noor Indah putri, 2014

BAB I PENDAHULUAN. latihan. Pendidikan memberikan peranan yang sangat besar dalam menciptakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dan mendapat perhatian besar dari pemerintah dan masyarakat.

I. PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU RI No. 20 Th. 2003)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran nasional yang diatur dengan undang-undang. Dalam arti sederhana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh bangsa tersebut. UU No. 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab I ini, akan memaparkan beberapa sub judul yang akan digunakan

BAB I PENDAHULUAN. anak agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai cita-cita pendidik. 1

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang amat penting dalam suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya tujuan pendidikan yang dimaksud. dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab. 1

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang dalam hidup membutuhkan pendidikan, karena kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang RI Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003 bab II pasal 3. disebutkan tujuan pendidikan nasional berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan sangat penting dalam kehidupan karena

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan di bidang pendidikan merupakan suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan sumber daya manusia yang bermutu tinggi. Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003: bahwa pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan Di era saat ini, pendidikan sangatlah memiliki peranan yang penting.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di Sekolah Dasar. Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran. Pendidikan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 pasal 3 tentang

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum yang dikembangkan pada tataran satuan pendidikan. Oleh karena itu,

B A B I PENDAHULUAN. khususnya proses pembelajaran di sekolah terus di lakukan seiring dengan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan pendidikan nasional, dalam Undang - Undang No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. dengan inovasi dalam bidang pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh

pengetahuan dan teknologi perlu adanya pembaharuan dalam sistem pendidikan secara terarah dan terencana maka Undang-Undang Republik Indonesia No 20

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

faktor eksternal. Berjalannya suatu pendidikan harus didukung oleh unsur-unsur pendidikan itu sendiri. Unsur-unsur pendidikan tersebut adalah siswa,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Feni Maelani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. ketekunan dan keteladanan baik dari pendidik maupun peserta didik.

tentang Standar Nasional Pendidikan.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan suatu bangsa guna

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang. Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING MODEL POLYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan bangsa, mulai dari pembangunan gedung-gedung,

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Oleh karena itu, pendidikan menuntut orang-orang yang terlibat di. pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Pendidikan Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan merupakan suatu sistem yang pada penyelenggaraannya mencakup pengembangan budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi segenap warga masyarakat (UU Sisdiknas pasal 4 ayat 5). Membaca, menulis dan berhitung disingkat calistung merupakan pengetahuan dan keterampilan awal yang diajarkan di sekolah dasar kelas rendah terutama di kelas I yang berperan sebagai pondasi penguasaan pengetahuan selanjutnya di tingkat yang lebih tinggi. Pembelajaran di sekolah dasar khususnya kelas I dilaksanakan secara tematik, yaitu proses penyusunan rencana pelaksanaan pembelajarannya

2 berangkat dari suatu tema tertentu. Tema-tema yang dipilih telah disesuaikan dengan kebutuhan siswa kelas I dan bersifat kontekstual artinya sesuai dengan kehidupan sehari-hari siswa. Tema-tema yang diajarkan di kelas I pada semester 2 adalah: Peristiwa, Kebersihan, Keluarga, Lingkungan, Permainan, Budi Pekerti, dan Kesehatan. Istilah pembelajaran tematik pada dasarnya adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk pengaitan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa (Depdiknas, 2006: 5). Pembelajaran tematik sebagai bagian daripada pembelajaran terpadu memiliki banyak keuntungan yang dapat dicapai (Panduan KTSP, 2007: 253) sebagai berikut: 1. Memudahkan pemusatan perhatian pada satu tema tertentu 2. Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar isi mata pelajaran dalam tema yang sama 3. Pemahaman materi mata pelajaran lebih mendalam dan berkesan 4. Kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa 5. Lebih dapat dirasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas 6. Siswa lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam suatu mata pelajaran dan sekaligus dapat mempelajari mata pelajaran lain Dalam proses pembelajaran, keterampilan dasar membaca, menulis dan berhitung yang disajikan dalam pembelajaran tematik menemui beberapa kendala diantaranya tidak tercapainya tujuan pembelajaran yang disebabkan oleh kesulitan

3 siswa saat memahami konsep berhitung. Konsep berhitung yang dimaksudkan adalah operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan. Konsep penjumlahan dan pengurangan sudah diajarkan pada semester pertama, namun masih terbatas pada penjumlahan bilangan yang terdiri dari satu angka. Sedangkan di semester kedua, tiba saatnya bagi pembelajaran materi penjumlahan dan pengurangan bilangan yang terdiri dari dua angka. Jika terjadi kesalahan hitung, tentunya akan berakibat fatal sehingga terjadi kesalahan menghitung secara keseluruhan. Teknik yang digunakan oleh guru selama ini masih menggunakan teknik menghitung penjumlahan dan pengurangan secara mendatar atau bersusun atau dikenal dengan bahasa sehari-hari dengan istilah dikotret. Contohnya: 14 + 20 =... atau 16 9 -... Teknik menghitung dengan cara mendatar atau bersusun ini memerlukan waktu yang cukup lama saat menghitung dan ketepatan atau kejelian siswa terutama membedakan nilai tempat (puluhan dan satuan) dari bilangan tersebut. Sehingga hasil belajar siswa kelas I SD Negeri Lengkong Besar 105/1 Kota Bandung dalam tema Kesehatan terutama pada materi penjumlahan dan pengurangan menunjukkan hasil yang rendah yaitu 60, kurang dari nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 68. Sehingga perlu kiranya diterapkan teknik yang mendorong kemampuan siswa dalam melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan supaya mencapai hasil belajar yang maksimal. Penerapan teknik Jarimatika sebagai media pembelajaran, memiliki kelebihan sebagai berikut (Wulandani, 2009):

4 1. Jarimatika memberikan visualisasi proses berhitung 2. Gerakan jari-jemari tangan akan memunculkan minat anak 3. Jarimatika relatif tidak memberatkan memori di otak pada saat digunakan 4. Alat yang dipakai tidak perlu dibeli karena hanya menggunakan jari-jemari saja. Penggunaan jari-jemari untuk menghitung juga sebagai bentuk rasa syukur terhadap nikmat dari Allah SWT berupa karunia yang tidak ternilai yang bahwa selain sebagai alat gerak juga jari jemari ini dapat difungsikan sebagai kalkulator atau alat hitung alami yang paling mudah digunakan. Dengan demikian, karunia Allah SWT berupa anggota tubuh yang lengkap terutama jari jemari harus dijaga sebaik-baiknya terutama kebersihan dan kesehatannya. Oleh karena itu, penulis merasa termotivasi untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas di Kelas I SDN Lengkong Besar 105/1 Kota Bandung dengan judul Penerapan Teknik Jarimatika dalam Tema Kesehatan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Penjumlahan dan Pengurangan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, masalahmasalah penelitian yang akan dipecahkan dalam penelitian ini, dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran tematik dalam tema Kesehatan tentang Penjumlahan dan Pengurangan dengan menerapkan teknik jarimatika di kelas 1 SD Negeri Lengkong Besar 105/1 Kota Bandung?

5 2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran tematik dalam tema Kesehatan tentang Penjumlahan dan Pengurangan dengan menerapkan teknik jarimatika di kelas I SD Negeri Lengkong Besar 105/1 Kota Bandung? 3. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa kelas I SDN Lengkong Besar 105/1 Kota Bandung dalam Penjumlahan dan Pengurangan melalui penerapan teknik Jarimatika? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian yang akan dilakukan ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang: 1. Perencanaan pembelajaran tematik dalam tema Kesehatan dengan menerapkan teknik Jarimatika untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas I SDN Lengkong Besar 105/1 Kota Bandung tentang Penjumlahan dan Pengurangan. 2. Pelaksanaan pembelajaran tematik dalam tema Kesehatan dengan menerapkan teknik jarimatika untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas I SDN Lengkong Besar 105/1 Kota Bandung tentang Penjumlahan dan Pengurangan. 3. Peningkatan hasil belajar siswa kelas I SDN Lengkong Besar 105/1 Kota Bandung dalam tema Kesehatan tentang Penjumlahan dan Pengurangan melalui penerapan metode jarimatika. D. Manfaat Hasil Penelitian

6 Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa, guru, dan sekolah sebagai berikut: 1. Bagi siswa a. Meningkatkan kemampuan atau hasil belajar dalam tema Kesehatan terutama pada materi tentang Penjumlahan dan Pengurangan. b. Meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa tentang Penjumlahan dan Pengurangan. c. Meningkatkan kecepatan dan ketepatan menghitung. 2. Bagi Guru a. Sebagai alternatif cara menyelesaikan soal-soal penjumlahan dan pengurangan selain cara yang sudah diajarkan. b. Membangun kecintaan siswa terhadap materi Penjumlahan dan Pengurangan sekaligus mengingatkan siswa bahwa Menghitung Tidaklah Sulit. c. Membantu siswa untuk meningkatkan kecepatan dan ketepatan menghitung. 3. Bagi Sekolah a. Sebagai contoh dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran pada operasi hitung Penjumlahan dan Pengurangan. b. Sumbangan pemikiran dalam mengembangkan dan meningkatkan kemampuan siswa pada materi Penjumlahan dan Pengurangan khususnya dan mutu serta kualitas pendidikan di sekolah pada umumnya. 4. Bagi calon peneliti berikutnya

7 a. Sebagai bahan kajian atau referensi. b. Menggambarkan bahwa penelitian ini baru sampai pada tahap ini, sehingga dapat dilanjutkan oleh peneliti berikutnya. c. Merupakan data awal bagi penelitian berikutnya. E. Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah Jika teknik Jarimatika dalam tema Kesehatan tentang Penjumlahan dan Pengurangan diterapkan dengan tepat, maka hasil belajar siswa kelas I SDN Lengkong Besar 105/1 Kota Bandung Tahun Pelajaran 2013/2014 akan meningkat. F. Definisi Operasional dan Fokus Penelitian 1. Definisi Operasional Untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman dalam memahami variabel-variabel pada penelitian tindakan kelas ini, maka penulis menganggap perlu untuk mendefinisikan secara operasional mengenai pengertian variabel-variabel terkait sebagai berikut: a. Teknik Jarimatika Teknik jarimatika yang dimaksud dalam penelitian ini adalah teknik menghitung penjumlahan dan pengurangan menggunakan jarijari tangan yang digagas oleh Septi Peni Wulandari. b. Hasil belajar

8 Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes tertulis yang diberikan oleh guru setelah selesai memberikan materi pelajaran pada satu tema yaitu Kesehatan. c. Operasi hitung penjumlahan dan pengurangan 1) Operasi adalah pengerjaan atau penyelesaian persoalan matematika. Operasi ini dilakukan untuk pengerjaan pemecahan soal dalam perhitungan (kali, bagi, tambah, dan kurang) bilangan (Prasetyono, 1972: 219) 2) Penjumlahan adalah digabungkan, disatukan, dijadikan satu wadah, dijumlahkan, dimasukkan, dan pengulangan suatu kegiatan. Sementara itu, pengurangan dapat didefinisikan sebagai kebalikan dari penjumlahan (Adjie dan Maulana, 2007: 184 dalam Teti Rahmayanti, 2011: 10). 3) Operasi hitung penjumlahan dan pengurangan dalam penelitian ini dimaksudkan sebagai proses penyelesaian soal matematika dengan cara dijumlahkan atau digabungkan dan dikurangkan bilangan sampai 20 dan antara dua bilangan dua angka. Dalam operasi hitung penjumlahan tanpa menggunakan teknik menyimpan, sedangkan dalam pengurangan tanpa menggunakan teknik meminjam. 2. Fokus Penelitian

9 Penelitian ini difokuskan kepada penerapan teknik Jarimatika untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang Penjumlahan dan Pengurangan.