dokumen-dokumen yang mirip
STT Telematika Telkom Purwokerto

BAB III. 3.1 Pengertian MSAN

INTERNET PROTOCOL TELEVISION ( IPTV )

PERBANDINGAN KUALITAS JARINGAN TEKNOLOGI MSAN DAN GPON PADA LAYANAN TRIPLE PLAY DI PT. TELKOM

BAB I PENDAHULUAN.

ANALISIS KUALITAS JARINGAN USEETV CABLE MENGGUNAKAN KABEL TEMBAGA PADA PT TELKOM PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TUGAS BESAR KINERJA TELEKOMUNIKASI. Triple Play. Disusun Oleh : Intan Budi Harjayanti ( )

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, memicu

BAB II DASAR TEORI. Perkembangan teknologi telekomunikasi global akhir-akhir ini

BAB 1 PENDAHULUAN. praktis, mudah, dan efisien meningkat. Kebutuhan pelanggan (user) yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA TEKNOLOGI MSAN DAN GPON PADA LAYANAN TRIPLE PLAY

Jaringan Kabel Optik

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya PENS DIGITAL SUBSCRIBER LINE (DSL) Modul 6 Jaringan Teleponi. Prima Kristalina PENS (Desember 2014)

TUGAS AKHIR ANALISIS PERFORMANSI TEKNOLOGI GPON (GIGABIT- CAPABLE PASSIVE OPTICAL NETWORK) UNTUK LAYANAN TRIPLE PLAY

BAB II TEKNOLOGI JARINGAN KABEL OPTIK

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan lainnya seperti Video Streaming, VoIP (Voice over Internet Protocol),

Sistem Jaringan Akses Fiber Optik Jaringan Lokal Akses Fiber (JARLOKAF)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

JARINGAN AKSES BROADBAND

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. tolok ukur perbandingan jaringan GPON (Gigabit Passive Optical Network) dengan

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA TEKNOLOGI MSAN DAN GPON PADA LAYANAN TRIPLE PLAY. Fratika Arie Yolanda NIM :

BAB I PENDAHULUAN. Sumber :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globlisasi saat ini telekomunikasi dan informasi sudah menjadi

PERANCANGAN DAN ANALISIS JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH) DENGAN OPTISYSTEM UNTUK PERUMAHAN PERMATA BUAH BATU I BANDUNG

ANALISIS PENGUKURAN KUALITAS JARINGAN MSAN PADA LAYANAN IPTV PT.TELKOM DI DAERAH DENPASAR BALI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi di bidang informasi berkembang dengan

ANALISIS DAN PERBANDINGAN JARINGAN IPTV GPON DAN DSLAM DI PT. TELKOM

KAJIAN INTEROPERABILITY MULTI SERVICE ACCESS NODE (MSAN) PADA JARINGAN EXISTING PT. TELKOM

Makalah Seminar Kerja Praktek PENGGUNAAN SOFTSWITCH PADA VOICE OVER INTERNET PROTOCOL

LAPORAN KERJA PRAKTEK INSTALASI PERANGKAT MULTI SERVICE ACCESS NETWORK (MSAN) PADA KABINET F01D500 DI TELKOM SLIPI AREA

MODERNISASI JARINGAN AKSES TEMBAGA DENGAN FIBER OPTIK SAMPAI DENGAN KE PELANGGAN. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Telekomunikasi dewasa ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat

BAB II LANDASAN TEORI

FTTX. 1. Latar belakang

3 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Sistem Intergrator (SI) perangkat akses jaringan telekomunikasi.

Analisis Kualitas Jaringan Tembaga Terhadap Penerapan Teknologi Annex M Pada Perangkat MSAN Studi Kasus Di PT.Telkom Purwokerto

ANALISIS PENGUJIAN IMPLEMENTASI PERANGKAT FIBER TO THE HOME DENGAN OPTISYSTEM PADA LINK STO KOPO KE NATA ENDAH KOPO UNIVERSITAS TELKOM

Pengantar Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. daya, dimana dibutuhkan layanan-layanan dan aturan-aturan (protocols) yang

ANALISIS KUALITAS JARINGAN GPON PADA LAYANAN IPTV PT. TELKOM DI DAERAH DENPASAR, BALI

JENIS-JENIS KONEKSI INTERNET

LAPORAN KERJA PRAKTEK MIGRASI PADA PERANGKAT MULTI SERVICE AREA NETWORK TELKOM SLIPI AREA

ANALISIS KUALITAS JARINGAN AKSES INDIHOME UNTUK TEKNOLOGI GPON DAN MSAN DI STO DARUSSALAM

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Saat ini internet tidak hanya digunakan sebagai media bertukar

Home Networking. Muhammad Riza Hilmi, ST.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISA KINERJA INTERNET SERVICE MSAN

ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN FTTH (FIBER TO THE HOME) DENGAN TEKNOLOGI GPON DI PT TELKOM, Tbk


BAB I PENDAHULUAN. jalannya komunikasi maupun transaksi dengan lebih cepat, mudah dan efisien.

BAB 1. PENDAHULUAN. Pada dekade akhir-akhir ini, pertumbuhan dari satellite service, perkembangan

BAB II DASAR TEORI. Jaringan local akses optik (JARLOKAF) adalah jaringan. menghubungkan Central Office (CO) pada operator telekomunikasi ke Remote

Teknologi Komunikasi. INFRASTRUKTUR KOMUNIKASI Broadband & Telecommunication USO. Yani Pratomo, S.S, M.Si. Advertising & Marketing Communication

VDSL (Very High bit-rate DSL)

BAB II JARINGAN PSTN. yang lebih dikenal dengan jaringan Public Switch Telephone Network (PSTN). Jaringan ini

DAFTAR ISI v. ABSTRAK.. i ABSTRACK. ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI. DAFTAR GAMBAR viii DAFTAR TABEL. x BAB I PENDAHULUAN BAB II TEORI PENUNJANG

IPTV : SOLUSI PENGIRIMAN AUDIO DAN VIDEO MELALUI JARINGAN BROADBAND

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN SEJARAH SINGKAT PT INDONUSA TELEMEDIA

(Gigabit Passive Optical Network)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (PT. Telkom) merupakan perusahaan

ANALISIS SOLUSI JARINGAN FTTDP DI LOKASI PERUMAHAN PT. VALE INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. usaha untuk meningkatkan profit bisnis yang sedang dijalankan. Pengetahuan tentang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERBANDINGAN JARINGAN GIGABYTE PASSIVE OPTICAL NETWORK DAN MULTI SERVICE ACCESS NODE PADA PT. TELKOM

BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK

Pada gambar 2.1, terdapat Customer Premises Equipment (CPE) adalah peralatan telepon atau penyedia layanan lain yang terletak di sisi user.

BAB III. Profil perusahaan. bidang lain yang ada. Layanan multimedia merupakan layanan yang mampu

IPTV BUSINESS PLAN Case PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Penulis: CHANDRA TAMRIN NPM : B MM BIZTEL ANGKATAN 4

ANALISIS LINK BUDGET JARINGAN SERAT OPTIK GIGABIT PASSIVE OPTICAL NETWORK

ANALISIS PENGUJIAN IMPLEMENTASI PERANGKAT FIBER TO THE HOME (FTTH) DENGAN OPTISYSTEM PADA LINK STO CIJAWURA KE PERUMAHAN JINGGA

Makalah Seminar Kerja Praktik PERANAN METRO ETHERNET SEBAGAI PENGHUBUNG KOMUNIKASI ANTAR STO

BAB I PENDAHULUAN. pada media konduktor terbilang cukup cepat, yaitu 2.25x10 8 m/s, atau 75% dari. sangat sering dipergunakan sampai sekarang.

ANALISIS JARAK TERHADAP REDAMAN, SNR (SIGNAL TO NOISE RATIO), DAN KECEPATAN DOWNLOAD PADA JARINGAN ADSL

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Profil Umum Perusahaan GAMBAR 1.1 Logo Telkom Indonesia

Assalamualaikum Wr Wb.

PERANCANGAN DAN ANALISIS JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH) UNTUK PERUMAHAN PESONA CIWASTRA VILLAGE BANDUNG MENGGUNAKAN SOFTWARE SIMULASI OPTISYSTEM

BAB 2 LANDASAN TEORI. terpercaya seperti jurnal, textbook dan internet.

Pengantar Teknologi Mobile

INTERNET-INTRANET 2. Bambang Pujiarto, S.Kom

ABSTRAK. Kata kunci : Teknologi Informasi, Proses Bisnis, Analisis, Evaluasi.

Internet kabel menggunakan media kabel koaksial sebagai media aksesnya. Asalnya kabel koaksial ini hanya digunakan untuk

TEKNOLOGI JARINGAN AKSES

TREND JARINGAN. Muhammad Riza Hilmi, ST.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I. 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN

Analisis Performansi Konektifitas Pada Jaringan Wireless Broadband di Bandung

Next Generation Network (NGN) Pertemuan XIII

PT. PATRA TELEKOMUNIKASI INDONESIA

ANALISIS PENGARUH JUMLAH USER AKTIF TERHADAP BANDWIDTH USED PADA LAYANAN SPEEDY STUDI KASUS DI PT. TELKOM, Tbk. PURWOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana tujuan utama perusahaan pada umumnya, tujuan dari setiap

ANALISIS JARAK TERHADAP REDAMAN, SNR (SIGNAL TO NOISE RATIO), DAN KECEPATAN DOWNLOAD PADA JARINGAN ADSL

Transkripsi:

Makalah Seminar Kerja Praktek LAYANAN MULTIMEDIA GROOVIA TV Mirna Tria Pratiwi (L2F 009 008), Darjat, ST. MT (197206061999031001) Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Jalan Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang Kode Pos 50275 Telp. (024) 7460053, 7460055 Fax. (024) 746055 mirnatriapratiwi@ymail.com ABSTRAK Perkembangan teknologi membawa dampak yang signifikan terhadap kebutuhan masyarakat dalam hal terlekomunikasi. Terlebih lagi kebutuhan masyarakat yang tinggi akan informasi serta hiburan, sering tidak didukung dengan meningginya mobilitas masyarakat terutama di perkotaan. Hal ini menyebabkan banyak masyarakat yang tertinggal informasi terkini. PT. Telekomunikasi Indonesia sebagai salah satu penyedia layanan telekomunikasi memahami kebutuhan ini dan mluncurkan produk Groovia TV yang merupakan layanan multimedia IPTV yang bekerja sama dengan TelkomVision dalam penanganannya. Adapun teknologi yang dipakai juga beragam. Dengan memanfaatkan 70% teknologi GPON dan 30% MSAN, Groovia TV menyediakan layanan TV berbasis IP dimana pelanggan dapat berperan aktif dalam tayangan itu, seperti play, pause, rewind pada tayangan berlangsung. Groovia TV tidak hanya memiliki fitur untuk tayangan televisi saja, namun memiliki fitur lain seperti karaoke, video on demand dimana pelanggan dapat memesan tayangan yang diinginkan. GPON (Gigabit-capable Passive Optical Network) sendiri adalah layanan yang sedang dikembangkan oleh PT. Telkom beberapa ke depan. GPON merupakan suatu layanan dimana teknologinya menggunakan kabel fiber optik. Dengan GPON ini, selain meningkatkan kapasitas bandwidth dan kecepatan akses, teknologi ini juga melayani 3 layanan: suara, video, dan data dalam satu alat. Kata Kunci : IPTV, GPON, MSAN. 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi di bidang telekomunikasi yang semakin pesat membawa dampak tingginya tuntutan masyarakat pengguna jasa telekomunikasi untuk mendapatkan layanan yang mudah, lengkap, dan ringkas. Terlebih lagi mobilitas masayarakat Indonesia yang semakin tinggi, menyebabkan mereka sering tertinggal informasi atau hiburan yang dinantikan. Perusahaan Perseroan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk sebagai Badan Usaha Milik Negara dan penyedia layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia, menyediakan layanan InfoComm, telepon kabel tidak bergerak (fixed wireline) dan telepon nirkabel tidak bergerak (fixed wireless), layanan telepon seluler, data dan internet, serta jaringan dan interkoneksi, baik secara langsung maupun melalui anak perusahaan. Dengan berkembangnya industri multimedia dan jasa telekomunikasi maka TelkomVision bersama TELKOM Group terus mengembangkan produk baru antara lain IPTV (Internet Protocol Television), dengan produk Groovia TV. Pengembangan produk ini merupakan wujud komitmen TELKOM Group dalam memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat seiring kemajuan teknologi untuk menjadi pemain utama dan terbesar dalam bidang multimedia dan jasa televisi berbayar di Indonesia. Pengembangan teknologi yang tergolong baru ini dapat menjadi solusi dan dasar pemikiran yang paling tepat saat ini penyusun dalam pembuatan laporan ini dengan judul Layanan Multimedia Groovia TV. 1.2 Tujuan Tujuan dari Kerja Praktek di Divisi Access Regional IV PT. TELKOM Semarang adalah : a. Memahami konsep IPTV secara mendasar b. Mengetahui komponen pendukung pada IPTV khususnya Groovia TV c. Mengetahui teknologi yang berperan dalam distribusi IPTV 1 1.3 Pembatasan Masalah Dalam penulisan laporan kerja praktek ini agar penulis terarah, penulis membatasi kajian mengenai masalah yang dibahas yakni meliputi pengenalan produk IPTV terbaru milik PT. Telkom yaitu Groovia TV, serta teknologi akses yang mendukung produk tersebut. 2 INTERNET PROTOCOL TELEVISION (IPTV) 2.1. IPTV IPTV (Internet Protocol Television) merupakan sebuah sistem yang digunakan untuk mengirim layanan televisi digital kepada

konsumen yan terdaftar sebagai subscriber dalam sistem tersebut. Pengiriman sinyal digital televisi tersebut memungkinkan diselenggarakan dengan menggunakan Interenet Protocol melewati sebuah koneksi broadband yang digunakan dalam sebuah jaringan dengan kualitas yang lebih baik daripada akses internet publik dengan tujuan agar kualitas pelayanan terjamin. Fokus utama dari layanan ini adalah layanan siaran televisi dan video, salah satu nilai tambah layanan IPTV adalah layanan internet seperti akses web dan layanan telefoni seperti VoIP (Voice over Internet Protocol) yang bila layananlayanan itu diakses sekaligus disebut triple play. Di samping itu terdapat definisi lain, dimana menerangkan bahwa IPTV adalah kandungan televisi yang bukan disalurkan melalui format penyiaran dengan menggunakan kabel biasa, namun menggunakan teknologi untuk rangkaian komputer. Lebih dari sekedar menyederhanakan suatu distribusi baru dan metode playback, IPTV mengedepankan suatu pandangan yang benar-benar baru mengenai dunia pertelevisian. Dimana pada broadcast televisi standar, konten yang sama dikirimkan kepada semua pelanggannya, IPTV merombak acara televisi yang terjadwal dan seragam. Serupa dengan bagaimana informasi di internet dapat di download serta dilihat pada setiap saat konsumen menginginkannya. Dengan jalan tersebut, masingmasing orang di rumah dapat memilih konten favorit dan menjadwalkannya. Acara televisi bisa ditonton secara langsung (live), atau diatur sesuai dengan keinginan (on demand). Perlu diingat bahwa IPTV merupakan sistem yang tertutup serta siaran atau tayangannya berhak paten yang mirip dengan layanan TV kabel. Namun perbedaannya pengiriman IPTV dibuat lewat kanal-kanal berbasis IP yang cukup aman. Layanan IPTV dikirim oleh provider dengan menggunakan basis IP melalui koneksi broadband dengan alokasi bandwidth yang dedicated. IPTV terlihat jelas berbeda dengan video internet dimana video internet menyediakan layanan dalam menonton video, seperti preview film. Sedangkan layanan IPTV lebih luas, user friendly, interaktif serta di-deliver dengan teknologi DSL (Digital Subscriber Line) berkecepatan tinggi, seperti ADSL (Asymetric Digital Subscriber Line), ADSL2+, dan VDSL (Very High Data Rate Subscriber Line). Tentu saja hal ini menawarkan nilai tambah serta menciptakan peluang bagi industri pelayanan telekomunikasi, khusunya PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk untuk berpartisipasi dan menyediakan efisiensi pada pasar Triple Play (Suara, video dan internet). 2.2 Deskripsi Groovia TV Groovia TV adalah salah satu produk PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang bergerak di bidang layanan multimedia yang berbasis IP, lebih tepatnya televisi protokol internet (IPTV) yang diluncurkan pada 4 Juni 2011. Layanan IPTV secara umum meliputi broadcast televisi dan video diatas akses internet dan interaksi multimedia dengan true broadband seperti game. Selain itu juga ada layanan content on demand yang termasuk TV on demmand, video on demmand, music on demmand, dan karaoke on demmand. Groovia TV akan memanfaatkan jaringan kabel yang sama dengan speedy dan telepon. Layanan ini adalah cara untuk mengangkat kembali potensi jaringan kabel di saat penggunaan oleh masyarakat menurun. Fitur-fitur yang ditawarkan oleh Groovia TV antara lain : a. Live TV Merupakan layanan yang mendistribusikan channel-channel yang tersedia dalam paket-paket yang dapat dipilih sesuai kebutuhan. b. TV On Demand Merupakan salah satu kelebihan dari Groovia TV, dimana layanan ini memungkinkan pelanggan yang tidak memiliki kesempatan menonton siaran sesuai jadwal, dapat menikmati acara yang diinginkan selama 48 jam kebelakang. c. Games On Demand Layanan ini memungkinkan pelanggan dapat memainkan permainan yang tersedia di TV d. Radio streaming online and Application Seperti halnya games, radio juga dapat diakses dalam satu perangkat TV. e. Video On Demand Tidak jauh berbeda dari fitur TV On Demand, namun dalam fitur ini pelanggan dapat memilih video atau film yang diinginkan tanpa ada limitasi waktu 48 jam ke belakang. f. Karaoke On Demand Bagi pelanggan yang memiliki hobi menyanyi dan berkaraoke, Groovia TV menyediakan fitur karaoke dengan lagu yang diinginkan. g. Time Shift TV Pause, rewind replay telah disediakan oleh Groovia TV pada fitur ini. Dengan fitur ini, pelanggan dapat menikmati siaran tanpa takut untuk tertinggal. h. Person Video Recording (PVR) Fitur ini memungkinkan pelanggan untuk merekam acara-acara favorit. Disediakan

sesebesar 17 GB (setara 20 jam) untuk merekam acara favorit. i. Music On Demand Layanan ini memudahkan pelanggan untuk mendengarkan dan menonton video clip di televisi 2.3 Domain IPTV Empat domain yang dibutuhkan dalam rantai nilai IPTV adalah sebagai berikut : a. Content Provider adalah entitas yang dimiliki sendiri atau berlisensi. Menyediakan konten seperti stream file atau tape serta keharusan memiliki Digital Right Management. b. Service Provider merupakan layanan operator yang menyediakan layanan telekomunikasi kepada konsumen dan pengguna lainnya berbasis kontrak atau tarif. Tidak semua service provider berdiri sendiri. Maksudnya, service provider dapat juga menyediakan sebuah jaringan dan dapat juga menjadi konsumen dari service provider lainnya. Contohnya, service provider membeli konten atau lisensinya dari content provider yang membungkus menjadi satu paket layanan yang dikonsumsi oleh enduser. c. Network Provider, memelihara dan mengoperasikan komponen jaringan yang dibutuhkan agar IPTV berfungsi mengantarkan IP stream dari service provider ke end user baik multicast atau unicast. Biasanya, service provider dan network provider dalam satu organisasi yang sama. Dalam hal ini, PT. Telkom menjadi content provider sekaligus service provider dan network provider. d. End User adalah pengguna, baik orang, organisasi atau sistem telekomunikasi yang mengakses jaringan agar dapat berkomunikasi melalui layanan yang disediakan jaringan. 3. TEKNOLOGI AKSES PADA DISTRIBUSI IPTV 3.1. ADSL Untuk akes IPTV, menggunakan teknologi ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) karena teknologi ini memiliki kemampuan akses dengan kecepatan tinggi dengan bandwidth asimetris menuju rumah dan kantor melalui jaringan kabel lokal loop dari jaringan telepon yang sudah ada, dengan kecepatan tinggi yang mampu mengakomodasi komunikasi data yang dibutuhkan akses IPTV untuk komunikasi data, voice dan video secara bersamaan. Asimetris disini kecepatan akses untuk downstream lebih cepat daripada upstream-nya, sehingga memungkinkan untuk komunikasi triple play tersebut. 3.2. MSAN Teknologi MSAN merupakan teknologi yang sedang dikembangkan oleh PT. Telkom sebagai wujud partisipasi menuju NGN. Teknologi ini memberikan berbagai jenis layanan fungsi akses, seperti fungsi access gateaway yang dapat langsung terhubung ke softswitch untuk memberikan layanan voice, kemudian memberikan layanan broadband access multiplexer yang membawa layanan berbasis xdsl, serta mengintegrasi fungsi IP DSLAM serta access gateaway dalam single platform. Dengan kata lain MSAN mendukung teknologi tradisional yang telah terpasang dan berfungsi sebagai gateaway menuju inti NGN. Dengan kemampuan ini, MSAN digunakan oleh PT. Telkom untuk memberikan layanan triple play yang menyalurkan layanan HSIA (High Speed Internet Access), Voice Packet dan layanan IPTV secara bersamaan. MSAN sendiri merupakan Next Generation Network dari DLC dan DSLAM. Biasanya konfigurasi dari DLC adalah Central Terminal (CT) dan Remote Terminal (RT). Uplink dari DLC adalah FXO, E1 ke arah switching untuk akomodasi POTS dari pelanggan. Sudah ada konsentrasi dari masingmasing E1 tersebut. Antar RT tersambung dengan STM-1. Sistem TDM dengan SDH dan PDH transport digunakan oleh DLC. MSAN menggunakan sistem IP uplink sehingga POTS, IP-xDSL bisa digabung dalam satu aggregate uplink IP berupa GE interface. Untuk POTS akan diterminasi di softswitch dan IP-ADSL akan masuk ke BRAS. Alasan mengapa dicampur antara POTS dan IP- ADSL, salah satu sebabnya adalah akses broadband IP-ADSL dapat digunakan dalam satu kabel tembaga yang sama cuma beda frekuensi. Keduanya tidak saling mengganggu. Pada saat di ujung, frekuensi ini dipisah. Satu ke modem IP-ADSL dan satu lagi ke POTS dengan sebuah splitter yang sederhana. Teknologi ini membuat operator tidak perlu lagi membangun jaringan Outside Plant (OSP) yang baru. Lebih murah. Walaupun kendalanya bandwidth yang di-deliver terbatas dan ada penurunan kualitas bandwidth jika jaraknya jauh. Ini merupakan pertimbangan PT. Telkom untuk menggunakan MSAN sebagai teknologi pendukung untuk masa transisi menuju jaringan serba optik (FTTH). Seperti yang telah diutarakan pada dasar teori, MSAN dibutuhkan untuk transisi menuju NGN (Next Generation Network) untuk mengakomodasi perubahan layer service node secara fleksibel dan ekonomis. Tanpa

adanya konsep MSAN, setiap transisi layer service node (umpamakan jaringan TDM menuju jaringan paket) akan memunculkan jenis akses node baru. Meskipun teknologi ini mendukung 30% dari akses IPTV, MSAN dinilai mampu mendeliver kebutuhan broadband dan narrowband dengan baik. Terlebih lagi kemampuan MSAN untuk mengcover pelanggan hingga 2000 end-user dan memiliki rancangan untuk multi vendor, serta memiliki cakupan yang luas. 3.3. FTTH (FIBER TO THE HOME) Teknologi akses yang digunakan untuk distribusi IPTV adalah dengan menggunakan jaringan akses fiber. Teknologi fiber memang tidak bisa dipungkiri lagi. Kemampuan untuk menyediakan bandwidth yang besar, tidak mudah terpengaruh interferensi gelombang elektromagnetik, bebas korosi dan menyediakan rugi-rugi minimal untuk transportasi data, dengan segala kelebihan itu teknologi ini mampu mengakomodasi kebutuhan bandwidth untuk transmisi IPTV. Sudah hampir 70 % proyek IPTV ditangan dengan menggunakan media fiber, sisanya 30% diakomodir oleh MSAN untuk menjembatani perubahan menuju jaringan di masa datang (NGN). GPON merupakan teknologi FTTx yang dapat mendeliver services sampai ke premise pelanggan menggunakan fiber optic cable. Jika sebelumnya customer menggunakan kabel tembaga pada instalasi perkabelan di sisi pelanggan, maka sekarang instalasi perkabelan bisa menggunakan optik. Keunggulannya adalah bandwidth yang ditawarkan bisa mencapai 2.488 Gbps (downstream) sampai pelanggan tanpa ada kehilangan bandwidth. Konfigurasi network GPON intinya dapat dibagi menjadi 3 bagian : Optical Line Terminal (OLT) Optical Distribution Network (ODN) Optical Network Termination/Unit (ONT/ONU). Gambar 4. Konfigurasi GPON Jadi FTTH (fiber to the home) ataupun FTTB (fiber to the building) merupakan skema yang pas untuk GPON. ONT hanya sebesar modem ADSL mengantarkan layanan broadband ke pelanggan. Interface ONT sendiri bisa dikombinasikan antara Fast Ethernet (FE), POTS, dan RF overlay tergantung keinginan customer. Varian ONT dengan tipe interface yang berbeda-beda ditawarkan oleh operator. Inilah salah satu fleksibilitas dari GPON. Triple play dalam satu box kecil yang dapat berupa wall mounted atau diletakkan di meja. 4. KESIMPULAN Dari uraian di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Groovia TV merupakan produk terbaru dan pertama di Indonesia di bidang multimedia dengan layanan IPTV 2. Groovia TV dikembangkan oleh PT. Telkom dalam usaha untuk memanfaatkan infrastruktur yang sudah ada, yaitu jaringan kaber yang sudah digunakan untuk layanan telefoni dan akses internet (Speedy) 3. Groovia TV memanfaatkan jaringan kabel tembaga untuk mentransmisikan data, suara serta akses internet secara bersamaan, oleh karena itu disebut layanan triple play. 4. Saat ini Groovia TV menggungakan 30% teknologi MSAN (Multi Service Access Node) dan 70% teknologi FTTH (Fiber To The Home) dalam mentrasmisikan data, suara serta layanan akses Internet.

5. MSAN digunakan karena teknologi ini merupakan jalan penghubung antara teknologi yang lalu dengan teknologi masa depan, dan dengan kemampuan mengakomodasi layanan broadband dan narrowband, MSAN dipilih sebagai teknologi pendukung Groovia TV untuk saat ini. 6. Jaringan fiber sudah digunakan sebanyak 70% karena kemampuannya yang menyediakan bandwidth yang lebar serta tidak mudah terpengaruh interferensi gelombang elektromagnetik, bebas korosi dan menyediakan rugi-rugi minimal untuk transportasi data, jaringan fiber menuju rumah diandalkan dalam proses transmisi data, suara serta akses internet 5. DAFTAR PUSTAKA [1] Sukiswo, ST. Buku Ajar Jaringan Telekomunikasi. Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Semarang. 2002. [2] Yuliardi Wirawan, Danto. 2008, Analisa Persiapan Literatur,[pdf] [3] Widyatmoko, Jarot. 2007, Analisa Kesiapan, [pdf] [4] Nugroho Sujatimko, Adi., TEKNOLOGI GIGABIT-CAPABLE PASSIVE OPTICAL NETWORK (GPON) SEBAGAI TRIPLE PLAY SERVICES. [5] http://www.jaringankomputer.org/internetbroadband-pengertian-dan-jenis-jenis-koneksiinternet-broadband/ [6] www.telkom.co.id [7] www.google.co.id [8] http://groovia.tv BIODATA Mirna Tria Pratiwi (L2F009008). Lahir di Ujung Pandang, 15 Juli 1991. Telah menempuh pendidikan di SDN Perumnas Banyumanik 10 Semarang, SMPN 21 Semarang dan SMAN 4 Semarang. Dan saat ini tercatat sebagai mahasiswa Teknik Elektro Universitas Diponegoro, angkatan 2009, konsentrasi Elektronika dan Telekomunikasi. Menyetujui Dosen Pembimbing Darjat, ST. MT NIP 197206061999031001