Makalah Seminar Kerja Praktek LAYANAN MULTIMEDIA GROOVIA TV Mirna Tria Pratiwi (L2F 009 008), Darjat, ST. MT (197206061999031001) Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Jalan Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang Kode Pos 50275 Telp. (024) 7460053, 7460055 Fax. (024) 746055 mirnatriapratiwi@ymail.com ABSTRAK Perkembangan teknologi membawa dampak yang signifikan terhadap kebutuhan masyarakat dalam hal terlekomunikasi. Terlebih lagi kebutuhan masyarakat yang tinggi akan informasi serta hiburan, sering tidak didukung dengan meningginya mobilitas masyarakat terutama di perkotaan. Hal ini menyebabkan banyak masyarakat yang tertinggal informasi terkini. PT. Telekomunikasi Indonesia sebagai salah satu penyedia layanan telekomunikasi memahami kebutuhan ini dan mluncurkan produk Groovia TV yang merupakan layanan multimedia IPTV yang bekerja sama dengan TelkomVision dalam penanganannya. Adapun teknologi yang dipakai juga beragam. Dengan memanfaatkan 70% teknologi GPON dan 30% MSAN, Groovia TV menyediakan layanan TV berbasis IP dimana pelanggan dapat berperan aktif dalam tayangan itu, seperti play, pause, rewind pada tayangan berlangsung. Groovia TV tidak hanya memiliki fitur untuk tayangan televisi saja, namun memiliki fitur lain seperti karaoke, video on demand dimana pelanggan dapat memesan tayangan yang diinginkan. GPON (Gigabit-capable Passive Optical Network) sendiri adalah layanan yang sedang dikembangkan oleh PT. Telkom beberapa ke depan. GPON merupakan suatu layanan dimana teknologinya menggunakan kabel fiber optik. Dengan GPON ini, selain meningkatkan kapasitas bandwidth dan kecepatan akses, teknologi ini juga melayani 3 layanan: suara, video, dan data dalam satu alat. Kata Kunci : IPTV, GPON, MSAN. 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi di bidang telekomunikasi yang semakin pesat membawa dampak tingginya tuntutan masyarakat pengguna jasa telekomunikasi untuk mendapatkan layanan yang mudah, lengkap, dan ringkas. Terlebih lagi mobilitas masayarakat Indonesia yang semakin tinggi, menyebabkan mereka sering tertinggal informasi atau hiburan yang dinantikan. Perusahaan Perseroan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk sebagai Badan Usaha Milik Negara dan penyedia layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia, menyediakan layanan InfoComm, telepon kabel tidak bergerak (fixed wireline) dan telepon nirkabel tidak bergerak (fixed wireless), layanan telepon seluler, data dan internet, serta jaringan dan interkoneksi, baik secara langsung maupun melalui anak perusahaan. Dengan berkembangnya industri multimedia dan jasa telekomunikasi maka TelkomVision bersama TELKOM Group terus mengembangkan produk baru antara lain IPTV (Internet Protocol Television), dengan produk Groovia TV. Pengembangan produk ini merupakan wujud komitmen TELKOM Group dalam memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat seiring kemajuan teknologi untuk menjadi pemain utama dan terbesar dalam bidang multimedia dan jasa televisi berbayar di Indonesia. Pengembangan teknologi yang tergolong baru ini dapat menjadi solusi dan dasar pemikiran yang paling tepat saat ini penyusun dalam pembuatan laporan ini dengan judul Layanan Multimedia Groovia TV. 1.2 Tujuan Tujuan dari Kerja Praktek di Divisi Access Regional IV PT. TELKOM Semarang adalah : a. Memahami konsep IPTV secara mendasar b. Mengetahui komponen pendukung pada IPTV khususnya Groovia TV c. Mengetahui teknologi yang berperan dalam distribusi IPTV 1 1.3 Pembatasan Masalah Dalam penulisan laporan kerja praktek ini agar penulis terarah, penulis membatasi kajian mengenai masalah yang dibahas yakni meliputi pengenalan produk IPTV terbaru milik PT. Telkom yaitu Groovia TV, serta teknologi akses yang mendukung produk tersebut. 2 INTERNET PROTOCOL TELEVISION (IPTV) 2.1. IPTV IPTV (Internet Protocol Television) merupakan sebuah sistem yang digunakan untuk mengirim layanan televisi digital kepada
konsumen yan terdaftar sebagai subscriber dalam sistem tersebut. Pengiriman sinyal digital televisi tersebut memungkinkan diselenggarakan dengan menggunakan Interenet Protocol melewati sebuah koneksi broadband yang digunakan dalam sebuah jaringan dengan kualitas yang lebih baik daripada akses internet publik dengan tujuan agar kualitas pelayanan terjamin. Fokus utama dari layanan ini adalah layanan siaran televisi dan video, salah satu nilai tambah layanan IPTV adalah layanan internet seperti akses web dan layanan telefoni seperti VoIP (Voice over Internet Protocol) yang bila layananlayanan itu diakses sekaligus disebut triple play. Di samping itu terdapat definisi lain, dimana menerangkan bahwa IPTV adalah kandungan televisi yang bukan disalurkan melalui format penyiaran dengan menggunakan kabel biasa, namun menggunakan teknologi untuk rangkaian komputer. Lebih dari sekedar menyederhanakan suatu distribusi baru dan metode playback, IPTV mengedepankan suatu pandangan yang benar-benar baru mengenai dunia pertelevisian. Dimana pada broadcast televisi standar, konten yang sama dikirimkan kepada semua pelanggannya, IPTV merombak acara televisi yang terjadwal dan seragam. Serupa dengan bagaimana informasi di internet dapat di download serta dilihat pada setiap saat konsumen menginginkannya. Dengan jalan tersebut, masingmasing orang di rumah dapat memilih konten favorit dan menjadwalkannya. Acara televisi bisa ditonton secara langsung (live), atau diatur sesuai dengan keinginan (on demand). Perlu diingat bahwa IPTV merupakan sistem yang tertutup serta siaran atau tayangannya berhak paten yang mirip dengan layanan TV kabel. Namun perbedaannya pengiriman IPTV dibuat lewat kanal-kanal berbasis IP yang cukup aman. Layanan IPTV dikirim oleh provider dengan menggunakan basis IP melalui koneksi broadband dengan alokasi bandwidth yang dedicated. IPTV terlihat jelas berbeda dengan video internet dimana video internet menyediakan layanan dalam menonton video, seperti preview film. Sedangkan layanan IPTV lebih luas, user friendly, interaktif serta di-deliver dengan teknologi DSL (Digital Subscriber Line) berkecepatan tinggi, seperti ADSL (Asymetric Digital Subscriber Line), ADSL2+, dan VDSL (Very High Data Rate Subscriber Line). Tentu saja hal ini menawarkan nilai tambah serta menciptakan peluang bagi industri pelayanan telekomunikasi, khusunya PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk untuk berpartisipasi dan menyediakan efisiensi pada pasar Triple Play (Suara, video dan internet). 2.2 Deskripsi Groovia TV Groovia TV adalah salah satu produk PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang bergerak di bidang layanan multimedia yang berbasis IP, lebih tepatnya televisi protokol internet (IPTV) yang diluncurkan pada 4 Juni 2011. Layanan IPTV secara umum meliputi broadcast televisi dan video diatas akses internet dan interaksi multimedia dengan true broadband seperti game. Selain itu juga ada layanan content on demand yang termasuk TV on demmand, video on demmand, music on demmand, dan karaoke on demmand. Groovia TV akan memanfaatkan jaringan kabel yang sama dengan speedy dan telepon. Layanan ini adalah cara untuk mengangkat kembali potensi jaringan kabel di saat penggunaan oleh masyarakat menurun. Fitur-fitur yang ditawarkan oleh Groovia TV antara lain : a. Live TV Merupakan layanan yang mendistribusikan channel-channel yang tersedia dalam paket-paket yang dapat dipilih sesuai kebutuhan. b. TV On Demand Merupakan salah satu kelebihan dari Groovia TV, dimana layanan ini memungkinkan pelanggan yang tidak memiliki kesempatan menonton siaran sesuai jadwal, dapat menikmati acara yang diinginkan selama 48 jam kebelakang. c. Games On Demand Layanan ini memungkinkan pelanggan dapat memainkan permainan yang tersedia di TV d. Radio streaming online and Application Seperti halnya games, radio juga dapat diakses dalam satu perangkat TV. e. Video On Demand Tidak jauh berbeda dari fitur TV On Demand, namun dalam fitur ini pelanggan dapat memilih video atau film yang diinginkan tanpa ada limitasi waktu 48 jam ke belakang. f. Karaoke On Demand Bagi pelanggan yang memiliki hobi menyanyi dan berkaraoke, Groovia TV menyediakan fitur karaoke dengan lagu yang diinginkan. g. Time Shift TV Pause, rewind replay telah disediakan oleh Groovia TV pada fitur ini. Dengan fitur ini, pelanggan dapat menikmati siaran tanpa takut untuk tertinggal. h. Person Video Recording (PVR) Fitur ini memungkinkan pelanggan untuk merekam acara-acara favorit. Disediakan
sesebesar 17 GB (setara 20 jam) untuk merekam acara favorit. i. Music On Demand Layanan ini memudahkan pelanggan untuk mendengarkan dan menonton video clip di televisi 2.3 Domain IPTV Empat domain yang dibutuhkan dalam rantai nilai IPTV adalah sebagai berikut : a. Content Provider adalah entitas yang dimiliki sendiri atau berlisensi. Menyediakan konten seperti stream file atau tape serta keharusan memiliki Digital Right Management. b. Service Provider merupakan layanan operator yang menyediakan layanan telekomunikasi kepada konsumen dan pengguna lainnya berbasis kontrak atau tarif. Tidak semua service provider berdiri sendiri. Maksudnya, service provider dapat juga menyediakan sebuah jaringan dan dapat juga menjadi konsumen dari service provider lainnya. Contohnya, service provider membeli konten atau lisensinya dari content provider yang membungkus menjadi satu paket layanan yang dikonsumsi oleh enduser. c. Network Provider, memelihara dan mengoperasikan komponen jaringan yang dibutuhkan agar IPTV berfungsi mengantarkan IP stream dari service provider ke end user baik multicast atau unicast. Biasanya, service provider dan network provider dalam satu organisasi yang sama. Dalam hal ini, PT. Telkom menjadi content provider sekaligus service provider dan network provider. d. End User adalah pengguna, baik orang, organisasi atau sistem telekomunikasi yang mengakses jaringan agar dapat berkomunikasi melalui layanan yang disediakan jaringan. 3. TEKNOLOGI AKSES PADA DISTRIBUSI IPTV 3.1. ADSL Untuk akes IPTV, menggunakan teknologi ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) karena teknologi ini memiliki kemampuan akses dengan kecepatan tinggi dengan bandwidth asimetris menuju rumah dan kantor melalui jaringan kabel lokal loop dari jaringan telepon yang sudah ada, dengan kecepatan tinggi yang mampu mengakomodasi komunikasi data yang dibutuhkan akses IPTV untuk komunikasi data, voice dan video secara bersamaan. Asimetris disini kecepatan akses untuk downstream lebih cepat daripada upstream-nya, sehingga memungkinkan untuk komunikasi triple play tersebut. 3.2. MSAN Teknologi MSAN merupakan teknologi yang sedang dikembangkan oleh PT. Telkom sebagai wujud partisipasi menuju NGN. Teknologi ini memberikan berbagai jenis layanan fungsi akses, seperti fungsi access gateaway yang dapat langsung terhubung ke softswitch untuk memberikan layanan voice, kemudian memberikan layanan broadband access multiplexer yang membawa layanan berbasis xdsl, serta mengintegrasi fungsi IP DSLAM serta access gateaway dalam single platform. Dengan kata lain MSAN mendukung teknologi tradisional yang telah terpasang dan berfungsi sebagai gateaway menuju inti NGN. Dengan kemampuan ini, MSAN digunakan oleh PT. Telkom untuk memberikan layanan triple play yang menyalurkan layanan HSIA (High Speed Internet Access), Voice Packet dan layanan IPTV secara bersamaan. MSAN sendiri merupakan Next Generation Network dari DLC dan DSLAM. Biasanya konfigurasi dari DLC adalah Central Terminal (CT) dan Remote Terminal (RT). Uplink dari DLC adalah FXO, E1 ke arah switching untuk akomodasi POTS dari pelanggan. Sudah ada konsentrasi dari masingmasing E1 tersebut. Antar RT tersambung dengan STM-1. Sistem TDM dengan SDH dan PDH transport digunakan oleh DLC. MSAN menggunakan sistem IP uplink sehingga POTS, IP-xDSL bisa digabung dalam satu aggregate uplink IP berupa GE interface. Untuk POTS akan diterminasi di softswitch dan IP-ADSL akan masuk ke BRAS. Alasan mengapa dicampur antara POTS dan IP- ADSL, salah satu sebabnya adalah akses broadband IP-ADSL dapat digunakan dalam satu kabel tembaga yang sama cuma beda frekuensi. Keduanya tidak saling mengganggu. Pada saat di ujung, frekuensi ini dipisah. Satu ke modem IP-ADSL dan satu lagi ke POTS dengan sebuah splitter yang sederhana. Teknologi ini membuat operator tidak perlu lagi membangun jaringan Outside Plant (OSP) yang baru. Lebih murah. Walaupun kendalanya bandwidth yang di-deliver terbatas dan ada penurunan kualitas bandwidth jika jaraknya jauh. Ini merupakan pertimbangan PT. Telkom untuk menggunakan MSAN sebagai teknologi pendukung untuk masa transisi menuju jaringan serba optik (FTTH). Seperti yang telah diutarakan pada dasar teori, MSAN dibutuhkan untuk transisi menuju NGN (Next Generation Network) untuk mengakomodasi perubahan layer service node secara fleksibel dan ekonomis. Tanpa
adanya konsep MSAN, setiap transisi layer service node (umpamakan jaringan TDM menuju jaringan paket) akan memunculkan jenis akses node baru. Meskipun teknologi ini mendukung 30% dari akses IPTV, MSAN dinilai mampu mendeliver kebutuhan broadband dan narrowband dengan baik. Terlebih lagi kemampuan MSAN untuk mengcover pelanggan hingga 2000 end-user dan memiliki rancangan untuk multi vendor, serta memiliki cakupan yang luas. 3.3. FTTH (FIBER TO THE HOME) Teknologi akses yang digunakan untuk distribusi IPTV adalah dengan menggunakan jaringan akses fiber. Teknologi fiber memang tidak bisa dipungkiri lagi. Kemampuan untuk menyediakan bandwidth yang besar, tidak mudah terpengaruh interferensi gelombang elektromagnetik, bebas korosi dan menyediakan rugi-rugi minimal untuk transportasi data, dengan segala kelebihan itu teknologi ini mampu mengakomodasi kebutuhan bandwidth untuk transmisi IPTV. Sudah hampir 70 % proyek IPTV ditangan dengan menggunakan media fiber, sisanya 30% diakomodir oleh MSAN untuk menjembatani perubahan menuju jaringan di masa datang (NGN). GPON merupakan teknologi FTTx yang dapat mendeliver services sampai ke premise pelanggan menggunakan fiber optic cable. Jika sebelumnya customer menggunakan kabel tembaga pada instalasi perkabelan di sisi pelanggan, maka sekarang instalasi perkabelan bisa menggunakan optik. Keunggulannya adalah bandwidth yang ditawarkan bisa mencapai 2.488 Gbps (downstream) sampai pelanggan tanpa ada kehilangan bandwidth. Konfigurasi network GPON intinya dapat dibagi menjadi 3 bagian : Optical Line Terminal (OLT) Optical Distribution Network (ODN) Optical Network Termination/Unit (ONT/ONU). Gambar 4. Konfigurasi GPON Jadi FTTH (fiber to the home) ataupun FTTB (fiber to the building) merupakan skema yang pas untuk GPON. ONT hanya sebesar modem ADSL mengantarkan layanan broadband ke pelanggan. Interface ONT sendiri bisa dikombinasikan antara Fast Ethernet (FE), POTS, dan RF overlay tergantung keinginan customer. Varian ONT dengan tipe interface yang berbeda-beda ditawarkan oleh operator. Inilah salah satu fleksibilitas dari GPON. Triple play dalam satu box kecil yang dapat berupa wall mounted atau diletakkan di meja. 4. KESIMPULAN Dari uraian di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Groovia TV merupakan produk terbaru dan pertama di Indonesia di bidang multimedia dengan layanan IPTV 2. Groovia TV dikembangkan oleh PT. Telkom dalam usaha untuk memanfaatkan infrastruktur yang sudah ada, yaitu jaringan kaber yang sudah digunakan untuk layanan telefoni dan akses internet (Speedy) 3. Groovia TV memanfaatkan jaringan kabel tembaga untuk mentransmisikan data, suara serta akses internet secara bersamaan, oleh karena itu disebut layanan triple play. 4. Saat ini Groovia TV menggungakan 30% teknologi MSAN (Multi Service Access Node) dan 70% teknologi FTTH (Fiber To The Home) dalam mentrasmisikan data, suara serta layanan akses Internet.
5. MSAN digunakan karena teknologi ini merupakan jalan penghubung antara teknologi yang lalu dengan teknologi masa depan, dan dengan kemampuan mengakomodasi layanan broadband dan narrowband, MSAN dipilih sebagai teknologi pendukung Groovia TV untuk saat ini. 6. Jaringan fiber sudah digunakan sebanyak 70% karena kemampuannya yang menyediakan bandwidth yang lebar serta tidak mudah terpengaruh interferensi gelombang elektromagnetik, bebas korosi dan menyediakan rugi-rugi minimal untuk transportasi data, jaringan fiber menuju rumah diandalkan dalam proses transmisi data, suara serta akses internet 5. DAFTAR PUSTAKA [1] Sukiswo, ST. Buku Ajar Jaringan Telekomunikasi. Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Semarang. 2002. [2] Yuliardi Wirawan, Danto. 2008, Analisa Persiapan Literatur,[pdf] [3] Widyatmoko, Jarot. 2007, Analisa Kesiapan, [pdf] [4] Nugroho Sujatimko, Adi., TEKNOLOGI GIGABIT-CAPABLE PASSIVE OPTICAL NETWORK (GPON) SEBAGAI TRIPLE PLAY SERVICES. [5] http://www.jaringankomputer.org/internetbroadband-pengertian-dan-jenis-jenis-koneksiinternet-broadband/ [6] www.telkom.co.id [7] www.google.co.id [8] http://groovia.tv BIODATA Mirna Tria Pratiwi (L2F009008). Lahir di Ujung Pandang, 15 Juli 1991. Telah menempuh pendidikan di SDN Perumnas Banyumanik 10 Semarang, SMPN 21 Semarang dan SMAN 4 Semarang. Dan saat ini tercatat sebagai mahasiswa Teknik Elektro Universitas Diponegoro, angkatan 2009, konsentrasi Elektronika dan Telekomunikasi. Menyetujui Dosen Pembimbing Darjat, ST. MT NIP 197206061999031001