Penetapan kebijakan norma, standar, prosedur, dan kriteria penataan ruang laut sesuai dengan peta potensi laut.

dokumen-dokumen yang mirip
10. Pemberian bimbingan teknis pelaksanaan eksplorasi, eksploitasi, konservasi, dan pengelolaan kekayaan laut di wilayah laut kewenangan daerah.

CC. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN

Terlaksananya kebijakan pengelolaan sumberdaya kelautan dan ikan. Terlaksananya penataan ruang laut sesuai dengan peta potensi laut.

a. Pelaksanaan dan koordinasi pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dalam wilayah kewenangan kabupaten.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 03 TAHUN 2001 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 40 TAHUN 2000 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 37 NOMOR 37 TAHUN 2008

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 66 TAHUN 2009 T E N T A N G

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 18 TAHUN 2008 T E N T A N G

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI PAPUA

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

URUSAN KELAUTAN DAN PERIKANAN YANG MERUPAKAN KEWENANGAN DAERAH PROVINSI Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 63 TAHUN 2014 TENTANG

- 1 - Bupati Cirebon PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

Tata Kerja Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Cirebon (Berdasarkan pada Peraturan Walikota No. 37 Tahun 2008)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 94 TAHUN 2008

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2004 TENTANG PERIKANAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2009 TENTANG

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN.

DINAS PETERNAKAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 21

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR PEREKONOMIAN URUSAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR PEREKONOMIAN URUSAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

NOMOR : KEP.44/MEN/2004 TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN/KOTA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN,

BAB II DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN SUMATERA UTARA. Perikanan Darat Daerah Sumatera Utara ini berlaku sampai dengan Tahun

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

Daftar Isi. Kata Pengantar. Daftar Tabel

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2001 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 165 TAHUN 2000 TENTANG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN BUPATI MADIUN,

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014 BAB I. PENDAHULUAN

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN KINERJA ( LAKIP) TAHUN 2015

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG KEWENANGAN

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON

BAB II DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA UTARA. Perikanan Provinsi Sumatera Utara masih bernama LAND BOW dan sesudah

RENCANA STRATEGIS DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

5. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KOTA MADIUN

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 60 TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PEMBUDIDAYAAN IKAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2004 TENTANG PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BUPATIBATANG NOMOR'.1(1 49 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DANTATAKERJA DINASKELAUTANDANPERIKANAN KABUPATENBATANG

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2000 TENTANG KEWENANGAN PEMERINTAH DAN KEWENANGAN PROPINSI SEBAGAI DAERAH OTONOM *)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN KABUPATEN ROKAN HILIR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG PEMBUDIDAYAAN IKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 2004 TENTANG PERIKANAN [LN 2004/118, TLN 4433]

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2004 TENTANG PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56/KEPMEN-KP/2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

RENCANA KERJA TA. 2016

*15365 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 31 TAHUN 2004 (31/2004) TENTANG PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2004 TENTANG P E R I K A N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BENGKULU Dan WALIKOTA BENGKULU MEMUTUSKAN:

RENCANA KERJA DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2010

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN

UNDANG-UNDANG NOMOR 45 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 2004 TENTANG PERIKANAN [LN 2009/154, TLN 5073]

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

LAKIP 2015 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

GUBERNUR JAWA TENGAH

BUPATI BARITO KUALA PERATURAN BUPATI BARITO KUALA NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG IZIN USAHA PERIKANAN DI KABUPATEN BARITO KUALA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2002 TENTANG PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN PENGUSAHAAN PASIR LAUT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2004 TENTANG PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2014

LAMPIRAN II PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA Nomor : 3 Tahun 2008 Tanggal : 18 Februari 2008

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA.

URAIAN PENDAPATAN , Pendapatan Asli Daerah ,00

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN NELAYAN, PEMBUDI DAYA IKAN, DAN PETAMBAK GARAM

2012, No.59. JENIS PELAYANAN PUBLIK DAN PENYELENGGARA PELAYANAN PUBLIK. No. Jenis Pelayanan Publik 1 Pelayanan Barang Publik

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG

1. Penetapan kebijakan, pedoman, dan bimbingan pengembangan, rehabilitasi, konservasi, optimasi, dan pengendalian lahan pertanian tingkat daerah.

Transkripsi:

- 602 - CC. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN 1. Kelautan 1. Penetapan kebijakan norma, standar, prosedur, dan kriteria pengelolaan sumberdaya kelautan dan ikan di wilayah laut nasional, Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) dan landas kontinen serta sumberdaya alam yang ada di bawahnya meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian dan pengawasan. 2. Penetapan kebijakan norma, standar, prosedur, dan kriteria penataan ruang laut sesuai dengan peta potensi laut. 3. Penetapan kebijakan norma, standar, prosedur, dan kriteria pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil termasuk sumberdaya alam yang ada di dalamnya. 4. Penetapan kebijakan, norma, pengawasan dan penegakan hukum di wilayah laut nasional, ZEEI dan landas kontinen. 1. Pelaksanaan kebijakan pengelolaan sumberdaya kelautan dan ikan di wilayah laut kewenangan 2. Pelaksanaan dan koordinasi kebijakan penataan ruang laut sesuai dengan peta potensi laut di wilayah laut kewenangan 3. Pelaksanaan dan koordinasi kebijakan dalam rangka pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil termasuk sumberdaya alam di wilayah laut kewenangan 4. Pelaksanaan pengawasan dan penegakan hukum di wilayah laut kewenangan provinsi dan pemberian informasi apabila terjadi pelanggaran di luar 1. Pelaksanaan kebijakan pengelolaan sumberdaya kelautan dan ikan di wilayah laut kewenangan 2. Pelaksanaan penataan ruang laut sesuai dengan peta potensi laut di wilayah laut kewenangan 3. Pelaksanaan kebijakan pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil termasuk sumberdaya alam di wilayah laut kewenangan 4. Pelaksanaan pengawasan dan penegakan hukum di wilayah laut kewenangan kabupaten/kota dan pemberian informasi apabila

- 603-5. Penetapan kebijakan norma, pengelolaan terpadu sumberdaya laut antar daerah. 6. Penetapan kebijakan norma, perizinan terpadu pengelolaan dan pemanfaatan wilayah laut dan sumberdaya alam yang ada di dalamnya. 7. Penetapan kebijakan norma, pemberdayaan masyarakat pesisir. 8. Penetapan kebijakan norma, penyerasian riset kelautan meliputi riset, survei dan eksplorasi sumberdaya hayati dan non hayati, teknologi dan pengembangan jasa kelautan. batas kewenangan 5. Pelaksanaan kebijakan pengelolaan terpadu dan pemanfaatan sumberdaya laut antar kabupaten/kota dalam wilayah kewenangan 6. Pelaksanaan kebijakan perizinan terpadu pengelolaan dan pemanfaatan wilayah laut kewenangan 7. Pelaksanaan kebijakan dalam rangka pemberdayaan masyarakat pesisir antar kabupaten/kota dalam wilayah kewenangan 8. Pelaksanaan dan koordinasi penyerasian riset kelautan di wilayah kewenangan laut provinsi dalam rangka pengembangan jasa kelautan. terjadi pelanggaran di luar batas kewenangan 5. Koordinasi pengelolaan terpadu dan pemanfaatan sumberdaya laut di wilayah kewenangan 6. Pelaksanaan dan koordinasi perizinan terpadu pengelolaan dan pemanfaatan wilayah laut. 7. Pemberdayaan masyarakat pesisir di wilayah kewenangan 8. Pelaksanaan sistem perencanaan dan pemetaan serta riset potensi sumberdaya dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumberdaya kelautan di wilayah kewenangan

- 604-9. Penetapan kebijakan norma, pengelolaan, pemanfaatan dan perlindungan sumberdaya alam kelautan termasuk benda berharga dari kapal tenggelam. 10. Penetapan kebijakan norma, pengelolaan dan konservasi sumberdaya alam hayati dan perairan laut. 11. Penetapan kebijakan norma, peningkatan kapasitas kelembagaan dan Sumberdaya Manusia (SDM) bidang kelautan dan 12. Penetapan kebijakan norma, reklamasi pantai dan mitigasi bencana alam di wilayah pesisir dan laut. 9. Pelaksanaan pengawasan pemanfaatan benda berharga dari kapal tenggelam berdasarkan wilayah kewenangannya dengan pemerintah dan 10. Penetapan kebijakan dan pengaturan eksplorasi, eksploitasi, konservasi dan pengelolaan kekayaan laut di wilayah laut kewenangan 11. Pelaksanaan kebijakan peningkatan kapasitas kelembagaan dan SDM di bidang kelautan dan 12. Penetapan dan pelaksanaan kebijakan reklamasi pantai dan mitigasi bencana alam di wilayah pesisir dan laut dalam kewenangan 9. Pelaksanaan koordinasi pengawasan dan pemanfaatan benda berharga dari kapal tenggelam berdasarkan wilayah kewenangannya dengan pemerintah dan 10. Pemberian bimbingan teknis pelaksanaan eksplorasi, eksploitasi, konservasi dan pengelolaan kekayaan laut di wilayah laut kewenangan 11. Peningkatan kapasitas kelembagaan dan SDM di bidang kelautan dan 12. Pelaksanaan kebijakan reklamasi pantai dan mitigasi bencana alam di wilayah pesisir dan laut dalam kewenangan

- 605-13. Penetapan kebijakan norma, batas-batas wilayah maritim yang meliputi batas-batas wilayah laut pengelolaan daerah dan batasbatas wilayah laut antar negara. 14. Pengesahan pemberlakuan perjanjian internasional di bidang kelautan. 15. Penetapan kebijakan norma, pemetaan potensi wilayah dan sumberdaya kelautan nasional. 16. Pengharmonisasian peraturan pengelolaan wilayah dan sumberdaya laut. 17. Penetapan kebijakan norma, pengelolaan wilayah laut di luar 12 (dua belas) mil. 13. Pelaksanaan koordinasi dalam hal pengaturan batas-batas wilayah maritim yang berbatasan dengan wilayah antar negara di perairan laut dalam kewenangan 14. 15. Pelaksanaan dan koordinasi pemetaan potensi sumberdaya kelautan di wilayah perairan laut kewenangan 16. Pelaksanaan penyerasian dan pengharmonisasian pengelolaan wilayah dan sumberdaya laut kewenangan 17. Pelaksanaan dan koordinasi pengelolaan wilayah laut di dalam kewenangan 13. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan daerah lain terutama dengan wilayah yang berbatasan dalam rangka pengelolaan laut terpadu. 14. 15. Pelaksanaan pemetaan potensi sumberdaya kelautan di wilayah perairan laut kewenangan 16. Pelaksanaan penyerasian dan pengharmonisasian pengelolaan wilayah dan sumberdaya laut kewenangan 17. Pelaksanaan dan koordinasi pengelolaan wilayah laut di dalam kewenangan

- 606-18. Penetapan kebijakan norma, pencegahan pencemaran dan kerusakan sumberdaya ikan serta lingkungannya. 19. Penetapan kebijakan norma, rehabilitasi dan peningkatan sumberdaya ikan serta lingkungannya. 20. Penetapan kebijakan norma, jenis ikan yang dilarang untuk diperdagangkan, dimasukkan dan dikeluarkan ke dan dari wilayah Republik Indonesia. 21. Penetapan kebijakan norma, jenis ikan yang dilindungi. 22. Pelaksanaan mitigasi kerusakan lingkungan pesisir dan laut. 18. Pelaksanaan dan koordinasi pencegahan pencemaran dan kerusakan sumberdaya ikan serta lingkungannya. 19. Pelaksanaan kebijakan rehabilitasi dan peningkatan sumberdaya ikan serta lingkungannya antar kabupaten/kota di wilayah laut 20. Pelaksanaan dan koordinasi penetapan jenis ikan yang dilarang untuk diperdagangkan, dimasukkan dan dikeluarkan ke dan dari wilayah Republik Indonesia. 21. Pelaksanaan dan koordinasi penetapan jenis ikan yang dilindungi. 22. Pelaksanaan dan koordinasi mitigasi kerusakan lingkungan pesisir dan laut di wilayah laut kewenangan 18. Pelaksanaan pencegahan pencemaran dan kerusakan sumberdaya ikan serta lingkungannya. 19. Pelaksanaan koordinasi antar kabupaten/kota dalam hal pelaksanaan rehabilitasi dan peningkatan sumberdaya ikan serta lingkungannya. 20. Pelaksanaan penetapan jenis ikan yang dilarang untuk diperdagangkan, dimasukkan dan dikeluarkan ke dan dari wilayah Republik Indonesia. 21. Pelaksanaan perlindungan jenis ikan yang dilindungi. 22. Pelaksanaan mitigasi kerusakan lingkungan pesisir dan laut di wilayah laut kewenangan

- 607-23. Penetapan kebijakan norma, pengelolaan jasa kelautan dan kemaritiman. 24. Penetapan kebijakan norma, pengelolaan dan konservasi plasma nutfah spesifik lokasi. 25. Penetapan kebijakan norma, pemanfaatan eksplorasi, eksploitasi, konservasi dan pengelolaan kekayaan perairan danau, sungai, rawa dan wilayah perairan lainnya. 26. Penetapan kebijakan norma, penyusunan zonasi dan tata ruang perairan di wilayah laut nasional. 27. Penetapan kebijakan norma, standar, prosedur, kriteria, dan pengelolaan kawasan konservasi perairan dan rehabilitasi perairan di wilayah laut nasional. 23. Pelaksanaan koordinasi pengelolaan jasa kelautan dan kemaritiman di wilayah laut kewenangan 24. Pelaksanaan koordinasi pengelolaan dan konservasi plasma nutfah spesifik lokasi di wilayah laut kewenangan 25. Pelaksanaan koordinasi eksplorasi, eksploitasi, konservasi dan pengelolaan kekayaan perairan danau, sungai, rawa dan wilayah perairan lainnya di wilayah 26. Pelaksanaan dan koordinasi penyusunan zonasi dan tata ruang perairan dalam wilayah kewenangan 27. Pelaksanaan dan koordinasi pengelolaan kawasan konservasi perairan dan rehabilitasi perairan di wilayah kewenangan 23. Pengelolaan jasa kelautan dan kemaritiman di wilayah laut kewenangan 24. Pengelolaan dan konservasi plasma nutfah spesifik lokasi di wilayah laut kewenangan 25. Pelaksanaan eksplorasi, eksploitasi, konservasi dan pengelolaan kekayaan perairan danau, sungai, rawa dan wilayah perairan lainnya di wilayah 26. Pelaksanaan dan koordinasi penyusunan zonasi dan tata ruang perairan dalam wilayah kewenangan 27. Pelaksanaan dan koordinasi pengelolaan kawasan konservasi perairan dan rehabilitasi perairan di wilayah kewenangan

- 608-28. Penetapan kebijakan norma, perencanaan, pemanfaatan, pengawasan dan pengendalian tata ruang laut nasional. 29. Penetapan kebijakan norma, pengelolaan konservasi sumberdaya ikan dan lingkungan sumberdaya ikan di perairan laut nasional dan ZEEI. 30. Penetapan kebijakan norma, rehabilitasi sumberdaya pesisir, pulau-pulau kecil dan laut. 2. Umum 1. Penetapan kebijakan norma, standar, prosedur, kriteria dan pelaksanaan perkarantinaan ikan domestik dan internasional. 2. Penetapan kebijakan norma, pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan skala nasional. 28. Perencanaan, pemanfaatan pengawasan dan pengendalian tata ruang laut wilayah kewenangan 29. Pelaksanaan dan koordinasi pengelolaan konservasi sumberdaya ikan dan lingkungan sumberdaya ikan kewenangan 30. Rehabilitasi sumberdaya pesisir, pulau-pulau kecil dan laut di wilayah kewenangan 1. 2. Pelaksanaan dan koordinasi pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dalam wilayah kewenangan 28. Perencanaan, pemanfaatan pengawasan dan pengendalian tata ruang laut wilayah kewenangan 29. Pelaksanaan pengelolaan konservasi sumberdaya ikan dan lingkungan sumberdaya ikan kewenangan 30. Rehabilitasi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil yang mengalami kerusakan (kawasan mangrove, lamun dan terumbu karang). 1. 2. Pelaksanaan dan koordinasi pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dalam wilayah kewenangan

- 609-3. Penetapan kebijakan norma, penyelenggaraan program, pelaksanaan penelitian dan pengembangan teknologi di bidang 4. Perencanaan pembangunan perikanan skala nasional. 5. Penetapan kebijakan norma, akreditasi lembaga sertifikasi sistem mutu hasil perikanan dan fasilitasi teknis. 6. Penetapan norma, standar, prosedur, dan kriteria pola kerjasama pemanfaatan terpadu sumberdaya 7. Penetapan kebijakan norma, zonasi lahan dan perairan untuk kepentingan 3. Koordinasi penyelenggaraan program, pelaksanaan penelitian dan pengembangan teknologi di bidang perikanan skala 4. Perencanaan pembangunan perikanan skala 5. Bimbingan teknis pelaksanaan standarisasi, akreditasi lembaga sertifikasi sistem mutu hasil 6. Bimbingan teknis kerjasama pemanfaatan terpadu sumberdaya ikan antar 7. Penyusunan zonasi lahan dan perairan untuk kepentingan perikanan dalam wilayah 3. Koordinasi penyelenggaraan program, pelaksanaan penelitian dan pengembangan teknologi di bidang perikanan skala 4. Perencanaan dan pelaksanaan pembangunan perikanan skala 5. Pelaksanaan teknis standarisasi, akreditasi lembaga sertifikasi sistem mutu hasil 6. Pelaksanaan kerjasama pemanfaatan terpadu sumberdaya ikan dalam wilayah 7. Pemberian bimbingan teknis pelaksanaan penyusunan zonasi lahan dan perairan untuk kepentingan perikanan dalam wilayah

- 610-8. Penetapan kebijakan norma, standar, prosedur, kriteria, dan pelaksanaan kerjasama internasional di bidang perikanan skala nasional. 9. Pengembangan sistem, pengumpulan, analisis, penyajian dan penyebaran data informasi statistik 10. Penetapan kebijakan norma, peningkatan kapasitas kelembagaan dan SDM bidang kelautan dan 11. Penetapan kebijakan norma, pengembangan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. 12. Penetapan kebijakan norma, pelaksanaan penelitian dan pengembangan sumberdaya kelautan dan 8. Penyusunan rencana dan pelaksanaan kerjasama internasional bidang perikanan skala 9. Bimbingan dan pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data dan statistik serta informasi bidang perikanan di wilayah laut kewenangan 10. Peningkatan kapasitas kelembagaan dan SDM bidang kelautan dan 11. Koordinasi pelaksanaan kebijakan pengembangan wilayah pesisir dan pulaupulau kecil. 12. Koordinasi pelaksanaan penelitian dan pengembangan sumberdaya kelautan dan perikanan di wilayah perairan kewenangan 8. Penyusunan rencana dan pelaksanaan kerjasama internasional bidang perikanan skala 9. Pelaksanaan sistem informasi perikanan di wilayah 10. Pelaksanaan bimbingan teknis dalam peningkatan kapasitas kelembagaan dan SDM bidang kelautan dan perikanan di wilayah kewenangan 11. Pelaksanaan kebijakan pengembangan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. 12. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan sumberdaya kelautan dan perikanan di wilayah perairan

- 611-13. Peragaan, penyebarluasan dan bimbingan penerapan teknologi 13. Peragaan, penyebarluasan dan bimbingan penerapan teknologi 13. Peragaan, penyebarluasan dan bimbingan penerapan teknologi 3. Perikanan Tangkap 1. Pengelolaan dan pemanfaatan perikanan di wilayah laut di luar 12 mil. 1. Pengelolaan dan pemanfaatan perikanan di wilayah laut kewenangan 1. Pengelolaan dan pemanfaatan perikanan di wilayah laut kewenangan 2. Estimasi stok ikan nasional dan jumlah tangkapan ikan yang diperbolehkan (JTB). 3. Fasilitasi kerjasama pengelolaan dan pemanfaatan perikanan antar 4. Penetapan kebijakan norma, perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan plasma nutfah sumberdaya 5. Pembuatan dan penyebarluasan peta pola migrasi dan penyebaran ikan di perairan nasional termasuk ZEEI dan landas kontinen. 2. Koordinasi dan pelaksanaan estimasi stok ikan di wilayah perairan kewenangan 3. Fasilitasi kerjasama pengelolaan dan pemanfaatan perikanan antar 4. Pelaksanaan dan koordinasi perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan plasma nutfah sumberdaya ikan kewenangan 5. Dukungan pembuatan dan penyebarluasan peta pola migrasi dan penyebaran ikan di perairan wilayah kewenangan 2. Koordinasi dan pelaksanaan estimasi stok ikan di wilayah perairan kewenangan 3. 4. Pelaksanaan dan koordinasi perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan plasma nutfah sumberdaya ikan kewenangan 5. Dukungan pembuatan dan penyebarluasan peta pola migrasi dan penyebaran ikan di perairan wilayah kewenangan

- 612-6. Pemberian izin penangkapan dan/atau pengangkutan ikan yang menggunakan kapal perikanan berukuran di atas 30 GT dan di bawah 30 GT yang menggunakan tenaga kerja asing. 7. Penetapan kebijakan norma, standar, prosedur, kriteria, dan pelaksanaan pungutan perikanan kewenangan pemerintah. 8. Penetapan kebijakan norma, usaha perikanan tangkap. 9. Penetapan kebijakan norma, pemberdayaan nelayan kecil. 10. Penetapan kebijakan norma, peningkatan kelembagaan dan ketenagakerjaan perikanan tangkap. 11. Penetapan kebijakan norma, 6. Pemberian izin penangkapan dan/atau pengangkutan ikan yang menggunakan kapal perikanan berukuran di atas 10 GT sampai dengan 30 GT serta tidak menggunakan tenaga kerja asing. 7. Penetapan kebijakan dan pelaksanaan pungutan perikanan kewenangan 8. Pelaksanaan kebijakan usaha perikanan tangkap dalam wilayah kewenangan 9. Pelaksanaan kebijakan pemberdayaan nelayan kecil. 10. Pelaksanaan kebijakan peningkatan kelembagaan dan ketenagakerjaan perikanan tangkap kewenangan 11. Pelaksanaan kebijakan sistem permodalan, promosi, dan 6. Pemberian izin penangkapan dan/atau pengangkutan ikan yang menggunakan kapal perikanan sampai dengan 10 GT serta tidak menggunakan tenaga kerja asing. 7. Penetapan kebijakan dan pelaksanaan pungutan perikanan kewenangan 8. Pelaksanaan kebijakan usaha perikanan tangkap dalam wilayah kewenangan 9. Pelaksanaan kebijakan pemberdayaan nelayan kecil. 10. Pelaksanaan kebijakan peningkatan kelembagaan dan ketenagakerjaan perikanan tangkap kewenangan 11. Pelaksanaan kebijakan sistem permodalan, promosi,

- 613 - sistem permodalan, promosi, dan investasi di bidang perikanan tangkap. 12.a. Penetapan kebijakan norma, penetapan lokasi pembangunan serta pengelolaan pelabuhan b. 13. Pembangunan dan pengelolaan pelabuhan perikanan pada wilayah perbatasan dengan negara lain. 14. Penetapan kebijakan norma, operasional dan penempatan Syahbandar di pelabuhan 15. Penetapan kebijakan norma, pembangunan kapal investasi di bidang perikanan tangkap kewenangan 12.a. Pelaksanaan dan koordinasi kebijakan penetapan lokasi pembangunan serta pengelolaan pelabuhan perikanan kewenangan b. 13. Dukungan pembangunan dan pengelolaan pelabuhan perikanan pada wilayah perbatasan dengan negara lain. 14. 15. Pelaksanaan kebijakan pembangunan kapal dan investasi di bidang perikanan tangkap kewenangan 12.a.Pelaksanaan dan koordinasi kebijakan penetapan lokasi pembangunan serta pengelolaan pelabuhan perikanan kewenangan b. Pengelolaan dan penyelenggaraan pelelangan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI). 13. Dukungan pembangunan dan pengelolaan pelabuhan perikanan pada wilayah perbatasan dengan negara lain. 14. 15. Pelaksanaan kebijakan pembangunan kapal

- 614-16. Pelaksanaan pendaftaran kapal perikanan di atas 30 GT. 17. Penetapan kebijakan norma, pembuatan alat penangkapan 18. Pemberian persetujuan pengadaan, pembangunan dan pemasukan kapal perikanan dari luar negeri (impor). 19. Penetapan kebijakan norma, produktivitas kapal penangkap 20. Penetapan kebijakan norma, penggunaan peralatan bantu dan penginderaan jauh untuk penangkapan 21. Penetapan kebijakan norma, pemeriksaan fisik kapal perikanan serta pelaksanaan pemeriksaan fisik kapal perikanan berukuran di atas 30 GT. 16. Pendaftaran kapal perikanan di atas 10 GT sampai dengan 30 GT. 17. Pelaksanaan kebijakan pembuatan alat penangkap 18. 19. Dukungan dalam penetapan kebijakan produktivitas kapal penangkap 20. Pelaksanaan kebijakan penggunaan peralatan bantu dan penginderaan jauh untuk penangkapan 21. Pelaksanaan kebijakan pemeriksaaan fisik kapal perikanan berukuran di atas 10 GT sampai dengan 30 GT. 16. Pendaftaran kapal perikanan sampai dengan 10 GT. 17. Pelaksanaan kebijakan pembuatan alat penangkap 18. 19. Dukungan dalam penetapan kebijakan produktivitas kapal penangkap 20. Pelaksanaan kebijakan penggunaan peralatan bantu dan penginderaan jauh untuk penangkapan 21. Pelaksanaan kebijakan pemeriksaan fisik kapal perikanan berukuran sampai dengan 10 GT.

- 615-22. Penetapan kebijakan norma, kelaikan kapal perikanan dan penggunaan alat tangkap 23. Penetapan kebijakan norma, pemanfaatan dan penempatan rumpon di perairan laut nasional. 24. Rekayasa dan teknologi penangkapan 22. Pelaksanaan kebijakan dan standarisasi kelaikan kapal perikanan dan penggunaan alat tangkap ikan yang menjadi kewenangan 23. Pelaksanaan dan koordinasi kebijakan pemanfaatan dan penempatan rumpon di perairan laut kewenangan 24. Dukungan rekayasa dan pelaksanaan teknologi penangkapan 22. Pelaksanaan kebijakan dan standarisasi kelaikan kapal perikanan dan penggunaan alat tangkap ikan yang menjadi kewenangan 23. Pelaksanaan dan koordinasi kebijakan pemanfaatan dan penempatan rumpon di perairan laut kewenangan 24. Dukungan rekayasa dan pelaksanaan teknologi penangkapan 4. Perikanan Budidaya 1. Penetapan kebijakan norma, 1. Pelaksanaan kebijakan 1. Pelaksanaan kebijakan 2. Penetapan kebijakan norma, produk pembenihan perikanan di air tawar, air payau dan laut. 2. Pelaksanaan kebijakan produk pembenihan perikanan di air tawar, air payau dan laut. 2. Pelaksanaan kebijakan produk pembenihan perikanan di air tawar, air payau dan laut. 3. Penetapan kebijakan norma, mutu benih/induk 3. Pelaksanaan kebijakan mutu benih/induk 3. Pelaksanaan kebijakan mutu benih/induk

- 616-4. Penetapan kebijakan norma, balai benih ikan air tawar, air payau dan laut. 5. Penetapan kebijakan norma, pengadaan, penggunaan dan peredaran serta pengawasan obat ikan, bahan kimia, bahan biologis dan pakan 6. Penetapan kebijakan norma, akreditasi lembaga sertifikasi perbenihan 7. Penetapan kebijakan norma, pembinaan tata pemanfaatan air dan tata lahan 8. Penetapan kebijakan norma, pengelolaan penggunaan sarana dan prasarana pembudidayaan 4. Pelaksanaan kebijakan, pembangunan dan pengelolaan balai benih ikan air tawar, air payau dan laut. 5. Pelaksanaan kebijakan pengadaan, penggunaan dan peredaran serta pengawasan obat ikan, bahan kimia, bahan biologis dan pakan 6. Pelaksanaan kebijakan akreditasi lembaga sertifikasi perbenihan 7. Pelaksanaan kebijakan pembinaan tata pemanfaatan air dan tata lahan 8. Pelaksanaan kebijakan pengelolaan penggunaan sarana dan prasarana 4. Pelaksanaan kebijakan, pembangunan dan pengelolaan balai benih ikan air tawar, air payau dan laut. 5. Pelaksanaan kebijakan pengadaan, penggunaan dan peredaran serta pengawasan obat ikan, bahan kimia, bahan biologis dan pakan 6. Pelaksanaan kebijakan akreditasi lembaga sertifikasi perbenihan 7. Pelaksanaan kebijakan pembinaan tata pemanfaatan air dan tata lahan 8. Pelaksanaan kebijakan pengelolaan penggunaan sarana dan prasarana

- 617-9. Penetapan kebijakan norma, rekomendasi ekspor, impor, induk dan benih 10. Penetapan potensi dan alokasi lahan 11. Penetapan kebijakan norma, teknis pelepasan dan penarikan varietas induk/benih 12. Penetapan kebijakan norma, teknis perbanyakan dan pengelolaan induk penjenis, induk dasar dan benih alam. 13. Penetapan kebijakan norma, perizinan usaha perikanan serta penerbitan Izin Usaha Perikanan (IUP) di bidang pembudidayaan ikan menggunakan tenaga kerja asing. 14. Penetapan kebijakan norma, pemasukan, pengeluaran, 9. Pelaksanaan kebijakan rekomendasi ekspor, impor, induk dan benih 10. Pelaksanaan potensi dan alokasi lahan pembudidayaan 11. Pelaksanaan teknis pelepasan dan penarikan varietas induk/benih 12. Pelaksanaan teknis perbanyakan dan pengelolaan induk penjenis, induk dasar dan benih alam. 13. Pelaksanaan kebijakan perizinan dan penerbitan IUP di bidang pembudidayaan ikan yang tidak menggunakan tenaga kerja asing di wilayah 14. Pelaksanaan kebijakan pemasukan, pengeluaran, pengadaan, pengedaran 9. Pelaksanaan kebijakan rekomendasi ekspor, impor, induk dan benih 10. Pelaksanaan potensi dan alokasi lahan 11. Pelaksanaan teknis pelepasan dan penarikan varietas induk/benih 12. Pelaksanaan teknis perbanyakan dan pengelolaan induk penjenis, induk dasar dan benih alam. 13. Pelaksanaan kebijakan perizinan dan penerbitan IUP di bidang pembudidayaan ikan yang tidak menggunakan tenaga kerja asing di wilayah 14. Pelaksanaan kebijakan pemasukan, pengeluaran, pengadaan, pengedaran

- 618 - pengadaan, pengedaran dan/atau pemeliharaan 15. Penetapan kebijakan norma, pembudidayaan ikan dan perlindungannya. 16. Penetapan kebijakan norma, pengawasan alat pengangkut, unit penyimpanan hasil produksi budidaya ikan dan unit pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungannya serta pelaksanaan pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungannya. 17. Penetapan kebijakan norma, wabah dan wilayah wabah penyakit 18. Penetapan kebijakan norma, sistem informasi benih 19. Penetapan kebijakan norma, teknologi dan/atau pemeliharaan 15. Pelaksanaan kebijakan pembudidayaan ikan dan perlindungannya. 16. Pelaksanaan kebijakan pengawasan alat pengangkut, unit penyimpanan hasil produksi budidaya ikan dan unit pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungannya serta pelaksanaan pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungannya. 17. Koordinasi dan pelaksanaan kebijakan wabah dan wilayah wabah penyakit 18. Koordinasi dan pelaksanaan sistem informasi benih ikan lintas 19. Koordinasi dan pelaksanaan teknologi pembudidayaan dan/atau pemeliharaan 15. Pelaksanaan kebijakan pembudidayaan ikan dan perlindungannya 16. Pelaksanaan kebijakan pengawasan alat pengangkut, unit penyimpanan hasil produksi budidaya ikan dan unit pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungannya serta pelaksanaan pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungannya. 17. Koordinasi dan pelaksanaan kebijakan wabah dan wilayah wabah penyakit 18. Pelaksanaan sistem informasi benih ikan di wilayah 19. Pelaksanaan teknologi pembudidayaan ikan spesifik lokasi.

- 619-20. Penetapan kebijakan norma, higienitas dan sanitasi lingkungan usaha 21. Penetapan kebijakan norma, kerja sama kemitraan usaha 22. Penetapan kebijakan norma, keramba jaring apung. 20. Koordinasi dan pelaksanaan kebijakan higienitas dan sanitasi lingkungan usaha 21. Koordinasi dan pelaksanaan kebijakan kerja sama kemitraan usaha 22. Pelaksanaan kebijakan keramba jaring apung di perairan umum lintas kabupaten/kota dan wilayah laut kewenangan 20. Pemberian bimbingan, pemantauan dan pemeriksaan higienitas dan sanitasi lingkungan usaha 21. Pembinaan dan pengembangan kerja sama kemitraan usaha 22. Pelaksanaan kebijakan keramba jaring apung di perairan umum dan wilayah laut kewenangan 5. Pengawasan dan Pengendalian 1. Penetapan kebijakan norma, pengawasan pemanfaatan dan perlindungan plasma nutfah 1. Pengawasan pemanfaatan dan perlindungan plasma nutfah 1. Pengawasan pemanfaatan dan perlindungan plasma nutfah 2. Penetapan kebijakan norma, pengawasan perbenihan, pembudidayaan ikan dan sistem pengendalian hama dan penyakit 2. Pengawasan perbenihan, pembudidayaan ikan dan sistem pengendalian hama dan penyakit 2. Pengawasan perbenihan, pembudidayaan ikan dan sistem pengendalian hama dan penyakit

- 620-3. Penetapan kebijakan norma, pembinaan, pemantauan dan pengawasan lembaga sertifikasi perbenihan 4. Penetapan kebijakan norma, pengawasan mutu benih dan induk, pakan ikan, obat ikan dan bahan bakunya. 5. Penetapan norma, standar, prosedur, dan kriteria pengawasan Penerapan Manajemen Mutu Terpadu (PMMT) atau Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) di unit pengolahan hasil 6. Penetapan kebijakan norma, pengawasan mutu ekspor hasil 7. Penetapan kebijakan norma, pengawasan pemanfaatan dan perlindungan sumberdaya di pulaupulau kecil. 3. Pembinaan, pemantauan dan pengawasan lembaga sertifikasi perbenihan 4. Pengawasan mutu benih dan induk, pakan ikan, obat ikan dan bahan bakunya. 5. Pengawasan PMMT atau HACCP di unit pengolahan hasil 6. Pengawasan mutu ekspor hasil 7. Koordinasi pelaksanaan pengawasan pemanfaatan dan perlindungan sumberdaya di pulau-pulau kecil di wilayah kewenangan 3. Pembinaan, pemantauan dan pengawasan lembaga sertifikasi perbenihan 4. Pengawasan mutu benih dan induk, pakan ikan, obat ikan dan bahan bakunya. 5. Pengawasan PMMT atau HACCP di unit pengolahan, alat transportasi dan unit penyimpanan hasil 6. Pemantauan mutu ekspor hasil 7. Pengawasan pemanfaatan dan perlindungan sumberdaya di pulau-pulau kecil di wilayah kewenangan

- 621-8. Penetapan kebijakan norma, pengawasan pemanfaatan sumberdaya ikan di wilayah laut 8. Pengawasan pemanfaatan sumberdaya ikan di wilayah laut kewenangan 8. Pengawasan pemanfaatan sumberdaya ikan di wilayah laut kewenangan 6. Pengolahan dan Pemasaran 1. Penetapan kebijakan norma, pengolahan hasil perikanan dan pemasarannya. 1. Pelaksanaan kebijakan pengolahan hasil perikanan dan pemasarannya. 1. Pelaksanaan kebijakan pengolahan hasil perikanan dan pemasarannya. 2. Penetapan kebijakan norma, pembangunan dan pengelolaan pusat pemasaran 2. Pelaksanaan kebijakan pembangunan dan pengelolaan pusat pemasaran 2. Pembangunan, perawatan dan pengelolaan pasar 3.a. Penetapan kebijakan norma, akreditasi pengawasan mutu dan pengolahan hasil b. Pembinaan pengujian mutu secara laboratoris terhadap produk hasil 3.a. Pelaksanaan kebijakan penerbitan sertifikat kesehatan dan/atau sertifikat mutu terhadap produk perikanan dalam rangka jaminan mutu dan jaminan pangan. b. Pelaksanaan pengujian mutu secara laboratoris terhadap produk hasil 3.a. b. 4. Penetapan kebijakan norma, pengendalian mutu di unit pengolahan, alat transportasi dan 4. Pelaksanaan kebijakan pengendalian mutu di unit pengolahan, alat transportasi dan unit penyimpanan hasil 4. Pelaksanaan pengendalian mutu di unit pengolahan, alat transportasi dan unit penyimpanan hasil

- 622 - unit penyimpanan hasil perikanan sesuai prinsip PMMT atau HACCP. 5. Penetapan kebijakan norma, pembangunan dan pengelolaan laboratorium pengujian dan pengolahan mutu hasil 6. Penetapan kebijakan norma, pengawasan monitoring residu antibiotik dan cemaran mikroba dan bahan berbahaya lainnya serta perairan/lingkungan tempat ikan hidup. 7. Penetapan kebijakan norma, investasi dan pengembangan usaha hasil 8. Penetapan kebijakan norma, perizinan usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan sesuai prinsip PMMT atau HACCP. 5. Pelaksanaan kebijakan pembangunan dan pengelolaan laboratorium pengujian dan pengolahan mutu hasil 6. Bimbingan pengawasan monitoring residu antibiotik dan cemaran mikroba dan bahan berbahaya lainnya serta perairan/lingkungan tempat ikan hidup. 7. Pelaksanaan kebijakan dan bimbingan investasi dan pengembangan usaha hasil 8. Pelaksanaan kebijakan dan bimbingan perizinan usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan di 5. perikanan sesuai prinsip PMMT atau HACCP. 6. Pelaksanaan kebijakan pengawasan monitoring residu antibiotik dan cemaran mikroba dan bahan berbahaya lainnya serta perairan/lingkungan tempat ikan hidup. 7. Pelaksanaan kebijakan investasi dan pengembangan usaha hasil 8. Pelaksanaan kebijakan perizinan usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan di

- 623-7. Penyuluhan dan Pendidikan 1. Penetapan kebijakan norma, pembinaan serta penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan (diklat) fungsional, teknis, keahlian, manajemen dan kepemimpinan di bidang kelautan dan 1. Pelaksanaan kebijakan pembinaan serta penyelenggaraan diklat fungsional, teknis, keahlian, manajemen dan kepemimpinan bidang kelautan dan perikanan di 1. Pelaksanaan kebijakan pembinaan serta penyelenggaraan diklat fungsional, teknis, keahlian, manajemen dan kepemimpinan bidang kelautan dan perikanan di 2. Penetapan kebijakan norma, penyuluhan kelautan dan 3. Penetapan kebijakan norma, akreditasi dan sertifikasi diklat bidang kelautan dan 2. Pelaksanaan kebijakan dan bimbingan penyuluhan kelautan dan perikanan di 3. Pelaksanaan kebijakan akreditasi dan sertifikasi diklat bidang kelautan dan perikanan di 2. Pelaksanaan penyuluhan kelautan dan perikanan di 3. Pelaksanaan kebijakan akreditasi dan sertifikasi diklat bidang kelautan dan perikanan di