PEMBERIAN PAKAN YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 10 Mei 30 Juni 2013 selama 50

1) Staf Pengajar pada Prog. Studi. Budidaya Perairan, Fakultas

BAB I PENDAHULUAN. lele salah satunya adalah lele dumbo (Clarias gariepinus). Ikan lele dumbo

II. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama 40 hari pada bulan Agustus sampai dengan

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2015 selama 50

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Efektivitas Suplemen Herbal Terhadap Pertumbuhan dan Kululushidupan Benih Ikan Lele (Clarias sp.)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2014 di

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas

PENGARUH SUBTITUSI PARSIAL TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG TULANG TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus.

PENGGUNAAN TEPUNG ONGGOK SINGKONG YANG DIFERMENTASI DENGAN Rhizopus sp. SEBAGAI BAHAN BAKU PAKAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan untuk konsumsi adalah ikan lele dumbo (Clarias gariepinus). Ikan lele dumbo

BAB III BAHAN DAN METODE

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Pengaruh Pemberian Viterna Plus dengan Dosis Berbeda pada Pakan terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Lele Sangkuriang di Balai Benih Ikan Kota Gorontalo

METODE PENELITIAN. M 1 V 1 = M 2 V 2 Keterangan : M 1 V 1 M 2 V 2

Sri Yuningsih Noor 1 dan Rano Pakaya Mahasiswa Program Studi Perikanan dan Kelautan. Abstract

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Laju pertumbuhan rata rata panjang dan berat mutlak lele sangkuriang

TEKNOLOGI TEPAT GUNA PEMBUATAN TANGGUL KOLAM PEMBIBITAN LELE DI DAERAH RAWA

III. BAHAN DAN METODE

Pengaruh Pemberian Dosis Pakan Otohime yang Berbeda terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Kerapu Bebek di BPBILP Lamu Kabupaten Boalemo

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

RESPONS PERTUMBUHAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus) YANG DIBERI PAKAN BUATAN BERBASIS LIMBAH SAYURAN

JURNAL. THE EFFECT OF GIVEN SKIN SEED IN GREEN BEANS ON GROWTH RATE OF CATFISH (Clarias sp)

II. BAHAN DAN METODE

Gambar 2. Grafik Pertumbuhan benih ikan Tagih

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 2009, bertempat di Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung.

Pengaruh Ketinggian Air yang Berbeda terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Lele Sangkuriang di Balai Benih Ikan Kota Gorontalo

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

PENGARUH KETINGGIAN AIR YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUPBENIH IKAN LELE SANGKURIANG

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tanggal 26 Maret - 25 April 2012 di Laboratorium

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai dengan bulan Nopember

Oleh: RINIANINGSIH PATEDA NIM: Telah Diperiksa dan Disetujui Untuk Diuji. Mengetahui, KetuaJurusan/Program StudiBudidayaPerairann

PEMANFAATAN LIMBAH RUMAH MAKAN UNTUK PAKAN IKAN LELE DI UPR MITRA CAMBAI PRABUMULIH

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan pada bulan September-Oktober 2013,

II. METODELOGI 2.1 Waktu dan Tempat 2.2 Alat dan Bahan 2.3 Tahap Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan selama 2 bulan pada bulan Februari-April 2015,

II. BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE. Bahan Pakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei sampai Juli 2014, di Laboratorium Budidaya

II. BAHAN DAN METODE

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG IKAN RUCAH TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GESIT (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG IKAN RUCAH TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GESIT (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tingkat Kelangsungan Hidup

BAB 4. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei - Juli 2014, di Laboratorium Budidaya

Jurnal Fisherina 2017, Volume 1 Nomor 1 ISSN:

Keragaan benih ikan mas (Cyprinus carpio) strain rajadanu dengan kepadatan berbeda

II. BAHAN DAN METODE

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi campuran tepung tulang

PENGGUNAAN TEPUNG DAGING DAN TULANG SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER PROTEIN HEWANI PADA PAKAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2011 bertempat di. Balai Budidaya Ikan Hias, Natar, Lampung Selatan.

Tingkat Penggunaan Limbah Laju Pertumbuhan %

PENGARUH TINGKAT SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG MAGGOT TERHADAP KOMPOSISI KIMIA PAKAN DAN TUBUH IKAN BANDENG (Chanos chanos Forsskal)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2012 di Laboratorium

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... xvi. DAFTAR GAMBAR... xvii. DAFTAR LAMPIRAN... xviii

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2013 di Balai Benih Ikan (BBI)

SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG CACING TANAH DALAM PAKAN UNTUK PERTUMBUHAN DAN EFISIENSI PAKAN IKAN BAUNG (Mystus nemurus CV ABSTRAK

Afriansyah Nugraha*, Yuli Andriani**, Yuniar Mulyani**

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN TERHADAP PRODUKSI PEMBESARAN IKAN MAS (Cyprinus carpio) DI KERAMBA JARING APUNG WADUK CIRATA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Januari April 2014 di Laboratarium Budidaya. Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

PENGARUH FOTOPERIODE TERHADAP PERTUMBUHAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) ABSTRAK

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Bulan Juli 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Clarias fuscus yang asli Taiwan dengan induk jantan lele Clarias mossambius yang

PENGARUH UMUR LARVA IKAN NILA (OREOCHROMIS NILOTICUS) TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN PEMBENTUKAN SEL KELAMIN JANTAN RINDHIRA HUMAIRANI Z¹, ERLITA¹

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Gambar 4. Grafik Peningkatan Bobot Rata-rata Benih Ikan Lele Sangkuriang

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

PERTUMBUHAN DAN EFISIENSI PAKAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) YANG DIBERI PAKAN BUATAN BERBASIS KIAMBANG

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

PENGGUNAAN AERASI AIR MANCUR (FOINTAIN) DI KOLAM UNTUK PERTUMBUHAN IKAN NILA GIFT(Oreochromis niloticus)

KAJIAN PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG TAPIOKA SEBAGAI BINDER DALAM PAKAN BUATAN TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GIFT (Oreochromis sp.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 03 Februari sampai dengan 17

Pengaruh Pemberian Pakan Tambahan Terhadap Tingkat Pertumbuhan Benih Ikan Bandeng (Chanos chanos) Pada Saat Pendederan

II. BAHAN DAN METODE. Keterangan : Yij = Hasil pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = Nilai tengah

I. PENDAHULUAN. Kegiatan budidaya perikanan saat ini mengalami kendala dalam. perkembangannya, terutama dalam usaha pembenihan ikan.

METODE PENELITIAN. bio.unsoed.ac.id

Pemanfaatan Ampas Tahu Sebagai Pakan Ikan Lele (Clarias batrachus) Organik

VARIASI PADAT PENEBARAN TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias sp) YANG DIPELIHARA DALAM HAPA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga September 2013 bertempat di

I. PENDAHULUAN. Ikan lele Masamo (Clarias sp.) merupakan salah satu ikan yang saat ini

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

1 Haris Abdullah, 2 Rully, dan 2 Mulis Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Negeri Gorontalo

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Alat dan Bahan 2.2 Tahap Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2014 bertempat

PEMANFAATAN TEPUNG ECENG GONDOK TERFERMENTASI SEBAGAI BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN PAKAN IKAN BAUNG (Mystus nemurus CV

Transkripsi:

Media Litbang Sulteng IV (2) : 83 87, Desember 2011 ISSN : 1979 5971 PEMBERIAN PAKAN YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) Oleh : Madinawati, Novalina Serdiati 1) dan Yoel 2) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan lele dumbo selama diberikan pakan yang berbeda berupa Tubifex, jentik nyamuk dan pellet butiran. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 5 ulangan yakni perlakuan pemberian Tubifex, perlakuan pemberian jentik nyamuk, perlakuan pemberian pellet butiran. Peubah yang diamati adalah pertumbuhan bobot mutlak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan yang berbeda berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan benih ikan lele dumbo (Clarias gariepinus). Pertumbuhan bobot mutlak tertinggi diperoleh pada pemberian Tubifex (3,26 g), kemudian pada pemberian jentik nyamuk (0,79 g) dan terendah diperoleh pada pemberian pellet butiran (0.78 g). Kelangsungan hidup benih ikan lele dumbo selama penelitian adalah 100% pada semua perlakuan. Kualitas air selama penelitian masih dalam kisaran yang layak untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan lele dumbo (Clarias gariepinus). Kata Kunci : Clarias gariepinus, Tubifex, jentik nyamuk, pellet butiran, pertumbuhan I. PENDAHULUAN Ikan lele (Clarias sp.) termasuk salah satu dari keenam komoditas lainnya yaitu, rumput laut, patin, bandeng, nila, dan kerapu yang akan dipacu pengembangan budidayanya dengan tujuan meningkatkan produksi budidaya pada beberapa tahun kedepan (Riyanto, dkk., 2010). Hal tersebut akan disertai dengan meningkatnya kebutuhan pakan pada budidaya ikan. Peningkatan kebutuhan pakan juga berlaku pada usaha pembenihan ikan. Pakan yang memenuhi kebutuhan gizi ikan dapat meningkatkan pertumbuhan benih ikan lele dumbo hingga mencapai ukuran benih siap jual. Namun pakan masih menjadi masalah pada beberapa pembudidaya ikan yang berada di sekitar kota Palu, khususnya pembenihan ikan lele dumbo (Clarias gariepinus). Beberapa pakan yang cocok bagi larva lele yaitu zooplankton, kutu air, moina, rotifera, Tubifex, jentik nyamuk dan pellet butiran berupa bubur tepung ikan, tepung udang, dan kuning telur (Soetomo, 2000). 1) Dosen pada Program Studi Budidaya Perairan Jurusan Peternakan Universitas Tadulako Palu. 2) Alumni pada Program Studi Budidaya Perairan Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Tadulako. Namun belum diketahui jenis pakan yang terbaik untuk memacu pertumbuhan benih ikan lele dumbo. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan penelitian tentang pemberian pakan dari beberapa jenis pakan tersebut untuk melihat pertumbuhan dan kelangsungan hidup pada benih ikan lele dumbo demi mendukung ketersediaan benih dalam usaha pembenihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan lele dumbo selama diberikan pakan yang berbeda berupa Tubifex, jentik nyamuk dan pellet butiran. II. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 1.1. Materi Penelitian Penelitian telah dilaksanakan di Kelurahan Tatura Utara, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu. Penelitian berlangsung pada bulan Mei sampai dengan Juli 2010. Organisme uji yang digunakan pada penelitian ini adalah benih ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) yang diperoleh dari BBI Tulo. Ukuran bobot awal benih ikan lele dumbo yang digunakan adalah 2,12 2,16 g. Wadah yang digunakan dalam penelitian ini yaitu akuarium bervolume 83

(40x35x35) cm 3 dan volume air 25,2 L, dengan padat tebar 10 ekor per akuarium. Akuarium dilengkapi aerator sebagai pensuplai oksigen. Penyiponan dilakukan setiap pagi, air yang dikeluarkan sebanyak 25% dari volume air dalam akuarium. Air yang digunakan dalam penelitian ini yaitu air sumur. Pakan yang diuji pada masingmasing organisme uji adalah Tubifex, jentik nyamuk (dikultur) dan pellet butiran. Kandungan gizi yang dimiliki beberapa pakan tersebut dapat dilihat pada Tabel 1. Sehingga dalam penelitian ini dilakukan pengukuran terhadap pertumbuhan bobot mutlak setiap 10 hari sebanyak 6 kali pengukuran. h w t h w t w0 = Pertumbuhan bobot mutlak (g) = Bobot ratarata pada akhir penelitian (g) w 0 = Bobot ratarata pada awal penelitian (g) Tabel 1. Kandungan Gizi Pakan yang Digunakan No Jenis Abu Pakan 1. 2. 3. Tubife x Jentik nyamu k Pellet Prote in 57 15,58 28 Lema k 13,30 7,81 40 Karb ohidr at 2,04 Serat Kasa r Air butiran Sumber : Widigdo dalam Khairuman, dkk, 2008; Sidharta dan Sitanggang, 2009; HIprovite Frekuensi pemberian pakan sebanyak 3 kali yaitu pagi, sore, dan malam hari, dengan dosis pemberian yaitu 4% dari bobot biomassa ikan uji. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sahwan (2003), bahwa jumlah pakan yang diberikan 510% dari bobot total ikan yang dipelihara dengan frekuensi pakan 35 kali per hari. 1.2 Metode Penelitian Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), menggunakan 3 perlakuan dan 5 ulangan sehingga jumlah satuan percobaan adalah 15 unit. Penelitian dilakukan dalam lingkungan yang terkontrol sehingga memberikan pengaruh yang berbeda hanya dari perlakuan atau homogen. Perlakuan yang diberikan adalah : perlakuan A (pemberian Tubifex), Perlakuan B (pemberian jentik nyamuk) dan perlakuan C (Pemberian pellet berupa butiran). 1.3 Peubah yang Diamati 1.3.1 Pertumbuhan Bobot Menurut Effendie (1979), pengukuran pertumbuhan bobot mutlak dilakukan secara periodik dari awal hingga akhir penelitian dengan menimbang bobot biomassa ikan. 3,60 13 6,46 6 87, 19 1,4 12 1.3.2 Konversi Pakan Rumus untuk menghitung konversi pakan (Effendie, 1979) yaitu : F Konversi Pakan ( Wt D) Wo F = Jumlah pakan yang diberikan selama penelitian Wo = Bobot ratarata awal penelitian Wt = Bobot ratarata akhir penelitian D = Jumlah bobot ikan yang mati selama penelitian 1.3.3 Derajat Kelangsungan Hidup Derajat kelangsungan hidup merupakan persentase dari jumlah ikan yang hidup dan jumlah ikan yang ditebar selama pemeliharaan (Effendie, 1997), dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Nt S 100% N 0 S = Derajat kelangsungan hidup N 0 = Jumlah ikan yang ditebar pada awal penelitian(ekor) N t = Jumlah ikan yang ditebar pada akhir penelitian (ekor) 1.3.4 Kualitas Air Sebagai data penunjang, dilakukan pengukuran terhadap beberapa parameter kualitas air yaitu suhu, oksigen terlarut, ph dan amoniak. 1.4. Analisis Data Data yang diperoleh dianalisis ragam menggunakan Rancangan Acak Lengkap (Steel dan Torrie, 1991) dengan model matematika sebagai berikut : 84

Y ij = µ + τ i + ε ij Y ij = Pengamatan dari perlakuan ke i ulangan ke j µ = Nilai tengah populasi τ i = Pengaruh perlakuan ke i ε ij = Galat perlakuan ke i ulangan ke j i = Perlakuan (A, B, C) j = Ulangan (1, 2, 3, 4, 5) Bila ada pengaruh perlakuan, maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). III. HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Pertumbuhan Bobot Mutlak Ratarata pertumbuhan bobot mutlak benih ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) yang diberi pakan berbeda selama penelitian tertera pada Tabel 2 berikut. Tabel 2. Ratarata Pertumbuhan Bobot Mutlak (g) Benih Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Pada Setiap Perlakuan Selama Penelitian. Jenis Pakan Tubifex Jentik Nyamuk Pertumbuhan Bobot Mutlak (g) 3.26 a 0.79 b Pellet Butiran 0.78 b Keterangan : Huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh berbeda sangat nyata. Hasil analisis sidik ragam (ANOVA), menunjukkan bahwa pemberian jenis pakan yang berbeda berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap pertumbuhan bobot benih ikan lele dumbo, sedangkan hasil uji lanjut Beda Nyata Terkecil (BNT) memperlihatkan bahwa perlakuan pemberian Tubifex berbeda sangat nyata terhadap perlakuan pemberian jentik nyamuk dan pellet butiran. Perlakuan pemberian jentik nyamuk tidak berbeda nyata terhadap perlakuan pemberian pellet butiran. Berdasarkan hal tersebut menunjukkan bahwa pemberian jenis pakan yang berbeda memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan bobot benih ikan lele dumbo dimana pertumbuhan bobot tertinggi diperoleh pada perlakuan pemberian Tubifex dengan 3,26 g dan yang terendah pada perlakuan pemberian pellet butiran dengan 0,78 g. Perbedaan pertumbuhan bobot tersebut diduga karena adanya perbedaan nutrisi dari jenisjenis pakan tersebut. Nutrisi adalah bahan baku yang dibutuhkan demi kelangsungan hidup suatu organisme, digunakan oleh selsel tubuh untuk pembentukan bagian tubuh dan untuk energi dan metabolisme suatu organisme (Batu, 1982). Kandungan nutrisi dalam pakan yaitu protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Khususnya protein, kadar protein yang terkandung dalam pakan terdapat perbedaan dimana Tubifex memiliki kadar protein 57%, jentik nyamuk 15,58% dan pellet 28% (Widigdo dalam Khairuman, dkk, 2008; Sidharta dan Sitanggang, 2009). Protein merupakan sumber energi bagi ikan dan protein mutlak diperlukan oleh ikan. Protein dapat berguna untuk memperbaiki selsel rusak, sebagai salah satu pembentuk membran sel, juga dapat menjadi sumber energi bagi benih ikan lele dumbo (Batu, 1982),. Mineral dibutuhkan oleh tubuh ikan baik untuk pembentukan selsel maupun kelangsungan proses metabolisme tubuh dan vitamin dibutuhkan terutama untuk mengontrol pertumbuhan. Menurut Sahwan (2003), karbohidrat merupakan zat sumber energi bagi ikan, dan pada umumnya berasal dari tumbuhan. Lemak berguna sebagai energi cadangan, membantu penyerapan vitamin terlarut dalam lemak dan melindungi organorgan vital bagi ikan. 1.2. Konversi Pakan Nilai konversi pakan (FCR) benih ikan lele dumbo selama penelitian pada setiap perlakuan tertera pada Tabel 3 berikut. Tabel 3 Nilai Konversi Pakan Benih Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Pada Setiap Perlakuan Selama Penelitian Jenis Pakan FCR Tubifex 0,8 Jentik Nyamuk 2,4 Pellet Butiran 2,3 Perbedaan nilai FCR dari tiap perlakuan memperlihatkan perbedaan kualitas pakan yang digunakan. Pakan yang banyak mengandung protein akan menjadi salah satu pemacu pertumbuhan ikan. Keadaan lingkungan, kualitas dan kuantitas pakan serta kondisi ikan itu sendiri mempengaruhi pertumbuhan ikan, dan memiliki kaitan dengan 85

tinggi rendahnya konversi pakan yang dihasilkan (Niagara, 1994) Semakin rendah nilai konversi pakan, semakin sedikit yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 kg daging ikan. Artinya, semakin efisien pakan tersebut diubah menjadi daging, (Effendie, 1979). 1.3. Derajat Kelangsungan Hidup Derajat kelangsungan hidup benih ikan lele dumbo selama penelitian adalah 100% pada setiap perlakuan. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas air selama penelitian masih dalam keadaan yang layak untuk menunjang derajat kelangsungan hidup benih ikan lele dumbo (Clarias gariepinus). Selain itu, diduga jumlah pakan yang selalu tersedia, mengandung protein yang dibutuhkan oleh ikan dan tidak menurunkan kualitas air pada media pemeliharaan. Effendie (1997) menyatakan bahwa survival rate atau derajat kelangsungan hidup dipengaruhi oleh faktor biotik yaitu persaingan, parasit, umur, predator, kepadatan dan penanganan manusia, sedangkan faktor abiotik adalah sifat fisika dan kimia dalam perairan. 1.4. Kualitas Air Air berperan sangat penting sebagai media hidup bagi ikan, maka dalam budidaya perairan, kualitas air atau media hidup bagi ikan mutlak diperhatikan demi menjaga kehidupan yang sesuai bagi ikan budidaya. Hasil pengukuran suhu selama penelitian adalah 26 31 o C, telah sesuai dengan suhu yang optimal bagi pertumbuhan benih ikan lele dumbo, seperti yang dijelaskan oleh Cahyono (2009), bahwa suhu air berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan ikan. Ikan lele dumbo dapat hidup pada suhu air berkisar antara 20 30 o C. Suhu air yang sesuai akan meningkatkan aktivitas makan ikan, sehingga menjadikan ikan lele dumbo cepat tumbuh. Kemampuan air untuk mengikat atau melepaskan sejumlah ion hidrogen akan menunjukkan apakah larutan tersebut bersifat asam atau basa. Nilai ph yang ideal bagi kehidupan organisme air pada umumnya terdapat antara 7 sampai 8,5 (Barus, 2002). Kisaran ph yang terukur selama penelitian berkisar 7 8, merupakan ph yang optimal bagi ikan lele dumbo. Sebagaimana dinyatakan oleh Khairuman, dkk (2008), umumnya ikan lele dumbo dapat hidup di perairan dengan ph berkisar antara 6,5 8. Oksigen merupakan satu parameter yang sangat penting bagi selurah organisme dalam kehidupannya, kadar oksigen terlarut 4,4 ppm 4,6 ppm menunjukkan kadar yang optimal bagi pertumbuhan ikan lele dumbo, dimana oksigen sangat diperlukan untuk pernapasan dan metabolisme ikan. Kandungan oksigen yang tidak mencukupi kebutuhan ikan dapat menyebabkan penurunan daya hidup ikan yang mencakup seluruh aktifitas ikan, seperti berenang, pertumbuhan dan reproduksi. Kandungan oksigen terlarut dalam air yang ideal untuk kehidupan dan pertumbuhan ikan lele dumbo adalah 5 ppm (Cahyono, 2009). Kadar amoniak yang terukur pada awal dan akhir penelitian yaitu sebanyak 0,03 0,18 ppm, kadar amoniak tersebut masih dalam kategori layak sebagaimana dinyatakan oleh Khairuman, dkk (2008), bahwa kadar amoniak yang optimal untuk pertumbuhan ikan lele dumbo 0,05 ppm, dengan demikian pertumbuhan ikan lele dumbo yang dipelihara selama penelitian dapat tumbuh dengan baik, disebabkan secara rutin dilakukan penyiponan atau pergantian air dalam akuarium. IV. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pemberian pakan yang berbeda berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan bobot benih ikan lele dumbo (Clarias gariepinus). 2. Pertumbuhan bobot mutlak tertinggi diperoleh pada pemberian Tubifex (3,26 g), kemudian pada pemberian jentik nyamuk (0,79 g) dan terendah diperoleh pada pemberian pellet butiran (0.78 g) 3. Kelangsungan hidup benih ikan lele dumbo selama penelitian adalah 100% pada semua perlakuan. 4. Kualitas air selama penelitian masih dalam kisaran yang layak untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan lele dumbo (Clarias gariepinus). 86

DAFTAR PUSTAKA Barus,T.A. 2002. Pengantar Limnologi. Universitas Sumatera Utara. Medan. Batu, D.T.F.L. 1982. Pengantar Ke Fisiologi Hewan Air: Edisi ke Tiga. Institut Pertanian Bogor, Fakultas Perikanan, Departemen Hidrobiologi, Bagian Biologi Laut. Cahyono, B. 2009. Budidaya lele dan Betutu (ikan langka bernilai tinggi). Pustaka Mina. Jakarta. Effendie,,M.I. 1979. Metode Biologi Perikanan. Yayasan Dewi Sri. Bogor.. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama. Bogor. Khairuman., Amri, K.. dan Sihombing,T. 2008. Budidaya Lele Dumbo di Kolam Terpal. Agromedia Pustaka. Jakarta Riyanto,S., W.I. Padang. dan Peni.. Tabloid Agrina. Vol. 5, No.122. Sahwan,M.F. 2003. Pakan Ikan dan Udang : Formulasi, Pembuatan, Analisa Ekonomi. Penebar Swadaya. Jakarta. Shidarta, E.P. dan Sitanggang, M. 2009. Mencetak Cupang Jawara Kontes. PT. Agromedia Pustak. Jakarta Soetomo, M.H.P. 2000. Teknik Budidaya Lele Dumbo. Penebar Swadaya dan Algesindo. Bandung. Steel,R.G.P. dan Torrie,J.H. 1991. Prinsip dan Prosedur Statistika : Suatu Pendekatan Biometrik. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 87