PADA MUSRENBANG RKPD PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2017 Disampaikan oleh: DIREKTUR JENDERAL POLITIK DAN PEMERINTAHAN UMUM S O E D A R M O Padang, 18 April 2016
ARTI PENTING FORUM MUSRENBANG RKPD TAHUN 2017 Partisipasi seluruh pemangku kepentingan Kesejahteraan Masyarakat penajaman, penyelarasan, & klarifikasi Kesepakatan Rancangan RKPD Tahun 2017 (Program dan Kegiatan Pemda Tahun 2017) landasan PEMDA melaksanakan pembangunan daerah
KEDUDUKAN, PERAN DAN FUNGSI RKPD Substansial Pasal 263 ayat (4) UU 23/2014 ttg Pemda RKPD merupakan penjabaran dari RPJMD memuat rancangan kerangka ekonomi dan prioritas pembangunan Daerah, serta rencana kerja dan pendanaan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun Prog & keg dan pemanfaatan keuda dlm upaya peningkatan pelayanan, pemberdayaan masyarakat & pembangunan di daerah Formal menjadi landasan penyusunan kebijakan penganggaran sesuai dgn UU 17/2003 ttg Keuangan Negara Setelah dibahas bersama seluruh pemangku kepentingan, menjadi landasan penyusunan R-APBD Tahun 2017 DPRD, KDH, Kepala PD & seluruh pemangku kepentingan, wajib menjaga konsistensi antara perencanaan dan penganggaran serta mengendalikan & mengawasi pelaksanaannya Operasional memuat arahan utk peningkatan kinerja pemda yg menjadi tanggung jawab Kepala PD dlm melaksanakan tugas, fungsi dan kewajiban masingmasing. Penjabaran lebih lanjut RKPD kedalam Renja-PD harus mengutamakan pd kepentingan publik, agar masyarakat benar-benar merasakan kehadiran pemda dalam memenuhi kebutuhan layanan dasar & mendorong peningkatan daya saing daerah Faktual instrumen evaluasi untuk mengukur capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah, mengingat RKPD memuat tolok ukur kinerja kepala daerah dalam merealisasikan program sesuai dengan visi dan misi KDH
PENETAPAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 RPJPD RPJMD RKPD 21% 100% 100% 79% Sudah Belum Sudah Belum TEPAT WAKTU TERLAMBAT Penetapan Dokumen Rencana Pembangunan Daerah Provinsi Sumbar RPJPD : Sudah RPJMD : Sudah RKPD : tepat waktu
PENYELARASAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL TAHUN 2017 3 Dimensi Pembangunan dan NAWACITA JOKOWI-JK RPJMN 2015-2019 Pembangunan manusia peningkatan pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan; tersedianya perumahan layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan jaminan sosial, serta mendukung pembentukan mental/karakter bangsa, budi pekerti, nilainilai patriotisme dan cinta Tanah Air serta semangat bela Negara Pembangunan sektor unggulan upaya mendukung terwujudnya kedaulatan pangan, kedaulatan energi dan ketenagalistrikan, kemaritiman dan kelautan, serta pariwisata dan industri Pemerataan pembangunan antarwilayah peningkatan pemerataan pendapatan antar kelompok masyarakat, antarwilayah, antardesa dan pinggiran serta antarkawasan mengurangi kesenjangan pembangunan dimasing-masing wilayah RPJMD TERWUJUDNYA SUMATERA BARAT YANG MADANI DAN SEJAHTERA PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2017
ISU-ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN NASIONAL YANG PERLU DIPERHATIKAN Konektivitas wilayah, yang menitikberatkan pada keterkaitan (konektivitas) wilayah memiliki fungsi yang sangat penting, khususnya sebagai katalisator dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan pengembangan wilayah. Kedaulatan Pangan, yang menitikberatkan pada pemenuhan kebutuhan dasar manusia sebagai komponen dasar untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Energi, yang memfokuskan pada pemenuhan pelayanan dasar energi listrik, dalam tahun 2015 2019 direncanakan akan dibangun pembangkit listrik guna meningkatkan kemandirian energi.
Lanjutan Hutan, sebagian besar wilayah indonesia memiliki hutan yang rentan dengan kondisi kebakaran hutan sehingga hal ini menjadi fokus pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah preventif dengan keamanan hutan dan mendekteksi titik api yang berpotensi kebakaran hutan. Kemaritiman, potensi di bidang kemaritiman, seperti pertambangan baik migas maupun non-migas, kekayaan cadangan minyak bumi, gas, batubara, serta cadangan bijih besi terbesar di Indonesia, harus didukung dengan infrastruktur yang memadai. Wilayah Perbatasan, yang memfokuskan pada sasaran pengembangan wilayah terkait kawasan perbatasan adalah mewujudkan halaman depan Negara yang berdaulat, berdaya saing, dan aman.
Isu Strategis Pembangunan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2017 1. Peningkatan pelaksanaan Revolusi Mental dalam kehidupan bermasyarakat guna mewujudkan masyarakat madani yang aman, damai, tentram, harmonis, beriman dan bertakwa dengan mengamalkan nilai universal keagamaan dalam kehidupan 2. Peningkatan implementasi kesalehan sosial dalam hidup bermasyarakat terutama dalam mengatasi dan menangani masalah sosial. 3. Mengoptimalkan fungsi kelembagaan agama dan adat dalam penanganan masalah sosial dan kemasyarakatan 4. Peningkatan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai adat dan budaya daerah ditengah kehidupan masyarakat. 5. Peningkatan kapasitas dan kompetensi aparatur pemerintah untuk penyelenggaraan pemerintahan yang bebas KKN 6. Mengoptimalkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik, bersih, transparan dan akuntabel serta meningkatkan pelayanan publik 7. Peningkatan sumberdaya manusia yang cerdas dan berkarakter dilandasi nilai-nilai agama dan adat budaya serta tingkat kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan karakter
Isu Strategis Pembangunan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2017 8. Peningkatan pemerataan dan kualitas pendidikan 9. Peningkatan pemanfaatan dan penerapan hasil iptek dalam penyelenggaraan pembangunan daerah 10. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat 11. Optimalisasi penerapan kesetaraan gender dalam semua sektor pembangunan 12. Peningkatan daya saing daerah menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). 13. Peningkatan kemandirian dan ketahanan pangan serta daya saing komoditi pertanian. 14. Peningkatan pemerataan dan pertumbuhan ekonomi serta pengembangan usaha masyarakat. 15. Peningkatan pemanfaatan sumberdaya kelautan dan kemaritiman 16. Percepatan dan peningkatan pengembangan usaha kepariwisataan
Isu Strategis Pembangunan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2017 17. Percepatan penanganan penduduk miskin, pengangguran dan daerah tertinggal 18. Peningkatan kualitas dan cakupan pelayanan sarana dan prasarana/infrastruktur serta pelayanan transportasi publik 19. Peningkatan pemanfaatan potensi energi baru dan terbarukan serta cakupan pelayanan listrik kepada masyarakat. 20. Pengurangan resiko dan penanggulangan bencana serta pemulihan daerah yang terkena bencana 21. Melaksanakan prinsip pembangunan berkelanjutan sesuai dengan rencana tata ruang dan kelestarian lingkungan. 22. Pengembangan Sumatera Barat sebagai pintu gerbang pembangunan kawasan pantai barat Sumatera dengan meningkatkan kerjasama dengan negara-negara di kawasan Samudera Hindia 23. Pemulihan dan pengamanan kawasan hutan dan lahan.
SINERGI PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2017 MENDUKUNG AGENDA PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL PENYELARASAN PROGRAM & KEGIATAN pembangunan daerah kewenangan pemerintah pusat koordinasikan dengan K/L terkait keserasian, efektifitas dan efisiensi pemanfaatan sumber pendanaan FORUM MUSRENBANGNAS RKP 2017
PENYELARASAN RKPD TAHUN 2017 DENGAN RPJMD DAN KONSISTENSI PENGANGGARAN & PELAKSANAAN APBD TAHUN 2017 Pimpinan dan Anggota DPRD & seluruh pemangku kepentingan Memberi saran dan masukan yang konstruktif PENYELARASAN PROGRAM & KEGIATAN RPJMD Mengawal konsistensi RKPD TAHUN 2017 Penganggaran APBD TA 2017 Pelaksanaan APBD TA 2017 13
Isu Strategis Dana Alokasi Khusus (DAK) 1. Perlu penyerasian pada aspek perencanaan antara pusat dan daerah; 2. Petunjuk teknis DAK diharapkan memuat arahan kegiatan untuk pemanfaatan dengan menu terbuka; 3. Perlunya pembenahan percepatan pembentukan ULP dan peningkatan kualitas SDM ULP; 4. Sesuai dengan amanat UU 23/2014 Ps. 295 ayat (2), Daerah segera memfasilitasi pembentukan badan hukum organisasi masyarakat calon penerima hibah DAK sesuai dengan juknis masing-masing DAK; 5. Memantapkan pemantauan teknis pelaksanaan dan evaluasi pemanfaatan DAK secara terpadu; 6. Meningkatkan kepatuhan daerah dalam menyampaikan pelaporan DAK perbidang dengan mengembangkan e-monev secara terpadu; dan 7. Untuk DAK Infrastruktur Publik Daerah perlu adanya kesepakatan pengambil kebijakan dipusat tentang menu-menu bidang/subbidang DAK yang dapat didanai dari DAK IPD.
UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TUGAS PEMERINTAH TERKAIT DENGAN PENYELENGGARAAN TIBUM DAN TRAMMAS PASAL 12 AYAT (1) MERUPAKAN URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB YG BERKAITAN DGN PELAYANAN DASAR, YG MERUPAKAN KEWENANGAN DAERAH SBG BAGIAN DARI URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN. PASAL 65 AYAT (1) HURUF b, DAN PASAL 67 HURUF a MENYATAKAN BAHWA KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH MEMPUNYAI TUGAS DAN KEWAJIBAN SALAH SATUNYA MEMELIHARA KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN MASYARAKAT ATAU MEMELIHARA KEUTUHAN NEGARA KESATUAN. PASAL 225 AYAT (1) HURUF c, BAHWA CAMAT MEMPUNYAI TUGAS SALAH SATUNYA MENGOORDINASIKAN UPAYA PENYELENGGARAAN KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM.
AMANAT UU 23 TAHUN 2014 Berdasarkan UU 23/2014 urusan pemerintahan dibagi menjadi 3 yaitu: (1) urusan absolut; (2) urusan konkuren; dan (3) urusan pemerintahan umum Melaksanakan ketentuan Pasal 25 dan Pasal 26 UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah 1. Ayat (1) Urusan pemerintahan umum merupakan kewenangan Presiden sebagai kepala pemerintahan yang terkait pemeliharaan ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, menjamin hubungan yang serasi berdasarkan suku, agama, ras dan antar golongan sebagai pilar kehidupan berbangsa dan bernegara serta memfasilitasi kehidupan demokratis. 2. Ayat (4) Dalam Melaksanakan Urusan Pemerintahan Umum, gubernur bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri, dan bupati/wali Kota bertanggung jawab kepada Menteri melalui gubernur sbg wakil Pemerintah pusat. 3. Ayat (5) Urusan pemerintahan umum dalam pelaksanaannya di Daerah dilaksanakan oleh gubernur dan bupati/wali kota dibantu oleh Instansi Vertikal dan dibiayai oleh APBN 4. Ayat (6) Bupati/wali kota dalam melaksanakan urusan pemerintahan pada tingkat Kecamatan melimpahkan pelaksanaannya kepada camat. 5. Pasal 26 Ayat (1) Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan urusan pemerintahan umum, dibentuk Forkopimda provinsi, Forkopimda kabupaten/kota, dan forum koordinasi pimpinan di Kecamatan.
URUSAN PEMERINTAHAN UMUM Pasal 25, UU No. 23 Tahun 2014 KEWENANGAN PRESIDEN SEBAGAI KEPALA PEMERINTAHAN a. PEMBINAAN WAWASAN KEBANGSAAN DAN KETAHANAN NASIONAL DLM RANGKA MEMANTAPKAN PENGAMALAN PANCASILA, PELAKSANAAN UUD TAHUN 1945, PELESTARIAN BHINNEKA TUNGGAL IKA SERTA PEMERTAHANAN DAN PEMELIHARAAN KEUTUHAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA; b. PEMBINAAN PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA; c. PEMBINAAN KERUKUNAN ANTARSUKU DAN INTRASUKU, UMAT BERAGAMA, RAS,DAN GOLONGAN LAINNYA GUNA MEWUJUDKAN STABILITAS KEAMANAN LOKAL, REGIONAL DAN NASIONAL; d. PENANGANAN KONFLIK SOSIAL SESUAI KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN; e. KOORDINASI PELAKSANAAN TUGAS ANTAR INSTANSI PEMERINTAHAN YANG ADA DI WILAYAH DAERAH PROVINSI DAN DAERAH KABUPATEN/KOTA UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN YG TIMBUL DGN MEMPERHATIKAN PRINSIP DEMOKRASI, HAK ASASI MANUSIA, PEMERATAAN,KEADILAN,KEISTIMEWAAN DAN KEKHUSUSAN,POTENSI SERTA KEANEKARAGAMAN DAERAH SESUAI DENGAN KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN; f. PENGEMBANGAN KEHIDUPAN DEMOKRASI BERDASARKAN PANCASILA; DAN g. PELAKSANAAN SEMUA URUSAN PEMERINTAHAN YANG BUKAN MERUPAKAN KEWENANGAN DAERAH DAN INSTANSI VERTIKAL. GUBERNUR dilaksanakan : dibiayai APBN BUPATI/WALIKOTA DILIMPAHKAN DIBANTU INSTANSI VERTIKAL KEMENDAGRI CAMAT
FORUM KOORDINASI PIMPINAN DAERAH (UU NO. 23/2014, PASAL 26) FORKOPIMDA PROVINSI UNTUK MENUNJANG KELANCARAN PELAKSANAAN URUSAN PEMERINTAHAN UMUM FORKOPIMDA KAB/KOTA FORKOPIM DI KECAMATAN FORKOPIMDA PROV DIKETUAI OLEH GUBERNUR, FORKOPIMDA KAB/KOTA DIKETUAI OLEH BUPATI/WALI KOTA, DAN FORKOPIM DI KECAMATAN DIKETUAI OLEH CAMAT. ANGGOTA FORKOPIMDA PROV DAN FORKOPIMDA KAB/KOTA TERDIRI ATAS PIMPINAN DPRD, PIMPINAN KEPOLISIAN, PIMPINAN KEJAKSAAN, DAN PIMPINAN SATUAN TERITORIAL TENTARA NASIONAL INDONESIA DI DAERAH. ANGGOTA FORKOPIM DI KECAMATAN TERDIRI ATAS PIMPINAN KEPOLISIAN DAN PIMPINAN KEWILAYAHAN TENTARA NASIONAL INDONESIA DI KECAMATAN. TERKAIT KELEMBAGAAN FORKOPIMDA DAN FORUM KOORDINASI PIMPINAN DI KECAMATAN, DIATUR LEBIH LANJUT DLM PERATURAN PEMERINTAH. RPP TENTANG PELAKSANAAN URUSAN PEMERINTAHAN UMUM Pasal 21 : FORKOPIMDA PROV, KAB/KOTA DAPAT MELIBATKAN UNSUR PIMPINAN BIN DI DAERAH
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENANGANAN KONFLIK SOSIAL PEMERINTAH MENERBITKAN REGULASI 1. UU NO.7 THN 2012 TTG PENANGANAN KONFLIK SOSIAL 2. PP NO.2 THN 2015 TTG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.7 THN 2012 TTG PENANGANAN KONFLIK SOSIAL 3. PERMENDAGRI NO.42 THN 2015 TTG PELAKSANAAN KOORDINASI PENANGANAN KONFLIK SOSIAL PP 2 tahun 2015 Pasal 97 : Penanganan Konflik dikoordinasikan oleh Mendagri dgn K/L, kecuali pd penghentian kekerasan fisik dan penanganan status keadaan konflik skala nasional. PP 2 tahun 2015 Pasal 98 ayat 1 : Penanganan status keadaan konflik skala nasional, Presiden dpt menunjuk Menko Polhukam sbg koord dgn melibatkan menteri/pimp lembaga terkait. MENINGKATKAN KOORD, SINERGI DAN KETERPADUAN MELALUI FORUM FORKOPIMDA (PROV/KAB/KOTA) TIM TERPADU PENANGANAN KONFLIK SOSIAL KOMINPUS DAN KOMINDA MELAKUKAN LANGKAH PENCEGAHAN, PENGHENTIAN DAN PEMULIHAN PASCAKONFLIK
KEWAJIBAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENANGANAN KONFLIK SOSIAL UU NO 23 THN 2014 TTG PEMDA UU NO 7 THN 2012 TTG PKS Pasal 12 Ayat (1) Pasal 65 Ayat (1) Huruf b, pasal 67 Huruf a TUGAS PEMDA (KDH DAN WKDH) MEMELIHARA TIBUM TRAMMAS Pasal 6 TTG PENCEGAHAN KONFLIK Pasal 12 TTG PENGHENTIAN KONFLIK URUSAN PEMERINTAHAN UMUM BERKAITAN DGN PENANGANAN KONFLIK SOSIAL Pasal 25 ayat (1) PERMENDAGRI NO.42/2015 Pasal 36 TTG PEMULIHAN PASCA KONFLIK TIM TERPADU PENANGANAN KONFLIK SOSIAL (TINGKAT PROV, KAB DAN KOTA)
KEMENTERIAN DALAM NEGERI SUMATERA KALIMANTAN IRIAN JAYA JAVA TERIMA KASIH 21 21