POKOK-POKOK PIKIRAN PELAKSANAAN DEKONSENTRASI DALAM RANGKA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN UMUM DI DAERAH

dokumen-dokumen yang mirip
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI DALAM RANGKA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN UMUM DAN FORKOPIMDA DI PROVINSI TAHUN ANGGARAN

POKOK-POKOK PIKIRAN PELAKSANAAN DEKONSENTRASI 2016 DALAM RANGKA PERSIAPAN URUSAN PEMERINTAHAN UMUM DI DAERAH

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA DISAMPAIKAN OLEH SEKRETARIS DITJEN POLITIK DAN PEMERINTAHAN UMUM

P E L A K S A NA URUSAN PEMERINTAHAN UMUM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244) sebagaimana t

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 66 TAHUN 2010 TENTANG

KEMENTERIAN DALAM NEGERI OLEH : BUDI PRASETYO,SH,MM SEKRETARIS DIREKTORAT JENDERAL POLITIK DAN PEMERINTAHAN UMUM MAKASAR, 28 OKTOBER 2015

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG

PARADIGMA BARU PEMBANGUNAN DAERAH 1

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 01/PRT/M/2013

REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL,DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

UNDANG-UNDANG TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH. No 23 Tahun 2014 BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tam

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA

2015, No Gubernur selaku wakil pemerintah ditetapkan dengan Peraturan Menteri; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huru

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 42 TAHUN No. 42, 2016 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2015, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Ind

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2005 Nomor 89, Tambaha

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20

2017, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indo

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

2017, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indo

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Pengelolaan Perbatasan Negara Lingkup Badan Nasional Pengelola Perbatasan Tahun Anggaran 2017; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 T

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 71...TAHUN 2009 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN LINGKUP DEPARTEMEN DALAM NEGERI TAHUN 2010

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2018, No Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 4.

2016, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pem

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2011, No Gubernur sebagaimana dimaksud pada huruf a, ditetapkan dengan Peraturan Menteri; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 71 TAHUN 2009 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN LINGKUP DEPARTEMEN DALAM NEGERI TAHUN 2010

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN LINGKUP DEPARTEMEN DALAM NEGERI TAHUN 2009

MEKANISME PENGELOLAAN KEUANGAN PASCA OPTIMALISASI DAN PENGHENTIAN KEGIATAN DEKONSENTRASI URUSAN PEMERINTAHAN UMUM DAN FORKOPIMDA TAHUN ANGGARAN 2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembar

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2015, No dalam Rangka Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2016; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Neg

BERITA NEGARA. No.210, 2013 KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL. Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal. Pelimpahan. Gubernur. TA 2013.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN,

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN FORUM KOORDINASI PIMPINAN DI DAERAH DAN DI KECAMATAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 225/PMK.05/2014 TENTANG

2017, No dalam rangka Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2018; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR: /85/KEP/ /2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

2018, No Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 N

-2- Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3455); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Perbendaharaan Negara (Lembaga N

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara R

2015, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pemberdayaan Perem

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL POLITIK DAN PEMERINTAHAN UMUM BOGOR, 1 FEBRUARI 2016

LANDASAN HUKUM KEUANGAN DANA DEKONSENTRASI

2015, No Peraturan Menteri Sosial tentang Rencana Program, Kegiatan, Anggaran, Dekonsentrasi, dan Tugas Pembantuan Lingkup Kementerian Sosial

PERAN GUBERNUR SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH PUSAT (BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH)

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 37/M-DAG/PER/9/

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 200

PARADIGMA MESIN PEMBANGUNAN UNTUK PERKEMBANGAN DAERAH 1. Oleh Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH.

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG KELOMPOK KERJA SEKRETARIS GUBERNUR SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH

2012, No sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang No

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penanggulangan Kemiskinan. Pendanaan. Pusat. Daerah. Pedoman.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN 2017 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 156/PMK.07/2008 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA DEKONSENTRASI DAN DANA TUGAS PEMBANTUAN MENTERI KEUANGAN,

Transkripsi:

POKOK-POKOK PIKIRAN PELAKSANAAN DEKONSENTRASI DALAM RANGKA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN UMUM DI DAERAH SUMATERA KALIMANTAN IRIAN JAYA JAVA SYARMADANI DITJEN POLITIK DAN PEMERINTAHAN UMUM

PEMAHAMAN KONSEP DEKONSENTRASI, INSTANSI VERTIKAL DAN FORKOPIMDA

Dekonsentrasi adalah pelimpahan sebagian Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat kepada gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat, kepada instansi vertikal di wilayah tertentu, dan/atau kepada gubernur dan bupati/wali kota sebagai penanggung jawab urusan pemerintahan umum. (PS 1 ANGKA 9 UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah & BELUM ADA PP PELAKSANAAN)

Instansi Vertikal adalah perangkat kementerian dan/atau lembaga pemerintah nonkementerian yang mengurus Urusan Pemerintahan yang tidak diserahkan kepada daerah otonom dalam wilayah tertentu dalam rangka Dekonsentrasi (PS 1 ANGKA 10 UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah)

KEKHUSUSAN PEMBENTUKAN INSTANSI VERTIKAL KEMENDAGRI PASAL 19 (3) UU NO 23 TAHUN 2014 Pembentukan Instansi Vertikal untuk melaksanakan urusan pemerintahan absolut dan pembentukan Instansi Vertikal oleh kementerian yang nomenklaturnya secara tegas disebutkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tidak memerlukan persetujuan dari gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

Forum Koordinasi Pimpinan di Daerah yang selanjutnya disebut Forkopimda adalah forum yang digunakan untuk membahas penyelenggaraan urusan pemerintahan umum (PS 1 ANGKA 18 UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah)

1) Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan urusan pemerintahan umum, dibentuk Forkopimda provinsi, Forkopimda kabupaten/kota, dan forum koordinasi pimpinan di Kecamatan. 2) Forkopimda provinsi, Forkopimda kabupaten/kota, dan forum koordinasi pimpinan di Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diketuai oleh gubernur untuk Daerah provinsi, oleh bupati/wali kota untuk Daerah kabupaten/kota, dan oleh camat untuk Kecamatan. 3) Anggota Forkopimda provinsi dan Forkopimda kabupaten/kota terdiri atas pimpinan DPRD, pimpinan kepolisian, pimpinan kejaksaan, dan pimpinan satuan teritorial Tentara Nasional Indonesia di Daerah. 4) Anggota forum koordinasi pimpinan di Kecamatan terdiri atas pimpinan kepolisian dan pimpinan kewilayahan Tentara Nasional Indonesia di Kecamatan. (5) Forkopimda provinsi, Forkopimda kabupaten/kota dan forum koordinasi pimpinan di Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat mengundang pimpinan Instansi Vertikal sesuai dengan masalah yang dibahas.

Pimpinan DPRD provinsi terdiri atas: a. 1 (satu) orang ketua dan 4 (empat) orang wakil ketua untuk DPRD provinsi yang beranggotakan 85 (delapan puluh lima) sampai dengan 100 (seratus) orang; b. 1 (satu) orang ketua dan 3 (tiga) orang wakil ketua untuk DPRD provinsi yang beranggotakan 45 (empat puluh lima) sampai dengan 84 (delapan puluh empat) orang; c. 1 (satu) orang ketua dan 2 (dua) orang wakil ketua untuk DPRD provinsi yang beranggotakan 35 (tiga puluh lima) sampai dengan 44 (empat puluh empat) orang.

Pimpinan DPRD kabupaten/kota terdiri atas: a. 1 (satu) orang ketua dan 3 (tiga) orang wakil ketua untuk DPRD kabupaten/kota yang beranggotakan 45 (empat puluh lima) sampai dengan 50 (lima puluh) orang; dan b. 1 (satu) orang ketua dan 2 (dua) orang wakil ketua untuk DPRD kabupaten/kota yang beranggotakan 20 (dua puluh) sampai dengan 44 (empat puluh empat) orang.

ADALAH PIMPINAN TNI AD/AL ATAU AU dan POLRI YANG MEMEGANG KOMANDO/PIMPINAN KEWILAYAHAN SETINGKAT WILAYAH KERJA ADMINISTRASI PENANGGUNG JAWAB URUSAN PEMERINTAHAN UMUM DI WILAYAH PROVINSI/KAB/KOTA ; 1. a. AD; PANGDAM/DANREM/DANDIM 2. b. AL; DANLANAL 3. c. AU; DANLANAL 4. d. Kapolda/Kapolres

DALAM HAL KEPEMIMPINAN SATUAN KEWILAYAHAN TNI ATAU POLRI SUATU WILAYAH DI PEGANG 1 PIMPINAN YANG JUGA MELIPUTI WILAYAH LAINNYA, MAKA ANGGOTA FORKOPIMDA DI ISI OLEH PIMPINAN DIMAKSUD YANG MEMEGANG KEWILAYAHAN TERSEBUT DALAM POSISI ANGGOTA FORKOPIMDA WILAYAH URUSAN PEMERINTAHAN UMUM (DAPAT MENJADI LEBIH DARI 1 ANGGOTA FORKOPIMDA) SEPANJANG TIDAK TERDAPAT PIMPINAN SETINGKAT WILAYAH URUSAN PUM

Dekonsentrasi Program Pembinaan Politik dan Pemerintahan Umum kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya TUJUAN Pelaksanaan kegiatan ini sebagai percepatan dan optimalisasi persiapan pelaksanaan Urusan Pemerintahan Umum di Daerah

SASARAN Percepatan dan optimalisasi proses inventarisasi kebutuhan dukungan (P3D) pelaksanaan urusan Pemerintahan Umum Di Daerah Konsolidasi Anggota Forkopimda dalam mendukung pelaksanaan urusan Pemerintahan Umum berdasarkan UU 23 tahun 2014 Sosialisasi dan konsolidasi pemangku kepentingan dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan umum.

Ruang Lingkup Kegiatan Fasilitasi pengumpulan data dukung kebutuhan pelaksanaan urusan pemerintahan umum dan potensi yang tersedia Fasilitasi dan rapat konsolidasi anggota Forkopimda (3-6 kali/tahun) Forum peningkatan dan pemantapan ideologi, wawasan kebangsaan dan kerukunan komponen masyarakat Rapat koordinasi SKPD kesbangpol tingkat provinsi Melaksanakan Koordinasi ke Ditjen Polpum Kemendagri Penyusunan dan penyampaian laporan penyelenggaraan kegiatan dekonsentrasi baik fisik dan keuangan dilaksanakan berdasarkan PP 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Penyelenggaraan Rapat Koordinasi Nasional dekonsentrasi dibebankan pada DIPA TA 2016 Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri.

Output yang diharapkan DATA KEBUTUHAN DUKUNGAN PELAKSANAAN URUSAN INSTANSI VERTIKAL DI DAERAH YANG TERVALIDASI TERKONSOLIDASI NYA ANGGOTA FORKIMDA DALAM RANGKA PELAKSANAAN URUSAN PEMERINTAHAN UMUM TERKONSOLIDASI NYA PEMANGKU KEPENTINGAN LAIN DALAM RANGKA PELAKSANAAN URUSAN PEMERINTAHAN UMUM MULAI TERLAKSANA NYA TRANSISI PELAKSANAAN URUSAN PEMERINTAHAN UMUM

Menentukan arah kebijakan kegiatan Dekonsentrasi Menyetujui atau menolak permohonan revisi anggaran yang disampaikan oleh SKPD pelaksana Dekonsentrasi apabila tidak sesuai dengan mekanisme peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dapat menentukan penghentian dan pemindahan anggaran sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku apabila SKPD pelaksana tidak melaksanakan kegiatan sebagaimana petunjuk pelaksanaan yang telah ditentukan. Mengusulkan revisi anggaran pada komponen Pembina yaitu Ditjen Kesbangpol Kemendagri. Mengunakan dan melaksanakan anggaran Dekonsentrasi sesuai dengan DIPA yang ada pada masingmasing SKPD pelaksana. Mengusulkan pejabat perbendaharaan,pejabat penggelola,tim pelaksana dan tim penyusunan pedoman terkait dengan pelaksanaan kegiatan Dekonsentrasi. DITJEN POLPUM SKPD PELAKSANA

Memfasilitasi penyusunan rencana kerja dan anggaran (RKA-KL) kegiatan Menyampaikan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan Dekonsentrasi Mempertimbangkan dan memfasilitasi usulan revisi yang disampaikan SKPD pelaksana Dekonsentrasi Melakukan pembinaan,monitoring dan evaluasi dalam rangka pencapaian kinerja dan pelaporan keuangan penyelenggaraan dekonsentrasi. Menyusun rencana kerja dan anggaran (RKA) sesuai dengan pagu anggaran yang telah disampaikan pada masing-masing SKPD pelaksana dekonsentrasi. Mentaati serta melaksanakan segala peraturan perundang-undangan yang terkait dengan Dekonsentrasi serta melaksanakan petunjuk pelaksanaan teknis kegiatan ini. Wajib menyampaikan laporan dan pertanggungjawaban dekonsentrasi mencakup aspek manajerial dan aspek akuntabilitas secara bulanan, triwulan dan tahunan pada Menteri Dalam Negeri c.q. Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum. DITJEN POLPUM SKPD PELAKSANA

NARSUM FORKOPIMDA ADALAH ANGGOTA FORKOPIMDA YANG MENYAMPAIKAN DATA, INFORMASI, KETERANGAN, SARAN, PENDAPAT DAN SIKAP TERKAIT PELAKSANAAN URUSAN PEMERINTAHAN UMUM ANGGOTA FORKOPIMDA DAPAT MENDELEGASIKAN TUGAS & DIBAYAR HONORARIUM NARSUM PALING RENDAH 2 TINGKAT DI BAWAH ANGGOTA DALAM HAL LEBIH DARI 2 TINGKAT DAN DITERIMA PENYAMPAIANNYA DALAM RAPAT HANYA DIPERKENANKAN MENERIMA UANG SAKU RAPAT DAN TRANSPORT LOKAL

Pelaporan dan Pertanggungjawaban Kepala SKPD pelaksana dekonsentrasi wajib memberikan pelaporan dan pertanggungjawaban dekonsentrasi mencakup aspek manajerial, laporan kinerja pelaksana anggaran dan laporan akuntabilitas pada Menteri Dalam Negeri c.q. Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum. Aspek manajerial sebagaimana dimaksud meliputi perkembangan realisasi penyerapan dana, pencapaian target keluaran,kendala yang dihadapi dan saran tindak lanjut, Laporan kinerja pelaksana anggaran meliputi pemenuhan pelaporan, penyajian informasi kinerja dan pemanfaatan informasi kinerja. Aspek akuntabilitas meliputi laporan keuangan (realisasi anggaran,neraca dan catatan atas laporan keuangan). Penyusunan dan Penyampaian Laporan sebagaimana dimaksud berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan.

Pengawasan Menteri Dalam Negeri melakukan pembinaan dan pengawasan pengelolaan dekonsentrasi; Gubernur mempertanggungjawabkan pengelolaan kegiatan dekonsentrasi) kepada Menteri Dalam Negeri c.q. Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum; Pengawasan Pelaksanaan kegiatan dan administrasi keuangan dilakukan oleh aparat pengawas yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.

Pembiayaan Biaya pelaksanaan kegiatan Dekonsentrasi berasal dari Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri TA.2016 yang tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Dekonsentrasi pada masing-masing Provinsi.

Sekian dan Terima kasih