Oleh : Ir. Bahal Edison Naiborhu, MT. Direktur Penataan Ruang Daerah Wilayah II Jakarta, 14 November 2013 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG
Pendahuluan Outline Permasalahan Penataan Ruang Tujuan Penataan Ruang Klasifikasi Penataan Ruang Penyelenggaraan Penataan Ruang Transmigrasi dan Penataan Ruang Kawasan Transmigrasi menurut UU 29/2009 Arti Penting Perencanaan Kawasan Transmigrasi di dalam RTRW Kesimpulan
Pendahuluan Kebutuhan akan ruang semakin meningkat seiring pertumbuhan penduduk, sedangkan jumlah lahan atau ruang yang tersedia tetap. Ruang wilayah negara kesatuan Republik Indonesia meliputi potensi lautan seluas 3,1 juta km 2 dan potensi daratan seluas 1,9 juta km 2. Pada tahun 2010, sebanyak 43 % penduduk Indonesia berada di pulau Jawa, padahal luas wilayah pulau Jawa hanya sekitar 7 % dari seluruh wilayah daratan Indonesia. Untuk pemerataan kepadatan penduduk, khususnya di Pulau Jawa, diperlukan kebijakan transmigrasi yang terintegrasi di dalam kebijakan penataan ruang wilayah yang serasi dan seimbang sesuai dengan daya dukung alam dan daya tampung lingkungan.
Permasalahan Tata Ruang Semakin menurunnya kualitas permukiman dan lingkungan Alih fungsi lahan Kesenjangan antar dan di dalam wilayah
Tujuan Penataan Ruang AMAN NYAMAN Tujuan Penataan Ruang adalah MEWUJUDKAN RUANG PRODUKTIF BERKELANJUTAN Sumber : UU 26/2007 tentang Penataan Ruang
Klasifikasi Penataan Ruang Penataan Ruang diklasifikasikan berdasarkan : SISTEM Wilayah Internal Perkotaan FUNGSI UTAMA KAWASAN Kws. Lindung Kws. Budidaya WILAYAH ADMINISTRATIF Wil. Nasional Wil. Provinsi Wil. Kab. / Kota KEGIATAN KAWASAN PR Kws. Perkotaan PR Kws. Perdesaan NILAI STRATEGIS KAWASAN PR Kws Strategis Nasional PR Kws Strategis Provinsi PR Kws Strategis Kab./Kota Sumber : UU 26/2007 tentang Penataan Ruang
Penyelenggaraan Penataan Ruang PENGATURAN Perencanaan Tata Ruang Pemanfaatan Ruang PEMBINAAN Pengendalian Pemanfaatan Ruang PENGAWASAN Sumber : UU 26/2007 tentang Penataan Ruang
Pelaksanaan Penataan Ruang PELAKSANAAN upaya pencapaian tujuan penataan ruang melalui pelaksanaan: Perencanaan Tata Ruang Pemanfaatan Ruang Pengendalian Pemanfaatan Ruang suatu proses untuk menentukan struktur ruang & pola ruang yang meliputi penyusunan & penetapan RTR upaya untuk mewujudkan tertib tata ruang yang meliputi peraturan zonasi, perizinan, pemberian insentif dan disinsentif, serta pengenaan sanksi. upaya untuk mewujudkan struktur ruang dan pola ruang sesuai dengan RTR melalui penyusunan dan pelaksanaan program beserta pembiayaannya Sumber : UU 26/2007 tentang Penataan Ruang
Perencanaan Tata Ruang Dilengkapi peraturan zonasi (Zoning Regulation)
RTRW KABUPATEN Peraturan Daerah Kabupaten Ps. 26 ayat (7) Ditetapkan dengan Dasar penerbitan perizinan lokasi pembangunan & administrasi pertanahan Ps. 26 ayat (5) Ps. 26 ayat (3) Ps. 26 ayat (4) 20 tahun ditinjau kembali 1 kali dalam 5 tahun RTRW Kab. ditinjau kembali lebih dari 1 kali dalam 5 tahun, dalam hal: perubahan kondisi lingkungan strategis tertentu yang berkaitan dengan bencana alam skala besar; dan/atau perubahan batas teritorial negara, prov., dan/atau kab. Sumber : UU 26/2007 tentang Penataan Ruang RTRWN & RTRWP; pedoman & petunjuk pelaksanaan bidang penataan ruang; dan RPJPD Ps. 25 ayat (1) Ps. 26 ayat (6) disusun dengan memperhatikan Ps. 25 ayat (2) Ps. 26 ayat (2) Ps. 26 ayat (1) penyusunan RPJPD penyusunan RPJMD pemanfaatan ruang & pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah kabupaten mewujudkan keterpaduan, keterkaitan, & keseimbangan antarsektor penetapan lokasi & fungsi ruang untuk investasi penataan ruang kawasan strategis kabupaten perkembangan permasalahan provinsi & hasil pengkajian implikasi penataan ruang kabupaten upaya pemerataan pembangunan & pertumbuhan ekonomi kabupaten; keselarasan aspirasi pembangunan kabupaten daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup RPJPD RTRWK yang berbatasan RTR kawasan strategis kabupaten tujuan, kebijakan, & strategi penataan ruang wilayah kabupaten Renc. struktur ruang wilayah kabupaten yg meliputi sistem perkotaan di wilayahnya yang terkait dengan kawasan perdesaan & sistem jaringan pras wil kabupaten rencana pola ruang wilayah kabupaten yang meliputi kawasan lindung kabupaten & kawasan budi daya kabupaten penetapan kawasan strategis kabupaten arahan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten yang berisi indikasi program utama jangka menengah lima tahunan ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wil. kabupaten yang berisi ketentuan umum peraturan zonasi, ketentuan perizinan, insentif & disinsentif, serta arahan sanksi.
Sumber : UU 26/2007 PENATAAN RUANG KAWASAN PERDESAAN
Kawasan Strategis Nasional: Wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh penting secara nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara, ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan, termasuk wilayah yang telah ditetapkan sebagai warisan dunia Kawasan Strategis Provinsi : Wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh penting dalam lingkup provinsi terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan Kawasan Strategis Kabupaten : Wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh penting dalam lingkup kabupaten terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan Kawasan Strategis Kota : Wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh penting dalam lingkup kota terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan KAWASAN STRATEGIS
Status penyelesaian Perda RTRW Provinsi No Provinsi Di Pulau/ Kepulauan Total provinsi Status Perda Sdh mendapat Persub Menteri PU 1 Sumatera 10 5 5 2 Jawa-Bali 7 7 0 3 Nusa Tenggara 2 2 0 4 Kalimantan 4 0 4 5 Sulawesi 6 2 4 6 Maluku 2 2 0 7 Papua 2 0 2 Status 06 September 2013
Status penyelesaian Perda RTRW Kabupaten/Kota No Pulau/ Kepulauan Jumlah Kabupaten (kota) Perda Kabupaten (Kota) Status Sdh mendapat Persub Menteri PU Kabupaten (Kota) Sudah BKPRN Kab. (Kota) Rekomendasi Gubernur Kabupaten (Kota) Proses Revisi Kabupaten (Kota) 1 Sumatera 117 (34) 49 (20) 67 (12) 0 (0) 0 (0) 1 (2) 2 Jawa-Bali 91 (30) 83 (27) 8 (2) 0 (1) 0 (0) 0 (0) 3 Nusa Tenggara 28 (3) 26 (3) 2 (0) 0 (0) 0 (0) 0 (0) 4 Kalimantan 46 (9) 8 (5) 38 (4) 0 (0) 0 (0) 0 (0) 5 Sulawesi 62 (11) 41 (7) 21 (4) 0 (0) 0 (0) 0 (0) 6 Maluku 16 (4) 15 (2) 1 (2) 0 (0) 0 (0) 0 (0) 7 Papua 38 (2) 21 (0) 17 (1) 0 (0) 0 (1) 0 (0) Jumlah 398 (93) 243 (64) 154 (25) 0 (1) 0 (1) 1 (2) Status 06 September 2013
Pemanfaatan Ruang Dilakukan melalui pelaksanaan program pemanfaatan ruang beserta pembiayaannya dgn memperhatikan SPM dlm penyediaan sarana & prasarana Dilaksanakan baik pemanfaatan ruang secara vertikal maupun pemanfaatan ruang di dalam bumi Program pemanfaatan ruang beserta pembiayaannya, termasuk jabaran dari indikasi program utama yg termuat di dlm RTRW Diselenggarakan secara bertahap sesuai dgn jangka waktu indikasi program utama pemanfaatan ruang yg ditetapkan dlm RTR Pelaksanaan pemanfaatan ruang di wilayah disinkronisasikan dgn pelaksanaan pemanfaatan ruang wilayah administratif sekitarnya dikembangkan Pembangunan prasarana & sarana bagi kepentingan umum memberikan hak prioritas pertama bagi pemerintah utk menerima pengalihan hak atas tanah dari pemegang hak atas tanah Penatagunaan Tanah Penatagunaan Air Penatagunaan Udara Penatagunaan SDA lainnya perumusan kebijakan strategis operasionalisasi RTRW & RTR kawasan strategis perumusan program sektoral dlm rangka perwujudan struktur ruang & pola ruang wilayah & kawasan strategis diselenggarakan kegiatan penyusunan dan penetapan ditetapkan Neraca Penatagunaan Tanah Neraca Penatagunaan Air Neraca Penatagunaan Udara Penatagunaan SDA lainnya Ps. 34 ayat (1) Ps. 34 ayat (2) kawasan budi daya yg Ps. 34 ayat (4) dikendalikan SPM bidang penataan ruang standar kualitas lingkungan daya dukung & daya tampung lingkungan hidup dilakukan pelaksanaan pembangunan sesuai dgn program pemanfaatan ruang wilayah dan kawasan strategis dilaksanakan sesuai Ps. 32 ayat (1) Ps. 32 ayat (2) Ps. 32 ayat (3) Ps. 32 ayat (4) Ps. 32 ayat (5) Sumber : UU 26/2007 Ps. 33 ayat (1) melalui Ps. 33 ayat (3) Ps. 33 ayat (2) kawasan budi daya yg didorong pengembangannya pengembangan kawasan secara terpadu Ps. 34 ayat (3)
Pemanfaatan Ruang ( lanjutan)
Pengendalian Pemanfaatan Ruang Ps. 35 PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG Ps. 36 Ps 37 Ps. 38 Ps. 62-63 Ps. 69-75 Penetapan Peraturan Zonasi Perizinan Pemberian Insentif & Disinsentif Pengenaan Sanksi Upaya untuk mewujudkan Ps. 1 tertib tata ruang Sumber : UU 26/2007
Transmigrasi dan Penataan Ruang Transmigrasi dalam konteks Pengembangan Wilayah merupakan proses pembangunanan kawasan berbasis penataan ruang dalam rangka pengelolaan sumberdaya alam, sumberdaya buatan, sumberdaya manusia, dan kegiatan usaha yg dimiliki untuk mencapai tujuan wilayah yang diinginkan. Transmigrasi bukan hanya upaya untuk mengurangi kemiskinan dan kepadatan penduduk di pulau Jawa, namun juga percepatan pembangunan pusat-pusat pelayanan terutama di luar pulau Jawa, untuk meningkatkan perannya sebagai motor penggerak pembangunan daerah. Pembangunan Kawasan Transmigrasi dirancang secara holistik dan komprehensif sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah dalam bentuk Wilayah Pengembangan Transmigrasi atau Lokasi Permukiman Transmigrasi.
Kawasan Transmigrasi menurut UU 29/2009 a. Kawasan Transmigrasi adalah kawasan budidaya yang memiliki fungsi sebagai permukiman dan tempat usaha masyarakat dalam satu sistem pengembangan berupa Wilayah Pengembangan Transmigrasi atau lokasi Permukiman Transmigrasi. b. Wilayah Pengembangan Transmigrasi adalah wilayah potensial yang ditetapkan sebagai pengembangan permukiman transmigrasi yang terdiri atas beberapa satuan kawasan pengembangan yang salah satu di antaranya direncanakan untuk mewujudkan pusat pertumbuhan wilayah baru sebagai kawasan perkotaan baru sesuai dengan RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW). c. Satuan Kawasan Pengembangan adalah satu kawasan yang terdiri atas beberapa satuan permukiman yang salah satu di antaranya merupakan permukiman yang disiapkan menjadi desa utama atau pusat kawasan perkotaan baru. Sumber : UU 29/2009 tentang Ketransmigrasian
Kawasan Transmigrasi di dalam Perencanaan Tata Ruang Kawasan Transmigrasi
Arti Penting Perencanaan Kawasan Transmigrasi di dalam RTRW Mendukung perwujudan pola ruang melalui program ketahanan pangan dan penyediaan perumahan di kawasan budidaya; Mendukung perwujudan struktur ruang melalui program pembangunan pusat pertumbuhan baru atau kota baru; Dari kawasan transmigrasi, telah berkembang 3.325 desa baru, 89 desa di antaranya telah menjadi Pusat Kegiatan Lokal (PKL) dan 235 desa menjadi Pusat Pelayanan Kawasan (PPK); Mendukung perwujudan program kawasan strategis berorientasi sosial dan ekonomi melalui pemerataan investasi di pusat-pusat pelayanan yang dapat mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan; Mendukung perwujudan program kawasan strategis nasional berorientasi pertahanan keamanan melalui penyebaran sumber daya manusia di pulau terluar dan wilayah perbatasan;
Kesimpulan 1. Pengembangan wilayah berbasis penataan ruang, mengharuskan keberadaan dan potensi kawasan transmigrasi di dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), khususnya RTRW Kabupaten dan rencana rincinya. 2. RTRW beserta rencana rincinya merupakan acuan dalam penyusunan rencana Satuan Kawasan Pengembangan dan Satuan Permukiman dalam Kawasan Transmigrasi, dimana Kawasan Transmigrasi merupakan bagian dari Rencana Pola Ruang, berupa Pengembangan Kawasan Budidaya (Permukiman dan Lahan Usaha). 3. Pengembangan Kawasan Transmigrasi (tidak bisa sendiri) membutuhkan dukungan antar-wilayah dan antar-sektor untuk dapat mewujudkan tujuan pembangunan transmigrasi.
TERIMA KASIH