DASAR PENATAAN RUANG DAN PENGGUNAAN LAHAN Semakin menurunnya kualitas permukiman Alih fungsi lahan Kesenjangan antar dan di dalam wilayah Kolaborasi bangunan yang tidak seirama Timbulnya bencana Mamanasnya suhu udara Keberpihakan terhadap kaum marginal masih kurang Dan masalah lainnya MAKA PERLUNYA PENATAAN RUANG DAN RENCANA PEMBANGUNAN YANG TEPAT RUANG adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya. Apa saja Struktur Ruang dan Pola Ruang itu??? Menu pembangunan atau produk dokumen yang kita buat selama ini ada dibagian mana?? Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Tata Ruang adalah : wujud struktur ruang dan pola ruang Struktur ruang adalah : susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional Pola ruang adalah : distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya Rencana Sistem Pusat Permukiman Sistem Wilayah Sistem internal Perkotaan Kaw/Wil mana yang menjadi pusat kegiatan? Ps. 17 ayat (2) Rencana Prasarana Transportasi Energi & Kelistrikan Telekomunikasi Sistem Persampahan & Sanitasi SDA, dll. Seperti apa sistem jaringan prasarana di Kaw/Wil kita? Peruntukan Kawasan Lindung Kaw mana yang dilindungi tidak boleh ada bangunan? Ps. 17 ayat (5) Ps. 17 ayat (4) Kegiatan Pelestarian Lingkungan Hidup Kegiatan Sosial Kegiatan Budaya Kegiatan Ekonomi Kegiatan Pertahanan & Keamanan Ps. 17 ayat (3) Peruntukan Kawasan Budidaya Kaw mana yang boleh di manfaatkan dan didirikan bangunan? dalam ditetapkan kawasan hutan paling sedikit 30 %dari luas DAS 1
RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA KAIDAH PERENCANAAN TATA RUANG Menghasilkan rencana umum tata ruang dan rencana rinci tata ruang NASIONAL PROVINSI KABUPATEN RTR KWS METROPOLITAN RENCANA RINCI TATA RUANG RTR PULAU / KEPULAUAN RTR KWS STRA. NASIONAL RTR KWS STRA. PROVINSI RTR KWS STRA KABUPATEN RDTR WIL KABUPATEN RTR KWS PERKOTAAN DLM WIL KABUPATEN RTR BAGIAN WIL KOTA RTR KWS STRA KOTA RDTR WIL KOTA sebagai perangkat operasional rencana umum tata ruang disusun apabila: a. rencana umum tata ruang belum dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang; dan/atau b. rencana umum tata ruang mencakup wilayah perencanaan yang luas dan skala peta dalam rencana umum tata ruang tersebut memerlukan perincian sebelum dioperasionalkan Sebagai dasar penyusunan peraturan zonasi MUATAN TINGKAT KABUPATEN & KOTA Peraturan Daerah Kabupaten Ps. 26 ayat (7) Ditetapkan dengan Dasar penerbitan perizinan lokasi pembangunan & administrasi pertanahan Kab/Kota. 20 tahun Ps. 26 ayat (5) ditinjau kembali 1 kali dalam 5 tahun ditinjau kembali lebih dari 1 kali dalam 5 tahun, dalam hal: perubahan kondisi lingkungan strategis tertentu yang berkaitan dengan bencana alam skala besar; dan/atau perubahan batas teritorial negara, prov., dan/atau kab./kota Ps. 26 ayat (3) Ps. 26 ayat (4) N & P; pedoman & petunjuk pelaksanaan bidang penataan ruang; dan RPJPD Ps. 25 ayat (1) disusun dengan memperhatikan Ps. 25 ayat (2) Ps. 26 ayat (2) Ps. 26 ayat (1) penyusunan RPJPD penyusunan RPJMD pemanfaatan ruang & pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah kabupaten mewujudkan keterpaduan, keterkaitan, & keseimbangan antarsektor penetapan lokasi & fungsi ruang untuk investasi penataan ruang kawasan strategis kabupaten/kota Ps. 26 ayat (6) perkembangan permasalahan provinsi & hasil pengkajian implikasi penataan ruang kabupaten upaya pemerataan pembangunan & pertumbuhan ekonomi kabupaten; keselarasan aspirasi pembangunan kabupaten daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup RPJPD K yang berbatasan RTR kawasan strategis kabupaten tujuan, kebijakan, & strategi penataan ruang wilayah kabupaten/kota rencana struktur ruang wilayah kabupaten yang meliputi sistem perkotaan di wilayahnya yang terkait dengan kawasan perdesaan & sistem jaringan prasarana wilayah kabupaten/kota rencana pola ruang wilayah kabupaten yang meliputi kawasan lindung kabupaten/kota & kawasan budi daya kabupaten/kota penetapan kawasan strategis kabupaten/kota arahan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten yang berisi indikasi program utama jangka menengah lima tahunan ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten yang berisi ketentuan umum peraturan zonasi, ketentuan perizinan, ketentuan insentif & disinsentif, serta arahan sanksi. 26 LATAR BELAKANG PERLUNYA RENCANA PEMBANGUNAN KELURAHAN RENCANA PEMBANGUNAN PENATAAN RUANG Bagaimana hubungan RTPLP dengan perencanaan di atas? RPJM-N RPJM-P RPJM-K RENCANA PEMBANGUNAN KELURAHAN RPK MUATAN Dapat mengakomodasi semua perencanaan sektoral Visi Misi Pengaturan, pembinaan, pelaksanaan, pengawasan Indikasi program -N -P -K RDTRK 2
Kedudukan RTPLP dalam penataan ruang NASIONAL PROVINSI KOTA * RTR PULAU STRATEGIS NASIONAL STRATEGIS PROVINSI RDTR KOTA STRATEGIS KOTA PERKOTAAN RDTR KABUPATEN * PRINSIP RTPLP SEPERTI RTBL RENCANA TINDAK PENATAAN RENCANA TATA BANGUNAN LINGKUNGAN DAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN Kaw PERBAIKAN KAWASAN Prioritas PENGEMBANGAN PERBAIKAN KAWASAN KEMBALI KAWASAN PERMUKIMAN diutamakan warga miskin PEMBANGUNAN BARU KAWASAN PENINGKATAN KUALITAS PELESTARIAN/PELINDU PERMUKIMAN diutamakan NGAN KAWASAN warga miskin RTPLP STRATEGIS KABUPATEN KABUPATEN PERDESAAN AGROPOLITAN Penataan Ruang * Termasuk Peraturan Zonasi PROSES IMB DAN PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG DAN PERATURAN DAERAH LINGKUNGAN BANGUNAN GEDUNG Penataan Bangunan dan Lingkungan RENCANA KELURAHAN/DESA Kajian tingkat Kota yang mempengaruhi kaw prioritas Kajian wilayah kelurahan/desa yang mempengaruhi kaw prioritas CONTOH PETA HASIL PERENCANAAN KAB/KOTA RDTRK - RTBL Kajian tingkat kawasan prioritas 3
KABUPATEN / KOTA Muatan : kabupaten/kota memuat tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah Kabupaten/Kota rencana struktur ruang wilayah kabupaten/kota; rencana pola ruang wilayah kabupaten/kota; penetapan kawasan strategis kabupaten; arahan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten/kota; dan ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten/kota. Manfaat : 1. Mewujudkan keterpaduan pembangunan dalam wilayah Kab/Kota 2. Mewujudkan keserasian wil Kab/Kota dengan wil sekitar 3. Menjamin terwujudnya tataruang wil Kab/Kota yang berkualitas LANDUSE PETA RDTRK RDTRK KEDETAILAN AMALISIS Tujuan : 1. Sebagai arahan bagi masyarakat dalam pengisian pembangunan fisik kawasan 2. Sebagai pedoman bagi instansi dalam menyusun zonasi, dan pemberian periijinan kesesuaian pemanfaatan bangunan dengan peruntukan lahan Kedudukannya untuk : 1. Operasional action plan (rencana operasional arahan pembangunan kaw) 2. Area development plan (Renc peruntukan & pengembangan kaw) 3. Urban design guidelines (panduan rancang bangun) PEMBAGIAN BLOK PENGGUNAAN LAHAN ZONNING REGULATION FS- 4 R-8 K-2 R-8 K-2 K-2 Brandang RENCANA PEMBANGUNAN KELURAHAN DAN RTPLP Keluaran : 1. Rumusan konsep/gagasan dasar penanganan Kawasan Prioritas 2. Rencana penataan permukiman (sosial, ekonomi dan lingkungan) di kawasan prioritas. Tujuan : 1. Menyusun perencanaan yang mampu menangani persoalan utama dan optimalisasi pemanfaatan potensi untuk mewujudkan lingkungan permukiman kawasan prioritas yang tertata, bersih, sehat dan produktif, sesuai visi yang disepakati warga 2. Menyusun perencanaan kawasan prioritas yang mampu mendorong terjadinya perubahan perilaku warganya ke arah yang lebih baik 3. Menyusun acuan dan alat kontrol/pengawasan pembangunan bagi masyarakat, pemerintah, swasta, LSM dan donor yang ingin berpartisipasi dalam kegiatan penataan dan pembangunan permukiman di kawasan prioritas BERDASARKAN ATURAN PERUNDANGAN PENGGUNAAN PETA DALAM PENATAAN RUANG NASIONAL 1 ; 1.000.000 PROVINSI 1 ; 250.000 KABUPATEN 1 ; 50.000 KOTA 1 ; 25.000 RDTRK 1 ; 10.000 RTPLP 1 ; 5.000 ATAU 1.000 4
RENCANA UMUM DAN PANDUAN RANCANGAN DETAIL_ANALISIS_RTPLP INTENSITAS PEMANFAATAN LAHAN KOMPONEN PENATAAN KDB KLB KDH KTB TDR TATA BANGUNAN pengaturan blok lingkungan pengaturan kaveling pengaturan bangunan pengaturan ketinggian & elevasi lantai bangunan Sumber: Berbagai Media RENCANA UMUM DAN PANDUAN RANCANGAN SISTEM SIRKULASI DAN JALUR PENGHUBUNG jaringan jalan & pergerakan sirkulasi kendaraan umum sirkulasi kendaraan pribadi sirkulasi kendaraan umum informal setempat pergerakan transit parkir jalur servis lingkungan sirkulasi pejalan kaki & sepeda jalur penghubung terpadu SISTEM RUANG TERBUKA DAN TATA HIJAU ruang terbuka umum ruang terbuka pribadi ruang terbuka pribadi untuk umum pepohonan & tata hijau bentang alam jalur hijau RENCANA UMUM DAN PANDUAN RANCANGAN TATA KUALITAS LINGKUNGAN konsep identitas lingkungan konsep orientasi lingkungan wajah jalan SISTEM PRASARANA DAN UTILITAS LINGKUNGAN jaringan air bersih jaringan air limbah & air kotor jaringan drainase jaringan persampahan jaringan listrik jaringan telepon jaringan pengamanan kebakaran jaringan jalur evakuasi Sumber: Berbagai Media Sumber: Berbagai Media 5
Langkah- langkah mengurus IMB 1. Mengambil formulir di Dinas Pekerjaan Umum setempat 2. Formulir diisi dan ditandatangani di atas materai Rp. 6000 oleh pemohon 3. Formulir dilegalisir kelurahan dan kecamatan dimana bangunan akan didirikan 4. Lampiran-lampiran yang diperlukan masing(-masing 3 rangkap) adalah: a. Gambar denah, tampak (minimal 2 gambar), potongan (minimal 2 gambar), rencana pondasi, rencanaatap, rencana sanitasi serta site plan. b. Gambar konstruksi beton serta perhitungannya. c. Gambar konstruksi baja serta perhitungannya d. Hasil penyelidikan tanah serta uji laboratorium mekanika tanah untuk bangunan berlantai 2 atau lebih. e. Surat keterangan kepemilikan tanah/sertifikat HM (Hak Milik)/HGB (Hak Guna Bangunan). f. Surat persetujuan tetangga, untuk bangunan berhimpit dengan batas persil. g. Surat kerelaan tanah bermaterai Rp.6000 dari pemilik tanah yang diketahui oleh Lurah serta camat, apabila tanah bukan milik pemohon h. Surat Perintah Kerja (SPK) apabila pekerjaan diborongkan i. Ada izin usaha (HO) untuk bangunan komersial j. Ada izin prinsip dari pejabat Kepala Daerah bila lokasi bangunan menyimpang dari Tata Ruang Kota. 5. Formulir yang telah diisi beserta lampiran-lampirannya diserahkan ke DPU. 6. Pemohon (yang mengurusi mb) akan diberitahu apakah permohonan izin bangunan disetujui atau tidak. 6