Apa saja Struktur Ruang dan Pola Ruang itu??? Menu pembangunan atau produk dokumen yang kita buat selama ini ada dibagian mana??

dokumen-dokumen yang mirip
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Penjelasan Substansi. Dokumen Lengkap, ada pada BAB IV

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Kata Pengantar. Yogyakarta, Desember Tim Penyusun. Buku Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi BWP Sedayui

PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG:

Rencana Struktur Tata Ruang Kawasan Perkotaan Metropolitan. Skala peta = 1: Jangka waktu perencanaan = 20 tahun

Ketentuan Umum Istilah dan Definisi

PEDOMAN PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (Permen PU 06/2007)

LAPORAN AKHIR KATA PENGANTAR

BAHAN TAYANGAN MATERI SOSIALISASI UNDANG-UNDANG NO. 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG

STRATEGI UMUM DAN STRATEGI IMPLEMENTASI PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG

KETENTUAN TEKNIS MUATAN RENCANA DETAIL PEMBANGUNAN DPP, KSPP DAN KPPP

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 11 /PRT/M/2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 11 /PRT/M/2009 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENDAHULUAN. perlunya mendorong daya saing perekonomian khususnya dalam rangka pertumbuhan ekonomi wilayah

PENATAAN RUANG KAWASAN GAMBUT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KATA PENGANTAR RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PACITAN

REKLAMASI DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH -Tantangan dan Isu-

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 31 TAHUN 2013

PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

KETENTUAN PERATURAN ZONASI

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan (RDTR Kawasan) Skala peta = 1: atau lebih Jangka waktu perencanaan = 20 tahun

Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR) IBUKOTA KECAMATAN TALANG KELAPA DAN SEKITARNYA

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

PERATURAN BANGUNAN /BUILDING REGULATION

Syarat Bangunan Gedung

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG IZIN PENGGUNAAN PEMANFAATAN TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

KERANGKA ACUAN KERJA PENYUSUNAN RTBL KAWASAN KHUSUS ISLAMIC CENTER

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2012 TENTANG

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso

BAB II KETENTUAN UMUM

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PACITAN TAHUN

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

KATA PENGANTAR. Demikian Laporan Akhir ini kami sampaikan, atas kerjasama semua pihak yang terkait kami ucapkan terima kasih. Medan, Desember 2012

PERTEMUAN 2 : RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA. Ir. Darmawan L. Cahya, MURP, MPA

BAB 2 KETENTUAN UMUM

Pangkalanbalai, Oktober 2011 Pemerintah Kabupaten Banyuasin Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA KENDARI PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG KAWASAN INDUSTRI KOTA KENDARI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALI KOTA BONTANG PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

W A L I K O T A P A D A N G PROVINSI SUMATERA BARAT

PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR. Meureudu, 28 Mei 2013 Bupati Pidie Jaya AIYUB ABBAS

MODUL 6 : PENILAIAN KELENGKAPAN SUBSTANSI MATERI TEKNIS, RAPERDA, DAN PETA UNTUK STANDAR REKOMENDASI GUBERNUR

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB II PENATAAN RUANG DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 26 TAHUN A. Definisi Penataan Ruang dalam Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PERMEN/M/2006 TENTANG

PENETAPAN LOKASI PENDATAAN ANALISIS KAWASAN DAN WILAYAH PERENCANAAN PENYUSUNAN KONSEP PENYUSUNAN RENCANA UMUM DAN PANDUAN RANCANGAN

Click to edit Master title style

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 54 TAHUN 2009 TENTANG

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN

FORMAT SURAT KEPUTUSAN MENTERI, KEPUTUSAN GUBERNUR, DAN KEPUTUSAN BUPATI/WALIKOTA TENTANG PENETAPAN PELAKSANAAN PENINJAUAN KEMBALI

TATA RUANG KABUPATEN BANDUNG PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D I R E K T O R A T J E N D E R A L P E N A T A A N R U A N G

BAB VI RENCANA UMUM DAN PANDUAN RANCANGAN

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR... TAHUN 2009 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PERENCANAAN KAWASAN PERKOTAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN NGAWI. Laporan Akhir

Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG

PENJELASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG

Rencana Tata Ruang Wilayah kota yang mengatur Rencana Struktur dan

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

TENTANG PEDOMAN DAN STÁNDAR TEKNIS UNTUK PELAYANAN PEMANFAATAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBANGUNAN RUMAH LAYAK HUNI

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG BANGUNAN GEDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG,

PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR: TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN KAWASAN BERORIENTASI TRANSIT

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

-1- PENETAPAN LOKASI PENILAIAN LOKASI. Gambar 1. Skema Penetapan Lokasi

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota

WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG IZIN PEMANFAATAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

KETERKAITAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN PENATAAN RUANG Oleh : Deddy Koespramoedyo, MSc. Direktur Tata Ruang dan Pertanahan, Bappenas

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 32 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

2014, No BAB I PENDAHULUAN

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.276, 2010 KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Izin Mendirikan Bangunan. Prinsip.

WALIKOTA PROBOLINGGO

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA SINGKAWANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA SINGKAWANG TAHUN

Rangkuman tentang Muatan. Rencana Rinci

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN

oleh para pelaku pembangunan dalam mengembangkan Kabupaten Pacitan.

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nom

MODUL 2: PENGENALAN DASAR-DASAR RENCANA RINCI KABUPATEN

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA DETAIL TATA RUANG DAN PERATURAN ZONASI

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO,

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

Transkripsi:

DASAR PENATAAN RUANG DAN PENGGUNAAN LAHAN Semakin menurunnya kualitas permukiman Alih fungsi lahan Kesenjangan antar dan di dalam wilayah Kolaborasi bangunan yang tidak seirama Timbulnya bencana Mamanasnya suhu udara Keberpihakan terhadap kaum marginal masih kurang Dan masalah lainnya MAKA PERLUNYA PENATAAN RUANG DAN RENCANA PEMBANGUNAN YANG TEPAT RUANG adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya. Apa saja Struktur Ruang dan Pola Ruang itu??? Menu pembangunan atau produk dokumen yang kita buat selama ini ada dibagian mana?? Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Tata Ruang adalah : wujud struktur ruang dan pola ruang Struktur ruang adalah : susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional Pola ruang adalah : distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya Rencana Sistem Pusat Permukiman Sistem Wilayah Sistem internal Perkotaan Kaw/Wil mana yang menjadi pusat kegiatan? Ps. 17 ayat (2) Rencana Prasarana Transportasi Energi & Kelistrikan Telekomunikasi Sistem Persampahan & Sanitasi SDA, dll. Seperti apa sistem jaringan prasarana di Kaw/Wil kita? Peruntukan Kawasan Lindung Kaw mana yang dilindungi tidak boleh ada bangunan? Ps. 17 ayat (5) Ps. 17 ayat (4) Kegiatan Pelestarian Lingkungan Hidup Kegiatan Sosial Kegiatan Budaya Kegiatan Ekonomi Kegiatan Pertahanan & Keamanan Ps. 17 ayat (3) Peruntukan Kawasan Budidaya Kaw mana yang boleh di manfaatkan dan didirikan bangunan? dalam ditetapkan kawasan hutan paling sedikit 30 %dari luas DAS 1

RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA KAIDAH PERENCANAAN TATA RUANG Menghasilkan rencana umum tata ruang dan rencana rinci tata ruang NASIONAL PROVINSI KABUPATEN RTR KWS METROPOLITAN RENCANA RINCI TATA RUANG RTR PULAU / KEPULAUAN RTR KWS STRA. NASIONAL RTR KWS STRA. PROVINSI RTR KWS STRA KABUPATEN RDTR WIL KABUPATEN RTR KWS PERKOTAAN DLM WIL KABUPATEN RTR BAGIAN WIL KOTA RTR KWS STRA KOTA RDTR WIL KOTA sebagai perangkat operasional rencana umum tata ruang disusun apabila: a. rencana umum tata ruang belum dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang; dan/atau b. rencana umum tata ruang mencakup wilayah perencanaan yang luas dan skala peta dalam rencana umum tata ruang tersebut memerlukan perincian sebelum dioperasionalkan Sebagai dasar penyusunan peraturan zonasi MUATAN TINGKAT KABUPATEN & KOTA Peraturan Daerah Kabupaten Ps. 26 ayat (7) Ditetapkan dengan Dasar penerbitan perizinan lokasi pembangunan & administrasi pertanahan Kab/Kota. 20 tahun Ps. 26 ayat (5) ditinjau kembali 1 kali dalam 5 tahun ditinjau kembali lebih dari 1 kali dalam 5 tahun, dalam hal: perubahan kondisi lingkungan strategis tertentu yang berkaitan dengan bencana alam skala besar; dan/atau perubahan batas teritorial negara, prov., dan/atau kab./kota Ps. 26 ayat (3) Ps. 26 ayat (4) N & P; pedoman & petunjuk pelaksanaan bidang penataan ruang; dan RPJPD Ps. 25 ayat (1) disusun dengan memperhatikan Ps. 25 ayat (2) Ps. 26 ayat (2) Ps. 26 ayat (1) penyusunan RPJPD penyusunan RPJMD pemanfaatan ruang & pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah kabupaten mewujudkan keterpaduan, keterkaitan, & keseimbangan antarsektor penetapan lokasi & fungsi ruang untuk investasi penataan ruang kawasan strategis kabupaten/kota Ps. 26 ayat (6) perkembangan permasalahan provinsi & hasil pengkajian implikasi penataan ruang kabupaten upaya pemerataan pembangunan & pertumbuhan ekonomi kabupaten; keselarasan aspirasi pembangunan kabupaten daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup RPJPD K yang berbatasan RTR kawasan strategis kabupaten tujuan, kebijakan, & strategi penataan ruang wilayah kabupaten/kota rencana struktur ruang wilayah kabupaten yang meliputi sistem perkotaan di wilayahnya yang terkait dengan kawasan perdesaan & sistem jaringan prasarana wilayah kabupaten/kota rencana pola ruang wilayah kabupaten yang meliputi kawasan lindung kabupaten/kota & kawasan budi daya kabupaten/kota penetapan kawasan strategis kabupaten/kota arahan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten yang berisi indikasi program utama jangka menengah lima tahunan ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten yang berisi ketentuan umum peraturan zonasi, ketentuan perizinan, ketentuan insentif & disinsentif, serta arahan sanksi. 26 LATAR BELAKANG PERLUNYA RENCANA PEMBANGUNAN KELURAHAN RENCANA PEMBANGUNAN PENATAAN RUANG Bagaimana hubungan RTPLP dengan perencanaan di atas? RPJM-N RPJM-P RPJM-K RENCANA PEMBANGUNAN KELURAHAN RPK MUATAN Dapat mengakomodasi semua perencanaan sektoral Visi Misi Pengaturan, pembinaan, pelaksanaan, pengawasan Indikasi program -N -P -K RDTRK 2

Kedudukan RTPLP dalam penataan ruang NASIONAL PROVINSI KOTA * RTR PULAU STRATEGIS NASIONAL STRATEGIS PROVINSI RDTR KOTA STRATEGIS KOTA PERKOTAAN RDTR KABUPATEN * PRINSIP RTPLP SEPERTI RTBL RENCANA TINDAK PENATAAN RENCANA TATA BANGUNAN LINGKUNGAN DAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN Kaw PERBAIKAN KAWASAN Prioritas PENGEMBANGAN PERBAIKAN KAWASAN KEMBALI KAWASAN PERMUKIMAN diutamakan warga miskin PEMBANGUNAN BARU KAWASAN PENINGKATAN KUALITAS PELESTARIAN/PELINDU PERMUKIMAN diutamakan NGAN KAWASAN warga miskin RTPLP STRATEGIS KABUPATEN KABUPATEN PERDESAAN AGROPOLITAN Penataan Ruang * Termasuk Peraturan Zonasi PROSES IMB DAN PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG DAN PERATURAN DAERAH LINGKUNGAN BANGUNAN GEDUNG Penataan Bangunan dan Lingkungan RENCANA KELURAHAN/DESA Kajian tingkat Kota yang mempengaruhi kaw prioritas Kajian wilayah kelurahan/desa yang mempengaruhi kaw prioritas CONTOH PETA HASIL PERENCANAAN KAB/KOTA RDTRK - RTBL Kajian tingkat kawasan prioritas 3

KABUPATEN / KOTA Muatan : kabupaten/kota memuat tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah Kabupaten/Kota rencana struktur ruang wilayah kabupaten/kota; rencana pola ruang wilayah kabupaten/kota; penetapan kawasan strategis kabupaten; arahan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten/kota; dan ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten/kota. Manfaat : 1. Mewujudkan keterpaduan pembangunan dalam wilayah Kab/Kota 2. Mewujudkan keserasian wil Kab/Kota dengan wil sekitar 3. Menjamin terwujudnya tataruang wil Kab/Kota yang berkualitas LANDUSE PETA RDTRK RDTRK KEDETAILAN AMALISIS Tujuan : 1. Sebagai arahan bagi masyarakat dalam pengisian pembangunan fisik kawasan 2. Sebagai pedoman bagi instansi dalam menyusun zonasi, dan pemberian periijinan kesesuaian pemanfaatan bangunan dengan peruntukan lahan Kedudukannya untuk : 1. Operasional action plan (rencana operasional arahan pembangunan kaw) 2. Area development plan (Renc peruntukan & pengembangan kaw) 3. Urban design guidelines (panduan rancang bangun) PEMBAGIAN BLOK PENGGUNAAN LAHAN ZONNING REGULATION FS- 4 R-8 K-2 R-8 K-2 K-2 Brandang RENCANA PEMBANGUNAN KELURAHAN DAN RTPLP Keluaran : 1. Rumusan konsep/gagasan dasar penanganan Kawasan Prioritas 2. Rencana penataan permukiman (sosial, ekonomi dan lingkungan) di kawasan prioritas. Tujuan : 1. Menyusun perencanaan yang mampu menangani persoalan utama dan optimalisasi pemanfaatan potensi untuk mewujudkan lingkungan permukiman kawasan prioritas yang tertata, bersih, sehat dan produktif, sesuai visi yang disepakati warga 2. Menyusun perencanaan kawasan prioritas yang mampu mendorong terjadinya perubahan perilaku warganya ke arah yang lebih baik 3. Menyusun acuan dan alat kontrol/pengawasan pembangunan bagi masyarakat, pemerintah, swasta, LSM dan donor yang ingin berpartisipasi dalam kegiatan penataan dan pembangunan permukiman di kawasan prioritas BERDASARKAN ATURAN PERUNDANGAN PENGGUNAAN PETA DALAM PENATAAN RUANG NASIONAL 1 ; 1.000.000 PROVINSI 1 ; 250.000 KABUPATEN 1 ; 50.000 KOTA 1 ; 25.000 RDTRK 1 ; 10.000 RTPLP 1 ; 5.000 ATAU 1.000 4

RENCANA UMUM DAN PANDUAN RANCANGAN DETAIL_ANALISIS_RTPLP INTENSITAS PEMANFAATAN LAHAN KOMPONEN PENATAAN KDB KLB KDH KTB TDR TATA BANGUNAN pengaturan blok lingkungan pengaturan kaveling pengaturan bangunan pengaturan ketinggian & elevasi lantai bangunan Sumber: Berbagai Media RENCANA UMUM DAN PANDUAN RANCANGAN SISTEM SIRKULASI DAN JALUR PENGHUBUNG jaringan jalan & pergerakan sirkulasi kendaraan umum sirkulasi kendaraan pribadi sirkulasi kendaraan umum informal setempat pergerakan transit parkir jalur servis lingkungan sirkulasi pejalan kaki & sepeda jalur penghubung terpadu SISTEM RUANG TERBUKA DAN TATA HIJAU ruang terbuka umum ruang terbuka pribadi ruang terbuka pribadi untuk umum pepohonan & tata hijau bentang alam jalur hijau RENCANA UMUM DAN PANDUAN RANCANGAN TATA KUALITAS LINGKUNGAN konsep identitas lingkungan konsep orientasi lingkungan wajah jalan SISTEM PRASARANA DAN UTILITAS LINGKUNGAN jaringan air bersih jaringan air limbah & air kotor jaringan drainase jaringan persampahan jaringan listrik jaringan telepon jaringan pengamanan kebakaran jaringan jalur evakuasi Sumber: Berbagai Media Sumber: Berbagai Media 5

Langkah- langkah mengurus IMB 1. Mengambil formulir di Dinas Pekerjaan Umum setempat 2. Formulir diisi dan ditandatangani di atas materai Rp. 6000 oleh pemohon 3. Formulir dilegalisir kelurahan dan kecamatan dimana bangunan akan didirikan 4. Lampiran-lampiran yang diperlukan masing(-masing 3 rangkap) adalah: a. Gambar denah, tampak (minimal 2 gambar), potongan (minimal 2 gambar), rencana pondasi, rencanaatap, rencana sanitasi serta site plan. b. Gambar konstruksi beton serta perhitungannya. c. Gambar konstruksi baja serta perhitungannya d. Hasil penyelidikan tanah serta uji laboratorium mekanika tanah untuk bangunan berlantai 2 atau lebih. e. Surat keterangan kepemilikan tanah/sertifikat HM (Hak Milik)/HGB (Hak Guna Bangunan). f. Surat persetujuan tetangga, untuk bangunan berhimpit dengan batas persil. g. Surat kerelaan tanah bermaterai Rp.6000 dari pemilik tanah yang diketahui oleh Lurah serta camat, apabila tanah bukan milik pemohon h. Surat Perintah Kerja (SPK) apabila pekerjaan diborongkan i. Ada izin usaha (HO) untuk bangunan komersial j. Ada izin prinsip dari pejabat Kepala Daerah bila lokasi bangunan menyimpang dari Tata Ruang Kota. 5. Formulir yang telah diisi beserta lampiran-lampirannya diserahkan ke DPU. 6. Pemohon (yang mengurusi mb) akan diberitahu apakah permohonan izin bangunan disetujui atau tidak. 6