Bila kita berkehendak mengadakan perbaikan, maka putar 2 (dua) sekrup yang terpasang di tepi bawah rumah cermin kecil itu.

dokumen-dokumen yang mirip
Sembilan kolom pada Micrometer Drum Besarnya sama dengan 10 kolom pada Vernier

PRINSIP KERJA DAN PROSEDUR PENGGUNAAN THEODOLITE. Prinsip kerja optis theodolite

melekat. Kemungkinan selalu ads bahwa karena beberapa konstruksi bangunan kapal seperti bang-bang cerobong dan sebagainya. Pandangan keliling sekitar

SURVEYING (CIV -104)

DASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRI Bab III Pengukuran Sudut

BAB 11 CAHAYA & ALAT OPTIK

Alat ukur sudut. Alat ukur sudut langsung

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1 SENTERING, PENGATURAN SUMBU I VERTIKAL DAN PEMBACAAN SUDUT PADA TEODOLIT FENNEL KASSEL

MENGGAMBAR PERSPEKTIF

ANGKA UKUR. Angka ukur diletakan di tengah-tengah garis ukur. Angka ukur tidak boleh dipisahkan oleh garis gambar. Jadi boleh ditempatkan dipinggir.

biasanya dialami benda yang tidak tembus cahaya, sedangkan pembiasan terjadi pada benda yang transparan atau tembus cahaya. garis normal sinar bias

lucht ketelce / lufkessel) yang digunakan untuk dapat menangkap gelamburgelambur udara yang mungkin terdapat di dalam tabung.

GAMBAR RANGKAIAN RODA GIGI SECARA LENGKAP

PEMANTULAN CAHAYA LAPORAN PRAKTIKUM OPTIK. Disusun oleh: Nita Nurtafita

15B08064_Kelas C TRI KURNIAWAN OPTIK GEOMETRI TRI KURNIAWAN STRUKTURISASI MATERI OPTIK GEOMETRI

PERHITUNGAN POSISI SEJATI KAPAL DENGAN PENGAMATAN TERHADAP BENDA-BENDA ANGKASA

DASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRI Bab VI Pengukuran Kelurusan, Kesikuan, Keparalellan, Dan Kedataran BAB VI

Can be accessed on:

1. Koreksi tinggi 2. Koreksi gaga berat dan koreksi lintang

DIAL TEKAN (DIAL GAUGE/DIAL INDICATOR)

- Bila kedua penunjukkan adalah sama berarti garis layar telah tepat.

BAB I ILMU PELAYARAN DATAR

dengan mmhg atau milibar, tinggi permukaan air raksa di dalam bejana akan tergantung dan naik turunnya air raksa dalam tabung.

Gambar 1. Gambar 2. Hukum Pemantulan atau Hukum Snellius

a. Pedoman dikapal b. Menara suar c. Sudut baringan (relatiop)

ALAT-ALAT OPTIK B A B B A B

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

SD kelas 5 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. CAHAYALATIHAN SOAL BAB 10. batu baterai. dinamo. lilin. aki

SIFAT-SIFAT CAHAYA. 1. Cahaya Merambat Lurus

alat ukur waterpass dan theodolit

Pengukuran Sipat Datar Memanjang dan Melintang A. LATAR BELAKANG

KUMPULAN SOAL UJIAN NASIONAL DAN SPMB

B.1. Menjumlah Beberapa Gaya Sebidang Dengan Cara Grafis

PANDUAN PENYETELAN THEODOLIT DAN PEMBACAAN SUDUT (Latihan per-individu dengan pengawasan Teknisi Laboratorium)

A. SIFAT-SIFAT CAHAYA

GERAK BUMI DAN BULAN

MENGENAL GERAK LANGIT DAN TATA KOORDINAT BENDA LANGIT BY AMBOINA ASTRONOMY CLUB

FORMAT GAMBAR PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR ATA 2014/2015 LABORATURIUM TEKNIK INDUSTRI LANJUT UNIVERSITAS GUNADARMA

Toleransi& Implementasinya

AS Astronomi Bola. Suhardja D. Wiramihardja Endang Soegiartini Yayan Sugianto Program Studi Astronomi FMIPA Institut Teknologi Bandung

O L E H : B H E K T I K U M O R O W AT I T R I W A H Y U N I W I N D Y S E T Y O R I N I M A R I A M A G D A L E N A T I T I S A N I N G R O H A N I

MODUL 5 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MELUKI S) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

Latihan Kuatkan Otot Seluruh Badan

BAB 2 KONSEP PENGOLAHAN DATA SIDE SCAN SONAR

ALAT-ALAT OPTIK B A B B A B

LKS-1 PEMBIASAN CAHAYA PADA KACA PLAN-PARALEL

MODUL I MIKROSKOP. TUJUAN Mahasiswa mampu menggunakan mikroskop optik, untuk pengamatan preparat biologi.

A. Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu :

K = Mxa. K = mxa K = moment magnitis m = kekuatan magnetis a = panjang batang magnit

Cahaya. Bab. Peta Konsep. Gambar 17.1 Pensil yang dicelupkan ke dalam air. Cermin datar. pada. Pemantulan cahaya. Cermin lengkung.

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

TATA KOORDINAT BENDA LANGIT. Kelompok 6 : 1. Siti Nur Khotimah ( ) 2. Winda Yulia Sari ( ) 3. Yoga Pratama ( )

LAPORAN PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI MODUL 5 : PROFIL PROYEKTOR. Disusun Oleh : JOSSY KOLATA ( ) KELOMPOK 5

PERTEMUAN 6 PENYAJIAN GAMBAR KHUSUS

Sifat-Sifat Cahaya dan Hubungannya dengan Berbagai Alat-Alat Optik

DINAMIKA PARTIKEL KEGIATAN BELAJAR 1. Hukum I Newton. A. Gaya Mempengaruhi Gerak Benda

BAB VI PERALATAN UKUR SUDUT/ ARAH

4/FISIKA DASAR/LFD PEMBENTUKAN BAYANGAN OLEH CERMIN

1. Rumus descrates umum pada cermin Cara 1. Maka diperoleh

Proyeksi Eropa, Aksonometri, dan Gambar Perspektif

PENGENDALIAN MUTU KLAS X

MODUL FISIKA SMA Kelas 10

MENGGAMBAR PROYEKSI BENDA

Lampiran 1. Soal. c) sinar datang menuju pusat kelengkungan. a) sinar datang sejajar sumbu utama. b) sinar datang menuju fokus

PS. DESAIN INTERIOR FDIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL

OPTIK GEOMETRI. 1. Pemantulan pada cermin datar

RINGKASAN MATERI SUDUT DAN PENGUKURAN SUDUT

A. LEMBAR IDENTITAS 1. Nama : 2. Nim : 3. Kelas : Geotermal IIA 4. Jurusan/Prodi : Fisika Geotermal 5. Kelompok : 1 6. Judul Percobaan : Indeks Bias

TEKNIK GAMBAR DASAR A. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN GAMBAR

Lampiran I. Soal. 2. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya! 3. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya!

Gesekan. Hoga Saragih. hogasaragih.wordpress.com

MEMBERI UKURAN PADA GAMBAR KERJA

g. Lensa Cembung Jadi kalau pada cermin pembahasan hanya pada pemantulan maka pada lensa pembahasan hanya pada pembiasan

Gambar 12.2 a. Melukis Penjumlahan Gaya

Pembagian kuadran azimuth

MODUL KULIAH ILMU UKUR TANAH JURUSAN TEKNIK SIPIL POLIBAN

PENDALAMAN MATERI CAHAYA

MENGGAMBAR KONSTRUKTIF

TEORI SIPAT DATAR (LEVELLING)

2/6/2014 PENGUKURAN SUDUT

Pengertian Momen Gaya (torsi)- momen gaya.

Bab 3. Persamaan Garis Lurus. Standar Kompetensi. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus.

JOB SHEET Menggambar Proyeksi Isometrik. B. Kompetensi Dasar Menggambar perspektif, proyeksi, pandangan dan potongan

fisika CAHAYA DAN OPTIK

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Peta merupakan gambaran dari permukaan bumi yang diproyeksikan

BAB VI Usaha dan Energi

BAB 10 GELOMBANG BUNYI DALAM ZAT PADAT ISOTROPIK

HUBUNGAN SATUAN PANJANG DENGAN DERAJAT

PENBENTUKAN BAYANGAN OLEH CERMIN

GAYA GESEK. Gaya Gesek Gaya Gesek Statis Gaya Gesek Kinetik

GERAK EDAR BUMI & BULAN

Fisika Optis & Gelombang

PERTEMUAN 13 TOLERANSI GEOMETRI DAN KONFIGURASI PERMUKAAN

Pengaturan Pencahayaan Ruangan Menggunakan Sinar Matahari

D. 12 N E. 18 N. D. pa = (M B /M A ). pb E.

MODUL MATA PELAJARAN IPA

Parabola didefinisikan sebagai tempat kedudukan titik-titik P(x, y) pada

SOAL DAN JAWAB ILMU PELAYARAN ASTRONOMI AHLI NAUTIKA TINGGKAT III

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada Bab IV ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem, rancang bangun

Transkripsi:

Cara ketiga Dengan menggunakan garis mendatar (cakrawala). Alhihade pada kedudukan not pandangan kita tujukan pada cakrawala dan kita goyang - goyangkan sextant ke kanan dan kekiri apabila bayangan langsung dan bayangan tidak langsung tetap satu garis menandakan cermin kecil tegak lurus bidang kerangka. Kesejajaran cermin besar dan cermin kecil sewaktu alhidade menunjuk nol. Apabila alhidade dalam kedudukan nol, cermin besar dan cermin kecil, tidak dalam kedudukan sejajar, maka kesalahan itu disebut salah index yaitu kesalahan yang telah diperbaiki. Salah index ini tidak perlu kita perbaiki apabila K.L. sudah kita ketahui seperti yang tertera pada keterangan sekitar itu pada tutup kotak bagian dalam. Kesalahan itu dapat kita tentukan ( lihat gambar ) Tempatnya alihidade pada kedudukan nol kemudian kita tarik garis pandang ke arah horizon apabila bayangan yang dipantulkan dua kali terlihat pada cermin satu garis dengan bayangan cakrawala yang terlihat langsung pada kaca tembus pada index tidak ada atau dapat dikatakan cermin kecil sejajar cermin besar.

Begitu juga sebaliknya apabila bayangan yang dipantulkan dua kali tidak satu garis dengan bayangan yang nampak langsung, maka sextant tersebut mempunyai salah index. Pengujian ini hares kita lakukan setiap scat, yaitu sebelum bertolak belakang dengan arah. matahari sehingga cakrawala terlihat sebagai garis yang tajam ( tidak kabur ). Apabila dalam hal kita tidak sempat mengadakan penyetelan dengan maksud salah index dimasukkan dalam perhitungan, maka nonious kita putur sampai cakrawala menjadi satu garis, dicoba penunjukkan pada lembidang busur untuk mendapatkan salah index negatif, sehingga koreksi ditambahkan ( disebut kedudukan no the are) anak panah berada di belakang nol salah indek positip sehingga koreksi dikurangkan ( disebut kedudukan off the are ). Lihat gambar mencari salah index. Bila kita berkehendak mengadakan perbaikan, maka putar 2 (dua) sekrup yang terpasang di tepi bawah rumah cermin kecil itu. Tentang kesejajaran sumbu teropong.dengan bidang kerangka. Apabila garis pandang teropong.tidak sejajar dengan bidang kerangka sextant, maka akan terjadi apa yang disebut dengan salah kolimasi ( error of Collimation ) dan mengakibatkan tinggi ukur akan lebih besar dan tinggi yang sebenamya. Untuk menentukan sejajar tidaknya sumbu teropong terhadap bidang kerang sextant ada beberapa cara yang dapat ditempuh

Cara pertama, taruh sextant diatas meja yang benar- benar datar, tentukan jarak antara bidang sextant dengan titik pusat sumbu teropong. Buat garis searah dan setinggi bidang sextant pada dinding diatas, garis pertama dibuat garis lagi dengan jarak sama dengan jarak kerangka sextant terhadap sumbu teropong. -Amati garis kedua pada teropong. Apabila garis tampak pada pusat teropong maka sumbu teropong sejajar dengan bidang kerangka sextant. Cara yang lain ialah dengan mempergunakan dua bintang, masukkan teropong pada penyangganya. Amati 2 (dua ) bintang yang jaraknya sama dengan 90 atau lebih. Bawalah bayangan bintang yang dipantulkan 2 ( dua) kali atau bayangan yang nampak langsung hingga : berimpit di dekat pinggiran (entah kiri atau kana) medan pandangan ( pinggir alas atau bawah jika sextant dalam kedudukan mendatar). Miringkan sextant sehingga bintang - bintang itu berada di dekat pinggiran lawannya. Apabila kedua bintang itu masih berimpit, hal itu menandakan sumbu terpotong sejajar dengan bidang kerangka sextant. Apabila kedua bintang itu masih berimpit, hal ini menandakan sumbu terpotong sejajar dengan bidang kerangka sextant, Tetapijika terpisah maka sumbu teropong tidak sejajar bidang kerangka. Sextant penyetelannya sama yaitu dengan memutar-mutar sekrup pengatur yang diperlukan untuk itu. Dan yang terpasang pada penyangga teropong itu. Hal - hal yang perlu diperhatikan. Penentuan kesalahan, tidak hanya didasarkan satu kali pengukuran tetapi harus serentetan pengukuran. Penyetelan tidak perlu berulang-ulang apabila sudah dianggap seksama. Sekali penyetelan seksama dapat digunakan untuk waktu yang lama. Penyetelan ulang bisa dianggap perlu apabila salah index banyak: mempenganihi dalam perhitungan.

Untuk menentukan salah index kita gunakan bends bantu cakrawala dengan catatan dilaksanakan sebelum pengukuran dilakukan. Apabila kita mempergunakan bintang untuk menentukan besarnya salah index. Maka pengujian harus kita lakukan setelah kita melakukan pengamatan-pengamatan sore hari dan sebelum pengamatanpengamatan pagi hari, apabila salah index berubah- ubah, hendaknya kita tidak memutar-mutar sekrup pengatur, cukup kita temukan dahulu small index-nya untuk kemudian dimasukkan dalam perhitungan. Apabila- ada satu bagian dan sekstant yang sus, segera dibawah ke bengkel untuk mendapatkan reparasi. Sekrup-sekrup pengatur] angan wring kali kita putar, sebab akan mempercepat keausan, apabila dalam small index kecil sekali bisa kita abaikan dalam perhitungan. Lihat gambar mencari small index. Memilih sebuah Sextant Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang baik, sebuah sekstan harus dipilih seseksama mungkin. Untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang bagus dan sekstan bidang busur harus ringan dan kuat. Bagian - bagian yang bergerak harus kencang. Tetapi lancar geraknya dan tindakan menggeser bagian lainnya. Jika alhidade bergeraknya terlalu kendor maupun terlalu kencang kemungkinan porosnya tidak tegak lurus terhadap bidang kerangka sekstan. Teropong harus dapat dilepas atau. dipasang pada pemegangnya dengan mudah dan harus dapat di fokuskan dengan mudah. Apabila mungkin sebelum ditekuni, small index yang tertera harus diuji dulu pada saat memilih sebuah sekstran.

Sehubungan dengan itu, maka sekstan dalam penggunaan pengamatan ketinggian. benda angkasa, besarnya busur sekstan itu sudah cukup. memadai apabila besar 90 atau sedikit lebih besar. Buser yang lebih besar diperlukan kita barns melakukan pengamatan- pengamatan lewat kapal ataupun melakukan pengamatan terhadap sudut mendatar. Jika sekstan dimaksud bahannya akan diperuntukkan bagi pengamatan pengamatan sudut - sudut mendatar, maka dapat kita pergunakan sekstan yang derajat keseksamaannya rendah. Koreksi - koreksi yang perlu diketahui penikikan Benda Angkasa Koreksi Index Koreksi ini disebabkan oleh kesalahan alai pengecekan telah disebutkan diatas. Koreksi pembacaan on the are berarti anak panah pada " Vernier Alnidade" menunjukkan didepan angka nol sehingga koreksi dikurangi. Koreksi pembacaan On the Are "berarti anak panah menunjukkan dibelakang angka nol, Sehingga sudut lebih dari pembacaan, koreksi index ditambahkan. Koreksi Tinggi Mata Koreksi tinggi mata barns diperhitungkan sebab penilik tidak berada diatas pennukaan air taut, koreksi tinggi mata ini selalu bernilai I bertanda negatip, sebab seorang penilik selalu berdiri diatas deck, atau di anjungan. Koreksi ini dihitung dan ketinggian mata penilik sampai pennukaan lain, tabel koreksi tinggi mata diberikan pada lampiran Almanak Nautika atau pada halaman kulit sebelah dalam. Koreksi tinggi benda angkasa Koreksi ini juga diberikan pada lampiran Almanak Nautika atau pada halaman sampul, yang disebut koreksi ketiga.untuk suatu ketinggian

benda angkasa, Kolom pertama umuk matahari, pada kolom kedua pada halaman yang sama untuk bintang - bintang dan planet. Koreksi Refraksi (Pembiasan) Cahaya yang masuk dan angkasa bebas ke atmosohere yang bertekanan, selalu akan dibiaskan. Demikian juga apabila cahaya memasuki pada permukaan air, sehingga seolah - olah bintang -bintang atau planet - planet tampak lebih tinggi dan pada yang senyatanya Koreksi ini juga selalu negatip. Semidiameter koreksi Seharusnya pengambilan tinggi benda angkasa pada pusatnya. Hal ini tak mungkin dilakukan, dan mungkin hanya pada tepi bawah ( lowenlimb I itu negatip untuk tepi atas Upper limb ). Harga koreksi yang 16 ini ditambahkan setitik di dalam satu tahun karena bentuk bumf pengorbit matahari. Semidiameter koreksi pengambiian tepi bawah, kira-kira ditambahkan 16 koreksi koreksi tinggi mata

Koreksi Parralax Koreksi ini disebabkan perubahan arah dan sebuah benda angkasa, terlihat dari dimana tempat yang berbeda. Kedua tempat tersebut terletak satu titik pusat bumf (sesuai perhitungan di tabel ) dan yang satu di atas permukaan bumf tempat pengawas berada. Sehingga untuk bulan yang lebih dekat (terdekat) dengan bumf dan pada benda-benda angkasa lain, mempunyai koreksi parallax terbesar. Sehingga untuk bulan dibuatkan tabel tersendiri, jika terdapat dalam lampiran Nautika Almanak atau dalam halaman sampul almanak tersebut. Koreksi refraksi, semidiameter dan parallax ini telah dikombinasikan dan disatukan pada koreksikoreksi sekstran ketiga (koreksi tinggi benda) Lihat tabel I. Salah Collimasi adalah salah index yang kits bicarakan di atas. Kesalahan ini disebabkan oleh kedua cermin besar dan kecil tidak pada kedudukan 00"00' 00". Salah excentritas juga termasuk dalam salah index merupakan kesalahan yang disebabkan karena titik pusat lembidang busur tidak pada titik pusat alhidade (lihat gambar) SOAL-SOAL 1. a. gambarkan garis / jalannya Snak pada sekstan, sehingga diperoleh pengukuran sudutnya. b. dan gambar tersebut buktikan bahwa sudut yang diukur adalah sebesar dua kali sudut lembidang busur. 2. Gambarkanlah sebuah sekstan Tromol beserta bagian-bagiannya. 3. Sebutkan semua kesalahan-kesalahan sekstan yang dapat dibetulkan di kapal dan yang tak dapat dibetulkan di kapal, jelaskan. 4. Bagaimana cara membetulkan salah Index sebuah sekstan 5. Bagaimana cara perawatan sekstan di kapal jelaskan. 6. Tergantung dan faktor spa sajakah kesalahan sentris sebuah sekstan.

7. Jelaskan cara mengukur tinggi benda angkasa dengan sekstan tanpa bantuan seseorangpun. 8. Bagaimana cara membaca sekstan sehubungan dengan tinggi ukur. 9. Hasil yang didapat dan pengukuran benda angkasa adalah tinggi ukur bagian mans agar menjadi tinggi sejati, koreksi-koreksi apakah yang hares diperhatikan, jelaskan. 10. a. Sebutkan sekstan tromol menunjukkan (1) + 00 00' 00" (2) 00 o 00' 00" Gambarkan kedudukan pada lembidang busur, tromol dan nonious masing-masing penunjukkan. b. Gambarkan kedudukan sekstan tromol mengenai alhidadenya dan lain-lain bila pembacaannya (1) 36 00' 00" (11) (-) 00 0' 212"