PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP SIKAP INOVATIF GURU DI SMA NEGERI I GUNUNG TULEH KABUPATEN PASAMAN BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
KOMPETENSI SOSIAL GURU GEOGRAFI DI SMA NEGERI SE KABUPATEN PASAMAN BARAT. Aida Fitri 1

Oleh: Sri Arita dan Susi Evanita ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU

PENGARUH DUKUNGAN ORANG TUA, LINGKUNGAN SEKOLAH, DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS X SMA PGRI 1 PADANG

HUBUNGAN PENGUATAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMPN 25 KABUPATEN SOLOK SELATAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATRA BARAT PADANG

Pengaruh Kinerja dan Kreativitas Guru Kimia Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMA se-kabupaten Bulukumba

HUBUNGAN MORAL KERJA DENGAN PELAKSANAAN TUGAS GURU SEBAGAI PENGAJAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 3 KOTA PADANG

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 1 PAYAKUMBUH

HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA BUKITTINGGI

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMA N 1 JEKULO KUDUS. Ade Rustiana 1 Noor Chalifah 2

JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Serjana Pendidikan (STRATA 1) DESI RATNA SARI

Economic Education Analysis Journal

Keywords: Parent and Child Interpersonal Communication, Professional Teacher Competence, Learning Attitude, Learning Achievement

Witan Faestri, Agustina Sri Purnami Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. *Korespondensi:

PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU TERHADAP MINAT BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII DI SMP PESANTREN IMMIM PUTRA MAKASSAR

ABSTRACT Keywords: Learning Discipline, Attention Of Parents, Learning Motivation and Learning Achievement

E-JURNAL. Oleh : AFIFATUL MUSRIFA

PERSEPSI SISWA TENTANG PEMANFAATAN FASILITAS DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Oleh : Rino Yanuardi 84678/2007

Transformasi No. 32 Tahun 2017 Volume I Halaman 1-75

PENGARUH ADVERSITY QUOTIENT (AQ) DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

KONTRIBUSI KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN BANTUL. Artikel Jurnal

JURNAL. Oleh: Yunita Mairani

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU SMK NEGERI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

Economic Education Analysis Journal

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA (EFFECT ON STUDENT MOTIVATION TO LEARN MATHEMATICS ACHIEVEMENT OF STUDENT)

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENGARUH IKLIM SEKOLAH DAN SIKAP SISWA, MELALUI MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR. (Artikel) Oleh: SIS SUBAGYO SAMPUR PRASETYO ( )

PERSEPSI GURU TENTANG PELAKSANAAN FUNGSI KEPALA SEKOLAH SEBAGAI MOTIVATOR DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI (SMA N) KOTA SAWAHLUNTO

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VIII MTsN DURIAN TARUNG PADANG. Oleh: Risa Kurnia Fajri 1, Ardi 2,Helendra 2

HUBUNGAN PARTISIPASI ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 LEMBAH GUMANTI ARTIKEL

E-JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) Oleh : RITNA GUSLIAH

PENGARUH KINERJA GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMP NEGERI 1 RAO SELATAN KABUPATEN PASAMAN

KOMUNIKASI INTERPERSONAL PEGAWAI DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KOTA PADANG

SRI WINARNI Q

PENGARUH MOTIVASI, CARA BELAJAR DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP N 4 KOTO XI TARUSAN JURNAL.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS RIAU

E-JURNAL. Oleh : NECI DESWITA SARI

KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 PADANG ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN KOMUNIKASI DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA

PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI GAYA MENGAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN GURU EKONOMI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA JURUSAN IPS MAN LUBUK ALUNG

PERSEPSI GURU TENTANG PELAKSANAAN SUPERVISI OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMK NEGERI SE-KECAMATAN LUBUK BEGALUNG PADANG ARTIKEL ILMIAH.

E-JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) Oleh : RUSPA DINA

KONTRIBUSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU SMP DI KOTA PADANG

Fetrianis Jurusan/Program Studi Administrasi Pendidikan FIP UNP ABSTRACS

PENGARUH BENTUK TES FORMATIF DAN SIKAP BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MEMBACA BAHASA ARAB

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL ST DAN TS DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BERPRESTASI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG KEADAAN LINGKUNGAN FISIK SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR

HUBUNGAN PERHATIAN ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS-TUGAS SEKOLAH

E-JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) Oleh : WENI YUNIARTI

PERBEDAAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MEDIA CHART PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

KONTRIBUSI PENGUASAAN KOMPETENSI GURU MELALUI PLK TERHADAP MINAT MENJADI GURU BAGI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN FT-UNP ABSTRACT

PERBEDAAN HASIL BELAJAR EKONOMI MENERAPKAN STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE DAN STRATEGI LEARNING START WITH A QUESTION HILMARISA 2008/02393

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR, KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KESIAPAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA N 5 PADANG E-JURNAL

PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN GUNUNG TUJUH KERINCI ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGUATAN GURU DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK PERBANKAN RIAU. Oleh: FITRI LOVITA 2008 / 05655

SEMANGAT KERJA GURU DI SMK NEGERI KABUPATEN SOLOK SELATAN

PELAKSANAAN DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR DAN PENGAJARAN REMEDIAL OLEH GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

E-JURNAL. Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar. Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1) WINDA AGUSTIN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

MOTIVASI MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN STUDI DI JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG. Oleh: YULIANI 57617/2010

Wiwin Sholikhah UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA Abstrak

Andi H. Tegelon 1, Muh. Amir Arham 2, Ivan R. Santoso 3 Jurusan Pendidikan Ekonomi ABSTRAK

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS. Eddi Artanti Puji Lestari L.A

KOMITMEN GURU SERTIFIKASI DALAM MELAKSANAKAN TUGAS MENGAJAR DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KECAMATAN PAUH PADANG

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 23 PADANG Oleh:

ABSTRACT. Keywords: Group Counseling Services, Learning Mathematics Motivation

UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI GURU DALAM MENGAJAR DI SEKOLAH

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI IPS DI SMA N 1 TEMBILAHAN HULU KABUPATEN INDRAGIRI HILIR JURNAL

MOTIVASI KERJA GURU DALAM PELAKSANAAN TUGAS MENGAJAR DI SMK NEGERI KOTA BUKITTINGGI

HUBUNGAN EFIKASI DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK SMP NEGERI 1 PANTI KAB. PASAMAN

KOMPETENSI SOSIAL GURU, IKLIM KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU SMA

PELAKSANAAN FUNGSI KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DI SEKOLAH DASAR NEGERI (SDN) KECAMATAN SUNGAI TARAB KABUPATEN TANAH DATAR

PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASAMAN BARAT. Elizar Ramli 1

PENGARUH KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 1 TILATANG KAMANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

P R O G R A M P A S C A S A R J A N A

PENGARUH BAHAN AJAR MODUL REMEDIAL TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA. (Artikel) Oleh DEWI CITRA HANDAYANI

PROFIL KOMUNIKASI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Pada Peserta Didik Kelas XI SMA N 2 Koto Baru Kab. Dharmasraya) ARTIKEL

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MENJAHIT PADA SISWA SMPN 2 MOJOGEDENG KABUPATEN KARANGANYAR

DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA N 11 KOTA JAMBI. Benar Sembiring 1 Diliza Afrila 2

PENGARUH MOTIVASI DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA (STUDI KASUS STIT-YAPTIP PASAMAN BARAT) Nia Satrian 1 ABSTRACT

Sunarti MI Al-Istiqamah Banjarbaru, Abstract

PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI KABUPATEN SIJUNJUNG

E-JURNAL. Oleh : ERIK NOVRIZAL

Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

Siswanto 1), Ayu Bidiawati 2) dan Fauziah 3) Abstrak

Oleh ABSTRAK. Kata Kunci: Kecerdasan Emosional, Disiplin Belajar, Motivasi Belajar, Indeks Prestasi Kumulatif

BAB I PENDAHULUAN. daya yang terpenting adalah manusia. Sejalan dengan tuntutan dan harapan jaman

Ananda Maha Putri 1), Linda Fitria 2) Progarm Studi Bimbingan dan Konseling UPI YPTK Padang

OLEH : DELVIZA SURYANI

PERSEPSI TENTANG JAM PELAJARAN TAMBAHAN HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS UNGGULAN DAN REGULER

KONTRIBUSI KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN PADANG TIMUR


VOLT. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro. Journal homepage: jurnal.untirta.ac.id/index.php/volt Vol 1, No. 2, Oktober 2016,

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR, EFIKASI DIRI DAN DISIPLIN TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI DI SMA PGRI 4 PADANG JURNAL

JURNAL. Reni

JURNAL HENDRI NST

Transkripsi:

PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP SIKAP INOVATIF GURU DI SMA NEGERI I GUNUNG TULEH KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL OLEH : MHD KASRIL 2006 / 77628 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013

PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP SIKAP INOVATIF GURU DI SMA NEGERI 1 GUNUNG TULEH KABUPATEN PASAMAN BARAT Effect of Interpersonal Commmunication and Achievement Motivation Teacher Attitudes Toward Innovative Teacher in SMA Negeri 1 Gunung Tuleh West Pasaman Mhd. Kasril Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar Padang Email : mhdkasril@yahoo.com ABSTRAK Komunikasi interpersonal guru mempunyai pengaruh yang besar terhadap sikap inovatif guru, motivasi berprestasi termasuk salah satu faktor faktor yang mempengaruhi sikap inovatif guru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh komunikasi berprestasi terhadap sikap inovatif guru di SMA Negeri 1 Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat. Berdasarkan permasalahan yang akan diteliti maka jenis penelitian ini adalah deskriptif. Data dalam penelitian ini diperoleh dari data primer dan data sekunder berasal dari pengisian angket dari guru. Berdasarkan hasil pengolahan data ini disimpulkan bahwa komunikasi berprestasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap inovatif guru di SMA Negeri 1 Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat. Untuk itu disarankan kepada guru guru di SMA Negeri 1 Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat untuk dapat meningkatkan komunikasi interpersonal guru, dan meningkatkan motivasi berprestasinya, sehingga akan meningkatkan sikap inovatif guru. Kata kunci : Komunikasi interpersonal guru, Motivasi berprestasi, Sikap inovatif guru. ABSTRACT Interpersonal communication teachers have considerable influence on the innovative attitude of teachers, achievement motivation is one of the factors that influence the innovative attitude of teachers. The research objective was to determine whether there is an influence of interpersonal communication and motivation outstanding teacher of the attitudes of teachers in innovative SMA 1 Pasaman tuleh mountain west. Based on the issues that will be examined then this type of research is deskriptive. The data in this study were obtained from the primary data and secondary data from the teacher questionnaire filling. Based on the results of data proscessing can be concluded that teacher communication interpersonal and achievement motivation and significant positive effect on the attitude of teacher in innovative SMA Negeri 1 Tuleh Mountain West Pasaman. It is recommended to teachers - teachers in SMA Negeri 1 Tuleh Mountain West Pasaman for teachers to improve interpersonal communication, and increase motivation underachievement, thereby increasing the innovative attitude of teachers. Keywords : Teacher interpersonal communication, Achievement motivation, Innovative attitude of taechers.

PENDAHULUAN Komunikasi merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari, terutama dalam kegiatan pengajaran bagi seorang guru. Apabila dalam komunikasi bersikap saling terbuka, setiap pribadi akan bisa saling belajar. Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang dilakukan antar pribadi. Dalam berkomunikasi, sikap sikap etis dan konsentrasi pada komunikan akan memudahkan kontrol pribadi. Dengan adanya komunikasi interpersonal yang terjalin dengan baik akan mudah mengubah sikap, pendapat, dan sikap komunikan karena merasa diperhatikan dan dipercayai. Komunikasi interpersonal yang terjadi di sekolah-sekolah akan terbentuk melalui pola interaksi yang terjalin antara guru dengan guru. Apabila komunikasi antar mereka berjalan lancar karena dengan komunikasi yang terbuka dan luwes, maka hal ini meningkatkan motivasi berprestasi guru. Dalam proses motivasi berprestasi harus dilakukan komunikasi yang baik. Miftah Thoha (2004:36) mengemukakan salah satu cara untuk memahami sifat-sifat manusia ialah dengan menganalisis kembali prinsipprinsip dasar yang merupakan salah satu bagian daripadanya. Dengan komunikasi interpersonal yang harmonis di antara guru akan dapat menumbuhkan rasa senang guru dalam mengajar sehingga meningkatkan prestasi guru. Dengan adanya komunikasi yang harmonis antar guru akan dapat meningkatkan motivasi berprestasi guru, karena dengan komunikasi tersebut akan dapat menumbuhkan sikap percaya diri pada guru, merasa dihargai, dan diakui kemampuannya. Dengan demikian akan meningkatkan motivasi berprestasinya untuk melaksanakan tugasnya. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa komunikasi interpersonal berpengaruh terhadap motivasi berprestasi guru. Tujuan SMA Negeri 1 Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat adalah mengantarkan anak didik ke dunia ilmu pengetahuan yang berkembang dengan melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, efisien, dan inovatif. Tujuan ini dapat tercapai apabila semua guru di sekolah memiliki komunikasi yang baik dan saling mendukung secara langsung ataupun tidak langsung dalam kegiatan pembelajaran. Komunikasi interpersonal yang terjalin dengan baik akan lebih mendukung dalam pencapaian tujuan penngajaran. Dalam dunia akademik guru menjalin komunikasi horizontal dengan semua guru yang ada di sekolah. Komunikasi horizontal ini berlangsung antara guru yang mendukung dalam kelancaran pengajaran guru. Dengan komunikasi interpersonal yang terjalin dengan baik guru akan lebih mudah dalam mengkomunikasikan kebutuhan, permasalahan atau problem yang dialami baik tentang kegiatan akademik maupun di luar akademik yang mengganggu kelancaran pengajaran. Berdasarkan pengamatan penulis, sebagian guru masih ada yang agak sulit menyampaikan kebutuhannya karena kurang terjalinnya komunikasi. Kurang terjalinnya komunikasi interpersonal guru mengakibatkan keengganan guru bertanya terhadap informasi yang telah disampaikan oleh kepala sekolah, walaupun terkadang ada

informasi yang kurang jelas atau kurang mengerti. Rendahnya motivasi berprestasi ini salah satunya dapat dilihat dari jumlah guru mata pelajaran yang mengikuti berbagai lomba bidang studi. Rendahnya motivasi berprestasi akan mempengaruhi sikap inovatif guru. Bentuk-bentuk komunikasi yang digunakan di sekolah pada umumnya berlangsung secara interpersonal. Komunikasi interpersonal dapat digunakan untuk mencapai tujuan akhir dari kegiatan di sekolah di mana perannya sebagai prasarana untuk mengubah pribadi setiap anak didik agar sesuai dengan tujuan pendidikan. Menurut Fiedler (2002:126) dengan adanya komunikasi interpersonal yang terjalin dengan baik akan menciptakan komunikasi yang harmonis dapat meningkatkan motivasi berprestasi guru sehingga guru dapat melaksanakan tugasnya dengan semaksimal mungkin. Malayu S.P (2007:121) menjelaskan usaha yang dilakukan oleh guru untuk memenuhi kebutuhan tenaga kependidikan dengan jalan memperhatikan kondisi fisiknya, memberikan rasa aman, menunjukkan bahwa guru memperhatikan mereka, mengatur pengalaman sedemikian rupa sehingga setiap guru berprestasi. Selain dari itu yang menyebabkan prestasi guru itu rendah ialah kurangnya kemampuan guru untuk melakukan penelitian tindakan kelas yaitu dari 62 orang guru hanya sebesar 4,84 % atau 3 orang guru yang mampu melakukan penelitian tindakan kelas. Hal ini berarti bahwa kurangnya inisiatif guru untuk memperbaiki mutu proses belajar mengajar, sehingga menyebabkan kurangnya prestasi guru dalam mengajar. Fenomena tersebut merupakan permasalahan yang ditemui di lapangan, di mana dapat digambarkan bahwa guru masih memiliki sikap inovatif yang rendah diduga akibat motivasi berprestasi yang rendah dan komunikasi interpersonal guru yang kurang terjalin dengan baik. Bertitik tolak dari permasalahan tersebut, penulis tertarik untuk mengangkat penelitian ini dengan judul: Pengaruh Komunikasi Interpersonal Guru dan Motivasi Berprestasi Terhadap Sikap Inovatif Guru di SMA Negeri 1 Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat. Manfaat penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi sekolah yang diteliti (SMA Negeri 1 Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat) sebagai pengukuran dan alat evaluasi terhadap komunikasi interpersonal guru, motivasi berprestasi, dan sikap inovatif guru. Bagi peneliti selanjutnya, dapat menggunakan informasi yang ada dalam melakukan penelitian lebih lanjut tentang komunikasi interpersonal guru, motivasi berprestasi, dan sikap inovatif guru. KAJIAN TEORI A. Sikap Inovatif Guru Sikap inovatif hendaklah dimiliki oleh setiap guru.muller (2002:25) mengemukakan sikap inovatif guru merupakan kecenderungan yang dimiliki guru terhadap reformasi pendidikan dan pembaruan kurikulum dan penerapan metode mengajar yang tergantung pada guru dalam mengajar. B.Komunikasi Interpersonal Menurut Muhammad (2002:159) mengartikan komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi di antara satu orang dengan paling kurang

seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat diketahui balikannya. Selanjutnya Koenjoroningrat, dkk (2003:79) mengatakan komunikasi interpersonal adalah hubungan sosial yang terwujud karena adanya interaksi antar individu. Di samping itu menurut Thoha (2004:166) mengatakan bahwa komunikasi interpersonal adalah sebagai proses penyampaian pesan atau berita yang dilakukan oleh seseorang dan diterimanya berita tersebut oleh orang lain tau kelompok kecil dari orang-orang, dengan suatu akibat dan umpan balik yang segera. C.Motivasi Berprestasi Menurut McCelland (2002) dalam Djiwandono (2003:158) mengatakan motivasi berprestasi merupakan ambisi dalam situasi wajar yang dapat dihubungkan dengan tujuan untuk mencapai prestasi. Wainer (2001) yang dikutip Djiwandono (2002:161) mengemukakan bahwa guru yang bermotivasi akan tetap melakukan tugas lebih lama dari pada guru yang kurang tinggi motivasinya untuk berprestasi, bahkan sesudah mengalami kegagalan dan menghubungkan kegagalan dengan tidak atau kurang berusaha. METODE PENELITIAN Berdasarkan kepada permasalahan yang akan diteliti, maka penelitian ini tergolong pada jenis penelitian deskriptif. Melihat jumlah populasi yang cukup besar, maka pengambilan sampel dilakukan dengan teknik proporsional random sampling, Dimana sampel diambil secara acak. Untuk teknik pengumpulan data penelitian ini digunakan dengan cara melakukan observasi awal sehingga didapatkan data sekunder dan kemudian dengan cara penyebaran angket maka nantinya diperoleh data primer. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.Pengaruh Komunikasi Interpersonal Guru dan Motivasi Berprestasi Terhadap Sikap Inovatif Guru di SMA Negeri I Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat Berdasarkan hasil pengolahan data melalui analisis jalur dengan program SPSS versi 15.0 didapat bahwa komunikasi interpersonal guru dan motivasi berprestasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap sikap inovatif guru di SMA Negeri I Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat. Dari hasil analisis yang dilakukan terlihat bahwa komunikasi interpersonal guru dan motivasi berprestasi berpengaruh signifikan terhadap sikap inovatif guru, di mana nilai F hitung > F tabel yang berarti H a diterima dan H 0 ditolak, artinya secara bersama-sama variabel komunikasi berprestasi berpengaruh secara signifikan terhadap sikap inovatif guru di SMA Pasaman Barat. Besarnya sumbangan yang diberikan oleh variabel komunikasi berprestasi secara bersama-sama terhadap sikap inovatif guru di SMA Negeri I Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat adalah sebesar 88,00% (lihat lampiran model summary) dengan asumsi variabelvariabel lain tidak diteliti dianggap tetap. Hal ini berarti semakin tinggi komunikasi berprestasi guru, maka semakin tinggi pula sikap inovatif guru. Dalam rangka meningkatkan sikap inovatif guru, maka harus diawali dengan peningkatan komunikasi

berprestasi dari dalam diri seorang guru tersebut. Guru yang memiliki komunikasi berprestasi yang tinggi akan dapat meningkatkan sikap inovatif guru tersebut. Hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Usman (2002:27) mengemukakan sikap inovatif guru merupakan serangkaian tingkah laku yang saling berkaitan dilakukan dengan perubahan dan pembaharuan dalam situasi tertentu serta berhubungan dengan tingkah laku dan perkembangan siswa untuk mencapai tingkat pengajaran. Hal ini sejalan dengan pendapat Muller (2002:25) yang mengemukakan bahwa sikap inovatif guru merupakan kecenderungan yang dimiliki guru terhadap reformasi pendidikan dan pembaruan kurikulum dan penerapan metode mengajar yang tergantung pada guru dalam mengajar. Jika guru memiliki sikap inovatif, guru tersebut akan kreatif memberikan pelajaran pada siswa, membuat modul yang kreatif, membuat rencana pengajaran yang kreatif, diharapkan nantinya akan memberikan hasil yang maksimal pada siswa yang pada akhirnya akan meningkatkan sikap inovatif guru. Berdasarkan deskripsi variabel komunikasi interpersonal guru diperoleh bahwa rerata variabel komunikasi interpersonal guru sebesar 4,04 dengan TCR 80,74% yang mengindikasikan bahwa komunikasi interpersonal guru di SMA Pasaman Barat berada pada kategori baik. Rerata variabel motivasi berprestasi guru diperoleh sebesar 4,00 dengan TCR sebesar 80,08% yang mengindikasikan bahwa motivasi berprestasi guru di SMA Pasaman Barat berada pada kategori baik. Sedangkan rerata variabel sikap inovatif guru diperoleh sebesar 4,07 dengan TCR sebesar 81,42%, yang mengindikasikan bahwa sikap inovatif guru di SMA Pasaman Barat berada pada kategori baik. Dengan demikian ketiga variabel dalam penelitian ini berada pada kategori baik jika dilihat dari TCR. 2. Pengaruh Komunikasi Interpersonal Guru Terhadap Motivasi Berprestasi di SMA N I Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat Berdasarkan hasil pengolahan data melalui analisis jalur dengan menggunakan program SPSS versi 15.0 diperoleh bahwa komunikasi interpersonal guru memberikan pengaruh yang positif terhadap motivasi berprestasi di SMA Negeri I Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat. Dari hasil pengujian hipotesis dapat dilihat bahwa komunikasi interpersonal guru berpengaruh signifikan terhadap motivasi berprestasi, di mana t hitung > t tabel atau (7,457 > 2,030) pada taraf signifikansi α = 0,05. Maka hipotesis yang diajukan diterima artinya komunikasi interpersonal guru berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap motivasi berprestasi guru di SMA Negeri I Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat. Hal ini berarti jika komunikasi interpersonal guru ditingkatkan, maka motivasi berprestasi guru akan meningkat sebesar 0,420. Hal ini sebagai mana yang diungkapkan oleh Wainer (dalam Djiwandono, 1989:161) bermotivasi berprestasi akan tetap melakukan tugas lebih lama dari pada guru yang kurang tinggi motivasinya untuk berprestasi, bahkan sesudah mengalami kegagalan dan menghubungkan kegagalan dengan tidak atau kurang berusaha. Pendeknya guru yang termotivasi untuk mencapai prestasi ingin dan mengharapkan untuk

sukses dan jika mereka gagal, mereka akan berusaha lebih keras lagi sampai mereka sukses. Lebih lanjut lagi Anaswir (dalam Hendrifullah, 2006:19) mengemukakan bahwa orang (dalam hal ini ialah guru) yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi akan selalu melihat hubungan antara usaha yang ia lakukan dengan hasil yang diperolehnya. Ia menganggap bahwa kerja keras akan membawa kepada keberhasilan yang memuaskan. Sebaliknya pekerjaan yang dilakukan tanpa usaha maksimal dan tanpa kerja keras akan membawa kepada kegagalan. Di samping itu orang yang mempunyai motivasi rendah jika mengalami kegagalan maka semangat kerjanya kemungkinan besar akan menurun dan menjadi lebih malas untuk berprestasi. Freud (dalam Sardiman, 2004:83) mengungkapkan bahwa ciri-ciri seseorang (dalam hal ini ialah guru) yang memiliki motivasi adalah tekun menghadapi tugas (bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai), ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa), tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang dicapainya), menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah, lebih senang bekerja mandiri, dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu), tidak mudah melepaskan apa yang telah diyakini itu, senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal, sehingga akan menimbulkan komunikasi interpersonal. SIMPULAN 1. Komunikasi interpersonal guru berpengaruh signifikan terhadap motivasi berprestasi di SMA Negeri I Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat, dengan taraf signifikan 0,000 < 0,05. Hal ini berarti semakin tinggi komunikasi interpersonal guru maka akan semakin tinggi pula motivasi berprestasi guru. 2. Secara bersama-sama komunikasi berprestasi berpengaruh secara signifikan terhadap sikap inovatif guru di SMA Negeri I Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat, dengan taraf signifikan 0,000 < 0,05. Hal ini berarti semakin tinggi komunikasi berprestasi maka akan semakin tinggi pula sikap inovatif guru di SMA Negeri I Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat. 3. Pengaruh variabel komunikasi interpersonal guru terhadap sikap inovatif guru secara langsung sebesar 32,83%. Pengaruh tidak langsung komunikasi interpersonal guru terhadap sikap inovatif guru melalui motivasi berprestasi sebesar 18,75%. Pengaruh motivasi berprestasi terhadap sikap inovatif guru secara langsung sebesar 17,64%. Pengaruh variabel lain terhadap motivasi berprestasi sebesar 62,69%, sedangkan pengaruh variabel lain terhadap sikap inovatif guru sebesar 34,64%. Rata-rata skor variabel komunikasi interpersonal guru sebesar 4,04 dengan tingkat pencapaian 80,74%. Rata-rata skor variabel motivasi berprestasi sebesar 4,00 dengan tingkat pencapaian 80,08%. Sedangkan rata-rata skor variabel sikap inovatif guru sebesar

4,07 dengan tingkat pencapaian 81,42%. SARAN 1. Untuk meningkatkan komunikasi interpersonal guru, guru-guru di SMA Negeri Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat hendaknya: berusaha terbuka kepada kepala sekolah dan teman sejawat terhadap permasalahan yang terjadi, memberikan perhatian khusus atas masalah yang dihadapi oleh orang lain, tidak saling curiga terhadap guru yang lain, berupaya memahami perasaan dan sikap orang lain, memberikan penguatan kepada teman yang membutuhkan pertolongan serta memberikan perhatian yang sungguh-sungguh ketika berkomunikasi dengan orang lain. 2. Untuk meningkatkan motivasi berprestasi guru, guru-guru di SMA Pasaman Barat hendaknya: berusaha menggunakan berbagai metode pembelajaran yang berdasarkan kondisi dan kekhasan pokok bahasan dan mendahulukan tugasnya daripada mengikuti kegiatan yang lain, memberikan materi remedial di luar jam pelajaran, bekerja semaksimal mungkin walaupun tidak diserahkan tanggung jawab kepada guru tersebut, dan mampu menyelesaikan tugas tepat pada waktunya. 3. Untuk dapat meningkatkan sikap inovatif guru, guru-guru di SMA Pasaman Barat hendaknya: terbuka untuk memahami isu-isu baru pendidikan, menerapkan pendekatan yang sesuai dengan perkembangan siswa, berusaha menerapkan gagasan-gagasan atau ide-ide baru dalam pendidikan dan pengajaran, berusaha memperbaharui metode pengajaran di dalam kelas dan berupaya menemukan metode pembelajaran yang tepat sehingga dapat membuat siswa belajar lebih kreatif. DAFTAR PUSTAKA Djiwandono, dan Sri Esti Wuryani. 1989. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud DIKTI. Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Organisasi dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas. Jakarta: Bumi Aksara. Hendrifullah. 2006. Kontribusi Motivasi Berprestasi dan Pembinaan Kreativitas Guru SMP Negeri Kecamatan Matur. (Tesis). Padang; Pascasarjana UNP. Muhammad, Arni. 2000. Komunikasi Organisasi. Jakarta: P2LPTK. Muller, Daniel. J. 2002. Sikap Sosial: Buku untuk peneliti dan Praktisi. Jakarta: Remaja Rosdakarya. Thoha, Miftah. 2000. Sikap Organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Usman, Uzer. 1996. Menjadi Guru Yang Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.