Modifikasi Antena Televisi Jenis Yagi Sebagai Penguat Sinyal Modem Menggunakan Sistem Induksi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN ANTENA YAGI UDA 11 ELEMEN PADA FREKUENSI MHz (TVONE) MENGGUNAKAN SOFTWARE NEC-Win Pro V e

RANCANG BANGUN ANTENA YAGI MODIFIKASI OMNIDIRECTIONAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENERIMA SIARAN TELEVISI ULTRA HIGH FREQUENCY

DESIGN ANTENA YAGI UDA UNTUK FREKUENSI 759,25 MHz UNTUK APLIKASI PADA METRO TV MENGGUNAKAN SOFTWARE NEC-Win Pro V e

Rancang Bangun Dan Analisis Antena Yagi 11 Elemen Dengan Elemen Pencatu Folded Dipole Untuk Jaringan VOIP

PERANCANGAN ANTENA HELIX PADA FREKUENSI 433 MHz

BAB 10 ULTRA HIGH FREQUENCY ANTENNA. Mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan/tertulis mengenai jenis-jenis frekuensi untuk

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP YAGI-ARRAY TIGA ELEMEN DENGAN FREKUENSI 642 MHz UNTUK PENERIMA SIARAN TELEVISI

PENGUKURAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK BEBAS PADA AREA URBAN DAN RURAL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MODIFIKASI ANTENA TELEVISI JENIS YAGI SEBAGAI PENGUAT SINYAL MODEM MENGGUNAKAN SISTEM INDUKSI

Perancangan dan Pembuatan Antena Mikrostrip Telur (Egg) Dengan Slot Lingkaran Pada Frekuensi Ultra Wideband (UWB)

RANCANG BANGUN ANTENA YAGI

BAB III. PERANCANGAN ANTENNA YAGI 2,4 GHz

SIMULASI MODEL INDOOR CEILING MOUNT ANTENNA SEBAGAI PENGUAT SINYAL WI-FI MENGGUNAKAN SIMULATOR ANSOFT HFSS V10.0

PERANCANGAN ANTENA DUAL CIRCULAR LOOP SEBAGAI PENERIMA SIARAN TELEVISI DIGITAL PADA RENTANG FREKUENSI UHF (ULTRA HIGH FREQUENCY)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANCANG BANGUN ANTENA YAGI SEBAGAI PENGUAT SINYAL MODEM 4G LTE BERDASARKAN FREKUENSI 1800 MHZ

Varian Antena Dipole dan Monopole

Implementasi Antena dan Perancangan Robot Sederhana dari Bahan Daur Ulang di Sekolah Tunas Alam Bekasi

VARIAN ANTENA DIPOLE DAN MONOPOLE

ANALISA ANTENA DIPOLE-λ/2 PADA MODUL PRAKTIKUM B4520 MENGGUNAKAN SIMULATOR ANSOFT HFSS VERSI 10.0 DAN CST MICROWAVE STUDIO 2010

RANCANG BANGUN ANTENA YAGI-UDA COHEN-MINKOWSKI PADA FREKUENSI 433MHz

MENYEMPURNAKAN SIARAN TELEVISI MOBIL DENGAN INOVASI ANTENA

Makalah Peserta Pemakalah

RANCANG BANGUN ANTENA BICONICAL UHF UNTUK APLIKASI KANAL TV

BAB II TINJAUAN TEORITIS

RANCANG BANGUN ANTENA YAGI UDA UNTUK MEMPERKUAT SINYAL WIRELESS FIDELITY (WI-FI) FREKUENSI 2,4 GHz PADA JARAK 300 METER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Antena merupakan suatu bagian yang mutlak diperlukan dalam sistem

PERANCANGAN ANTENA DUAL CIRCULAR LOOP SEBAGAI PENERIMA SIARAN TELEVISI DIGITAL PADA RENTANG FREKUENSI UHF (ULTRA HIGH FREQUENCY)

Materi II TEORI DASAR ANTENNA

RANCANG BANGUN ANTENA YAGI 2,1 GHz UNTUK MEMPERKUAT PENERIMAAN SINYAL 3G

RANCANG BANGUN MOTOR PENGGERAK AKTUATOR PADA ANTENA PARABOLA

RANCANG BANGUN AMBIENT ELECTROMAGNETIC HARVESTING PADA FREKUENSI TV BROADCASTING UNTUK TRANSFER DAYA NIRKABEL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Penelitian

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

BAB I PENDAHULUAN. teknologi tanpa kabel (wireless) menyebakan para perancang antena agar merancang

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP DIPOLE UNTUK FREKUENSI 2,4 GHz

DESAIN DAN PEMBUATAN ANTENA LOG PERIODIC DIPOLE ARRAY PADA RENTANG FREKUENSI MHz DENGAN GAIN 8,5 dbi

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Telekomunikasi Radio. Syah Alam, M.T Teknik Elektro STTI Jakarta

RANCANG BANGUN ANTENA 2,4 GHz UNTUK JARINGAN WIRELESS LAN

BAB 8 HIGH FREQUENCY ANTENNA. Mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan/tertulis mengenai jenis-jenis frekuensi untuk

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

DESAIN ANTENA TEKNOLOGI ULTRA WIDEBAND

PENGUJIAN DAYA PANCAR ANTENA YAGI TERHADAP EMPAT JENIS ANTENA PENERIMA

Jenis-jenis Antena pada Wireless

IMPLEMENTASI AMBIENT ELECTROMAGNETIC HARVESTING PADA FREKUENSI TV BROADCASTING UNTUK MENGHASILKAN ENERGI LISTRIK MELALUI TRANSFER DAYA TANPA KABEL

BAB I PENDAHULUAN. global untuk komunikasi bergerak digital. GSM adalah nama dari sebuah group

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh informasi baik dari manusia maupun dunia maya semakin

Pengembangan Antena Yagi Sebagai Repeater dalam Ruangan Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh Gelar Ahli Madya Komputer

ANALISIS ANTENA BOWTIE PADA FREKUENSI MHZ UNTUK TV DIGITAL DI INDONESIA ANTENNA AT RANGE FREQUENCY FOR DIGITAL TV INDONESIA

RANCANG BANGUN ANTENA PLANAR MONOPOLE MIKROSTRIP UNTUK APLIKASI ULTRA WIDEBAND (UWB)

Perancangan Dan Implementasi Antena Yagi 2.4 GHz Pada Aplikasi WIFI (Wireless Fidelity)

Unjuk Kerja Antena UWB Egg Berdasarkan Dimensinya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

[Type the document title]

ANTENA MIKROSTRIP MONOPOLE PITA LEBAR SEGI EMPAT UNTUK APLIKASI DVB-T

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Desain Antena Helix Dan Loop Pada Frekuensi 2.4 GHz Dan 430 MHz Untuk Perangkat Ground Station Satelit Nano

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA MIKROSTRIP 4 LARIK DIPOLE PADA FREKUENSI 3,3-3,4 GHZ UNTUK APLIKASI WIMAX

ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN TEKNIK PLANAR ARRAY

BAB I PENDAHULUAN. Penyesuaian impedansi (matching impedance) adalah suatu upaya untuk

BAB IV. Perancangan Dan Realisasi Antena Horn

RANCANG BANGUN ANTENA SLOT OMNIDIRECTIONAL 13 dbi UNTUK APLIKASI WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (LAN) Rahmi Sari Marina Daulay NIM :

Tugas Akhir SIMULASI PERANCANGAN ANTENA YAGI UNTUK APLIKASI WLAN. Oleh : FIRMANTO NIM :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO

Pengaruh Beamwidth, Gain dan Pola Radiasi terhadap Performansi Antena Penerima

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN TEKNIK PLANAR ARRAY UNTUK APLIKASI WIRELESS-LAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA ANTENA MIKROSTRIP. mejelaskan secara tepat mengingat sangat banyaknya faktor yang

IMPLEMENTASI ANTENA YAGI 5 ELEMEN SEBAGAI PENERIMA SIARAN TELEVISI DI BANDUNG KOTA

BAB IV DATA DAN ANALISA

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA CO-PLANAR DENGAN METODE BAND GAP UNTUK PENINGKATAN BANDWIDTH PADA FREKUENSI S-BAND

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial dengan teknologi sebagai media yang digunakan oleh manusia.

Pertemuan 9 SISTEM ANTENA. DAHLAN ABDULLAH

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP PATCH ARRAY SEGI EMPAT TRIPLE BAND PADA FREKUENSI 2,3, 3,3 GHz DAN 5,8 GHz

Rancang Bangun Antena pada Frekuensi TV Broadcasting untuk Optimalisasi Transfer Daya Tanpa Kabel

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015 Id paper: SM142

Optimasi Posisi Antena pada UAV Alap-Alap BPPT menggunakan Computer Simulation Technology

DESAIN DAN PEMBUATAN ANTENA LOG PERIODIC DIPOLE ARRAY (LPDA) PADA RENTANG FREKUENSI MHZ

Perancangan dan Realisasi Antena Mikrostrip 700 MHz Model Patch Circular Dengan Metode Linear Array Sebagai Penerima TV Digital

Kata Kunci: Antena, CCTV, Crown Patch, Slot Lingkaran II. TINJAUAN PUSTAKA I. PENDAHULUAN. 2.1 Antena Mikrostrip

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Penelitian

Mahkota (Crown Antenna) Perencanaan dan Pembuatan Antena UWB (Ultra Wide Band)

BAB 3 ANTENA MIKROSTRIP SLOT SATU DAN DUA ELEMEN DENGAN BENTUK RADIATOR SEGIEMPAT

STUDI PERANCANGAN ANTENA SUSUN MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DUAL-BAND (2.4 GHz dan 3.3 GHz)

Desain Antena Log Periodik Mikrostrip Untuk Aplikasi Pengukuran EMC Pada Frekuensi 2 GHz 3.5 GHz

PERANCANGAN ANTENNA STAR BOLIC SOLUSI MENERIMA SIGNAL WIFI JARAK JAUH

VOTEKNIKA Jurnal Vokasional Teknik Elektronika & Informatika

ALUMUNIUM BAHAN ANTENA UNTUK OPTIMASI TRANSMISI GELOMBANG RADIO

RANCANG BANGUN ANTENA SUSUN MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DUAL BAND (2,3 GHz DAN 3,3 GHz) DENGAN PENGGUNAAN STUB

TUGAS AKHIR TE Desain Antena Log Periodik Mikrostrip untuk Aplikasi Pengukuran EMC pada Frekuensi 2 GHz 3.5 GHz.

TINJAUAN STRUKTUR DAN HASIL GAIN ANTENA YAGI-UDA DALAM APLIKASI-APLIKASI KONTEMPORER PADA FREKUENSI TINGGI. Ade Putu Dilarse 1 Yusuf Darmawan 2

: Widi Pramudito NPM :

Desain dan Pembuatan Antena Whip Dual-Band pada VHF 144 MHz dan UHF 430 MHz untuk Perangkat Transceiver Portabel

Transkripsi:

Januari - Juni 2013 32 Modifikasi Antena Televisi Jenis Yagi Sebagai Penguat Sinyal Modem Menggunakan Sistem Induksi Ivan Nurizal Sakti, Sugeng Purbawanto, Suryono Teknik Elektro, Universitas Negeri Semarang Kampus Sekaran Gunungpati Semarang, 50229 Indonesia Abstrak Antena merupakan perangkat yang memiliki peranan yang sangat penting dalam sistem komunikasi tanpa kabel (wireless). Secara umum fungsi antena adalah sebagai pengubah gelombang yang dilewatkan pada saluran transmisi menjadi gelombang ruang bebas dan sebaliknya. Penelitian ini akan dibuat antena penguat sinyal modem dengan modifikasi antena televisi jenis Yagi yang beroperasi pada frekuensi 800 Mhz. Proses modifikasi dibantu dengan software Yagi calculator. Perubahan terjadi pada bagian driven dari model, ukuran sampai bahan yang digunakan dan bagian relektor. Dari hasil pengujian antena Yagi setelah dimodifikasi dapat disimpulkan antena Yagi dapat digunakan pada modem dan televisi dengan perhitungan menggunakan software Yagi calculator dan disimulasikan menggunakan MMANA-GAL. Diharapkan adanya pengembangan software dan metode modifikasi untuk menghasilkan parameter antena yang lebih akurat. Keywords Modifikasi, antena Yagi, induksi I. PENDAHULUAN Internet merupakan salah satu media yang dapat menyampaikan informasi kepada masyarakat luas, oleh karena itu teknologi internet pun berkembang dengan pesat baik segi teknologi dan bisnis. Namun sekarang kendalanya adalah untuk daerah yang belum terjangkau jaringan internet atau kurang dalam kualitas jaringan internet, maka dapat menghambat masyarakat dalam memperoleh informasi. solusinya adalah dengan memanfaatkan antena televisi jenis Yagi. Secara teori antena televisi bekerja pada frekuensi VHF (Very High Frequency) dan UHF (Ultra High Frequency) sedangkan frekuensi GSM (Global System for Mobile communications)berada pada pita 900 dan 1800 MHz dan CDMA (Code Division Multiple Access)pada pita frekuensi 800 MHz dan 1900 MHz sehingga masih dalam cakupan frekuensi UHF (300 MHz sampai 3 GHz) selain itu antena televisi jenis Yagi mudah didapatkan. Pada penelitian kali ini menggunakan modem CDMA yang bekerja pada frekuensi 800 MHz karena perbedaan frekuensi tersebut dengan frekuensi televisi tidak terpaut terlalu jauh. Agar dapat digunakan untuk semua jenis modem maka digunakan perangkat yang penguatannya menggunakan sistem induksi. Berdasarkan uraian di atas rumusan masalah penelitian ini adalah: (1) Bagaimana mengembangkan antena televisi jenis Yagi supaya bisa digunakan sebagai penguat sinyal modem? (2) Bagaimana merancang perangkat penguat sinyal modem menggunakan sistem induksi? Tujuan dari penelitian ini adalah; (1) Mengembangkan antena televisi jenis Yagi sebagai penguat sinyal modem. (2) Mengembangkan perangkat penguatan sinyal modem menggunakan sistem induksi. II. METODE PENELITIAN Sebagai langkah awal maka perlu adanya identifikasi masalah berkenaan dengan masalah yang dibahas. Kemudian dilakukan studi literatur untuk menentukan ukuran antena yang akan dibuat. Selanjutnya dilakukan observasi dan konsultasi untuk menentukan langkah kedepan, setelah itu dilanjutkan persiapan hardware dan software. Setelah semua siap, melakukan simulasi antena awal (pabrikan) lalu dilanjutkan perhitungan dan modifikasi antena serta melakukan simulasi akhir. 1) Identifikasi Masalah Menggali permasalahan yang ditemukan pada obyek yang diteliti guna mencari solusi yang terkait dengan permasalahan, diantaranya : Antena televisi dapat digunakan sebagai antena penguat sinyal modem. Bagaimana memanfaatkan antena televisi supaya dapat digunakan sebagai antena penguat sinyal modem dengan sistem induksi. 2) Studi Literatur Kegiatan mempelajari dan memahami teknis-teknis pembuatan antena Yagi. Adapun literatur yang digunakan berasal dari buku-buku antena, medan elektromagnetik, artikel tentang pembuatan antena serta jurnal penelitian bidang antena. 3) Observasi dan Konsultasi Untuk menentukan langkah berikutnya dalam penelitian, diperlukan obeservasi sebelum melakukan modifikasi antena serta konsultasi kepada ahli agar hasilnya optimal. 32

Januari - Juni 2013 33 4) Persiapan Persiapan yang dilakukan dalam penelitian berupa persiapan perangkat keras yang berupa laptop, modem CDMA, perangkat induksi, antena Yagi, kabel RG-6 dan perangkat lunak seperti Yagi calculator, MMANA-GAL serta QXDM. 5) Simulasi awal Simulasi awal dilakukan sebelum antena dimodifikasi, sehingga dapat diketahui spesifikasi awal seperti gain, SWR, impedansi dan pola radiasi antena. 6) Perhitngan antena Perhitungan antena menggunakan software Yagi calculator sehingga mendapat ukuran-ukuran antena yang diinginkan dengan mudah. 7) Simulasi akhir Simulasi akhir dilakukan seperti simulasi awal tetapi menggunakan antena yang sudah dimodifikasi. Pengujian ke-1 Pengujian antena sebelum dimodifikasi dilakukan menggunakan antena awal (pabrikan), sehingga dapat diketahui kemampuan antena tersebut terhadap modem. Pengujian antena setelah dimodifikasi dilakukan menggunakan antena yang telah dimodifikasi, sehingga pada hasil akhir dapat dibandingkan dengan antena yang belum dimodifikasi terhadap kemampuan dalam meningkatkan sinyal modem. 8) Modifikasi Antena Modifikasi antena dilakukan setelah hasil perhitungan dari software Yagi calculator diperoleh. 9) Pengujian Ke-2 Modem dan booster tanpa menggunakan antena. 10) Analisis Analisis dan perhitungan dilakukan mengacu dari hasil pengujian dan simulasi. 11) Kebutuhan Perangkat Keras TABEL I KEBUTUHAN PERANGKAT KERAS No Nama Hardware Keterangan 1 Komputer/laptop Mempunyai spesifikasi minimal Prosessor Pentium 4, Ram 512 MB, Port USB 2 Modem CDMA Digunakan sebagai koneksi jaringan dan koneksi ke antena. Menggunakan Huawei EC1261. 3 Induksi Modem Sebagai alat sambungan antara kabel dan modem 4 Antena Yagi (Televisi) Sebaga fungsi utama alat yang digunakan sebagai antena tambahan dengan dimodifikasi. 4 Kabel RG6 Titik catu daya yang menghubungkan antena dengan induksi 6 Roset telepon Sebagai tempat driven diletakan 12) Kebutuhan Perangkat Lunak TABEL II KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK No Nama Software Keterangan 1 Yagi Digunakan untuk menghitung Calculator ukuran antena. 2 MMANA-GAL Dugunakan untuk melakukan simulasi antena. 3 QXDM Digunakan untuk mengukur kuat sinyal yang diterima modem sebelum ataupun sesudah memakai antena 13) Keadaan Awal Antena Gambar 1. Skema pengujian modem dan booster Antena yang sudah dimodifikasi digunakan pada televisi dan booster. Gambar 2. Skema pengujian antena, booster dan televisi Antena yang sudah dimodifikasi digunakan pada modem dan televisi serta ditambah booster. Gambar 4. Keadaan awal antena Gambar 3. Skema pengujian antena, booster, televisi dan modem.

Januari - Juni 2013 34 Elemen TABEL III UKURAN FISIK ANTENA SETELAH PENGUKURAN Panjang Jarak Posisi Boom Reflektor 385-115 Driven 1 383 92 207 Driven 2 323 50 257 Direktor 1 168 90 347 Direktor 2 168 53 400 Direktor 3 168 57 457 Direktor 4 159 60 517 Direkto 5 158 65 582 Direktor 6 158 69 651 Direktor 7 154 75 726 Direktor 8 153 79 805 Direktor 9 153 84 889 Direktor 10 153 92 981 Direktor 11 153 97,5 1078,5 Direktor 12 153 104 1182,5 14) Modifikasi Antena Yagi Dalam penelitian ini, modifikasi antena Yagi melalui beberapa tahapan, yaitu dimulai dengan perhitungan ukuran tiap elemen antena menggunakan software Yagi calculator, lalu dilakukan simulasi menggunakan software MMANA- GAL dan pada monitoring pada pengujian dilakukan menggunakan software QXDM. Gambar 5. Skema antena setelah dimodifikasi 15) Perancangan Perangkat Induksi Untuk sistem induksi, menggunakan kawat email 1mm dililit seperti solenoida dengan bentuk menyesuaikan modem. Perhitungan banyaknya lilitan dengan melihat rumus B = µ 0.I.n Gambar 6. Induksi lilitan kabel III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data hasil pengamatan hasil pengukuran, perhitungan Yagi calculator, simulasi MMANA-GAL dan monitoring menggunakan QXDM dijelaskan sebagai berikut : 1) Simulasi Antena Sebelum Dimodifikasi Gambar 7. Simulasi sebelum dimodifikasi Hasil simulasi pada gambar 6 menunjukan antena sebelum dimodifikasi memiliki gain 10,95 db, front back 6,74 db, Impedansi 350,993 + j644,9 Ohm, SWR 20,6. Dari hasil tersebut, antena tidak dapat bekerja pada frekuensi 800 MHz sehingga tidak bisa digunakan untuk modem. 2) Hasil Perhitungan Yagi Calculator TABEL IV HASIL PERHITUNGAN YAGI CALCULATOR VK5DJ's YAGI CALCULATOR Frekuensi 800,00 MHz Panjang gelombang 375 mm Lebar boom 21,00 mm Diameter direktor/reflektor 8 mm Diameter driven/radiator 3 mm Reflektor Panjang 197 mm posisi pada boom 30 mm Panjang folded dipole 195 Driven/radiator mm, jarak dari reflektor 75 mm posisi pada boom 105 mm Nomer Director 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Panjang 169 167 165 163 161 159 158 156 155 154 152 151 Jarak 28 67 81 95 105 112 118 124 129 135 141 144 TABEL V UKURAN DIREKTOR Posisi Boom 113 201 281 375 480 592 710 834 963 1098 1239 1383 Penempatan 74,0 73,0 72,0 71,0 70,0 69,0 68,5 67,5 67,0 66,5 65,5 65,0 Gain (dbd) 3,6 5,8 7,4 8,6 9,5 10,3 11,0 11,6 12,1 12,6 13,0 13,4 Gain (dbi) 5,8 8,0 9,5 10,7 11,7 12,5 13,2 13,8 14,3 14,8 15,2 15,6

Januari - Juni 2013 35 Ukuran balun (balance unbalance) : 5) Pengujian Antena Gambar 12. Keadaan wilayah Desa Pangkah. Gambar 8. Konstruksi balun 3) Hasil Simulasi Antena Setelah Dimodifikasi Gambar 9. Simulasi setelah modifikasi 4) Hasil Fabrikasi Setelah dilakukan perhitungan menggunakan software Yagi calculator dan disimulasikan menggunakan software MMANA-GAL dihasilkan antena seperti berikut. Gambar 13. Kuat sinyal sebelum menggunakan antena Gambar 14. Pilot energy dan DRC rate requested sebelum menggunakan antena Gambar 10. Elemen terpasang pada antena. Gambar 11. Induksi lilitan tembaga Gambar 15. Kuat sinyal setelah menggunakan antena

Januari - Juni 2013 36 Gambar 16. Pilot energy dan DRC rate requested setelah menggunkaan antena Pengujian menggunakan antena menunjukan pada HDR power QXDM menunjukan kenaikan yang besar. Pada pengujian tenpa antena RX 0 menunjukan angka -93,82db setelah menggunakan antena menjadi -63,91 db. Pada Pilot energy sebelumnya menunjukan -1,76 menjadi -0,47 dan DRC rate requested sebelumnya adalah 1226,8Kbps menjadi 2457,6 Kbps 6) Pengujian pada Televisi Gambar 20. SCTV Gambar 21. RCTI Gambar 17. ANTV Gambar 22. Global Tv Gambar 18. TV One Gambar 23. Trans TV Gambar 19. Metro TV

Januari - Juni 2013 37 Gambar 24. MNC TV Gambar 25. TVRI Gambar 26. Trans 7 Gambar 27. Indosiar Pengujian pada televisi menunjukan hasil yang lumayan bagus karena melihat jarak stasiun relay yang cukup jauh yaitu di Cirebon dan sebagian Jatinegara Tegal. Jernih atau tidaknya suatu channel televisi tergantung dari daya yang dipancarkan oleh stasiun relay. Semakin besar daya yang dipancarkan stasiun relay maka semakin besar pula sinyal yang ditangkap oleh antena penerima. Selain itu pengaruh lingkungan dan rentang frekuensi stasiun relay dengan antena penerima juga berpengaruh terhadap kualitas sinyal. Penggunaan modem bersama televisi tidak mempengaruhi kualitas sinyal pada televisi. Dilihat dari pengujian tersebut, dapat diperoleh data bahwa antena dapat menerima siaran televisi yang bekerja pada frekuensi 518 Mhz sampai 728 Mhz. Pada channel Metro Tv, Trans Tv dan Global Tv merupakan channel yang paling jernih gambarnya karena channel tersebut bekerja pada frekuensi mendekati 800Mhz kecuali Global Tv yang bekerja pada frekuensi 518-524 Mhz karena daya pemancar dari stasiun relay Global Tv sebesar 10KW sehingga gain yang didapat menjadi besar. Pada SCTV walaupun bekerja pada frekuensi 716-722 Mhz (mendekati 800Mhz) tetapi daya yang dipancarkan dari stasiun relay SCTV hanya sebesar 1KW sehingga sinyal yang diperoleh tidak cukup baik begitu juga dangan channel-channel yang lain. Pada dasarnya, antena yagi yang dimodifikasi tersebut bekerja pada jaringan seluler yang menggunakan gelombang yang menghasilkan polarisasi vertikal, sedangkan untuk siaran televisi menggunakan polarisasi horizontal sehingga antena jika digunakan sebagai antena televisi hasil yang diperoleh tidak maksimal (Alaydrus, 2011: 31). IV. PENUTUP Setelah dilakukan perancangan, implementasi pada frekuensi 800 Mhz serta analisis yang dibuat, terdapat kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian, yaitu: Antena televisi jenis Yagi dapat digunakan sebagai penguat sinyal modem dengan modifikasi pada bagian driven dan reflektor sehingga merubah frekuensi kerja antena. Parameter yang dihasilkan dari simulasi adalah impedansi 237 + j54,034 Ω dan pengukuran SWR sebesar 1,27. Hasil monitoring pengujian antena terjadi penguatan pada modem kurang lebih sebesar 20-30 dbm. Perangkat induksi pada modem dapat menggunakan lilitan tembaga yang dililitkan pada modem. Banyaknya lilitan sebanyak 4 lilit dengan ukuran yang menyesuaikan dengan modem. Dari penelitian yang telah dilakukan diharapkan adanya pengembangan perangkat lunak baik untuk menentukan ukuran maupun dimensi serta simulasi untuk mencari parameter-parameter antena yang lebih baik lagi dengan tingkat akurasi yang tinggi sehingga kemampuan antena menjadi maksimal. Pemilihan bahan material untuk antena yang lebih tepat sehingga dapat menghasilkan antena yang lebih sensitif dengan biaya produksi yang terjangkau. Diharapkan perlu diperhatikan alat pendukung lainya seperti impedansi kabel, model induksi dan lain sebagainya agar antena dapat bekerja maksimal. DAFTAR PUSTAKA [1] Alaydrus, M. (2011). Antena; Prinsip & Aplikasi. Yogyakarta: GRAHA ILMU. [2] Balanis Constantine, A. (2005). Antenna Theory Analysis and Design. WILEY. [3] Basuki, Hari Satriyo. (1998). Macam-Macam Sistem Antena Radio Siaran FM. Bulletin IPT, Vol. 1 hal. 2. [4] Budiyanto, J. 2009. Fisika : Untuk SMA/MA Kelas XII. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. p. 298.

Januari - Juni 2013 38 [5] Kusyaman. 2010. Rancang Bangun Antena Yagi 2.4 GHz Untuk Jaringan Wireless LAN. Indonesia : Jurusan Teknik Elektro. Fakultas Teknik. Universitas Komputer Indonesia. [6] Lesmana, Y. -R. (n.d.). ANTENA YAGI untuk 2 m Band. 2. [7] Shen Liang & Kong Jin. 2001. Aplikasi Elektromagnetik. Jakarta: Erlangga. [8] Utomo, Bagus Yoga. 2012. Perancangan Antena Yagi Untuk Optimasi Kuat Sinyal Pada Jaringan CDMA 2000 1X EVDO REV. A Untuk Aplikasi Wireless Broadband di Kawasan Pendidikan Telkom. Indonesia: Politeknik Telkom.