ketidakpuasan masyarakat thd

dokumen-dokumen yang mirip
STANDAR PELAYANAN ORGANISASI

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR PELAYANAN PUBLIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN.

RINGKASAN EKSEKUTIF KAJIAN PENGEMBANGAN SISTEM PERIZINAN PEMANFAATAN SUMBER RADIASI PENGION

PROGRAM DAN KEGIATAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK

Standar Pelayanan Prima Universitas Brawijaya

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PELAYANAN PUBLIK. menyediakan segala apa yang diperlukan oleh orang lain untuk perbuatan

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : KEP/26/M.PAN/2/2004 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dirasakan sangat penting, tidak hanya oleh pemerintah tapi juga oleh

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT KABUPATEN ACEH TENGAH dan BUPATI ACEH TENGAH MEMUTUSKAN :

PEMBENAHAN KINERJA APARATUR PEMERINTAH

Peraturan Bupati Nomor 35 Tahun Oleh : BAGIAN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN SETDA KABUPATEN MOJOKERTO

PELAKSANAAN KEGIATAN

SOSIALISASI PERATURAN MENPANRB BIDANG PELAYANAN PUBLIK

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK DI KABUPATEN SITUBONDO

w w w.bpkp.go.id DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN CAMAT SUMUR BANDUNG KOTA BANDUNG No. 10 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR PELAYANAN PUBLIK KECAMATAN SUMUR BANDUNG KOTA BANDUNG CAMAT SUMUR BANDUNG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2012, No BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN PENGADUAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BARRU TAHUN 2011 NOMOR 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARRU NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PELAYANAN PUBLIK

Sosialisasi dan Workshop Pelaksanaan Reformasi Birokrsi Daerah

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 7 TAHUN 2010

Standar Pelayanan [SP]

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2012

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT

Kebutuhan Pelayanan Publik

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK

KATA PENGANTAR. Achmad Jais Ely, ST, M.Si Kepala SUPM Waiheru Ambon

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 78/Permentan/OT.140/12/2012

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PANGKALPINANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 97 TAHUN : 2009 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 2 TAHUN 2009 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANDA ACEH NOMOR TAHUN 2017

LAPORAN PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT (DUMAS) SEMESTER 1 TAHUN 2017

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

2015, No Indonesia Tahun 2012 Nomor 215, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5357); 3. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 ten

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR

I PENDAHULUAN. kebutuhan penerima layanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundangundangan.

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)

KATA PENGANTAR. Plt. Kepala Pusat PVTPP. Dr.Ir.Agung Hendriadi, M.Eng. NIP

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA,

WALIKOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN,

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

BERITA NEGARA PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA

dilaksanakan pada suatu lembaga layanan publik.

KUESIONER UNTUK PENYELENGGARA

STANDAR PELAYANAN INSPEKTORAT BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 32 TAHUN 2013 PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 35 TAHUN 2014

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 23 Tahun : 2013

BAB III OBJEK PENELITIAN

11 Program Prioritas KIB II

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN LEGALISIR

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : KEP/25/M.PAN/2/2004

pengantar : Pelayanan Publik dan Standar Pelayanan Publik (SPP)

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR PELAYANAN

BUPATI BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 32 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 78 TAHUN 2012 TENTANG

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

jaminan kesehatan nasional. (Kemenkes, 2015).

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYAN PUBLIK

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 78/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN INDEK KEPUASAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN

BAB III ANALISIS DATA DAN HASIL PEMBAHASAN. tahun 2017 dilaksanakan pada tanggal 9 Oktober 2017 di Kantor Kecamatan

SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT (SKM)

PERATURAN KEPALA BADAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KABUPATEN SRAGEN NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG

Inti Muatan Undang Undang No. 25/2009 ttg. Pelayanan Publik

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 8 TAHUN

HASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BB PASCAPANEN. Periode Juli Desember 2015

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEDOMAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BUPATI WONOGIRI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEMENTRIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI PEMBIBITAN TERNAK UNGGUL DAN HPT DENPASAR

HASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BALAI BESAR LITBANG PASCAPANEN PERTANIAN. Periode Januari Juni 2017

Menetapkan 5. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fung

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PERMOHONAN DATA KEPENDUDUKAN

REFORMASI BIROKRASI PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG DI KANTOR CABANG JEMBER (STUDI KASUS TENTANG PERBAIKAN STANDAR OPERASI PROSEDUR)

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. III.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan OPD

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SALATIGA PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK

PELAKSANAAN KEGIATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) ; 5.

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 45 SERI E

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : ( berada pada nilai interval 1,76-2,50 mutu pelayanan C ) yang berarti

Transkripsi:

ketidakpuasan masyarakat thd waktu, biaya dan cara pelayanan diskriminasi pelayanan hal-hal spt : rantai birokrasi, suap dan pungli, diterima i dan dianggap wajar tidak berorientasi kepada masyarakat, sebagai pengguna jasa belum mengembangkan budaya pelayanan prinsip sistem pelayanan : distrust (hasil penelitian Pusat Studi Kependudukan UGM 2002)

Keputusan MENPAN Nomor: 63/ KEP/M.PAN/7/2003 Tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik Inpres No. 5 Tahun 2004 Tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi Dalam Diktum ke 4 PP No. 65 Tahun 2005 Tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal PermenPAN No. 20 Tahun 2006 Tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Publik Standar Pelayanan

Meliputi: Prinsip penyusunan standar Pl Pelayanan; komponen standar pelayanan; langkah-langkah penyusunan standar pelayanan; pemantauan dan pengendalian kualitas pelayanan.

Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemehuhan kebutuhan dasar sesuai dengan hak-hak sipil setiap warga negara dan penduduk atas suatu barang dan jasa atau pelayanan administrasi yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Standar pelayanan publik adalah suatu tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai komitmen atau janji dari penyelenggara pelayanan kepada masyarakat untuk memberikan pelayanan yang berkualitas

Manajemen pelayanan adalah penataan penyelenggaraan pelayanan secara efektif dan efisien i guna mencapai kinerja pelayanan yang optimal. Penyelenggara pelayanan adalah: penyelenggara negara, penyelenggara ekonomi negara korporasi pelayanan publik penyelenggara lembaga independen yang dibentuk oleh pemerintah yang menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat.

Maksud: sebagai acuan bagi unit pelayanan instansi pemerintah dalam penyusunan standar pelayanan. Tujuannya adalah untuk mendorong tersusunnya standar pelayanan pada setiap unit pelayanan agar penyelenggaraan pelayanan dapat berjalan lebih baik.

Sasaran Pedoman Pelayanan Publik adalah agar penyelenggaraan Pelayanan publik pada setiap unit pelayanan didasarkan pada standar pelayanan

Memberikan jaminan kepada masya- rakat akan pelayanan yang berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan Alat untuk mengukur kinerja pelayanan Alat monitoring dan evaluasi kinerja pelayanan Memberikan fokus yang jelas Memberikan informasi mengenai akuntablitas pelayanan yang harus dipertangungjawabkan oleh unit penyedia layanan Menjadi alat bagi pengambilan keputusan Menghilangkan keraguan pegawai dalam pengambilan keputusan Menjelaskan sarana dan prasarana yang dipergunakan dalam pelayanan Menjelaskan kompetensi yang harus dimiliki petugas

Organisasi harus melakukan upaya pengembangan pegawai, agar setiap dapat menyesuaikan dengan komitmen untuk memberikan pelayanan sesuai dengan standar yang telah ditetapkant Organisasi harus secara aktif melakukan upaya peningkatan standar pelayanan berkelanjutan Organisasi harus ecara aktif komunikasi dengan masyarakat pelanggan Melakukan upaya pengukuran kepuasan pelanggan >>>> Indeks Kepuasan Masyarakat Membuka akses yang baik kepada masyarakat, baik melalui pengelolaan keluhan ataupun bentuk lainnya Membuat mekanisme pelaporan kinerja organisasi Memiliki Standard Operating Procedures (SOP)

Nama Jenis Pelayanan Visi dan Misi Pelayanan Prosedur Pelayanan Persyaratan Pelayanan Waktu Pelayanan Biaya/Tarif Pelayanan Penyampaian Keluhan Pelayanan

Inventarisasi Tugas & Fungsi Untuk mengetahui jenis pelayanan yang perlu dkilakukan k k inventarisasi i i tugas & fungsi setiap unit pelayanan baik yg bersifat utama atau pendukung termasuk dasar hukum u penyelenggaraan e aa pelayanan a publik Lembar kerja I Identifikasi Jenis Pelayanan Jenis pelayanan yang diselenggarakan Keterangan Jenis Pelayanan Dasar hukum Lembar kerja II Identifikasi Pengguna Layanan/ Pelanggan Siapa target pelayanan yang langsung merasakan pelayanan Siapa target pelayanan yang tidak langsung merasakan pelayanan Instansi mana yang menjadi pelanggan (dalam kaitan dengan pelayanan kepada instansi lain) Lembar kerja III

Identifikasi Harapan Pelanggan/Survey harapan masyarakat Untuk mengetahui harapan dan keinginan masyarakat Dilakukan secara periodik 1 x / tahun Jenis pelayanan Harapan terhadap kualitas, biaya, dan waktu pelayanan melalui survey terhadap pelanggan dan pegawai yang terlibat Lembar kerja IV Perumusan Visi, Misi dan Tupoksi Pelayanan Visi dan misi dirumuskan melalui proses diskusi yang melibatkan seluruh komponen dalam unit pelayanan Tupoksi dirumuskan melalui proses diskusi yang melibatkan seluruh komponen dalam unit pelayanan Lembar kerja V

Identifikasi Proses dan Prosedur, Prasyarat, Waktu dan Biaya Pelayanan, Dasar Hukum Penetapan Biaya/Tarif A. Identifikasi Proses dan Prosedur Identifikasi langkah-langkah aktivitas dalam memberikan satu jenis pelayanan mulai dari awal sampai dengan selesai Jika terdapat lebih dari satu jenis pelayanan, maka lakukan identifikasi langkah aktivitas untuk setiap jenis pelayanan tersebut

B. Identifikasi Persyaratan Pelayanan Identifikasi persyaratan yang dibutuhkan setiap tahapan aktivitas dalam pemberian pelayanan C. Identifikasi Waktu dan Biaya Pelayanan Dengan dasar hasil identifikasi proses dan prosedur pelayanan, dapat dilakukan Identifikasi waktu dan biaya yang diperlukan D. Identifikasi Dasar Hukum Penetapan Biaya/Tarif Dasar hukum yang dijadikan pedoman untuk menetapkan biaya/tarif terhadap suatu pelayanan tertentu Lembar kerja VI

Analisis Produk Pelayanan Perlu diperhatikan: Mekanisme kerja/ jumlah simpul/ meja yang dilewati disusun dalam rangkaian proses yang terkait/ pejabat/ petugas yg mempunyai kaitan fungsi Pertimbangkan relevan/tidaknya setiap simpul dengan persyaratan legalitas Proses arus kerja harus digambarkan secara jelas dan pasti dalam bagan alur serta informasi Tata urutan/ bagan alur penanganan pelayanan serta nama-nama loket dan petugas b k j Lembar kerja VII

Analisis Persyaratan Pelayanan Identifikasi persyaratan yang dibutuhkan Identifikasi sarana yang diperlukan untuk menampung keluhan pelanggan Identifikasi prosedur yang harus dilalui bagi pelanggan yang akan menyampaikan keluhannya, Identifikasi Waktu yang diperlukan bagi respon terhadap keluhan Siapa yang berwenang mengambil keputusan?

Penyusunan Standar Pelayanan Sosialisasi Uji Coba Persiapan Manajemen Internal Riview Hasil Uji Coba Sosialisasi Penerapan SP Penerapan SP Ri i H il Riview Hasil Penerapan

Profile unit pelayanan, termasuk didalamnya informasi mengenai: tugas pokok dan fungsi, visi, misi, pimpinan dan staf, alamat unit pelayanan; Siapa yang menjadi pelanggan Janji pelayanan Standar pelayanan

Lembar kerja I Inventarisasi Tugas dan Fungsi Unit Pelayanan No. Jenis-jenis Pelayanan yang diberikan/diselenggarakan Dasar Hukum

Lembar kerja II Identifikasi Jenis Pelayanan No. Jenis-jenis Pelayanan yang diberikan/diselenggarakan Dasar Hukum Sifat Pelayanan

Lembar kerja III Identifikasi Pelanggan No. Jenis-jenis Pelayanan yang diberikan/diselenggarakan Dasar Hukum Sifat Pelayanan Pelanggan

Lembar kerja IV Identifikasi Harapan Pelanggan No Jenis Pelayanan Yang diberikan/diselenggarakan Harapan Pelanggan 1 2 3

Lembar kerja V Perumusan Visi, Misi dan Tupoksi Pelayanan Visi Misi

Identifikasi Analisis Proses dan Prosedur, Persyaratan, Sarana, Waktu dan Biaya Pelayanan Lembar kerja VI Jenis pelayanan : Sarana dan Waktu yang Biaya yang No Aktivitas Pelayanan Persyaratan Prasarana diperlukan diperlukan 1 2 3 4 5 6

Contoh Maklumat Pelayanan BKKC Kota Yogyakarta 1) Visi pelayanan adalah terwujudnya pelayanan yang profesional, transparan, berkepastian, ramah, dan berkeadilan dengan menghargai hak dan kewajiban pengguna maupun penyedia layanan 2) Jam Pelayanan adalah: Senin Kamis :0800 08.00 13.3030 Jum at : 08.00 10.30 Sabtu : 08.00 12.00 3) Penyelesaian dan penerbitan akta kelahiran adalah 3 hari kerja, terhitung sejak diterimanya berkas persyaratan di kantor UPTSA. Pihak pengguna layanan wajib memenuhi kelengkapan dokumen persyaratan pengurusan akta kelahiran sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Setiap keterlambatan penyelesaian akta yang diakibatkan oleh pihak penyedia layanan, maka pihak penyedia layanan memberikan ganti rugi sebesar biaya yang sudah di setorkan ke kas daerah

Lanjutan. 4) Biaya pelayanan akta kelahiran adalah: WNI Tidak terlambat : Rp. 10.000,00 Terlambat : Rp. 20.000,00 Kutipan kedua dan seterusnya : Rp. 10.000,00 WNA Tidak terlambat : Rp. 30.000,00 Terlambat : Rp. 45.000,00 Kutipan kedua dan seterusnya : Rp. 30.000,00 5) Saksi dalam penmgurusan akta kelahiran adalah saksi pelaporan yang wajib disediakan sendiri i oleh pihak pengguna layanan. Pihak penyedia layanan tidak akan menyediakan saksi untuk pengurusan akta kelahiran 6) Standar sapaan petugas pelayanan kepada pengguna layanan adalah sebagai berikut: Selamat pagi/siang Bapak/Ibu, apa yang dapat kami bantu? Standar respons petugas pelayanan dalam menerima telepon dari pengguna layanan adalah : Kantor UPTSA/ Badan Kependudukan, Keluarga Berencana dan Catatan Sipil Kota Yogyakarta, selamat pagi/siang, apa yang dapat kami bantu Bapak/Ibu?

Lanjutan. 8) Pengguna layanan a dapat mengajukan a keluhan, eu keberatan, atau protes potes apabila pelayanan yang diterima tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Setiap keluhan akan diperhatikan dengan sungguh-sungguh oleh pihak UPTSA atau Badan Kependudukan, Keluarga Berencana dan Catatan Sipil Kota Yogyakarta. Pengguna Layanan akan mendapatkan jawabab resmi atas keluhan yang diajukan tersebut paling lambat dalam waktu 2 hari terhitung sejak keluhan di terima oleh petugas. Jawaban akan disampaikan secara langsung melalui telepon atau surat resmi. 9. Setiap kesalahan atau cacat pada produk pelayanan akta kelahiran yang diakibatkan karena kesalahan teknis dari pihak penyedia layanan, maka pihak penyedia layanan wajib memperbaharui produk tersebut tanpa memungut biaya lagi. 10. Apabila pengguna layanan ingin memperoleh informasi atau mengajukan keluhan dapat menghubungi: Badan Kependudukan, Keluarga Berencana dan Catatan Sipil, Pemerintah Kota Yogyakarta, Jl. Kenari No. 56, Balaikota Timoho, Yogyakarta. Telp. (0274) 563925, 515865, 515866 ext 116 dan 162. Email: kependudukan@jogja.go.id. g UPTSA Kota Yogyakarta, telp. (0274) 555242, SMS: 08122780001 atau 02740 (khusus Simpati dan Halo), atau melaui email: uptsa@jogja.go.id Sekretariat Citizens Charter Kota Yogyakarta, Kompleks Balaikota Timoho, telp. (0274) 557062