PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGHENTIKAN ATAU MELANJUTKAN PRODUK TERTENTU

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menetapkan pilihan yang mengucurkan laba incremental terbesar. Laba

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN PENDEKATAN VARIABEL COSTING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. II.1. Arti dan Tujuan Akuntansi Manajemen. Definisi normatif Akuntansi Manajemen menurut Management

PENERAPAN AKUNTANSI MANAJEMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN SUCIPTO. Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penggolongan Biaya. Prepared by Ridwan Iskandar Sudayat, SE.

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Informasi Akuntansi Diferensial. keputusan. Salah satu informasi akuntansi diferensial sangat diperlukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. membantu manajer dalam membuat keputusan yang lebih baik. Secara luas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengaruh Biaya Produksi Terhadap Penjualan Dan Laba Operasi Pada Perusahaan Manufaktur

BAB II PELAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN SEGMEN. Segmen adalah unit-unit usaha penghasil laba dalam organisasi atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah teknik dan prosedur pemecahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dari definisi biaya tersebut mengandung empat unsur penting biaya yaitu: 1. Pengorbanan sumber-sumber ekonomi.

BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya

CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 1 No. 2 Mei 2013 ISSN

BAB II LANDASAN TEORI. Biaya merupakan sebuah elemen yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKAN

METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah

PERTEMUAN KE-1 PENDAHULUAN

BAB II PENGUKURAN BIAYA PEMBEBANAN PRODUK JASA. masa datang bagi organisasi (Hansen dan Mowen, 2006:40).

Bab 2. Konsep Dasar Akuntansi Manajemen dan Perilaku Biaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban. kelompok sebuah organisasi dengan suatu cara yang menekankan pada

BAB II LANDASAN TEORITIS. maupun variable. Menurut Garrison dan Nooren (2006:51), mengemukakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mulyadi pengertian sistem dalam buku Sistem Akuntansi. yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah spesifikasi (perumusan) dari tujuan perusahaan yang ingin dicapai serta

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Manajemen. Pengertian akuntansi manajemen menurut Horngren (2000) adalah proses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II INVESTASI. Setiap perusahaan yang melakukan investasi aktiva tetap selalu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II PENENTUAN BIAYA JASA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:26), biaya adalah

Kata Kunci : Metode Full Costing dan Variabel Costing

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Biaya dan Beban Masiyah Kholmi dan Yuningsih biaya (cost)

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN. Salah satu data penting yang diperlukan oleh perusahaan adalah biaya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU

BAB II BAHAN RUJUKAN

Bab 1. Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya Hubungan Akuntansi Biaya dengan Akuntansi Keuangan

ANALISIS LIKUIDITAS PADA PT.PELAYARAN DUTA LINTAS SAMUDERA DI SAMARINDA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAGAIMANA PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSIMANAJEMEN DALAM PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penerapan Metode Variable Costing dalam Pengambilan Keputusan Jangka Pendek untuk Menerima Pesanan pada CV Nasional Batako Kupang

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II HARGA POKOK PRODUKSI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Menurut pasal 1 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha. Mikro, Kecil dan Menengah bahwa usaha mikro adalah usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL BELAJAR AKUNTANSI MANAJEMEN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang

BAB II ANALISIS PROFITABILITAS PELANGGAN DAN PELAPORAN SEGMEN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi masalah yang harus segera dipecahkannya. Untuk mengurangi

Transkripsi:

PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGHENTIKAN ATAU MELANJUTKAN PRODUK TERTENTU Yuliana Endah Widyaningsih Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi UWMY ABSTRAK Secara umum semua perusahaan dalam menjalankan usahanya bertujuan untuk mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin, untuk mencapai tujuan tersebut berbagai cara yang bisa dilakukan dengan menerapkan informasi akuntansi diferensial yaitu menganalisis manfaat atau biaya diferensial dan pengorbanan atau pendapatan diferensial, dimana jika manfaat lebih besar dari pengorbanan maka produk yang mengalami kerugian sebaiknya dihentikan dan jika manfaat lebih kecil dari pengorbanan maka produk yang mengalami kerugian sebaiknya dilanjutkan. Kata Kunci : informasi akuntansi diferensial, biaya diferensial, pendapatan diferensial PENDAHULUAN Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan selalu menghadapi berbagai masalah. Diantaranya adalah bagairnana agar perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin, sehingga dapat tercapai keuntungan yang maksimal. Pada perusahaan yang memiliki lebih dari satu macam produk penghasil laba, adakalanya manajemen menghadapi banyak masalah dengan beberapa produknya yang mengalami kerugian usaha, dalam menghadapi kondisi ini manajemen dituntut fungsinya untuk melakukan pencegahan terhadap produk yang mengalami kerugian. Informas akuntansi manajemen merupakan jaringan penghubung yang sistematis dalam penyajian informasi yang berguna untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan dan usaha mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Informasi akuntansi manajemen terutama digunakan oleh pimpinan perusahaan di dalam menunjang pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen khususnya fungi perencanaan dan pengawasan. Keputusan yang diambil oleh manajemen merupakan respon terhadap peristiwa yang mengandung masalah, ancaman yang dirasakan ada, dan peluang yang dirasakan akan terjadi. Pengambilan keputusan dapat pula dipicu oleh ancaman yang berupa hadirnya persaing baru yang sangat agresif dalam memasuki pasar dengan harga produknya jauh dibawah harga yang ditawarkan oleh perusahaan. Keputusan merupakan respon terhadap 18

masalah yang timbul atau peluang yang terbuka bagi perusahaan, sedangkan masalah perbedaan antara kondisi yang dihadapkan dengan kondisi yang ada. Selain sebagai sarana untuk mengurangi keraguan dalam pengambilan keputusan, informasi akuntansi dapat memberikan peringatan kepada manajemen mengenai adanya masalah yang segera memerlukan perhatian. Jika suatu masalah atau peluang ditonjolkan untuk menarik perhatian, masalah atau peluang tersebut harus segera dirumuskan. Tindakan selanjutnya manajemen mencari alternatif tindakan untuk memecahkan masalah tersebut dan menghitung secara kuantitatif konsekuensi dari masing-masing permasalahan. Dalam mencari tindakan alternatif manajemen, dapat melihat pengalaman yang sama di masa lalu dengan mengunakan pemecahan masalah yang pernah berhasil digunakan untuk mengatasi masalah yang sama dimasa lalu. Cara lain dalam pencarian tindakan alternatif adalah dengan mencari alternatif baru untuk memecahkan masalah atau menghadapi peluang/kesempatan. LANDASAN TEORI Definisi Akuntansi Manajemen Perkembangan yang pesat di bidang akuntansi manajemen pada dasawarsa terakhir, mendorong para pakar dan teoritis akuntansi baik perorangan maupun dalam wadah lembaga akuntansi untuk merumuskan definisi akuntansi manajemen. Menurut Charles T. Homgren (1993, hal.4) definisi akuntansi manajemen diartikan sebagai berikut : "Akuntansi manajemen (Management Accounting) adalah proses identifikasi, pengukuran, akumulasi, analisa, penyiapan, penafsiran, dan komunikasi tentang informasi yang membantu masingmasing eksekutif untuk memenuhi tujuan organisasi". Definisi akuntansi manajemen yang mempunyai lingkup luas diberikan oleh Management Accounting Practices (MAP) Comite yang dibentuk oleh National Association of Accountants (NAA) seperti yang dikutip RA Supriyono (1993, hal.8) yang berbunyi sebagai berikut : " Akuntansi manajemen adalah proses identifikasi, pengukuran, pengumpulan, analisis, penyiapan, dan komunikasi informasi finansial yang digunakan oleh manajemen untuk perencanaan, evaluasi, pengendalian dalam suatu organisasi, serta untuk menjamin ketepatan penggunaan sumber-sumber dan pertanggungjawaban atas sumber-sumber tersebut. Akuntansi manajemen juga meliputi penyiapan laporan finansial untuk kelompokkelompok non manajemen seperti misalnya para pemegang saham, para kreditur, 19

lembaga-lembaga pengaturan, dan penguasa perpajakan". Definisi akuntansi manajemen yang ada sekarang dikembangkan oleh sebuah lembaga profesi yang sangat berpengaruh di Amerika Serikat yaitu American Accounting Association (AAA).Definisi akuntansi manajemen dituangkan dalam bentuk suatu pernyataan dalam American Statement of Basic Accounting Theory (ASOBAT), seperti yang dikutip oleh RA Supriono (1987, hal.20) berbunyi sebagai berikut : "Akuntansi Manajemen adalah penerapan teknik-teknik dan konsep-konsep yang tepat dalam pengolahan data ekonomi historikal dan yang diproyeksikan dari suatu satuan usaha untuk membantu manajemen dalam menyusun rencana untuk tujuan-tujuan ekonomi yang rasional dan dalam membuat keputusankeputusan rasional dengan suatu pandangan ke arab pencapaian tujuan tersebut". Menurut Mas'ud Macfoedz (1990, hal.17) jenis-jenis informasi akuntansi manajemen adalah sebagai berikut : 1. Akuntansi biaya penuh (full cost accounting) 2. Akuntansi biaya diferensial (differential accounting) 3. Akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting) Informasi Akuntansi Diferensial Informasi akuntansi Diferensial merupakan taksiran perbedaan aktiva, pendapatan dan atau biaya dalam alternatif tindakan tertentu dibandingkan dengan alternatif tindakan yang lain. (Mulyadi,2001,106). Informasi ini diperlukan manajemen untuk pengambilan keputusan mengenai pemilihan alternatif tindakan yang terbaik diantara alternatif yang tersedia. Informasi akuntansi diferensial terdiri dari pendapatan, biaya, dan aktiva, informasi akuntansi diferensial yang hanya berkaitan dengan aktiva disebut aktiva difierensial (differensial asets) dan yang hanya berkaitan dengan pendapatan disebut pendapatan diferensial (differensial income). Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan merupakan: proses pemilihan berbagai macam alternatif untuk masa yang akan datang (Mulyadi,2001,117). Hampir setiap orang selalu dihadapkan pada pemilihan berbagai macam alternatif. Hubungan pengambilan keputusan dengan keputusan menghentikan atau melanjutkan produk tertentu yaitu karena pengambilan keputusan berkaitan dengan masa yang akan datang dan pemilihan berbagai macam alternatif, maka manajemen dapat menentukan alternatif mana yang akan dipilih apakah menghentikan produk yang 20

mengalami kerugian dengan pendapatan yang hilang (berupa pengorbanan) lebih besar dari biaya terhindar (manfaat yang diperoleh), jika keputusan yang akan diambil adalah menghentikan produk maka harus dipertimbangkan adanya biaya tetap terhindar dan biaya tetap tak terhindar, atau tetap melanjutkan produk yang mengalami kerugian dengan biaya terhindar (manfaat yang diperoleh) lebih besar dari pendapatan yang hilang (berupa pengorbanan), sehingga perusahaan tidak mengalami kerugian yang lebih besar. Faktor yang mendasari pengambilan keputusan yaitu biaya relevan. Biaya relevan adalah: semua biaya yang akan terpengaruh oleh suatu pengambilan keputusan, karena itu biaya tersebut harus dipertimbangkan didalam pengambilan keputusan tertentu tersebut (Supriyono,2002,398). Biaya relevan merupakan: biaya masa depan yang berbeda pada masing-masing alternatif. Semua keputusan berhubungan dengan masa depan, karena itu hanya biaya masa depan yang dapat menjadi relevan dengan keputusan, namun untuk menjadi relevan suatu biaya tidak hanya harus merupakan biaya masa depan, tetapi juga harus berbeda dari suatu alternatif dengan alternatif lainnya (Hansen dan Mowen,2005,339). Biaya relevan terdiri dari (Macfoed,1996,353): biaya diferensial dan pendapatan diferensial. a. Biaya diferensial adalah: jumlah biaya yang berbeda bila dihitung menurut satu set kondisi-kondisi tertentu dibandingkan dengan satu set kondisi-kondisi lain. Biaya diferensial juga disebut biaya relevan. b. Pendapatan diferensial adalah: jumlah pendapatan yang berbeda apabila dihitung dengan satu kondisi tertentu didandingkan dengan set kondisi yang lain. Pengalokasian Biaya Pada perusahan yang menghasilkan produk bersama, untuk menentukan biaya masing - masing produk merupakan masalah yang sering dihadapi. Manajemen biasanya ingin mengetahui besarnya konstribusi masing-masing produk terhadap seluruh penghasilan perusahan. Dengan demikian manajemen dapat mengetahui dari beberapa produk yang menguntungkan dan produk mana yang kurang menguntungkan. Untuk dapat mengetahui berapa kontribusi dari masing-masing produk, masalah yang dihadapi adalah pengalokasian biaya yang telah diserap oleh produk bersama kepada masing-masing produk. 1. Pengertian Biaya Biaya merupakan: pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang 21

telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu (Mulyadi,2001,116). Dari pengertian diatas terdapat 4 unsur pokok dalam definisi biaya tersebut: a. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi b. Diukur dalam satuan uang c. Yang telah terjadi atau secara potensial akan terjadi d. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu. Definisi lain mengenai biaya adalah: Biaya (expense) merupakan aliran keluar atau pemakaian lain aktiva atau timbulnya uang (atau kombinasi keduanya) selama suatu periode yang berasal dari penyerahan atau pembuatan barang, penyerahan jasa, atau dari pelaksanaan kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama badan usaha (Baridwan, 1997,30). Biaya adalah biaya yang dikorbankan atau dikonsumsi dalam rangka memperoleh pendapatan (revenues) dalam suatu periode akuntansi tertentu dan akan dipakai sebagai pengurang penghasilan ( Supriyono, 2002,186). Biaya merupakan penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanaman modal (IAI, 1999,12) 2. Penggolongan Biaya Pengolongan biaya diperlukan untuk mengembangkan biaya yang dapat membantu manajemen dalam mencapai tujuan. Penggolongan adalah proses pengelompokan secara sistematis atas seluruh elemen yang ada ke dalam golongan-golongan tertentu yang lebih ringkas untuk memberikan informasi yang lebih punya arti atau lebih penting. (Supriono,2002,189). Ada beberapa cara penggolongan biaya antara lain: (Mulyadi,2002,13). A. Fungsi Pokok Dalam Perusahaan Dalam perusahaan manufaktur ada tiga fungsi pokok yaitu fungsi produksi, fungsi pemasaran dan fungsi administrasi dan umum (Supriyono,2002,192). Oleh karena itu dalam perusahaan manufaktur biaya dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu: 1. Biaya produksi, yaitu: biaya-biaya yang terjadi untuk mengelolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap dijual. 2. Biaya pemasaran, yaitu: biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk. 3. Biaya administrasi dan umum, yaitu: biaya untuk mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk. 22

B. Hubungan Biaya Dengan Sesuatu Yang Dibiayai Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen dalam hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dapat dikelompokan menjadi dua golongan yaitu: 1. Biaya langsung (direct cost), yaitu: biaya yang terjadi yang penyebab satu-satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai, jika sesuatu yang dibiayai itu tidak ada maka biaya langsung ini tidak terjadi. 2. Biaya tidak langsung (indirect cost), yaitu: biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. C. Perilaku Biaya Dalam Hubungannya Dengan Perubahan Volume Kegiatan Atas dasar ini yang akan dipakai penulis dalam pengolongan biaya untuk mencari informasi biaya yang lebih berarti. Dalam hubunganya dengan perubahan volume aktivitas biaya dapat digolongkan menjadi: 1) Biaya variabel, yaitu: biaya yang berubah secara proposional dengan perubahan volume kegiatan, apabila kuantitas yang diproduksi naik maka biaya ini akan berubah sebesar perubahan kuantitas dikalikan dengan biaya variabel persatuan dan begitu pula sebaliknya apabila turun. Ciri-ciri biaya variabel yaitu: a) Biaya yang jumlahnya berubah secara proposional dengan perubahan volume kagiatan. b) Biaya variable per unit relatif konstan meskipun volume kegiatan berubah dalam jejang yang relevan. c) Dapat dibebankan pada departemen operasi dengan mudah dan tepat. d) Dapat dikendalikan oleh kepala departemen tertentu. 2) Biaya tetap, yaitu: biaya yang jumlah totalnya tetap walaupun jumlah yang diproduksi berubah-ubah dalam kapasitas normal. Ciri-ciri biaya tetap adalah: a) Biaya yang jumlah totalnya tetap konstan, tidak dipengaruhi olah perubahan volume kegiatan. b) Biaya satuan akan berubah-ubah berbanding terbalik dengan perubahan volume kegiatan, semakin tinggi volume kegiatan semakin rendah biaya satuan, begitu pula sebaliknya. c) Dapat dibebankan pada departemendepartemen berdasarkan pada keputusan manajemen atau menurut metode alokasi biaya. d) Tanggung jawab pengendalian lebih banyak dipikul oleh manajemen eksekutif. 3) Biaya semi variabel, yaitu: biaya yang berubah sesuai dengan volume kegiatan tetapi perubahannya tidak proposional. 23

Ciri-ciri biaya semi variabel sebagai berikut: a) Semakin tinggi volume penjualan semakin besar jumlah biaya total, semakin rendah volume kegiatan semakin rendah biaya, tetapi perubahnnya tidak proposional. b) Biaya satuan akan berubah terbalik dihubungkan dengan perubahan volume kegiatan, tetapi sifatnya tidak sebanding sampai pada tingkat kegiatan tertentu, semakin tinggi volume kegiatan semakin rendah biaya satuan, begitu pula sebaliknya. D. Pemisahan Biaya Semi Variabel Untuk kepentingan pengambilang keputusan, biaya harus dapat dikelompokan dalam biaya tetap dan biaya variabel. Biaya yang bersifat campuran atau biaya semi variabel harus dipisahkan kedalam kelompok yang jelas, yaitu bagian yang masuk biaya tetap dan bagian yang masuk biaya variabel. Walaupun sering kali tidak tepat, namun pemisahan biaya kedalam kedua kelompok tersebut akan membantu dalam mempertimbangkan keputusan yang akan diambil. Ada beberapa metode pemisahan biaya semi variabel dengan mengunakan pendekatan historical (historical approach), yaitu: (Supriono,2002,409) a) Metode titik tertinggi dan terendah Untuk memperkirakan fungsi biaya, dalam metode ini suatu biaya pada tinggkat kegiatan yang paling tinggi di bandingkan dengan tingkat kegiatan yang rendah di masa yang lalu. Selisih biaya yang dihitung berupa unsur biaya variabel dalam biaya tersebut. b) Metode biaya berjaga (stanby cost method) Metode ini menghitung berapa biaya yang harus tetap dikeluarkan andaikata perusahaan ditutup untuk sementara, jadi produknya sama dengan nol. Biaya ini disebut biaya yang berjaga dan biaya berjaga ini merupakan bagian yang tetap. Perbedaan antara biaya yang dikeluarkan selama produk berjalan dengan berjaga merupakan biaya variabel. c) Metode kuadrat terkecil (least square method) Metode ini memperhitungkan seluruh faktor dan meniadakan unsur subyektifitas. Metode kuadrat terkecil disebut juga garis regresi, yang mengunakan persamaan: Y = a + bx Dimana, Y = jumlah biaya a = total biaya tetap b = biaya variabel 24

Menghitung Laba/Rugi Masing-Masing Produk Informasi merupakan salah satu alat untuk pengambilan keputusan. Dalam penelitian ini informasi laporan keuangan dalam bentuk laba/rugi dibutuhkan untuk mengetahui keuntungan atau kerugian pada masing-masing produk. Hasil penilaian tersebut digunakan untuk pengambilan keputusan dalam menghentikan\melanjutkan produk tertentu yang mengalami kerugian. Kriteria Pengambilan Keputusan Menghentikan atau Menglanjutkan. Informasi yang relevan untuk yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan menghentikan atau melanjutkan produk tertentu adalah pendapatan diferensial dan biaya diferensial. Dengan dihentikannya produk tertentu perusahaan akan kehilangan kesempatan memperoleh pendapatan dari produk tersebut, pendapatan yang hilang ini merupakan informasi pendapatan diferensial dan merupakan pengorbanan yang ditanggung karena pemilihan alternatif menghentikan produk. Dilain pihak, dengan dihentikannya produk tersebut perusahan menikmati manfaat berupa biaya terhindarkan yang merupakan informasi biaya diferensial. Jika biaya yang terhindarkan (yang merupakan manfaat yang diperoleh) lebih besar dari pendapatan yang hilang (yang merupakan pengorbanan) akibat dihentikannya produk tertentu, maka alternatif penghentian produk tersebut sebaiknya dipilih. Namum jika biaya terhindarkan lebih kecil dari pendapatan yang hilang akibat dihentikannya produk tertentu, maka alternatif penghentian produk tertentu sebaiknya tidak dipilih (Mulyadi,2001,146) DAFTAR PUSTAKA Baridwan Zaki, 1997 Intermediate Accounting, Yogyakarta, BPFE UGM Halim Abdul & Supomo Bambang., 1990, Akuntansi Manajemen, Yogyakarta BPFE UGM Hasen & Mowen, 1999, Akuntansi Manajemen, Yogyakarta, Selemba Empat Ikatan Akuntan Indonesia ( IAI), 1999 buku I, Standar Akuntansi Keuangan, Slemba Empat, Jakarta Mulyadi, 1992, Akuntansi Biaya Manajemen, Jogjakarta, BPFE UGM Machfoed Mas ud, MBA 1996, Akuntansi Manajemen Perencanaan dan Pembuatan Keputusan Jangka Pendek, Yogyakarta, STIE Widya Wiwaha Supriyono, 2002, Akuntansi Biaya Perencanaan dan Pengendalian Biaya Serta Pembuatan Keputusan, Yogyakarta, BPFE UGM Wiley, 2006, Metode Penelitian Untuk Bisnis, Slemba Empat, Jakarta 25