LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 14 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 14 TAHUN 2011

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI BANGKA TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

BUPATI MADIUN BUPATI MADIUN,

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PERIZINAN PUSAT PERBELANJAAN DAN TOKO MODERN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG PENATAAN TOKO SWALAYAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 17-A TAHUN 2012 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 41 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PASAR TRADISIONAL PUSAT PERBELANJAAN DAN TOKO MODERN

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG PENATAAN TOKO MODERN DI KABUPATEN TEMANGGUNG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 85 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENERBITAN IZIN USAHA PUSAT PERBELANJAAN

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 10 Tahun 2017 Seri E Nomor 6 PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG

TENTANG PENATAAN TOKO SWALAYAN DI KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG

Salinan NO : 4/LD/2014 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 4 TAHUN 2014

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PASAR TRADISIONAL, PUSAT PERBELANJAAN DAN TOKO MODERN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 36 TAHUN 2016

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MOJOKERTO PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2013 NOMOR 22 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENATAAN MINIMARKET DI KOTA BOGOR

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN PASAR TRADISIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAMPIRAN. (Contoh Surat Peringatan yang diberikan oleh Pemda Sleman Kepada Toko. Modern yang Melakukan Pelanggaran)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 108 TAHUN 2015 SERI E.102 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 108 TAHUN 2015 TENTANG

TENTANG TATA CARA PENERBITAN IZIN USAHA TOKO SWALAYAN KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA PANGKALPINANG

Peraturan...

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BELITUNG TIMUR,

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 42 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENATAAN DAN PEMBINAAN PASAR TRADISONAL, PUSAT

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 4 TAHUN 2010

BUPATI NUNUKAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA

- 1 - PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PASAR TRADISIONAL, PUSAT PERBELANJAAN DAN TOKO MODERN

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PUSAT PERBELANJAAN DAN TOKO MODERN

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Area Pasar;

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN PASAR DESA DI LINGKUNGAN KABUPATEN BANDUNG BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR : 6 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PASAR DESA DI KABUPATEN KENDAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 91 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN PASAR DESA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 06 TAHUN 2009 TENTANG PENGURUSAN PASAR KABUPATEN LAMONGAN

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

BUPATI TEBO PROPINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEBO NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PENATAAN PASAR RAKYAT, PUSAT PERBELANJAAN DAN TOKO SWALAYAN

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DI KABUPATEN CILACAP

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR 09 TAHUN 2013 TENTANG PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun

PEMERINTAH KOTA PASURUAN

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA TEGAL PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2013 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA PEKALONGAN,

WALIKOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN PASAR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BREBES dan BUPATI BREBES

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG PENDIRIAN DAN PENATAAN PASAR KULINER SUROBOYO DI AMBARAWA

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PASAR TRADISIONAL, PUSAT PERBELANJAAN DAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PAMEKASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG PENATAAN PASAR TRADISIONAL, PUSAT PERBELANJAAN, DAN TOKO MODERN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DESA

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 2 TAHUN 2016 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PENYELENGGARAAN PASAR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 8

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PERPASARAN SWASTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN TENTANG PENGELOLAAN DAN PEMBERDAYAAN PASAR MILIK PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 02 TAHUN 2012 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PASAR TRADISIONAL, PUSAT PERBELANJAAN DAN TOKO MODERN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PUSAT PERBELANJAAN DAN TOKO MODERN

Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor : 53/M-DAG/PER/12/2008

PEMERINTAH KABUPATEN ALOR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 3 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA BANJARMASIN

BUPATI CILACAP TENTANG

BUPATI JEMBER PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 9 TAHUN 2016

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

Transkripsi:

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 14 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG PENATAAN TOKO MODERN DAN PEMBINAAN PEDAGANG KECIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang : a. bahwa perkembangan usaha perdagangan eceran sudah masuk pada tahap kemajuan dengan banyak berdirinya Toko Modern di Kabupaten Tangerang; b. bahwa perkembangan berdirinya Toko Modern yang cukup pesat melalui sistem waralaba mengakibatkan banyaknya usaha mikro yang bergerak di bidang perdagangan skala mikro dan kecil tidak mampu bersaing baik dalam pelayanan mau pun harga jual eceran; c. bahwa perdagangan skala mikro dan kecil merupakan salah satu sektor yang menjadi tumpuan pekerjaan bagi sebagian masyarakat kabupaten Tangerang; d. bahwa untuk menjaga keseimbangan pertumbuhan antara Toko Modern dengan sektor perdagangan skala mikro dan kecil perlu dilakukan penataan dengan mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) sehingga perekonomian masyarakat dapat berjalan dengan baik dan estetika ruang kabupaten dapat terwujud; e. bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut pada huruf a,b,c dan d, perlu dilakukan Penataan Toko Modern dan Pembinaan Pedagang Kecil melalui Peraturan Daerah; Mengingat : 1. Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen; 2. Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat; 3. Undang... 1

3. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah; 4. Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal; 5. Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah; 6. Undang-Undang No. 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1997 tentang Kemitraan; 8. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 2007 Tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan Di Bidang Penanaman Modal sebagaimana Telah Di Ubah dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2007; 10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern; 11. Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor 53/M- DAG/PER/12/2008; 12. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2006 Tentang Rencana Tapak; 13. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2006 tentang Izin Pemanfaatan Ruang; 14. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2001 Tentang Izin Mendirikan Bangunan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 10 Tahun 2006; 15. Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011 Tentang RTRW. DENGAN PERSETUJUAN BERSAMA DPRD KABUPATEN TANGERANG Dan BUPATI TANGERANG MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENATAAN TOKO MODERN DAN PEMBINAAN PEDAGANG KECIL BAB I... 2

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Pengertian Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Tangerang. 2. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta Perangkat Pemerintah Daerah. 3. Bupati adalah Kepala Daerah Kabupaten Tangerang. 4. Pasar Tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah termasuk kerjasama dengan swasta dengan tempat usaha berupa toko, kios, los dan tenda yang dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil, menengah, swadaya masyarakat atau koperasi dengan usaha skala kecil, modal kecil dan dengan proses jual beli barang dagangan melalui tawar menawar. 5. Toko adalah bangunan gedung dengan fungsi usaha yang digunakan untuk menjual barang dan terdiri dari hanya satu penjual. 6. Toko Modern adalah toko dengan system pelayanan mandiri, menjual berbagai jenis barang secara eceran yang berbentuk Minimarket, Supermarket, Department Store, Hypermarket ataupun grosir yang berbentuk Perkulakan. 7. Pedagang kecil adalah pelaku usaha perdagangan yang berskala Mikro dan Kecil sebagaimana dimaksud dalam UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah. 8. Kemitraan adalah kerjasama usaha antara usaha kecil dengan usaha menengah dan usaha besar disertai dengan pembinaan dan pengembangan oleh usaha menengah dan usaha besar dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan, saling memperkuat dan saling menguntungkan, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1997 tentang Kemitraan. 9. Izin Usaha Toko Modern (IUTM) adalah izin untuk dapat melaksanakan kegiatan usaha Toko Modern yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah. 10. Kawasan Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan. 11. Lokasi adalah tempat berdirinya Toko Modern. BAB II PERIZINAN TOKO MODERN Pasal 2 Setiap penyelenggara Toko Modern harus memiliki Izin Usaha Toko Modern (IUTM) sebelum memulai kegiatannya. Pasal 3... 3

Pasal 3 Persyaratan untuk mendapatkan IUTM maka penyelenggara Toko Modern harus memiliki; 1) Ijin Lingkungan; 2) Izin Pemafaatan Ruang; 3) Site Plan; 4) Izin Mendirikan Bangunan ; 5) Izin Tempat Usaha; 6) Izin Gangguan (HO); 7) UPL/UKL /Amdal; 8) Akta Pendirian Unit Usaha dan Pengesahannya; Pasal 4 Selain persyaratan sebagaimana tercantum pada pasal 3, maka penyelenggara Toko Modern selain Minimarket harus menyampaikan permohonan IUTM kepada Pemerintah Daerah dengan melampirkan Studi Kelayakan yang sekurang-kurangnya memuat; 1) Struktur penduduk menurut mata pencaharian dan pendidikan; 2) Tingkat pendapatan ekonomi rumah tangga; 3) Kepadatan penduduk; 4) Pertumbuhan penduduk; 5) Kemitraan dengan UMKM Lokal 6) Penyerapan tenaga kerja lokal; 7) Ketahanan dan pertumbuhan perdagangan eceran tradisional; 8) Keberadaan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang sudah ada; 9) Dampak positif dan negative yang akan diakibatkan oleh jarak antara Hypermarket dengan Pasar Tradisional yang telah ada sebelumnya; dan 10) Rencana Penggunaan dan Sumber Dana; 11) Tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility). Pasal 5 Khusus Toko Modern berbentuk Minimarket cukup melampirkan Proposal yang sekurang-kurangnya memuat; 1) Dasar kebutuhan didirikannya minimarket pada lokasi yang bersangkutan; 2) Kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar lokasi; 3) Rencana kemitraan dengan masyarakat sekitar lokasi; 4) Keberadaan Pasar Tradisional/ Perdagangan skala mikro dan kecil; 5) Rencana Penggunaan dan Sumber Dana. Pasal 6 Sebelum memperoleh perijinan tersebut di atas, penyelenggara Toko Modern dilarang melakukan kegiatan usaha. BAB III... 4

BAB III PENATAAN LOKASI Pasal 7 Untuk menjaga keseimbangan terhadap pertumbuhan perekonomian masyarakat secara umum, maka pendirian Toko Modern perlu dilakukan penataan lokasi sebagai berikut; 1) Lokasi pendirian Toko Modern mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kabupaten Tangerang.; 2) Batasan luas lantai penjualan Toko Modern adalah sebagai berikut: a. Minimarket, kurang dari 400 m2 b. Supermarket, 400 m2 sampai dengan 5.000 m2 c. Hypermarket, diatas 5.000 m2 d. Department Store, diatas 400 m2 e. Perkulakan, diatas 5.000 m2 3) Bangunan tidak melanggar Garis Sempadan Bangunan (GSB); 4) Menyediakan areal parkir paling sedikit seluas kebutuhan parkir 1 (satu) unit kendaraan Roda empat untuk setiap 100 m2 luas lantai penjualan Toko Modern; 5) Toko Modern dapat berdiri pada lokasi dalam system jaringan Jalan Negara, Jalan provinsi, dan Jalan Kabupaten serta tidak boleh pada sistem jaringan Jalan desa dan Jalan lingkungan, kecuali pada wilayah perkotaan atau kawasan perumahan di atas lahan/zona komersial; 6) Pendirian Toko Modern pada kawasan perumahan harus berada pada lahan/zona komersial yang telah ditetapkan dalam site plan; 7) Toko modern berbentuk Minimarket harus berlokasi dengan jarak 500 (Lima Ratus meter) Meter dari Pasar Tradisional. 8) Toko Modern berbentuk Minimarket harus berlokasi dengan jarak 200 (dua ratus) meter dari pedagang skala mikro dan kecil yang sejenis. 9) Toko Modern berbentuk Minimarket yang akan didirikan harus berlokasi dengan jarak minimal 300 (Tiga Ratus ) meter dengan Minimarket yang sudah berdiri terlebih dahulu, kecuali di pusat perbelanjaan/pertokoan, dan perkotaan. BAB IV PENATAAN KEGIATAN USAHA Pasal 8 Penataan kegiatan usaha Toko Modern perlu dilakukan untuk menjaga keamanan, ketertiban dan kenyamanan baik bagi penyelenggara Toko Modern, konsumen, dan masyarakat pada umumnya. Pasal 9... 5

Pasal 9 Penataan kegiatan usaha yang dimaksud pada pasal 8 meliputi barang dagangan, harga jual, kegiatan promosi, dan pelayanan. Pasal 10 Barang dagangan yang disediakan Toko Modern minimal harus memenuhi ketentuan sebagai berikut; 1) Barang dagangan harus lebih besar berasal dari hasil produksi dalam negeri. 2) Barang dagangan dalam kategori makanan/minuman baik mentah/siap saji harus terdaftar di Badan Pengendali Obat dan Makanan (BPOM). 3) Barang dagangan dalam makanan/minuman harus bersertifikat Halal,kecuali barang dagangan hasil produksi industry rumah tangga. 4) Barang dagangan yang sudah kadaluwarsa tidak boleh diperjualbelikan. Pasal 11 Penataan harga jual terhadap barang dagangan meliputi sebagai berikut; 1) Harga jual setiap jenis/kategori barang dagangan tidak boleh lebih rendah dari harga pokok pembelian dengan alasan apa pun. 2) Harga jual yang tertera pada rak harus ditempatkan sesuai dengan letak jenis barang dagangan yang dimaksud dengan tulisan yang dapat dibaca dalam jarak 1 (satu) satu meter. Pasal 12 Kegiatan promosi yang dilakukan Toko Modern harus memenuhi ketentuan; 1) Kegiatan promosi harus dilakukan secara transparan. 2) Kegiatan promosi penjualan dengan cara pemberian potongan harga jual (diskon), maka harga jual normal harus tetap dicantumkan dalam media promosi dengan tanda coret. 3) Kegiatan promosi dengan cara pemberian hadiah langsung untuk setiap jenis/kategori barang dagangan harus dicantumkan dalam media promosi. Pasal 13 Pelayanan Toko Modern harus memenuhi ketentuan sebagai berikut; 1) Jam buka pelayanan dimulai pukul 09.00 wib. 2) Jam tutup pelayanan paling lambat pukul 22.00 wib. 3) Uang kembalian tidak boleh diganti dengan barang dagangan. BAB V... 6

BAB V PEMBINAAN PEDAGANG KECIL Pasal 14 Pemerintah Daerah berkewajiban melakukan pembinaan terhadap Pedagang skala usaha mikro dan Kecil. Pasal 15 Pembinaan yang dimaksud dalam pasal 14 meliputi; 1) Pendataan secara periodik terhadap nama/merk usaha, pemilik usaha, jenis kepemilikan, jenis barang dagangan utama, dan data-data lain yang diperlukan. 2) Pelatihan manajemen perdagangan bagi usaha perdagangan skala mikro dan kecil. 3) Memfasilitasi terhadap upaya pendampingan dalam rangka modernisasi perdagangan bagi usaha mikro dan kecil. 4) Memfasilitasi terhadap akses pada lembaga keuangan dalam rangka perkuatan struktur permodalan bagi usaha mikro dan kecil. BAB VI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN Pasal 16 Pengawasan terhadap penyelenggaraan Toko Modern dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) ses uai dengan tugas pokok dan fungsinya. Pasal 17 SKPD sesuai tugas pokok dan fungsinya dapat mengambil langkahlangkah pengendalian yang diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan apabila terjadi perselisihan dalam hal pendirian Toko Modern. BAB VII KEWAJIBAN DAN LARANGAN Pasal 18 Setiap penyelenggaraan Toko Modern wajib : 1) Mengikutsertakan masyarakat sekitar dalam rekruitmen tenaga kerja; 2) Turut serta dalam memasarkan hasil produksi dari industeri/kerajinan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) Lokal. 3) Mentaati... 7

3) Mentaati ketentuan sebagaimana ditetapkan dalam izin penyelenggaraan usaha swasta dan peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya mengenai perpajakan atau retribusi; 4) Meningkatkan mutu pelayanan dan menjamin kenyamanan konsumen 5) Menjaga keamanan dan ketertiban tempat usaha; 6) Memelihara kebersihan, keindahan lokasi dan kelestarian lingkungan tempat usaha; 7) Mencegah setiap orang yang melakukan kegiatan perjudian di tempat usahanya; 8) Mencegah penggunaan tempat usaha untuk kegiatan peredaran dan pemakaian obat-obatan terlarang serta barang-barang terlarang; 9) Menyediakan sarana dan fasilitas ibadah bagi karyawan; 10) Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk melaksanakan ibadah; 11) Mentaati perjanjian kerja serta menjamin keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan karyawan; 12) Menyediakan alat pemadam kebakaran yang siap pakai (sesuai dengan ketentuan yang berlaku) dan mencegah kemungkinan timbulnya bahaya kebakaran di tempat usahanya 13) Mencantumkan daftar harga yang dinyatakan dalam mata uang rupiah (Rp); Pasal 19 Setiap penyelenggaraan Toko Modern dilarang : 1) Menimbun/menyimpan bahan pokok kebutuhan masyarakat di dalam gudang dalam jumlah melebihi kewajaran untuk tujuan spekulasi yang akan merugikan kepentingan masyarakat; 2) Menimbun/menyimpan barang-barang yang sifat dan jenisnya membahayakan kesehatan kecuali di tempat yang disediakan khusus; 3) Mengubah / menambah sarana tempat usaha tanpa izin. 4) Mempekerjakan tenaga kerja di bawah umur dan tenaga kerja asing tanpa izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VIII SANKSI Pasal 20 Pelanggaran terhadap Peraturan Daerah ini dapat dikenakan sanksi berupa : 1) Teguran secara tertulis sebanyak-banyaknya tiga kali; 2) Penutupan sementara kegiatan usaha; 3) Pencabutan izin oleh Kepala Daerah atau pejabat yang diberi kewenangan. BAB IX... 8

BAB IX KETENTUAN PERALIHAN Pasal 21 Bagi penyelenggaraan Toko Modern yang sudah berdiri sebelum Peraturan Daerah ini ditetapkan, maka diberikan waktu untuk menyesuaikan dengan ketentuan-ketentuan yang termaktub dalam Peraturan Daerah ini selambat-lambatnya 2 (Dua) tahun sejak ditetapkannya Peraturan Daerah ini. Pasal 22 Pengecualian pada pasal 21 harus mendapatkan persetujuan dari Pemerintah daerah yang diatur dalam Peraturan Bupati. BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 23 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang. Ditetapkan di Tigaraksa pada tanggal 28 11-2011 BUPATI TANGERANG, Ttd. Diundangkan di Tigaraksa pada tanggal 28 11-2011 SEKRETARIS DAERAH, Ttd. H. ISMET ISKANDAR H. HERMANSYAH LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2011 NOMOR 14 9