BAB III KARAKTERISTIK/ KONDISI KEPARIWISATAAN KPP KALIANDA KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PENENTUAN PRIORITAS TUJUAN WISATA BERDASARKAN ASPEK PENAWARAN WISATA

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan kepariwisataan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Sejarah terbentuknya Kabupaten Lampung Selatan erat kaitannya dengan dasar

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105 o 14 sampai dengan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. demikian ini daerah Kabupaten Lampung Selatan seperti halnya daerah-daerah

BAB III HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum Pariwisata Kabupaten Lampung Selatan. ini memiliki luas wilayah 2.109,74 Km 2

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Selatan (2014), sejarah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kemajuan ekonomi suatu negara adalah sektor pariwisata. Berdasarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan kaya akan potensi sumber daya

I. PENDAHULUAN. bagi pendapatan suatu negara. Pada tahun 2007, menurut World Tourism

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai

LAPORAN IDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI OBYEK WISATA ALAM DI KARANGTEKOK BLOK JEDING ATAS. Oleh : Pengendali EkosistemHutan

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan sektor penunjang pertumbuhan ekonomi sebagai

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah

BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN

I. PENDAHULUAN. berkembangnya pembangunan daerah. Provinsi Lampung merupakan salah satu

I.PENDAHULUAN. Komoditas minyak dan gas (migas) merupakan penghasil devisa utama bagi

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. artinya bagi usaha penanganan dan peningkatan kepariwisataan. pariwisata bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

BAB III GAMBARAN UMUM PARIWISATA LAMPUNG

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu fenomena sosial, ekonomi, politik, budaya,

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. budaya. Upaya-upaya penemuan dan pengembangan potensi-potensi tersebut,

I. PENDAHULUAN. beragam adat istiadat, bahasa, agama serta memiliki kekayaan alam, baik yang ada di

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata memiliki peran yang penting dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Pembangunan pariwisata mulai digalakkan, potensi potensi wisata yang

KEADAAN UMUM KABUPATEN SINTANG

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Selain

BAB I PENDAHULUAN. Wisatawan. Tabel 1.1 Jumlah Pengunjung Taman Nasional Ujung Kulon

I. PENDAHULUAN. dikembangkan potensinya, baik panorama keindahan alam maupun kekhasan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan

KAJIAN PENENTUAN ALTERNATIF RUTE PERJALANAN PARIWISATA DI KPP KALIANDA KABUPATEN LAMPUNG SELATAN T E S I S

BAB IV RENCANA PENGEMBANGAN

dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lain yang berada di Provinsi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan olahan data penulis, dengan menggunakan check list maka

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada

I. PENDAHULUAN. obyek wisata yang apabila dikelola dengan baik akan menjadi aset daerah bahkan

I. PENDAHULUAN. andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rian Heryana, 2013

BAB I PENDAHULUAN [TYPE HERE] [TYPE HERE]

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

Pulau Lombok. Sedangkan saluran informasi melalui audiovisual diperoleh dari televisi, compact disk (rekaman lokasi dan gambaran berbagai macam obyek

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

pulau Sumbawa. Lombok baru beberapa tahun saja mencuat sebagai daerah

HOTEL RESORT BINTANG III DI KAWASAN PEGUNUNGAN RANTEPAO TANA TORAJA SULAWESI SELATAN

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Fisik dan Topografi Kota Bandarlampung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

BERWISATA BAHARI MENYUSURI SEGARA ANAKAN

HOTEL WISATA DI KAWASAN MARITIM KOTA BAU-BAU (DI SEKITAR PANTAI LAKEBA)

I. PENDAHULUAN. aksesibilitas dan mobilitas di daerah tersebut yang sebaliknya akan dapat

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Jawa Tengah, Cilacap

BAB I PENDAHULUAN. transportasi dan komunikasi yang sangat diandalkan dalam mewujudkan

TINJAUAN PULO CANGKIR

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. Suprihan (Supriharyono, 2002:1). Setiap kepulauan di Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pariwisata merupakan salah satu sumber daya yang dapat. dimanfaatkan. Sesuai perkembangannya kepariwisataan bertujuan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Kecamatan Salahutu. 1. Pantai Natsepa

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Sektor unggulan di Kota Dumai diidentifikasi dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri

TINJAUAN KAW ASAN GILl TRAW ANGAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dengan DKI Jakarta yang menjadi pusat perekonomian negara.

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELELITIAN. dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999, Kabupaten

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB III TINJAUAN LOKASI DAN WILAYAH

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan perekonomian suatu wilayah, baik dalam bidang sosial maupun

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Bali sebagai pusat pengembangan kepariwisataan di Indonesia telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata merupakan salah satu tujuan favorit bagi wisatawan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya yang berbeda seperti yang dimiliki oleh bangsa lain. Dengan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Secara harfiah arti kata Boom sama dengan Haven dalam bahasa Belanda atau

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

IV. KONDISI UMUM WILAYAH

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. daerah transit kegiatan perekonomian antara Pulau Sumatera dan Jawa, B. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Barat

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam

Kata Pengantar KATA PENGANTAR Nesparnas 2014 (Buku 2)

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan wilayah yang mempunyai potensi obyek wisata. Pembangunan

Transkripsi:

BAB III KARAKTERISTIK/ KONDISI KEPARIWISATAAN KPP KALIANDA KABUPATEN LAMPUNG SELATAN 3.1 Visi, Misi dan Isu Strategis Kabupaten Lampung Selatan 2006-2011 Dalam rangka mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan Kabupaten Lampung Selatan 2011 yaitu terwujudnya masyarakat Kabupaten Lampung Selatan yang profesional menuju kehidupan yang sejahtera, bermoral, dan berkeadilan, maka salah satu misi yang diemban adalah meningkatkan dan mengembangkan potensi kepariwisataan daerah dengan isu strategis pengembangan pariwisata. 3.2 Kondisi Geografis dan Topografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105 o 14 sampai dengan 105 o 45 Bujur Timur dan 5 o 15 sampai dengan 6 o Lintang Selatan. Mengingat letak yang demikian ini daerah Kabupaten Lampung Selatan seperti halnya daerah-daerah lain di Indonesia yang merupakan daerah tropis. Daerah Kabupaten Lampung Selatan mempunyai daerah daratan kurang lebih 3.180,78 Km 2, dengan pusat pemerintahan di Kota Kalianda sekaligus sebagai Ibukota Kabupaten Lampung Selatan. Adapun batas wilayah administratif Kabupaten Lampung Selatan adalah: 1. Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Kabupaten Lampung Tengah dan Lampung Timur 2. Sebelah selatan berbatasan dengan Selat Sunda 3. Sebelah Barat berbataan dengan wilayah Kabupaten Tanggamus 4. Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Jawa Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Lampung Selatan antara lain latosol, podsolik, andosol, hidromorf, alluvial yang tersebar di seluruh wilayah. 26

Ditinjau dari posisi dan segi geografis, Kabupaten Lampung Selatan dinilai cukup menguntungkan dan potensial bagi pengembangan kegiatan kepariwisataan, karena merupakan pintu gerbang bagian selatan Pulau Sumatera dan merupakan kabupaten di luar Pulau Jawa yang terdekat dengan ibukota negara. 3.3 Kondisi Sosial dan Budaya Kondisi sosial dan budaya meliputi kependudukan, agama, suku dan adat istiadat yang terdapat di KPP Kalianda Kabupaten Lampung Selatan. 3.3.1 Kependudukan Pada Tahun 2004 penduduk Kabupaten Lampung Selatan berjumlah 1.205.705 orang (BPS, 2005) yang tersebar pada 20 kecamatan, dengan proporsi penduduk laki-lakinya berjumlah 632.484 orang, sedangkan penduduk perempuannya berjumlah 573.219 orang. 3.3.2 Agama Mayoritas penduduk Kabupaten Lampung Selatan beragama islam selebihnya sebagian kecil beragama non muslim. Meskipun demikian, perbedaan agama bukan menjadi penghalang dalam melaksanakan kerukunan hidup bermasyarakat, bahkan perbedaan tersebut nampaknya dimanfaatkan secara baik sehingga terjadi sinergi dalam kehidupan bermasyarakat. 3.3.3 Suku dan Adat Istiadat A. Suku Penduduk yang berdomisili di Kabupaten Lampung Selatan terdiri dari berbagai macam suku, yaitu Suku Jawa, Bali, Sulawesi, Sumetera Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Aceh dan lainnya. B. Adat Istiadat Adat istiadat secara garis besar dapat digolongkan dalam dua kelompok besar yaitu kelompok penduduk asli (Suku Lampung) dan kelompok penduduk pendatang (dari luar daerah Lampung). 27

3.4 Struktur Perekonomian Tahun 2004, 3 sektor yang memberikan sumbangan terbesar dalam pembentukan PDRB Kabupaten Lampung Selatan yakni sektor pertanian sebesar 51,08 persen. Sektor terbesar kedua adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran yang memberikan sumbangan sebesar 13,22 persen. Sektor yang memberikan sumbangan terbesar ketiga pada Tahun 2004 adalah sektor industri pengolahan yakni sebesar 10,81 persen. 3.5 Kondisi Sarana dan Prasarana Kepariwisataan 3.5.1 Transportasi Berdasarkan pangamatan atas prasarana lalu lintas di tujuh objek wisata yang menjadi objek studi, empat objek wisata telah memiliki prasarana lalu lintas berupa jalan beraspal, yaitu Tugu Siger, Merak Belantung, Pemandian Air Panas Way Belerang Sukamandi, dan Pantai Pasir Putih. Dua objek lainnya, yaitu Tejang Pulau Sebesi dan Gunung Krakatau, prasarana lalu lintas utamanya adalah melalui air. Sedangkan untuk mencapai objek wisata Gunung Rajabasa adalah dengan melalui jalan setapak dari Desa Tegading. Berdasarkan alat angkutan umum yang utama ke tujuh objek wisata yang ada di KPP Kalianda, dapat dibedakan berdasarkan sarana untuk mencapai objek wisata tersebut, yaitu dua kawasan wisata (Merak Belantung dan Pemandian Air Panas Way Belerang Sukamandi) dengan alat angkutan utamanya dengan kendaraan bermotor lebih dari tiga namun untuk mencapai objek wisatanya dengan menggunakan ojek sepeda motor, dua kawasan wisata (Tugu Siger dan Pantai Pasir Putih) dengan kendaraan bermotor lebih dari tiga, satu kawasan wisata (Gunung Rajabasa) dengan kendaraan bermotor lebih dari tiga sebagai alat angkutan utama namun untuk mencapai objek wisatanya adalah dengan melalui jalan setapak dari Desa Tegading. Sedangkan untuk dua kawasan wisata lainnya 28

(Tejang Pulau Sebesi dan Gunung Krakatau) dengan menggunakan kapal motor laut sebagai alat angkutan utamanya. Secara umum, frekuensi pelayanan kendaraan bermotor beroda lebih dari tiga yang menuju ke setiap kawasan wisata cukup tinggi dan teratur dengan kondisi pelayanan baik dan ongkos yang relatif murah. Untuk menuju objek wisata utamanya dengan menggunakan kendaraan roda dua (Merak Belantung dan Pemandian Air Panas Way Belerang Sukamandi), tingkat pelayanannya baik dan teratur namun dengan mengeluarkan biaya yang relatif mahal. Untuk mencapai objek wisata di Tejang Pulau Sebesi, frekuensi pelayanan rendah dengan biaya yang mahal karena menggunakan kapal laut bermotor. Sedangkan untuk mencapai objek wisata Gunung Krakatau hanya dapat dicapai dengan kapal laut bermotor carteran yang relatif mahal dari Dermaga Canti. Tabel 3.1 Kondisi fisik prasarana jaringan transportasi pada tiap jalur lintasan No Jalur Lintasan Lebar (m) Konstruksi Kondisi 1. Tugu Siger 10 Aspal Baik 2. Way Belerang Sukamandi 3,5 Aspal Baik 3. Merak Belantung 4 Aspal Baik 4. Tejang Pulau Sebesi - Laut Sedang 5. Gunung Rajabasa 1 Tanah Kurang 6. Gunung Krakatau - Laut Sedang 7. Pasir Putih 10 Aspal Baik Sumber: Dinas PU Lampung Selatan 3.5.2 Air Bersih Prasarana air bersih pada setiap obyek wisata pada umumnya berasal dari sumur galian dan sumur pompa, kecuali pada kawasan wisata Pasir Putih yang berasal dari PDAM dan sumur pompa. 29

3.5.3 Listrik Jaringan listrik yang melayani kawasan-kawasan wisata terbagi menjadi dua, yaitu yang dilayani oleh PLN dan non PLN. Untuk kawasan wisata Tugu Siger, Merak Belantung, Pasir Putih dan Way Belerang Sukamandi telah terlayani oleh jaringan listrik PLN, sedangkan yang untuk kawasan wisata lainnya masih menggunakan generator non PLN. Untuk kawasan wisata alam Gunung Rajabasa dan Gunung Krakatau, karena berfungsi sebagai kawasan lindung, tidak terdapat aliran listrik.. 3.5.4 Komunikasi Pada umumnya, jaringan telekomunikasi (Telkom) belum ada pada kawasan wisata, kecuali pada kawasan wisata Pasir Putih dan Merak Belantung. Sedangkan untuk kantor pos hanya terdapat di Kecamatan Kalianda sebagai Ibu Kota Kabupaten. 3.5.5 Akomodasi Pada semua kawasan wisata yang menjadi objek penelitian, belum ada akomodasi hotel berbintang. Berdasarkan data tahun 2006, pada KPP Kalianda sudah ada 13 hotel, villa dan resort. Klasifikasi akomodasi tersebut mulai dari melati 1 sampai melati 3, resort dan villa. Jumlah kamar 201 dengan 359 jumlah tempat tidur. 3.5.6 Lain-lain Fasilitas kepariwisataan yang lain sebagai penunjang pariwisata yang terdapat di KPP Kalianda adalah restoran, dimana jumlah restoran yang ada berjumlah 21 buah yang tersebar pada 3 kecamatan. Pada Kecamatan Penengahan 6 buah, Kecamatan Kalianda 9 buah dan Kecamatan Katibung 6 buah. 30

3.6 Potensi Kepariwisataan di KPP Kalianda Di dalam melakukan usaha pengembangan pariwisata pada suatu daerah, atraksi wisata merupakan faktor yang sangat menentukan bagi wisatawan dalam memilih daerah tujuan wisatanya. Untuk itu, potensi pariwisata yang dimiliki harus benarbenar dimanfaatkan agar wisatawan tertarik mengunjungi objek-objek wisata yang ada di daerah tersebut. Dalam hal ini, potensi wisata yang dimiliki oleh KPP Kalianda baik yang sudah berkembang ataupun yang belum berkembang dapat diuraikan sebagai berikut. 3.6.1 Tugu Siger Tapak kawasan Tugu Siger berada di kawasan Pelabuhan Bakauheni di daerah persimpangan jalan lintas Sumatera dan jalan lintas Timur. Tugu Siger merupakan salah satu bagian dari rencana pengembangan kawasan Resort Bakauheni yang meliputi area seluas 50 Ha. Fungsi rekreasi yang tersedia pada komplek Tugu Siger merupakan gabungan dari rekreasi alam dan rekreasi buatan. Lokasi Tugu Siger yang terletak pada puncak bukit pinggir pantai memberikan kelebihan tersendiri sebagai lokasi yang memiliki potensi alam yang indah, dimana dari lokasi ini kita dapat melihat pantai dan aktifitas kesibukan di Pelabuhan Bakauheni. Di dalam komplek Tugu Siger terdapat taman-taman dengan dilengkapi plaza-plaza (ruang terbuka) yang memungkinkan pengunjung beraktifitas didalamnya. Selain itu pengunjung juga dapat menikmati pemandangan di sekitar kawasan Tugu Siger dengan menggunakan menara pandang yang ada di puncak monument siger. Dengan menara pandang ini, pengunjung dapat melihat hampir seluruh kawasan Bakauheni. Di dalam bagunan utama monumen, pengunjung dapat melihat langsung diaroma Lampung yang menunjukkan kekayaan budaya dan ciri khas tradisional Lampung. 31

3.6.2 Pantai Merak Belantung Tapak kawasan wisata Pantai Merak Belantung terletak di Desa Merakbelantung, berjarak 14,5 km dari Kalianda, Ibu Kota Kabupaten Lampung Selatan, 58,5 km dari Bandar Lampung, 88,5 km dari pelabuhan udara Raden Intan dan 48,5 km dari pelabuhan penyeberangan Bakauheni dengan luas tapak kawasan 5 Ha. Lebar pantai berkisar antara 30 70 m dengan panjang pantai potensial 891 m. secara topografi, Pantai Merak Belantung berada pada ketinggian 5 m dpl, dengan konfigurasi umum lahan dataran dan kemiringan lahan landai. Di tapak kawasan ini terdapat Sungai Pamungkusan dengan kedalaman air 1 3 m dan lebar 5 7 m, kualitas air jernih. Prasarana yang menghubungkan kawasan ini dengan Bakauheni dan Bandar Lampung melalui jalan lintas Sumatera dan berkualitas baik dengan lebar 10 m. Sumber air berasal dari sumur dengan kedalaman rata-rata 6 m dan berjarak 500 m dari tapak kawasan. Kualitas air jernih dengan debit 45 l/detik. Sumber listrik dari PLN dan dari generator atau diesel. Sistem pengolahan limbah dengan Proses Pengolahan (Recycle) pada 4 bak penampungan sehingga tidak mengakibatkan pencemaran. Dengan prasarana dan sarana yang dimilikinya, menjadikan objek wisata ini sebagai pola kunjungan singgah dan menginap. 3.6.3 Pemandian Air Panas Way Belerang Sukamandi Tapak kawasan wisata Way Belerang merupakan pemandian air panas belerang dengan luas area 1 Ha, terletak di Kelurahan Bumi Agung Kecamatan Kalianda dengan jarak 6 km dari Ibukota Kabupaten, 79 km dari Bandar Lampung, 109 km dari pelabuhan udara Raden Intan dan 34 km dari pelabuhan penyeberangan Bakauheni. Topografi dari kawasan wisata way belerang adalah terletak pada ketinggian 800 m dpl, konfigurasi umum lahan bergunung dengan kemiringan lahan landai. 32

3.6.4 Gunung Rajabasa Kawasan wisata Gunung Rajabasa terletak di Desa Pematang Kejang Kecamatan Rajabasa dengan luas tapak kawasan 4.900 ha, yang terbagi menjadi 3.000 ha kawasan hutan dan 1.900 ha kawasan perkebunan. Jarak dari Ibu kota Kabupaten Lampung Selatan, Kalianda, 12 km, 85 km apabila dari Bandar Lampung, 115 km dari Bandara Udara Raden Intan dan 30 km dari pelabuhan penyeberangan Bakauheni. Pada puncak Gunung Rajabasa terdapat sebuah danau dengan luas kurang lebih 4 Ha. 3.6.5 Gunung Krakatau Objek wisata Gunung Krakatau terletak di sebelah barat daya pantai canti dan termasuk dalam wilayah Kecamatan Rajabasa. Luas kawasan objek wisata ini adalah 287 ha. Lereng yang tertutup lava, hitam, gersang dan kepulan asap bercampur belerang berwarna putih kekuningan menutupi puncak menjadi daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung. Warna air laut biru dengan ketinggian gelombang 1 m, material pantai berpasir halus dan berwarna hitam dengan kemiringan tepi pantai landai. Panjang tepi pantai > 2000 m dengan lebar < 50 m. Flora dan fauna yang terdapat di kawasan ini adalah cemara laut dan biawak. Pemukiman terdekat adalah di Pulau Sebesi dan Sebuku. Pencapaian ke objek wisata Gunung Krakatau melalui Dermaga Canti dengan menggunakan perahu motor carteran dengan waktu perjalanan selama 2,5 3 jam. 3.6.6 Tejang Pulau Sebesi Kawasan wisata Tejang Pulau Sebesi termasuk dalam wilayah Kecamatan Rajabasa dengan luas Pulau 1.057 ha. Di pulau ini terdapat satu buah desa, yaitu Desa Tejang yang terdiri dari 3 kampung. Kampung-kampung tersebut adalah Kampung Tejang, Regahan Lada, dan Seganom. Di pulau ini juga terdapat sebuah gunung dengan ketinggian 484 m dpl. Untuk mencapai ke objek wisata ini, kita dapat melalui Dermaga Canti dengan menggunakan perahu bermotor 33

dengan waktu perjalanan 1,5 2 jam. Sumber air bersih di dapat dari sumursumur dengan kedalaman 3 5 m dengan kualitas air jernih, rasa tawar dan berbau normal. Aliran listrik di dapat dari generator. Material pantai terdiri dari pasir putih kecoklatan dan kasar, batu karang dan kerikil. Kemiringan tepi pantai landai dengan panjang tepi pantai 500 1000 m dengan lebar < 50 m. sarana wisata yang ada adalah cottage 2 buah, dermaga 3 buah, lapangan sepak bola 2 buah, dan tempat penyewaan alat menyelam. Di pulau ini juga telah ada satu buah puskesmas. 3.6.7 Pantai Pasir Putih Kawasan wisata Pantai Pasir Putih terletak di Desa Rangai Kecamatan Katibung dengan luas area 3 ha. Jarak dari Ibu Kota Kabupaten Lampung Selatan, Kalianda, 69,5 km, 16 km apabila dari Bandar Lampung, 46 km dari Bandara Udara Raden Intan dan 93.5 km dari pelabuhan penyeberangan Bakauheni. Prasarana yang menghubungkan kawasan ini dengan Bakauheni dan Bandar Lampung melalui jalan lintas Sumatera dan berkualitas baik dengan lebar 8-10 m. Secara topografi, ketinggian rata-rata dpl 0.5 m dpl, konfigurasi umum lahan dataran dengan kemiringan landai. Jenis material tanah adalah pasir putih kecoklatan. Sumber air berasal dari PDAM dengan kualitas air jernih dengan debit 99 l/detik. Sumber listrik dari PLN dan dari generator atau diesel. 3.7 Tinjauan Karakteristik Obyek Wisata di KPP Kalianda KPP Kalianda merupakan daerah tujuan wisata bagi wisatawan yang pasar wisatanya sudah bertaraf nasional dan internasional. Pasar wisata adalah permintaan nyata atau yang masih potensial akan sesuatu produk wisata tertentu yang didasarkan pada sesuatu motivasi perjalanan. Pasar wisata secara teritorial menunjukkan suatu negara sumber wisatawan dan biasanya yaitu negara industri maju (Salah Wahab, 1976). Berdasarkan pengertian tersebut, maka pasar wisata yang datang ke KPP Kalianda sangatlah beranekaragam dalam keinginan yang dapat digunakan sebagai segmentasi pasar. 34

Tabel 3.2 Obyek dan daya tarik, aktifitas yang dapat dilakukan wisatawan, jenis pariwisata serta jumlah fasilitas yang tersedia. No Obyek Wisata Daya Tarik Aktifitas wisatawan Jenis Pariwisata 1 Tugu Siger Merupakan bangunan tugu yang berbentuk siger Lampung yang menjadi ciri khas daerah, dimana di dalam bangunan kita dapat melihat/ mempelajari melalui diaroma tentang kebudayaan masyarakat Lampung, seperti adat istiadat. Di tempat ini kita juga dapat melihat panorama laut dan aktifitas pelabuhan penyeberangan Bakauheni. 2 Way Belerang Taman rekreasi dengan sumber air panas yg mengandung mineral belerang yang berasal dari Gunung Rajabasa, dimana dipercaya dapat menghilangkan berbagai penyakit, salah satunya adalah penyakit kulit. 3 Merak Belantung Pantai yang mempunyai pemandangan alam yang indah dengan material pasir berwarna putih dan terletak di teluk Lampung. 35 Fotografi Menikmati pemandangan Melihat diaroma budaya Lampung Berenang Berendam Tracking Climbing Hiking Fotografi Rekreasi hutan Berkemah Jalan-jalan Bird watching Memancing dan menyelam Berenang Bermain dipantai Fotografi Olahraga (golf, volly pantai, polo air, tennis, Wisata Budaya Wisata Kesehatan Wisata Rekreasi Jumlah Fasilitas wisata 14 19 Wisata maritim Wisata alam petuangan Wisata olahraga 24

canoeing, banana boat, surfing). Menikmati pemandangan Jalan-jalan ditepi pantai Outbound dan outdoor learning War game di marshland Off road adventure berkemah 4 Tejang Pulau Sebesi Panorama alam pantai kepulauan dan taman laut. Berenang Menyelam Berselancar Berperahu Memancing Ski air Berjemur Menyusuri pantai Fotografi Penelitian Mendaki gunung Bersepeda Wisata maritim Wisata olahraga 17 36

5 Gunung Rajabasa Panorama alam pegunungan, berbagai jenis flora dan fauna, air terjun dan danau serta terdapat peninggalan benteng perjuangan pahlawan nasional Raden Intan II. 6 Gunung Krakatau Gunug api yang masih aktif dengan latar belakang sejarah yang menarik. Di sini kita dapat menikmati pemandangan alam dan pantai yang berpasir hitam 7 Pantai Pasir Putih Pantai dengan pemandangan alam yang indah dengan material pasir berwarna putih. Sumber : Hasil Pengamatan dan Dinas pariwisata Lampung Selatan Berkemah Fotografi Hiking Penelitian Tracking Berenang Memancing Menyusuri pantai Fotografi Penelitian Mendaki gunung Berperahu Melihat kawah Berenang Memancing Menyusuri pantai Fotografi Penelitian Mendaki gunung Berperahu Berjemur Berkemah Panorama Wisata perjalanan Wisata ilmiah Wisata olahraga Wisata perjalanan Wisata ilmiah Wisata olahraga Wisata maritim Wisata olahraga 2 2 18 37

Segmentasi pasar adalah proses penggolongan pelanggan dalam kelompok dengan kebutuhan, karakteristik atau pelaku yang berbeda. Variabel umum yang dapat digunakan untuk mensegmentasi pasar konsumen terbagi menjadi tiga yaitu segmentasi geografik (asal wisatawan), segmentasi demografi (usia, pekerjaan, pendidikan, penghasilan, dan pengeluaran), segmentasi psikografik (motivasi, tempat wisata, aktivitas, lama tinggal dan akomodasi). 3.7.1 Jumlah Kunjungan Wisatawan Jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke KPP Kalianda baik itu wisatawan nusantara maupun mancanegara selama lima tahun terakhir (2002-2006) mengalami peningkatan seperti terlihat pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Jumlah kunjungan wisatawan ke KPP Kalianda selama 2002-2006 Tahun Wisatawan Persentase Wisatawan Persentase Total Nusantara (%) Mancanegara (%) 2002 146.591 93,05 10.949 6,95 157.540 2003 190.568 94,16 11.824 5,84 202.392 2004 209.476 94,05 13.238 5,95 222.714 2005 221.241 94,06 13.982 5,94 235.223 2006 236.971 94,06 14.976 5,94 251.947 Sumber: Dinas Pariwisata Lampung Selatan (2007) 3.7.2 Segmentasi Geografis Berdasarkan data pada Dinas Pariwisata Lampung Selatan (2007) mengenai segmentasi geografis wisatawan, dapat diketahui asal wisatawan yang berkunjung ke KPP Kalianda, untuk wisatawan nusantara sebagian besar berasal dari wisatawan lokal yaitu wisatawan yang berasal dari Propinsi Lampung, yaitu 43,4%, DKI Jakarta 15%, Jawa Barat dan Banten 5,3%, Sumatera Utara 5,3%, Sumatera Selatan 3,5% dan yang lainnya 27,5%. Sedangkan untuk wisatawan mancanegara terbanyak berasal dari asia meliputi Jepang dan Singapura 32,6%, disusul dari Australia 30,2%, Amerika dan Kanada 18,6%, dan selebihnya berasal dari Eropa dan Afrika. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.1 dan Gambar 3.2. 38

Gambar 3.1 Diagram Karakteristik wisatawan nusantara berdasarkan Segmentasi Geografis (Dalam %) Lampung DKI Jakarta 27,50 3,50 5,30 5,30 15,00 43,40 Jawa Barat dan Banten Sumatera Utara Sumatera Selatan Lainnya Sumber: Dinas Pariwisata Lampung Selatan, 2007 Gambar 3.2 Diagram Karakteristik wisatawan mancanegara berdasarkan Segmentasi Geografis (dalam %) 18,60 16,30 2,30 30,20 32,60 Asia Australia Amerika-Kanada Eropa Afrika Sumber: Dinas Pariwisata Lampung Selatan, 2007 3.7.3 Segmentasi Demografis Berdasarkan segmentasi demografis, karakteristik sebagian besar wisatawan yang datang ke KPP Kalianda adalah usia produktif dengan tingkat pendidikan yang cukup tinggi (universitas), status pekerjaan sebagian besar bekerja di bidang swasta dengan penghasilan sebagian besar antara Rp.1.000.000,- s.d Rp. 1.500.000,-. 39

Sedangkan untuk pengeluaran selama wisatawan berada di objek wisata, 46% wisatawan rata-rata mengeluarkan uang sebesar Rp. 200.000,-. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.4. 3.7.4 Segmentasi Psikologis Karakteristik wisatawan berdasarkan segmentasi psikografik, baik wisatawan nusantara maupun mancanegara memiliki motivasi melakukan perjalanan wisata adalah untuk berlibur, tempat tujuan wisata utama pantai dengan lama tinggal 1 s.d 3 hari dan menggunakan akomodasi hotel/ motel. Secara lengkap dapat di lihat pada Tabel 3.5. 40

Tabel 3.4 Karakteristik wisatawan berdasarkan segmentasi Demografis No Karakteristik Wisatawan Persentase (%) Wisatawan Nusantara Wisatawan Mancanegara I II III IV V Tingkat Usia < 20 th 12.40 2.30 20-29 th 38.90 18.60 30-39 th 23.00 27.90 40-49 th 14.20 39.50 > 50 th 4.40 11.60 Tingkat Pendidikan SLTP 10.60 - SLTA 29.20 16.30 Universitas 45.10 58.10 Paska Sarjana 13.30 18.60 Lainnya 1.80 7.00 Jenis Pekerjaan Pelajar/ Mahasiswa 23.00 9.30 Swasta 54.00 62.80 PNS 12.40 18.60 Lainnya 10.60 9.40 Penghasilan Rp. 500.000,- s.d Rp. 1.000.000,- 29.20 - Rp. 1.000.000,- s.d Rp. 1.500.000,- 46.00 - Lainnya 24.80 - < US $ 1500-7.00 US $ 1500-2000 - 23.30 US $ 2000-4000 - 25.60 > US $ 4000-44.20 Pengeluaran < Rp. 200.000,- 53.10 - Rp. 200.000,- Rp. 400.000,- 23.00 - > Rp. 400.000,- 23.9 - US $ 200-300 - 18.6 US $ 200-400 - 53.5 Lainnya - 27.9 Sumber: Dinas Pariwisata Lampung Selatan, 2007 41

Tabel 3.5 Karakteristik wisatawan berdasarkan segmentasi Psikografik No Karakteristik Wisatawan Persentase (%) Wisatawan Nusantara Wisatawan Mancanegara I Motivasi : Berlibur 36,30 54,00 Bisnis 27,40 37,00 Lainnya 36,30 9,00 II Tempat Wisata : Pantai 50,40 41,80 Alam 15,00 20,20 Hiburan Malam 13,30 25,60 Lainnya 21,30 12,40 III Aktivitas : Atraksi Budaya 9,50 23,30 Berenang 26,50 16,30 Melihat-lihat 40,70 18,60 Berbelanja 6,70 14,00 Tracking 3,20 11,00 Lainnya 13,40 16,80 IV Lama Tinggal : < 1 hari 36,30-2-3 hari 32,70 67,40 4-5 hari 9,70 14,00 6-7 hari 6,20 9,30 Lainnya 15,10 9,30 V Akomodasi : Hotel/ Motel 62,80 97,60 Kerabat 30,10 - Lainnya 7,1 2,40 Sumber : Dinas Pariwisata Lampung Selatan, 2007 42