Desain Antena Helix Dan Loop Pada Frekuensi 2.4 GHz Dan 430 MHz Untuk Perangkat Ground Station Satelit Nano

dokumen-dokumen yang mirip
Desain Antena Helix Dan Loop Pada Frekuensi 2.4 GHz Dan 430 MHz Untuk Perangkat Ground Station Satelit Nano

DESAIN ANTENA HELIX DAN LOOP PADA FREKUENSI 2,4 GHz DAN 430 MHz UNTUK PERANGKAT GROUND STATION SATELIT NANO

Desain Antena Helix Quadrifilar pada Frekuensi 2,4 GHz Untuk Perangkat Ground Station Satelit Nano

Desain Antena Array Mikrostrip Tapered Peripheral Slits Pada Frekuensi 2,4 Ghz Untuk Satelit Nano

PERANCANGAN ANTENA HELIX PADA FREKUENSI 433 MHz

Desain dan Pembuatan Antena Whip Dual-Band pada VHF 144 MHz dan UHF 430 MHz untuk Perangkat Transceiver Portabel

Perancangan dan Pembuatan Antena Mikrostrip Telur (Egg) Dengan Slot Lingkaran Pada Frekuensi Ultra Wideband (UWB)

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015 Id paper: SM142

Desain dan Pembuatan Antena Whip Dual-Band pada VHF/UHF untuk Perangkat Transceiver Portabel

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

Desain Antena Monopole UHF untuk Uplink pada Satelit Iinusat-02

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI ANTENA HELIKAL UNTUK PENGGUNAAN FREKUENSI L-BAND

Perancangan dan Pembuatan Antena Mikrostrip Egg Dengan Slot Rugby Ball yang Bekerja pada Frekuensi Ultra Wideband (UWB)

Simulasi Pengaruh Kombinasi Slot Horisontal dan Slot Vertikal Pada Antena Microstrip 2.4 GHz

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Perancangan Antena Dipole-Helix pada Frekuensi 137 MHz untuk Aplikasi Receiver NOAA

Desain Antena Array Mikrostrip Tapered Peripheral SlitsPada Frekuensi 2,4 Ghz Untuk Satelit Nano

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN TIPE POLARISASI MELINGKAR MENGGUNAKAN ANSOFT

Optimasi Posisi Antena pada UAV Alap-Alap BPPT menggunakan Computer Simulation Technology

Kata Kunci: Antena, CCTV, Crown Patch, Slot Lingkaran II. TINJAUAN PUSTAKA I. PENDAHULUAN. 2.1 Antena Mikrostrip

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

BAB III. PERANCANGAN ANTENNA YAGI 2,4 GHz

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA MIKROSTRIP PADA FREKUENSI K- BAND UNTUK RADAR OTOMOTIF

Perancangan, Realisasi, dan Pengujian Antena Helik Mode Axial pada Access Point Wireless-G 2,4 GHz Broadband Linksys

TUGAS AKHIR TE Desain Antena Log Periodik Mikrostrip untuk Aplikasi Pengukuran EMC pada Frekuensi 2 GHz 3.5 GHz.

Desain Antena Log Periodik Mikrostrip Untuk Aplikasi Pengukuran EMC Pada Frekuensi 2 GHz 3.5 GHz

BAB IV PENGUKURAN ANTENA

BAB 2 LANDASAN TEORI

Rancang Bangun Dan Analisis Antena Yagi 11 Elemen Dengan Elemen Pencatu Folded Dipole Untuk Jaringan VOIP

BAB II ANTENA MIKROSTRIP BIQUAD

BAB I PENDAHULUAN. global untuk komunikasi bergerak digital. GSM adalah nama dari sebuah group

DESAIN ANTENA TEKNOLOGI ULTRA WIDEBAND

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS HASIL PENGUKURAN

ANALISA ANTENA DIPOLE-λ/2 PADA MODUL PRAKTIKUM B4520 MENGGUNAKAN SIMULATOR ANSOFT HFSS VERSI 10.0 DAN CST MICROWAVE STUDIO 2010

PERANCANGAN ANTENA DUAL CIRCULAR LOOP SEBAGAI PENERIMA SIARAN TELEVISI DIGITAL PADA RENTANG FREKUENSI UHF (ULTRA HIGH FREQUENCY)

Analisis Perubahan Fasa Terhadap Pola Radiasi untuk Pengarahan Berkas Antena Stasiun Bumi

ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN TEKNIK PLANAR ARRAY

STUDI PERBANDINGAN EFISIENSI BAHAN PADA PEMBUATAN ANTENA HORN SEKTORAL BIDANG MEDAN LISTRIK (E)

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei 2014

STUDI PERANCANGAN ANTENA SUSUN MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DUAL-BAND (2.4 GHz dan 3.3 GHz)

Materi II TEORI DASAR ANTENNA

PERANCANGAN ANTENA HELIX UNTUK FREKUENSI 2,4 GHz

PERANCANGAN ANTENA DUAL BAND BERBASIS METAMATERIAL PADA FREKUENSI 2.3/3.3 GHz

PERBANDINGAN KINERJA ANTENA MIKROSTRIP SUSUN DUA ELEMEN PATCH

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Mahkota (Crown Antenna) Perencanaan dan Pembuatan Antena UWB (Ultra Wide Band)

DAFTAR PUSTAKA. 1. Balanis Constatantine, A John Wiley - Sons Analysis And Design Antena Theory Third Edition.

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.1 April 2015 Page 476

SIMULASI MODEL INDOOR CEILING MOUNT ANTENNA SEBAGAI PENGUAT SINYAL WI-FI MENGGUNAKAN SIMULATOR ANSOFT HFSS V10.0

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP PATCH ARRAY SEGI EMPAT TRIPLE BAND PADA FREKUENSI 2,3, 3,3 GHz DAN 5,8 GHz

PERANCANGAN ANTENA YAGI UDA 11 ELEMEN PADA FREKUENSI MHz (TVONE) MENGGUNAKAN SOFTWARE NEC-Win Pro V e

PERANCANGAN ANTENA HELIX UNTUK FREKUENSI 2,4 GHz

Varian Antena Dipole dan Monopole

Rancang Bangun Antena Mikrostrip pada Frekuensi GPS L1 Berbasis Sistem Transfer Daya Nirkabel

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP DIPOLE UNTUK FREKUENSI 2,4 GHz

BAB II DASAR TEORI. Antena adalah sebuah komponen yang dirancang untuk bisa memancarkan

VARIAN ANTENA DIPOLE DAN MONOPOLE

BAB II TINJAUAN TEORITIS

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP MEANDER LINE UNTUK SISTEM TELEMETRI ROKET UJI MUATAN

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

BAB II ANTENA MIKROSTRIP. dalam sistem komunikasi tanpa kabel atau wireless. Perancangan antena yang baik

PENGEMBANGAN ANTENA HELIKS X-BAND 8,2 GHZ UNTUK SATELIT MIKRO (DEVELOPMENT OF 8.2 GHZ X-BAND HELICAL ANTENNA FOR MICRO SATELLITE)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA dan LANDASAN TEORI

Unjuk Kerja Antena UWB Egg Berdasarkan Dimensinya

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

Perancangan Antena Dual Band Berbasis Metamaterial pada Frekuensi 2.3/3.3 GHz

Perancangan dan Pembuatan Tahap RF Downlink 2.4 GHz Untuk Pengiriman Citra Pada Sistem Komunikasi Satelit Nano

PERBANDINGAN MATCHING IMPEDANSI ANTENA DIPOLE SEDERHANA 152 MHz DENGAN ANTENA DIPOLE GAMMA MATCH 152 MHz

PERANCANGAN ANTENA WAVEGUIDE 6 SLOT PADA FREKUENSI 2,3 GHZ UNTUK APLIKASI LTE-TDD

Varian Antena Dipole dan Monopole

BAB III PERANCANGAN ANTENA DAN METODOLOGI PENGUKURAN

ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP SUSUN 2 ELEMEN PATCH SEGIEMPAT DENGAN DEFECTED GROUND STRUCTURE BERBENTUK SEGIEMPAT

ANALISA PENENTUAN UKURAN SLOT PADA KARATERISTIK ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN PENCATU APERTURE COUPLED

PERANCANGAN ANTENA DUAL CIRCULAR LOOP SEBAGAI PENERIMA SIARAN TELEVISI DIGITAL PADA RENTANG FREKUENSI UHF (ULTRA HIGH FREQUENCY)

PENGARUH PENEMPATAN POSISI FEED POINT TERHADAP PARAMETER ANTENA HELIKS

ANALISA EFISIENSI ANTENA DIPOLE DITINJAU DARI PENGGUNAAN BAHAN REFLEKTOR

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA CO-PLANAR DENGAN METODE BAND GAP UNTUK PENINGKATAN BANDWIDTH PADA FREKUENSI S-BAND

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

PERANCANGAN DAN ANALISIS ANTENA DELTA LOOP DOUBLE BAND SEBAGAI PENERIMA SIARAN TELEVISI VHF (VERY HIGH FREQUENCY) DAN UHF (ULTRA HIGH FRQUENCY)

DESAIN ANTENA MIKROSTRIP RECTANGULAR GERIGI UNTUK RADAR ALTIMETER

Studi Parametrik Antena Vivaldi Slot dengan Pencatuan Mikrostrip

Bab I - Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. wireless dimana transmisi sinyal tanpa menggunakan perantara konduktor / wire.

PERANCANGAN PROTOTYPE ANTENA MIKROSTRIP PATCH ARRAY FREKUENSI 2,76 GHz UNTUK APLIKASI ANTENA RADAR MARITIM

PERANCANGAN DAN SIMULASI ANTENA MIKROSTRIP DOUBEL BIQUAD PADA FREKUENSI

BAB II ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 2959

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

Antena Array Mikrostrip Slot Dengan Tuning-Stubs Untuk Ku-Band Electronic Support Measure (ESM)

RANCANG BANGUN DAN PENGUKURAN ANTENA MONOPOLE MHZ DAN MHZ UNTUK APLIKASI NANOSATELIT SKRIPSI

Perancangan dan Unjuk Kerja Antena Mikrostrip Biquad Ganda pada Wireless Fidelity b

Perancangan Penyesuai Impedansi antara RF Uplink dengan Antena Pemancar pada Portable Transceiver Satelit Iinusat-01

PERANCANGAN ANTENA ARRAY 1 2 RECTANGULAR PATCH DENGAN U-SLOT UNTUK APLIKASI 5G

PERANCANGAN DAN OPTIMASI KINERJA ANTENA PLANAR ULTRA WIDEBAND BERBASIS METAMATERIAL MENGGUNAKAN SUBSTRAT FR-4

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP WIDEBAND H-SHAPED PADA FREKUENSI GHz

ANTENA MIKROSTRIP MONOPOLE PITA LEBAR SEGI EMPAT UNTUK APLIKASI DVB-T

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA PIFA ARRAY POLARISASI SIRKULAR PADA FREKUENSI 2,35 GHz UNTUK APLIKASI RSPL NANO SATELIT

Perancangan Antena Mikrostrip Patch Circular menggunakan metode Array 1x8 untuk Aplikasi Radar Maritim Frekuensi 3,2 GHz

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 212) ISSN: 231-928X A-13 Desain Antena Helix Dan Loop Pada Frekuensi 2.4 GHz Dan 43 MHz Untuk Perangkat Ground Station Satelit Nano Muhammad Hasan Mahmudy, Eko Setijadi, dan Gamantyo Hendrantoro Jurusan Teknik Elektro FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Keputih-Sukolilo, Surabaya-6111 email: gamantyo@ee.its.ac.id Abstrak Desain antena helix 2,4 GHz digunakan untuk downlink sedangkan antena loop 43 MHz digunakan untuk uplink satelit IiNUSAT-2. Namun dalam perkembangan penelitian terjadi perubahan frekuensi kerja untuk uplink satelit IiNUSAT-2 menjadi 436,5 MHz. Supaya Antena loop dapat digunakan pada satelit IiNUSAT-2 maka dilakukan perubahan frekuensi pada antena loop menjadi 436,5 MHz. Dari hasil menggunakan software CST 212 untuk antena helix 2,4 GHz didapatkan nilai return loss sebesar -64,65 db, 1,7, bandwidth,7 GHz, dan gain sebesar 7,4 dbi. Untuk antena loop 436,5 MHz didapatkan nilai return loss sebesar -37,68 db, 1,2669, bandwidth 5,34 MHz, dan gain sebesar 8,91 dbi. Sedangkan dari hasil pengujian antena helix 2,4 GHz didapatkan nilai return loss sebesar -26,364 db, 1,184, bandwidth,33 GHz, dan gain sebesar 5,454 dbi. Untuk antena loop 436,5 MHz didapatkan nilai return loss sebesar -23,154 db, 1,197, bandwidth 64,8 MHz, dan gain sebesar 4,148 dbi. Dari hasil dan pengujian memungkinkan antena tersebut dapat direalisasikan pada ground station satelit IiINUSAT-2. Kata Kunci Antena helix, antena loop, bandwidth, dan gain P I. PENDAHULUAN ROGRAM IINUSAT (Indonesian Inter University Satellite) merupakan suatu program kegiatan pengembangan satelit dengan tujuan penguasaan dan pengembangan teknologi luar angkasa oleh beberapa partisipan seperti UGM, UI, ITB, ITS, PENS, ITT Telkom, LAPAN dan mahasiswa Indonesia di TU Delft. Maka sebagai salah satu partisipan ITS membentuk Komunitas Satelit-ITS (ITS-sat) dengan salah satu misi yaitu menciptakan dan mengoperasikan satelit ITS[1]. Sebelumnya komunitas satelit nano ITS sedang mengembangkan proyek portable transceiver untuk satelit Nano yang bekerja pada frekuensi 43 MHz UHF untuk uplink dan 144 MHz VHF untuk downlink yang hanya untuk komunikasi data teks. Kedepannya direncanakan satelit S- Band yang dapat bekerja pada frekuensi 2,4 GHz untuk downlink pada komunikasi real time video[2]. Untuk itu diperlukan antena penerima di ground station untuk menerima dan mengirim sinyal berupa gelombang elektromagnetik yang dari satelit. Antena yang akan di desain adalah antena helix moda aksial untuk downlink pada frekuensi 2,4 GHz karena moda ini menyediakan gain dan rasio bandwidth yang tinggi. Dan antena loop untuk uplink pada frekuensi UHF 43 MHz, kedua antena ditempatkan pada satu ground plane. Namun dalam perkembangan penelitian terjadi perubahan frekuensi kerja untuk uplink satelit IiNUSAT-2 menjadi 436,5 MHz[2]. Supaya antena loop dapat diaplikasikan untuk satelit IiNUSAT-2 maka terjadi perubahan frekuensi dalam desain antena loop yang pada awalnya 43 MHz menjadi 436,5 MHz. II. PERANCANGAN DAN SIMULASI ANTENA Ada beberapa kriteria desain yang harus dipenuhi pada perancangan dan pembuatan antena baik antena helix maupun antena loop sebelum dikan menggunakan software CST 212 (computer simulation technology) seperti return loss < db, pola radiasi direksional, < 2, dan gain antena > dbi. A. Antena Helix Antena helix adalah antena dengan bentuk geometri dasar berupa tiga dimensi. Helix merupakan kombinasi bentuk garis lurus, lingkaran, dan silinder[3]. Gambar 1. Konstruksi antena helix[4] Konfigurasi geometris dari antena helix,diameter D, spasi antar lilitan S, dan jumlah lilitan N. Total panjang dari antena helix adalah L yang didapat menggunakan persamaan L = N x S (1) untuk niliai circumference C menggunakan persamaan C = π D (2) sedangkan untuk mendapatkan desain antena helix dengan polarisasi sirkuler, terutama pada major lube nilai

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 212) ISSN: 231-928X A-14 circumference dari helix harus bernilai,75λ < C < 1,3λ, dan akan mendekati optimum pada saat CC = 1, nilai spasi antar λ lilitan helix S 1 λ dengan jumlah lilitan N > 3. 4 Dalam melakukan perancangan antena helix diperlukan beberapa parameter dimensi antena helix yang didapat dari frekuensi kerja dari antena. Untuk parameter yang diperlukan dan nilai dari parameter tersebut ditunjukkan pada tabel 1 Tabel 1. dimensi antena helix Frekuensi 2,4 GHz Panjang gelombang 12,5 cm Jumlah lilitan 3,6 Diameter helix 4 cm Keliling helix 12,5 cm Spasi antar lilitan 3 cm Panjang helix 11,1 cm Diameter groundplane 51,54 cm Diameter tembaga 2 mm Tebal groundplane (aluminium) 1,5 mm B. Simulasi Antena Helix Dalam kedua antena diletakkan dalam satu ground plane namun karena frekuensi kerjanya berbeda maka dilakukan pencatuan yang berbeda. ½ λ return loss (db) -2-3 -4-5 -6-7 2,2185 2,3935 2,5685 2,7435 2,9185 Gambar 3. Return loss antena helix dari data return loss didapat nilai bandwidth dari pengurangan frekuensi atas dan frekuensi bawah untuk nilai return loss lebih kecil db, sehingga BW= 2,99-2,22 =,7 GHz 2,5 2,3 2,1 1,9 1,7 1,5 1,3 1,1,9,7,5 2.22:2.1 2.22: - 1.5 2.4:1.17 Gambar 4. antena helix 2.4: -64.659 2.99: - 1.5 2.99:2.1 2 2.2 2.4 2.45 2.55 2,68 2,83 2.9 2.99 2,1975 2,325 2,475 2,5125 2,6175 2,7225 2,8275 2,9325 3,375 3,1425 Gambar 2. Simulasi antena dalam satu ground plane Dalam data yang diperlukan adalah data dari parameter dimensi antena helix yang terdapat pada tabel 1, dengan melakukan didapatkan nilai dari beberapa parameter antena yang meliputi: return loss,, bandwidth, pola radiasi, polarisasi dan gain dari antena, untuk hasil didapat nilai return loss dari antena helix yang ditunjukkan pada gambar 3. Gambar 5. Pola radiasi antena helix dapat diketahui nilai gain antena yakni sebesar 7,4 db. Setelah dilakukan maka didapat nilai medan listrik pada sumbu x sebesar 13823,6 vm -1, sedangkan untuk medan listrik pada sumbu y sebesar 1362,5 vm -1. Dengan menggunakan persamaan 13823,6 vvmm 1 axial ratio = 1362,5 vvmm 1 = 1.15 berdasarkan nilai dari axial ratio maka antena helix berpolarisasi sirkular karena nilai axial ratio mendekati satu. Untuk menentukan LHCP atau RHCP dilihat dari gain. Dengan gain LHCP sebesar 7,29 dbi dan RHCP 1,92 dbi

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 212) ISSN: 231-928X A-15 maka antena helix baik menggunakan LHCP (left hand circular polarization). beberapa parameter dari hasil antena helix yang ditunjukkan pada tabel 2 Tabel 2. Return Loss antena helix -64,659 db 1,117 Bandwidth Gain,7 GHz 7,4 dbi Axial Ratio 1,15 Pola Radiasi Direksional HPBW 2 C. Antena Loop Antena loop merupakan antena yang terdiri dari sebuah lingkaran konduktor listrik dengan ujungnya terhubung kesaluran transmisi dan mempunyai kontruksi yang sederhana sehingga mudah untuk diaplikasikan. Antena loop dikategorikan menjadi dua kategori yaitu electrically small and electrically large. Electrically small antenas mempunyai nilai keliling lingkaran (circumference) lebih kecil dari 1/1 λ (C < 1/1 λ). Sedangkan untuk electrically large mempunyai nilai keliling lingkaran (circumference) mendekati nilai panjang gelombang (C ~ λ). Gambar konstruksi antena loop diyunjukkan pada gambar 4 dengan a diameter dalam loop dan b diameter luar dari antena loop[5]. Return Loss (db) 416,15 433,8 434,7 435,6 436,5 437,3 438,2 439,1 Frekuensi (MHz) Gambar 6. Return loss antena loop dari data return loss didapat nilai bandwidth dari pengurangan frekuensi atas dan frekuensi bawah untuk nilai return loss lebih kecil db, sehingga BW= 439,7-4,33,73 = 5,34 MHz 2,2-5 -15-2 -25-3 -35-4 2 1,8 1,6 1,4 433.7: 436.5: -37.6 433.7: 2.3 439.7: 2.1 439.7: 1,2 436.5: 1.266 1 433,4 434,3 435,1 436 436,9 437,8 438,6 439,5 Frekuensi (MHz) Gambar 7. antena loop Gambar 4. Bentuk dari antena loop jarak antara loop dan reflektor dengan range sebesar,5 h,2. Dari perhitungan menggunakan persamaan yang ada didapatkan dimensi antena loop 436,5 MHz yang ditunjukkan pada tabel 3. Tabel 3. dimensi antena loop Frekuensi 436,5 GHz Panjang gelombang 68,7 cm Diameter loop 21.87 cm Keliling loop 68,7 cm Diameter groundplane 51,54 cm Diameter tembaga 3 mm Tebal groundplane (aluminium) 1,5 mm D. Simulasi Antena Loop Dari hasil antena loop 436,5 MHz diperoleh beberapa parameter dari antena loop yang ditunjukkan pada gambar 6, 7. Dan 8 Gambar 8. Pola radiasi antena loop dari hasil nilai medan listrik pada sumbu x sebesar 1252,3 vm -1, sedangkan untuk sumbu y sebesar 18399,4 vm -1. Untuk nilai axial ratio dengan menggunakan persamaan 18399,4 vvmm 1 axial ratio = 1252,3 vvmm 1 = 1.469 dilhat dari nilai axial ratio maka polarisasi antena loop merupakan polarisaasi ellips. Tabel 4.

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 212) ISSN: 231-928X A-16 antena loop Return Loss -37,68 db 1,2669 Bandwidth 5,34 MHz Gain 8,91 dbi Axial Ratio 1,469 Pola Radiasi Direksional HPBW 18 Retur Loss(dB) -2-3 -4-5 -26,36 db pengujian III. PENGUJIAN antena yang dilakukan pengujian meliputi return loss, bandwidth,, pola radiasi, dan gain antena. Dari data yang didapat akan dilakukan perbandingan parameter yang sama antara hasil dengan hasil pengujian. Realisasi desain dilakukan berdasarkan hasil perancangan serta antena helix dan antena loop dengan menggunakan software CST, yang sudah memenuhi syarat dari beberapa parameter antena. Dalam pencatuan antena karena bekerja pada frekuensi yang berbeda maka dilakukan dua pencatuan. Pencatuan antena menggunakan konektor tipe N female dengan impedansi 5Ω. Proses pembuatan antena helix menggunakan tembaga 2 mm yang dililitkan pada paralon dengan diameter 4 cm sebagai penyangga dari antena helix untuk menjaga kondisi helix tetap pada posisi yang sesuai dengan hasil perancangan yang terdapat pada tabel 1. Sedangkan untuk antena loop menggunakan kawat tembaga dengan diameter 3 mm yang diletakkan pada lingkaran kayu sebagai penyangga antena loop agar diameter dan posisi loop tidak berubah. Ground plane dari kedua antena terbuat dari aluminium dengan tebal 1,5 mm. Gambar dari realisasi desain kedua antena yang ditempatkan dalam satu ground plane ditunjukkan pada gambar 9-6 -7 2.22 2.32 2.35 2.38 2.4 2.42 2.45 2.46 2.89 Gambar 1. Return loss antena hasil pengujian dan simulai dari data return loss didapat nilai bandwidth sebesar BW = 2,69-2,36 =,33 GHz Perbedaan hasil dan pengujian ini dikarenakan penyolderan konektor yang kurang sempurna, sehingga berpengaruh pada nilai bandwidth. Hal ini juga berpengaruh pada nilai dari antena helix yang ditunjukkan pada gambar 11 2,2 2 1,8 1,6 1,4 1,2 1,197 pengujian 1 22.2 2,31 2,37 2,38 2,4 2,41 2,53 2,67 2,89 Frekuensi GHz Gambar 11. antena hasil pengujian dan simulai hasil pola radiasi antena helix di tunjukkan pada gambar 12 Farfield gain ϕ = 9 Gambar 9. Antena helix dan loop A. Antena Helix Dari hasil pengujian didapatkan parameter antena helix 2,4 GHz, return loss ditunjukkan pada gambar 1 θ / db (a) (b) Gambar 12. Pola radiasi antena helix (a) hasil, (b) hasil pengujian

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 212) ISSN: 231-928X A-17 Setelah dilakukan didapatkan nilai beberapa parameter yang dapat dilihat pada tabel 5 Tabel 5. Hasil pengujian dan hasil antena helix Simulasi Pengujian Return Loss -64,659 db -26,364 db 1,117 1,184 Bandwidth,7 GHz,33 GHz Gain 7,4 dbi 5,454 dbi HPBW 49.1 2 B. Antena Loop Dari hasil pengujian didapatkan beberapa parameter antena loop 436,5 MHz. Untuk return loss dari antena loop ditunjukkan pada gambar 13 Return Loss (db) -5-15 -2-25 -3-35 -4 416,5 434,5 435,6 436,5 437,8 438,6 48,1 Gambar 13. Return loss antena loop hasil pengujian dan 416,15 433,4 433,8 434,3 434,7 435,1 435,6 436,6 436,5 436,9 437,3 437,8 438,2 438,6 439,1 48,2 dari data return loss hasil pengujian didapat nilai bandwidth sebesar BW = 48,23 416,15 = 64,8 MHz. untuk dari ditunjukkan pada gambar 14 2 1,8 1,6 1,4 1,2 1 1,197 db -23,154 db 4 416,15 425,43 436,5 45,64 46,53 48,24 49 Frekuensi (MHz) pengujian pengujian pengukuran Gambar 14. antena loop hasil pengujian dan Farfield gain ϕ = 9 θ/db (a) (b) Gambar 15. Pola radiasi antena loop (a) hasil, (b) hasil pengujian Gain antena loop dari hasil sebesar 8,91 dbi sedangkan untuk gain rata-rata hasil pengujian sebesar 4,148 dbi dengan gain tertinggi 7,52 dbi, penurunan gain ini disebabkan oleh pengaruh redaman diudara ataupun juga pengaruh interferensi gelombang elektromagnetik disekitar tempat pengujian. Setelah dilakukan pengujian didapatkan nilai dari beberapa parameter yang ditampilkan pada tabel 6 Tabel 6. Hasil pengujian dan antena loop Simulasi Pengujian Return Loss -37,68 db -23,154 db 1,2669 1,197 Bandwidth 5,34 MHz 64,8 MHz Gain 8,91 dbi 4,418 dbi HPBW 66,5 18 IV. KESIMPULAN Hasil maupun hasil pengujian antena helix 2,4 GHz dan antena loop 436,5 MHz telah memenuhi kriteria desain awal. Untuk antena helix 2,4 GHz mempunyai nilai return loss sebesar -26 db dengan koefesien refleksi Γ =,5, = 1,184, dan gain = 5,454 dbi. Adapun untuk bandwidth dari antena helix sebesar,33 GHz, berpolarisasi sirkular dengan nilai axial ratio = 1.15. Antena loop 436,5 MHz menghasilkan nilai return loss sebesar -23 db dengan koefesien refleksi Γ =,5, = 1,197, dan gain = 4,418 dbi. Adapun untuk bandwidth dari antena helix sebesar 64,8 MHz, berpolarisasi secara ellips dengan nilai axial ratio = 1.469. Perbedaan nilai return loss dan dari hasil pengujian dan dikarenakan loss saat fabrikasi, sedangkan untuk perbedaan gain dan pola radiasi hasil pengujian dan bisa dikarenakan pengaruh gelombang elektromagnetik yang terdapat di sekitar tempat pengujian, namun hasil yang didapatkan sesuai dengan kriteria desain awal sehingga antena dapat diaplikasikan untuk perangkat ground station satelit IiNUSAT-2.

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 212) ISSN: 231-928X A-18 UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang telah memberikan dukungan finansial melalui program pengembangan stasiun bumi untuk komunikasi data, citra, dan video dengan satelit LEO VHF/UHF/S-Band menuju kemandirian teknologi satelit. DAFTAR PUSTAKA [1]. INSPIRE : http://inspire.or.id/web/ [2]. IINUSAT, Preliminary Design Review, 21. [3]. Balanis,Constantine A., Antenna Theory Analysis And Design, Canada: John Wiley & Sons.25 [4]. Kraus, J.D and Marhefka, R.J., Antennas : for all Application, 3 rd ed., Mc. Graw Hill, New York,22