WALIKOTA TANGERANG SELATAN

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 150 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

PEMERINTAH KOTA KEDIRI KEDIRI KEDIRI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG INSPEKTORAT KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN SRAGEN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR TAHUN 2009

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 117 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI BADAN DAN KANTOR DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 14 TAHUN 2003 TENTANG

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 559 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI KECAMATAN DALAM LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 16 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA TASIKMALAYA

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 143 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2011 NOMOR 8 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

PEMERINTAH KOTA MADIUN

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI KELURAHAN DALAM LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah.

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BUPATI CIAMIS PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI INSPEKTORAT

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 12 TAHUN 2008

Walikota Tasikmalaya

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 3 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS SOSIAL

WALIKOTA TASIKMALAYA

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 131 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 69 TAHUN 2016

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR : 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU,

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 75 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 92 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 11 TAHUN 2008 TENTANG

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 3 TAHUN 2004 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 106 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN SRAGEN

Transkripsi:

SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN, Menimbang : bahwa dalam melaksanakan ketentuan didalam Pasal 109 ayat (3), Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 06 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Tangerang Selatan, perlu menetapkan Peraturan Walikota Tangerang Selatan tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja pada Kantor Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang Selatan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010); 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389); KANTOR PEMUDA DAN OLAHRAGA

- 2-4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6. Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kota Tangerang Selatan Di Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 188, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4935); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5121); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 10. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil;

- 3-11. Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 06 Tahun 2010 Tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Tangerang Selatan (Berita Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun 2010 Nomor 06, Tambahan Lembaran Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun 2010 Nomor 0610 ); Memperhatikan : Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah. Menetapkan MEMUTUSKAN : : PERATURAN WALIKOTA TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA TANGERANG SELATAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Daerah adalah Kota Tangerang Selatan. 2. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Kota Tangerang Selatan. 3. Walikota adalah Walikota Tangerang Selatan. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Tangerang selatan. 5. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan dan Kelurahan. 6. Kantor adalah Kantor Kebudayaan dan pariwisata Pemerintah Kota Tangerang Selatan. 7. Kepala Kantor adalah Kepala Kantor Kebudayaan dan pariwisata Pemerintah Kota Tangerang Selatan. 8. Kepala Tata Usaha Kantor adalah Kepala Tata Usaha Kantor Kebudayaan dan pariwisata Pemerintah Kota Tangerang Selatan. 9. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Pegawai Negeri Sipil yang diberikan tugas oleh Pejabat yang berwenang dalam melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan profesinya dalam rangka kelancaran tugas Pemerintahan. 10. Satuan Organisasi adalah satuan kerja internal Kantor.

- 4 - BAB II TUGAS, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2 (1) Kepala Kantor mempunyai tugas pokok memimpin, mengatur, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan penyelenggaraan tugas dan fungsi Kantor sesuai dengan visi dan misi Walikota di Bidang Kebudayaan dan Pariwisata sebagaimana terjabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini, Kepala Kantor menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan tugas dan fungsi Kantor; b. penyelenggaraan penyusunan usulan rencana kerja dan Anggaran Tahunan Kantor; c. pengkoordinasian dan pengendalian seluruh kegiatan operasional Kantor; d. penyelenggaraan pelayanan teknis administrasi bagi semua Perangkat Daerah dan masyarakat di bidang Kebudayaan dan Pariwisata ; e. penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan kemampuan berprestasi para pegawai di lingkungan Kantor; f. penyelenggaraan pembinaan di Bidang Kebudayaan dan Pariwisata ; g. pengawasan terhadap realisasi atau pelaksanaan rencana kerja dan Penggunaan Anggaran Tahunan Kantor; h. pelaksanaan penyiapan sarana dan prasarana Kebudayaan dan Pariwisata ; i. pelaksanaan pengendalian kebijakan program kerja Kebudayaan dan Pariwisata ; j. pengawasan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan Kerasipan; (3) Kantor dipimpin oleh Kepala Kantor yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah;. (4) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi Kantor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Kepala Kantor bertugas membina, memimpin, memfasilitasi, menyelenggarakan, mengawasi, mengevaluasi dan mengendalikan tugas dan fungsi Kantor Kebudayaan dan Pariwisata serta mengkoordinasikan kegiatan Staf, Pelaksana dan Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Kantor Kebudayaan dan pariwisata, terdiri dari : a. Kepala Kantor; b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Kebudayaan; d. Seksi Pariwisata;

- 5 - e. Seksi Kerjasama Promosi Kebudayaan dan Pariwisata; f. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Setiap Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, huruf d, huruf e dan huruf f dipimpin oleh Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya bertanggung jawab kepada Kepala Kantor. (3) Bagan susunan organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini. BAB III SUB BAGIAN TATA USAHA Pasal 4 (1) Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Kantor yang berkenaan dengan penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan yang meliputi perencanaan, administrasi umum, administrasi keuangan dan administrasi kepegawaian. (2) Untuk menjalankan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Kepala Sub Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan Penyusunan Usulan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Sub Bagian Tata Usaha; b. penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran tahunan Sub Bagian Tata Usaha ; c. pelaksanaan penyusunan konsep usulan Anggaran Tahunan Kantor; d. pelaksanaan kegiatan administrasi umum, administrasi keuangan dan administrasi kepegawaian; e. pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai, kesejahteraan pegawai, peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta pengembangan pegawai yang membantunya; f. pelaksanaan pengelolaan surat menyurat, tata naskah dinas dan Keasipan, perlengkapan rumah tangga, dan pemeliharaan kantor; g. pelaksaan tata tertib administrasi pengelolaan inventarisasi pemeliharaan sarana/prasarana, perlengkapan dan asset; h. pelaksanaan koordinasi dengan Instansi/Lembaga lainnya terkait dengan Perpustakaan dan Kearsipan; i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai bidang tugasnya; j. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara berjenjang) yang melakukan pelanggaran disiplin dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang disiplin pegawai negeri; k. pelaporan.

- 6 - BAB IV SEKSI KEBUDAYAAN Pasal 6 (1) Seksi Kebudayaan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan yang berkenaan dengan Kebudayaan. (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini, Kepala Seksi Kebudayaan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan Bahan dan Penyusunan Petunjuk teknis Kebudayaan meliputi Sejarah Seni Tradisional, dan Pengembangan Budaya Daerah. b. penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran tahunan Seksi Kebudayaan; c. pelaksanaan Kegiatan Kebudayaan meliputi Sejarah Seni Tradisional, dan Pengembangan Budaya Daerah. d. pelaksanaan Pembinaan dan Pengembangan Kebudayaan meliputi Sejarah Seni Tradisional,,dan Pengembangan Budaya Daerah. e. pelaksanaan Monitoring dan evaluasi dan pelaporan kegiatan di Bidang Kebudayaan. f. penyiapan bahan dan penyusunan Petunjuk Teknis Sejarah Seni Tradisional. g. pelaksanaan Pengelolaan Kegiatan Sejarah Seni Tradisional. h. pelaksanaan Pembinaan dan Pengembangan Sejarah Seni Tradisional. i. pelaksanaan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan di Bidang Sejarah Seni Tradisional. j. penyiapan Bahan dan Penyusunan Petunjuk teknis Pengembangan Budaya Daerah. k. pelaksanaan Pengelolaan Kegiatan Pengembangan Budaya Daerah. l. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara berjenjang) yang melakukan pelanggaran disiplin dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang disiplin pegawai negeri; m. pelaksanaan Monitoring, evaluasi dan pelaporan di Bidang Pengembangan Budaya Daerah.

- 7 - BAB V SEKSI PARIWISATA Pasal 7 (1) Seksi Pariwisata mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengarahkan, mengawasi dan yang berkenaan dengan Pariwisata. (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini, Kepala Seksi Pariwisata menyelenggarakan fungsi ; a. penyiapan Bahan dan Penyusunan Petunjuk Teknis Pariwisata meliputi Pengembangan Objek Wisata, Sarana dan Prasarana serta Bina Usaha Pariwisata. b. penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran tahunan Seksi Pariwisata; c. pelaksanaan Pengelolaan Izin Usaha Pariwisata meliputi Pengembangan Objek Wisata, Sarana dan Prasarana serta Bina Usaha Pariwisata. d. pelaksanaan Pembinaan, Pengelolaan Pariwisata meliputi Pengembangan Objek Wisata, Sarana dan Prasarana serta Bina Usaha Pariwisata. e. pelaksanaan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan di Bidang Pariwisata. f. penyiapan Bahan Penyusunan Petunjuk Teknis Kegiatan Pengembangan Objek Wisata. g. pelaksanaan Pengelolaan Pengembangan Objek Wisata. h. pelaksanaan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan di Bidang Pengembangan Objek Wisata. i. penyiapan Bahan Penyusunan Petunjuk Teknis kegiatan sarana dan prasarana. j. pelaksanaan Pengelolaan Kegiatan Sarana dan Prasarana. k. pelaksanaan Pembinaan Sarana dan Prasarana Pariwisata. l. pelaksanaan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan di Bidang Sarana dan Prasarana Pariwisata. m. penyiapan Bahan Penyusunan Petunjuk Teknis kegiatan Bina Usaha Pariwisata. n. pelaksanaan Pengelolaan kegiatan Bina Usaha Pariwisata. o. pelaksanaan Pembinaan dan Pengembangan Bina Usaha Pariwisata. p. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara berjenjang) yang melakukan pelanggaran disiplin dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang disiplin pegawai negeri; q. pelaksanaan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan di Bidang Bina Usaha Pariwisata.

- 8 - BAB VI SEKSI KERJASAMA PROMOSI KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA Pasal 8 (1) Seksi Kerjasama Promosi Kebudayan dan Pariwisata mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan yang berkenaan dengan Kerjasama Promosi Kebudayan dan Pariwisata. (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini, Kepala Seksi Kerjasama Promosi Kebudayan dan Pariwisata menyelenggarakan fungsi ; a. penyiapan Bahan dan Penyusunan Petunjuk Teknis Pemasaran meliputi Promosi Pariwisata, Promosi Seni dan Budaya serta kerjasama investasi. b. penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran tahunan Seksi Kerjasama Promosi Kebudayan dan Pariwisata ; c. pelaksanaan Pengelolaan kegiatan Pemasaran meliputi Promosi Pariwisata, Promosi Seni dan Budaya serta kerjasama investasi. d. pelaksanaan Pembinaan dan Pengembangan Pemasaran meliputi Promosi Pariwisata, Promosi Seni dan Budaya serta kerjasama investasi. e. pelaksanaan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan di Bidang Pemasaran. f. penyiapan Bahan Penyusunan Petunjuk Teknis kegiatan Promosi Pariwisata. g. pelaksanaan Pengelolaan Kegiatan Promosi Pariwisata. h. pelaksanaan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan di Bidang Promosi Pariwisata. i. penyiapan Bahan Penyusunan Petunjuk Teknis Kegiatan Promosi Seni dan Budaya. j. pelaksanaan Pengelolaan kegiatan Promosi Seni dan Budaya. k. pelaksanaan Pembinaan dan Pengembangan Promosi Seni dan Budaya. l. pelaksanaan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan di Bidang Promosi Seni dan Budaya. m. penyiapan Bahan Penyusunan Petunjuk Teknis kegiatan Kerjasama dan Investasi. n. pelaksanaan Pengelolaan kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Kerjasama dan Investasi. o. pelaksanaan Pembinaan dan Pengembangan Kerjasama dan Investasi. p. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara berjenjang) yang melakukan pelanggaran disiplin dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang disiplin pegawai negeri; q. pelaksanaan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan di Bidang Kerjasama dan Investasi.

- 9 - BAB VII JABATAN FUNGSIONAL Pasal 8 (1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah Tenaga Fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang tugasnya. (2) Kelompok Jabatan Fungsional bertugas melaksanakan sebagian kegiatan Kantor sesuai dengan kebutuhan. (3) Kelompok Jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Kantor. (4) Kelompok Jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugas dikoordinasi kan oleh Tenaga Fungsional. (5) Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VIII TATA KERJA Bagian Kesatu Umum Pasal 9 (1) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi Kantor, Kepala Kantor wajib menerapkan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dilingkungan Kantor maupun dengan Instansi/Lembaga terkait lainnya. (2) Setiap Pimpinan satuan organisasi dilingkungan Kantor wajib mengawasi pelaksanaan tugas setiap bawahannya dan apabila terjadi penyimpangan harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (3) Setiap Pimpinan satuan organisasi dilingkungan Kantor bertanggungjawab memimpin, mengkoordinasikan setiap bawahannya dan memberikan bimbingan, pedoman serta arahan bagi pelaksanaan tugas setiap bawahannya. (4) Setiap Pimpinan satuan organisasi dibantu oleh setiap Pimpinan satuan organisasi dibawahnya dan mengadakan rapat terbuka dalam rangka pemberian bimbingan kepada setiap bawahannya.

- 10 - Bagian Kedua Pelaporan Pasal 10 (1) Setiap Pimpinan satuan organisasi dilingkungan Kantor wajib mengikuti, mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab kepada setiap Atasan nya serta menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugasnya secara berkala atau setiap waktu apabila diperlukan. (2) Setiap laporan yang diterima oleh Pimpinan satuan organisasi dari setiap bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut dalam rangka memberikan petunjuk kepada setiap bawahannya. (3) Kepala Kantor menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan fungsi Kantor kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Bagian Ketiga Hak Mewakili Pasal 11 Apabila seorang Pimpinan satuan organisasi dilingkungan Kantor berhalangan dalam melaksanakan tugas, maka yang bersangkutan dapat menunjuk 1 (satu) Orang Pejabat satu tingkat lebih rendah di bawahnya untuk bertindak atas nama Pimpinan satuan organisasi yang bersangkutan. BAB IX KEPEGAWAIAN Pasal 12 Kepegawaian pada Kantor Kebudayaan dan Pariwisata dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB X PEMBIAYAAN Pasal 13 Segala biaya yang diperlukan untuk melaksanakan tugas dan fungsi Kantor dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah serta sumber-sumber lain yang sah dan tidak mengikat.

- 11 - BAB XI KETENTUAN PENUTUP Pasal 14 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Ditetapkan di Tangerang Selatan. pada tanggal 25 Januari 2011 PENJABAT WALIKOTA TANGERANG SELATAN, Ttd H. HIDAYAT DJOHARI Diundangkan di Tangerang Selatan. pada tanggal 25 Januari 2011 SEKRETARIS DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN, Ttd Drs. DUDUNG E DIREDJA, M.Si Pembina Utama Muda NIP. 19550615 198112 1 001 BERITA DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2011 NOMOR 26