METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan November 2012

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN. Traffic Light adalah suatu lampu indikator pemberi sinyal yang di tempatkan di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

BAB III METODA PENELITIAN

kali tombol ON ditekan untuk memulai proses menghidupkan alat. Setting

BAB IV PEMBAHASAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN. Microco ntroller ATMeg a 16. Program. Gambar 3.1 Diagram Blok sterilisator UV

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan kerja alat Secara Blok Diagram. Rangkaian Setting. Rangkaian Pengendali. Rangkaian Output. Elektroda. Gambar 3.

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung

BAB III METODE PENELITIAN. down untuk memberikan tegangan ke seluruh rangkaian. Timer ditentukan dengan

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN ALAT

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA INDUSTRI KENDALI TRAFFIC LIGHT 4 JALUR DENGAN PLC DISUSUN OLEH:??????????????????????????????????

BAB III PERANCANGAN ALAT

TIMER DAN COUNTER. ERI SETIADI NUGRAHA, S.Pd. 2012

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram Blok Untuk blok diagram dapat dilihat pada gambar 3.1. di bawah ini:

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT SIMULASI. Pesawat simulasi yang di gunakan dalam mendeskripsikan cara kerja simulasi

yaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERENCANAAN. operasi di Rumah Sakit dengan memanfaatkan media sinar Ultraviolet. adalah alat

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN ALAT

PERANCANGAN MINIATUR TRAFFIC LIGHT DENGAN MEMPERGUNAKAN PENGENDALI PORT PARALEL

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan.

BLOK DIAGRAM DAN GAMBAR RANGKAIAN

METODE PENELITIAN. Elektro Universitas Lampung. Penelitian di mulai pada bulan Oktober dan berakhir pada bulan Agustus 2014.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

BAB III PERANCANGAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. blok diagram dari sistem yang akan di realisasikan.

BAB III METODE PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Blok Sistem Diagram blok cara kerja alat digambarkan sebagai berikut :

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

Abstrak. Susdarminasari Taini-L2F Halaman 1

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. Gambar 4.1 Blok Diagram Sistem. bau gas yang akan mempengaruhi nilai hambatan internal pada sensor gas

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2014 sampai dengan Desember 2014.

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Mei 2012 sampai

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan komponen yang digunakan untuk pembuatan rangkaian modul. adalah sebagai berikut : 3. Kapasitor 22nF dan 10nF

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN MODUL. Nama Alat : Simulasi Pengukuran Timer Pada Terapi Inframerah. Menggunakan ATmega16

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PEMBUATAN ALAT DAN IMPLEMENTASI

Dalam pengukuran dan perhitungannya logika 1 bernilai 4,59 volt. dan logika 0 bernilai 0 volt. Masing-masing logika telah berada pada output

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN. Instrumentasi Medis Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

PROTOTIPE PALANG PINTU OTOMATIS UNTUK BUSWAY BERBASIS INFRA RED

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT DAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB III PERANCANGAN DAN APLIKASI KONTROL MESIN PEMISAH BARANG

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari sampai bulan April 2015,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III. RANCANG BANGUN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. Untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan dari pembuatan alat ini telah

Bab III Pelaksanaan Penelitian. III.1 Alur Pelaksanaan Penelitian Secara umum alur pelaksanaan penelitian ini disajikan dalam diagram alir berikut

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. darah berbasis ATMega8 dilengkapi indikator tekanan darah yang meliputi :

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

Transkripsi:

28 METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan November 2012 hingga Januari 2014, dilakukan di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung. B. ALAT DAN BAHAN Alat yang digunakan dalam membuat Sistem Traffic Light Dengan Menggunakan PLC Zen : 1. Solder, tinol, feri clorid. 2. Tang, obeng, kabel. 3. Gergaji, penggaris,. Bahan yang digunakan yaitu : 1. PCB. 2. PLC Sysmac CCPM1A type ZEN-20C1DTD-V1. 3. Relay. 4. LED warna merah, hijau, dan kuning. 5. Sensor Infra Merah (2buah). 6. Catu daya, berupa trafo 24 volt, dioda 5 ampere, dan kapasitor,

29 7. Batang penyangga lampu traffic light, 8. LED pemancar Infra Merah. 9. Catu daya, berupa trafo 24 volt, dioda 5 ampere, dan kapasitor. C. PROSEDUR KERJA Dalam penyelesaian tugas akhir ini ada beberapa langkah kerja yang dilakukan untuk mencapai hasil akhir yang diinginkan, diantaranya: 1. Studi literatur 2. Spesifikasi rancangan 3. Perancangan alat keras dan Perangkat lunak 4. Pembuatan alat 5. Pengujian alat Gambar 3.1. Diagram Alir Pengerjaan Tugas Akhir

30 1. Studi Literatur Dalam studi literatur dilakukan pencarian informasi mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan penelitian ini, diantaranya: a. Sistem kontrol Traffic Light dengan menggunakan sensor kepadatan kendaraan dan menggunakan sensor untuk mengetahui melanggarnya suatu persimpngan. b. Karakteristik komponen-komponen yang akan digunakan, serta prinsip gunanya. c. Cara kerja dan pemrograman PLC Sysmac CPM1A OMRON ZEN-20 C2DR D-V1 dan Sensor Infra Merah type TSOP1738 2. Spesifikasi Rancangan Rancanga keseluruhan dari Traffic Light pada persimpangan Universitas Lampung adalah sebagai berikut : Gambar 3.2. Rancangan Traffic Light keseluruhan.

31 Sistem operasi dari Traffic Light menggunakan PLC Omron Sysmac CPM1A, merupakan suatu alat yang menghasilkan keluaran tampilan lampu traffic light untuk mengontrol jalur lalu lintas pada suatu 3 persimpangan, yang memperhatikan aspek ekonomis dan efisiensi daya listrik, karena dalam alat ini dirancang 1 wadah susunan lampu traffic light untuk menampilkan 3 warna sekaligus, yaitu merah, kuning dan hijau. System ini juga menggunakan sistem kontrol yang sederhana yaitu menggunakan PLC Sysmac CPM1A type ZEN- 20C1DTD-V1, yang mempunyai 12 input dan 8 output (Q0 sampai Q7) untuk mengontrol waktu nyala lampu hijau dan merah pada jalur lalu lintas 1, 2, Dan 3. Sistem menggunakan power daya DC +24 volt, yang memungkinkan untuk aplikasi lebih lanjut menggunakan UPS pada saat listrik umum mati. Sehingga sistem control lampu traffic light tetap aktif pada saat power listrik umum mati. Pada sistem ini digunakan driver berupa transistor type D313 yang mampu mengalirkan arus maksimal pada sisi collectornya sebesar 3 ampere, dan tegangan maksimal 60 volt. Berikut adalah diagram alir Sistem Traffic Light Dengan Menggunakan PLC Sysmac CPM1A :

32 Start S1,S2,S3 = Simpang Sk1, Sk2, Sk3 = Sensor Kepadatan Sp1, Sp2, Sp3 = Sensor Pelanggaran S1 = Hijau S2 = Merah S3 = Merah Tidak Sk1 = 0n Macet Sp2 or Sp3 = On Sp1 Off Melanggar, Ya S1 = Hijau 50 detik S2 = Merah 1 menit S3 = Merah 1 menit S1 = Hijau 100 detik S2 = Merah 1 menit 50 detik S3 = Merah 1 menit 50 detik Kamera = On Buzzer = On Delay Buzzer END Gambar 3.3. Diagram alir sistem kerja Traffic Light 1 Persimpangan *Next Persimpangan 2,3

33 3. Perancangan perangkat keras dan perangkat lunak Input Data Kepadatan PLC DRIVER Lampu Traffic Light Input Data Pelanggaran DRIVER Kamera Buzzer Gambar 3.4 : Blok diagram system traffic light menggunakan control PLC Pada gambar 3.4 terlihat bahwa sistem kontrol traffic light menggunakan sistem yang cukup sederhana, yaitu terdiri dari komponen : 1. PLC, yaitu suatu komponen elektrikal yang berupa modul komplek yang terdiri dari komponen counter, timer, gerbang logic, inputan, dan outputan yang berupa relay maupun transistor. Jenis PLC yang digunakan adalah tipe ZEN-20C1DTD-V1yang mempunyai 12 gerbang input dari I0 sampai I11, dan 8 output yaitu Q0 sampai Q7, 2. Driver, berupa transistor dengan kemampuan daya sesuai dengan load atau beban yang digunakan, yaitu susunan LED yang dipasang kombinasi parallel dan seri dengan daya +24 volt DC, sehingga dapat bertahan lama dalam waktu yang lama. 3. Load, yang berupa susunan lampu LED (light emission diode), yang membentuk warna merah, kuning dan hijau pada setiap jalur jalan. type LED yang digunakan adalah type LED 3 warna yang dalam 1 lampu LED dapat memancarkan warna merah, hijau dan kuning, bergantung pada nilai tegangan

34 yang mengalir. Sistem pengontrolan warna menggunakan pengatur nilai besaran arus yang mengalir pada suatu rangkaian LED pada suatu warna. Berikut adalah blok diagram pemrogramam PLC : RELAY MALAM TIMER FLIP-FLOP DRIVER TIMER UTAMA RELAY SIANG TIMER LAMPU MERAH-HIJAU DRIVER LAMPU MERAH HIJAU LAMPU KUNING TIMER LAMPU MERAH-HIJAU DRIVER LAMPU MERAH HIJAU LAMPU KUNING TIMER LAMPU MERAH-HIJAU DRIVER LAMPU MERAH HIJAU LAMPU KUNING TIMER RESET Gambar 3.5 : Blok diagram sistem kontrol PLC Pada gambar 3.5 terlihat, bahwa sistem program PLC menggunakan waktu, relay, dan waktu reset, berikut adalah fungsi masing-masing komponen program : 1. Waktu Utama, berfungsi untuk mengontrol Relay Siang dan Relay Malam, dimana pada pukul 06.00 sampai pukul 20.00, Relay Siang aktif, sedangkan pada pukul 20.00 sampai pukul 06.00, Relay Malam aktif. Relay ini langsung berhubungan dengan waktu clock (jam) yang telah di setting sesuai dengan waktu wilayah. 2. Relay Malam berfungsi mengaktifkan waktu Flip-Flop (FF) dan Relay Siang berfungsi untuk mengaktifkan waktu Persimpangan 1.

35 3. Waktu Reset, berfungsi untuk mereset sistem Waktu dari Waktu Persimpangan 1 sampai waktu Persimpangan 3, dan sekaligus mereset dirinya sendiri. 3 Driver, merupakan komponen hardware setelah keluaran PLC yang berfungsi untuk mengalirkan atau memutus arus yang mengalir menuju lampu traffic light. 4. Lampu Merah Kuning, dan Hijau, berfungsi memberikan tampilan warna lampu pada Traffic Light, dengan menggunakan sederetan lampu LED warna merah, kuning dan hijau, yang disusun sedemikian rupa. Gambar 3.6 : Blok diagram system kontrol PLC

36 Dalam alat ini terdapat beberapa kelompok komponen, yang terdiri dari : 1. Rangkaian Catu Daya, Alat ini menggunakan tegangan kerja +24 volt DC untuk mengaktifkan PLC dan lampu traffic LED, dan 12 volt DC untuk mengaktifkan sensor dan pemancar infra merah. Power utama diambil dari tegangan AC umum 220 volt, berikut adalah gambar rangkaian catu daya : Gambar 3.7. Rangkaian catu daya (Sumber : http://belajarduino.blogspot.com) 2. Komponen Input PLC, yang terdiri dari sensor antrian kendaraan yang menggunakan sensor infra merah (pemancar dan penerima). Dalam alat ini, menggunakan 3 jalur kendaraan atau persimpangan 3, sehingga jumlah sensor antrian kendaraan berjumlah 3 buah, dengan 1 buah sensor pada tiap jalur. Pada rangkaian sensor ini, menggunakan LED pemancar infra merah dan penerima infra merah. Penerima infra merah berupa photo dioda yang sudah dikemas dalam rangkaian penguat terbungkus seng, sehingga tidak terpengaruh oleh cahaya infra merah lingkungan yang dapat mengganggu proses kontrol. Berikut adalah gambar rangkaian sensor dan pemancar infra merah :

37 Gambar 3.8 : Rangkaian Sensor dan Pemancar Infra Merah Pada gambar 3.8, terdapat komponen Integraded Circuit (IC) 555 yang digunakan sebagai penghasil pulsa bagi LED pemancar. Dengan menggunakan kombinasi R1 yang terpasang pada kaki 8 dan 7 bernilai 1 K ohm, dan R2 yang terpasang pada kaki 7 dan 6 bernilai 1 K ohm, dan kapasitor (C) bernilai 100 nf, maka den gan menggunakan rumus, maka nilai frekuensinya adalah : = ( ), (1) =,. =., = 4,8 h Frekuensi ini diumpankan ke LED infra merah, seperti terlihat pada gambar3.8 di atas,led pemancar dihubungkan dengan keluaran IC 555 pin 3. Dari nilai frekuensi ini, dapat diketahui pula bahwa periodenya dengan rumus adalah :

38 =.... (2) =, = 0,208 Pada rangkaian sensor, terdapat IC 4047 yang berfungsi sebagai monostabil multivibrator (one shot), yaitu penghasil pulsa tunggal dari masukan yang berupa pulsa banyak. Gambar 3.8, terlihat bahwa input IC 4047 adalah pin 12 dihubungkan dengan keluaran sensor infra merah, dan outputnya pin 11 dihubungkan dengan rangkaian penguat menggunakan transistor 547 untuk diumpankan ke input PLC. IC 4047 dirangkai dengan resistor bernilai 10 K ohm, dan kapasitor bernilai 10 uf, sehingga dengan menggunakan persamaan di atas, diperoleh waktu denyut adalah : = 2,48 (3) = 2,48 10.000 10. 10 = 0,248 Dengan nilai one shot ini, maka inputan IC 4047 yang berfrekuensi 4,8 Khz, diubah menjadi pulsa tunggal yang hanya on jika ada pulsa masuk, dan off, jika tidak ada pulsa yang mentrigger. Untuk tiap jalur, terdapat 2 buah pemancar penerima infra merah seperti gambar 3.9 di atas, sehingga jumlah pemancar penerima infra merah semua adalah 6 buah, seperti tampak pada gambar di bawah ini :

39 SISI BELAKANG SISI DEPAN SISI DEPAN SISI DEPAN SISI BELAKANG SISI BELAKANG Gambar 3.9 : Posisi Pemancar dan Sensor infra merah pada persimpangan Pada gambar 3.9, kotak biru merupakan sensor infra merah, sedangkan kotak merah merupakan pamancar infra merah. Pada pemancar dan sensor infra merah yang ditempatkan di sisi depan suatu persimpangan berfungsi sebagai penanda pelanggaran. Sedangkan sisi belakang berfungsi sebagai penanda kondisi jalur sepi dan padat kendaraan. Selain inputan dari ke enam sensor infra merah, terdapat pula inputan yang berupa Timer pewaktu siang dan malam. waktu ini merupakan waktu eksternal PLC, karena tipe PLC Sysmac CPM1A tidak dilengkapi dengan fasilitas clock atau data internal, sehingga dibutuhkan waktu eksternal untuk mengetahui waktu aktual. Keluaran waktu ini berupa relay dimana kontaktor NO-nya dihubungkan dengan catu daya +24 volt DC dan diumpankan ke PLC. Berikut adalah gambar rangkaian waktu eksternal :

40 Timer + 24 Vdc Ke input PLC Gambar 3.10 : Rangkaian waktu eksternal Pada alat ini, waktu timer diseting pada jam 7.00 malam, kontaktor aktif dan memberikan input logika 1 pada PLC sampai jam 7.00 pagi. Antara jam 7 pagi sampai jam 7 malam, kontaktor mati, dan memberikan input logika 0 pada PLC. Selain input dari waktu eksternal ini, terdapat pula input yang berupa push button start dan reset. Tujuannya adalah untuk memerikan perintah pertama sistem kontrol traffic light ini, dan untuk mereset jika terjadi kesalahan program. Berikut adalah gambar rangkaian push button tersebut : START +24 Vdc Ke input PLC RESET Ke input PLC Gambar 3.11 : Rangkaian push button start dan reset. Dengan demikian jumlah semua input PLC adalah 9, yang secara detail dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

41 Tabel 3.1 : Input PLC No Nama Input Alamat pada PLC 1 Sensor depan jalur 1 0.00 2 Sensor belakang jalur 1 0.01 3 Sensor depan jalur 2 0.02 4 Sensor belakang jalur 2 0.03 5 Sensor depan jalur 3 0.04 6 Sensor belakang jalur 3 0.05 7 Start 0.06 8 Reset 0.07 9 Timer siang / malam 0.08 3. Rangkaian PLC Rangkaian PLC berfungsi untuk memberikan perintah kepada lampu hijau, merah, dan kuning menyala untuk masing-masing jalur jalan. PLC menggunakan catu daya +24Vdc. Berikut adalah rangkaian PLC : Ke driver Traffic Light jalur 1 Ke driver Traffic Light jalur 2 + 12 Vdc + - Catu Daya + 24 Vdc Ke driver Traffic Light jalur 3 output sensor IR jalur 1 output sensor IR jalur 2 output sensor IR jalur 3 output sensor IR pelanggaran jalur 1 output sensor IR pelanggaran jalur 2 Ke driver waktu siang/malam Ke driver Flip/Flop output sensor IR pelanggaran jalur 3 Gambar 3.12 Rangkaian PLC Traffic Light Gambar 3.12, tampak bahwa input PLC terdiri dari 4 buah inputan yaitu I0, I1, Dan I2. yang berasal dari ke tiga sensor infra merah, sedangkan untuk outputnya

42 terdiri dari 6 buah yaitu Q0, Q1, Q2, Q3, Q4, dan Q5, Q6, yang berfungsi mmberikan perintah kerja pada buzzer sirine, Q7, yang berfungsi memberikan perintah kerja bagi toggle solenoid, yang berfungsi untuk kontrol driver traffic light pada jalur jalan 1, jalur jalan2, dan 3 untuk kontrol driver waktu siang dan waktu malam, dimana pada siang hari hanya lampu merah dan hijau yang menyala, sedangkan pada malam hari hanya lampu kuning yang menyala. Dan output untuk flip-flop, yaitu memberikan perintah berkedip untuk lampu kuning yang menyala pada waktu malam. 4. Rangkaian Output PLC Adapun output dari PLC berupa relay eksternal yang berfungsi mengaktifkan lampu led traffic light, relay siang atau malam, relay flip-flop, toggle kamera dan sirine pelanggaran. Berikut adalah gambar rangkaian relay output :

43 a) relay led traffic light untuk masing-masing jalur persimpangan. Gambar 3.13 : Rangkaian output relay led traffic light

44 Pada gambar 3.13, terdapat relay lampu hijau jalur 1, kuning jalur 1, dan merah jalur 1, begitu juga dengan jalur 2 dan 3. Untuk lampu hijau dan kuning dipasang secara Nomaly Open (NO), sedangkan lampu merah dihubung secara Normaly Close (NC). Tegangan yang digunakan adalah +24 Vdc untuk menyalakan lampu led. Masing-masing coil relay dihubungkan ke terminal output PLC. Camera Ruas jalan Pembatas antara jalan 50 meter Zebra Cros sensor Gambar 3.14. out put PLC

45 Secara tabel, output PLC tersebut adalah : Tabel 3.2 : Output PLC No Nama Output Alamat pada PLC 1 Relay Hijau jalur 1 10.00 2 Relay Kuning jalur 1 10.01 3 Relay Hijau jalur 2 10.02 4 Relay Kuning jalur 2 10.03 5 Relay Hijau jalur 3 10.04 6 Relay Kuning jalur 3 10.05 7 Relay Siang/Malam 10.06 8 Relay Sirine dan Kamera 10.07 Berikut adalah rangkaian LED untuk masing-masing jalur persimpangan : Gambar 3.15 : Rangkaian LED traffic light masing-masing jalur Sedangkan gambar fisik rangkaian LED nya adalah sebagai berikut : Gambar 3.16 : Rangkaian fisik LED traffic light masing-masing jalur.

46 Dengan rangkaian led seperti ini, maka untuk 1 kotak lampu, dapat menghasilkan tiga warna, yaitu merah, hijau, dan kuning. b) relay output sirine dan kamera. Relay sirine dan kamera berfungsi untuk mengaktifkan sirine jika terjadi pelanggaran, sekaligus mentoggle tombol shot pada kamera. Berikut adalah gambar rangkaiannya : RELAY SIRINE DAN KAMERA +12 Vdc COIL SIRINE + 12 Vdc OUTPUT PLC + 12 Vdc Relay motor toggle kamera 470 ohm 470 Ohm 1 Kohm 12 14 11 4047 1 2 3 4 5 6 7 BC 547 100 uf 10 Kohm Gambar 3.17 : Rangkaian output untuk sirine dan kamera. Pada gambar 3.17, rangkaian ini menggunakan IC 4047 karena waktu relay sirine dan kamera on selama 10 detik, sedangkan toggle kamera hanya membutuhkan waktu 2 detik supaya kamera dapat memfoto kendaraan yang melanggar. Dalam IC 4047, terdapat potensio senilai 10 K ohm yang berfungsi supaya IC 4047 menghasilkan lama denyut one shot selama 2 detik, dan kapasitor senilai 100 uf. Dan berdasarkan perhitungan, maka nilai potensio ini adalah :

47 = 2,48.... (4) 2 = 2,48 100. 10 = 8064,5 h Rangkaian relay sirine dan kamera ini hanya 1 untuk semua jalur, sehingga penempatan kamera ditempatkan pada posisi yang strategis sehingga dapat menangkap foto ke semua titik pelanggaran di semua jalur persimpangan. Adapun sistem kerja alat dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Pada kondisi awal, semua output belum aktif, sehingga diperlukan tombol start untuk memulai jalannya kerja alat. b. Setelah tombol start ditekan, maka sensor jalur 1 yaitu sensor sisi depan, dan sensor sisi belakang akan mendeteksi jalur 1 dalam kondisi sepi atau padat. Jika hanya sensor sisi depan saja yang mendeteksi adanya kendaraan dan sensor sisi belakang tidak, maka dinyatakan bahwa jalur 1 dalam kondisi sepi. Dalam perancangan alat ini, waktu yang digunakan untuk menyalakan lampu hijau adalah 25 detik untuk kondisi jalur sepi, dan 50 detik untuk kondisi jalur padat. Setelah dinyatakan jalur 1 sepi, maka lampu hijau menyala dengan waktu sesuai kondisi jalur. Setelah waktu ini tercapai, maka lampu hijau mati, dan lampu kuning nyala selama 5 detik, setelah itu, lampu kuning mati selama 5 detik, dan kemudian lampu merah nyala. c. Setelah 5 detik lampu kuning jalur 1 mati, terjadi pengambilan data jalur 2, agar dikondisikan sepi atau padat sama seperti halnya jalur 1. Tepat bersamaan dengan pengambilan data ini, lampu hijau jalur 2 nyala, dan pewaktu berjalan sesuai dengan kondisi jalur 2 sepi atau padat sama halnya

48 dengan jalur 1, dan setelah waktu tercapai, lampu hijau mati, dan lampu kuning nyala selama 5 detik, setelah itu lampu kuning mati dan lampu merah nyala. Demikian juga untuk jalur 3 sama seperti jalur 2. d. Untuk pendeteksi pelanggaran, terjadi setelah 2 detik lampu merah nyala pada suatu jalur, dan sensor infra merah sisi depan mendeteksi adanya kendaraan yang melaju. Dan PLC memerintahkan relay sirine aktif dan membunyikan sirine, sekaligus mengaktifkan rangkaian one shot untuk mentoggle kamera pemfoto terjadinya pelanggaran. Sirine dalam alat ini dirancang menyala selama 10 detik, dan siap berbunyi lagi jika terjadi pelanggaran lagi. Begitu juga dengan kamera pemfoto. Untuk rangkain driver buzzer adalah seperti gambar di bawah ini : Gambar 3.18. Driver Buzzer

49 Sedangkan untuk rangkain driver toggle solenoid adalah seperti gambar di bawah ini : Driver Toggle Solenoid +12 Volt Output PLC Q7 Toggle Solenoid Shut Switch CAMERA Gambar 3.19 toggel camera c) Motor Servo Penekan Kamera Output Motor servo berfungsi sebagai penekan kamera apabila terjadi sebuah pelanggaran lalu lintas, sebelum nya Motor Servo tidak berfungsi bila tidak ada perintah dari Sensor yang medetesi ada nya pelanggaran lalu lintas, Motor servo bekerja bersamaan dengan sirine. Gambar di bawah ini menunjukan pin pin pengkabelan pada Motor Servo Gambar 3.20 Pin Penkabelan Motor Servo