BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, pendidikan agama semakin dibutuhkan oleh manusia, terutama

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu topik yang menarik untuk dibahas, karena

BAB I PENDAHULUAN. diberbagai belahan dunia terutama Negara-negara yang sedang berkembang banyak

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia individual dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan, yang berlangsung di sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pribadi maupun bagian dari masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral

BAB I PENDAHULUAN. dijelaskan secara jelas pada uraian berikutnya.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional, dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003, pasal 37

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di zaman yang serba modern dan canggih ini, dimana perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin mengglobal dan kompetitif memunculkan tantangan-tantangan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan menurut bentuknya dibedakan menjadi dua, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. generasi mendatang. Dengan pendidikan diharapkan dapat menghasilkan. pendidikan itu merupakan suatu tuntutan dan keharusan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. akan mendorong individu untuk melakukan hal-hal yang lebih baik. Minat

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk membentuk manusia yang baik dan berbudi luhur menurut cita-cita dan

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

BAB I PENDAHULUAN. rangka membangun masa depan. Karena itu, pendidikan berperan. mensosialisasikan kemampuan baru kepada mereka agar mampu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I. tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. filterisasi terhadap dampak negatif yang ditimbulkannya. Adapun langkah

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. meneruskannya dari generasi ke generasi, akan tetapi diharapkan dapat mengubah

BAB I PENDAHULUAN. dikenang sepanjang masa, sejarah akan menulis dikemudian hari. Di sekolahsekolah. pelajaran umum maupun mata pelajaran khusus.

BAB I PENDAHULUAN. bahwa bangsa yang berada dalam tahap pembangunan dan perkembangan,

BAB I PENDAHULUAN. merealisir hal tersebut Menteri Agama dan Menteri P dan K. mengeluarkan keputusan bersama untuk melaksanakan pendidikan agama

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki agar dapat hidup bermasyarakat dan memaknai hidupnya dengan nilai-nilai pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Taqwa, (Yogyakarta: Teras, 2012), hlm. 1. Nasional, (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), hlm. 7.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. 1, pasal 1, butir 1 yang menyatakan bahwa : belajar dan proses pembelajaran agar paeserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek yang mempunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan dalam bentuk yang paling sempurna. Disamping manusia. terjadi karena manusia dianugerahi akal oleh Allah Swt, sebagai

BAB I PENDAHULUAN. berilmu sebagaimana termaktub dalam Undang-undang RI No. 20 Tahun tentang Sistem pendidikan Nasional pada BAB 11 pasal 3 yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang

BAB I PENDAHULUAN. luhur kpribadian, yang dilaksanankan secara sistematis dan terperogram.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah amanat dari Allah SWT dan sudah seharusnya orang tua. mendampingi dan mengawali perkembangan anak, sehingga anak dapat

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, keterampilan dan ilmu yang lebih tinggi, serta sikap dan perilaku

BAB I PENDAHULUAN. belajar kepada siswa melalui proses pembelajaran yang baik.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu proses pendidikan tidak lepas dari Kegiatan Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul

2015 STUDI TENTANG PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI AGAR MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK

BAB 1 PENDAHULUAN. murid, siswa, mahasiswa, pakar pendidikan, juga intektual lainnya.ada

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. lembaga pendidikan mampu mencetak sumber daya manusia yang handal tidak hanya secara

BAB I PENDAHULUAN. manusia Indonesia, yaitu manusia yang mampu berfikir tinggi dan kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Dalam Undang-Undang tentang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya adalah untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. pokok dalam memajukan suatu bangsa khususnya generasi muda untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. sumber utamanya kitab suci Al-Quran dan Al-Hadis, melalui kegiatan. bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN. tidak ada sekat secara tidak langsung menciptakan batas batas moralitas

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah adalah lembaga formal tempat dimana seorang siswa menimba ilmu dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab pendidikan yang terpikul di pundak orang tua.

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Hal ini sejalan dengan tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1 Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Nomor 20 Tahun 2003), (Jakarta: Sinar Grafika, 2007), h

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya dan

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini, pendidikan agama semakin dibutuhkan oleh manusia, terutama pendidikan agama yang di harapkan makin memperkuat landasan spiritual, moral, etik dalam perkembangan zaman yang semakin modern, yang ditandai dengan kemajuan IPTEK dan informasi seperti zaman sekarang. Pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam rangka membangun masa depan. Karena itu, pendidikan berperan mensosialisasikan kemampuan baru kepada mereka agar mampu mengantisipasi tuntutan masyarakat yang dinamik. 1 Salah satunya adalah Pendidikan agama, tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan tentang agama, tetapi yang lebih penting adalah menanamkan rasa cinta terhadap agama agar mereka mempunyai pola pikir yang sesuai dengan nilai-nilai ajaran agama pendidikan agama, sehingga mereka mendapatkan keyakinan benar dalam agama serta mereka mampu untuk mengubah nilai dan sikap yang tidak sesuai dengan ajaran agama. Pendidikan Agama merupakan mata pelajaran yang paling mendasar bagi setiap manusia dan dengan di masukkanya pelajaran Pendidikan Agama ini di dalam kurikulum di sekolah-sekolah dari SD sampai dengan Universitas Negeri. 1 Muhaimin, konsep pendidikan islam, (solo: ramadhan, 1991), hal.. 9 1

sebagai mana dalam Undang-Undang System Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 yang berbunyi pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya poteni peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia; sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab dalam rangka mencerdaskan kehidupan banga. Athiyah Al-Abrasyi menjelaskan bahwa pendidikan agama islam adalah menanamkan akhlaq yang mulia, membiasakan mereka berpegang pada moral yang tinggi dan menghindari hal-hal yang tercela, berfikir secara rohaniyah dan insaniyah, serta menggunakan waktu buat belajar ilmu duniawi dan agama. 2 Pendidikan Agama Islam pada jenjang Sekolah menengah Pertama (SMP) bertujuan untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengalaman peserta didik tentang ajaran-ajaran agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, masyarakat berbangsa dan bernegara. Dengan demikian apabila suatu siswa di jenjang pertama telah mendapatkan mata pelajaran pendidikan agama, maka dapat diharapkan menjadi muslim yang 2 Athiyah Al-Abrasyi, Dasar-dasar pokok pendidiikan islam, (terj)bustani A Ghani Bakri, (Jakarta: Bulan Bintang, 1987), hal. 12 2

beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, serta berakhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari. Mengingat betapa pentingnya pendidikan agama di sekolah-sekolah umum khususnya di Sekolah Menengah Pertama (SMP), maka pendidikan agama harus mendapatkan perhatian baik dari pihak pemerintah, orang tua maupun masyarakat terutama bagi calon guru agama di masa yang akan datang. Melihat kondisi sekarang ini disertai dengan kemajuan IPTEK menjadi tantangan bagi guru agama dalam meningkatkan kualitas pendidikan agama Islam. Diantaranya banyak masalah yang menghambat guru agama dalam meningkatkan kualitas pendidikan agama Islam diantaranya kenakalan remaja, narkoba yang dapat menimbulkan para siswa akan masuk di dalamnya. Kejadian seperti ini menuntut para keluarga, guru, serta pemerintah ikut bertanggung jawab atas masa depan generasi muda tersebut. Dengan mengatasi adanya kejadian diatas sebagai akibat dari perubahan dan perkembangan IPTEK dan yang perlu diperhatikan secara serius saat ini adalah semaraknya narkoba dan obat-obatan sebagai salah satu penyebab merosotnya gairah belajar yang akan berakibat pada peningkatan kualitas pendidikan terutama pendidikan agama Islam. Pantas kalau kualitas pendidikan kita jauh dari harapan dan kebutuhan. Padahal dalam kapasitasnya yang sangat luas, pendidikan memiliki peran dan berpengaruh positif terhadap segala bidang kehidupan dan perkembangan manusia dengan berbagai aspek kepribadiannya. 3

Kreativitas guru agama akan menghasilkan suatu kualitas pendidikan agama Islam yang akan mencerdaskan peserta didik, dari beberapa kreatif dari pendidik yang diperoleh dari sekolah maupun dari lingkungan sekitarnya. Dari definisi di atas, diperoleh gambaran bahwa pendidikan agama islam membentuk keseimbangan antaranilmu pengetahuan dan nilai-nilai agama sebagai dasarnya. Berdasarkan paparan di atas, maka penulis tertarik mengangkat permasalahan yang menjadi kendala dalam Kreatifitas Guru Agama Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Agama Islam di SMP IPIEMS Surabaya. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah adalah acuan pokok dari suatu kegiatan penelitian, karena rumusan masalah merupakan pernyataan atau pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya dari pengumpulan data. 3 Agar penelitian bisa terfokuskan pada masalah yang akan dicarikan jawabannya. Peneliti dalam kegiatan ini merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana Kreatifitas Guru Agama di SMP IPIEMS Surabaya? 2. Bagaimana Upaya meningkatkan kualitas Pendidikan Agama Islam di SMP IPIEMS Surabaya? hal, 35 3 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2008), 4

3. Bagaimana Kreatifitas Guru Agama Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Agama Islam di SMP IPIEMS Surabaya? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitan dalam pembahasan skripsi ini adalah: 1. Untuk mendeskripsikan Kreatifitas Guru Agama di SMP IPIEMS Surabaya. 2. Untuk mendeskripsikan upaya kualitas Pendidikan Agama Islam di SMP IPIEMS Surabaya. 3. Untuk mendeskripsikan Kreatifitas Guru Agama Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Agama Islam di SMP IPIEMS Surabaya? D. Manfaat Penelitian Adapun hasil dari penelitian ini, diharapkan nantinya dapat bermanfaat dan berguna bagi semua pihak yang antara lain, yaitu: 1. Bagi Penulis Penelitian ini menjadi pengalaman riset yang dapat menambah kemampuan berfikir penulis dalam mencari kreativitas untuk meningkatkan kualitas pendidikan agama islam. Selain itu penelitian ini juga menjadi media (wasilah) bagi pengembangan kualitas diri. 2. Bagi Masyarakat Penelitian ini dapat dijadikan bahan tambahan dalam perbendaharaan ilmu pengetahuan, utamanya bagai para pelaksana pendidikan formal yaitu para guru agama. 3. Bagi Kepustakaan Pendidikan Islam 5

Diharapkan hasil penelitian ini, menjadi sumbangan pemikiran (dalam bentuk informasi) dari sederetan kepustakaan tentang kreativitas guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan agama islam. 4. Institut Bagi Intitut Agama Islam Negeri, khususnya Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah kepustakaan, juga dapat dijadikan dasar pengembangan oleh peneliti lain yang mempunyai minat pada kajian yang sama dan sekaligus sebagai penyelesaian tugas akhir bagi mahasiswa E. Ruang Lingkup Pembahasan Mengingat masalah-masalah yang berkaitan dalam meningkatkan kualitas Pendidikan Agama Islam cukup luas, disamping itu agar tidak terjadi interpretasi yang salah, maka dalam penulisan skripsi ini ruang lingkup masalahnya dibatasi pada masalah-masalah yang berkaitan dengan judul skripsi, yaitu: 1. Kreatifitas Guru Agama meliputi a. Pengertian kreatifitas guru agama. b. Ciri-ciri kreatifitas guru agama. c. Faktor-Faktor yang mempengaruhi kreatifitas guru agama antara lain faktor internal yang meliputi latar belakang pendidikan guru, pengalaman mengajar dan perbedaan motivasi kualitas guru dan faktor ekstrnal meliputi sarana pendidikan, pengawasan dari kepala sekolah, kedisiplinan kerja. 6

2. Kualitas Pendidikan Agama Islam meliputi: a. Pengertian Kualitas Pendidikan Agama Islam b. Kriteria pendidikan agama islam yang berkualitas c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Kualitas Pendidikan Agama Islam d. Usaha Peningkatan Kualitas Pendidikan Agama Islam e. Indikator Peningkatan Kualitas Pendidikan Agama Islam 3. Kreatifitas Guru Agama Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Agama Islam di SMP IPIEM Surabaya a. Kreatifitas Dalam Meningkatkan Kompetensi Pembelajaran b. Kreatifitas Dalam Meningkatkan Kualitas Materi Pembelajaran c. Kreatifitas Dalam Meningkatkan Kualitas Metode d. Kreatifitas Dalam Meningkatkan Kualitas Media e. Kreatifitas Dalam Meningkatkan Kualitas Evaluasi (Penilaian hasil) F. Definisi oprasional 1. Kreatifitas Reynold bean mendevinisikan masalah kreatifitas, yaitu: Proses yg di gunakan seseorang untuk mengapresiasikan sifat dasarnya melalui suatu bentuk atau medium sedemikian rupa sehingga menghasilkan rasa puas bagi dirinya, menghasilkan suatu produk yang mengkomunikasikan suaatu diri dan orang lain. 4 4 Reynold bean, cara-memandang kreatifitas anak, cet 1. (Jakarta: Bina aksara), 1995, hal.3. 7

Jadi, yangdimaksut kreatifitas dalam skripsi ini adalah segala usaha yang mampu menghasilkan sesuatu yang baru yang dapat di lihat atau di dengar. 2. Guru agama islam Guru adalah seseorang yang mempunyai gagasan yang harus di wujudkan untuk kepentingan anak didik, sehingga menjunjung tinggi mengembangkan agama, budaya dan keilmuan. 5 Sedangkan agama merupakan suatu kepercayaan yang di anut oleh manusia dalam usaha nya dalam mencari hakikat kehidupan, yang mengajarkan hubungan dengan tuhan, dan juga tentang hakikat segala sesuatu yang ada. 6 Islam sendiri adalah agama yang di ajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, berpedoman pada kitab suci Al-qur an yang diturunkan ke dunia melalui wahyu Allah SWT. 7 Jadi, yang di maksut guru agama islam dalam skripsi ini adalah, seorang pendidik yang mengajarkan ilmu pengetahuan yang ada dalam ajaran agama islam 3. Meningkatkan kualitas 5 Syafrudin nurdin, guru professional dan implementasinya kurikulum, (Jakarta: intermas, 2002), hal. 7-9 6 Soegarda Poerbawakartja, Ensiklopedo Pendidikan, (Jakarta: gunung agung, 1982), hal. 8 7 Departemen pendidikan dan kebudayaan, kamus besar bahasa Indonesia, (Jakarta: balai pustaka, 1993), hal. 444 8

Peningkatan adalah: proses, perbuatan, cara peningkatan proses kerja meningkatkan. 8 Kualitas dalam kamus bahasa Indonesia kontemporer adalah: tingkat baik buruk sesuatu 9 Yang dimaksut meningkatkan kualitas pendidikan dalam skripsi ini dalah perubahan positif yang signifikan terhadap kondisi yang telah di usahakan. 4. Pendidikan agama islam. Pendidikan agama islam adalah bimbingan secara sadar terhadap jasmmani dan rohani si terdidik bedasarkan hokum-hukum agama lazim menuju terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran islam 10 5. SMP IPIEMS Surabaya SMP IPIEMS Surabaya adalah suatu lembaga pendidikan formal yang berdiri pada tahun 1987 dan terbitnya SK pada tahun itu juga dan telah terakreditasi A. terletak di Surabaya yang beralamatkan di jl. Raya Menur No. 125 Surabaya, kelurahan mulyorejo, kota Surabaya. 8 Badudu zaini. Kamus Umum Bhs Indonesia, (Jakarta: pustaka sinar harapan), hal. 1514 9 Peter Salim Dan Yeni Salim. Kamus Besar Bhs Indonesia Kontemporer, (Jakarta: modern English pers). Hal: 781 10 Sayyid Sabiq Islamun. Darul kitabul arobi. Bairut libanon, 1958, hal. 237 9

G. Sistematik Pembahasan Untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan menyeluruh serta memudahkan pemahaman terhadap penulisan skripsi ini menjadi 5 bab, antara bab satu dengan bab yang lainnya saling berhubungan. Bab I, bagian ini merupakan pendahuluan yang dikemukakan dalam bab ini merupakan pengantar dari keseluruhan isi pembahasan. pada bagian pertama ini akan dibahas beberapa sub bahasan, yaitu; latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, ruang lingkup pembahasan, definisi oprasional, dan sistematika pembahasan. Bab II, berisi landasan pijak teoritis dari penelitian. Sesuai dengan judul skripsi maka pembahasan pada bab ini berisi: pengertian kreativitas guru agama, ciri-ciri kreativitas guru agama dan faktor yang mempengaruhi kreativitas pendidik meliputi faktor internal yang terdiri dari latar belakang pendidikan guru, pengalaman mengajar, perbedaan motivasi kualitas guru dan faktor eksternal terdiri dari sarana pendidikan, pengawasan dari kepala sekolah, kedisiplinan kerja. Sedangkan meningkatkan Kualitas Pendidikan Agama Islam terdiri dari Pengertian Kualitas Pendidikan Agama Islam, Kriteria pendidikan agama islam yang berkualitas, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Kualitas Pendidikan Agama Islam, Usaha Peningkatan Kualitas Pendidikan Agama Islam, Indikator Peningkatan Kualitas Pendidikan Agama Islam. 10

Bab III, penulis menyajikan hasil penelitian tentang Rancangan penelitian, Jenis Data, Sumber Data, Teknik Penentuan subjek/ obyjek Penelitian, Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data, Tekhnik Analisis Data. Bab IV, terdiri dari Gambaran umum obyek penelitian dan penyajian data dan analisis data. Bab V, merupakan kajian yang paling akhir dari skripsi ini, yang mana pada bagian ini berisi, kesimpulan penulis dari pembahasan skripsi dan saran dari penulis. 11