BUKU PANDUAN PROGRAM BEASISWA UNGGULAN PEGAWAI KEMENDIKBUD PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN TAHUN 2016

dokumen-dokumen yang mirip
BUKU PANDUAN PROGRAM BEASISWA UNGGULAN MASYARAKAT BERPRESTASI PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN TAHUN 2016

BUKU PANDUAN PROGRAM BEASISWA UNGGULAN BANTUAN RISET, WORKSHOP, PELATIHAN DAN PAGELARAN PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN TAHUN 2016

- 1 - PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.22/MEN/2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 18 TAHUN 2016 PROVINSI JAWA BARAT WALIKOTA DEPOK PERATURAN WALIKOTA DEPOK

MEMUTUSKAN: DAN GEOFISIKA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

, No.1901 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

BEASISWA PASTI Beasiswa Pascasarjana untuk Tenaga Kependidikan Berprestasi

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10/Permentan/OT.140/3/2015 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS BELAJAR

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

2 Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 22 TAHUN 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2018 TENTANG BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PROGRAM DOKTER LAYANAN PRIMER

2017, No dan Geofisika; b. bahwa guna mempermudah pimpinan unit kerja dalam memberikan rekomendasi pemberian tugas belajar dan izin belajar kep

PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL NOMOR HK.01.04/01.a-KA/1/2010 TENTANG PEDOMAN TUGAS BELAJAR

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NO. : 1029/Kpts/OT.210/12/98

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG

2011, No.82 2 Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nom

2016, No sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketujuh Belas atas Peraturan Pemer

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

Standard Operating Procedure PANDUAN TUGAS BELAJAR DAN PENGAKTIFAN KEMBALI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG BEASISWA UNGGULAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

PERATURAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN DALAM NEGERI

MANUAL PROSEDUR PANDUAN TUGAS BELAJAR DAN PENGAKTIFAN KEMBALI

[1] PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nom

2 Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusya

ASPEK KEPEGAWAIAN TUGAS BELAJAR PASCASARJANA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA SALATIGA PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 3 TAHUN 2014

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG

- 1 - PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MANUAL PROSEDUR PANDUAN TUGAS BELAJAR DAN PENGAKTIFAN KEMBALI

BUPATI KEDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEDIRI,

5) Diangkat dalam jabatan/diberi tugas yang memerlukan pengetahuan/keahlian yang sesuai dengan ijazah yang diperoleh;

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG

KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 97 TAHUN TENTANG

STANDAR PELAYANAN PADA JENIS PELAYANAN PENERBITAN SURAT TUGAS BELAJAR, IZIN BELAJAR, KETERANGAN BELAJAR DAN IZIN PENGGUNAAN GELAR DI KABUPATEN BLORA

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

Peraturan...

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 536 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2009 TENTANG

2017, No Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5062); 4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil N

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

2015, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1975 tentang Sumpah/Janji Pegawai Neger

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

2 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R

- 3 - Pasal Jabatan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMBINAAN PNS DOSEN YANG DIPERBANTUKAN DI LUAR INSTANSI INDUK. KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL Biro Kepegawaian - Sekretariat Jenderal 2011

PERMENDIKNAS NOMOR 48 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR BAGI PNS DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL (terdiri atas 17 bab,

DRAFT PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG JABATAN AKADEMIK DOSEN

PENGUMUMAN NOMOR: 03/Pansel/JPT Pratama/11/2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN PNS YANG MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE JENJANG YANG LEBIH TINGGI DI LINGKUNGAN KEMDIKBUD

BUPATI AGAM PERATURAN BUPATI AGAM NOMOR 05 TAHUN 2012 T E N T A N G

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA PROVINSI BANTEN

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambaha

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 22 TAHUN 2016

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

2 Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (L

PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 48 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 37 TAHUN 2014

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2014

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN MANAJEMEN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA

Beasiswa Afirmasi. 1. Overview

2 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R

Pedoman Beasiswa PasTi

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN DALAM NEGERI

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : 137/KA/VIII/2008 TENTANG TUGAS BELAJAR DI LINGKUNGAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN NOMOR 01/III/PB/2011 NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

2 Indonesia Tahun 1999 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3882); 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SERI PANDUAN SDM TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR UNTUK PEGAWAI TETAP

Transkripsi:

i

BUKU PANDUAN PROGRAM BEASISWA UNGGULAN PEGAWAI KEMENDIKBUD PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN TAHUN 2016

BUKU PANDUAN PROGRAM BEASISWA UNGGULAN PEGAWAI KEMENDIKBUD PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN TAHUN 2016 Tim Penyusun: I Wayan Loster Cyti Daniela Aruan Musa Yosep Astri Purnawati Agus Arita Gamal Joko Kusworo Sari Sitompul Baiq Asri Afriza Mandalikha Dian Pujarwaty Suci Agustina Aditya Aldy Nugraha Desain Cover dan Layout: Aditya Aldy Nugraha Diterbitkan oleh: PROGRAM BEASISWA UNGGULAN Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri Sekretariat Jendral, Kemendikbud Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270

Kata Pengantar Dokumen Petunjuk Teknis ini disusun untuk memberikan informasi kepada pegawai di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang berniat melanjutkan studi Jenjang S2 dan S3 melalui program Beasiswa Unggulan sesuai yang diamanatkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 95 tahun 2013, tentang Beasiswa Unggulan. Pegawai merupakan aset utama suatu organisasi karena pegawai berperan sebagai perencana dan pelaku aktif dari setiap aktivitas organisasi. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas pegawai menjadi sangat penting untuk agar tujuan organisasi tercapai. Untuk mendukung hal tersebut, Kemendikbud melalui Program Beasiswa Unggulan memberikan kesempatan kepada pegawai berprestasi di lingkungan Kemendikbud untuk melanjutkan studi jenjang S2 dan S3 baik di dalam maupun di luar negeri. Petunjuk teknis ini ditujukan kepada penerima, pelaksana dan program studi penyelenggara Beasiswa Unggulan agar dapat memahami misi, tujuan, dan target yang diinginkan dan kesamaan dalam pelaksanaan program ini secara efektif dan efisien. Dokumen Petunjuk Teknis ini merupakan penjabaran pedoman implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 95 tahun 2013, tentang Beasiswa Unggulan. Jakarta, Maret 2016 Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri Sekretariat Jenderal, Kemendikbud RI Suharti NIP. 196911211992032002 i

Daftar Isi Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Pengertian... 1 C. Dasar Hukum... 3 D. Tujuan dan Target... 4 II. BEASISWA MAGISTER, DOKTOR DAN PROFESI... 4 A. Persyaratan... 4 B. Bidang dan Tempat Studi... 7 C. Komponen Beasiswa... 9 D. Waktu Pendaftaran dan Proses Seleksi... 9 E. Hak... 10 F. Kewajiban... 11 G. Sanksi... 11 H. Prosedur... 11 IV. EVALUASI DAN PELAPORAN... 12 V. MONITORING... 13 VI. PENUTUP... 13 ii

PETUNJUK TEKNIS PROGRAM BEASISWA UNGGULAN PEGAWAI KEMENDIKBUD I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam merespon perubahan bidang teknologi, budaya, sosial dan ekonomi di era global perlu adanya peningkatan kompetensi Pegawai Negeri Sipil Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pengembangan kompetensi dilakukan dengan memberikan kesempatan yang luas untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi pada perguruan tinggi didalam maupun diluar negeri atau pelatihan di luar negeri (short course). B. Pengertian 1. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki 1

jabatan pemerintahan, di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2. Beasiswa Unggulan adalah pemberian biaya pendidikan oleh pemerintah Indonesia kepada putraputri terbaik bangsa Indonesia dan mahasiswa asing terpilih pada perguruan tinggi penerima peserta didik program beasiswa unggulan. 3. Putra-putri terbaik bangsa Indonesia adalah peserta didik, guru, pegawai, karyawan, seniman, wartawan, pegiat sosial, olahragawan, dan tokoh masyarakat berprestasi. 4. Tugas belajar adalah penugasan yang diberikan oleh pejabat yang berwenang kepada PNS untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau yang setara baik di dalam maupun di luar negeri, bukan atas biaya sendiri, dan meninggalkan tugas sehari-hari sebagai PNS. 5. Pegawai pelajar adalah PNS di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang diberi tugas belajar. 6. Tunjangan belajar adalah tunjangan yang diberikan kepada PNS yang melaksanakan tugas belajar baik di dalam maupun di luar negeri. 7. Perjanjian tugas belajar adalah perjanjian tertulis antara pegawai pelajar dengan pimpinan Unit Kerja 2

yang memuat syarat-syarat, hak dan kewajiban para pihak sesuai peraturan perundang-undangan. 8. Pembebasan sementara dari tugas-tugas jabatan fungsional adalah pembebasan sementara PNS dari tugas-tugas jabatan fungsionalnya karena melaksanakan tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan. 9. Pemberhentian dari jabatan struktural adalah pemberhentian PNS dari jabatan strukturalnya karena melaksanakan tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan. C. Dasar Hukum 1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tetang Aparatur Sipil Negara; 3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara; 4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 95 Tahun 2013 tentang Beasiswa Unggulan. 3

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2009 tentang Tugas Belajar ; 7. Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor: B/1299/M.PAN-RB/3/2013 tentang Pemberian Tugas Belajar dan Izin Belajar. D. Tujuan dan Target 1. Pembinaan karir pegawai melalui studi lanjut jenjang S2, S3, Profesi pada perguruan tinggi di dalam maupun di luar negeri. 2. Terselenggaranya program Beasiswa Unggulan bagi pegawai negeri sipil yang akuntabel serta transparan. II. BEASISWA MAGISTER, DOKTOR DAN PROFESI Beasiswa Magister, Doktor dan Profesi merupakan pemberian beasiswa kepada PNS di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk melanjutkan pendidikan Magister atau Doktor di dalam atau di luar negeri melalui mekanisme tugas belajar. A. Persyaratan 1. Diusulkan oleh Sekretaris pada Unit Utama atau pejabat setingkat eselon II kepada Kepala Biro 4

Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri Setjen Kemendikbud; 2. Registrasi online di: buonline.beasiswaunggulan.kemendikbud.go.id 3. Lulus seleksi yang diselenggarakan oleh sekretariat Beasiswa Unggulan; 4. Berbadan sehat dan bebas Narkoba yang ditunjukan dengan surat keterangan dokter; 5. Mempunyai Sasaran Kerja Pegawai (SKP) minimal 1 tahun terakhir sekurang-kurangnya bernilai baik; 6. Tidak sedang: a. Menjalani cuti di luar tanggungan negara. b. Melaksanakan tugas secara penuh di luar instansi induknya. c. Menjalani hukuman karena melakukan tindak pidana kejahatan. d. Mengajukan keberatan ke badan pertimbangan kepegawaian (BAPEK) atau upaya hukum (gugatan) ke pengadilan terkait dengan penjatuhan hukuman disiplin. e. Dalam proses penjatuhan hukuman disiplin tingkat sedang atau berat. f. Menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau berat. g. Dalam proses perkara pidana, baik tindak pidana kejahatan maupun pelanggaran. 5

h. Melaksanakan kewajiban ikatan dinas setelah tugas belajar. i. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan penjenjangan. 7. Tidak pernah: a. Gagal dalam tugas belajar yang disebabkan oleh kelalaiannya. b. Dibatalkan mengikuti tugas belajar karena kesalahannya. 8. Batas maksimal usia pegawai pelajar adalah: a. 37 tahun untuk Magister atau Profesi (pria) dan 40 tahun untuk wanita; b. 40 tahun untuk Doktor (pria) dan 42 tahun untuk wanita; 9. Batas minimal IPK kelulusan adalah: a. Lulusan S1 untuk melanjutkan jenjang S2 IPK > 3,00 pada skala 4,0; b. Lulusan S2 untuk melanjutkan jenjang S3 IPK > 3,00 pada skala 4,0. 10. Diterima pada perguruan tinggi dengan ketentuan: a. Studi dalam negeri: Memiliki sertifikat TOEFL skor minimal TOEFL ITP 500 atau IELTS 6,0 atau memiliki surat diterima tanpa syarat (LoA Unconditional) pada Perguruan Tinggi pada program studi yang telah diatur pada lampiran. 6

b. Studi luar negeri: Memiliki sertifikat TOEFL skor minimal TOEFL ITP 550 atau IELTS 6,5 atau memiliki surat diterima tanpa persyaratan (LoA Unconditional) pada Perguruan Tinggi luar negeri yang telah diatur pada lampiran. B. Bidang dan Tempat Studi 1. Bidang Kajian yang diselenggarakan secara reguler diprioritaskan: a. Manajemen Pendidikan, b. Kurikulum dan Pedagogi, c. Manajemen dan Kebijakan Pendidikan, d. Perfilman, e. Seni Pertunjukan, f. Seni Musik, g. Kebudayaan, h. Perpustakaan, i. Arkeologi (Permuseuman), j. Kebijakan Publik, k. Teknologi informasi, l. Akuntansi, m. Hukum, n. Kesehatan, o. Analis data, p. Industri kreatif, q. Hubungan internasional, 7

r. Bahasa asing, s. Komunikasi, t. Serta bidang yang sesuai dengan kebutuhan unit utama pengusul. 2. Tempat Studi dalam Negeri: a. Universitas Indonesia, Depok; b. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta; c. Universitas Airlangga, Surabaya; d. Universitas Brawijaya, Malang; e. Universitas Diponegoro, Semarang; f. Universitas Padjadjaran, Bandung; g. Universitas Negeri Malang, Malang; h. Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta; i. Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung; j. Institut Pertanian Bogor, Bogor; k. Institut Teknologi Bandung(ITB), Bandung; l. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya; m. Institut Seni Indonesia Yogyakarta; n. Institut Seni Indonesia Surakarta; o. Serta perguruan tinggi lain yang minimum terakreditasi B dan program studinya terakreditasi A. 8

C. Komponen Beasiswa Komponen dan besaran Beasiswa Unggulan sesuai dengan peraturan menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nomor 95 tahun 2013, diatur dan ditetapkan melalui surat keputusan Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri selaku Kuasa Pengguna Anggaran D. Waktu Pendaftaran dan Proses Seleksi Adapun waktu pelaksanaan program Beasiswa Unggulan bagi Pegawai Kemendikbud adalah: 1. Sosialisasi Program dan pendaftaran, dilaksanakan pada Januari sampai dengan 31 Mei 2016 melalui surat pemberitahuan ke Unit Utama, website dan banner. Pendaftaran ditutup pada akhir bulan Mei 2016 untuk periode Batch 1 dan untuk periode Batch 2 ditutup pada akhir September 2016 2. Seleksi, dilaksanakan secara administrasi dan wawancara pada bulan Juni dan Oktober 2016 (setahun dua kali) 3. Seleksi a. Seleksi administrasi Pendaftar yang telah mengajukan usulan beasiswa secara online dilakukan validasi dan verifikasi oleh Biro PKLN untuk dinyatakan lulus seleksi administrasi. Pada tahap ini adalah pendaftar yang 9

berkasnya telah dinyatakan lengkap sesuai dengan ketentuan pendaftaran Beasiswa Unggulan. b. Seleksi wawancara dan validasi Peserta yang lulus seleksi pendaftaran online akan mengikuti seleksi wawancara dan diwajibkan membawa seluruh data asli sesuai dengan data yang digunakan saat pendaftaran online. 4. Pengumuman Hasil Seleksi, akan diumumkan melalui surat kepada pimpinan Unit Utama dan melalui website (1 bulan setelah Seleksi) E. Hak 1. Dinyatakan sebagai peserta Beasiswa Unggulan berdasarkan surat keputusan Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri. 2. Mendapatkan beasiswa berdasarkan komponen dan besaran beasiswa yang ditetapkan oleh kepala biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri. 3. Mendapatkan layanan administrasi dan pembinaan yang dilakukan oleh Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri 4. Mendapat pembekalan dan pembinaan non akademis (bimbingan teknis); 5. Serta hak hak lain yang diatur oleh peraturan kepegawaian. 10

F. Kewajiban 1. Menyerahkan salinan surat keputusan tugas belajar yang dikeluarkan Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan selambat-lambatnya 6 bulan setelah melaksanakan perkuliahan; 2. Melaporkan progress studi secara berkala minimal 1 tahun sekali 3. Mematuhi peraturan/tata tertib yang diberlakukan di perguruan tinggi dan disiplin pegawai; 4. Melaporkan hasil studi akhir dengan menyampaikan fotokopi ijazah dan transkrip yang di legalisir oleh perguruan tinggi serta abstrak thesis atau disertasi; 5. Kembali bekerja di unit utama Kemendikbud; G. Sanksi Sanksi terhadap pelaksanaan kegiatan ini dituangkan dalam kontrak pemberian Beasiswa Unggulan. H. Prosedur 1. Pelamar yang sudah diterima di perguruan tinggi di dalam atau luar negeri. a. Pelamar mendaftar secara online melalui alamat buonline.beasiswaunggulan.kemendikbud.go.id b. Sekretariat Beasiswa Unggulan menyelenggarakan Seleksi Administrasi lamaran. 11

c. Berdasarkan seleksi administrasi pegawai yang dinyatakan lulus selanjutnya mengikuti seleksi wawancara yang dilaksanakan oleh tim BPKLN. d. Berdasarkan hasil seleksi, Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri menetapkan pelamar untuk mengikuti program S2/S3 di dalam atau luar negeri. e. Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri memberitahukan hasil keputusan seleksi kepada pimpinan pejabat eselon II pada Unit Utama Kemendikbud dan ditembuskan kepada yang bersangkutan serta diumumkan melalui website Beasiswa Unggulan. f. Berdasarkan Surat Lulus dari Biro PKLN dan Surat Penerimaan di Perguruan Tinggi, Biro PKLN memberitahukan kepada Biro Kepegawaian untuk pemprosesan Surat Keputusan Tugas Belajar. g. Peserta menandatangani dan melaksanakan kontrak pemberian beasiswa dengan pimpinan BPKLN yang berwenang. IV. EVALUASI DAN PELAPORAN Kegiatan evaluasi dilakukan untuk mengetahui perkembangan peserta beasiswa selama mengikuti proses perkuliahan/pelatihan dan dilakukan minimal sekali dalam setahun bagi peserta penerima Beasiswa Unggulan, baik 12

dalam maupun luar negeri. Mereka harus melaporkan halhal yang berkaitan dengan akademik dan hal-hal lainnya. V. MONITORING Monitoring bagi penerima Beasiswa Unggulan Bagi Pegawai Kemendikbud akan dilakukan minimal 1 (satu) kali dalam setahun dalam bentuk visitasi ke lembaga penyelenggara dan/atau melalui pengiriman dokumen laporan kepada penerima Beasiswa Unggulan. Monitoring dilakukan oleh tim Biro PKLN atau lembaga yang ditunjuk. VI. PENUTUP Petunjuk Teknis ini disusun untuk dijadikan pedoman, pertimbangan dalam pelaksanaan dan laporan pertanggungjawaban serta pelaksanaan bantuan beasiswa bagi pegawai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Hal-hal lain yang belum ditetapkan dalam Petunjuk Teknis ini akan ditentukan kemudian. 13

2016