PERBEDAAN KHASIAT ANTARA BIJI ALPUKAT DAN BUNGA CENGKEH DALAM MENGHILANGKAN SAKIT GIGI (HYPEREAMI PULPA) PADA MASYARAKAT YANG BERKUNJUNG DI PUSKESMAS

dokumen-dokumen yang mirip
EFEKTIVITAS OBAT KUMUR DALAM MENGHILANGKAN BAU MULUT (HALITOSIS) PADA PEROKOK AKTIF

EFEKTIFITAS STRATEGI UPSTREAM TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU HIDUP SEHAT GIGI MELALUI KONSELING PADA SISWA/I KELAS I SDN 12 PONTIANAK KOTA

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS V SD TENTANG PERAWATAN GIGI

Ninda Karunia Rahayu Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN MEMBELI PRODUK JAMU DAYANG SUMBI SIDOARJO T E S I S

EFEKTIVITAS SIKAT GIGI MASSAL DI SEKOLAH DASAR BINAAN JURUSAN KEPERAWATAN GIGI POLTEKKES PONTIANAK BERDASARKAN ANGKA KARIES GIGI TAHUN 2013

INDEKS DEF-T PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK SEKOTA BANJARBARU KALIMANTAN SELATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Karies gigi adalah proses perusakan jaringan keras gigi yang dimulai dari

1. Mitos: Menyikat gigi beberapa kali sehari merugikan enamel.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

EFEKTIFITAS KUMUR AIR GARAM TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PENDERITA NYERI GIGI

KEPATUHAN MENGGOSOK GIGI DENGAN TERJADINYA KARIES GIGI DI SDN KEBUN DADAP BARAT KECAMATAN SARONGGI

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya adalah dengan menggunakan obat kumur antiseptik. Tujuan berkumur

BAB I PENDAHULUAN. produktif secara sosial dan ekonomi (Notoadmodjo, 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) Departemen Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. penanganan secara komprehensif, karena masalah gigi berdimensi luas serta mempunyai

Resep Alam, Warisan Nenek Moyang. (Jamu untuk Remaja, Dewasa, dan Anak-anak)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Hipertensi merupakan salah satu bagian dari penyakit kardiovaskuler

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tanaman obat keluarga (disingkat TOGA) adalah tanaman

TINGKAT KEPARAHAN KARIES PADA GIGI MOLAR PERTAMA PERMANEN BERDASARKAN KELOMPOK UMUR 6 DAN 12 TAHUN WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERTIWI, MAKASSAR

Gambaran Status Karies Gigi Pada Mahasiswa Jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes Jakarta 1,2008

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pelayanan kesehatan. Undang-Undang No.36 tahun 2009

Sri Junita Nainggolan Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan. Abstrak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan TK Aisyiyah Bustanul Atfal Godegan.

BAB I PENDAHULUAN. umum. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut dilakukan upaya kesehatan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan tanaman obat di Indonesia perlu digali lebih mendalam, khususnya

BAB V HASIL PENELITIAN. n = 3990 = 363, sampel 3990 (5%) 2 + 1

BAB I PENDAHULUAN. Community Dental Oral Epidemiologi menyatakan bahwa anakanak. disebabkan pada umumnya orang beranggapan gigi sulung tidak perlu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Seiring dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB 1 PENDAHULUAN. lainnya sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Angka kejadian masalah

BAB I PENDAHULUAN. mutu pelayanan kesehatan pada seluruh masyarakat. Menurut WHO kesehatan adalah

PENGARUH PEMBERIAN TABLET HISAP Xylitol DAN TABLET HISAP SUKROSA TERHADAP ph SALIVA PADA ANAK USIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit gigi dan mulut merupakan salah satu penyakit yang sering terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bertambahnya umur, fungsi fisiologis mengalami. penurunan akibat proses degeneratif (penuaan) sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan umum seseorang banyak dipengaruhi oleh kesehatan gigi.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang optimal meliputi kesehatan fisik, mental dan sosial. Terdapat pendekatanpendekatan

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MENGGOSOK GIGI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGOSOK GIGI PADA ANAK TK B

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesehatan. Mulut bukan sekedar untuk pintu masuknya. menunjang kesehatan seseorang (Riyanti, 2005).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Daenaa Kecamatan Limboto Barat

Karies gigi dapat menyebabkan manusia tanpa memandang usia, mulai dari anak-anak sampai tua, mulai dari yang ringan sampai parah.

Bermaksud membuktikan suatu hipotesa

PENTINGNYA OLAH RAGA TERHADAP KEBUGARAN TUBUH, KESEHATAN GIGI DAN MULUT.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keberhasilan perawatan kaping pulpa indirek dengan bahan kalsium hidroksida

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap masyarakat atau suku bangsa pada umumnya memiliki berbagai

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada permukaan basis gigi tiruan dapat terjadi penimbunan sisa makanan

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN

PERBEDAAN PERILAKU POST OPERASI PADA PASIEN FRAKTUR YANG MENDAPATKAN KONSELING DAN YANG TIDAK MENDAPATKAN KONSELING PRE OPERASI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di Desa

BAB 1 PENDAHULUAN. sebelum tidur malam, hal itu dikarenakan agar sisa-sisa makanan tidak menempel di

MANFAAT TEH ROSELA (Hibiscuss Sabdariffa L) DALAM PENYEMBUHAN GINGIVITIS MARGINALIS KRONIS. Saluna Deynilisa

Wa Ode Yuliastri 1* STIKES Mandala Waluya Kendari, Indonesia *

Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN

PENGARUH KONSUMSI COKELAT DAN KEJU TERHADAP KONSENTRASI KALSIUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citra Pramesti Indriyanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pembunuh diam diam karena penderita hipertensi sering tidak. menampakan gejala ( Brunner dan Suddarth, 2002 ).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. situasi lingkungannya, misalnya perubahan pola konsumsi makanan, berkurangnya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berdasarkan usia, jenis kelamin, elemen gigi dan posisi gigi. Berikut tabel

PENDAHULUAN. mulut adalah penyakit jaringan keries gigi (caries dentis) disamping penyakit gusi.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya alam yang tinggi. Kekayaan hayati yang dimiliki Indonesia diperkirakan

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

BAB I PENDAHULUAN. 1 Anak usia sekolah di Indonesia ± 83 juta orang (

HUBUNGAN KARAKTERISTIK UMUR DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA)

GAMBARAN PENGGUNAAN SEMEN IONOMER KACA SEBAGAI BAHAN TUMPATAN DI RUMAH SAKIT ROBERT WOLTER MONGISIDI MANADO TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. secara jasmani dan rohani. Tidak terkecuali anak-anak, setiap orang tua

BAB 1 PENDAHULUAN. pada kesehatan umum dan kualitas hidup (WHO, 2012). Kesehatan gigi dan mulut

I. PENDAHULUAN. Gigi adalah alat pengunyah dan termasuk dalam sistem pencernaan tubuh

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian. Penelitian untuk mengetahui perbedaan status kebersihan gigi dan mulut

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. akar gigi melalui suatu reaksi kimia oleh bakteri (Fouad, 2009), dimulai dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanaman herbal merupakan jenis-jenis tanaman yang memiliki fungsi.

BAB I PENDAHULUAN. Pijat telah digunakan untuk pengobatan dan menjadi bagian rutin

PENETAPAN KADAR EUGENOL DALAM MINYAK ATSIRI DARI TIGA VARIETAS BUNGA CENGKEH (Syzygium aromaticum (L.) Merr. & L.M. Perry) SECARA KROMATOGRAFI GAS

BAB I PENDAHULUAN. dengan kerusakan bahan organik yang dapat menyebabkan rasa ngilu sampai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dikeluhkan masyarakat.menurut survei di Indonesia, karies gigi

PENJUAL OBAT TRADISIONAL (JAMU)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui utilization rate pelayanan

PENDAHULUAN... Dian Nurafifah ...ABSTRAK...

BAB I PENDAHULUAN jenis pengobatan tradisional dari desa. Pengobatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbanyak pada pasien rawat jalan di rumah sakit di Indonesia dengan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung sesuai waktu dan umur (Irianto, 2014). Penyakit degeneratif. dan tulang salah satunya adalah asam urat (Tapan, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. Plak gigi adalah deposit lunak yang membentuk biofilm dan melekat pada

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan rongga mulut merupakan salah satu bagian yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. 90% dari populasi dunia. Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) Departemen

BAB I PENDAHULUAN. Masalah yang paling umum dari seluruh masalah kesehatan pada masa. dengan adanya nanah di dalam gusi (Gunadi, 2011).

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

GASTER, Vol. 7, No. 2 Agustus 2010 ( )

BAB I PENDAHULUAN. dalam perkembangan kesehatan anak, salah satunya disebabkan oleh rentannya

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN. tanaman alami sebagai bahan dasar pembuatan obat. (Adiguzel et al.

BAB I PENDAHULUAN. Pada era perkembangan seperti ini setiap Negara perlu menggali dan mengenal serta

BAB I PENDAHULUAN. dan kualitas hidupnya harus berkembang dengan baik terutama anak-anak

BAB 4 METODE PENELITIAN

Transkripsi:

PERBEDAAN KHASIAT ANTARA BIJI ALPUKAT DAN BUNGA CENGKEH DALAM MENGHILANGKAN SAKIT GIGI (HYPEREAMI PULPA) PADA MASYARAKAT YANG BERKUNJUNG DI PUSKESMAS Abral dan Asmaul Husna Jurusan Keperawatan Gigi, Poltekkes Pontianak Email: doktergigiabral@gmail.com Abstrak: Letak gigi yang tersembunyi menjadikan orang tidak peduli pada bagian tubuh yang satu ini. Belum banyak masyarakat yang memiliki kesadaran untuk memeriksakan kesehatan gigi dan mulut secara rutin. Dampak yang selalu dipikirkan orang selama ini hanya dampak sosial ketika gigi terasa sakit misalnya gigi berlubang. Mereka tidak berfikir bahwa gigi berlubang yang didiamkan bisa menimbulkan penyakit kronis jika tidak cepat diobati. Mengkonsumsi obat pereda sakit secara terus menerus tanpa memeriksakan ke dokter gigi atau Puskesmas bisa menyebabkan gigi berlubang tersebut bisa rapuh hingga kropos. Gigi yang keropos menjadi kehilangan mahkota gigi dan bisa menjadi sumber fokal infeksi. Masyarakat pada umumnya masih banyak menggunakan obat tradisional dalam menghilangkan sakit gigi misalnya biji alpukat dan bunga cengkeh karena pada dasarnya kedua jenis obat tradisional ini mudah diperoleh dipasar. Peneliti ingin mengetahui perbedaan khasiat antara biji alpukat dan bunga cengkeh dalam menghilangkan sakit gigi (Hypereami Pulpa). Hasil penelitian diperoleh bahwa mean atau rata rata waktu penyembuhan dengan menggunakan biji alpukat yaitu 2,6, artinya 2-3 hari setelah dilakukan intervensi baru bisa menghilangkan rasa sakit gigi, sedangkan bunga cengkeh mean atau rata rata waktu penyembuhan 1,9 yang artinya 1-2 hari setelah dilakukan intervensi baru bisa menghilangkan rasa sakit gigi responden. Hal ini membuktikan perbedaan khasiat dari biji alpukat dan bunga cengkeh diukur dari lama waktu penyembuhan. Bunga cengkeh lebih cepat dalam menyembuhkan sakit gigi (Hypereami Pulpa) dibanding dengan biji alpukat dengan probabilitas 0,010. Kata Kunci: khasiat, biji alpukat, bunga cengkeh, sakit gigi PENDAHULUAN Biji Alpukat dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Herminia Degusmaladion, seorang pakar kesehatan Filipina, menganjurkan penggunaan biji alpukat untuk mengobati sakit gigi. Caranya, irislah biji alpukat menjadi irisanirisan kecil berukuran lubang gigi atau biji alpukat ditumbuk sampai halus kemudian masukkan biji alpukat pada lubang gigi yang sakit (Rukmana, 2002). Biji Alpukat memiliki kandungan polifenol yaitu anti radang sehingga biji alpukat dapat digunakan untuk menghilangkan sakit gigi. Kandungan polifenol dari biji alpukat ini dapat menenangkan gigi saat mengalami peradangan. Pengobatan sakit gigi juga bisa menggunakan bunga cengkeh. Sama halnya dengan biji alpukat, bunga cengkeh juga mudah ditemukan dipasar-pasar. Bunga cengkeh juga merupakan salah satu obat 1

2 tradisional. Cengkeh selain mengandung minyak atrisi, juga mengandung senyawa eugenol, asam olenolat, asam galotanat, fenilin, karyofilin, resin dan gom. Minyak cengkeh biasanya disebut eugenol yang digunakan dokter gigi untuk menenangkan syaraf gigi (Bararah, 2010). Seperti yang kita ketahui penggunaan obat tradisional sudah dilakukan sejak zaman nenek moyang. Pada umumnya masyarakat mengetahui khasiat tanaman jamu dan obat tradisional berdasarkan kepercayaan dalam masyarakat kita secara turun menurun. Karena adanya kendala ekonomi dan jarak yang jauh dari pusat layanan kesehatan, masyarakat perdesaan memanfaatkan tanaman obat untuk menanggulangi penyakit. Jika pengobatan tradisional tidak berhasil baru mereka beralih pada pengobatan modern (Rukmana, 2002). METODE Jenis penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan design pre dan post yaitu suatu penelitian dengan cara melakukan percobaan dimana data tidak tersedia atau di miliki oleh individu, jadi peneliti harus menimbulkan data dengan memberikan perlakuan pada subyek penelitian. Penelitian yang observasinya dilakukan terhadap efek perlakuan penelitian terhadap perbedaan khasiat Biji Alpukat dan Bunga Cengkeh dalam menghilangkan rasa sakit gigi yang berlubang. Manipulasi yang diberikan kepada subyek yang di teliti, diamati, sampai dengan batas waktu tertentu, data perubahan-perubahan yang terjadi dicatat dan terus diamati bagaimana efeknya. Penelitian eksperimental design pre dan post pada umumnya menggunakan kontrol untuk membandingkan perubahan atau dampak manipulasi terhadap subyek yang diteliti (Budiharto, 2008). Penelitian dilakukan pada Maret 2013, pada responden yang berkunjung di Poli Gigi Puskesmas Desa Antibar kecamatan Mempawah Timur Kabupaten Pontianak, dengan teknik sampling Randomized Clinical Trial, sampel dalam penelitian ini berjumlah 20, tanpa dibatasi usia, jenis kelamin, tidak sedang minum obat sakit gigi, dan yang sedang sakit gigi. HASIL Hasil penelitian tentang perbedaan khasiat antara biji alpukat dangan bunga cengkeh dalam menghilangkan rasa sakit gigi (Hypereami Pulpa) pada masyarakat yang berkunjung di Puskesmas Desa Antibar kecamatan Mempawah Timur Kabupaten Pontianak adalah sebagai berikut; 20 responden yang mengalami sakit gigi dengan diagnosis Hypereami Pulpa, sebagian besar (45%) berusia antara 11 tahun sampai 20 tahun dan hanya 5% yang berusia 21 tahun sampai 30 tahun dan lebih dari 50 tahun, sebagian besar responden dengan status pelajar 55% dan hanya 5% sebagai mahasiswa dan PNS. Dari 10 responden yang diberi perlakuan dengan menggunakan biji alpukat, enam responden memelukan waktu tiga hari untuk sembuh dari sakit gigi, paling cepat dua hari yaitu empat responden. Sedangkan 10 responden yang diberi perlakuan dengan menggunakan bunga cengkeh, 7 responden memerlukan waktu dua hari untuk menyembuhkan sakit gigi dan hanya satu responden memelukan waktu sembuh sakit gigi tiga hari, dua responden sembuh dari sakit gigi dalam waktu satu hari. Perbedaan Khasiat antara Biji Alpukat dan Bunga Cengkeh dalam Menghilangkan Sakit Gigi (Hypereami Pulpa) pada Masyarakat yang Berkunjung di Puskesmas

3 Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Waktu yang Diperlukan Dalam Menyembuhkan Sakit Gigi (Hypereami Pulpa) Waktu Sembuh Variabel obat tradisional Total 1 Hari 2 Hari 3 Hari 1. Biji Alpukat 0 4 6 10 2. Bunga Cengkeh 2 7 1 10 Total 2 11 7 20 Sumber: Olahan data primer Tabel 2. Uji Statistik Dengan Uji Beda (t- Test) t. Test Variabel Mean Keterangan t. hitung Mean significansi Different Biji Alpukat 2,885 2,6 Bunga Cengkeh 2,885 1,9 0,7 0,010 Ada perbedaan Sumber: Olahan data primer Hasil uji statistik dengan t-test pada penggunaan biji alpukat dan bunga cengkeh untuk menyembuhkan rasa sakit pada gigi (Hypereami Pulpa) diperoleh bahwa terdapat perbedaan rata-rata waktu penyembuhan sakit gigi, untuk penggunaan biji alpukat t-hitung 2,885 dengan mean 2,6 sedangkan bunga cengkeh t-hitung 2,885 dengan mean 1,9 sehingga ada perbedaan rata-rata atau mean different 0,7 dengan probabilitas 0,010, artinya terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara penggunaan biji alpukat dengan bunga cengkeh dalam menyembuhkan sakit gigi (Hypereami Pulpa), bunga cengkeh lebih cepat menyembuhkan dari pada biji alpukat. PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan khasiat di ukur dari lamanya waktu penyembuhan antara biji alpukat dan bunga cengkeh dalam menghilangkan sakit gigi (Hypereami Pulpa). Data yang diperoleh di Puskesmas Antibar Kecamatan Mempawah Timur Kabupaten Pontianak menunjukkan banyaknya anak-anak yang mengalami karies gigi yang mencapai dentin (Hypereami Pulpa). Hasil penelitian menunjukkan persentase responden dengan Umur 11-20 tahun adalah kelompok umur terbanyak yaitu 45% yang mengalami karies gigi mencapai dentin dengan diagnosa Hypereami Pulpa yang berkunjung di poli Gigi Puskesmas Antibar. Penelitian ini didukung oleh hasil Riset Kesehatan Dasar 2007, menunjukkan angka kerusakan gigi mencapai 59,1% penduduk 12 tahun ke atas. Hasil penelitian menunjukkan persentase responden dengan jenis kelamin perempuan adalah kelompok yang terbanyak yaitu 60% yang mengalami karies gigi mencapai dentin dengan diagnosa Hypereami Pulpa. Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian Suwelo (1992), menyatakan bahwa gigi perempuan lebih dahulu mengalami erupsi dibanding laki-laki akibatnya perempuan akan lebih lama berhubungan dengan faktor karies dan Vokasi, Juni 2014, Th. X, No. 1

4 fluktuasi hormon akibatnya perempuan lebih cepat mengalami karies gigi dibanding laki-laki. Analisis statistik menggunakan uji beda t-test pada kelompok responden berdasarkan waktu penyembuhan dengan menggunakan biji alpukat, diperoleh mean waktu penyembuhan yaitu 2,6. Artinya biji Alpukat bisa menyembuhkan rasa sakit pada gigi dalam waktu dua sampai tiga hari, hal ini dikarenakan biji alpukat memiliki kandungan polifenol yaitu anti radang yang berfungsi sebagai pereda rasa sakit sakit gigi mengalami peradangan. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Isnandar (2008) bahwa biji alpukat dapat menghilangkan sakit gigi. Sedangkan pada kelompok responden yang diberi perlakuan dengan menggunakan bunga cengkeh, diperoleh angka mean waktu penyembuhan yaitu 1,9. Artinya bunga cengkeh bisa menyembuhkan rasa sakit gigi dalam waktu satu sampai dua hari, dengan perbedaan rata-rata 0,7 artinya bunga cengkeh lebih cepat menyembuhkan satu hari dibandingkan biji alpukat. Bunga cengkeh memiliki kandungan eugenol yang dapat digunakan untuk menenangkan saraf gigi, sifat kimiawi dan efek farma kologis bunga cengkeh antara lain sebagai antiseptik (anti kuman) yang dapat menghambat metabolisme dari kuman yang terdapat pada gigi tersebut, tidak bertambah banyak dan berkurang jumlahnya, aktivitas kuman yang terdapat pada gigi yang sakit tersebut juga menurun. Sehingga dapat meringankan rasa sakit gigi. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Kusuma (2005) seorang pakar pengobatan berbasis ramuan tradisional bahwa bunga cengkeh dapat menghilangkan sakit gigi. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Biji alpukat membutuhkan waktu 2-3 hari dalam menghilangkan sakit gigi (Hypereami Pulpa); 2) Bunga cengkeh membutuhkan waktu 1-2 hari dalam menghilangkan sakit gigi; 3) Perbedaan dari kedua obat tradisional ini adalah lama waktu yang dibutuhkan dalam penyembuhan sakit gigi yaitu 0,7 artinya bunga cengkeh lebih cepat dalam menghilangkan sakit gigi dari pada biji alpukat. Saran Untuk menggalakkan kembali promosi tentang manfaat tanaman tradisional sebagai obat alternatif tindakan pertolongan pertama sebelum pengobatan medis, dan kepada masyarakat jika mengalami sakit gigi sebaiknya melakukan tindakan yang tepat dengan memanfaatkan bunga cengkeh untuk menghilangkan sakit gigi karena obat tradisional ini selain lebih cepat menghilangkan sakit, bunga cengkeh ini juga lebih mudah untuk didapatkan, jangan selalu menggunakan obat generik yang mengandung bahan kimia untuk pengobatan jika masih bisa menggunakan obat tradisional, karena obat tradisional lebih aman dan tidak memiliki efek samping. DAFTAR PUSTAKA Bararah, V. 2010. Manfaat Minyak Cengkeh. Diakses pada: http//com/wiki/manfaat minyak cengkeh, Tanggal 15 Desember 2013. Budiharto. 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan. EGC: Jakarta. Isnandar, H. W. 2008. Kumpulan 1001 Ramuan Obat Tradisional Indonesia. PJ. Dayang Sumbi: Sidoarjo. Kusuma, W. 2005. Pengobatan Berbasis Ramuan Tradisional. Diakses pada: http// ppgi kab jepara. com/obat sakit Perbedaan Khasiat antara Biji Alpukat dan Bunga Cengkeh dalam Menghilangkan Sakit Gigi (Hypereami Pulpa) pada Masyarakat yang Berkunjung di Puskesmas

5 gigi tradisional.html Tanggal 20 Desember 2012. Riset Kesehatan Dasar (Riskesda). 2007. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Departemen Kesehatan: Jakarta. Rukmana, R. 2002. Budidaya dan Prospek Agribisnis. Kanisius: Yogyakarta. Suwelo I, S. 1992. Karies Pada Anak Dengan Berbagai Faktor Etiologi. Buku Kedokteran EGC: Jakarta. Vokasi, Juni 2014, Th. X, No. 1