Mempersiapkan Diri Sebelum Berkomunikasi Dengan Anak (Tamat)

dokumen-dokumen yang mirip
Mempersiapkan Diri Sebelum Berkomunikasi Dengan Anak, (2)

YANG TERHILANG Oleh: Yung Darius

IDENTITAS RESPONDEN. Umur :.

Mungkin banyak yang berpikir, Ah kalo cuma kenalan doang, gue juga bisa.

Ingatan lo ternyata payah ya. Ini gue Rio. Inget nggak? Rio... Rio yang mana ya? Ok deh, gue maklum kalo lo lupa. Ini gue Rio, senior lo di Univ

Pernahkah Anda Merasa Begitu BINGUNG Terhadap Tingkah Laku Anak Anda?

GUIDE INTERVIEW No. Uraian Pertanyaan

Lika-liku Mencari Pasangan Hidup yang Seiman. Ditulis oleh Krismariana Senin, 30 Januari :02

Membongkar Rahasia Kekuatan Pikiran, Emosi dan Alam Semesta

PENANGANAN ANAK BERMASALAH DENGAN KASIH SAYANG

DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya


Peranan Hypnosis/ Hypnotherapy Dalam Motivasi dan Empowerment

Mengenal Kepribadian Manusia ( Melankolis & Plegmatis)

: PETUNJUK PENGISIAN SKALA

PETUNJUK PENELITIAN. Nama : Usia : Pendidikan terakhir :

Angket 1 No Pernyataan SS S TS STS

NEGERI PRAYOGI. Sudah dua hari aku libur semester ganjil. Tidak sampai enam bulan lagi aku akan menempuh

5 KEY ELEMENT SERVICE

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

Semua manusia pernah dikecewakan dalam hubungan percintaan.

Transkrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home

INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP PETUNJUK PENGISIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Erna Victoria Noli, 2014

Seratus Tiga. Seratus Fiksi Tiga Penulis. Hak Cipta 2010 oleh Ramdhani Nur, AK Basuki, Ma mar

SEMUA BERAWAL DARI PIKIRAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN

Dalam sehari, dia menghancurkan semua harapanku. Dalam sehari, dia membuatku menangis. Dalam sehari, dia menjadi mimpi terburukku

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

BIMBING SI KECIL UNGKAPKAN EMOSI

LAMPIRAN. 2 Ibu atau Ayah mengeluarkan kata-kata keji dan kotor kepada saya. 3 Saya merasa sedih ketika Ibu atau Ayah memarahi saya

Enaknya Bukuku

LAMPIRAN. repository.unisba.ac.id

Jangan Jadi Gila Gadget

BAB IV ANALISIS DATA. dianalisis maka ada beberapa hal yang ditemukan yaitu : panca indra. Dalam iklan oreo versi oreo dan handphone ayah terdapat

BERCERITA PADA ANAK SERI BACAAN ORANG TUA

Bapak tidak usah kuatir, kata salah seorang ibu menghibur. saya juga dulu operasi jantung. Malah di rumah sakit ini pula.

134 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

KARAKTERISTIK GURU SEBAGAI PEMBIMBING DI TAMAN KANAK-KANAK

Kegagalan atau gagal adalah kejadian yang paling tidak diinginkan oleh hampir setiap orang, termasuk seorang profesional sekalipun.

BAGIAN I PEREMPUAN DI GARIS DEPAN

Pendidikan Keluarga (Membantu Kemampuan Relasi Anak-anak) Farida

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai

Not Just A Friendship, We Are Big Family

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya menuju dewasa. Remaja cenderung memiliki peer group yang

PELAYANAN ANAK. GPdI HALELUYA CIMAHI. Jalan Kolonel Masturi 67 Telepon: (022) No: 02/ V/ RH/ Pelnap/ 2008

GOSIP DALAM BIARA Rohani, Mei 2013, hal Paul Suparno, S.J.

"Maafin gue Na, hari ini gue banyak melakukan kesalahan sendiri" Tutur Towi yang mengimbangi langkah Leana.

anak membaca? nak-anak

Seluruh tips cinta ini diambil dari kisah sukses para pria idaman wanita yang sudah

BAGUS ITU!!! Beautiful Mind Beatiful Life : I

KESANTUNAN DAN FUNGSI PRAGMATIK WACANA TANYA JAWAB KONSULTASI REMAJA RUBRIK DEAR MBAK PIPIET KORAN SUARA MERDEKA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Di era sekarang perceraian seolah-olah menjadi. langsung oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah

BAB I PENDAHULUAN. dalam kata lain sunat adalah memotong kulup atau khitan. Budaya (2012)

2

KATA PENGANTAR KUESIONER. Dalam rangka memenuhi persyaratan pembuatan skripsi di Fakultas

BAB I PENDAHULUAN. dimana individu mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju. dewasa. Dimana pada masa ini banyak terjadi berbagai macam

5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya)

Pengaruh Perceraian Pada Anak SERI BACAAN ORANG TUA

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, pintar, dan dapat berkembang seperti anak pada umumnya. Namun, tidak

MEMBANGUN KOMUNIKASI EFEKTIF DENGAN ANAK USIA DINI

ayahku selalu mengajarkan bahwa kita harus selalu menghormati orang yang lebih tua. Ambillah sendiri. Kau kenapa nak? Sepertinya ada masalah?

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN A. Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory (A-2) Skala Penerimaan Teman Sebaya (A-3) Skala Komunikasi Orangtua-Anak

BAB II PROFIL INFORMAN. mendasari mengapa penelitian gaya komunikasi manajemen konflik interpersonal

This is the beginning of everything

Lampiran. Aisaka Taiga adalah tokoh yang menjadi fokus utama pertama dari kisah Toradora,

Siap Hadapi Kerugian dalam Trading

Positif Hadapi Kritik, Let's Move on!

LAMPIRAN C SKALA STRES DAN AGRESIFITAS

BAB I PENDAHULUAN. diandalkan pada saat individu mengalami kesulitan (Orford, 1992). Dukungan

Tidak Ada Ajahn Chan. Kelahiran dan Kematian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ARTIKEL MOTIVASI BELAJAR DARI KELUARGA TIKUS..!!! Sebuah Renungan dalam Mengambil Keputusan


A. LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA 1. WAWANCARA DENGAN PENGURUS PANTI 2. WAWANCARA DENGAN ANAK PANTI ASUHAN

Interpersonal Communication Skill

An Introduction. prepared by jimmy hasugian Kontinum Kematangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. telah membina keluarga. Menurut Muzfikri (2008), anak adalah sebuah anugrah

PEDOMAN WAWANCARA. 3. Pernahkah anda melakukan usaha untuk menggugurkan kandungan? tua/pasangan/orang-orang terdekat anda?

TUGAS BROADCASTING. Nim : STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Pondok Pesantren Daar el-qolam merupakan salah satu pondok pesantren

LAMPIRAN I : KUESIONER KECERDASAN EMOSIONAL. sedang melakukan penelitian mengenai kondisi para dokter muda selama bertugas di

Sosialisasi Bahasa dalam Pembentukkan Kepribadian Anak. Sosialisasi bahasa adalah medium tanpa batas yang membawa segala sesuatu di

LAMPIRAN 1 SKALA EFIKASI DIRI

Buku BI 1 (5 des).indd 1 10/12/2014 8:43:03

Terlanjur sayang? 1. Saya tidak akan menemukan orang yang lebih baik 2. Saya tidak ingin sendiri/takut kesepian

"Ya ampun ini anak pikirannya makan terus. Hahahaha," jawab Ricky "Yah keliatan kali dari pipi Ki. Hahaha," timpal Cella Persahabatan yang nyaris

KARENA KITA ADALAH ORANGTUA: Percikan Cerita Pengasuhan Anak

Pedoman Wawancara Siswi Sebagai Informan Tambahan Nama : Kelas : Pertanyaan 1. Menurut Adik penting tidak rasa percaya diri saat berpidato? Alasannya?

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah data diperoleh dari

MENGENAL HACKING DAN PHREAKING?

Perpustakaan Unika LAMPIRAN 69

BAB IV HASIL PENELITIAN

Judul Tema: Perilaku Asertif

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam kehidupannya, individu sebagai makhluk sosial selalu

TIGA MITOS KOMUNIKASI

DAFTAR ISI. Pengantar.1. Bab I: Preambul Sinis.2. Bab II: Serba-Serbi Sinis 4. Bab III: Perkenalkan, Tokoh Sinis 9

BAB I PENDAHULUAN. Membentuk sebuah keluarga yang bahagia dan harmonis adalah impian

Transkripsi:

Mempersiapkan Diri Sebelum Berkomunikasi Dengan Anak (Tamat) Tips-tips ini sering saya sampaikan kepada para orang tua yang sedang menghadapi permasalahan dengan anaknya. Tips ini sangat umum dan sederhana, tetapi anehnya mengapa orang tua jarang memperhatikannya? Bila sudah mengetahuinya, anggap saja ini untuk mengingatkan anda kembali. 1. Netral. Buatlah diri anda senetral mungkin dengan mengabaikan sementara emosi yang mungkin sedang ada pada diri anda baik karena masalah pekerjaan, atau hal lain, atau malahan karena perilaku anak itu sendiri. Untuk itu katakan pada diri sendiri seperti: Saya BELUM tahu apa yang sesungguhnya dialami anak saya, Saya memang sedang emosi DAN harus menghadapi anak saya, SEKARANG emosi itu saya simpan dulu SEMENTARA menghadapi anak saya, Pekerjaan di kantor hari ini memang mengesalkan, perasaan itu saya simpan dulu dalam kantong, dan sebagainya. Anda juga boleh mengimajinasikan suatu objek mengenai emosi anda yang kemudian anda simpan dalam laci. Ingat emosi anda akan berpengaruh pada cara anda berbicara! 2. Menerima Realitas yang memang sedang terjadi. Yang dimaksud di sini adalah realitas baik terhadap orang tua sendiri maupun terhadap anak. Dari sisi orang tua biasanya secara tidak langsung atau tidak sengaja mereka sudah panik dulu sebelum mengetahui persoalan sebenarnya, dengan mengatakan: Aduh, anak saya jangan-jangan..., Aku takut kalau-kalau anakku..., Aduh bagaimana ini, kok anakku jadi begini, dan sebagainya. Bahkan diikuti dengan gerakan-gerakan tertentu yang mungkin dilihat anak. Saya biasa mengatakan orang tua terhypnosis oleh anaknya!, buktinya anda langsung beraksi yang di luar biasanya. Dan ingat, tindak-tanduk anda akan ditangkap oleh anak yang lama 1 / 5

kelamaan dapat memperburuk keadaan. Anak mungkin akan merasa bersalah. Dia mungkin akan beranalisa sederhana, gara-gara aku, ibu menjadi begitu, dan semakin tidak nyaman. Atau malahan semakin takut untuk berterus terang dan berbicara. Di sisi lain, ada suatu pembelajaran dari anak akibat keadaan tersebut, yaitu anak mengetahui cara membuat orang tuanya tidak tenang. Sehingga pada lain waktu, ketika ada suatu keinginan yang tidak dikabulkan oleh orang tuanya, maka dia akan berperilaku mirip seperti saat ini. Untuk itu, terimalah atau akuilah realitas yang sedang anda alami. Anda memang sedang khawatir, anda memang sedang takut, dan sebagainya, dengan mengatakan pada diri sendiri, misalnya: Aku memang takut menghadapi peroalan ini, Aku memang sedih dengan kejadian ini, Betul, aku merasa kecewa dengan keadaan ini, dan sebagainya. Biasanya orang tua, secara tidak langsung, sudah berusaha mengingkari atau tidak menerima keadaan yang sedang dialami anaknya, seperti mengatakan dalam hati: Kok dia jadi seperti itu sih?, Anak saya tidak mungkin seperti itu, Anak saya biasanya tidak begitu, dan sebagainya. Dan secara spontan biasa langsung menanggapi keadaan anak dengan mengatakan, misalnya: Kamu tidak apa-apa, kok, Kamu sehat, kok, Ah, begitu saja, kok sedih, Kamu kan bisa cuek, Kamu biasanya tidak peduli, kan! dan sebagainya. Padahal, hal tersebut belum tentu merupakan kebutuhan solusi terhadap permasalahan anak. Hal ini berkaitan dengan pe netral an diri anda di atas. Pertama, maklumilah dan terimalah bahwa anak anda sedang mengalami realitas seperti yang anda lihat saat itu. Anda dapat mengatakan pada diri sendiri sesuai dengan apa yang anda lihat, misalnya: Okay, dia memang sedang...[apa yang sedang dialami anak], Memang, dia sedang... [apa yang sedang dialami anak], Saya sangat memahami/ memaklumi, dia sedang...[apa yang sedang dialami anak], dan sebagainya. Setelah anda menerima realitas yang ada, lalu imajinasikan (bayangkan atau seolah merasakan) seolah-olah komunikasi yang akan akan anda lakukan TELAH menghasilkan sesuatu yang positif bagi anda berdua, SEKARANG JUGA!. Misalnya mengimajinasikan diri 2 / 5

anda berdua sedang berkomunikasi dengan harmonis dan menyenangkan dimana anda berdua saling mau mendengarkan dengan baik, atau lainnya. Mungkin sambil mengatakan dalam hati, Alangkah senangnya berbicara dengan dia, Asyik sekali ngobrol dengan dia, dan sebagainya. 3. Hindari PREJUDICE dan LABELLING. Manusia adalah makhluk yang dinamis. Dasar suatu perilaku atau tindakan saat ini BELUM TENTU SAMA dengan dasar perilaku dan tindakan pada masa lalu meskipun situasinya mirip. Dan juga, BELUM TENTU SAMA dengan cara orang lain dalam menghadapi situasi yang sama. Menduga, melabel, menebak, apa yang sedang dialami anak dapat membuat kita langsung spontan berpersepsi menyamakan pengalaman anak dengan pengalaman dirinya yang padahal belum tentu sama. Secara tidak langsung kita sudah mengungkapkanan seperti : Wah manja nih, Anak payah, gitu aja nggak ngerti, Dia bodoh sekali sih, Hm, seperti ini biasanya lagi putus dengan pacar, Hmm, dia pembohong, dan sebagainya. Prejudice atau pelabelan dapat menyebabkan anda sudah sudah bertendensi sebelum berkomunikasi. Padahal, tendensi anda belum tentu benar dan sesuai dengan permasalahan yang dihadapi anak saat ini. Dan lebih parah lagi, jika ternyata tendensi anda salah, biasanya anda cenderung akan memaksakan diri agar apa yang anda komunikasikan sesuai dengan pendapat anda. Akibatnya, anak merasa tidak nyaman, dan mungkin anak akan berpikir Ah, percuma ngomong sama ayah, dia tidak tahu masalahnya!, dimana akhirnya menurunkan keefektifan anda dalam berkomunikasi. Dan lebih jauh lagi dapat memperburuk keadaan, keharmonisan anda dengan anak menjadi turun atau secara tidak langsung dapat mengganggu ikatan emosional anda dengan anak. Kalaupun anda terpaksa atau tidak sengaja bertendensi seperti itu, mulailah mengingat bahwa anak anda menjadi seperti sekarang karena PASTI ada kontribusi anda sendiri secara tidak langsung walaupun sedikit. Ada pepatah yang mengatakan, ketika anda menunjuk sesuatu dengan telunjuk anda, tiga jari yang lain sedang menunjuk diri anda sendiri. Akan lebih baik lagi jika anda merubah kerangka pikir anda, dari melihat bahwa anak anda sedang bermasalah menjadi anak anda membutuhkan teman dan membutuhkan dukungan, misalnya dengan mengatakan dalam hati, 3 / 5

Dia sedang mempunyai suatu hal yang MUNGKIN susah dia ungkapkan, dia perlu dukungan, Dia perlu bantuan saya. Dan saya senang dapat membantunya, Dia sedang mengalami masalah, dia memerlukan teman, Ada sesuatu yang menyebabkan dia berbuat seperti itu, Dan SAYA BELUM TAHU, dan sebagainya. 4. Bersiap menerima kemungkinan tak terduga. Hal ini berkaitan dengan emosi anda sendiri. Mungkin pada pembicaraan nanti anda menemukan sesuatu yang diluar dugaan anda. Persiapkanlah mental anda. Untuk mengatasi hal itu bagi anda sendiri, anggaplah bahwa andapun sedang belajar. Anggaplah setiap permasalahan adalah suatu hal yang baru, sebagai pengalaman baru bagi anda, atau sebagai suatu tantangan baru, sehingga anda dapat menarik pelajaran atau hikmah dari apa yang sedang anda hadapi dan dapat membuat anda lebih kreatif. Anda dapat mengatakan dalam hati: Apapun yang terjadi, dia adalah anakku tersayang. Apa yang saya hadapi adalah suatu tantangan yang menarik, yang membuat saya dapat belajar lebih banyak. Saya sedang menghadapi suatu ujian. Keberhasilan saya menyelesaikan masalah yang dihadapinya berarti saya naik tingkat untuk menjadi lebih pandai, dan seterusnya. 5. Sediakan waktu dan fokuskan/ orientasikan pada masalah yang sedang dihadapi anak. Kita semua tahu bahwa kita sibuk. Namun, adilkah bagi anak anda sendiri kalau anda akan tetap sibuk dengan diri anda sendiri. Sekali lagi, dia sedang membutuhkan anda. Demikian juga, fokuskan perhatian anda pada anak anda. Pada umumnya orang tua akan langsung berbicara, contoh kalimatnya seperti : Sayang, kamu tahu kan, ibu sedih melihat nilai ulanganmu jelek, Nak, ayah kesal sekali sewaktu pertandinganmu kalah, Kakak, hati ibu berdegup lho sewaktu pertama kamu berenang, jangan-jangan kamu hanyut, Maksudnya baik, ingin berempati. Namun dari ucapan yang dilontarkan tersebut perhatikanlah bahwa seolah isi pembicaraan berorientasi pada perasaan orang tua. Padahal, mungkin, yang sesungguhnya terlebih dulu sedih, kesal, takut dan sebagainya adalah si anak. Seolah-olah anak diajak fokus pada keadaan yang dialami orang tuanya. Mungkin jika anda terpaksa 4 / 5

melontarkan suatu ucapan, dapat anda benahi dengan mengatakan: Sayang Ibu tahu MUNGKIN kamu sedang sedih melihat ulanganmu jelek. Ibu JUGA dapat merasakan apa yang sedang kamu alami, Nak, MUNGKIN kamu kesal sekali sewaktu pertandinganmu kalah. Ayah JUGA merasakan apa yang kamu rasakan, dan sebagainya. 6. Sabar dan mau mendengarkan. Hal yang sederhana yang saya yakin semua orang sudah tahu. Namun kenyataannya, beberapa orang tua langsung berasumsi dan melompat pada kesimpulan dan solusi sebelum tahu perrmasalahannya. Padahal, belum tentu solusi itu tepat bagi keadaan anak anda sekarang. Seimbangkan diri anda dengan anak anda. Ikuti apa yang dialaminya, sehingga persoalan menjadi lebih jelas. Setelah mempersiapkan diri seperti di atas, mungkin akan terjadi suatu perasaan tertentu dalam diri anda. Ikutilah perasaan yang terjadi tersebut. Setelah yakin dengan perasaan tersebut, mulailah berbicara dengan anak SESUAI dengan perasaan ketika anda mempersiapkan diri. Biarkanlah seolah kata-kata anda keluar dengan sendirinya. Mungkin saja ketika dalam pertengahan pembicaraan anda kebingungan tidak tahu akan bicara apa (atau istilah populernya mati gaya ), kembalilah kepada perasaan semula yang didapatkan setelah anda mempersiapkan diri. Siapakah role model yang paling dekat untuk seorang anak selain orang tuanya sendiri. Tidak ada. Karena sejak kecil, anak itu dekat dengan kita. Kita sendirilah yang mengharapkan anak itu menjadi seseorang seperti yang kita harapkan. Kitalah yang secara sadar atau tidak disadari langsung membimbing anak kita menjadi seperti sekarang seperti yang anda lihat. : NSK Nugroho, MCH, CHt Hypnotherapist www.nsknugroho.com email: nnsk@dnet.net.id dan nsknugroho@yahoo.com 5 / 5