AKTIVITAS PUSTAKAWAN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI

dokumen-dokumen yang mirip
BUTIR-BUTIR KEGIATAN PUSTAKAWAN DAN ANGKA KREDITNYA

KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 132/KEP/M.PAN/12/2002 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN DAN ANGKA KREDITNYA

KEPUTUSAN PENGURUS YAYASAN SLAMET RIJADI YOGYAKARTA TENTANG

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 132/KEP/M.PAN/12/2002 TENTANG

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 132/KEP/M.PAN/12/2002 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.218,2010 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Jabatan Fungsional. Pustakawan.

LANGKAH LANGKAH PRAKTIS PENGUSULAN KENAIKAN PANGKAT DAN JABATAN PUSTAKAWAN. Oleh : Ir. Rita Komalasari

PETUNJUK TEKNIS PENGUSULAN ANGKA KREDIT PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN IPB

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : 138/KA/X/2007 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 44 TAHUN 2000 TENTANG BADAN PERPUSTAKAAN PROPINSI JAWA TMUR

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN WALIKOTA SURABAYA,

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PROVINSI BALI

SUMBERDAYA MANUSIA PUSTAKAWAN: SEBAGAI SALAH SATU JENJANG KARIR 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, Dip.Lib., M.Sc. 2

PENGEMBANGAN KARIER PUSTAKAWAN MELALUI JABATAN FUNGSIONAL

KEPUTUSAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 26.TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI SUMATERA BARAT

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PROVINSI BALI

KESIAPAN PUSTAKAWAN MENGHADAPI SERTIFIKASI DALAM PERSPEKTIF KEPALA PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI DI PEKANBARU

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI

Perpustakaan umum kabupaten/kota

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

PERMASALAHAN DALAM MENGUMPULAN DAN PENILAIAN ANGKA KREDIT

VI. PUSTAKAWAN A. DASAR HUKUM

Perpustakaan umum kabupaten/kota

Strategi Memaksimalkan Layanan Melalui Pendidikan Pemakai di Perpustakaan Perguruan Tinggi. Guest [Pick the date]

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN KHUSUS

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Dra. Etty Andriaty, M.Si. Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian

BUTIR KEGIATAN PUSTAKAWAN DAN UNSUR YANG DINILAI BERDASARKAN PERMENPAN NOMOR 9 TAHUN Oleh : Sri Mulyani

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 51 TAHUN 2004 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

g BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 45. Kiat-Kiat Memperoleh Angka Kredit Optimal

B U P A T I B O Y O L A L I P R O V I N S I J A W A T E N G A H

Perpustakaan perguruan tinggi

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH PROVINSI PAPUA

Perpustakaan khusus instansi pemerintah

Perpustakaan khusus instansi pemerintah

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 1997 TENTANG PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PROBLEMATIKA KINERJA PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PENGINDEKSAN TUNTAS BERBASIS KURIKULUM. Mochammad Asrukin

2. Sub Bagian Keuangan; 3. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan. c. Bidang Layanan Perpustakaan, membawahkan: 1. Sub Bidang Layanan Sirkulasi da

PROFIL PERPUSTAKAAN IPB

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 90 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN BANTUL

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG

Perpustakaan sekolah

KEBERADAAN KOLEKSI IPBANA DI PERPUSTAKAAN IPB

- 5 - Bagian Kedua Susunan Organisasi. Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Arikunto (2009, 234) Penelitian deskriptif adalah penelitian yang tidak

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN PRANATA KOMPUTER PELAKSANA

Etty Andriaty dan Hendrawaty

Promosi Jasa Pelayanan Referensi Di Perpustakaan

KERJASAMA PERPUSTAKAAN 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AUTOMASI PERPUSTAKAAN

Sumber Daya Jurnal Tercetak Profesi Pustakawan : Sebuah Survei Bibliografi Oleh : Maryono

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS PERPUSTAKAAN DAERAH

PENDIDIKAN PENGGUNA PERPUSTAKAAN SEBUAH PELUANG ATAU TANTANGAN DI UPT PERPUSTAKAAN UNS

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 39 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL

PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN PERPUSTAKAAN DI PERPUSTAKAAN ALI ALATAS KEMENTERIAN LUAR NEGERI RI

Dipresentasikan pada kegiatan Simposium Perpustakaan di Perpustakaan STAIN Ponorogo Tanggal 14 Mei Mufid, S.Ag., SS., M.Hum

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI JAWA TENGAH. 2.1 Sejarah Berdirinya Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 34 TAHUN

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN SARI KARANGAN ILMIAH

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

AYO JADI PUSTAKAWAN. Yuniwati Pustakawan Muda UNDIP

BAB II KAJIAN TEORI. Perpustakaan sangat memerlukan katalog guna untuk menunjukkan

MENGENAL BAHAN PUSTAKA DAN CARA MENGELOLANYA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PROVINSI

KELEMBAGAAN PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

ANALISIS PENILAIAN ANGKA KREDIT PUSTAKAWAN LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN

PENTINGNYA PERPUSTAKAAN DI PERGURUAN TINGGI OLEH: IKHWAN, S.Sos.,M.M. Pustakawan Madya UNRAM

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

GubernurJawaBarat GUBERNUR JAWA BARAT,

BAB II BADAN PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SUMATERA UTARA. Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara

Mengoptimalkan Pengembangan Koleksi

Perpustakaan sekolah SNI 7329:2009

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SNI 7496:2009. Standar Nasional Indonesia. ICS Badan Standardisasi Nasional 1!!J'Ii!I'I)

WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

Pokok-pokok Pikiran Mengenai Perpustakaan Tahun 2000an 1

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat membantu komunikasi dari top manajemen hingga ke bagian

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN. lainnya yang dibaca dan disimpan menurut tata susunan tertentu untuk

TEKNIK EVALUASI BIDANG STUDI ILMU PERPUSTAKAAN. Oleh: Gatot Subrata, S.Kom

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KERJASAMA DAN JARINGAN PERPUSTAKAAN TERKAIT DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN PRANATA KOMPUTER PELAKSANA LANJUTAN

Transkripsi:

A. Pendahuluan AKTIVITAS PUSTAKAWAN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI Oleh: Gatot Subrata, S.Kom Abstrak, Aktivitas Pustakawan dalam Perpustakaan Perguruan Tinggi menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 132/KEP/MPAN/12/2002 dan Keputusan Bersama Kepala Perpustakaan Nasional RI dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor : 23 Tahun 2003 dan Nomor : 21 Tahun 2003 serta Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional RI Nomor 10 Tahun 2004, meliputi bidang pendidikan, bidang pengorganisasian dan pendayagunaan bahan pustaka, pemasyarakatan, pengkajian pengembangan, pengembangan profesi, dan unsur penunjang lainnya. Dengan mengidentifikasi dan mengklasifikasi aktivitas tersebut dapat diperoleh gambaran kegiatan yang dapat dilakukan di perpustakaan, khususnya perpustakaan perguruan tinggi demi mengoptimalkan pelayanan perpustakaan kepada civitas akademika dan masyarakat pengguna lainnya. Kata kunci : Klasifikasi, Aktivitas, Perpustakaan Perguruan Tinggi Salah satu prinsip dasar perpustakaan adalah Perpustakaan diciptakan oleh masyarakat sebagai lembaga sosial. Ini berarti Masyarakat harus menentukan arah pengembangan perpustakaan, dan perpustakaan harus menyesuaikan diri dengan arah perkembangan tersebut. Masyarakat sebagai kumpulan individu yang saling berinteraksi saling memberi dan saling menerima, memiliki harapan dan keinginan yang berbeda-beda merupakan subyek yang harus dilayani oleh perpustakaan secara merata dan optimal. Demikian halnya dengan masyarakat perguruan tinggi dan perpustakaannya, keduanya harus bersinergi dan bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Perguruan tinggi harus memberikan dukungan yang kuat kepada perpustakaan agar perpustakaan dapat memberikan layanan yang kuat lagi memuaskan. Mengacu pada dan didukung dengan literatur lainnya maka aktivitas dalam perpustakaan perguruan tinggi dapat dikelompokkan menjadi bidang pendidikan, pengorganisasian dan pendayagunaan koleksi bahan pustaka/sumber informasi, pemasyarakatan perpustakaan, dokumentasi dan informasi, pengkajian pengembangan perpustakaan, dokumentasi dan informasi, pengembangan profesi, dan kegiatan penunjang lainnya. Pustakawan Perpustakaan UM Oct-09 Page: 1

Semua pekerjaan tersebut hendaknya dapat dikerjakan secara bersama-sama oleh pustakawan tingkat ahli dan pustakawan tingkat terampil. B. Aktivitas Bidang Pendidikan Aktivitas dalam bidang pendidikan secara umum meliputi pendidikan formal melalui sekolah atau kuliah sehingga mendapatkan ijazah atau gelar dan pendidikan nonformal melalui pelatihan pendidikan dan fungsional sehingga memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTP) atau sertifikat. Pendidikan bidang ilmu perpustakaan, dokumentasi dan informasi (pusdokinfo) diakui sebagai kegiatan utama sedangkan pendidikan non pusdokinfo dikategorikan sebagai kegiatan penunjang. Baik aktivitas pendidikan formal maupun non formal dapat dilakukan oleh pustakawan tingkat ahli dan pustakawan tingkat terampil dengan rincian sebagai dalam tabel berikut. Tabel tentang aktivitas bidang pendidikan Pendidikan formal tingkat S1, S2, dan S3 Pendidikan non formal Pendidikan formal tingkat D-2, D-3, S1, S2, dan S3 Pendidikan non formal C. Aktivitas pengorganisasian dan pendayagunaan koleksi bahan pustaka/ sumber informasi Aktivitas pengorganisasian dan pendayagunaan koleksi bahan pustaka/sumber informasi merupakan aktivitas dalam pengembangan koleksi, pengolahan bahan pustaka, penyimpanan dan pelestarian bahan pustaka, dan pelayanan informasi. Pengembangan koleksi merupakan kegiatan untuk mendapatkan buku-buku dan monograf serta sumber informasi lainnya yang dipesan sesuai dengan hasil seleksi. Pengembangan koleksi dapat juga diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk menjaga agar koleksi perpustakaan tetap mutakhir dan sesuai dengan kebutuhan pemakai. Aktivitas ini dapat dilakukan oleh pustakawan tingkat ahli dan pustakawan tingkat terampil dengan rincian sebagai dalam tabel berikut. Pustakawan Perpustakaan UM Oct-09 Page: 2

Tabel tentang aktivitas bidang pengembangan koleksi Melakukan survei minat pemakai Menyeleksi bahan pustaka Mengevaluasi dan menyiangi koleksi Melakukan survei bahan pustaka/ sumber informasi Menghimpun alat bantu seleksi Membuat dan menyusun file desiderata Mengumpulkan data survei minat pemakai Meregistrasi bahan pustaka/ sumber informasi Mengevaluasi dan menyiangi koleksi Pengolahan bahan pustaka merupakan suatu proses kegiatan yang berkaitan dengan pengorganisasian dan pengawasan koleksi perpustakaan. Tujuannya untuk membuat sarana temu kembali berupa susunan koleksi dan sistem katalog. Kedua sarana tersebut disusun menurut susunan yang baku untuk mempermudah pemakai menemukan kembali informasi yang diinginkan secara cepat dan tepat. Aktivitas ini dapat dilakukan oleh pustakawan tingkat ahli dan pustakawan tingkat terampil dengan rincian sebagai dalam tabel berikut. Tabel tentang aktivitas bidang pengolahan bahan pustaka Menentukan tajuk subyek Mengklasifikasi sederhana dan komplek Melakukan verifikasi data bibliografi Melakukan katalogisasi sederhana, kompleks, salinan Tabel tentang aktivitas bidang pengolahan bahan pustaka (lanjutan) Menentukan kata kunci Membuat sari karangan indikatif dan informatif Membuat anotasi Mengalihkan data bibliografi Menyunting data bibliografi Pustakawan Perpustakaan UM Oct-09 Page: 3

Menyunting data bibliografi Menyusun bibliografi, indeks dan sejenisnya Mengelola data bibliografi Membuat kelengkapan pustaka Menyusun daftar tambahan pustaka Menyusun bibliografi, indeks dan sejenisnya Membuat kliping Penyimpanan dan pelestarian bahan pustaka merupakan serangkaian kegiatan untuk menyimpan koleksi dalam jajaran yang rapi sehingga memudahkan proses temu kembali informasi dan kegiatan untuk merawat, menjaga dan melestarikan bahan pustaka agar dalam keadaan baik. Aktivitas ini dapat dilakukan oleh pustakawan tingkat ahli dan pustakawan tingkat terampil dengan rincian sebagai dalam tabel berikut. Tabel tentang aktivitas bidang penyimpanan dan pelestarian bahan pustaka Mengidentifikasi bahan pustaka Mengelola jajaran bahan pustaka Merawat bahan pustaka Mereproduksi bahan pustaka Kegiatan layanan pemakai perpustakaan merupakan yang paling pokok dan penting bagi perpustakaan perguruan tinggi. Layanan perpustakaan berarti layanan yang diberikan perpustakaan kepada pembaca agar dapat memperoleh informasi dengan cepat dan tepat serta mudah untuk menemukan bahan pustaka atau informasi sesuai dengan kebutuhan mereka. Aktivitas ini dapat dilakukan oleh pustakawan tingkat ahli dan pustakawan tingkat terampil dengan rincian sebagai dalam tabel berikut. Pustakawan Perpustakaan UM Oct-09 Page: 4

Tabel tentang aktivitas bidang layanan Melakukan layanan rujukan Melakukan penelusuran literatur Melakukan bimbingan membaca Melakukan bimbingan pemakai Membina kelompok pembaca Menyebarkan informasi terbaru Menyebarkan informasi terseleksi Membuat analisis kepustakaan Mengolah dan menganalisa data statistik Melakukan layanan sirkulasi Melakukan layanan rujukan cepat Melakukan penelusuran literatur Melakukan layanan AVA Menyediakan bahan pustaka Melakukan bimbingan membaca Melakukan bimbingan pemakai Menyebarkan informasi terbaru Menyebarkan informasi terseleksi Membuat analisis kepustakaan Mengumpulkan dan mengolah data statistik D. Aktivitas pemasyarakatan perpustakaan, dokumentasi informasi Aktivitas pemasyarakatan perpustakaan, dokumentasi dan informasi merupakan kegiatan memberikan penjelasan atau keterangan baik secara lisan, tulisan maupun visual kepada masyarakat pemakai tentang peran dan jasa perpustakaan dalam rangka pembinaan dan peningkatan minat baca dan kegembiraan membaca. Pemasyarakatan perpustakaan dapat dikategorikan sebagai kegiatan untuk membina hubungan baik perpustakaan dengan masyarakat atau disebut pula dengan humas. Hubungan masyarakat dalam perpustakaan perguruan tinggi berarti kegiatan atau proses menempatkan perpustakaan ke dalam lingkungan luar dan menjalin hubungan dengan semua golongan dalam lapisan masyarakat khususnya dengan civitas akademika. Agar perpustakaan dapat menciptakan hubungan masyarakat yang baik, beberapa syarat yang harus dipenuhi adalah: Penyederhanaan administrasi perpustakaan, Penyediaan koleksi yang baru dan memadai, Pemberian layanan yang baik oleh staf yang ramah, Pengembangan fasilitas layanan yang memadai sesuai dengan sistem dan tuntutan teknologi, Pengembangan gedung yang nyaman bagi pemakai. Pustakawan Perpustakaan UM Oct-09 Page: 5

Hal-hal yang dapat dilakukan meliputi penyuluhan, publisitas dan pameran. Kegiatan penyuluhan meliputi dua hal, yaitu penyuluhan kegunaan atau pemanfaatan dan penyuluhan pengembangan perpustakaan, dokumentasi dan informasi. Penyuluhan kegunaan atau pemanfaatan merupakan kegiatan dalam pemberian keterangan atau penjelasan kepada masyarakat pemakai khususnya civitas akademika tentang kegunaan dan manfaat perpustakaan, dokumentasi dan informasi sehingga mereka lebih mengenal perpustakaan dan terdorong untuk memanfaatkannya. Sedangkan penyuluhan pengembangan berarti pemberian petunjuk/penjelasan/bimbingan kepada pengelola atau penyelenggara perpustakaan lain tentang strategi atau cara-cara meningkatkan kemampuan perpustakaan dalam rangka melayani kebutuhan pemakai. Aktivitas ini dapat dilakukan oleh pustakawan tingkat ahli dan pustakawan tingkat terampil dengan rincian sebagai dalam tabel berikut. Tabel tentang aktivitas bidang penyuluhan kegunaan atau pemanfaatan Mengidentifikasi potensi wilayah Menyusun materi penyuluhan Melaksanakan penyuluhan Mengevaluasi pelaksanaan penyuluhan Melaksanakan penyuluhan Publisitas dapat dilakukan dengan cara menyebarluaskan informasi yang berkaitan dengan kegiatan pepustakaan, dokumentasi dan informasi kepada civitas akademika dan masyarakat lainnya melalui media cetak atau elektronik seperti artikel, brosur, film, situs web dan lain-lain. Aktivitas ini dapat dilakukan oleh pustakawan tingkat ahli dan pustakawan tingkat terampil dengan rincian sebagai dalam tabel berikut. Tabel tentang aktivitas bidang publisitas Menyusun materi publisitas Mengevaluasi pelaksanaan publisitas Menyusun materi publisitas Melaksanakan publisitas Pustakawan Perpustakaan UM Oct-09 Page: 6

Pameran merupakan seperangkat kegiatan mempertunjukkan kepada masyarakat tentang kegiatan, hasil kegiatan, dan kemampuan sumber informasi perpustakaan, dokumentasi dan informasi disertai pemberian keterangan atau penjelasan dengan menggunakan alat peraga. Pameran ini dapat dilakasanakan berkaitan dengan kegiatan perayaan-perayaan hari besar atau melaksanakannya secara rutin dengan meyiapkan ruangan khusus untuk pameran. Aktivitas ini dapat dilakukan oleh pustakawan tingkat ahli dan pustakawan tingkat terampil dengan rincian sebagai dalam tabel berikut. Tabel tentang aktivitas bidang pameran Menyusun rancangan pameran Menyelenggarakan pameran Mengevaluasi pelaksanaan pameran Menyiapkan metari pameran Melaksanakan pameran E. Pengkajian pengembangan perpustakaan, dokumentasi dan informasi Bagian keempat dari kegiatan utama kepustakawanan adalah pengkajian pengembangan perpustakaan, dokumentasi dan informasi. Pengkajian pengembangan perpustakaan, dokumentasi dan informasi merupakan serangkaian kegiatan mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data berdasarkan metodologi tertentu untuk mengetahui kondisi atau akar permasalahan yang ada, dan hasilnya diinformasikan kepada pihak lain dalam bentuk laporan. Hal ini meliputi kegiatan pengkajian, pengembangan, menganalisis/krtik, dan menelaah hasil pengembangan perpustakaan, dokumentasi dan informasi. Semua kegiatan ini hanya dapat dilakukan oleh pustakawan tingkat ahli. Aktivitas pengkajian perpustakaan, dokumentasi dan informasi merupakan satu kesatuan kegiatan yang utuh, yang dilaksanakan melalui lima sub kegiatan, yaitu; membuat instrumen, pengumpulan, pengolahan, dan analisis data, serta perumusan evaluasi dari penyempurnaan hasil kajian. Pengembangan perpustakaan, dokumentasi dan informasi merupakan satu kesatuan kegiatan yang utuh untuk memperoleh cara baru guna meningkatkan nilai tambah dari berbagai aspek pelaksanaan perpusdokinfo yang sedang atau sudah berjalan, sehingga Pustakawan Perpustakaan UM Oct-09 Page: 7

diperoleh hasil yang lebih optimal, efektif dan efisien. Kegiatannya meliputi membuat prototip/model, melakukan ujicoba, dan mengevaluasi prototip/model.. Menganalisis/kritik karya kepustakawanan merupakan kegiatan membaca, menganalisis karya kepustakawanan orang lain baik dalam bentuk tulisan maupun informasi terekam lainnya yang selanjutnya dilaporkan dalam bentuk karya tulis baru berupa ulasan/kritik, saran dan tanggapan secara sistematis dan bersifat menyempurnakan karya tersebut. Hasilnya dapat berupa kritik murni maupun saran penyempurnaan. Menelaah pengembangan perpustakaan, dokumentasi dan informasi merupakan kegiatan pembuatan naskah tentang usulan, kritik dan saran atau pertimbangan terhadap kebijaksanaan dan atau peraturan pelaksanaan di bidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi dari satu atau lebih lembaga perpustakaan, dokumentasi dan informasi. F. Pengembangan profesi Pengembangan profesi merupakan aktivitas pustakawan dalam rangka pengamalan ilmu pengetahuan dan teknologi serta ketrampilan untuk meningkatkan mutu dan profesionalisme bidang kepustakawanan maupun dalam rangka menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi peningkatan mutu layanan perpustakaan. Hal-hal yang dapat dilakukan meliputi pembuatan karya tulis ilmiah, melakukan tugas sebagai ketua kelompok, menyusun naskah kumpulan tulisan, memberi konsultasi, menyusun pedoman dan membuat terjemahan. Pembuatan karya tulis ilmiah harus berkaitan dengan bidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi, menggunakan metode penulisan ilmiah, dan disajikan secara ilmiah pula. Hasil aktivitas tersebut dapat berupa karya tulis ilmiah, laporan hasil kegiatan ilmiah, tinjauan/ulasan ilmiah, makalah ilmiah, tulisan ilmiah populer, makalah prasaran, buku, dan artikel majalah. Melakukan tugas sebagai ketua kelompok pustakawan dapat berupa pimpinan unit perpustakaan atau pimpinan dalam seksi-seksi yang ada dalam perpustakaan. Pengembangan seksi dalam unit perpustakaan sangat diperlukan dalam rangka pengembangan struktur organisasi perpustakaan dan untuk memudahkan pencapaian tujuan perpustakaan sebagai organisasi yang berkaitan dengan pengumpulan, pengolahan dan penyajian informasi. Menghimpun dan menyusun naskah kumpulan tulisan untuk dipublikasikan merupakan kegiatan mengumpulkan, menyeleksi, menyusun dan menyunting naskah- Pustakawan Perpustakaan UM Oct-09 Page: 8

naskah tulisan dalam topik atau lingkup tertentu dan tidak terbatas dalam bidang pusdokinfo, sehingga merupakan suatu kesatuan yang sesuai dengan persyaratan penerbitan untuk dipublikasikan dalam bentuk terbitan baru. Memberi konsultasi kepustakawanan yang bersifat konsep berarti memberi saran atau pertimbangan kepada instansi/perorangan berupa gagasan-gagasan baru di bidang kepustakawanan. Menyusun pedoman dapat dilakukan dengan cara membuat pedoman umum pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara umum maupun menyusun pedoman teknis pelaksanaan perpustakaan secara rinci. Sedangkan terjemahan atau saduran dibatasi pada karya ilmiah bidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi. Semua aktivitas dalam pengembangan profesi ini dapat dilakukan oleh pustakawan tingkat ahli maupun pustakawan tingkat terampil. G. Penunjang Kegiatan Kepustakawanan Aktivitas penunjang kegiatan kepustakawanan dapat berupa: Mengajar bidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi, Melatih di bidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi, Membimbing mahasiswa dalam penyusunan skripsi, tesis, disertasi, laporan akhir program studi di bidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi, Memberi konsultasi teknis sarana dan prasarana bidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi, Mengikuti seminar/lokakarya dan pertemuan sejenisnya di bidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi, Menjadi anggota organisasi profesi kepustakawanan, Melakukan lomba kepustakawanan, Memperoleh penghargaan/tanda jasa Memperoleh gelar kesarjanaan di luar bidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi, Menyunting risalah pertemuan ilmiah, dan peran serta dalam Tim Penilai Jabatan Pustakawan. Semua aktivitas dalam penunjang kegiatan kepustakawanan ini dapat dilakukan oleh pustakawan tingkat ahli maupun pustakawan tingkat terampil. Pustakawan Perpustakaan UM Oct-09 Page: 9

H. Penutup Perpustakaan perguruan tinggi di satu pihak dan civitas akademika serta masyarakat pada pihak lainnya merupakan dua lembaga yang saling berkaitan dan bahkan saling bergantungan. Civitas akademika serta masyarakat tidak akan dapat berkembang dan maju secara optimal tanpa perpustakaan, dan perpustakaan perguruan tinggi tanpa civitas akademika dan masyarakat tidak bermanfaat. Shera mengatakan bahwa perpustakaan merupakan produk dari kematangan kebudayaan. Untuk dapat memberikan layanan yang kuat dan memuaskan, perpustakaan perguruan tinggi harus bekerja keras dalam bidang pengembangan manajemen, pengembangan koleksi, pengolahan bahan pustaka, layanan, komputerisasi, kerjasama, memahami kebutuhan pemakai, pengembangan otoritas, pengembangan staf, dan hubungan masyarakat. Dalam lingkungan perguruan tinggi, maka perpustakaan hendaknya dapat meningkatkan status kelembagaannya dari UPT (Unit Pelaksana Teknis) menjadi lembaga sehingga dapat menempatkan kepala perpustakaan atau seorang pustakawannya untuk menjadi anggota senat universitas. Daftar Pustaka Beenham, Rosemary and Colin Harrison. 1990. The Basics of Librarianship. London: Clive Bingley. Busha, Charles H., and Stephen P. Harter. 1980. Research Methodes in Librarianship: techniques and interpretation. New York: Academic Press. Chistiansen, Dorothy; Davis, C. Roger and Jutta Reed-Scoot. 1983. Guide to Collection Evaluation Through Use and User Studies. Chicago: American Library Association. Dhiman, Anil K. And Suresh C. Sinha. 2002. Academic Libraries. New Delhi: Ess Ess Publication. Evans, G. Edward. 1987. Developing Library and Information Center Collection. 2nd. Ed. Littleton: Libraries Unlimited. Perpustakaan Nasional RI. 2004. Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya: Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 132/KEP/M.PAN/12/2002 dan Keputusan Bersama Kepala Perpustakaan Nasional RI dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 23 Tahun 2003; Nomor 21 Tahun 2003. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI Perpustakaan Nasional RI. 2004. Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI Pustakawan Perpustakaan UM Oct-09 Page: 10

Sinha, Suresh C and Anil K. Dhiman. 2002. Special Libraries: Research and Technical Libraries. New Delhi: Ess Ess Publication. Sulistyo-Basuki. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Pustakawan Perpustakaan UM Oct-09 Page: 11