MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 5 KUTOSARI TAHUN AJARAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENGGUNAAN METODE MENDONGENG DENGAN MEDIA SCRABBLE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS I SD NEGERI 2 KALIREJO TAHUN AJARAN 2014/2015

kemajuan. Begitu pula sebaliknya, jika Pendidikan merupakan kebutuhan PENDAHULUAN pendidikan berkualitas buruk, bisa

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION AUDITORY KINESTETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

454 Penerapan Model Pembelajaran

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 3 DOROWATI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

PENGGUNAAN METODE COMPLETE SENTENCE

Keywords: Open Ended Learning, multimedia, mathematic

PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 GRENGGENG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY DENGAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN 1 SIKAYU TAHUN 2015/2016

Keywords: Scientific, concrete object media, Mathematics

PENERAPAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR PADA SISWA KELAS V SDN 1 PEJAGOAN TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN DI KELAS IV SD

Keywords: Concept Sentence, puzzle media, writing skills. menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Candiwulan.

PENGGUNAAN METODE SCRAMBLE

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

386 Penggunaan Pendekatan Scientific

PENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE

PENERAPAN MODEL CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DENGAN MEDIA KONKRET

PENERAPAN METODE PERMAINAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V SD N 2 JATINEGORO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 01 BOJONGSARI TAHUN AJARAN

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN BERPIKIR KRITIS PEMBELAJARAN IPA TENTANG CAHAYA PADA SISWA KELAS V SD

Keywords: Quantum Teaching, Concrete Media, Mathematics

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 KEDALEMAN WETAN

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SDN GUMILIR 04 TAHUN AJARAN

Keywords: Make A Match model, Graphic Media, civic education learning

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA REALIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA PADA SISWA KELAS V SDN 2 BANJURPASAR TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK)

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PENERAPAN MODEL ASSURE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 AMBALRESMI TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DENGAN BAHAN BACAAN KORAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF DI KELAS IV SDN PENEKET TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN KARTU SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 7 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJARAN IPS TEMA SEJARAH PERADABAN INDONESIA PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 1 SRUWENG

PENERAPAN TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR KELAS V SD

278 Penerapan Metode Sosiodrama...

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS III SDN 3 PANJER

PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DENGAN MEDIA POSTER UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 4 TAMANWINANGUN TAHUN AJARAN

Kata kunci: Talking Stick, Handout, IPS

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING

Kata Kunci: Teams Games Tournament (TGT), Media Konkret, Sifat-sifat Bangun Datar Sederhana, Matematika

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN

PENDAHULUAN Pembelajaran sangat berperan penting untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik apabila proses

PEMANFAATAN BARANG BEKAS DALAM PENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA PADA MATA PELAJARAN SBK KELAS V SD NEGERI 2 KARANGPOH TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI GADUNGREJO

Keywords: Directed-Reading-Thinking-Activity (DRTA), images, reading comprehension

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA UNTUK SISWA KELAS III SD NEGERI PONCOWARNO TAHUN AJARAN 2013/2014

Kata kunci: Index Card Match, kartu gambar, Bahasa Inggris

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD N 3 GUNUNGMUJIL TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Keywords: STAD, Social Skill, Civic Education

PENGGUNAAN MODEL CYCLE LEARNING DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SDN 2 KLOPOSAWIT TAHUN AJARAN 2015/2016

Keyword: think talk write, event picturer as visual media, poetry-writing skill

Keywords: RME, paper folding media, fraction

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

Keywords: Creative Problem Solving, process skill, Natural Science

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DIAM DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR SISWA KELAS V SD NEGERI 2 JOGOPATEN TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL CIRC DENGAN MEDIA ULAR TANGGA DALAM PENINGKATAN PENYELESAIAN SOAL CERITA PADA SISWA KELAS V SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN 2015/2016

662 Aplikasi Model Sains...

PENGGUNAAN MEDIA VISUAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V A SDN KALIJOSO SECANG MAGELANG TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MUNGGU TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENIGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA PADA SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL ARIAS

PENERAPAN MODELCIRC DENGAN MEDIA GAMBAR PERISTIWA DALAM PENINGKATANKETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V SDN CANDIWULAN TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN MODEL INKUIRI DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN LUAS BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SDN 5 KEBUMEN

Keywords: problem solving, essay problem, fraction

IMPLEMENTASI STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS VI SDN 2 KALIREJO KECAMATAN KARANGGAYAM TAHUN AJARAN 2014/2015

Keywords: bamboo dancing, visual media, persatuan dan kesatuan negeriku

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 1 SIDOMUKTI

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KUWARASAN TAHUN AJARAN 2013/2014

Siti Nurhayati, Tri Saptuti 2, Moh. Salimi 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret. Jl. Kepodang 67 A Panjer Kebumen

Keywords: Open Ended Learning Models, Multimedia, Learning, Natural Science.

PENGGUNAAN MIND MIND DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KEDUNGWINANGUN

PENERAPAN MODEL RESOURCE BASED LEARNING

PENGGUNAAN MODEL CTL DENGAN MEDIA MANIK-MANIK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV

3) Hasil pembelajaran yang menyangkut efektivitas, efisiensi, dan daya tarik pembelajaran

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKASISWA KELAS V SDN 2 KEDUNG MENJANGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

530 Penerapan Model Pembelajaran Tematik (Webbed)

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 4 KEDAWUNG

PENERAPAN TEKNIK MNEMONIC DENGAN BAHAN AJAR BROSUR DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SDN 1 POHKUMBANG TAHUN AJARAN 2013/2014

Transkripsi:

PENGGUNAAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DENGAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 5 KUTOSARI TAHUN AJARAN 2014/2015 Oleh: Azizah Arifinna Safarah 1, Imam Suyanto 2, Ngatman 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Kepodang 67A Panjer Kebumen e-mail: azizahfinna@gmail.com 1 mahasiswa PGSD FKIP UNS. 2,3 dosen PGSD FKIP UNS Abstract: The Use of Project Based Learning (PjBL) Model by Concrete Media in Improving Natural Science Learning at Fifth Grade Student of SDN 5 Kutosari in The Academic Year 2014/2015. The objectives of this research are: (1) to describe steps of using PjBL model with concrete media, and (2) to improve natural science learning by using PjBL model with concrete media. The research is Collaborative-Classroom Action Research and doing in three cyclus, with each cyclus consist of planning, action, observation, and reflection. The result of research indicate that the use of the PjBL model by concrete media can improve natural science learning at fifth grade student of SDN 5 Kutosari in the academic year 2014/2015. Keyword:PjBL, concret media, natural science. Abstrak: Penggunaan Model Project Based Learning (PjBL) dengan Media Benda Konkret dalam Peningkatan Pembelajaran IPA pada Siswa Kelas V SDN 5 Kutosari Tahun Ajaran 2014/2015. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan langkah-langkah yang tepat penggunaan model PjBL dengan media benda konkret, 2) meningkatkan pembelajaran IPA melalui model PjBL dengan media benda konkret. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas kolaboratif dan dilaksanakan dalam tiga siklus, dengan tiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model PjBL dengan media benda konkret dapat meningkatkan pembelajaran IPA siswa kelas V SDN 5 Kutosari tahun ajaran 2014/2015. Kata Kunci: PjBL, media konkret, IPA. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan sarana untuk menyiapkan generasi masa kini dan sekaligus masa depan. Hal ini berarti setiap proses pendidikan yang dilakukan pada saat ini bukan sematamata untuk hari ini saja tetapi harus berkelanjutan untuk hari-hari berikutnya. Untuk itu dibutuhkan suatu inovasi dalam sistem pendidikan nasional kita, agar nantinya dapat menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas pengetahuannya tetapi juga memiliki keterampilan dan sikap yang baik demi keberlanjutan masa depan bangsa. Seperti yang tercantum dalam Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang tujuan pendidikan nasional bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, 332

KALAM CENDEKIA, Volume 3, Nomor 3.1, hlm. 332 336 333 mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Pembelajaran akan berlangsung dengan efektif jika para siswa aktif dalam membuat atau memproduksi suatu karya fisik yang dapat dihadirkan dalam dunia nyata melalui suatu artefak. Seperti pada konstruktivisme, konstruksionisme yang dikemukakan oleh Papert juga berprinsip bahwa setiap anak mem-bangun pikirannya sendiri untuk memahami dunia yang ada di-sekelilingnya. Oleh karena itu, guru dituntut untuk mengembangkan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa serta melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran di kelas agar dapat menciptakan pembelajaran yang bermakna. Model pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan pemikiran konstruksionisme yaitu Project Based Learning (PjBL). Pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) didefinisikan sebagai suatu pembelajaran yang mencoba mengaitkan antara teknologi dengan masalah kehidupan sehari-hari yang akrab dengan siswa, atau dengan suatu proyek sekolah (Warsono dan Hariyanto, 2013: 153). Model Project Based Learning yang mengharuskan adanya artefak sebagai bukti produk belajar memungkinkan adanya media benda konkret untuk membantu proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh siswa. Oleh karena itu, penggunaan media benda konkret diharapkan dapat membantu siswa mewujudkan hasil proyeknya dalam bentuk artefak. Pembelajaran IPA tidak hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, gagasan, atau prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis. Materi pembelajaran IPA berbasis pada fakta dan fenomena alam yang dapat dijelaskan dengan menggunakan logika atau penalaran tertentu. Pembelajaran IPA tidak sebatas pada kegiatan menghafalkan materi, tetapi juga menekankan pada pemahaman konsep yang kemudian bermuara pada aplikasi dalam kehidupan nyata. Berdasarkan pengamatan dan wawancara dengan guru kelas V SD Negeri 5 Kutosari pada hari Kamis, 6 November 2014 diketahui bahwa proses pembelajaran yang berlangsung belum menggambarkan pembelajaran yang ideal. Saat proses belajar mengajar pada mata pelajaran IPA yang membutuhkan keaktifan siswa, guru masih kurang memvariasikan model, metode, maupun media yang digunakan. Pembelajaran masih bersifat teacher center atau berpusat pada guru serta masih menggunakan media yang masih abstrak sehingga informasi yang diterima siswa belum maksimal. Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu dilakukan perbaikan agar kegiatan belajar mengajar menjadi lebih baik sehingga dapat meningkatkan pembelajaran IPA. Adapun langkah-langkah penggunaan model Project Based Learning (PjBL) dengan media benda konkret yaitu: (1) guru menyajikan benda konkret untuk menentukan pertanyaan mendasar bagi siswa, (2) guru berkolaborasi dengan siswa mendesain perencanaan proyek sesuai benda konkret yang digunakan, (3) Siswa menyusun jadwal kegiatan proyek sesuai arahan guru, (4) guru memonitor kemajuan proyek siswa, (5) guru menguji hasil kegiatan proyek siswa, (6) guru mengevaluasi pengalaman yang dialami siswa. Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan penelitian tindakan secara kolaboratif dengan rumusan masalah penelitian yaitu: (1) bagaimana langkah-langkah yang tepat penggunaan model project based learning

334 Penggunaan Model Project Based Learning (PjBL) dengan Media Benda Konkret... (PjBL) dengan media benda konkret untuk meningkatkan pembelajaran IPA pada siswa kelas V SDN 5 Kutosari tahun ajaran 2014/2015?; (2) apakah penggunaan model project based 5 Kutosari tahun ajaran 2014/2015?. Adapun penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan langkahlangkah yang tepat penggunaan model project based learning (PjBL) dengan media benda konkret untuk meningkatkan pembelajaran IPA pada siswa kelas V SDN 5 Kutosari tahun ajaran 2014/2015; (2) meningkatkan pembelajaran IPA kelas V SDN 5 Kutosari tahun ajaran 2014/2015 melalui model project based learning (PjBL) dengan media benda konkret. METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 5 Kutosari. Subjek penelitian berjumlah 27 siswa yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan April 2015. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas kolaboratif, yaitu peneliti bekerjasama dengan guru kelas dalam melaksanakan penelitian. Alat pengumpulan data yaitu instrumen tes berupa soal evaluasi, dan instrumen nontes berupa lembar observasi, pedoman wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Analisis data kualitatif meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan (Sugiyono, 2012). Penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Triangulasi sumber data melibatkan guru, siswa, dan observer. Sedangkan triangulasi teknik dilakukan dengan teknik tes, wawancara, dan observasi. Indikator kinerja penelitian ini yaitu 85% pada langkah-langkah penggunaan model project based konkret dan peningkatan pembelajaran IPA dengan KKM yaitu 75. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga siklus yang terdiri dari dua pertemuan setiap siklusnya. Prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas menurut Arikunto (2014) yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. HASIL DAN PEMBAHASAN penggunaan model Project Based Learning (PjBL) dengan media benda konkret dilaksanakan dengan langkahlangkah sebagai berikut: (1) guru menyajikan benda konkret untuk menentukan pertanyaan mendasar bagi siswa, (2) guru berkolaborasi dengan siswa mendesain perencanaan proyek sesuai benda konkret yang digunakan, (3) Siswa menyusun jadwal kegiatan proyek sesuai arahan guru, (4) guru memonitor kemajuan proyek siswa, (5) guru menguji hasil kegiatan proyek siswa, (6) guru mengevaluasi pengalaman yang dialami siswa. Data hasil observasi penggunaan model project based learning (PjBL) dengan media konkret terhadap guru dan siswa dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Hasil Observasi Penggunaan Model Project Based Learning (PjBL) dengan Media Benda Konkret terhadap Guru dan Siswa Guru Siswa Rata -rata % Rata -rata % Siklus I 3,0 75,00 2,98 74,58 Siklus II 3,37 84,17 3,30 82,70 Siklus III 3,60 90,00 3,55 88,75

KALAM CENDEKIA, Volume 3, Nomor 3.1, hlm. 332 336 335 Berdasarkan tabel 1, dapat disimpulkan bahwa hasil rata-rata observasi guru pada siklus I sebesar 3,00 atau 75,00% dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 3,37 atau 84,17%, pada siklus III meningkat menjadi 3,60 atau 90,00% sehingga sudah mencapai indikator kinerja yaitu 85%. Hasil observasi terhadap siswa langkah-langkah penggunaan model project based learning (PjBL) dengan media konkret, yaitu pada siklus I ratarata sebesar 2,98 atau 74,58%, pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 3,30 atau 82,70%, dan pada siklus III meningkat menjadi 3,55 atau 88,75% yang artinya sudah memenuhi indikator kinerja yaitu 85%. Berdasarkan kedua data tersebut diketahui bahwa terjadi peningkatan di setiap siklus baik terhadap guru maupun siswa dengan hasil yang optimal. Selain proses pembelajaran yang dilaksanakan guru dan siswa menggunakan model project based learning (PjBL) dengan media konkret, penelitian ini juga mengambil data proses dan sikap ilmiah dalam pembelajaran IPA yang dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini: Tabel 2. Perbandingan Peningkatan Proses dan Sikap Ilmiah pada Pembelajaran IPA Rata-rata Persentase Siklus I 2,65 66,30 Siklus II 3,15 78,70 Siklus III 3,40 85,35 Berdasarkan tabel 2. di atas dapat dinyatakan bahwa rata-rata hasil pengamatan terhadap proses dan sikap ilmiah siswa mengalami peningkatan dari siklus I hingga siklus III. Pada siklus I rata-rata hasil observasi proses dan sikap ilmiah siswa adalah sebesar 2,65 atau 66,3%. Pada siklus II ratarata hasil observasi proses dan sikap ilmiah siswa adalah sebesar 3,15 atau 78,7%, dan pada siklus III sebesar 3,4 atau 85,35%. Selain proses dan sikap ilmiah siswa dalam pembelajaran dapat diketahui juga hasil belajar siswa. Berikut disajikan perbandingan ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I, II, dan III. Tabel 3. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Tuntas Belum Tuntas Siklus I 59,3 40,7 Siklus II 85,2 14,8 Siklus III 88,9 11,1 Berdasarkan tabel 3, dapat dilihat bahwa ketuntasan hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada setiap siklus. Pada siklus I persentase ketuntasan hasil belajar siswa yaitu 59,3%, pada siklus II meningkat menjadi 85,2%, dan pada siklus III meningkat menjadi 88,9%. Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil ketuntasan hasil belajar siswa sudah memenuhi indikator kinerja yaitu 85%. Data hasil observasi menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan persentase pencapaian target ketuntasan pada semua variabel, baik penggunaan langkah maupun peningkatan pembelajaran. Penggunaan model project based learning (PjBL) dengan media benda konkret menjadi salah satu cara untuk meningkatkan pembelajaran IPA khususnya tentang sifat-sifat cahaya di kelas V SD Negeri 5 Kutosari. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa: (1) Penggunaan model project based 5 Kutosari tahun ajaran 2014/2015 jika dilaksanakan meng-gunakan langkah

336 Penggunaan Model Project Based Learning (PjBL) dengan Media Benda Konkret... yang tepat yaitu: (a) guru menyajikan benda konkret untuk menentukan pertanyaan mendasar bagi siswa; (b) guru berkolaborasi dengan siswa mendesain perencanaan proyek sesuai benda konkret yang digunakan; (c) Siswa menyusun jadwal kegiatan proyek sesuai arahan guru; (d) guru memonitor kemajuan proyek siswa; (e) guru menguji hasil kegiatan proyek siswa; (f) guru mengevaluasi pengalaman yang dialami siswa. (2) Penggunaan model Project Based Learning (PjBL) dengan media benda 5 Kutosari tahun ajaran 2014/2015, dibuktikan dengan adanya peningkatan pada tiap siklusnya. Pembelajaran oleh guru meningkat, siklus I sebesar 75%, siklus II sebesar 84,17%, dan siklus III sebesar 90%. Pembelajaran oleh siswa juga meningkat, yakni siklus I sebesar 74,58%, siklus II sebesar 82,7%, dan siklus III sebesar 88,75%. Peningkatan juga terjadi pada proses dan sikap ilmiah selama pembelajaran, yakni siklus I sebesar 66,3%, siklus II sebesar 78,7%, dan siklus III sebesar 85,35%. Selain proses dan sikap ilmiah, hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan. Persentase ketuntasan siswa pada siklus I 59,3%, siklus II sebesar 85,2%, dan siklus III sebesar 88,9%. Berdasarkan simpulan yang telah diuraikan, perlu mengajukan beberapa saran sebagai berikut: (1) bagi siswa, hendaknya siswa lebih aktif dan semangat mengikuti pembelajaran, serta lebih mengembangkan sikap ilmiah yang dimilikinya dalam pembelajaran; (2) bagi guru, sebaiknya lebih terampil menggunakan media benda konkret yang digunakan dalam pembelajaran project based learning; (3) bagi sekolah, fasilitas yang mendukung pembelajaran dilengkapi agar nantinya pembelajaran lebih optimal dan bermakna; (4) bagi peneliti, hendaknya terus mengembangkan inovasi dan strategi pembelajaran agar dapat memberikan hal yang positif bagi dunia pendidikan. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suhardjono, dan Supardi. (2014). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Depdiknas. (2003). Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sinar Grafika. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D Cetakan ke 8. Bandung: Alfabeta. Warsono & Hariyanto. (2013). Pembelajaran Aktif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.