KEPUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI MENGENAI PENJELASAN PASAL KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) SUNGGUH MENYESATKAN

dokumen-dokumen yang mirip
SEBARAN PENYALURAN KREDIT USAHA RAKYAT PERIODE NOVEMBER AGUSTUS 2012

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 105/PUU-XIV/2016 Kewajiban Mematuhi Putusan Mahkamah Konstitusi

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 55/PUU-IX/2011 Tentang Peringatan Kesehatan dalam Promosi Rokok

Tubagus Haryo Karbyanto SMOKE FREE PARKS TAMAN MARGASATWA RAGUNAN 2010

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 108/PUU-XIV/2016 Peninjauan Kembali (PK) Lebih Satu Kali

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 66/PUU-X/2012 Tentang Penggunaan Bahan Zat Adiktif

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 33/PUU-XIV/2016 Kewenangan Mengajukan Permintaan Peninjuan Kembali. Anna Boentaran,. selanjutnya disebut Pemohon

II. OBJEK PERMOHONAN Pengujian materiil Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UU 8/1999).

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 99/PUU-XV/2017 Tafsir konstitusional frasa rakyat pencari keadilan

II. OBJEK PERMOHONAN Pengujian materiil Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UU 8/1999).

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Nomor 33/PUU-XIV/2016 Kewenangan Mengajukan Permintaan Peninjuan Kembali. Anna Boentaran,. selanjutnya disebut Pemohon

Joint Survey FORUM WARGA KOTA JAKARTA dan YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 99/PUU-XIV/2016 Korelasi Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tertentu dan Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tidak Tertentu

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 43/PUU-XV/2017

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 102/PUU-XIII/2015 Pemaknaan Permohonan Pra Peradilan

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 76/PUU-XV/2017

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 99/PUU-XIII/2015 Tindak Pidana Kejahatan Yang Menggunakan Kekerasan Secara Bersama-Sama Terhadap Barang

I. PEMOHON - Magda Safrina, S.E., MBA... Selanjutnya disebut Pemohon

DAKWAH PROMKES DAN IMUNISASI. Oleh: Duski Samad. Ketua MUI Kota Padang

Bambang Sukarno (Mewakili Petani Tembakau Indonesia). Putusan MK No. 19/PUU-VIII/2010 tanggal 1 November 2011.

II. OBJEK PERMOHONAN Pengujian Materiil Pasal 385 dan Pasal 423 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 62/PUU-XIII/2015 Surat Ijo Tidak Menjadi Dasar Hak Pemilikan Atas Tanah

PUTUSAN Nomor 19/PUU-XV/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA. : Habiburokhman S.H., M.H.

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 62/PUU-XIII/2015 Surat Ijo Tidak Menjadi Dasar Hak Pemilikan Atas Tanah

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 102/PUU-XV/2017 Akses Informasi Keuangan Untuk Kepentingan Perpajakan

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 33/PUU-XV/2017 Eksploitasi Ekonomi Terhadap Anak

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 62/PUU-XV/2017

Prosedur Imigrasi/Emigrasi: Tentang Cekal

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 69/PUU-XI/2013 Pemberian Hak-Hak Pekerja Disaat Terjadi Pengakhiran Hubungan Kerja

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 2/PUU-XVI/2018 Pembubaran Ormas

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 21/PUU-XVI/2018

KESIMPULAN FORUM WARGA KOTA JAKARTA (FAKTA) SEBAGAI PIHAK TERKAIT DALAM PERKARA NOMOR 19/PUU-VIII/2010 DI MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor /PUU-VII/2009 Tentang UU Tindak Pidana Terorisme Tindak pidana terorisme

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 34/PUU-XVI/2018 Langkah Hukum yang Diambil DPR terhadap Pihak yang Merendahkan Kehormatan DPR

KESIMPULAN PIHAK TERKAIT DALAM PERKARA NOMOR 19/PUU-VIII/2010

Kuasa Hukum Antonius Sujata, S.H., M.H., dkk, berdasarkan Surat Kuasa Khusus bertanggal 29 Mei 2017

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 41/PUU-XIII/2015 Pembatasan Pengertian dan Objek Praperadilan

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 38/PUU-VIII/2010 Tentang Pengujian UU No. 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD Hak Recall

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 18/PUU-IX/2011 Tentang Verifikasi Partai

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 5/PUU-XVI/2018

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 81/PUU-XV/2017 Larangan Iklan Rokok

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 4/PUU-XV/2017 Pemilihan Pimpinan DPR oleh Anggota DPR Dalam Satu Paket Bersifat Tetap

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 7/PUU-VIII/2010 Tentang UU MPR, DPD, DPR & DPRD Hak angket DPR

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 74/PUU-IX/2011 Tentang Pemberlakuan Sanksi Pidana Pada Pelaku Usaha

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 55/PUU-XV/2017

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 101/PUU-XV/2017 Peralihan Hak Milik atas Tanah

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 126/PUU-XIII/2015 Yurisprudensi Mahkamah Agung Mengenai Bilyet Giro Kosong

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 137/PUU-XII/2014 Kedudukan Hukum (Legal Standing) Pemohon Warga Negara Asing dalam Pengujian Undang-Undang

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Nomor 41/PUU-XIII/2015 Pembatasan Pengertian dan Objek Praperadilan

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 34/PUU-XIV/2016 Persyaratan Bagi Kepala Daerah di Wilayah Provinsi Papua

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 16/PUU-VIII/2010 Tentang UU Kekuasaan Kehakiman, UU MA dan KUHAP Pembatasan Pengajuan PK

Kuasa Hukum: Fathul Hadie Utsman sebagai kuasa hukum para Pemohon, berdasarkan Surat Kuasa Khusus bertanggal 20 Oktober 2012.

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 38/PUU-XI/2013 Tentang Penyelenggaraan Rumah Sakit

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 24/PUU-XII/2014 Pengumuman Hasil Penghitungan Cepat

BAB I PENDAHULUAN. merupakan Negara Hukum. Maka guna mempertegas prinsip Negara Hukum,

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 17/PUU-XIII/2015 Upaya Hukum Peninjauan Kembali (PK) terhadap Putusan Hukuman Mati

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 40/PUU-XVI/2018 Dua Kali Masa Jabatan Bagi Presiden atau Wakil Presiden

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Nomor 21/PUU-XIV/2016 Frasa Pemufakatan Jahat dalam Tindak Pidana Korupsi

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 67/PUU-XV/2017

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 103/PUU-XIII/2015 Penolakan Pendaftaran Calon Peserta Pemilukada

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 38/PUU-XI/2013 Tentang Penyelenggaraan Rumah Sakit

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 88/PUU-XII/2014 Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA : 33/PUU-X/2012

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 109/PUU-XIV/2016 Jabatan Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah (DPD)

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 39/PUU-XV/2017

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 19/PUU-VIII/2010 Tentang UU Kesehatan Tafsiran zat adiktif

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Nomor 2/PUU-XV/2017 Syarat Tidak Pernah Melakukan Perbuatan Tercela Bagi Calon Kepala Daerah

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 85/PUU-XV/2017 Akses Informasi Keuangan Untuk Kepentingan Perpajakan

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 87/PUU-XIV/2016 Pengalihan Pengawasan Ketenagakerjaan dari Pemerintah Kabupaten/ Kota ke Pemerintah Provinsi

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 43/PUU-XIV/2016 Kewenangan Jaksa Agung Untuk Mengenyampingkan Perkara Demi Kepentingan Umum

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 31/PUU-XIV/2016 Pengelolaan Pendidikan Tingkat Menengah Oleh Pemerintah Daerah Provinsi

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 8/PUU-XVI/2018 Tindakan Advokat Merintangi Penyidikan, Penuntutan, dan Pemeriksaan di Sidang Pengadilan

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 14/PUU-XII/2014 Tindak Pidana Dalam Kedokteran

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 18/PUU-XV/2017 Daluwarsa Hak Tagih Utang Atas Beban Negara

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 71/PUU-XV/2017. I. PEMOHON 1. Hadar Nafis Gumay (selanjutnya disebut sebagai Pemohon I);

KUASA HUKUM Dr. A. Muhammad Asrun, S.H., M.H., dan Vivi Ayunita Kusumandari, S.H., berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 7 Oktober 2014.

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 25/PUU-XV/2017 Pertanggungjawaban atas Kerusakan Lingkungan dan Kebakaran Hutan

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

PUTUSAN Nomor 23/PUU-X/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 45/PUU-XV/2017 Kewajiban Pengunduran Diri Bagi Anggota DPR, DPD dan DPRD Dalam PILKADA

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 64/PUU-XIII/2015 Industri Pelayaran Nasional

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 85/PUU-XIII/2015 Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (PPPSRS)

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 8/PUU-XI/2013 Tentang Frasa Pihak Ketiga Yang Berkepentingan

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 75/PUU-XV/2017

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 129/PUU-XIII/2015 Sistem Zona Dalam Pemasukan (Impor) Hewan Ternak

PUTUSAN PUTUSAN Nomor 91/PUU-XI/2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 5/PUU-XIII/2015 Pengecualian Pembina dalam Menerima Gaji, Upah, atau Honorarium Pengurus

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

PERBAIKAN RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 26/PUU-VII/2009 Tentang UU Pemilihan Presiden & Wakil Presiden Calon Presiden Perseorangan

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 51/PUU-VIII/2010 Tentang Pengujian UU No. 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 128/PUU-XIII/2015 Syarat Calon Kepala Desa dan Perangkat Desa

PERMOHONAN PERKARA Nomor 122 /PUU-VII/2009 Tentang UU PTUN Memberlakukan kembali pasal yang berkaitan dengan derden verzet

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 23/PUU-XIV/2016 Perselisihan Hubungan Industrial

2. Nama : Ari Subagio Wibowo, SH. Jabatan : Sekretaris Jendral Forum Warga Kota Jakarta

Transkripsi:

Keputusan MK mengenai Penjelasan Pasal 115 ayat (1) UU Kesehatan no.36/2009 tentang KTR nampak sangat membingungkan media massa dan publik. Ini terbukti dengan beredarnya polemik di media yang menafsirkan putusan tersebut secara keliru. v:* {behavior:url(#default#vml);} o:* {behavior:url(#default#vml);} w:* {behavior:url(#default#vml);}.shape {behavior:url(#default#vml);} Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4 /* Style Definitions */ table.msonormaltable {mso-style-name:"table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} KEPUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI MENGENAI PENJELASAN PASAL KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) SUNGGUH MENYESATKAN 1 / 6

Keputusan MK mengenai Penjelasan Pasal 115 ayat (1) UU Kesehatan no.36/2009 tentang KTR nampak sangat membingungkan media massa dan publik. Ini terbukti dengan beredarnya polemik di media yang menafsirkan putusan tersebut secara keliru. Jakarta (19 April 2012) Sehari setelah pembacaan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang Penjelasan Pasal 115 ayat (1) UU Kesehatan yang semula berbunyi, khusus bagi tempat kerja, tempat umum, dan tempat lainnya dapat menyediakan tempat khusus untuk merokok, menjadi, khusus bagi tempat kerja, tempat umum, dan tempat lainnya menyedia k an tempat khusus untuk merokok ; banyak beredar di media massa yang kemudian mengartikan bahwa mengikuti keputusan MK tersebut seluruh tempat kerja, tempat umum dan tempat lainnya seolah diwajibkan untuk menyediakan tempat untuk merokok. Ini sangat menyesatkan. Untuk itu kami Solidaritas Advokat Publik untuk Pengendalian Tembakau (SAPTA) Indonesia sebagai kuasa hukum warga sebagai Pihak Terkait dalam perkara tersebut menyatakan prihatin dengan berita-berita keliru tersebut dan dengan ini ingin mengklarifikasi kekeliruan persepsi tersebut. Pertama harus dipahami bahwa pemberlakuan Kawasan Tanpa Rokok merupakan aplikasi langsung dan bagian dari upaya pemenuhan hak konstitusional warga Negara Indonesia 2 / 6

sebagaimana dijamin dalam UUD 1945, mengacu pada Pasal 28D ayat (1) yang berbunyi, Seti ap orang berhak atas jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta perlakukan yang sama di hadapan hukum ; Pasal 28G ayat (1) yang berbunyi, Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan HAK ASASI serta Pasal 28I ayat (3) yang berbunyi, Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu. Di samping itu pengaturan Kawasan Tanpa Rokok di tempat kerja dan tempat umum dimaksud untuk mematuhi amanat konstitusi yang diwujudkan dalam UU Kesehatan no.36/2009. guna melindungi warga masyarakat terutama anadan perempuan dari bahaya paparan asap rokok orang lain. Telah dibuktikan secara ilmiah dan diakui secara internasional bahwa rokok adalah produk yang legal namun lethal (sangat berbahaya bagi kesehatan) dan adiktif, sehingga dianggap penting untuk mengendalikan dampak dari produk tembakau ini. Tentang bahaya dan sifat adiktif produk tembakau ini juga diakui oleh MK, mengutip pernyataan Hakim MK, Hamdan Zoelva, dalam wawancara live dengan JakTV, Rabu, 18 April, 2012. Dalam wawancara itu juga Hamdan mengatakan bahwa putusan Mahkamah Konstitusi tidak berarti bahwa semua tempat umum harus menyediakan Ruang Merokok. Para hakim di Mahkamah Konstitusi mendukung TC sejak awal dan memahami bahaya dan dampak buruk rokok, kami juga anti rokok, seperti yang kami kutip dalam wawancara tersebut. Hamdan juga mengatakan bahwa para hakim secara konsisten melindungi UU Kesehatan No.36 untuk melindungi orang menjadi korban 3 / 6

asap rokok, berdasarkan bahwa hakim percaya orang-orang yang ingin merokok harus dilokalisir. Berikutnya Hamdan dalam wawancaranya dengan JakTV juga mengatakan bahwa PEMDA dapat menggunakan hak untuk menentukan tempat-tempat yang diperbolehkan merokok sesuai dengan keadaan daerah masing-masing. Kami sangat menghargai penjelasan Hakim Hamdan Zoelva, tetapi kami sangat menyayangkan bahwa pada saat pembacaan keputusan MK tidak mencantumkan mengenai diperbolehkannya PEMDA untuk menggunakan hak diskresi tersebut, sesal Tigor. Kami menghimbau kepada PEMDA di seluruh tanah air untuk tetap mematuhi UU Kesehatan dan UUD 1945 yang menjamin hak untuk mendapat perlindungan, yaitu salah satunya dengan menegakkan KTR demi memberikan perlindungan rakyatnya dari bahaya asap rokok. Jangan kemudian menjadi mundur karena membaca berita yang mengabarkan kesimpulan keliru mengenai keputusan MK tersebut. lanjutnya. Media juga dimohon untuk tidak menyimpulkan keputusan MK secara tergesa-gesa mengingat pemerintah dan pemerintah daerah masih perlu untuk mengatur ketentuan teknis tempat untuk merokok sebagaimana diungkapkan oleh Hamdan. Kita ini dihadapkan pada produk yang mengandung zat adiktif dan berbahaya yang dapat mengganggu kesehatan baik individu, lingkungan sekitar dan masyarakat. Kami berharap media untuk lebih kritis mengulas keputusan MK ini. Jangan sampai industri rokok menunggangi putusan MK ini sebagai pembenaran untuk terus menjejalkan produk berbahaya ini kepada rakyat Indonesia. Jadi tafsirkan putusan MK itu dalam rangka dan konteks UU Kesehatan, untuk KTR maka segala bentuk pengaturannya adalah guna melindungi warga masyarakat dari paparan asap rokok orang lain. Yaitu jika ada tempat khusus merokok maka harus ditempatkan di luar gedung atau diluar tempat tertutup. Karena sistem ventilasi tidak efektif dan tidak ada batas aman terhadap paparan asap rokok orang lain. 4 / 6

Info lebih lanjut dapat menghubungi : FAKTA: Azas Tigor Nainggolan, SH, MSi; MP: 0815-997-7041 dan SAPTA Indonesia: Tubagus Haryo Karbyanto, S.H.; MP:. 0812-948-9558, Alamat: Jalan Pancawarga IV No 44, RT 003/01 (belakang Gudang Seng Kalimalang) Cipinang Muara, Jakarta 13420 Telp/Fax : 021-856-9008; Email : faktajakarta@yahoo.com; atau tubagusharyo@gmail.com Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) adalah Lembaga Swadaya Masyarakat berbentuk perkumpulan, yang didirikan karena berangkat dari keprihatinan atas kehidupan warga miskin di kota Jakarta serta berkeinginan untuk membangun sebuah Pemerintahan Daerah di Jakarta yang bersih, partisipatif dan transparan. 5 / 6

SAPTA Indonesia atau Solidaritas Advokat Publik untuk Pengendalian Tembakau di Indonesia adalah wadah bagi para penggiat hukum khususnya Advokat dan Asisten Advokat yang berasal dari Perguruan Tinggi, NGO berbasis Hak Asasi Manuasia diantaranya FAKTA, YLBHI, PBHI, YLKI, Komnas Anak, ADEKSI, LBH Awan, Praktisi hukum, dst yang mendedikasikan diri, waktu dan tenaga serta pikirannya untuk melakukan kerja-kerja advokasi secara pro bono dalam bidang Pengendalian Tembakau di Indonesia baik litigasi maupun legislasi. Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4 Keputusan MK mengenai Penjelasan Pasal 115 ayat (1) UU Kesehatan no.36/2009 tentang KTR nampak sangat membingungkan media massa dan publik. Ini terbukti dengan beredarnya polemik di media yang menafsirkan putusan tersebut secara keliru. 6 / 6