ETIKA KEPERAWATAN II By :

dokumen-dokumen yang mirip
2 Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-Undang tentang

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG IZIN PRAKTIK PERAWAT

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG KEPERAWATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Dari uraian diatas kelompok merasa tertarik untuk menguraikan konsep penanganan masalah bioetik disertai dngan studi kasus. B.

ETIKA KEPERAWATAN YUNIAR MANSYE SOELI

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEPERAWATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Kode etik perawat. Profesi moral community : Cita-cita dan nilai bersama. Anggota profesi disatukan oleh latar belakang pendidikan yg sama Profesi mem

Kode Etik Dokter, Perawat, dan Tenaga Kesehatan Lainnya di RS Tipe A

IMPLEMENTAS I PERAWAT PRAKTEK MANDIRI. Ns. SIM SAYUTI, S.Kep NIRA : Beprofessional nurse Knowledge, skill, & attitude

Kode etik menjadi alat untuk menyusun standar praktik profesional serta memperbaiki dan memelihara standar tersebut.

Perawat adalah seseorang yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan kewenangan untuk memberikan asuhan keperawatan pada orang lain berdasarkan ilmu

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KEPERAWATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEBIDANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KONSEP HUKUM DALAM KEPERAWATAN

KODE ETIK PSIKOLOGI MUKADIMAH

Contoh Panduan KORPS MARINIR RUMKITAL MARINIR CILANDAK PANDUAN. RUMKITAL MARINIR CILANDAK JAKARTA 2016 DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LANDASAN HUKUM PRAKTEK KEPERAWATAN

2 secara bertanggung jawab, akuntabel, bermutu, dan aman oleh Perawat yang telah mendapatkan registrasi dan izin praktik. Praktik keperawatan sebagai

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEBIDANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Etika dan Moral dalam Bidang Kebidanan

IMPLEMENTASI UNDANG- UNDANG NO. 38 TAHUN 2014 TENTANG KEPERAWATAN HARIF FADHILLAH

BAB II ISI A. Pengertian

Pengertian etika = moralitas

BAB II TINJAUAN TEORITIS

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/148/I/2010 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK PERAWAT

E T I K A E T I K A E T I K A E T I K A E T I K A 8/19/2010. Oleh : PRINSIP ETIKA MORAL DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KEBIDANAN

A. Tinjauan Pustaka BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mahasiswa adalah kaum akademis yang berintelektual terdidik

KODE ETIK APOTEKER INDONESIA DAN IMPLEMENTASI - JABARAN KODE ETIK

ETIKA PROFESI KEBIDANAN OLEH HJ JULIANI, SST,MARS 1

LILIK SUKESI DIVISI GUNJAL HIPERTENSI DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT DALAM R.S. HASAN SADIKIN / FK UNPAD BANDUNG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 93 Tahun 2016 Seri E Nomor 45 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan ditujukan untuk meningkatkan kesadaran,

HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN, PERAWAT, RUMAH SAKIT DASAR HUKUM

KONSEP DASAR ETIKA KEPERAWATAN

ASPEK LEGAL DAN ETIK DALAM DOKUMENTASI KEPERAWATAN

ETIKA BAGI PENGEVALUASI AMDAL HADI S. FAKULTAS KEHUTANAN IPB

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA YANG BERKAITAN DENGAN TUGAS KEBIDANAN. Bidan adalah seorang yang telah berhasil atau sukses meyelesaikan

PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PRAKTIK KEPERAWATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG,

Lembar Penjelasan Tentang Penelitian

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KEINSINYURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH

KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN TERKAIT UU KEPERAWATAN TERHADAP PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PRAKTIK KEPERAWATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Sumpah Dokter SAYA BERSUMPAH BAHWA :

Organisasi dan Kode Etik Profesi

Kode Etik Pegawai Negeri Sipil

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2004 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEDOMAN ETIK TENAGA KEPERAWATAN RSU SARASWATI CIKAMPEK

2 1. Pelayanan Kesehatan Tradional Empiris adalah penerapan kesehatan tradisional yang manfaat dan keamanannya terbukti secara empiris. 2. Pelayanan K

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 /PM.4/2008 TENTANG

SISTEM LEGISLASI TENAGA KEPERAWATAN. Sumijatun Oktober 2008

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG ARSITEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEBIJAKAN ORGANISASI PROFESI DALAM MENGKAWAL KOMPETENSI PERAWAT MELALUI SDKI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2004 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2004 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ETIKA AKADEMIK. Program Studi D3 Keperawatan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2004 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 25/PER/M.KOMINFO/12/2011 TENTANG

IKATAN KELUARGA ALUMNI STAR BPKP PERATURAN KETUA IKA STAR BPKP NOMOR. TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK IKA STAR BPKP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL ASOSIASI PERENCANA PEMERINTAH INDONESIA. Nomor 002/Munas-I/APPI/08/2006 Tentang

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEBIDANAN (MIDWIFERY) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

HUKUM DAN KODE ETIK. Lilywi 1. Tanggung jawab Profesional Perekam Medis dan IK KERAHASIAAN ISI REKAM MEDIS KERAHASIAAN ISI REKAM MEDIS

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 116, Tambaha

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG ADVOKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2004 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No di bidang arsitektur, dan peningkatan mutu karya arsitektur untuk menghadapi tantangan global; d. bahwa saat ini belum ada pengaturan

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 8 Tahun 2015 Seri E Nomor 4 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

KODE ETIK GURU INDONESIA PEMBUKAAN

PENGERTIAN DAN CONTOH PENERAPAN ASPEK LEGAL ETIK DALAM KEPERAWATAN ANESTESI. Disusun untuk Memenuhi Tugas Etika dan Aspek Legal

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK PENATA ANESTESI

2017, No di bidang arsitektur, dan peningkatan mutu karya arsitektur untuk menghadapi tantangan global; d. bahwa saat ini belum ada pengaturan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Komunikasi Dokter dengan Sejawat Pertumbuhan pengetahuan ilmiah yang berkembang pesat disertai aplikasi klinisnya membuat pengobatan menjadi

HERU SASONGKO, S.FARM.,APT.

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA UNIVERSITAS JEMBER NOMOR 1 TAHUN 2017 tentang KODE ETIK KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA

PENYUSUNAN RUU TENTANG PRAKTIK KEPERAWATAN * Oleh : F.X. Soekarno, SH

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

INDONESIAN HYPNOSIS ASSOCIATION (ASOSIASI HIPNOSIS INDONESIA)

GUBERNUR MALUKU PERATURAN GUBERNUR MALUKU NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG

Pada UU No 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran khususnya pada pasal 52 juga diatur hak-hak pasien, yang meliputi:

BAB III TINJAUAN TEORITIS

LAFAL SUMPAH/JANJI DRG IND. KODE ETIK KED. GIGI IND. RAHASIA KED. WAJIB SIMPAN MEDICAL RECORDS

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1239/Menkes/SK/XI/2001 TENTANG REGISTRASI DAN PRAKTIK PERAWAT

SEKSI 100 A. PRINSIP-PRINSIP DASAR ETIKA PROFESI

KODE ETIK PENERBIT ANGGOTA IKAPI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI BOYOLALI NOMOR TAHUN 2013 TENTANG

MODUL ETIKA KEPERAWATAN DISUSUN OLEH TIM ETIKA KEPERAWATAN

BAB II PENGATURAN MENGENAI MALPRAKTEK YANG DILAKUKAN OLEH BIDAN. 1. Peraturan Non Hukum (kumpulan kaidah atau norma non hukum)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG TENAGA KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KODE ETIK GURU INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah proses komunikasi interprofesional dan pembuatan keputusan yang

KEPUTUSAN PENGURUS BESAR ASOSIASI BIMBINGAN DAN KONSELING INDONESIA (PB ABKIN) Nomor: 010 Tahun 2006 Tentang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG IZIN PRAKTEK DOKTER, PRAKTEK PERAWAT, PRAKTEK BIDAN DAN PRAKTEK APOTEKER

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan

Transkripsi:

ETIKA KEPERAWATAN II By : Ns., Masykur Khair, S.Kep. KONSEP ETIK DAN HUKUM KESEHATAN 1

Teori Etik Keperawatan a. Teleologik Pendekatan teleologik suatu doktrin yg menjelaskan fenomena & akibatnya, dimana seseorg yg melakukan pendekatan terhdp etika dihadapkan pd konsekuensi & keputusan-keputusan etis. Secara singkat, pendekatan tersebut tentang hal-hal yg berkaitan dengan the end justifies the ineans (pada akhirnya, yang membenarkan secara hukum tindakan atau keputusan yang diambil untuk kepentingan medis). Contoh : seorang perawat yang harus menghadapi kasus kebidanan karena tidak ada bidan dan jarak untuk rujukan terlalu jauh, dapat memberikan pertolongan sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya demi keselamatan pasien. b. Deontologi Teori Etik... Istilah deontologi berasal dari kata Yunani deon yg berartikewajiban. Mengapa perbuatan ini baik dan perbuatan itu harus ditolak sebagai buruk, deontologi menjawab : karena perbuatan pertama menjadi kewajiban kita dan karena perbuatan kedua dilarang. Pendekatan deontologi berarti juga aturan atau prinsip. Prinsip-prinsip tersebut antara lain autonomy, informed consent, alokasi sumbersumber, & euthanasia. Yg menjadi dasar baik buruknya perbuatan adalah kewajiban. Pendekatan deontologi sudah diterima dlm konteks agama, sekarang merupakan juga salah satu teori etika yg terpenting. 2

Ada tiga prinsip yg harus dipenuhi : Deontologi... 1. Supaya tindakan punya nilai moral, tindakan ini harus dijalankan berdasarkan kewajiban, 2. Nilai moral dari tindakan ini tidak tergantung pd tercapainya tujuan dari tindakan itu melainkan tergantung pd kemauan baik yg mendorong seseorg untuk melakukan tindakan itu, berarti kalaupun tujuan tidak tercapai, tindakan itu sudah dinilai baik, 3. Sebagai konsekuensi dari kedua prinsip ini, kewajiban adalah hal yg niscaya dari tindakan yg dilakukan berdasarkan sikap hormat pd hukum moral universal. Hukum Moral ini dianggapnya sbg perintah tak bersyarat (imperatif kategoris), yg berarti hukum moral ini berlaku bagi semua orang pd segala situasi & tempat. Perintah Bersyarat adalah perintah yg dilaksanakan kalau orang menghendaki akibatnya, atau kalau akibat dari tindakan itu merupakan hal yg diinginkan & dikehendaki oleh org tsb. Perintah Tak Bersyarat adalah perintah yg dilaksanakan begitu saja tanpa syarat apapun, yaitu tanpa mengharapkan akibatnya, atau tanpa mempedulikan apakah akibatnya tercapai & berguna bagi org tsb atau tidak. Istilah-Istilah Dalam Etika Dan Hukum Keperawatan Ada beberapa istilah dalam etik dan hokum keperawatan yaitu ; 1. Etika 2. Etik 3. Etiket 4. Kode etik 5. Moral 6. Profesional 7. Profesionalisme 8. Profesionalisasi 9. Hukum 3

Perbedaan Masing-Masing Istilah 1. Etika peraturan/norma yang dapat digunakan sebagai acuan bagi prilaku seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik/buruk, merupakan suatu tanggung jawab moral. 2. Etik suatu ilmu yang mempelajari tentang apa yang baik dan buruk secara moral atau ilmu kesusilan yang menyangkut aturan/prinsip penentuantingkah laku yang baik dan buruk, kewajiban dan tanggung jawab. 3. Etiket merupakan sesuatu yang telah dikenal, diketahui, diulangi sertamenjadi suatu kebiasaan didalam masyarakat, baik berupa kata-kata/suatu bentuk perbuatan yang nyata. 4. Moral Perilaku yang diharapkan masyarakat atau merupakan standar prilaku/prilaku yang harus diperhatikan seseorang menjadi anggota kelompok/masyarakat dimana ia berada, atau nilai yang menjadi pegangan bagi seseorang suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Perbedaan Masing-Masing Istilah... 5. Kode etik Kaedah utama yang menjaga terjalinnya interaksi pemberi dan penerima jasa profesi yang wajar, jujur, adil dan terhormat. 6. Profesional Seseorang yang memiliki kompetensi dalam suatu pekerjaan tertentu. 7. Profesionalisme karakter, spirit/metoda profesional, mencakup pendidikan dan kegiatan berbagai kelompok yang anggotanya berkeinginan jd professional. 8. Profesionalisme merupakan suatu proses yang dinamis untuk memenuhi/mengubah karakteristik kearah profesi. 9. Hukum peraturan perundang-undangan yang di buat oleh suatu kekuasaan dalam mengatur pergaulan hidup dalam masyarakat 4

Konsep Etik... Etik mempunyai arti dalam penggunaan umum. Etik mengacu pada metode penyelidikan yang membantu orang memahami moralitas perilaku manuia; yaitu, etik adalah studi moralitas. Etik adalah suatu aktifitas; Etik adalah cara memandang atau menyelidiki isu tertentu mengenai perilaku manusia. Etik mengacu pada praktek, keyakinan, dan standar perilaku kelompok tertentu (misalnya : etik dokter, etik perawat). Etika berbagai profesi digariskan dalam kode etik yang bersumber dari martabat dan hak manusia (yang memiliki sikap menerima) dan kepercayaan dari profesi. HUKUM KESEHATAN Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 1239/MENKES/SK/XI/2001tentang Registrasi dan Praktek Perawat (sebagai revisi dari SK No. 647/MENKES/SK/IV/2000) Undang-Undang No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan Undang-Undang No. 36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan Sekarang Undang-Undang No. 38 Tahun 2014 Tentang KEPERAWATAN 5

Fungsi Hukum dalam Praktek Keperawatan Hukum mempunyai beberapa fungsi bagi keperawatan : Hukum memberikan kerangka untuk menentukan tindakan keperawatan mana yang sesuai dengan hukum. Membedakan tanggung jawab perawat dengan profesi yang lain. Membantu menentukan batas-batas kewenangan tindakan keperawatan mandiri. Membantu dalam mempertahankan standar praktek keperawatan dengan meletakkan posisi perawat memiliki akuntabilitas di bawah hukum (Kozier, Erb, 1990) PERATURAN, KEBIJAKAN, dan PERUNDANG-UNDANGAN yang BERKAITAN dengan PRAKTIK KEPERAWATAN 6

Undang-Undang Keperawatan Sejak tahun 1985-1998 IDE tentang UU Keperawatan sdh ada.. Tahun 1998-2004 Ide tsbt disosialisasikan bersama pemerintah.. Tahun 2004-2007 sudah ada Rumusan Draf UU Kep. Barulah pada tahun 2014 akhirnya UU Keperawatan telah di sahkan oleh Pemerintah, dimana telah di rumuskan dalam UU No. 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan BAB I KETENTUAN UMUM Pasal I Keperawatan adalah kegiatan pemberian asuhan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun sehat. Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi Keperawatan, baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. Pelayanan Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat Keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik sehat maupun sakit. Praktik Keperawatan adalah pelayanan yang diselenggarakan oleh Perawat dalam bentuk Asuhan Keperawatan. 7

Pasal 1... Asuhan Keperawatan adalah rangkaian interaksi Perawat dengan Klien dan lingkungannya untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan dan kemandirian Klien dalam merawat dirinya. Uji Kompetensi adalah proses pengukuran pengetahuan, keterampilan, dan perilaku peserta didik pada perguruan tinggi yang menyelenggarakan program studi Keperawatan. Sertifikat Kompetensi adalah surat tanda pengakuan terhadap kompetensi Perawat yang telah lulus Uji Kompetensi untuk melakukan Praktik Keperawatan. Registrasi adalah pencatatan resmi terhadap Perawat yang telah memiliki Sertifikat Kompetensi atau Sertifikat Profesi dan telah mempunyai kualifikasi tertentu lainnya serta telah diakui secara hukum untuk menjalankan Praktik Keperawatan. Surat Tanda Registrasi yang selanjutnya disingkat STR adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Konsil Keperawatan kepada Perawat yang telah diregistrasi. Surat Izin Praktik Perawat yang selanjutnya disingkat SIPP adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Pemerintah Daerah kabupaten/kota kepada Perawat sebagai pemberian kewenangan untuk menjalankan Praktik Keperawatan. Pasal 2 Praktik Keperawatan berasaskan: a. perikemanusiaan; b. nilai ilmiah; c. etika dan profesionalitas; d. manfaat; e. keadilan; f. pelindungan; dan g. kesehatan dan keselamatan Klien. 8

BAB III PENDIDIKAN TINGGI KEPERAWATAN Pasal 16 (1) Mahasiswa Keperawatan pada akhir masa pendidikan vokasi dan profesi harus mengikuti Uji Kompetensi secara nasional. (2) Uji Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan oleh perguruan tinggi bekerja sama dengan Organisasi Profesi Perawat, lembaga pelatihan, atau lembaga sertifikasi yang terakreditasi. (3) Uji Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditujukan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang memenuhi standar kompetensi kerja. BAB IV REGISTRASI, IZIN PRAKTIK, DAN REGISTRASI ULANG Pasal 18 (1) Perawat yang menjalankan Praktik Keperawatan wajib memiliki STR. (4) STR berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat diregistrasi ulang setiap 5 (lima) tahun. (5) Persyaratan untuk Registrasi ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (4) meliputi: a. memiliki STR lama; b. memiliki Sertifikat Kompetensi atau Sertifikat Profesi; c. memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental; d. membuat pernyataan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika profesi; e. telah mengabdikan diri sebagai tenaga profesi atau vokasi di bidangnya; dan f. memenuhi kecukupan dalam kegiatan pelayanan, pendidikan, pelatihan, dan/atau kegiatan ilmiah lainnya. 9

Izin Praktik Pasal 19 (1) Perawat yang menjalankan Praktik Keperawatan wajib memiliki izin. (2) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan dalam bentuk SIPP. (3) SIPP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan oleh Pemerintah Daerah kabupaten/kota atas rekomendasi pejabat kesehatan yang berwenang di kabupaten/kota tempat Perawat menjalankan praktiknya. (4) Untuk mendapatkan SIPP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2), Perawat harus melampirkan: a. salinan STR yang masih berlaku; b. rekomendasi dari Organisasi Profesi Perawat; dan c. surat pernyataan memiliki tempat praktik atau surat keterangan dari pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Pasal 28 BAB V PRAKTIK KEPERAWATAN (1) Praktik Keperawatan dilaksanakan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan tempat lainnya sesuai dengan Klien sasarannya. (2) Praktik Keperawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. Praktik Keperawatan mandiri; dan b. Praktik Keperawatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. (3) Praktik Keperawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus didasarkan pada kode etik, standar pelayanan, standar profesi, dan standar prosedur operasional. (4) Praktik Keperawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) didasarkan pada prinsip kebutuhan pelayanan kesehatan dan/atau Keperawatan masyarakat dalam suatu wilayah. 10

Tugas dan Wewenang Pasal 29 (1) Dalam menyelenggarakan Praktik Keperawatan, Perawat bertugas sebagai: a. pemberi Asuhan Keperawatan; b. penyuluh dan konselor bagi Klien; c. pengelola Pelayanan Keperawatan; d. peneliti Keperawatan; e. pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan wewenang; dan/atau f. pelaksana tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu. Pasal 30 (1) Dalam menjalankan tugas sebagai pemberi Asuhan Keperawatan di bidang upaya kesehatan perorangan, Perawat berwenang: a. melakukan pengkajian Keperawatan secara holistik; b. menetapkan diagnosis Keperawatan; c. merencanakan tindakan Keperawatan; d. melaksanakan tindakan Keperawatan; e. mengevaluasi hasil tindakan Keperawatan; f. melakukan rujukan; g. memberikan tindakan pada keadaan gawat darurat sesuai dengan kompetensi; h. memberikan konsultasi Keperawatan dan berkolaborasi dengan dokter; i. melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling; dan j. melakukan penatalaksanaan pemberian obat kepada Klien sesuai dengan resep tenaga medis atau obat bebas dan obat bebas terbatas. 11

Pasal 30... (2) Dalam menjalankan tugas sbg pemberi Asuhan Keperawatan di bidang upaya kesehatan masyarakat, Perawat berwenang: a. melakukan pengkajian Keperawatan kesehatan masyarakat di tingkat keluarga dan kelompok masyarakat; b. menetapkan permasalahan Keperawatan kesehatan masyarakat; c. membantu penemuan kasus penyakit; d. merencanakan tindakan Keperawatan kesehatan masyarakat; e. melaksanakan tindakan Keperawatan kesehatan masyarakat; f. melakukan rujukan kasus; g. mengevaluasi hasil tindakan Keperawatan kesehatan masyarakat; h. melakukan pemberdayaan masyarakat; i. melaksanakan advokasi dalam perawatan kesehatan masyarakat; j. menjalin kemitraan dalam perawatan kesehatan masyarakat; k. melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling; l. mengelola kasus; dan m. melakukan penatalaksanaan Keperawatan komplementer dan alternatif. Pasal 31 (1) Dalam menjalankan tugas sebagai penyuluh dan konselor bagi Klien, Perawat berwenang: a. melakukan pengkajian Keperawatan secara holistik di tingkat individu dan keluarga serta di tingkat kelompok masyarakat; b. melakukan pemberdayaan masyarakat; c. melaksanakan advokasi dalam perawatan kesehatan masyarakat; d. menjalin kemitraan dalam perawatan kesehatan masyarakat; dan e. melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling. (2) Dalam menjalankan tugasnya sebagai pengelola Pelayanan Keperawatan, Perawat berwenang: a. melakukan pengkajian dan menetapkan permasalahan; b. merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi Pelayanan Keperawatan; dan c. mengelola kasus. (3) Dalam menjalankan tugasnya sebagai peneliti Keperawatan, Perawat berwenang: a. melakukan penelitian sesuai dengan standar dan etika; b. menggunakan sumber daya pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan atas izin pimpinan; dan c. menggunakan pasien sebagai subjek penelitian sesuai dengan etika profesi dan ketentuan peraturan perundang-undangan. 12

Pasal 32 (1) Pelaksanaan tugas berdasarkan pelimpahan wewenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat (1) huruf e hanya dapat diberikan secara tertulis oleh tenaga medis kepada Perawat untuk melakukan sesuatu tindakan medis dan melakukan evaluasi pelaksanaannya. (2) Pelimpahan wewenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan secara delegatif atau mandat. (3) Pelimpahan wewenang secara delegatif untuk melakukan sesuatu tindakan medis diberikan oleh tenaga medis kepada Perawat dengan disertai pelimpahan tanggung jawab. (4) Pelimpahan wewenang secara mandat diberikan oleh tenaga medis kepada Perawat untuk melakukan sesuatu tindakan medis di bawah pengawasan. Waduh... Banget Uiii... 13

KODE ETIK KEPERAWATAN Definisi Kode etik adalah pernyataan standar professional yang digunakan sebagai pedoman perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan. Kode etik adalah sistem norma, nilai, dan aturan professional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, serta apa yang tidak benar dan tidak baik bagi professional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar dan salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan yang harus dihindari. 14

Tujuan Kode Etik Keperawatan 1. Untuk menjunjung tinggi martabat dan citra profesi. Dalam hal image organisasi & mencegah orang luar memandang rendah atau remeh suatu profesi. setiap kode etik suatu profesi akan melarang tindak tanduk atau kelakuan anggota profesi yg dpt mencemarkan nama baik profesi di dunia luar. 2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota. kesejahteraan material & spiritual atau mental. menerapkan larangan-larangan bagi anggotanya untuk melakukan perbuatan g merugikan kesejahteraan. 3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi. berisi tujuan pengabdian profesi tertentu sehingga para anggota profesi mengetahui tugas & tanggungjawab pengabdian profesinya. merumuskan ketentuan yg perlu dilakukan oleh para anggota profesi dalam menjalankan tugasnya. 4. Untuk meningkatkan mutu, memuat tentang norma-norma serta anjuran agar profesi selalu berusaha untuk meningkatkan mutu profesi, sesuai dgn bidang pengabdiannya. Fungsi Kode Etik Keperawatan menunjukan kpd masyarakat perawat diharuskan memahami & menerima kepercayaan & tanggung jawab yg di berikan kepada perawat oleh masyarakat. menjadi pedoman bagi perawat berperilaku & menjalin hubungan keprofesian sebagai landasan dlm penerapan praktik etika. menetapkan hubungan professional yg harus di patuhi, hubungan perawat dgn pasien atau klien sebagai advocator, perawat dgn tenaga profesi lain sebagai teman sejawat & dgn masyarakat sebagai perwakilan dari asuhan keperawatan. memberikan sarana pengaturan diri sebagai profesi. 15

Jenis Kode Etik Keperawatan Kode Etik Keperawatan Menurut PPNI Berikut ini adalah kode etik keperawatan yg dikeluarkan oleh DPP PPNI. Tanggung jawab perawat terhadap klien 1) Perawat dlm melaksanakan pengabdiannya, berpedoman kpd tanggungjawab yg bersumber dari adanya kebutuhan akan keperawatan individu, keluarga & masyarakat. 2) Perawat dlm melaksanakan pengabdiannya di bidang keperawatan, memelihara suasana lingkungan yg menghormati nilai-nilai budaya, adat-istiadat & kelangsungan hidup beragama dari individu, keluarga & masyarakat. 3) Perawat dlm melaksanakan kewajibannya bagi individu, keluarga, & masyarakat, dilandasi dgn rasa tulus ikhlas sesuai dgn martabat & tradisi luhur keperawatan. Tanggungjawab terhadap tugas. 4) Perawat menjalin hubungan kerjasama dgn individu, keluarga & masyarakat dlm mengambil prakarsa & mengadakan upaya kesehatan, khususnya serta upaya kesejahteraan umum sebagai bagian dari tugas kewajiban bagi kepentingan masyarakat. Tanggung jawab terhadap tugas Kode Etik PPNI... 1) Perawat memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi, disertai kejujuran profesional dlm menerapkan pengetahuan serta keterampilan keperawatan, sesuai dgn kebutuhan individu, keluarga & masyarakat. 2) Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yg diketahui sehubungan dgn tugas yg dipercayakan kpdnya, sesuai dgn ketentuan hukum yg berlaku. 3) Perawat tidak akan menggunakan pengetahuan & keterampilan keperawatan untuk tujuan yg melakukan hal yg bertentangan dgn norma kemanusiaan. 4) Perawat dlm menunaikan tugas & kewajibannya berusaha dgn penuh kesadaran agar tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik, & agama yg di anut, serta kedudukan sosial. 5) Perawat mengutamakan perlindungan & keselamatan klien dlm melaksanakan tugas keperawatan serta matang dlm mempertimbangkan kemampuan jika menerima atau mengalih tugaskan tanggungjawab yg ada hubungannya dgn keperawatan. 16

Tanggung jawab terhadap sesama perawat dan profesi kesehatan lainnya 1) Perawat memelihara hubungan baik antar sesama perawat & dgn tenaga kesehatan lainnya, baik dlm memelihara kerahasiaan suasana lingkungan kerja maupun dlm mencapai tujuan pelayanan kesehatan scr menyeluruh. 2) Perawat menyebarluaskan pengetahuan, keterampilan, & pengalamannya kpd sesama perawat, menerima pengetahuan & pengalamannya kpd sesama perawat, menerima pengetahuan dr profesi lain dlm rangka meningkatkan kemampuan dlm bidang keperawatan. Tanggung jawab terhadap profesi keperawatan Kode Etik PPNI... 1) Perawat berupaya meningkatkan kemampuan professional scr sendiri-sendiri & atau bersama-sama dengan menambah ilmu pengetahuan, keterampilan, & pengalaman yg bermanfaat bagi perkembangan keperawatan. 2) Perawat menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dgn menunjukan perilaku &sifat pribadi yg luhur. 3) Perawat berperan dlm menentukan pembakuan pendidikan & pelayanan keperawatan serta menerapkan dlm kegiatan & pendidikan keperawatan. 4) Perawat secara bersama-sama membina & memelihara mutu organisasi profesi keperawatan sbg sarana pengabdiannya. Tanggung jawab terhadap pemerintah, bangsa dan Negara Kode Etik PPNI... 1) Perawat melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai kebijaksanaan yg diharuskan oleh pemerintah dlm bidang kesehatan & keperawatan. 2)Perawat berperan secara aktif dlm menyumbangkan pikiran kpd pemerintah dlm meningkatkan pelayanan kesehatan & keperawatan kpd masyarakat. 17

Kode Etik Keperawatan Menurut ANA Kode etik keperawatan menurut American Nurses Association (ANA) adalah sebagai berikut : a. Perawat memberikan pelayanan dgn penuh hormat bagi martabat kemanusiaan & keunikan klien y tidak dibatasi oleh pertimbangan-pertimbangan status sosial atau ekonomi, atribut politik, atau corak masalah kesehatannya. b. Perawat melindungi hak klien akan privasi dgn memegang teguh informasi yg bersifat rahasia. c. Perawat melindungi klien & publik bila kesehatan & keselamatannya terancam oleh praktik seseorang yg tidak berkompeten, tidak etis, atau ilegal. d. Perawat memikul tanggung jawab atas pertimbangan & tindakan perawatan yg dijalankan masing-masing individu. e. Perawat memelihara kompetensi keperawatan Kode Etik ANA... f. Perawat melaksanakan pertimbangan yg beralasan & menggunakan kompetensi & kualifikasi individu sbg kriteria dlm mengusahakan konsultasi, menerima tanggung jawab, & melimpahkan kegiatan keperawatan kpd orang lain. g. Perawat turut serta beraktivitas dlm membantu pengembangan pengetahuan profesi. h. Perawat turut serta dlm upaya-upaya profesi untuk melaksanakan & meningkatkan standar keperawatan. i. Perawat turut serta dlm upaya-upaya profesi untuk membentuk & membina kondisi kerja yg mendukung pelayanan keperawatan yg berkualitas. j. Perawat turut serta dlm upaya-upaya profesi untuk melindungi publik terhadap informasi & gambaran yg salah serta mempertahankan integritas perawat. k. Perawat bekerjasama dgn anggota profesi kesehatan atau warga masyarakat lainnya dlm meningkatkan upaya-upaya masyarakat & nasional untuk memenuhi kebutuhan kesehatan publik. 18

Kode Etik Keperawatan Menurut ICN (International Council of Nurse) ICN adalah suatu federasi perhimpunan perawat nasional di seluruh dunia yg didirikan pd tanggal 1 juli 1899 oleh Mrs. Bedford Fenwich di Hanover Square, London dan direvisi pada tahun 1973. Uraian kode etik ini diuraikan sebagai berikut. Tanggung Jawab Utama Perawat Tanggung jawab utama perawat meningkatkan kesehatan, mencegah timbulnya penyakit, memelihara kesehatan, & mengurangi penderitaan. Untuk melaksanakan tanggung jawab utama tersebut, perawat harus menyakini bahwa : 1. Kebutuhan terhadap pelayanan keperawatan di berbagai tempat sama. 2. Pelaksanaan praktik keperawatan dititik beratkan penghargaan trhdp kehidupan yg bermartabat & menjunjung tinggi hak asas manusia. 3. Dlm melaksanakan pelayanan kesehatan &/atau keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok, & mayarakat, perawat mengikutserakan kelompok & instansi terkait. Perawat, Individu dan Anggota Kelompok Masyarakat Tanggung jawab utama perawat melakukan asuhan keperawatan sesuai dgn kebutuhan masyarakat. dalam menjalankan tugas, perawat perlu meningkatkan keadaan lingkungan kesehatan menghargai nilai-nilai yg ada di masyarakat, menghargai adat kebiasaan serta kepercayaan individu, keluarga, kelompok, & masyarakat yg menjadi pasien/klien. Perawat memegang teguh rahasia pribadi (privasi) & hanya dpt memberikan keterangan bila diperlukan oleh pihak yg berkepentingan atau pengadilan. Perawat dan Pelaksanaan Praktik Keperawatan Kode Etik ICN... Perawat memegang peranan penting menentukan & melaksanakan standar praktik keperawatan untuk mencapai kemampuan yg sesuai dgn standar pendidikan keperawatan. Perawat mengembangkan pengetahuan yg dimilikinya secara aktif untuk menopang perannya dlm situasi tertentu. Perawat sebagai anggota profesi, setiap saat dpt mempertahankan sikap sesuai dgn standar profesi keperawata. 19

Perawat dan Lingkungan Masyarakat Kode Etik ICN... Perawat dpt memprakarsai pembaharuan, tanggap, mempunyai inisiatif, & dapat berperan serta secara aktif dlm menemukan masalah kesehatan & masalah sosial yg terjadi di masyarakat. Perawat dan Sejawat Perawat dpt menopang hubungan kerja sama dgn teman sekerja, baik tenaga keperawatan tenaga profesi lain di luar keperawatan. Perawat dpt melindungi & menjamin seseorang, bila dlm masa perawatannya merasa terancam. Perawat dan Profesi Keperawatan Perawat memainkan peran yg besar dlm menentukan pelaksanaan standar praktik keperawatan & pendidikan keperawatan. Perawat ikut aktif dalam mengembangkan pengetahun dlm menopang pelaksanaan perawat scr profesional. Perawat, sebagai anggota organisasi profesi, berpartisipasi dlm memelihara kestabilan sosial & ekomoni sesuai dgn kondisi pelaksanaan praktik keperawatan MASIH SEMANGAT...!!!?? 20

HAK DAN KEWAJIBAN PERAWAT-KLIEN Hak dan Kewajiban Perawat Sebagaimana yang disebutkan dalam UU No. 38 Thn 2014 Tentang Keperawatan, pada Pasal 36 di sebutkan bahwa Perawat dalam melaksanakan Praktik Keperawatan berhak: memperoleh pelindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan standar pelayanan, standar profesi, standar prosedur operasional, dan ketentuan Peraturan Perundang-undangan; memperoleh informasi yang benar, jelas, dan jujur dari Klien dan/atau keluarganya. menerima imbalan jasa atas Pelayanan Keperawatan yang telah diberikan; menolak keinginan Klien atau pihak lain yang bertentangan dengan kode etik, standar pelayanan, standar profesi, standar prosedur operasional, atau ketentuan Peraturan Perundang-undangan; dan memperoleh fasilitas kerja sesuai dengan standar. 21

Pada Pasal 37 disebutkan bahwa Perawat dalam melaksanakan Praktik Keperawatan berkewajiban : melengkapi sarana dan prasarana Pelayanan Keperawatan sesuai dengan standar Pelayanan Keperawatan dan ketentuan Peraturan Perundang-undangan; memberikan Pelayanan Keperawatan sesuai dengan kode etik, standar Pelayanan Keperawatan, standar profesi, standar prosedur operasional, dan ketentuan Peraturan Perundang-undangan; merujuk Klien yang tidak dapat ditangani kepada Perawat atau tenaga kesehatan lain yang lebih tepat sesuai dengan lingkup dan tingkat kompetensinya; mendokumentasikan Asuhan Keperawatan sesuai dengan standar; memberikan informasi yang lengkap, jujur, benar, jelas, dan mudah dimengerti mengenai tindakan Keperawatan kepada Klien dan/atau keluarganya sesuai dengan batas kewenangannya; melaksanakan tindakan pelimpahan wewenang dari tenaga kesehatan lain yang sesuai dengan kompetensi Perawat; dan melaksanakan penugasan khusus yang ditetapkan oleh Pemerintah. Hak dan Kewajiban Klien Dalam UU No 38 Thn 2014, Pasal 38 disebutkan bahwa Dalam Praktik Keperawatan, Klien berhak: mendapatkan informasi secara, benar, jelas, dan jujur tentang tindakan Keperawatan yang akan dilakukan; meminta pendapat Perawat lain dan/atau tenaga kesehatan lainnya; mendapatkan Pelayanan Keperawatan sesuai dengan kode etik, standar Pelayanan Keperawatan, standar profesi, standar prosedur operasional, dan ketentuan Peraturan Perundang-undangan; memberi persetujuan atau penolakan tindakan Keperawatan yang akan diterimanya; dan memperoleh keterjagaan kerahasiaan kondisi kesehatannya. 22

Pada Pasal 40 disebutkan bahwa Dalam Praktik Keperawatan, Klien berkewajiban: memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur tentang masalah kesehatannya; mematuhi nasihat dan petunjuk Perawat; mematuhi ketentuan yang berlaku di Fasilitas Pelayanan Kesehatan; dan memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima. Peraturan dibuat untuk dilanggar.. Karena jika tdk ada aturan maka tdk ada yg melanggar HUKUM tidak dibuat untuk MENAKUTI.. Tp Hukum dibuat untuk memberikan BATASAN terkait dengan TINDAKAN yg kita lakukan.. Janganlah menjadi orang yg TAKUT dengan HUKUM.. Karena sesungguhnya sebaik-baik MANUSIA adalah YANG TUNDUK/TAAT pada TUHANNYA... H U K U M Hebat Unik Kuat Ulet Malu 23

SEMOGA BERMANFAAT...!! TERIMA KASIH... 24