NOTA KESEPAHAMAN BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DA YA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
REPDBLIK INDONESIA. bidang-bidang geosains atas dasar keinginan dan manfaat bersama para Pihak;

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA INSTITUT PENELITIAN EKONOMI UNTUK ASEAN DAN ASIA TIMUR DENGAN SADAN PUSAT STATISTIK REPUBLIK INDONESIA TENTANG

REPUBLIK INDONESIA. Memorandum Saling Pengertian an tara. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia dan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan Parlemen Republik Fiji, yang selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak";

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH TURKMENISTAN MENGENAI KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK

MENGAKUI pentingnya peningkatan kualifikasi dan kompetensi sumber daya manusia Indonesia;

PENYUSUNAN NASKAH PERJANJIAN INTERNASIONAL

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH NEGARA PALESTINA TENTANG KERJASAMA Dl BIDANG PARIWISATA

~ ' REPUBLIK INDONESIA

di bidang pengembangan sumber daya manusia khususnya perminyakan dan petrokimia; pengembangan sumber daya manusia penninyakan dan petrokimia;

REPUBLIK INDONESIA CONCERNING SISTER CITY COOPERATION

BERKEINGINAN untuk tersedianya mekanisme dan komitmen Para pihak untuk melakukan sebuah penelitian dan pengembangan bersama, termasuk melakukan

REPUBLIK INDONESIA. MEMPERHA TIKAN kebutuhan untuk mengembangkan dan membina pengembangan sumber daya manusia perminyakan dan sumber daya energi;

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK MOZAMBIK MENGENAI KERJSAMA EKONOMI DAN TEKNIK

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH FEDERASI RUSIA MENGENAI KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK

REPUBLIK INOONESIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANT ARA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA DAN KANTOR PEMILIHAN FIJI

REPUBl.JK INDONESIA. Pemerintah Kata Jayapura, Republik Indonesia dan Pemerintah Kata Wewak, Papua Nugini, selanjutnya disebut sebagai para "Pihak";

KEMENTERIAN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA TENTANG

REPUBLIK INDONESIA PEMBUKAAN

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Pemerintah Australia, selanjutnya disebut 'Para Pihak';

REPUBLIK INDONESIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANT ARA KEMENTERIAN PEROAGANGAN REPUBLIK INDONESIA DAN

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA NATIONAL INSTITUTE OF ADVANCED INDUSTRIAL SCIENCE AND TECHNOLOGY OF JAPAN DAN

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANT ARA

Mempertimbangkan kepedulian bersama terhadap konservasi dan rehabilitasi lahan dan hutan tropis terdegradasi;

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK DJIBOUTI MENGENAI KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

"Pihak", dan secara bersama-sama disebut sebagai "Para Pihak";

Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan Kementerian Kesehatan Republik Sudan, selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak"

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MEMPERTIMBANGKAN kepentingan bersama dalam mengembangkan kerja sama energi baru terbarukan antara Republik Indonesia dan Republik Federal Austria.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

REPIJBl,IK INDONESIA

REPUBLIK INDONESIA PASAL1 TUJUAN

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia dan Kementerian

REPUIP 1 ' 1 "J')(l FSL\

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA DAN MENGENAI. KERJASAMA Dl SEKTOR TRANSPORT AS!

Pasal 1. Kedua pihak sepakat untuk meningkatkan dan saling tukar menukar pengalaman di bidang penerangan, mencakup :

REPUBLIK INDONESIA. SESUAI dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di masing-masing negara; PASALI TUJUAN

bidang penanggulangan bencana untuk kesejahteraan dan keselamatan rakyat di kedua negara;

REPUBLIKINDONESlA. BERKEINGINAN untuk menjalin dan meningkatkan hubungan kerjasama dibidang kepemudaan dan keolahragaan antara Para Pihak;

Mengakui pentingnya asas-asas persamaan dan saling menguntungkan; Sesuai dengan hukum dan perundang-undangan yang berlaku di rnasingmasing

~ - REPUBLIK. INDONESIA

NOTA KESEPAHAMAN ANT ARA DAN JAPAN EXTERNAL TRADE ORGANIZATION TENT ANG

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINT AH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH FEDERASI MIKRONESIA MENGENAI KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK

REPUBLIK INDONESIA. MEMPERCAYAI bahwa kerja sama yang dilakukan akan membawa manfaat bagi para Pihak;

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SALING PENGERTIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DENGAN PEMERINTAH REPUBLIK DEMOKRASI MYANMAR

PASAL1 "PASAL4 MITRA KERJA

REPUBLIK INDONESIA. PASALI Tujuan

SESUAI dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di kedua negara. TELAH DICAPAI kesepahaman sebagai berikut: PASALI TUJUAN

SOUTH CENTRE MENGENAI KERJA SAMA DALAM KEGIATAN PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN

Pemerintah Selandia Baru dan Pemerintah Republik Indonesia (selanjutnya disebut sebagai "Para Pes ~ rta ");

PASALI TUJUAN PASAL II RUANG LINGKUP KERJASAMA. Ruang lingkup kerjasama di bawah Memorandum Saling Pengertian ini adalah sebagai berikut:

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN TENTANG K.ERJA SAMA EKONOMI DAN TEKNIS ANTARA PEMERINTAH REPUBUK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK

PENGATURAN ANTARA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN SELANDIA BARU TENTANG KERJASAMA BIDANG PENDIDIKAN

EMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DAN ARSIP NASIONAL PUSAT REPUBLIK YAMAN MENGENAI KERJASAMA KEARSIPAN

BERHASRA T unruk meningkatkan hubungan baik berdasarkan kemitraan clan kerjasama antara penduduk kedua kota;

REPUBLDl INDONESIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN. ANTARA KEMENTERIAN KELAUT AN DAN PERl KANAN REPUBLIK INDONESIA DAN

Departemen Luar Negeri Indonesia dan Kementerian Luar Negeri Romania (selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak";

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Singapura (selanjutnya disebut "Para Pihak");

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Denmark yang selanjutnya secara tunggal disebut "Pihak" dan secara bersama disebut "Para Pihak";

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN MENGENAI KERJA SAMA EKONOMI ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH NEGARA PALESTINA

ANT ARA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA DAN

PENGATURAN ANTARA. MENGINGAT hubungan dan kerjasama yang bersahabat yang telah ada antara Republik Indonesia dan Kerajaan Kamboja;

Dalam rangka untuk lebih memperkuat dan memperdalam hubungan persahabatan dan kerja sama yang telah ada antara Para Pihak;

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN

energi terbarukan, berdasarkan prinsip kesetaraan dan manfaat bersama;

w,= REPUBLIJ[ INDONESIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA DAN

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Denmark, selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak";

REPUBLIK INDONESIA PASAL1

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK FEDERASI NIGERIA MENGENAI KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK

REPUBLIK INDONESIA. BERKEINGINAN untuk memajukan dan memperkuat hubungan persahabatan yang telah ada di antara kedua negara;

REPUBLIK INDONESIA PERSETUJUAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

REPUBLIK INDONESIA PEMBUKAAN

llbpublik INDONESIA Pasal 1 Tujuan

University di bidang pelatihan dan peningka.tan kapasitas para diplomat Indonesia dalam hal isu-isu terkait diplomasi;

REPUBLIK INDONESIA. terjalin melalui peningkatan kerjasama antara Para Pihak; PASALI TUJUAN

Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia dan Komisi Olahraga Filipina Republik Filipina, selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak";

~. -~ :~~ \ ) ) '../ft

(selanjutnya masing-masing disebut sebagai "Pihak" dan secara bersama sebagai "Para Pihak"),

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM INDIA TENTANG

ditandatangani oleh kedua belah pihak.

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA DAN TENT ANG KEGIA TAN KERJASAMA DI BIDANG PERTAHANAN

SESUAI dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara masing-masing; TELAH MENCAPAI KESEPAKATAN SEBAGAI BERIKUT;

r ANTARA KANTOR BERITA ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN KANTOR BERITA TASR REPUBLIK SLOVAKIA

REPUBLIK INDONESIA. Berkeinginan untuk memperkuat dan mengembangkan hubungan persahabatan dan kerjasama;

disebut sebagai "Para Pihak";

~~...-;-- ~ ' --;_~ ' - '_.. "'_ -:; REPUBLIK. INDONESIA

REPUBLIK INDONESIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA DAN

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK DEMOKRATIK FEDERAL ETHIOPIA TENTANG KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

''hd. pada kawasan yang dilanda konflik dan rawan konflik; manajemen konflik, serta mediasi kemanusiaan;

REPUBLIK 11'1>0NESIA

BERKEINGINAN untuk memperkuat ikatan persahabatan dan kerja sama antara kedua pihak dan untuk meningkatkan arus perdagangan pada masingmasing

Transkripsi:

NOTA KESEPAHAMAN an tara BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DA YA MINERAL REPUBLIK INDONESIA dan KOREA ELECTRICAL SAFETY CORPORATION (KESCO) REPUBLIK KOREA SELATAN mengenai KERJA SAMA MENGENAI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Dl BIDANG INSPEKSI KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN Badan Pendidikan dan Pelatihan Energi dan Sumber Oaya Mineral Republik Indonesia (selanjutnya di dalam Nota Kesepahaman ini disebut sebagai "Badan Diklat ESDM") dan Korea Electrical Safety Corporation (selanjutnya di dalam Nota Kesepahaman ini disebut sebagai "KESCO"), dan selanjutnya di dalam Nota Kesepahaman ini keduanya disebut sebagai "Para Pihak". INGIN mengembangkan lebih jauh kerja sama yang bersahabat dalam pengernbangan sumber daya manusia di bidang inspeksi keselamatan ketenagalistrikan; BERDASARKAN peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara mereka masing-masing dan juga prosedur-prosedur dan kebijakan kerja sama teknis; TELAH MENYETUJUI sebagai berikut: Pasall Tujuan Tujuan Nota Kesepahaman (MOU) ini tidak dimaksudkan untuk menciptakan kewajiban hukum apapun berdasarkan hukum internasional melainkan agar Para Pihak bekerja sama secara kooperatif guna meningkatkan kemampuan sumber daya manusia Indonesia di bidang inspeksi keselamatan ketenagalistrikan. Pasalll Lingkup Kegiatan 1. pertukaran informasi; 2. melakukan program-program kursus singkat untuk peningkatan keterampilan dl Korea Selatan bagi para peserta Indonesia;

3. melakukan pelatihan khusus dan pemagangan di Korea Selatan untuk para Widyaiswara Pusat Pendidikan dan Pelatihan Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (selanjutnya di dalam MOU ini disebut sebagai Pusat Diklat KEBTKE) atas dasar Pelatihan untuk Pelatih; 4. melakukan program-program pendidikan dan pelatihan khusus untuk para dosen tamu dari Korea di bidang inspeksi keselamatan ketenagalistrikan di lnstitut dan Pusat Diklat di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral; 5. bidang-bidang lain seperti yang mungkin disetujui secara tertulis oleh Para Pihak dari waktu ke waktu dan yang termasuk dalam tujuan MOU ini. Pasallll Rencana Operasi 1. Uraian rinci mengenai lingkup keg1atan akan dijabarkan di dalam Rencana Operasi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari MOU ini; 2. Rencana Operasi harus disetujui secara tertulis oleh Para Pihak. PasaiiV Badan Pelaksana 1. Badan Diklat ESDM menunjuk Pusat Diklat KEBTKE, sebagai Badan Pelaksana. 2. KESCO menunjuk Policy Support Team sebagai Badan Pelaksana. PasaiV Kontribusi oleh Badan Diklat ESDM Sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Badan Diklat ESDM harus: 1. menyediakan dana yang diperlukan untuk pelaksanaan kewajiban Badan Diklat ESDM seperti yang ditentukan di dalam Rencana Operasi; 2. membantu dalam mengatur izin-izin yang diperlukan bagi para dosen tamu untuk masuk ke dan keluar dari Indonesia bila perlu, termasuk izin kerja dan izin tinggal mereka; 3. bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas-fasilitas pelatihan di Indonesia, kecuali kalau disetujui lain secara tertulis oleh KESCO; dan 4. menyediakan para peserta Indonesia untuk mengikuti kegiatan-kegiatan berdasarkan MOU ini. Pasal VI Kontribusi oleh KESCO Sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, KESCO harus: 1. menugaskan widyaiswara-widyaiswara dan/atau manajer-manajer yang memenuhi syarat untuk membantu dalam pelaksanaan semua kegiatan berdasarkan MOU ini; 2. memberikan beasiswa dan bantuan untuk mencari pensponsoran di bidang inspeksi keselamatan ketenagalistrikan di Korea Selatan;

3. menyediakan dana yang diperlukan untuk program-program kursus singkat di Korea Selatan; 4. bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas-fasilitas di Korea Selatan, kecuali kalau disetujui lain dengan Badan Diktat ESDM. PasaiVII Pendanaan Kegiatan-kegiatan berdasarkan MOU ini akan didanai oleh Para Pihak secara bersama-sama dan dijabarkan di dalam Rencana Operasi. Pasal VIII Kerahasiaan lnformasi 1. Masing-masing Pihak berjanji untuk memperhatikan kerahasiaan dan sifat rahasia dokumen-dokumen, informasi dan data lain yang diterima atau diberikan kepada Pihak lainnya selama periode pelaksanaan MOU ini; 2. Jika salah satu Pihak ingin mengungkapkan data dan/atau informasi rahasia yang diakibatkan oleh kegiatan-kegiatan kerja sama berdasarkan MOU kepada pihak ketiga manapun, Pihak pengungkap harus mendapatkan izin tertulis dari Pihak lainnya sebelum pengungkapan apapun boleh dilakukan; 3. Para Pihak setuju bahwa ketentuan Pasal ini tetap mengikat Para Pihak setelah pengakhiran MOU ini; 4. Ketentuan Pasal ini tidak mengurangi peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi Para Pihak. PasaiiX Hak Milik lntelektual 1. Para Pihak setuju bahwa milik intelektual apapun yang timbul berdasarkan pelaksanaan MOU ini dimiliki secara bersama-sama dan: a. Masing-masing Pihak diperbolehkan menggunakan milik intelektual seperti itu untuk tujuan memelihara, menyesuaikan dan memperbaiki harta benda yang terkait. b. Masing-masing Pihak bertanggung jawab atas klaim apapun yang dibuat oleh pihak ketiga manapun terkait dengan kepemilikan dan keabsahan penggunaan hak-hak milik intelektual yang diajukan oleh Pihak tersebut di atas untuk pelaksanaan kegiatan kerja sama apapun berdasarkan MOU ini. 2. Jika milik intelektual digunakan oleh satu Pihak dan/atau instansi-instansinya atas nama Pemerintah untuk tujuan komersial, Pihak lainnya berhak mendapatkan bagian royalti yang adil. 3. Bilamana salah satu Pihak memerlukan kerja sama pihak lain di luar Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia dan Korea Electrical Safety Corporation untuk usaha komersial apapun yang diakibatkan oleh milik intelektual yang tercakup oleh MOU ini, Pihak ini akan memberikan pilihan pertama ke~a sama kepada Pihak lainnya berdasarkan MOU ini, yang akan dikesampingkan jika Pihak lainnya tidak dapat berpartisipasi secara sama-sama menguntungkan.

Pasai X Pembatasan Kegiatan Personel Siapapun yang terlibat dalam Kegiatan yang terkait dengan MOU ini harus menghargai kebebasan politik, kedaulatan, dan keutuhan wilayah negara tuan rumah, dan akan menghindari kegiatan apapun yang tidak sesuai dengan maksud dan tujuan MOU ini. Pasal XI Penyelesaian Perselisihan Perselisihan apapun yang timbul dari MOU ini harus diselesaikan secara damai oleh Para Pihak melalui perundingan atau konsultasi dengan niat baik. Jika, setelah 90 hari Para Pihak tidak mencapai penyelesaian damai seperti tersebut di atas, masingmasing Pihak berhak mengakhiri MOU. Pengakhiran tersebut tidak mempengaruhi Kegiatan yang sudah dilaksanakan. PasaiXII Amendemen Amendemen apapun terhadap MOU ini harus dibuat secara tertulis setelah berkonsultasi dengan Para Pihak. Masing-masing Amendemen berlaku pada tanggal penandatanganannya dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari MOU ini. Pasal XIII Durasi, Mulai Berlaku dan Pengakhiran 1. MOU ini mulai berlaku pada tanggal penandatanganannya. 2. MOU ini berlaku selama periode 3 (tiga) tahun, kecuali kalau salah satu Pihak ingin mengakhiri MOU ini, dalam hal rnana Pihak yang mengakhiri harus memberikan pemberitahuan tertulis 6 (enam) bulan di muka. 3. Pengakhiran MOU tidak mempengaruhi keabsahan durasi kegiatan apapun seperti yang disetujui di dalam Rencana Operasi, kecuali kalau Para Pihak menyetujui lain secara tertulis. DEMIKIANLAH, para penandatangan di bawar ini telah menandatangani MOU ini. DITANDATANGANI dalam rangkap dua di Jakarta, pada tanggal 10 Februari 2012, dalam bahasa Indonesia dan bahasa lnggris. Kedua naskah sama aslinya. J1ka terjadi perbedaan apapun, teks bahasa lnggris berlaku. BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL KOREA ELECTRICAL SAFETY CORPORATION Signed M. TEGUH PAMUJI KEPALA Signed PARK CHEOL GON PRESIDEN & CEO

MEMORANDUM OF UNDERSTANDING between EDUCATION AND TRAINING AGENCY FOR ENERGY AND MINERAL RESOURCES MINISTRY OF ENERGY AND MINERAL RESOURCES REPUBLIC OF INDONESIA and KOREA ELECTRICAL SAFETY CORPORATION (KESCO) REPUBLIC OF SOUTH KOREA concerning COOPERATION ON HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT IN THE FIELD OF ELECTRICAL SAFETY INSPECTION The Education and Training Agency for Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia (hereinafter referred to as "ETAEMR") and Korea Electrical Safety Corporation (hereinafter referred to as "KESCO"), and both hereinafter referred to as "the Parties". DESIRING to further develop a friendly cooperation in human resources development in the field of electrical safety inspection; PURSUANT to the prevailing laws and regulations in their respective countries as well as the procedures and policy of technical cooperation; HAVE AGREED as follows: Article I Objective The objective of this Memorandum of Understanding (MOU) is not intended to create any legal obligation under international law rather for the Parties to work together cooperatively in order to enhance the capacity of Indonesian human resources in the field of electrical safety inspection. Article II Scope of Activities 1. exchange of information; 2. to conduct short course programs for skill enhancement in South Korea for Indonesian participants; 3. to conduct special training and apprenticeship in South Korea for Education and Training Center for Electricity, New Renewable Energy, and Energy Conservation (hereinafter refer to ETCENREEC) lecturers on Training for Trainer basis;

4. to conduct special education and training programs for visiting lecturers from Korean Expert in the field of electrical safety inspection at the Institute and Training Center within Ministry of Energy and Mineral Resources; 5. other areas as may be agreed in writing by the Parties from time to time and which fall within the objectives of this MoU. Article Ill Plan of Operation 1. Detailed description of the scope of activities will be defined in a Plan of Operation which constitutes an integral part of this MOU; 2. The Plan of Operation must be agreed in writing by the Parties. Article IV Executing Agency 1. ETAEMR shall appoint the ETCENREEC, as Executing Agency. 2. KESCO shall appoint the Policy Support Team, as Executing Agency. Article V Contribution by ET AEMR In accordance with the prevailing laws and regulations, the ETAEMR shall: 1. provide necessary funding for the execution of the obligation of ETAEMR as specified in the Plan of Operation; 2. assist in arranging for necessary permits for visiting lecturers to enter and leave the country whenever necessary, including their work and stay permits; 3. be responsible for provision of training facilities in Indonesia, unless otherwise agreed in writing by the KESCO; and 4. provide Indonesian participants to join the activities under this MoU. Article VI Contribution by KESCO In accordance with the prevailing laws and regulations, KESCO shall: 1. assign qualified lecturers and/or managers to assist in implementation of all activities under this MOU, 2. provide the scholarship and the assistance for seeking sponsorship in the freld electrical safety inspection in South Korea; 3. provide the necessary funds for short course programs in South Korea;. 4. be responsible for provision of facilities in South Korea, unless otherwise agreed with ETAEMR.

Article VII Funding The activities under this MoU will be covered by the Parties on mutual basis and defined in the Plan of Operation. Article VIII Confidentiality of Information 1. Each Party shall undertake to observe the confidentiality and secrecy of documents, information and other data received or supplied to the other Party during the period of the implementation of this MOU;. 2. If either Party wishes to disclose confidential data and/or information resulted from the cooperation activities under MOU to any third party, the disclosing Party must obtained prior written consent trom the other Party before any disclosure can be made; 3. The Parties agreed that the provision of this Article shall continue to be binding between the Parties notwithstanding the termination of this MOU; 4. The Provision of this Article shall not prejudice the prevailing laws and regulations of the Parties. Article IX Intellectual Property Rights 1. The Parties agreed that any intellectual property arising under the implementation of this MOU shall be jointly owned and: a. Each Party shall be allowed to use such intellectual property for the purposes of maintaining, adapting and improving the relevant property. b. Each Party shall be liable for any claim made by any third party pertaining to ownership and legality of the use of the intellectual property rights which is brought in by the aforementioned Party for the implementation of any cooperation activities in virtue of this MOU 2. In the event that the intellectual property is used by the Party and/or institutions thereof on behalf of the Government for commercial purposes the other Party shall be entitled to obtain equitable portion of royalty. 3. Whenever either Party requires the cooperation of another party outside the Ministry of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia and the Korea Electrical Safety Corporation for any commercial undertaking resulted from intellectual property covered by this MOU, this Party will give first preference of the cooperation to the other Party under this MOU, which will be waived, if the other Party is unable to participate in a mutually beneficial manner. Article X Limitation of Personnel Activities Any persons engaged in Activities related to this MoU shall respect political independence, sovereignty, and territorial integrity of the host country, and will avoid any activities inconsistent with the purpose and objectives of this MoU.

Article XI Settlement of Dispute Any dispute arising out of this MOU shall be settled amicably by the Parties through negotiations or consultations in good faith. If, after 90 days the Parties do not reach the aforementioned amicably settlement, each party has the right to terminate the MOU. The termination shall not affect the Activities already executed. Article XII Amendment Any amendment to this MOU shall be made in written after consultation between the Parties. Each amendment shall enter into force on the date of its signature and shall form an integral part of this MoU. Article XIII Duration, Entry into Effect and Termination 1. This MOU shall come into effect on the date of its signature. 2. This MOU shall be valid for a period of 3 (three) years, unless either Party wishes to terminate this MOU, in which case the terminating Party shall give written notice 6 (six) months in advance. 3. Termination of the MOU shall not affect the validity of duration any activities as agreed upon in the Plan of Operation, unless the Parties agree otherwise in writing. IN WITNESS WHEREOF, the undersigned have signed this MOU. SIGNED in duplicate in Jakarta, on February 10, 2012, in Indonesia and English languages. Both texts being equality authentic. In case of any divergence, English text shall prevail. EDUCATION AND TRAINING AGENCY FOR ENERGY AND MINERAL RESOURCES Signed M. TEGUH PAMUJI HEAD KOREA ELECTRICAL SAFETY CORPORATION Signed PARK CHEOL GON PRESIDENT & CEO