Silvia Porawouw, Analisis Perbandingan Metode Penentuan

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI TAHU DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING DAN VARIABLE COSTING PADA TAHU MANG UJANG PEKANBARU ABSTRACT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN HARGA JUAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA HOME INDUSTRY KHOIRIYAH DI TAMAN SARI, SINGARAJA.

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Asean Economic Community (AEC) diberlakukan akhir 2015, Asean akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

ANALISA HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN FULL COSTING METHOD DALAM MENETAPKAN HARGA JUAL BOLA PLASTIK PADA UD. BUMI PUTRA

ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI TERHADAP PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING PADA PT. SUMBER DJAJA PERKASA SIDOARJO

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PERHITUNGAN COST OF GOODS MANUFACTURED SEBAGAI DASAR PENENTU HARGA JUAL MENGGUNAKAN FULL COSTING METHOD (Studi Kasus pada UMKM Mie Basah Pak Taman)

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai

Ni Made Rahayu Megawati. Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN FULL COSTING METHOD PADA UMKM KERUPUK CAP LAKSA YOHANA SAPUTRI

ABSTRAK. Kata Kunci: harga pokok produksi, full costing, variable costing

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1.2 Tujuan Akuntansi Biaya Menurut Mulyadi (2007:7) akuntansi biaya mempunyai tiga tujuan pokok yaitu:

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

yang bersifat variabel maupun tetap. Sedangkan pada metode variabel costing biaya produksi yang diperhitungkan hanyalah yang bersifat variabel saja. D

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

Sitty R. Lasena, Analisis Penentuan Harga. ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PT. DIMEMBE NYIUR AGRIPRO. Oleh: Sitty Rahmi Lasena

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) oleh negara melalui penyertaan modal secara langsung yang berasal dari kekayaan

SITI JAZILAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Kata-kata kunci: harga jual, harga pokok produk, job order costing method, full costing, variable costing. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan umumnya ditentukan oleh kemampuan manajemen

BAB II LANDASAN TEORI

Kata Kunci : Metode Full Costing dan Variabel Costing

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Nienik H. Samsul, Perbandingan Harga Pokok.. PERBANDINGAN HARGA POKOK PRODUKSI FULL COSTING DAN VARIABLE COSTING UNTUK HARGA JUAL CV.

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK DI PT. BANGUN WENANG BEVERAGES COMPANY MANADO

ANALISIS BIAYA PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING DALAM PENENTUAN KETEPATAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PABRIK TAHU SS DI SIDOARJO

METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd

Cendekia Akuntansi Vol 3 No 1 Jan 2015 ISSN

C.R. F.Worotitjan., J. Morassa. Penerapan Konsep Sunk ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI PADA PT. MANADO NUSANTARA INFORMASI (KORAN SINDO)

PRODUCTION COST ANALYSIS OF SUMBER GIZI NABATI ENTERPRISE IN PEKANBARU CITY

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

Amelia A.A Lambajang, Analisis Biaya Produksi. ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE VARIABEL COSTING PT.

ANALISIS METODE PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PT. SINAR BINTANG SELATAN DI MAKASSAR SULTAN ISKANDAR STIE YPUP MAKASSAR

PENERAPAN METODE FULL COSTING DALAM MENENTUKAN PERHITUNGAN HRGA POKOK PRODUKSI MESIN CUCI MOBIL SEMI OTOMATIS PADA PT GLOBAL ENDO TEKNIK DI SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JSIKA Vol. 7, No.2. Tahun 2018 ISSN X

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lita Mandasari, Kusni Hidayati, Widya Susanti Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Biaya dan Beban Masiyah Kholmi dan Yuningsih biaya (cost)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kata kunci: harga pokok produksi, full costing, variable costing, harga jual

Christian Poluan, S.S. Pengemanan. Analisis Penerapan Metode

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengaruh Biaya Produksi Terhadap Penjualan Dan Laba Operasi Pada Perusahaan Manufaktur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perhitungan biaya produksi dan mengambil beberapa referensi yang diperoleh dari

BAB II BAHAN RUJUKAN. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi, para pelaku bisnis manufaktur semakin bersaing untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Menurut pasal 1 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha. Mikro, Kecil dan Menengah bahwa usaha mikro adalah usaha

PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA

ABSTRACT. Keywords: Cost of Production - Full Costing

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan usaha atau suatu bisnis dapat mengambil keputusan dengan tepat.

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN PERLAKUAN PRODUK SAMPINGAN PADA UD. SARI NADI SINGARAJA TAHUN 2012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan

EVALUASI HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK

BAB II BAHAN RUJUKAN

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA USAHA HOME INDUSTRY WINGKO BABAT CAP TIGA KELAPA MUDA DENGAN FULL COSTING METHOD. Oleh :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN (Studi pada UD. GALIH JATI Semarang)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Andre Henri Slat, Analisis Harga Pokok ANALISIS HARGA POKOK PRODUK DENGAN METODE FULL COSTING DAN PENENTUAN HARGA JUAL. Oleh : Andre Henri Slat

PENERAPAN METODE FULL COSTING SEBAGAI DASAR PERHITUNGAN HPP DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK DUPA PADA UD GANESHA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada zaman globalisasi seperti sekarang ini dimana semakin majunya

ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA PESANAN DALAM MENETAPKAN HARGA JUAL PADA USAHA LAS PALANDAN DI DESA PALANDAN KECAMATAN BAEBUNTA KABUPATEN LUWU UTARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tria Tomayahu,. J.J. Tinangon. Analisis Perhitungan Harga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Handout Akuntansi Manajemen

BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN. Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi

BAB II UKM DAN BIAYA

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENETAPAN HARGA JUAL PRODUK FURNITURE

PENETAPAN HARGA POKO PRODUKSI MINYAK KELAPA SAWIT PADA PT. PAYA PINANG GROUP TEBING TINGGI. Sri Wangi Sitepu, S.Pd, M.Si

Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Metode Tradisional dan Activity Based Costing (ABC) pada UD. Cella Cake dan Bakery Manado

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini persaingan dalam dunia bisnis terasa semakin ketat, hal tersebut juga dapat

Penerapan Metode Variable Costing dalam Pengambilan Keputusan Jangka Pendek untuk Menerima Pesanan pada CV Nasional Batako Kupang

BAB II BAHAN RUJUKAN

Transkripsi:

ANALISIS PERBANDINGAN METODE PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PT. BANGUN WENANG BEVERAGES CO oleh: Silvia Porawouw Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi Universitas Sam Ratulangi Manado email: vhea_88@ymail.com ABSTRAK Harga Pokok Produksi merupakan kumpulan dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan baku menjadi bahan jadi. Harga Pokok Produksi adalah semua pengorbanan yang dilakukan perusahaan untuk mem suatu produk. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jika menggunakan metode perhitungan full costing dan metode perhitungan variable costing. Menggunakan jenis penelitian Komparatif. Adapun tempat penelitian ialah di PT. Bangun Wenang Beverages Co di Kota Manado dan Pabrik bertempat di Desa Watudambo Kecamatan Kauditan Kabupaten Minahasa Utara Provinsi Sulawesi Utara. Analisis data penelitian menggunakan metode deskriptif. Hasil perhitungan menggunakan metode full costing dan variable costing menghasilkan jumlah yang berbeda untuk biaya-biaya setiap produk dimana biaya dengan metode full costing lebih tinggi. Oleh karena itu disarankan pihak manajeman perusahaan tetap menggunakan metode full costing di karenakan metode full costing mampu menyajikan hasil laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang menghendaki kewajaran laporan keuangan kepada pihak external perusahaan. Kata kunci: biaya, biaya tetap, biaya variabel ABSTRACT Cost of Production is a collection of the costs incurred to process raw materials into finished materials. Cost of Production is all the sacrifices made by the company to produce a product. The purpose of this study was to determine if the value of the cost of production calculations using full costing and variable costing methods of calculation. Comparative study using type. The research site is in PT. Bangun Wenang Beverages Co in Manado City and Factory located at Village Watudambo Kauditan District of North Minahasa regency of North Sulawesi province. Data analysis using descriptive methods. The results of the calculation of the cost of production using the full costing and variable costing produce different amounts for the costs of any products where the cost of production with higher full costing method. It is therefore recommended the management company still using the full costing method in because of the full costing method is able to present the results of the financial statements in accordance with accounting principles requires the fairness of the financial statements to the external company. Keywords: production cost, fixed cost, variable cost 1946 Jurnal EMBA

Latar Belakang PENDAHULUAN Kegiatan ekonomi merupakan kegiatan yang berkaitan dengan usaha atau bisnis. Bisnis identik dengan keputusan bisnis dimana dalam perusahaan, kegiatan bisnis dapat mendukung perekonomian suatu negara. Melihat begitu startegisnya peran perusahaan bagi pengembangan perekonomian maka perusahaan dituntut untuk berkembang agar dapat memiliki kemampuan melaksanakan manajemen yang terbuka dalam mengelola organisasi serta usaha berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi. Sejalan dengan itu, pengelola perusahaan dalam menjalankan usahanya tentu memerlukan alat bantu dalam merencanakan, mengawasi dan untuk pengambilan keputusan usahanya. Akuntansi memainkan peranan yang sangat penting dalam masyarakat. Sebagai cabang dari ilmu ekonomi, akuntansi menyediakan informasi mengenai perusahaan dan transaksinya untuk memfasilitasi keputusan alokasi oleh para pengguna informasi tersebut (Choi dan Meek, 2012:1). Harga pokok merupakan satu-satunya faktor penentu penetapan harga jual. Harga pokok dapat ditentukan dengan menggunakan metode biaya penuh (full costing) dan metode biaya variabel (variable costing). Metode full costing adalah metode penentuan yang membebankan seluruh biaya. Jadi seluruh biaya yang terjadi diklasifikasikan sebagai elemen. Metode variable costing adalah metode penentuan yang hanya membebankan biaya-biaya variabel saja sebagai elemen (Mulyadi, 2012:122). Sehubungan dengan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengambil obyek yaitu PT. Bangun Wenang Beverages Co yang merupakan sebuah industri minuman (beverages) berkembang sangat pesat terutama industri minuman ringan. Salah satu pemimpin pasar untuk industri minuman ringan adalah Cola-Cola khususnya yang terletak di Sulawesi Utara. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dalam penelitian ini ialah untuk menganalisa bagaimana perbandingan penentuan harga pokok menggunakan metode full costing dan metode variable costing pada PT. Bangun Wenang Beverages Co. TINJAUAN PUSTAKA Konsep Akuntansi Dalam mengukur dan menyampaikan informasi ekonomi yang sebagai bahan informasi dalam hal mempertimbangkan berbagai alternatif dalam mengambil keputusan sangat dibutuhkan suatu informasi akuntansi yang digunakan untuk mencatat kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan. Hery (2008:2) mengungkapkan bahwa akuntansi merupakan sebuah sistem yang mengumpulkan dan memproses (menganalisis, menghitung dan mencatat) informasi keuangan mengenai sebuah organisasi dan melaporkan informasi tersebut kepada pengambil keputusan. Konsep Akuntansi Biaya Akuntansi biaya menurut Mulyadi (2012:7) adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan penyajian biaya, pembuatan produk atau jasa dengan cara-cara tertentu serta penafsiran terhadapnya. Informasi yang disajikan dalam suatu laporan pembuatan dan penjualan produk tergantung kepada pemakainya. Pengertian dan Penggolongan Biaya Mulyadi (2012:8) menyatakan biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Biaya dalam akuntansi manajemen mencerminkan efisiensi sistem, sehingga konsep biaya juga mengacu pada konsep, tetapi apabila pada konsep kita membicarakan penggunaan input secara fisik dalam menghasilkan output, maka dalam konsep biaya kita menghitung penggunaan input itu dalam nilai ekonomi yang disebut biaya. Harga Pokok Produksi Harga pokok (cost of goods manufactured) adalah jumlah biaya yang diserap oleh seluruh produk jadi yang telah selesai di selama satu periode tertentu (Marbun, 2003:91). Harga pokok adalah kumpulan biaya yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan Jurnal EMBA 1947

biaya overhead pabrik ditambah persediaan produk dalam proses awal dan dikurang persediaan produk dalam proses akhir (Bustami dan Nurlela, 2006:60). Harga Pokok Produksi menurut Sukrisno dan Trisnawati (2007:28) adalah mewakili jumlah biaya barang yang diselesaikan pada periode tertentu, sedangkan menurut Supriyono (2011:144) Harga Pokok Produksi adalah aktiva atau jasa yang dikorbankan atau diserahkan dalam proses yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik dan termasuk biaya. Manfaat Harga Pokok Produksi Perusahaan yang nya berdasarkan pesanan maupun masal, informasi bagi manajemen mempunyai manfaat yang cukup penting (Mulyadi, 2012:65) yaitu sebagai berikut. 1. Menentukan harga jual. 2. Memantau realisasi biaya. 3. Menghitung laba/rugi bruto periode tertentu. 4. Menentukan persediaan produk jadi dan produk dalam proses disajikan dalam neraca. Unsur-Unsur Biaya Harga Pokok Produksi Penetapan harga transfer memiliki unsur-unsur biaya yang diantaranya adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik (Mulyadi, 2012:65). 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode Penentuan Harga Pokok Produksi Metode penentuan adalah cara untuk memperhitungkan unsur-unsur biaya kedalam. Dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam, terdapat dua pendekatan yaitu full costing dan variable costing. 1. Full Costing Full costing atau sering pula disebut absorption atau conventional costing merupakan metode penentuan yang memperhitungkan semua unsur biaya ke dalam yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik baik yang berperilaku variabel maupun tetap (Mulyadi, 2012:122). 2. Variable Costing Variabel costing atau sering pula disebut direct costing merupakan metode penentuan yang hanya memperhitungkan biaya yang berperilaku variabel ke dalam yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik variabel. Dalam pendekatan ini biaya-biaya yang diperhitungkan sebagai adalah biaya variabel yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik variabel (Mulyadi, 2012:122). Kelebihan dan Kelemahan Metode Full Costing dan Variable Costing Metode variable costing naik turunnya laba dihubungkan dengan perubahan-perubahan dalam penjualannya. Untuk perusahaan yang kegiatan usahanya bersifat musiman, variable costing akan menyajikan kerugian yang berlebih-lebihan dalam periode-periode tertentu, sedangkan dalam periode lainnya akan menyajikan laba yang tidak normal. Laporan laba rugi bulanan yang disajikan berdasarkan metode variable costing diragukan manfaatnya bila dibandingkan dengan laporan laba rugi yang disusun atas dasar metode full costing. Tidak diperhitungkannya biaya overhead pabrik tetap dalam persediaan dan persediaan akan mengakibatkan nilai persediaan lebih rendah, sehingga akan mengurangi modal kerja yang dilaporkan untuk tujuan-tujuan analisis keuangan (Uzry, 2009:80). Adapun kelemahan dari metode full costing adalah tidak layak digunakan untuk pengambilan keputusan jangka pendek, karena metode full costing memasukkan seluruh elemen biaya dalam perhitungan produk, baik biaya variabel maupun biaya tetap atau period cost. Penelitian Terdahulu Sebagai bahan referensi dan rujukan terhadap analisis hasil penelitian ini, maka diperlukan beberapa peneliti terdahulu diantaranya terlampir dalam tabel dibawah ini. 1948 Jurnal EMBA

Tabel 1. Penelitian Terdahulu Nama Peneliti/ Tahun Sihombing (2003) Judul Tujuan Metode Penelitian Penerapan metode variable costing dalam perhitungan harga pokok pada PT. Mututama Agung Lestari Medan Untuk melihat dan menilai apakah terdapat kesesuain antara teori dan praktek Deskripftif Kuantitatif Hasil Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai penentuan yang benar Persamaan Penelitian dengan menggunakan metode variable costing untuk menghitung Perbedaan Penelitian ini melihat sejauh mana penerapan metode variable costing yang telah digunakan oleh perusahaan dalam menghitung harga pokok sedangkan penelitian selanjutnya menganalisa perbandingan metode full costing dan variable costing Bontor (2012) Analisis penentuan harga pokok pada perusahaan garam beryodium studi kasus pada UD. Empat Mutiara Untuk melihat bagaimana penentuan dalam perusahaan Kuantitatif Dapat diketahui penentuan dalam perusahaan Untuk menghitung tentunya dibutuhkan informasi mengenai biaya bahan baku, tenaga kerja dan overhead pabrik Penelitian ini menghitung harga pokok tanpa memanfaatkan metode full costing atau variable costing sedangkan penelitian selanjutnya secara lebih spesifik menghitung harga pokok sesuai dengan metode full costing dan variable costing Sumber: Sihombing (2003) dan Bontor (2012) METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Komparatif. Dimana dalam penelitian ini ingin membandingkan nilai yang paling efisien menggunakan metode perhitungan full costing atau menggunakan metode perhitungan variable costing. Tempat dan Waktu Penelitian Adapun tempat penelitian ialah di PT. Bangun Wenang Beverages Co dengan alamat Kantor Jl. Martadinata No. 1 dan 3 Kecamatan Tikala Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara dan Pabrik bertempat di Desa Watudambo Kecamatan Kauditan Kabupaten Minahasa Utara Propinsi Sulawesi Utara. Waktu penelitian ialah pada Bulan April dan Mei 2013. Metode Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut. 1. Survei Pendahuluan Yaitu langkah awal untuk mencari judul penelitian skripsi dan masalah yang akan diangkat menjadi bahan penelitian dan dengan membaca jurnal akuntansi maupun lewat karya tulis ilmiah lainnya. Setelah menentukan judul penelitian dan masalah yang diangkat, maka langkah selanjutnya adalah mencari objek yang tepat dan sesuai dengan tema penelitian. Jurnal EMBA 1949

2. Studi Kepustakaan Selain itu untuk memperoleh dan melengkapi teori-teori yang berkenaan dengan landasan teori dilakukan dengan mencari data melalui studi kepustakaan, yaitu melalui jurnal akuntansi dan buku-buku ilmiah maupun literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 3. Survei Lapangan Yaitu metode pengumpulan data dimana peneliti mengadakan pengamatan secara langsung ke tempat objek yang diteliti dimana data yang diambil diperoleh dengan menggunakan wawancara. Wawancara ialah tanya jawab antara pewawancara dengan yang diwawancara untuk meminta keterangan atau pendapat mengenai suatu hal. Teknik wawancara, adalah suatu cara atau kepandaian melakukan tanya jawab untuk memperoleh keterangan, informasi dan sejenisnya. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi mendetail tentang analisis perbandingan metode penentuan pada PT. Bangun Wenang Beverages Co. Metode Analisis Analisis data menggunakan metode deskriptif, yang bersifat menjelaskan tentang perbandingan harga pokok dengan menggunakan metode full costing dan variable costing dengan berdasarkan pada teoriteori yang ada. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif karena penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perbandingan nilai apabila menggunakan metode full costing dan variable costing serta melihat manakah di antara kedua metode tersebut yang paling efektif digunakan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Perhitungan Harga Pokok Produksi Menggunakan Metode Full Costing dan Variable Costing Proses untuk berbagai jenis produk pada PT. Bangun Wenang Beverages Co berlangsung menggunakan metode penentuan full costing. Full costing merupa-kan salah satu metode penentuan yang membebankan seluruh biaya pokok sebagai harga pokok. Baik biaya yang berperilaku variabel maupun tetap. Sedangkan variable costing merupakan salah satu metode penentuan yang membebankan hanya biaya yang berperilaku variabel saja kepada produk. Berikut ini dilampirkan tabel perhitungan menggunakan metode full costing dan variable costing dalam harga total maupun harga unit. Tabel 2. Perhitungan Harga Pokok Produksi Metode Full Costing dan Variable Costing Metode Full Costing Jenis Produk Coca-cola Fanta Sprite Frestea Biaya bahan baku langsung 12.642.930.867 5.360.047.838 6.402.866.798 1.587.825.159 Biaya bahan penolong 2.797.675.038 1.554.263.910 1.243.411.128 932.558.346 Biaya tenaga kerja langsung 993.791.121 621.119.451 496.895.561 372.671.670 Biaya overhead pabrik 2.917.400.948 1.823.375.592 1.458.700.474 1.094.025.355 Total 19.351.797.974 9.358.806.791 9.601.873.961 3.987.080.530 Total 660.696 412.935 330.348 247.761 Harga pokok per unit 29.290 22.664 29.066 16.092 Metode Variable Costing Biaya bahan baku langsung 12.642.930.867 5.360.047.838 6.402.866.798 1.587.825.159 Biaya bahan penolong 2.797.675.038 1.554.263.910 1.243.411.128 932.558.346 Biaya tenaga kerja langsung 534.176.502 333.860.314 267.088.251 200.316.188 Biaya overhead pabrik variabel 1.822.936.033 1.139.335.021 911.468.017 683.601.012 Total 17.797.718.440 8.387.507.083 8.824.834.194 3.404.300.705 Total 660.696 412.935 330.348 247.761 Harga pokok per unit 26.938 20.312 26.714 13.740 Sumber : PT. Bangun Wenang Beverages Coy 2012 1950 Jurnal EMBA

Pembahasan Hasil penelitian dapat di lihat bahwa biaya pokok dengan menggunakan metode full costing lebih tinggi dibandingkan dengan metode variable costing. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, perbedaan ini terletak pada pembebanan biaya overhead pabrik tetap yang dilakukan pada masing-masing metode. Mulyadi (2012:121) mengungkapkan full costing dan variable costing sesungguhnya merupakan metode penentuan harga pokok. Perbedaan pokok yang ada di antara kedua metode tersebut adalah terletak pada perlakuan terhadap biaya yang berperilaku tetap. Adanya perbedaan perlakuan terhadap biaya tetap ini akan mempunyai akibat pada perhitungan dan penyajian laporan laba rugi. Tabel 3. Harga Pokok Produksi Per unit Yang Dihitung Berdasarkan Metode Full Costing dan Variable Costing Tahun 2012 Keterangan Metode Full Costing Metode Variabel Costing Selisih Coca-cola 29,290.00 26,938.00 2,352.00 Fanta 22,664.00 20,312.00 2,352.00 Sprite 29,066.00 26,714.00 2,352.00 Frestea 16,092.00 13,740.00 2,352.00 Sumber: Data Olahan 2013 Tabel 3, terdapat selisih perhitungan metode full costing dan variable costing untuk keempat jenis produk yang dihitung per unit yaitu untuk coca-cola, fanta, sprite dan frestea memperoleh selisih Rp. 2.352. Metode full costing secara sederhana mengelompokkan biaya menurut fungsi pokok organisasi perusahaan manufaktur, sehingga biaya dikelompokkan menjadi biaya (yang terjadi di fungsi ) dan biaya non (biaya yang terjadi di fungsi seperti fungsi pemasaran dan fungsi administrasi dan umum) biaya merupakan komponen biaya penuh produk, sedangkan biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum diperlakukan sebagai biaya periode dalam full costing. Variable costing memperbaiki informasi biaya penuh produk dengan mengelompokkan biaya menurut perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan. Namun karena variable costing bertujuan yang sama dengan full costing, yaitu ditujukan terutama untuk keperluan penilaian persediaan yang dicantumkan dalam neraca dan dalam perhitungan laba rugi, sama halnya perbaikan yang dilakukan oleh variable costing hanya terbatas pada biaya fase saja. Kesimpulan PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa perhitungan untuk produk-produk di PT. Bangun Wenang Beverages Co dengan menggunakan metode full costing untuk setiap produk memperoleh hasil yang lebih tinggi daripada metode variable costing. Pada metode full costing dihitung terkait biaya-biaya variabel maupun biaya tetap, sedangkan pada metode variable costing hanya menggunakan biaya variabel saja. Hasil perhitungan tersebut menjadi acuan agar PT. Bangun Wenang Beverages Co tetap menggunakan metode full costing dikarenakan metode full costing mampu menyajikan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang menghendaki kewajaran laporan keuangan kepada pihak external perusahaan, selain itu metode full costing juga lebih mudah karena memasukkan semua biaya tanpa harus memisahkan biaya ke dalam biaya tetap dan biaya variabel. Saran Sebaiknya manajeman PT. Bangun Wenang Beverages Co tetap menggunakan metode full costing karena mampu menyajikan laporan keuangan sesuai dengan prinsip Akuntansi Indonesia yang menghendaki kewajaran laporan keuangan kepada pihak external perusahaan. Juga metode full costing dapat mengidentifikasikan biaya-biaya yang mendukung proses dalam perhitungan, dan lebih mudah juga sederhana dalam perhitungannya karena memasukkan semua biaya tanpa harus memisahkan biaya ke dalam biaya tetap dan biaya variabel. Untuk penelitian-penelitian selanjutnya dapat membandingkan antara perhitungan dengan penentuan biaya yang melekat pada produk dan penentuan biaya dalam hubungannya dengan aktivitas. Jurnal EMBA 1951

DAFTAR PUSTAKA Bontor, Luntu. 2012. Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi pada Perusahaan Garam Beryodium Studi pada UD. Empat Mutiara. Diponegoro Journal Of Accounting Vol.1 No.2 Tahun 2012. Universitas Diponegoro. Semarang. http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting/article/viewfile/556/558 diakses 28 November 2013 hal 1-15 Bustami, Bastian dan Nurlela. 2006. Akuntansi Biaya, Teori dan Aplikasi, Edisi Pertama. Graha Ilmiah. Yogyakarta. Choi., Meek. 2012. International Accounting, Akuntansi Internasional. Buku 1. Edisi 6. Salemba Empat. Jakarta. Hery. 2008. Pengantar Akuntansi I. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. Marbun,B.N,SH. 2003. Kamus Manajemen, Cetakan I. Pusaka Sinar Harapan. Jakarta. Mulyadi. 2012. Akuntansi Biaya. Unit penerbit dan percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Yogyakarta. Sihombing, Posma. 2003. Penerapan Metode Variable Costing dalam Perhitungan Harga Pokok Produksi pada PT. Mututama Agung Lestari Medan. Skripsi (tidak dipublikasi). Universitas Negeri Medan. Medan. Sukrisno, Agus dan Estralita Trisnawati. 2007. Akuntansi Perpajakan. Salemba Empat. Jakarta. Supriyono, R. A. 2011. Akuntansi Biaya. BPFE. Yogyakarta. Uzry. 2009. Akuntansi Biaya. Salemba Empat. Jakarta. 1952 Jurnal EMBA