PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH PT. PEMBANGUNAN BELITUNG TIMUR

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI BANGKA TENGAH

BUPATI BANDUNG RANCANGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG

NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Repubik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI TAHUN 2010 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR : 2 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN P.T. BEKASI PUTERA JAYA

BUPATI BATU BARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATU BARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT NOMOR 26 TAHUN 2001 TENTANG PENDIRIAN PT JASA SARANA JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2006

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH (BUMD) KABUPATEN BELITUNG TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN PT. PEMBANGUNAN PRASARANA SUMATERA UTARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS KARANGASEM SEJAHTERA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG PENDIRIAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKANBARU,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2006 NOMOR 11 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 11 TAHUN 2006 T E N T A N G

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI RIAU

WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PERSEROAN TERBATAS BANK PERKREDITAN RAKYAT DELTA ARTHA

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2012

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 12 TAHUN 2009

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN

PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANJUNGPINANG,

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

QANUN ACEH NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN BANK ACEH SYARIAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

- 1 - BUPATI ACEH TAMIANG. Draf Rancangan QANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERSEROAN TERBATAS (PT) REBONG PERMAI

PEMERINTAH PROPINSI RIAU PERATURAN DAERAH PROPINSI RIAU NOMOR : 5 TAHUN 2002

PEMERINTAH KOTA BATU

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

NOMOR : 3 TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PESISIR SELATAN PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH (BUMD) PERSEROAN TERBATAS (PT) LAMPUNG JASA UTAMA

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PENJAMINAN KREDIT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PENYERTAAN MODAL KEPADA BUMD PT PERDANA MULTIGUNA SARANA BANDUNG BARAT

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 14 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH RUMAH SAKIT BENGKALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH PROPINSI RIAU PERATURAN DAERAH PROPINSI RIAU NOMOR : 9 TAHUN 2002

PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 2 TAHUN 1999

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2007 NOMOR 10 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2007

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 19 TAHUN 2003 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 15 TAHUN 2003 TENTANG

QANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH PT. REBONG PERMAI JAYA

PEMERINTAH PROPINSI RIAU PERATURAN DAERAH PROPINSI RIAU NOMOR : 10 TAHUN 2002

PEMERINTAH PROPINSI RIAU PERATURAN DAERAH PROPINSI RIAU NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG

-1- QANUN ACEH NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH ANEKA USAHA KABUPATEN JEPARA

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH ANEKA USAHA KABUPATEN MAGELANG

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR : 03 TAHUN 2009 TENTANG PERSEROAN TERBATAS (PT) MALUKU ENERGI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH ( BUMD ) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA,

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH ANEKA USAHA KOTA PEKALONGAN

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2003 NOMOR 17 SERI D PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 10 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH

Transkripsi:

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH PT. PEMBANGUNAN BELITUNG TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mengoptimalisasikan penerimaan pendapatan daerah dari sektor-sektor tertentu dan untuk mewujudkan kesejahtreraan masyarakat melalui pengelolaan yang profesional perlu dibentuk suatu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD); b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 177 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintah Daerah dapat memiliki Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang pembentukan, penggabungan, pelepasan, kepemilikan, dan/atau pembubarannya ditetapkan dengan Peraturan Daerah yang berpedoman pada peraturan perundang-undangan; c. bahwa berdasarkan pertimbangann sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Daerah PT. Pembangunan Belitung Timur; Mengingat : 1. Pasal 18 Ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Barat, dan Kabupaten Belitung Timur di Propinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4268); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah dengan Undangtentang Perubahan Kedua Undang Nomor 12 Tahun 2008 Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724); 5. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4756); 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 1998 tentang Bentuk Hukum Badan Usaha Milik Daerah; 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 1999 tentang Kepengurusan Badan Usaha Milik Daerah; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR dan BUPATI BELITUNG TIMUR MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH PT. PEMBANGUNAN BELITUNG TIMUR. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Belitung Timur. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati beserta Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Bupati adalah Bupati Belitung Timur. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disingkat DPRD, adalah Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Belitung Timur. 5. Badan Usaha Milik Daerah selanjutnya disingkat BUMD adalah Badan Usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dari kekayaan daerah yang dipisahkan. 6. Perseroan Terbatas adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. 7. Rapat Umum pemegang Saham yang selanjutnya disingkat RUPS, adalah organ Perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam peraturan perundangundangan yang berlaku dan/atau anggaran dasar.

8. Direksi adalah organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar Pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. 9. Dewan Komisaris adalah organ Perseroan Publik atau Perseroan yang melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar serta memberi nasihat kepada Direksi. 10. Perseroan Terbuka adalah Perseroan Publik atau Perseroan yang melakukan penawaran umum saham, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. 11. Penggabungan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu Perseroan atau lebih untuk menggabungkan diri dengan Perseroan lain yang telah ada yang mengakibatkan aktiva dan pasiva dari Perseroan yang menggabungkan diri beralih karena hukum kepada Perseroan yang menerima penggabungan dan selanjutnya status badan hukum perseroan yang menggabungkan diri berakhir karena hukum. 12. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Perseroan atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu Perseroan baru yang karena hukum memperoleh aktiva dan pasiva dari Perseroan yang meleburkan diri dan status badan hukum Perseroan yang meleburkan diri berakhir karena hukum. 13. Pengambilalihan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh badan hukum atau orang perseorangan untuk mengambil alih saham Perseroan yang mengakibatkan beralihnya pengendalian atas Perseroan tersebut. 14. Akta Pendirian Perusahaan adalah Akta Pendirian Perusahaan (PT). 15. Anggaran Dasar adalah Anggaran Dasar Perseroan Terbatas (PT). 16. Anggaran Rumah Tangga adalah Anggaran Rumah Tangga Perseroan Terbatas (PT). 17. Saham adalah bukti kepemilikan modal Perseroan Terbatas (PT) yang memberi hak atas deviden dan lain-lainnya. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 Pembentukan Badan Usaha Milik Daerah dimaksudkan untuk mendirikan badan usaha yang berbentuk badan hukum, bergerak dalam bidang yang sesuai dengan kondisi Daerah, membantu menggerakkan perekonomian Daerah dan memberi kontribusi terhadap Pendapatan Daerah.

Pasal 3 Badan Usaha yang didirikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, bertujuan menyelenggarakan usaha secara profesional dan bertanggungjawab dengan prinsip-prinsip usaha sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB III PENDIRIAN Pasal 4 (1) BUMD yang dibentuk dan diatur berdasarkan Peraturan Daerah ini termasuk hak dan kewajiban, kekayaan dan usahanya diberi nama PT. Pembangunan Belitung Timur. (2) Pelaksanaan pembentukan PT. Pembangunan Belitung Timur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakuka n oleh Bupati sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. BAB IV TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 5 PT. Pembangunan Belitung Timur berkedudukan dan berkantor pusat di Manggar dan dapat mendirikan cabang-cabang di tempat lain jika dipandang perlu yang ditetapkan berdasarkan RUPS. BAB V KEGIATAN USAHA Pasal 6 (1) PT. Pembangunan Belitung Timur bergerak dalam kegiatan usaha : a. Industri; b. Konstruksi; c. Pertambangan; d. Perdagangan Umum dan Jasa; e. Pertanian dan Perkebunan; f. Kelautan dan Perikanan; g. Pariwisata; dan h. Usaha-usaha lain sesuai dengan kebutuhan yang diputuskan dalam RUPS. (2) Rincian usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berorientasi pasar dan mengedepankan azaz ekonomi kerakyatan serta diatur dalam Akta Pendirian Perusahaan.

BAB VI PEMBENTUKAN ANAK PERUSAHAAN DAN DIVISI Pasal 7 (1) BUMD dapat membentuk Perseroan Anak Perusahaan (Subsidiary Company) dan/atau Divisi-divisi dalam menjalankan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1). (2) Bidang usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan porto folio dan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VII KERJASAMA Pasal 8 (1) Dalam menjalankan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1), BUMD dapat melakukan kerjasama dengan pihak lain baik didalam maupun diluar negeri. (2) Dalam melakukan kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus melalui persetujuan DPRD. BAB VIII MODAL Pasal 9 (1) Modal dasar PT. Pembangunan Belitung Timur sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah ini adalah sebesar Rp. 20.000.000.000,- (dua puluh milyar rupiah). (2) Modal dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari saham-saham yang nilai nominalnya akan ditetapkan. (3) Modal dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan penyertaan modal Pemerintah Daerah dan merupakan kekayaan Daerah yang dipisahkan. (4) Penyetoran atas modal saham dapat dilakukan dalam bentuk uang dan/atau dalam bentuk lainnya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. (5) Perubahan modal dasar untuk selanjutnya ditetapkan oleh RUPS sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. (6) Untuk membentuk Perseroan Anak Perusahaan (Subsidiary Company) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1), Pemerintah Daerah dapat melakukan penyertaan modal tambahan pada Perseroan Anak Perusahaan tersebut. (7) Apabila dikemudian hari PT. Pembangunan Belitung Timur akan melepaskan sahamnya kepada umum, maka kepemilikan saham Pemerintah Daerah sekurang-kurangnya sebesar 60% (enam puluh perseratus).

Pasal 10 (1) Perubahan penyertaan modal Pemerintah Daerah pada PT. Pembangunan Belitung Timur baik penambahan, pengurangan maupun pemindahan, ditetapkan dengan Peraturan Daerah. (2) Penyertaan saham pihak ketiga dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB IX SAHAM Pasal 11 (1) Saham yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah saham atas nama. (2) Jenis dan nominal saham ditetapkan oleh RUPS. Pasal 12 Ketentuan tentang daftar pemegang saham, pemindahtanganan saham dan duplikat saham diatur dalam peraturan tersendiri oleh RUPS dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB X RUPS Pasal 13 (1) RUPS merupakan kekuasaan tertinggi. (2) RUPS terdiri dari: a. RUPS Tahunan; dan b. RUPS Lainnya. (3) RUPS dilaksanakan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. (4) RUPS tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, dilaksanakan dalam waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir. (5) RUPS lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, dilaksanakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan. (6) RUPS dipimpin oleh Komisaris Utama. (7) Keputusan RUPS diambil berdasarkan atas musyawarah dan mufakat dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (8) Tata tertib penyelenggaraan RUPS ditetapkan oleh RUPS yang pertama, dengan berpedoman pada Anggaran Dasar dan Akta Pendirian Perusahaan PT. Pembangunan Belitung Timur.

(9) Dalam hal RUPS tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, tidak dilaksanakan dalam waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir, maka RUPS dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB XI DIREKSI Pasal 14 (1) PT. Pembangunan Belitung Timur dipimpin oleh Direksi, yang terdiri dari seorang Direktur Utama dan sebanyakbanyaknya 3 (tiga) orang Direktur. (2) Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu tertentu dan dapat diangkat kembali. (3) Prosedur, persyaratan, pengangkatan, masa jabatan, tugas dan wewenang serta pemberhentian Direksi diatur dalam Anggaran Dasar dan Akta Pendirian Perusahaan. (4) Untuk pertama kalinya pengangkatan Direksi PT. Pembangunan Belitung Timur diangkat oleh Bupati. (5) Pengangkatan Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditetapkan dengan Keputusan Bupati sampai ditetapkannya Direksi baru oleh RUPS. BAB XII DEWAN KOMISARIS Pasal 15 (1) Dewan Komisaris terdiri dari seorang Komisaris Utama dan sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang Komisaris. (2) Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu tertentu dan dapat diangkat kembali. (3) Prosedur, persyaratan, pengangkatan, masa jabatan, tugas dan wewenang serta pemberhentian Dewan Komisaris diatur dalam Anggaran Dasar dan Akta Pendirian Perusahaan. (4) Untuk pertama kalinya pengangkatan Dewan Komisaris PT. Pembangunan Belitung Timur diangkat oleh Bupati. (5) Pengangkatan Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditetapkan dengan Keputusan Bupati sampai ditetapkannya Dewan Komisaris baru oleh RUPS.

BAB XIII KEPEGAWAIAN Pasal 16 (1) Pegawai PT. Pembangunan Belitung Timur diangkat dan diberhentikan oleh Direksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Hak dan Kewajiban pegawai PT. Pembangunan Belitung Timur diatur oleh Direksi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kemampuan Perusahaan. BAB XIV TAHUN BUKU, RENCANA KERJA DAN ANGGARAN Pasal 17 (1) Tahun Buku PT. Pembangunan Belitung Timur adalah tahun takwim. (2) Rencana Kerja dan Anggaran diajukan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris untuk memperoleh persetujuan dan pengesahan. (3) Persetujuan dan pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dilaksanakan paling lama 1 (satu) bulan sebelum tahun buku berakhir. Pasal 18 (1) Pada setiap akhir tahun buku, dibuat Laporan Tahunan Perusahaan yang terdiri dari Neraca, Perhitungan Laba/Rugi dan Aliran Kas serta catatan-catatan keuangan lainnya. (2) Dalam waktu 3 (tiga) bulan setelah tahun buku pe rusahaan ditutup, Direksi wajib menyampaikan Laporan Tahunan untuk diajukan dan dibahas dalam RUPS. (3) Laporan Keuangan Perusahaan harus diaudit oleh Akuntan Publik yang ditunjuk oleh RUPS, dan dipublikasikan ke media massa. BAB XV PENETAPAN DAN PENGGUNAAN LABA BERSIH Pasal 19 (1) Penetapan dan pembagian laba bersih ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan Akta Pendirian Perusahaan. (2) Pembagian laba bersih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan RUPS dan dialokasikan untuk: a. Dividen Pemegang Saham 50%; b. Dana Cadangan 20%; c. Dana Pengembangan Perusahaan 15%; d. Dana Pengembangan Ekonomi Kerakyatan 5%; dan e. Dana Kesejahteraan Pegawai.10%.

BAB XVI PENGGABUNGAN, PELEBURAN, DAN PENGAMBILALIHAN Pasal 20 (1) Penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan Perusahaan ditetapkan oleh RUPS yang diajukan oleh Bupati untuk mendapat persetujuan DPRD. (2) Tata cara penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam Anggaran Dasar dan Akta Pendirian Perusahaan. BAB XVII PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI Pasal 21 (1) Pembubaran dan likuidasi Perusahaan ditetapkan dengan Peraturan Daerah. (2) Tata cara pembubaran dan likuidasi Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB XVIII KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 22 Segala sesuatu yang berkaitan dengan persiapan pelaksanaan pembentukan PT. Pembangunan Belitung Timur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) serta penetapan Direksi untuk pertama kalinya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (4) dan Dewan Komisaris untuk pertama kalinya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (4) di koordinasikan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Belitung Timur dengan berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB XIX KETENTUAN PENUTUP Pasal 23 (1) Pada saat berlakunya Peraturan Daerah ini, Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Timur Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Belitung Timur (Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Timur Tahun 2008 Nomor 87), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. (2) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Bupati.

Pasal 24 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Timur. Ditetapkan di Manggar pada tanggal 31 Juli 2013 BUPATI BELITUNG TIMUR ttd BASURI TJAHAJA PURNAMA Diundangkan di Manggar pada tanggal 31 Juli 2013 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR, ttd TALAFUDDIN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2013 NOMOR 7 Salinan sesuai dengan aslinya Plt. KEPALA BAGIAN HUKUM, ttd AMRULLAH, SH Penata(III/c) NIP. 19710602 200604 1 005

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH PT. PEMBANGUNAN BELITUNG TIMUR I. UMUM Keinginan Daerah untuk mengoptimalisasikan pendapatan daerah dari sektorsektor tertentu dengan memberdayakan potensi yang ada merupakan salah satu kebutuhan yang mendesak dan perlu dibuat suatu alat yang bisa mengakomodir keinginan tersebut. Peruwujudan dari alat tersebut adalah Badan Usaha Milik Daerah yang berbentuk badan hukum, bergerak dalam bidang yang sesuai dengan kondisi Daerah, membantu menggerakkan perekonomian Daerah dan memberi kontribusi terhadap Pendapatan Daerah sehingga berakibat pada terwujudnya kesejahteraan rakyat. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8

Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Pasal 18 Pasal 19 Pasal 20 Pasal 21 Pasal 22

Pasal 23 Pasal 24 Pasal 25 TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2013 NOMOR 1