PANDUAN PELAKSANAAN SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA DAN PROVINSI TAHUN 2013

dokumen-dokumen yang mirip
PANDUAN PELAKSANAAN SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA DAN PROVINSI

PANDUAN PELAKSANAAN SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA DAN PROVINSI TAHUN 2014

PANDUAN SELEKSI OLIMPIADE SAINS TAHUN 2016

PANDUAN PELAKSANAAN SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA DAN TINGKAT PROVINSI TAHUN 2015

OLIMPIADE SAINS NASIONAL

PANDUAN SELEKSI OLIMPIADE SAINS TAHUN 2016

OLIMPIADE SAINS NASIONAL

Babak Semifinal (Essay)

SOSIALISASI PELAKSANAAN SELEKSI OSN TINGKAT KOTAMADYA JAKARTA TIMUR TAHUN 2015 MENUJU OSN JOGYA 2015

Kepada yth Kepala Sekolah / Koordinator Olimpiade Sains / Siswa Peserta OSP / Orang Tua Siswa Peserta OSP SMA/MA Se Indonesia

MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PETUNJUK PELAKSANAAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2016

Contoh Penyusunan PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) UJIAN PENDIDIKAN KESETARAAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Olimpiade Sains Nasional

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR OLIMPIADE SAINS NASIONAL

PEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SD, SMP,SMA/ SMK TAHUN PELAJARAN 2010/2011 I.

MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PANDUAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2015

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 120 TAHUN 2014 TENTANG

Olimpiade Kimia X Nasional Tingkat SMA sederajat Himpunan Mahasiswa Kimia (HIMASKA) Helium UIN terdiri dari 3 babak yaitu;

OLIMPIADE SAINS NASIONAL (MATEMATIKA) SMP

Nomor : 0457/E3.4/ Maret 2012 Lampiran : 2 (dua) lampiran Perihal : ON MIPA-PT

Olimpiade Kimia X Nasional Tingkat SMA sederajat Himpunan Mahasiswa Kimia (HIMASKA) Helium UIN terdiri dari 3 babak yaitu;

PEDOMAN UMUM PEMBERIAN BEASISWA KEPADA PERAIH MEDALI OLIMPIADE SAINS INTERNASIONAL 2012

PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA

Nomor : 0304/E3.4/ Februari 2013 Lampiran : 2 (dua) lampiran Perihal : Penyelenggara ON MIPA-PT Tahun 2013

CERDAS, TERAMPIL, KREATIF, dan KOMPETITIF untuk MERAIH PRESTASI TERBAIK

PENDIDIKAN AGAMA (ISLAM, KATHOLIK, KRISTEN, HINDU, BUDDHA) SD, SMP,SMA/SMK

Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui. Lomba Kompetensi Peserta Didik Paket C Vokasi Tahun 2017

DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DEPARTEMEN AGAMA NOMOR : DJ.I/452/2008 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL MADRASAH ALIYAH KEAGAMAAN (MAK)

PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR : 0031/P/BSNP/III/2015 TANGGAL 13 MARET 2015

PANDUAN OLIMPIADE EKONOMI TINGKAT SMA/MA SE-JAWA DAN BALI TAHUN 2017 UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

PEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN 2010/2011

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DINAS PENDIDIKAN JL. Gentengkali 33 Surabaya, /Fax.(031) ,

MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PANDUAN LOMBA KARYA JURNALISTIK SISWA (LKJS) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2014

PETUNJUK TEKNIS OLIMPIADE SAINS NASIONAL SEKOLAH DASAR TAHUN 2017

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 575 TAHUN 2018 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN KOMPETISI SAINS MADRASAH TAHUN 2018

Petunjuk Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Masyarakat Melalui Lomba Kompetensi Peserta Didik Paket C Vokasi

SURAT KEPUTUSAN KEPALA SMP NEGERI 3 MRANGGEN NOMOR : 870 / 083 / 2015 TENTANG

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN DEMAK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM,

OLIMPIADE MATEMATIKA DAN IPA SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN SEKOLAH SMP 1 WONOKERTO

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2015/2016

DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2016 TINGKAT PROVINSI

Lampiran I Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor : DJ.I/02/2012

PETUNJUK TEKNIS UJIAN DINAS PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DAN FASILITASI UJIAN DINAS PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH TAHUN 2016

KEPUTUSAN KEPALA UPTD SMA NEGERI 1 PARE Nomor : 420 /219/ / 2012

PANDUAN OLIMPIADE GEOGRAFI TINGKAT SMA/MA SE-JAWA DAN BALI TAHUN 2017 UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

Nomor : 33 /B3.1/KM/ Januari 2016 Lampiran : 2 (dua) lampiran Perihal : Penyelenggaraan ON MIPA-PT Tahun 2016

PETUNJUK TEKNIS KERJASAMA PENYELENGGARAAN APRESIASI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL DI PROVINSI TAHUN 2015

PEDOMAN OLIMPIADE PENELITIAN SISWA INDONESIA (OPSI) TAHUN 2013

PEDOMAN OLIMPIADE PENELITIAN SISWA INDONESIA (OPSI) TAHUN 2010

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA BOGOR

PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH PADA SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH DAN SEKOLAH LUAR BIASA KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DINAS PENDIDIKAN JL. Gentengkali 33 Surabaya, /Fax.(031) ,

Kata Pengantar. Jakarta, Januari Tim Penyusun

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL PENDIDIKAN KESETARAAN

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS)

SMA NEGERI 2 MAJALENGKA

PETUNJUK TEKNIS LOMBA TATA KELOLA BOS TINGKAT SMP

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2011 Kepala Pusdiklat BPS. J. Bambang Kristianto,MA,M.Sc. Pedoman Diklat Jarak Jauh Statistik Dasar Tahun

alam proses pembelajaran, penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi

MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PANDUAN LOMBA KARYA JURNALISTIK SISWA (LKJS) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2015

DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SOSIALISASI UJIAN NASIONAL. SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 2013/2014

LEMBAGA OLIMPIADE PENDIDIKAN INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

K E P U T U S A N KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN KENDAL NOMOR 420/5998/DISDIKBUD/2017 T E N T A N G

03/02/2010. Mari kita renungkan bersama sama!!!

BAHAN PRESS RELEASE PERSIAPAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PEDOMAN TEKNIS UNTUK KOMISI PEMILIHAN UMUM

KEMENTERIAN AGAMA KANTOR WILAYAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Jl. Sukonandi No.8 Telp. (0274) , FAX (0274) Yogyakarta Kode Pos 55284

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG UJIAN NASIONAL PENDIDIKAN KESETARAAN TAHUN 2008

PETUNJUK PELAKSANAAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL [OSN] SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2018

OLIMPIADE ONLINE NASIONAL 2016 PIALA HASRI AINUN HABIBIE

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BUKU PANDUAN PESERTA UJI KOMPETENSI MANAJEMEN RISIKO

PANDUAN. OLIMPIADE IPS TERPADU TINGKAT SMP/Mts SE-JAWA DAN BALI TAHUN 2017 UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui. Lomba Keberaksaraan Warga Belajar Pendidikan Keaksaraan Tahun 2017

PERATURAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

BUKU PETUNJUK PELAKSANAAN. SBMPTN TAHUN 2018 (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri)

BUKU PEDOMAN. Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI 2018) Tingkat SMA/SMK/MA se Madura

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum wr. Wb Salam Sejahtera

TANYA-JAWAB PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL

Oleh: Wipsar Sunu Brams Dwandaru NIP

PEDOMAN PENERIMA TANDA KEHORMATAN SATYALENCANA PENDIDIKAN BAGI KEPALA SEKOLAH TAHUN 2016

IMPLIKASI UU DAN PP THD PENGEMBANGAN KURIKULUM PUSAT KURIKULUM - BALITBANG DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL. Puskur Balitbang 1

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM,

hari kalender sebelum Ujian Sertifikasi Keahlian Tingkat Pertama/Dasar.

2 perpajakan yang terkait dengan Bea Meterai telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai; e. bahwa ketentuan mengenai tin

2015, No c. bahwa Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 24 Tahun 2013 tentang Pedoman Penjatuhan Hukuman Disiplin dan Penindakan

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN REKTOR TENTANG PEDOMAN UMUM DAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN. Pedoman Akademik 1

UJIAN AKHIR SEMESTER

BAB I PENDAHULUAN. Baru-baru ini, banyak sekolah pada tingkat menengah atas di Indonesia

KATA PENGANTAR. Surabaya, Februari 2017 KEPALA DINAS. Dr. IKHSAN,S.Psi, MM Pembina Utama Muda NIP

PANDUAN PELAKSANAAN SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (SIPENMARU) DIKNAKES POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA TAHUN AKADEMIK 2014/2015

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 12 TAHUN 2012 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 239/PMK.03/2014 TENTANG

Transkripsi:

PANDUAN PELAKSANAAN SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA DAN PROVINSI TAHUN 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN SMA TAHUN 2013

KATA PENGANTAR Salah satu program Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas (SMA), Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2013 adalah melaksanakan Olimpiade Sains Nasional (OSN) yang terdiri dari 9 (Sembilan) bidang keilmuan yaitu: bidang Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Komputer, Astronomi, Ekonomi, Kebumian, dan Geografi. Tujuan dilaksanakan OSN ini adalah untuk memfasilitasi dan memotivasi siswa yang mempunyai bakat di bidang sains, sehingga para siswa dapat meningkatkan kemampuan mereka sesuai dengan bidang ilmu yang dimilikinya. Kegiatan ini juga sekaligus dapat membentuk sikap/karakter siswa yang jujur, disiplin, sportif, kreatif, serta menjalin persahabatan dan sharing pengalaman antar sesama siswa dan pada akhirnya dapat meningkatkan mutu pendidikan. Pedoman ini merupakan panduan pelaksanaan Olimpiade Sains tingkat Kabupaten/Kota dan Provinsi yang diharapkan dapat membantu dan mempermudah panitia seleksi di tingkat Kabupaten/ Kota agar penyelenggaraan seleksi dapat berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku. i

Semoga program ini mendapat dukungan dari semua lapisan masyarakat dan instansi terkait, baik yang ada di daerah maupun di tingkat pusat. Kritik yang membangun dan saran kami harapkan untuk kesempurnaan dalam memajukan pendidikan dalam bidang sains di Indonesia. Jakarta, Januari 2013 Direktur Pembinaan SMA, Harris Iskandar, Ph.D NIP. 196204291986011001 ii

DAFTAR ISI Kata Pengantar... Daftar Isi... i iii BAB I : PENDAHULUAN 1 A. B. C. D. E. F. G. H. Latar Belakang... Tujuan... Hasil yang diharapkan... Mata Pelajaran yang dilombakan... Waktu dan Tempat... Seleksi Tingkat Nasional... Tempat Pelaksanaan Tingkat Internasional Tahun 2014... Biaya Penyelenggaraan... 1 1 2 2 3 3 3 4 BAB II : MEKANISME SELEKSI PESERTA OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA DAN PROVINSI A. B. C. D. Kriteria Peserta Seleksi... Tahapan Seleksi... Tanggungjawab Pembiayaan... Tim Koreksi... 5 8 10 11 BAB III : TATA TERTIB PESERTA, PETUNJUK BAGI PENGAWAS DAN PANITIA SELEKSI KABUPATEN/KOTA A. Tata Tertib Peserta... 12 iii

B. Petunjuk Bagi Pengawas... 14 C. Petunjuk Bagi Panitia Seleksi Kabupaten/Kota... 17 BAB IV PENUTUP... 18 Lampiran-lampiran Lampiran 1. Format Daftar Hadir Lampiran 2. Format Biodata Peserta iv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah melakukan berbagai kegiatan dalam rangka pengembangan bakat dan minat siswa SMA/MA dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Kegiatan tersebut dilakukan dalam berbagai lomba baik nasional maupun internasional. Upaya kegiatan lomba ini diharapkan dapat meningkatkan mutu siswa dalam menguasai ilmu-ilmu dasar, penguasaan bahasa asing serta membina sikap perilaku, dan budi pekerti yang baik. Berdasarkan hasil-hasil yang telah diperoleh peserta Indonesia dalam mengikuti olimpiade internasional serta tingkat kesukaran soal yang dilombakan dalam olimpiade tersebut, perlu dilakukan penjaringan siswa unggul dan berbakat, pembinaan yang lebih intensif, khususnya siswa SMP/MTs, SMA/MA mulai dari tingkat sekolah, kabupaten/kota, provinsi hingga nasional. B. Tujuan Untuk menjaring siswa yang mempunyai kompetensi/kemampuan dalam bidangnya masing-masing, yaitu bidang matematika, fisika, kimia, biologi, komputer, astronomi, kebumian, ekonomi, dan geografi. 1

Dapat menghasilkan calon yang bisa diandalkan dan diharapkan pemenang kabupaten/kota dapat mewakili daerahnya pada seleksi tingkat provinsi sampai ke tingkat nasional. C. Hasil yang diharapkan 1. 2. 3. Terjaringnya peserta Olimpiade bidang Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Komputer, Astronomi, Kebumian, Ekonomi, dan Geografi. Terpilihnya pemenang Olimpiade tingkat Kabupaten/Kota Terpilihnya pemenang Olimpiade Tingkat Provinsi untuk dikirimkan ke tingkat nasional. D. Mata Pelajaran yang dilombakan Mata Pelajaran yang dilombakan pada seleksi olimpiade sains tingkat kabupaten/kota dan provinsi, yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Matematika Fisika Kimia Biologi Informatika/Komputer Astronomi Ekonomi Kebumian Geografi 2

E. Waktu dan Tempat No Tahap Seleksi Peserta Tempat Penyelenggaraan Waktu 1. Tingkat Sekolah Sekolah Masing-masing Menyesuaikan 2. Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota Masingmasing (Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota) 3. Provinsi Provinsi Masing-masing (Dinas Pendidikan Provinsi). Lokasi ditentukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi. Tanggal 2 s.d. 4 April 2013 Tanggal 3 s.d. 4 Juni 2013 F. Seleksi Tingkat Nasional Pelaksanaan seleksi Olimpiade Sains Tingkat Nasional berlangsung mulai tanggal 2 s.d. 8 September 2013 di Bandung, Jawa Barat. G. Tempat Pelaksanaan Tingkat Internasional Tahun 2014 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. IMO : Cape Town, Afrika Selatan IPhO : Slovenia IChO : Vietnam IBO : Bali, indonesia IOAA : Romania IOI : Taipei, Taiwan IESO : Vermont, Amerika Serikat IAO : (Belum ditentukan) IGeO : Polandia 3

H. Biaya Penyelenggaraan Biaya pelaksanaan seleksi olimpiade sains tingkat kabupaten/kota dan tingkat provinsi dibiayai dari dana APBD, sponsor, atau dana lain yang tidak mengikat. 4

BAB II MEKANISME SELEKSI PESERTA OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA DAN PROVINSI A. Kriteria Peserta Seleksi 1. Kriteria Umum Berkewarganegaraan Indonesia Setiap siswa hanya dapat mengikuti salah satu bidang lomba dan diusulkan oleh Kepala Sekolah berdasarkan hasil seleksi tingkat sekolah Berminat terhadap bidang lomba yang dipilih. Belum pernah meraih medali emas OSN tingkat SMA Bersedia mengikuti Pembinaan pasca OSN 2. Kriteria Khusus a) Matematika Siswa SMP/MTs kelas IX, SMA/MA kelas X dan XI Memiliki nilai Matematika tidak kurang dari 7.5 (skala 10) Belum pernah mengikuti pembinaan nasional tahap ke-3 b) Fisika Siswa SMP/MTs kelas IX, SMA/MA kelas X dan XI Memiliki nilai Fisika tidak kurang dari 7.5 (skala 10) Belum pernah mengikuti pembinaan nasional tahap ke-2 5

c) Kimia Siswa SMP/MTs kelas IX, SMA/MA kelas X dan XI Memiliki nilai Kimia tidak kurang dari 7.5 (skala 10) Tidak Buta Warna dibuktikan dengan surat keterangan d) Biologi bebas buta warna dari dokter. Siswa SMP/MTs kelas IX, SMA/MA kelas X dan XI Memiliki nilai Biologi tidak kurang dari 7.5 (skala 10) Tidak Buta Warna e) Informatika/Komputer Siswa SMP/MTs kelas IX, SMA/MA kelas X dan XI Memiliki nilai matematika tidak kurang dari 7,0 (skala 10) Mampu mengoperasikan perangkat komputer f) Ekonomi Siswa SMA/MA kelas X dan XI Memiliki nilai Ekonomi, Akuntansi, dan Bahasa Inggris tidak kurang dari 8,0 (skala 10) Mampu mengoperasikan perangkat komputer g) Kebumian Siswa SMP/MTs kelas IX, SMA/MA kelas X dan XI Memiliki nilai Fisika, Kimia, Matematika, Geografi masing- masing tidak kurang dari 7,0 (skala 10) Tidak Buta Warna 6

Belum pernah mengikuti pembinaan nasional tahap ke-2 Mampu melakukan kegiatan praktek di lapangan h) Astronomi Siswa SMP/MTs kelas IX dan siswa SMA/MA kelas X dan XI Memiliki nilai Fisika, Matematika, Bahasa Inggris masing-masing tidak kurang dari 7,5 (skala 10) Belum pernah mengikuti pembinaan nasional tahap ke-2 Mampu melakukan kegiatan praktek di lapangan di malam hari Mampu mengoperasikan perangkat komputer i) Geografi Siswa SMP/MTs kelas IX, SMA/MA kelas X dan XI Memiliki nilai Matematika, atau Geografi dan Bahasa Inggris masing-masing tidak kurang dari 8,0 (skala 10) Tidak Buta Warna Mampu melakukan kegiatan praktek di lapangan Keterangan : 1. Pelaksanaan Seleksi pada Tingkat Daerah : Mengacu pada Kalender Pendidikan Mengikuti Standar Prosedur Operasional secara ketat 2. Kriteria peserta seleksi tingkat Kabupaten/Kota adalah peserta yang telah lulus seleksi tingkat sekolah. 7

3. 4. Kriteria Peserta Seleksi Tingkat Provinsi adalah peserta yang sudah lulus seleksi tingkat Kabupaten/Kota dan ditetapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Pendidikan Provinsi. Kriteria Peserta Seleksi Tingkat Nasional adalah peserta yang sudah lulus seleksi tingkat Provinsi dan ditetapkan Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Atas. B. Tahapan Seleksi Masing-masing daerah melakukan seleksi peserta Olimpiade Sains secara berjenjang untuk tingkat SMA/MA, dengan urutan sebagai berikut : 1) Seleksi Peserta Olimpiade Sains Tingkat Sekolah Sekolah mencari/ menyeleksi/menunjuk (berdasarkan kriteria yang berlaku) dan mengajukan peserta seleksi Olimpiade Sains pada masing-masing lomba untuk diseleksi peserta Olimpiade Sains tingkat Kabupaten/Kota. Penanggungjawab seleksi tingkat sekolah adalah Kepala Sekolah. 2) Seleksi Peserta Olimpiade Sains Tingkat Kabupaten/Kota (OSK) Siswa peserta OSK maksimum kelas XI Setiap sekolah boleh mengirimkan siswa terbaik hasil seleksi sekolah (OSS atau sejenisnya) untuk seleksi OSK. Jumlah maksimal peserta per bidang per sekolah disesuaikan dengan kemampuan masing-masing Kabupaten/Kota. Hal ini untuk mendorong minat kompetisi siswa, mendorong dilakukannya seleksi dan terjaminnya proses pencarian siswa berbakat. 8

Data peserta dan hasilnya dilaporkan dan diumumkan ke publik untuk menjaga akuntabilitas. Soal disusun oleh Tim Pembina Pusat Koreksi dilakukan oleh Tim Koreksi yang melibatkan MGMP dan ditetapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kab./Kota, dibawah supervisi oleh Dinas Pendidikan Provinsi. 3) Seleksi Peserta Olimpiade Sains Nasional Tingkat Provinsi (OSP) Setiap Kabupaten/Kota mengirimkan maksimal 3 siswa hasil seleksi OSK per bidang di wilayahnya. Jumlah maksimal peserta tiap sekolah yang dikirimkan ke seleksi OSP adalah 3 siswa per bidang. Penyusunan soal dan koreksi hasil jawaban peserta menjadi tanggungjawab pembina pusat dan Direktorat Pembinaan SMA. Data peserta beserta hasilnya dilaporkan dan diumumkan ke publik untuk menjaga akuntabilitas. Catatan : 1. 2. Pelaksanaan Seleksi Peserta Olimpiade Sains tingkat Kabupaten/Kota dilakukan dalam waktu yang bersamaan. Pelaksanaan Seleksi Peserta Olimpiade Sains tingkat Provinsi dilakukan dalam waktu yang bersamaan. 9

Secara Tabulatif, seleksi peserta Olimpiade Sains adalah sebagai berikut : Tingkat Seleksi Input/Peserta Keluaran Penanggung jawab Sekolah Siswa setempat Tiga orang wakil per bidang lomba Penanggung jawab: Kepala Sekolah Kab./Kota Hasil seleksi Tiga orang terbaik Penanggung tingkat Sekolah per bidang lomba jawab: Kepala Dinas Pendidikan Kab./Kota Provinsi Hasil seleksi Tiga orang terbaik Penanggung tingkat Kab/ per bidang lomba jawab: Kota Kepala Dinas Pendidikan Provinsi C. Tanggungjawab Pembiayaan 1. Seleksi Tingkat Sekolah Sumber dana : Komite, Sponsor, dan Dana Lain yang tidak mengikat 2. Seleksi Tingkat Kab./Kota Sumber dana : APBD Kab./Kota, Sponsor, dan Dana Lain yang tidak mengikat 10

3. Seleksi Tingkat Provinsi Sumber dana : APBD Provinsi, Sponsor, dan Dana Lain yang tidak mengikat D. Tim Koreksi Tim Juri/Koreksi Olimpiade Sains tingkat Kabupaten/kota ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dengan kriteria sebagai berikut: 1. 2. 3. Memiliki latar belakang pendidikan, keahlian dan kemampuan sesuai dengan bidangnya. Memiliki sikap jujur, bertanggungjawab, disiplin, tekun, teliti dan bisa menjaga kerahasiaan. Terdiri dari unsur perguruan tinggi, guru/instruktur atau tenaga ahli di bidang yang terkait. Sedangkan untuk tingkat provinsi, lembar jawaban akan dikoreksi di pusat dalam hal ini Direktorat Pembinaan SMA, Tim Pembina Olimpiade Pusat. 11

BAB III TATA TERTIB PESERTA, PETUNJUK BAGI PENGAWAS DAN PANITIA SELEKSI KABUPATEN/KOTA DAN PROVINSI A. Tata Tertib Peserta. Tata tertib seleksi olimpiade sains tingkat kabupaten/kota: 1. Peserta dimohon hadir 30 menit sebelum pelaksanaan tes dimulai. 2. Peserta menempati tempat duduk yang telah disediakan sesuai dengan nomor peserta masing-masing. Usahakan duduk dengan jarak minimum 0.5 meter satu sama lain. 3. Bagi peserta yang terlambat masuk dapat mengikuti tes setelah mendapat izin dari panitia/pengawas dengan tidak ada tambahan waktu (sesuai dengan jadwal yang berlaku), agar peserta lain yang tidak terlambat tidak dirugikan. 4. Peserta diminta membawa alat-alat tulis yang diperlukan dan tidak diperkenankan untuk saling meminjam diantara peserta. 5. Peserta tidak diperkenankan menggunakan buku catatan, kalkulator (kecuali mata pelajaran tertentu), kamus, susunan berkala atau alat bantu lainnya. 6. Peserta mengisi dan menandatangani daftar hadir yang telah disediakan. 7. Peserta selesai menuliskan isian pada lembar jawaban, pengawas membagikan lembar soal. Peserta diminta untuk menulis nomor buku tes (jika ada) yang didapat pada lembar jawaban. 12

8. Setiap peserta akan menerima satu set soal, lembar jawaban, dan kertas buram. 9. Peserta tidak boleh mengerjakan soal sebelum ada perintah dari pengawas. Semua peserta memulai dan mengakhiri tes bersama-sama. 10. Sebelum mendapat perintah untuk mengerjakan soal, peserta memeriksa kelengkapan halaman lembar soal, mulai dari halaman pertama sampai terakhir dan mengerjakan tes sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. 11. Seluruh peserta diminta berdoa menurut kepercayaan masingmasing sebelum mengerjakan soal. 12. Jika ada hal-hal yang tidak/kurang jelas, peserta dapat bertanya pada pengawas dengan mengangkat tangan. 13. Peserta tidak diperkenankan untuk berjalan memberikan hasil jawaban dan soalnya ke pengawas. Akan tetapi, pengawas mengambil lembar soal dan lembar jawaban siswa dari setiap meja peserta. 14. Peserta tidak diperkenankan menyampaikan pertanyaan yang mengarah pada jawaban butir soal. 15. Peserta harus bekerja sendiri, tidak boleh bekerjasama/ berdiskusi atau melakukan kecurangan atau hal-hal lain yang dapat mencurigakan atau diduga melakukan kerjasama. 16. Bagi peserta yang melakukan kecurangan akan mendapat sangsi yang berakibat mendapat nilai 0 (nol). Untuk ini pengawas akan mencatat setiap peserta yang melakukan kecurangan. 13

17. Selama tes berlangsung, diupayakan agar peserta tidak meninggalkan ruangan sampai batas akhr waktu tes. Oleh karena itu, sebelum tes berlangsung, pengawas memberitahukan bila ada peserta yang hendak ke toilet sebaiknya sebelum tes berlangsung. Jika terpaksa, selama tes berlangsung ada peserta uang hendak ke toilet harus seizin pengawas (cek pula berapa lama ia pergi ke toilet, jangan sampai terlalu lama/ mencurigakan). 18. Peserta harus menulis jawaban tes dengan jelas. Peserta tidak boleh mencoret-coret lembar soal. Jika hendak membuat coretan, dapat menggunakan kertas buram yang disediakan. 19. Selama di dalam ruangan tes, tidak dibenarkan berbicara atau hal-hal lain yang dapat mengganggu konsentrasi peserta lain. 20. Karena tes dimulai serentak, maka berakhirnya tes juga harus serentak. Bagi peserta yang telah selesai mengerjakan soal, dimohon untuk meneliti kembali jawaban yang telah dibuat, tetapi tidak didiskusikan dengan peserta lain. Agar tertib, peserta yang sudah selesai sebelum waktunya, sebaiknya tidak diperkenankan untuk meninggalkan ruangan. 21. Peserta tidak diperkenankan untuk berjalan memberikan hasil jawaban dan soalnya ke pengawas. Namun, pengawas yang akan mengambil lembar soal dan lembar jawaban siswa dari setiap meja peserta. B. Petunjuk Bagi Pengawas 1. Pengawas memperkenalkan diri dahulu sebelum tes dimulai. 2. Pengawas memberitahu tes yang akan dikerjakan oleh peserta. 14

3. Pengawas membacakan petunjuk mengerjakan soal seperti tercantum di dalam lembar soal. 4. Pengawas meminta seluruh peserta untuk berdoa sebelum mengerjakan soal. 5. Jadwal Pelaksanaan Tes a. Pengisian daftar hadir dan pengaturan tempat duduk pukul: 7.30 8.00 (atau disesuaikan dengan kondisi daerah setempat) b. Pengarahan pejabat setempat pukul: 8.00 8.30 c. Penjelasan tes oleh pengawas pukul: 8.30 8.45 d. Pelaksanaan Tes Tahap I (tergantung pada jenis tes) e. Istirahat shalat/makan siang pukul: 12.30 13.15 f. Pelaksanaan Tes Tahap II (tergantung pada jenis tes) 6. Pengawas membagikan lembar jawaban terlebih dahulu dan peserta diminta mengisi nama, nomor peserta, asal sekolah, tanggal pelaksanaan tes, dan sebagainya. Selain itu pengawas juga membagikan kertas buram untuk digunakan peserta dalam menghitung/memecahkan soal. 7. Pengawas menanyakan kepada peserta apabila ada peserta yang tidak membawa alat tulis yang diperlukan. Selanjutnya pengawas meminjamkan alat tulis tersebut kepada peserta yang tidak membawanya. 8. Setelah seluruh peserta selesai menuliskan isian pada lembar jawaban, pengawas membagikan lembar soal. Peserta diminta untuk menulis nomor buku tes (jika ada) yang didapat pada lembar jawaban. 15

9. Setiap peserta akan menerima satu set soal dan lembar jawaban. Untuk ini pengawas harus menghitung jumlah lembar soal dan lembar jawaban dengan tepat. 10. Lembar soal dan lembar jawaban yang berlebih/cadangan tetap berada dalam amplop atau disimpan oleh pengawas, dan tidak diperkenankan untuk didiskusikan dengan pengawas lan atau peserta. 11. Semua peserta diminta untuk tidak mengerjakan soal sebelum ada perintah dari pengawas. Semua peserta memulai dan mengakhiri tes bersama-sama. 12. Sebelum mendapat perintah untuk mengerjakan soal, peserta diminta untuk memeriksa kelengkapan halaman lembar soal, mulai dari halaman pertama sampai terakhir dan mengerjakan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. 13. Pengawas akan mencatat setiap peserta yang melakukan kecurangan. Pengawas melaporkan kepada panitia tentang peserta tersebut. 14. Selama di dalam ruangan tes, tidak dibenarkan merokok atau berbicara atau hal-hal lain yang dapat mengganggu konsentrasi peserta. 15. Selama tes berlangsung, pengawas meletakkan snack di atas meja peserta, dan peserta boleh makan snack dan minum yang disediakan, namun tidak boleh sampai bersuara atau mengganggu peserta. 16. Petugas diminta untuk mengingatkan sisa waktu yang tersedia, misal masih 15 menit lagi atau 5 menit lagi. Pengawas mengingatkan agar tidak ada lagi peserta yang mengerjakan soal setelah waktu habis. 16

17. Peserta tidak diperkenankan untuk berjalan memberikan hasil jawaban dan soalnya ke pengawas. Akan tetapi, pengawas mengambil lembar soal dan lembar jawaban siswa dari setiap meja peserta. 18. Pengawas menghitung kembali lembar soal dan lembar jawaban. Kemudian mengurutkan masing-masing lembar soal dan lembar jawaban sesuai dengan nomor peserta pada Daftar Hadir. Pastikan tidak ada yang tertinggal. C. Petunjuk Bagi Panitia Seleksi Kabupaten/Kota 1. 2. 3. Pelaksanaan Seleksi Olimpiade Sains tingkat kabupaten/kota tanggal 2 s.d. 4 April 2013 Pelaksanaan koreksi, tanggal 8 s.d. 10 April 2013 oleh kabupaten/kota. Pengiriman daftar pemenang dilengkapi biodata peserta dan berita acara pemenang serta laporan pelaksanaan seleksi kab/ kota ke provinsi paling lambat minggu ketiga bulan April 2013. 17

BAB IV PENUTUP Keberhasilan penyelenggaraan seleksi olimpiade tingkat kabupaten/ kota tahun 2013 ditentukan oleh semua unsur yang berkepentingan dalam melaksanakan kegiatan seleksi secara tertib, teratur, penuh disiplin dan rasa tanggungjawab yang tinggi. Dengan memahami panduan ini diharapkan panitia dan semua pihak yang terkait dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sehingga mencapai hasil secara optimal. Menyadari masih banyak kekurangan dalam panduan ini, kritik dan saran kami harapkan sebagai bahan masukan bagi penyelenggaraan seleksi di tahun-tahun mendatang. Semoga panduan ini dapat dijadikan acuan sehingga kegiatan seleksi ini dapat terlaksana dengan baik, efektif dan efisien. 18

LAMPIRAN-LAMPIRAN 19

Lampiran 1 (Logo Kab/Kota) DAFTAR HADIR Agenda : Seleksi Olimpiade Sains Tingkat Kabupaten/Kota Tempat : Hari/Tanggal Pukul : : Bidang :... NO. PROVINSI NAMA ASAL SEKOLAH KLS TANDA TANGAN 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 8 8 9 9 10 10 11 11 12 12 13 13 14 14 15 15 16 16 17 17 18 18 19 19 20 20 dst 20

Lampiran 2 LOGO KAB/KOTA BIODATA PESERTA SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA BIDANG : Diisi dengan huruf KAPITAL 1. Nama Lengkap : 2. Tempat/Tanggal Lahir :.. Jenis Kelamin: L / P *) 3. Agama : 4. Asal Sekolah : Kelas :. 5. Alamat Sekolah : Jalan. Kab/Kota :.. Provinsi : 6. Email Sekolah : 7. Nomor Telepon Sekolah : 8. Nomor Faksimili Sekolah : 9. Alamat Rumah : Jalan. Kab/Kota :.. Provinsi : 10. Nomor Telepon Rumah : 11. Nomor Ponsel Siswa : 12. E-mail Siswa :. 2012 Peserta, ( ) *) Coret yang tidak perlu 21

22