BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ghina Afini Capriditi,2013

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gustini Yulianti, 2013

PENERAPAN TEKNIK PELATIHAN AKTING STANISLAVSKI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA INDAH PUISI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

2016 HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR

maupun kemampuan mengadaptasi gagasan baru dengan gagasan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

2016 PERAN BIMBINGAN KARIR, MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA DAN PENGALAMAN PRAKERIN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, budaya serta nilai-nilai yang positif yang ada dari satu generasi ke

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lidia Susantii, 2015 Optimalisasi partisipasi orang tua dalam pengelolaaan program di PAUD EAGLE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman selalu memunculkan tantangan-tantangan baru,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan amanah dari Allah SWT, Setiap orang tua menginginkan anakanaknya

BAB I PENDAHULUAN. dalam pendidikan. Akibat pengaruh itu pendidikan semakin mengalami. telah menunjukkan perkembangan yang sangat pesat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar mengajar. Kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya harus memiliki pendidikan yang baik. Sebagaimana tujuan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Suatu bangsa bisa dikatakan telah maju apabila seluruh warga negaranya

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1.

BAB I PENDAHULUAN. Panti Sosial Bina Remaja sebagai salah satu Panti Sosial dari Unit Pelaksana

BAB I PENDAHULUAN. berilmu sebagaimana termaktub dalam Undang-undang RI No. 20 Tahun tentang Sistem pendidikan Nasional pada BAB 11 pasal 3 yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab I ini, akan memaparkan beberapa sub judul yang akan digunakan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimiliki demi kemajuan suatu bangsa. Salah

BAB I PENDAHULUAN. di mana-mana baik dilingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat.

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan dan kelangsungan hidup Bangsa dan Negara di segala bidang. dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

saaaaaaaa1 BAB I PENDAHULUAN

2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

I. PENDAHULUAN. menghadapi kehidupan nyata sehari-hari di lingkungan keluarga dan

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang sangat strategis dan substansial dalam upaya

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

2015 MENINGKATKAN MINAT BACA MASYARAKAT MELALUI PROGRAM PERPUSERU DALAM PENGELOLAAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT BERBASIS INFORMATION TECHNOLOGY

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi mempercepat modernisasi dalam segala bidang,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Demokrasi pada era globalisasi saat ini menjadi pilar-pilar bagi

2016 IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEDISIPLINAN SISWA DALAM MEMATUHI NORMA TATA TERTIB SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. tetap diatasi supaya tidak tertinggal oleh negara-negara lain. pemerintah telah merancang Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

2016 MOTIVASI KETERLIBATAN SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI SMA LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DWI KUSTIANTI A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Hasim Bisri, 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN KAJIAN KETERBACAAN DAN NILAI KARAKTER TEKS ARTIKEL HARIAN KOMPAS SERTA UPAYA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR MEMBACA KRITIS

BAB I PENDAHULUAN. mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan

BAB I PENDAHULUAN Penerapan Model Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team Dengan Keterampilan Bertanya Probing Question

2015 ANALISIS HASIL BELAJAR MERENCANAKAN MENU KESEMPATAN KHUSUS SEBAGAI KESIAPAN MENGOLAH MAKANAN UNTUK PESTA PERNIKAHAN PADA SISWA DI SMKN 3 CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera, dan bahagia menurut konsep

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Oleh : Fistika Sari A

SKRIPSI Umtuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Pendidikan Studi Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda bangsa. Kondisi ini sangat memprihatinkan sekaligus menjadi

PENGARUH KEMAMPUAN DASAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH SURUH TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada saat ini telah menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

berbahasa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

BAB I. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan. kebiasaan sekelompok orang yang yang di turunkan dari satu generasi ke generasi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah kunci perubahan karena mendidik adalah memberikan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk berupaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya. Pengetahuan ini dapat juga disebut sebagai pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beralihnya masyarakat kita dari masyarakat yang masih sederhana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan mendasar untuk kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. atur dalam Undang Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 1989 Bab III. memperoleh Pendidikan, kemudian pada pasal 6 berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka perlu dikembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamis dalam diri (inner drive) yang mendorong seseorang. arti tidak memerlukan rangsangan (stimulus) dari luar dirinya,

BAB I PENDAHULUAN. khususnya. Menurut Undang-undang Sisdiknas nomor 20 Tahun 2003 pasal 1:

BAB 1 PENDAHULUAN. menjalani hidup dan kehidupan, sebab pendidikan bertujuan untuk memberikan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Banyaknya permasalahan pendidikan yang terjadi di Indonesia. Salah satunya adalah permasalahan dalam peningkatan mutu pendidikan. Hal tersebut seharusnya menjadi perhatian lebih dalam meningkatkan mutu pendidikan bangsa Indonesia. Peningkatan mutu pendidikan bisa dimulai dari peningkatan kualitas dari sumber daya manusianya sendiri. Namun pada kenyataan di lapangan, masih banyak fenomena sosial yang dapat dilihat langsung, seperti banyaknya anak-anak berkeliaran di jalan dan dipekerjakan di bawah umur, tingginya angka putus sekolah, serta masih rendahnya budaya baca tulis. Dalam hal ini tidak terlepas dari pentingnya pembelajaran dalam kehidupan manusia itu sendiri. Peningkatan mutu pendidikan terkait dengan proses pembelajaran yang dilakukan. Proses pembelajaran tersebut merupakan sebuah interaksi antara pendidik dengan peserta didik maupun lingkungannya. Proses pembelajaran yang dilakukan tersebut harus dapat menunjang tujuan pembelajaran itu sendiri, yaitu berusaha untuk memecahkan permasalahan belajar. Keterampilan berbahasa merupakan salah satu indikasi maju tidaknya peradaban suatu bangsa. Semua bahasa di dunia mempunyai empat aspek yaitu membaca, menyimak, berbicara dan menulis. Namun pada kenyataannya, tingkat minat membaca dan menulis masyarakat Indonesia tergolong rendah jika dibandingkan dengan minat membaca dan menulis bangsa lain. Kegiatan membaca adalah hal yang sangat penting bagi kemajuan suatu bangsa. Kesuksesan sebuah bangsa dapat dilihat dari kondisi pendidikannya. Dalam dunia pendidikan tidak akan terlepas dari pentingnya membaca. Minat membaca berbanding lurus dengan tingkat kemajuan pendidikan suatu bangsa bangsa. Namun, yang disayangkan kegiatan menulis dan membaca belum menjadi kebutuhan bagi masyarakat Indonesia.

2 Rendahnya minat membaca dan menulis ini berimplikasi terhadap budaya baca tulis itu sendiri. Jumlah masyarakat Indonesia dalam kegiatan membaca mengalami kemerosotan setiap tahunnya. Hal tersebut dapat dilihat dari data yang diperoleh Badan Pusat statistik (BPS) dalam harian Galamedia Online, www.klikgalamedia.com diakses pada 22 April 2013 yang menunjukkan bahwa : Pada tahun 2006 tercatat penduduk dengan usia di atas 10 tahun yang membaca surat kabar 23,46%. Selanjutnya pada tahun 2009, penduduk yang membaca surat kabar 18,94%. Terakhir pada tahun 2012 menunjukkan, penduduk yang membaca surat kabar berjumlah 17,66%. Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa minat membaca dari setiap tahun malah semakin menurun. Hal tersebut tentu bisa berdampak terhadap budaya menulis masyarakat Indonesia. Bagaimana tidak, karena menulis berhubungan dengan membaca, sedangkan minat membaca masyarakat Indonesia pun masih tergolong rendah. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Abdul Khak selaku Kepala Balai Bahasa Bandung dalam situs kompas.com diakses pada 22 April 2013 yang mengemukakan, bahwa : Tradisi menulis di Indonesia jauh lebih rendah dibandingkan dengan tradisi membaca, terlebih di kalangan generasi muda. Rendahnya tradisi menulis, tersebut akibat rendahnya minat membaca Minat membaca saja sebenarnya masih rendah. Bayangkan, minat menulis justru berada di bawah minat membaca. Ini tentunya sangat mengkhawatirkan. Rendahnya minat membaca tentu akan berimplikasi terhadap rendahnya minat menulis. Menulis adalah keterampilan bahasa yang paling sulit dan komplek dibandingkan dengan ketiga komponen keterampilan bahasa lainnya. Kemampuan berbahasa khususnya menulis itu seharusnya bisa didapat pada saat anak-anak duduk di bangku sekolah. Menulis memiliki manfaat bagi perkembangan para peserta didik. Bila ditekuni dan dipraktekkan secara rutin, maka bisa membawa hal positif. Oleh sebab itu budaya menulis harus dilestarikan, salah satu caranya adalah dengan membiasakan untuk menulis. Dalam usaha meningkatkan budaya menulis, agar terciptanya peserta didik yang cerdas dan kreatif tidak bisa jika hanya didukung oleh pemerintah, peserta didik harus bisa untuk melatih diri menjadi lebih baik.

3 Peserta didik yang notabene usia remaja diharapkan dapat menjadi generasi yang cerdas dan kreatif. Pandangan masyarakat yang beranggapan bahwa proses pembelajaran hanya bisa didapat di sekolah-sekolah formal, sehingga beberapa dari mereka yang tidak dapat mengikuti pembelajaran di sekolah formal tidak dapat melakukan proses pembelajaran. Padahal secara umum proses pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu pembelajaran formal, informal dan non formal. Seiring dengan hal tersebut pemerintah pun berupaya semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pada dasarnya pendidikan secara umum memiliki tugas yang mulia, yaitu memberdayakan umat manusia sehingga mampu mengaktualisasikan dirinya secara penuh dalam kehidupan di dunia dan akhirat. Dilihat dari tujuan pembangunan nasional juga yaitu untuk membangun manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia dalam segala aspek kehidupan, baik bersifat material maupun bersifat spiritual. Salah satu upaya pemerintah dalam mengatasi masalah tersebut dengan menyelenggarakan pendidikan non formal. Diselenggarakannya pendidikan non formal tersebut diharapkan dapat menampung masyarakat, terutama anak-anak yang tidak dapat mengikuti pembelajaran formal sehingga dapat memfasilitasi mereka terutama dalam bidang pendidikan. Keberadaan pendidikan non formal pun semakin diperlihatkan. Hal tersebut dapat kita lihat dengan banyaknya program yang dicanangkan pemerintah melalui pendidikan non formal. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) merupakan salah satu satuan pendidikan non formal yang memiliki fungsi untuk memfasilitasi warga masyarakat. PKBM ini memiliki asas dari masyarakat untuk masyarakat. Tujuannya untuk menampung masyarakat yang memang ingin menempuh pendidikan melalui pendidikan non formal. Salah satu program yang dilaksanakan oleh sebuah PKBM yaitu Program Koran Anak. Fenomena sosial yang terjadi di masyarakat Indonesia yaitu masih rendah terhadap minat membaca dan menulis. Hal tersebutlah yang menjadi salah

4 satu alasan mengapa Program Koran Anak dilaksanakan. Penyelenggaraan program Koran Anak ini ditujukan untuk anak-anak yang memiliki kerawanan diperdagangkan dan eksploitasi. Selain itu, tujuan adanya program Koran Anak tersebut untuk menumbuhkan budaya menulis dikalangan generasi muda. Dalam hal ini Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) sebagai satuan pendidikan non formal sudah tersebar di beberapa daerah di Indonesia berupaya dapat melakukan tugas dan fungsinya dengan baik. Salah satunya adalah PKBM Syifaush Shudur yang berada di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Sebagai sebuah satuan pendidikan non formal, PKBM Syifaush Shudur ini mengadakan program Koran Anak yang telah dicanangkan pemerintah sebagai upaya menumbuhkan dan meningkatkan budaya baca tulis untuk anak-anak. Dalam pelaksanaannya, dalam program Koran Anak terdapat beberapa kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dilakukan untuk mencapai tujuan dari program Koran Anak itu sendiri. Sama halnya seperti lembaga pendidikan formal, lembaga pendidikan non formal pun memiliki kurikulum tersendiri, yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan yang ingin dicapai dari lembaga tersebut. Kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan kurikulum yang telah disusun. Kegiatan pembelajaran juga menyesuaikan dengan karakteristik dari peserta didik dan lingkungan sekitar, juga disesuaikan dengan kebutuhan dan minat, namun tetap memiliki tujuan utama, yaitu untuk meningkatkan mutu pendidikan. Dalam program Koran Anak terdapat beberapa kegiatan pembelajaran, salah satunya adalah kegiatan pembelajaran jurnalistik. Diberikannya pembelajaran jurnalistik ini melihat pentingnya komunikasi saat ini dan pentingnya keterampilan bahasa, khususnya kemampuan menulis. Jurnalistik dalam dunia pendidikan memiliki berbagai fungsi yang mendukung ketercapainya tujuan pembelajaran. Jurnalistik dapat digunakan sebagai pemacu kreatifitas peserta didik. Diterapkannya pembelajaran jurnalistik peserta didik dapat termotivasi untuk lebih giat berkreasi dan lebih mengasah kemampuan mereka. Salah satu kemampuan yang bisa ditingkatkan melalui pembelajaran jurnalistik yaitu,

5 kemampuan menulis. Menulis memang biasa dianggap sebagai hal yang tidak penting. Pemikiran akan hal tersebut harus diluruskan, karena pada dasarnya menulis merupakan bagian dasar dari sebuah pendidikan dan pembelajaran. Sehingga kemampuan dan keterampilan menulis harus ditanamkan sejak dini. Mengingat sebuah keberhasilan dari proses pembelajaran yaitu adanya beberapa komponen pembelajaran yang saling berkaitan dan mendukung satu sama lain. Salah satu komponen pembelajaran yang mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran adalah penerapan metode pembelajaran. Melihat pentingnya kegiatan pembelajaran jurnalistik tersebut, maka dalam pelaksanaannya diperlukan sebuah metode pembelajaran yang harus diterapkan sehingga dapat menarik minat peserta didik untuk belajar. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di PKBM Syifaush Shudur, diketahui bahwa metode yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran jurnalistik pada program Koran Anak ini adalah experiental learning. Metode experiential learning ini berarti belajar melalui pengalaman atau dengan kata lain pembelajaran dilakukan dengan berbasis pengalaman. Salah satu aspek dalam proses pembelajaran adalah adanya pengalaman, baik itu melalui pengalaman langsung maupun tidak langsung. Seperti pepatah yang mengatakan bahwa pengalaman adalah guru terbaik. Karena proses belajar adalah berpikir, berbuat dan dapat memperkaya pengalaman. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Bachri dan Zain (2006:10) mengenai belajar, bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku berkat pengalaman dan latihan. Karena pada dasarnya hakikat belajar adalah perubahan, maka dalam hal ini kegiatan pembelajaran dilakukan untuk menghasilkan perubahan perilaku peserta didik yang didasarkan pada sebuah pengalaman langsung. Hamalik (2010:212) menyatakan bahwa pembelajaran berdasarkan pengalaman memberi seperangkat atau serangkaian situasi belajar dalam bentuk keterlibatan pengalaman sesungguhnya yang dirancang oleh guru. Berdasarkan hal tersebut, maka dengan diterapkannya experiential learning ini peserta didik dapat belajar dengan mengalami sendiri dan mendapatkan pengalaman secara

6 konkret, sehingga dapat memotivasi peserta didik dan dapat meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan keterampilan. Karena pada dasarnya dengan belajar berdasarkan pengalaman dengan keterlibatan langsung peserta didik dalam aktivitas pembelajaran dapat membangun inisiatif dari dalam peserta didik. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala PKBM Syifaush Shudur, kemampuan peserta didik dalam menulis khususnya menulis artikel ringan menjadi salah satu tujuan dilaksanakannya pembelajaran jurnalistik. Penerapan experiential learning dalam pembelajaran jurnalistik dirancang dengan cara menciptakan suasana pembelajaran nyata, peserta didik terjun langsung ke lapangan untuk mendapatkan sebuah informasi atau berita sebagai bahan untuk tugas menulis artikel ringan serta terlibat langsung dalam pengelolaan dari Koran Anak itu sendiri. Dalam pelaksanaan pembelajaran jurnalistik melalui experiential learning ini, peserta didik diajarkan bagaimana cara menulis artikel yang baik, selain itu peserta didik berperan seperti jurnalis untuk mencari informasi yang akan mereka tuangkan dalam bentuk tulisan. Dengan demikian, peserta didik terlibat secara langsung dan memperoleh pengalaman nyata selama ia mengikuti kegiatan pembelajaran. Jika seseorang terlibat secara langsung dan aktif dalam proses belajar maka orang itu akan belajar jauh lebih baik. Hal ini dikarenakan dalam proses belajar tersebut pembelajar secara aktif berpikir tentang apa yang dipelajari dan kemudian bagaimana menerapkan apa yang telah dipelajari dalam situasi nyata. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan Edgar Dale (Dimyati dan Mudjiono, 2009:45) mengenai penggolongan pengalaman belajar yang dituangkan dalam kerucut pengalamannya, bahwa belajar yang paling baik adalah belajar melalui pengalaman langsung. Hal tersebut disebabkan karena seluruh indera peserta didik ikut mengalami proses belajar. Dilaksanakannya pembelajaran jurnalistik melalui experiential learning ini, PKBM Syifaush Shudur ini berusaha memberikan kontribusi untuk menciptakan generasi muda yang cerdas dan kreatif, sehingga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi peserta didik terutama dalam pemenuhan kompetensi peserta didik selama mengikuti pembelajaran jurnalistik, salah satunya adalah

7 kemampuan menulis artikel ringan. Di PKBM Syifaush Shudur ini kemampuan menulis yang harus dipelajari peserta didik, terutama dalam menulis artikel terdiri dari dua aspek, yakni aspek kebahasaan dan aspek dari penulisan artikel itu sendiri. Berdasarkan uraian permasalahan yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti ingin mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran jurnalistik melalui experiential learning dihubungkan dengan kemampuan menulis artikel pada program Koran anak di PKBM Syifaush Shudur. B. Identifikasi dan Perumusan Masalah Berdasarkan pada permasalahan yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti merumuskan masalah umum dalam penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan yang signifikan antara pelaksanaan pembelajaran jurnalistik melalui experiential learning dengan kemampuan menulis artikel pada program koran anak di PKBM Syifaush Shudur? Secara khusus, maka penelitian ini dibatasi pada sub masalah yang diidentifikasi sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran jurnalistik melalui experiential learning pada program koran anak di PKBM Syifaush Shudur? 2. Bagaimana gambaran kemampuan peserta didik menulis artikel dalam pembelajaran jurnalistik program koran anak di PKBM Syifaush Shudur? 3. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pelaksanaan pembelajaran jurnalistik melalui experiential learning dengan kemampuan peserta didik menulis artikel pada program koran anak di PKBM Syifaush Shudur? C. Tujuan Penelitian Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan pelaksanaan pembelajaran jurnalistik melalui experiential learning terhadap kemampuan menulis artikel peserta didik pada Program Koran Anak di PKBM Syifaush Shudur.

8 Sedangkan secara khusus, tujuan penelitian ini adalah untuk : 1. Memperoleh gambaran mengenai pelaksanaan pembelajaran jurnalistik melalui experiential learning pada program Koran Anak di PKBM Syifaush Shudur. 2. Memperoleh gambaran mengenai kemampuan peserta didik menulis artikel dalam pembelajaran jurnalistik pada program Koran Anak di PKBM Syifaush Shudur. 3. Mengetahui adanya hubungan yang positif dan signifikan antara pelaksanaan pembelajaran jurnalistik melalui experiential learning terhadap kemampuan peserta didik menulis artikel pada Program Koran Anak di PKBM Syifaush Shudur. D. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam dunia pendidikan, baik sebagai pengembang pendidikan, lembaga pendidikan non formal serta khususnya bagi lembaga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat dan peserta program yang terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran. 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat menggambarkan peranan metode pembelajaran yang dapat memberikan dampak positif dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran Jurnalistik melalui experiental learning. 2. Manfaat Praktis 1. Lembaga yang diteliti Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif kepada lembaga. Peneliti berharap agar hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan serta dapat dijadikan evaluasi yang dianggap positif untuk perbaikan proses kegiatan pembelajaran kedepannya, baik dari segi teori, metode, maupun media yang digunakan.

9 2. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran yang positif, terutama sebagai pengembang kurikulum dan pembelajaran. Penelitian ini juga termasuk ke dalam bagian teknologi pendidikan, yaitu pada implementasi kegiatan pembelajaran dan penggunaan metode pembelajaran yang efektif. 3. Peneliti Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan wawasan pengetahuan yang lebih luas dan dalam lagi serta menjawab rasa keingintahuan peneliti mengenai pelaksanaan pembelajaran jurnalistik melalui experiental learning dengan kemampuan menulis artikel pada program Koran Anak. E. Struktur Organisasi Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini terdiri dari lima bab sesuai dengan pedoman penulisan karya ilmiah (2012) yang telah ditentukan oleh UPI, yang diuraikan sebagai berikut : Bab I Pendahuluan. Dalam bab ini membahas mengenai latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi penulisan. Bab II Kajian Teori. Bab ini berisi landasan teoritik yang mendukung data penelitian. Dalam bab ini membahas mengenai konsep belajar dan pembelajaran, konsep experiential learning, konsep program koran anak, konsep menulis artikel, asumsi dan hipotesis. Bab III Metode Penelitian. Pada bab III ini dibahas mengenai metodologi dari penelitian yang dilakukan. Pada bab III ini terdiri dari lokasi, populasi dan sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik uji instrumen, teknik analisis data, dan prosedur atau langkah-langkah penelitian.

10 Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Pada bab IV ini terdiri dari deskripsi hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian Bab V Kesimpulan dan Saran. Dalam bab V ini terdapat dua hal pokok yaitu kesimpulan yang berisikan poin utama dari hasil penelitian dan juga saran atau rekomendasi.