EFEKTIFITAS PENINGKATAN SUHU TUBUH PADA PERAWATAN METODE KANGGURU DENGAN PERAWATAN INKUBATOR DI BLUD RS H. BOEJASIN PELAIHARI TANAH LAUT TAHUN 2013

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PERAWATAN BAYI LEKAT TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

VOLUME 1 NO. 2 (JULI DESEMBER 2016) P-ISSN: E-ISSN:

Jurnal Keperawatan dan Kesehatan, Volume VI, No.3 September 2015

BAB I PENDAHULUAN. dilahirkan di negara-negara sedang berkembang (Unicef-WHO, 2004). BBLR

PENGARUH PERAWATAN METODE KANGURU TERHADAP KENAIKAN BERAT BADAN PADA BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUANG PERINATOLOGI RSUD DR. RASIDIN PADANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V8.i3 ( )

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. saat lahir kurang dari gram. Salah satu perawatan BBLR yang

Pengaruh Perawatan Metode Kanguru terhadap Respons Fisiologis Bayi Prematur

BAB I PENDAHULUAN. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat badan lahir

Susi Widiawati Dosen STIKES Harapan Ibu Jambi ABSTRAKS

*Armi

BAB I PENDAHULUAN gram pada waktu lahir (Liewellyn dan Jones, 2001). Gejala klinisnya

BAB I PENDAHULUAN. Kelahiran bayi dengan Bayi Berat Lahir Rendah hingga saat ini masih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perawatan neonatus merupakan bagian dari perawatan bayi yang berumur

BAB I PENDAHULUAN. kematian neonatal yaitu sebesar 47,5%. 1 Penyebab kematian neonatal. matur 2,8%, dan kelainan konginetal sebesar 1,4%.

BAB II. Tinjauan Pustaka. manusia melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, melalui panca

PENGARUH PERAWATAN METODE KANGURUU DENGAN KESTABILAN TANDA VITAL PADA BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT AN NISA TANGERANG 2014

PENGARUH MANDI RENDAM PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP KEJADIAN HIPOTERMI DI RS DR. R SOEDJATI PURWODADI

PENGARUH PENERAPAN METODE KANGURU TERHADAP PENINGKATAN SUHU BAYI BARU LAHIR (Di BPS. Kasih Ibu Ny. Soenarlin Jatirogo Tuban)

GAMBARAN PENERAPAN METODE KANGURU DALAM PENCEGAHAN HIPOTERMI PADA BBLR DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN Oleh

PENGARUH PENERAPAN METODE KANGURU DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR RENDAH (BBLR) DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG ABSTRAK

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.18 No.1 Tahun 2018

Nora Fitri 1, Ruri Yuni Astari 2

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan

BAB I PENDAHULUAN. minggu atau berat badan lahir antara gram. Kejadiannya masih

BAB I PENDAHULUAN. berat badannya kurang atau sama dengan 2500 gr disebut low birth weight infant (berat

GAMBARAN PERAWATAN METODE KANGGURU PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI KELURAHAN LILIBA TAHUN Ni Luh Made Diah Putri A.

EFEKTIVITAS TERAPI MUSIK KLASIK MOZART DAN KANGURU METHOD

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI Ny. S DENGAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH ( BBLR ) DI BANGSAL KBRT RSUD Dr.MOEWARDI SURAKARTA

PENDAHULUAN BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari gram dan merupakan penyumbang tertinggi angka kematian perinatal dan

PERUBAHAN RESPON FISIOLOGIS BBLR SETELAH PERAWATAN METODE KANGURU DI KOTA PALEMBANG. Nurcahayati, Bina Melvia Girsang, Dian Wahyuni

PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI BBLR DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2013

DIVISI PERINATOLOGI Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU/RSUP H.Adam Malik Medan

SURAT PERNYATAAN KASEDIAAN MENJADI RESPONDEN. Maka saya mengharapkan kesediaan ibu menjadi responden dalam penelitian ini

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SOEDIRAN WONOGIRI SKRIPSI

HUBUNGAN PELAKSANAAN PERAWATAN METODE KANGURU (PMK) DENGAN KEJADIAN HIPOTERMI PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)

HUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEMATIAN NEONATAL DI RSUD. DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Nurse Study Program School of Allied Health Science of Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan December, 2016 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut (WHO, 2011). Angka kematian neonatal sejak lahir sampai usia

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kabupaten Bonebolango dengan batas-batas sebagai berikut:

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh FENNY NIM

SATUAN ACARA PENYULUHAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perhatian dan persepsi terhadap objek (Notoatmodjo, 2003)

PENGARUH PENGAJARAN METODE KANGURU TERHADAP PENGETAHUAN IBU BAYI BBLR

Peningkatan Keterampilan Mahasiswa untuk Memberikan Edukasi Mengenai Perawatan Metode Kanguru (PMK) Kontinu di Rumah

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan masa yang penting bagi perkembangan janin.

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN MAHASISWA TINGKAT III TENTANG HIPOTERMI PADA BAYI BARU LAHIR DI AKADEMI KEBIDANAN MEDISTRA LUBUK PAKAM TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan

Tingkat Motivasi Ibu Tentang Perawatan Metode Kanguru

Jurnal CARE, Vol.1, No. 3,

BAB I PENDAHULUAN. Masalah tumbuh kembang merupkan masalah yang masih perlu

PENGARUH PERAWATAN METODE KANGURU TERHADAP PERTUMBUHAN BAYI, PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM MERAWAT BBLR DI RSUD CIBABAT CIMAHI. Siti Dewi Rahmayanti

periode April-Juni tahun 2013 sebanyak 38 responden dengan teknik Total

PENINGKATAN SUHU BAYI PREMATUR MELALUI TERAPI SENTUHAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bayi baru lahir yang berat badan saat lahir kurang dari 2500 gram.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kelahiran prematur merupakan masalah kesehatan perinatal yang

BAB I PENDAHULUAN. menyusu dalam 1 jam pertama kelahirannya (Roesli, 2008). Peran Millenium

UJI EFEKTIVITAS LAMANYA INISIASI MENYUSUI DINI TERHADAP PENCEGAHAN HIPOTERMI DI PUSKESMAS KARANG TALIWANG TAHUN 2015

ASUHAN KEPERAWATAN KESEIMBANGAN SUHU TUBUH PADA BY NY TII DI RUANG PERISTI RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pengetahuan (Knowledge) seseorang (overt behavior) (Notoatmodjo : 2003 : 127).

BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Telaah Pustaka Usia ibu

PENGARUH PEMBERIAN LEAFLET DAN PENJELASAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU MENGENAI PELAKSANAAN METODE KANGURU PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH

BAB I PENDAHULUAN. Angka kematian bayi di negara ASEAN dan SEARO tahun 2009 berkisar 2

PENURUNAN KECEMASAN IBU DAN PERBAIKAN STATUS BANGUN-TIDUR BBLR MELALUI PERAWATAN METODE KANGURU

Vol 1, No 1, April 2017 ISSN PENGARUH TERAPI SENTUHAN TERHADAP SUHU TUBUH PADA BAYI PREMATUR

Heny Ekawati Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Muhammadiyah Lamongan

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD. PROF. DR. HI. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO TAHUN Tri Rahyani Turede NIM

BAB I PENDAHULUAN. Pijat telah digunakan untuk pengobatan dan menjadi bagian rutin

Andi Fatmawati Syamsu Politeknik Kesehatan Palu

EFEKTIFITAS PELATIHAN METODE KANGURU TERHADAPPENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN KADER KESEHATAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GANDUS PALEMBANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. feses secara terus menerus lebih dari tiga kali dalam satu hari dan memiliki

JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V9.i1 (11-19)

Judul: Resusitasi Bayi Baru Lahir (BBL) Sistem Lain - Lain Semester VI Penyusun: Departemen Ilmu Kesehatan Anak Tingkat Keterampilan: 4A

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014

PENGARUH PELAKSANAAN KANGAROO MOTHER CARE

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan masyarakat merupakan salah satu tujuan Rencana. Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJN-N) tahun yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah merupakan penelitian analitik observasional dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, penginderaan terjadi melalui

PENGARUH PERAWATAN METODE KANGURU TERHADAP PERUBAHAN BERAT BADAN BAYI LAHIR RENDAH

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan progam kesehatan. Pada saat ini AKI dan AKB di Indonesia

*) Mahasiswa PSIK STIKES Ngudi Waluyo Ungaran **) Dosen PSIK STIKES Ngudi Waluyo Ungaran ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Bayi Baru Lahir (BBL) atau neonatus adalah bayi umur 0-28 hari

BAB 1 PENDAHULUAN. tinggi. Menurut World Health Organization (WHO), data statistik. menyatakan bahwa Neonatal Mortality Rate Indonesia pada tahun 2010

TEKNIK PERAWATAN METODE KANGURU. Tim Penyusun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Nurse Study Program School of Allied Health Science of Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan Nophember, 2016 ABSTRACT

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap penyakit dan kondisi hidup yang tidak sehat. Oleh sebab itu,

GAMBARAN EVALUASI PENATALAKSANAAN PERAWATAN METODE KANGURU (PMK) PADA BBLR DI RSUD SLEMAN KARYA TULIS ILMIAH PERPUSTAKAAN

PERAWATAN METODE KANGGURU TERHADAP KECEMASAN IBU DAN STATUS BANGUN-TIDUR PADA BBLR DI RUMAH SAKIT DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) memiliki banyak risiko

TEKNIK PERAWATAN METODE KANGURU. Tim Penyusun

MUSIK BERMANFAAT UNTUK NADI BBLR SELAMA KANGAROO MOTHER CARE

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

HUBUNGAN ANTARA PIJAT BAYI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI UMUR 0-3 BULAN DI PONDOK BERSALIN DESA BALAK SIAGA CAWAS KLATEN TAHUN 2007

BAB 1 PENDAHULUAN. pemberian (ASI) masih jauh dari yang diharapkan. Menurut Survei Demografi

UKDW. % dan kelahiran 23% (asfiksia) (WHO, 2013). oleh lembaga kesehatan dunia yaitu WHO serta Centers for Disease

PERBEDAAN LAMA LEPAS TALI PUSAT PERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN KASA STERIL DIBANDINGKAN KASA ALKOHOL DI DESA BOWAN KECAMATAN DELANGGU SKRIPSI

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

Transkripsi:

EFEKTIFITAS PENINGKATAN SUHU TUBUH PADA PERAWATAN METODE KANGGURU DENGAN PERAWATAN INKUBATOR DI BLUD RS H. BOEJASIN PELAIHARI TANAH LAUT TAHUN 2013 Zakiah 1, Norhajati Bt. Zulbachri Noor 2, Erni Setiawati 3 Abstrak metode kanguru atau PMK merupakan salah satu perawatan yang efektif bagi bayi BBLR. PMK ini sangat efektif mengontrol suhu tubuh bayi, pemberian ASI dan terjalinnya hubungan batin yang kuat antara ibu dan bayi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas peningkatan suhu tubuh bpada perawatan metode kanguru dan perawatan inkubator di BLUD RS. H. Boejasin Pelaihari Tanah Laut tahun 2013. Penelitian ini menggunakan teknik Quasi experiment dengan pendekatan pretest-posttest design. Penelitian terdiri dari 2 kelompok perlakuan, perlakuan 1 menggunakan perawatan metode kanguru, kelompok perlakuan 2 menggunakan metode perawatan inkubator. Populasi dalam penelitan ini adalah semua bayi BBLR yang dirawat di BLUD RS. H. Boejasin Pelaihari, berjumlah 50 orang. Sampel dalam penelitian berjumlah 25 orang dengan perawatan PMK dan 25 orang dengan perawatan inkubator. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling. Pengolahan data melalui tabulasi dengan uji statistic wilcoxon test dengan nilai α-0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari rerata peningkatan suhu tubuh bayi pada penerapan perawatan PMK yaitu 0,2920 (SD=0,08124). Pana penerapan perawatan inkubator didapatkan rerata peningkatan suhu tubuh 0,1320 (SD=0,14353). Penerapan PMK lebih efektifdibandingkan dengan perawatan inkubator dalam meningkakan suhu tubuh bayi BBLR. PMK dapat dijadikan sebagai salah satu perawatan untuk bayi BBLR dalam menjaga suhu tubuh bayi. Kata Kunci: Bayi BBLR; Inkubator; Metode Kanguru; Suhu Tubuh;. PENDAHULUAN Di Indonesia, perawatan bayi BBLR masih memprioritaskan pada penggunaan inkubator tetapi keberadaanya masih sangat terbatas. Hal ini menyebabkan morbiditas dan mortalitas BBLR menjadi sangat tinggi, bukan hanya akibat kondisi prematuritasnya, tetapi juga diperberat oleh hipotermia dan infeksi nosokomial 1. Bayi BBLR yang telah mengalami hipotermi dapat mempunyai efek klinis yaitu penurunan tekanan oksigen, terjadi hipoglisemia, peningkatan konsumsi oksigen, peningkatan cadangan kalori, kenaikan berat badan lambat, penurunan berat badan, terdapat sklerema, peningkatan kematian bayi, dapat terjadi faktor pembekuan darah 2. Untuk mengatasi hipotermi diperlukan suatu metode praktis yang secara ekonomis cukup efisien dan efektif. Ditemukannya perawatan metode kanguru (PMK) telah terjadi revolusi pada perawatan BBLR 1. Manfaat dari cara perawatan metode kanguru diantaranya detak

jantung bayi stabil, pernafasannya lebih teratur, sehingga penyebaran oksigen ke seluruh tubuh pun lebih baik. Bayi dapat tidur dengan nyenyak dan lama, lebih tenang, lebih jarang menangis dan kenaikan berat badannya menjadi lebih cepat, mempermudah pemberian ASI, mempererat ikatan bathin antara ibu dan anak, serta mempersingkat masa perawatan antara ibu dan anak 3. Bagi rumah sakit/klinik, metode kanguru memberikan efisiensi tenaga karena ibu dapat merawat bayinya sendiri, mempersingkat lama perawatan bayi di rumah sakit dan efisiensi anggaran karena penggunaan fasilitas, misalnya inkubator berkurang 2. Data yang diperoleh dari RSUD Hadji Boejasin Pelaihari dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2011 jumlah kelahiran BBLR mengalami peningkatan sebesar 5,0 %. Pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 jumlah kelahiran BBLR mengalami peningkatan sebesar 5,44%. Pada tahun 2010 dilakukan PMK sebesar 12,5% dari jumlah BBLR. Pada tahun 2011 dan 2012 tidak dilakukan perawatan metode kanguru sedangkan inkubator masih terbatas hanya ada 6 inkubator. Berdasarkan data tersebut penulis tertarik melakukan penelitian ini guna mengetahui Efektifitas Peningkatan Suhu Tubuh pada Metode Kangguru dan Inkubator di BLUD RS H. Boejasin Peleihari Tananh Laut tahun 2013 BAHAN DAN METODE Jenis Penelitian yang digunakan adalah Quasi experiment dengan pendekatan pretest posttest design. Penelitian terdiri dari 2 Kelompok perlakuan, perlakuan 1 menggunakan perawatan metode kangguru (PMK), kelompok perlakuan 2 menggunakan metode perawatan inkubator. Instrumen yang digunakan adalah thermometer, status bayi, lembar observasi, gendongan kanguru, dan inkubator. Populasi dalam penelitian ini adalah semua bayi BBLR di BLUD Hadji Boejasin Pelaihari yang memenuhi kriteria diberikan perlakuan PMK dan Inkubator pada tahun 2013. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik consecutive sampling yaitu semua subjek yang datang dan memenuhi kriteria penelitian dimasukkan sampai jumlah subjek yang dibutuhkan terpenuhi, dengan besar sampel 50 orang. Analisa data yang digunakan untuk menguji metode perawatan PMK terhadap peningkatan suhu tubuh pada bayi BBLR, dan metode perawatan inkubator terhadap peningkatan suhu tubuh pada bayi BBLR dengan uji Wilcoxon test dan untuk mengetahui efektifitas peningkatan suhu bayi BBLR antara PMK dan perawatan inkubator terhadap peningkatan suhu tubuh bayi BBLR, menggunakan uji Mann- Whitney test. HASIL PENELITIAN Karakteristik Responden Karakteristik responden terdiri dari jenis kelamin, usia gestasi dan berat badan lahir, dapat dilihat pada table berikut: Tabel 1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Bayi Baru Lahir di RSUD Hadji Boejasin Pelaihari Tahun 2013 No Karakteristik PMK Inkubator f % f % 1. Jenis Kelamin Laki-Laki 10 40 12 48

Perempuan 15 60 13 52 2. Usia Gestasi Prematur Matur 3. Berat Badan Lahir BBLSR BBLR 13 12 4 21 52 48 16 84 12 13 3 22 48 52 12 88 Pada tabel 1 di atas, diketahui bahwa jenis kelamin bayi terbanyak pada kelompok PMK adalah perempuan 15 orang (60%) pada kelompok perawatan inkubator adalah perempuan sebanyak 13 bayi (52%). Usia gestasi pada kelompok PMK adalah premature 13 orang (52%) dan kelompok inkubator matur 13 orang (52%). Berat badan lahir pada kelompok PMK terbanyak pada BBLR yaitu 21 orang (84%) dan pada kelompok perawatan inkubator 22 orang (88%). Analisis Bivariabel a. Peningkatan Suhu Tubuh Pada Bayi BBLR dengan PMK Tabel 2 Pengaruh Penerapan PMK Terhadap Peningkatan Suhu Tubuh Bayi BBLR di RSUD Hadji Boejasin Pelaihari Tahun 2013 PMK Mean (SD) Median Rentang Suhu Tubuh Sebelum Setelah 36,772 37,064 (0,3103) (0,3040) 36,80 37,00 36,1-36,5-37,5 37,8 Z M-W Nilai p 4,493 0,000 Keterangan: Z M-W = Uji Wilcoxon Test Hasil uji statistik Wilcoxon Test, didapatkan ρ < dari α, artinya ada perbedaan terhadap peningkatan suhu tubuh bayi BBLR antara sebelum dan sesudah dilakukan penerapan perawatan metode kanguru di RSUD Hadji Boejasin Pelaihari tahun 2013. b. Peningkatan Suhu Tubuh Pada Bayi BBLR dengan Inkubator Tabel 3 Pengaruh Inkubator Terhadap Peningkatan Suhu Tubuh Bayi BBLR di RSUD Hadji Boejasin Pelaihari Tahun 2013 Inkubator Mean (SD) Median Rentang Suhu Tubuh Sebelum Setelah 35,960 36,012 (0,5204) (0,3982) 36,00 36,10 34,5-36,8 35,0-36,5 Z Nilai p 0,883 0,377 Keterangan: Z = Uji Wilcoxon Test Hasil uji statistik Wilcoxon Test, didapatkan ρ > dari α, artinya tidak ada perbedaan terhadap peningkatan suhu tubuh bayi BBLR antara sebelum dan sesudah dilakukan penerapan perawatan inkubator di RSUD Hadji Boejasin Pelaihari tahun 2013 c. Efektifitas Peningkatan Suhu Tubuh pada Metode Kangguru dengan Inkubator Tabel 4 Pengaruh Inkubator Terhadap Peningkatan Suhu Tubuh Bayi BBLR di RSUD Hadji Boejasin Pelaihari Tahun 2013 Peningkatan Suhu Mean (SD) Median Rentang PMK Inkubator 0,2920 0,1320 (0,08124) (0,14353) 0,30 0,10 0,10-0,50 0,00-0,50 Z M_W Nilai p 4,113 0,000 Keterangan: Z M-W = Uji Mann-Whitney Test Pada tabel di atas diketahui, memperlihatkan rerata peningkatan suhu tubuh bayi pada PMK yaitu 0,2920 dengan standar deviasi 0,08124. Pada penerapan perawatan inkubator didapatkan rata-rata suhu yaitu 0,1320 dengan standar deviasi 0,14353. Hasil uji statistik Mann-Whitney Test, didapatkan ρ < dari α, artinya ada perbedaan peningkatan suhu tubuh bayi BBLR antara penerapan PMK dan perawatan inkubator di RSUD Hadji

Boejasin Pelaihari tahun 2013, dan penerapan PMK lebih efektif dalam meningkatakan suhu tubuh bayi. PEMBAHASAN Peningkatan Suhu Tubuh Pada Bayi BBLR dengan PMK Tabel 2 menunjukkan hasil uji statistik Mann-whiteny Test dengan α=0,05, lai nilai ρ: 0,000, menunjukkan ρ < α, artinya ada perbedaan peningkatan suhu tubuh bayi BBLR antara sebelum dan sesudah dilakukan penerapan perawatan metode kanguru. Hasil penelitian dari Begum, et al (2008) yaitu ditemukannya kenaikan suhu tubuh bayi prematur setelah dilakukan PMK selama 1 jam, rata-rata kenaikan suhu tubuh sebesar 0,3 0 C 4. Deswita (2010) dalam penelitiannya menyatakan PMK dapat meningkatkan suhu tubuh bayi secara bermakna, walaupun dimonitor setelah 1 jam pada hari I. PMK yang dilakukan sekali dengan pelaksanaan 1 jam dapat menaikkan suhu tubu bayi BBLR 5. Peningkatan Suhu Tubuh Pada Bayi BBLR dengan Inkubator Pada tabel 4.3 didapatkan ρ=0,377, p > dari α, artinya tidak ada perbedaan peningkatan suhu tubuh bayi BBLR antara sebelum dan sesudah dilakukan penerapan perawatan inkubator di RSUD Hadji Boejasin Pelaihari tahun 2013. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Deguines et al, (2013), yang menyatakan bahwa penggunaan inkubator dapat meningkatkan suhu tubuh bayi 1,08 o C/jam (p<0,01), dan penurunan suhu erat kaitannya dengan pelaksanaan prosedur (p<0,01), dibukanya inkubator (p<0,01) dan lama prosedur perawatan dilakukan (p<0,01). 6 Penggunaan inkubator di Negara berkembang memerlukan perhatian khusus terutama terhadap ketersediaan sumber listrik yang memadai, tenaga terlatih untuk supervise, pemeliharaan, dan perbaikan alat, sterilisasi inkubator dan jumlah inkubator. Seringkali dijumpai satu inkubator digunakan untuk lebih dari satu bayi karena jumlah yang terbatas, hal ini meningkatkan risiko terjadinya infeksi nosokomial 7. Efektifitas Peningkatan Suhu Tubuh pada Metode Kangguru dan Inkubator Pada table 4.4 menunjukkan rerata peningkatan suhu tubuh bayi pada PMK adalah 0,2920 dan pada penerapan perawatan inkubator didapatkan rata-rata suhu yaitu 0,1320 dengan ρ=0,000, p < dari α, artinya ada perbedaan peningkatan suhu tubuh bayi BBLR antara penerapan PMK dan perawatan inkubator, dan penerapan PMK lebih efektif dalam meningkatakan suhu tubuh bayi BBLR di RSUD Hadji Boejasin Pelaihari tahun 2013. Pada metode kanguru tidak terjadi proses kehilangan panas baik melalui radiasi, konveksi, evaporasi, maupun konduksi; sedangkan dengan inkubator masih dapat terjadi proses kehhilangan panas melalui radiasi yang dapat mencapai >50% 7. Pada dasarnya prinsip metode kanguru ini adalah ibu diidentikkan sebagai kanguru yang dapat mendekap bayinya secara seksama, dengan tujuan mempertahankan suhu tubuh bayi secara optimal (36,5 37,5 o C). Suhu yang optimal ini diperoleh dengan adanya kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit ibunya secara kontinu 8.

Dalam penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya menunjukkan dari segi efektifitas yang diukur melalui kenaikan suhu tubuh bayi BBLR, penerapan perawatan metode kanguru dapat memberikan efek peningkatan suhu tubuh pada bayi BBLR dengan optimal yang dapat diawali dengan melakukan IMD, yakni segera setelah bayi lahir bayi diletakkan diperut ibu untuk mencari puting ibu dan telah dilakukan pada semua bayi BBLR. Efektifitas PMK ini didukung adanya kemauan ibu untuk melaksanakan PMK, adanya dukungan dari keluarga sebagai Kangaroo Support dan pelaksanaanya sudah 100%, sesuai dengan SOP serta peneliti dibantu oleh petugas kesehatan yang berdinas diruang perinatalogi pada saat pelaksanaan PMK dalam memberikan intervensi penerapan PMK mampu dalam membimbing pelaksanaan PMK tersebut. KESIMPULAN Penelitian efektifitas peningkatan suhu tubuh pada perawatan metode kangguru dengan perawatan inkubator di BLUD RS H. Boejasin Pelaihari didapatkan ada pengaruh penerapan perawatan metode kanguru terhadap peningkatan suhu tubuh pada bayi (p=0,000; p<α), tidak ada pengaruh penerapan perawatan inkubator terhadap peningkatan suhu tubuh pada bayi (p=0,883; p<α), ada perbedaan peningkatan suhu pada penerapan PMK dan perawatan inkubator pada bayi BBLR dan penerapan PMK lebih efektif dibandingkan pewawatan inkubator dalam meningkatkan suhu tubuh bayi BBLR di RSUD Hadji Boejasin Pelaihari tahun 2013 (p=0,000, p<α). SARAN 1. Bagi Rumah Sakit: PMK yang bisa dijadikan sebagai salah satu perawatan untuk bayi BBLR, perawat/bidan yang dinas di ruang Perinatalogi RSUD Hadji Boejasin Pelaihari diberikan pelatihan khusus tentang penanganan bayi BBLR serta perlunya penambahan penyediaan gendongan kanguru untuk menunjang pelaksanaan PMK. 2. Bagi petugas kesehatan: Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian bagi perawat/bidan tentang manfaat PMK, sehingga pada akhirnya dapat diimplementasikan dalam pemberian asuhan pada bayi BBLR. DAFTAR PUSTAKA 1. Departemen Kesehatan RI, (2008): BBLR Dengan Metode Kanguru. Available from: http://www.depkes.go.id 2. Maryunani, Anik dan Nurhayati (2009): Asuhan Kegawatdaruratan Dan Penyulit Pada Neonatus, Penerbit Buku Kesehatan, Jakarta. 3. Muslihatun, Nur Wati (2010): Asuhan Neonatus Bayi Dan Balita, Penerbit Fitramaya, Yogyakarta. 4. Begum, et al (2008). Cerebral Oxygenation Responses During Kangaroo Care in Low Birth Weight Infants. BCM Pediatrics, 8 (51):1-9. available from http://www.biomedcentral.com 5. Deswita (2010): Pengaruh Metode Kanguru Terhadap Respon Fisiologis Bayi Prematur dan Kepercayaan Diri Ibu Dalam Merawat Bayi Di Dua Rumah sakit Di Jakarta Tahun 2010, Tesis Universitas Indonesia Jakarta.

6. Deguines C, Degrugilliers L, Ghyselen L, Chardon K, Bach V, Tourneux P, Impact of nursing care on temperature environment in preterm newborns nursed in closed convective incubators. Acta Paeditr. 2013 Mar;102(3):e96-e101 7. Suradi R, dkk, 2008, Bayi Berat Lahir Rendah (Bblr) Dengan Metode Kanguru, HTA Indonesia, DepKes, 2008 8. Prawirohardjo, S (2002) Ilmu Kebidanan. YBP-SP, : Jakarta.