III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari sampai Maret 2015 bertempat di Desa

dokumen-dokumen yang mirip
III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni Agustus 2013 di. PT. Great Giant Pineapple, Terbanggi Besar Lampung Tengah.

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 26 Agustus 2015 di Laboratorium Produksi dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama satu bulan, pada 27 Agustus - 26 September 2012

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dan analisis proksimat kadar air, kadar protein, dan kadar lemak

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dari bulan Mei sampai September 2013 di Desa

III. METODE PENELITIAN. Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung mulai Agustus September

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September Oktober Pengambilan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2013 di lokasi peternakan Sapi Bali yakni

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Juni 2013 sampai dengan Agustus 2013.

III. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada Maret--Agustus 2011 bertempat di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2014 di Blok Kalijernih KPHL Batutegi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2014 Februari 2015 di Jurusan

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) Penelitian deskriptif kuantitatif bertujuan

LAMPIRAN. Siapkan semua limbah kotoran babi dalam keadaan segar

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Serat Kasar dengan Metode Analisis. 1. Menyiapkan kertas saring kering oven dengan diameter 4,5 cm, dicatat

Bab III Bahan dan Metode

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

METODE PENGUJIAN. 1. Kadar Oksalat (SNI, 1992)

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan angka-angka data analisis menggunakan statistik. Hijau Tridharma Andounohu Kendari, Sulawesi Tenggara.

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan perlakuan (udang rebon) Tabel 3. Analisis proksimat pelet udang rebon

BAB III MATERI DAN METODE. perlakuan berbeda sebagai bahan pakan alternatifdilaksanakan pada bulan Maret

Lampiran 1. Prosedur Fermentasi Onggok Singkong (Termodifikasi)

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kandang A, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian,

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-November 2014 di

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :

Lampiran 1. Prosedur Analisis Protein Kasar (Analisis Kjeldahl) (1) Mengambil contoh sampel sebanyak 2 mililiter (Catat sebabai A gram)

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

Bahan ditimbang 0,1 g Dimasukkan dalam Labu Kjeldahl. Ditambahkan 5 ml HNO 3. Ditambahkan 3 ml HClO 4

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di industri rumah tangga terasi sekaligus sebagai

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul produksi VFA, NH 3 dan protein total pada fodder

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 dari survei sampai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Metode Pembuatan Petak Percobaan Penimbangan Dolomit Penanaman

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

BAB III BAHAN DAN METODE. Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini terdiri dari: - neraca analitik - Ohauss. alat destruksi Kjeldahl 250ml -

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

1.Penentuan Kadar Air. Cara Pemanasan (Sudarmadji,1984). sebanyak 1-2 g dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya.

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan selama 2 bulan di mulai dari Bulan

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan komersil (% bobot kering) Lampiran 2. Hasil analisis kualitas air hari pertama

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Februari 2015.

BAB III MATERI DAN METODE. kecap dalam ransum dilaksanakan pada tanggal 28 November 28 Januari 2017.

Lampiran1. Prosedur analisis proksimat 1. Prosedur analisis kadar air. 2. Prosedur analisis kadar serat kasar

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei hingga Agustus 2015 dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Soppeng, sedangkan analisa sampel

MATERI METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan Analisis kandungan nutrient bahan pakan dilaksanakan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan termasuk kedalam jenis penelitian eksperimen

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai frekuensi penyajian ransum yang berbeda terhadap kualitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

MATERI DAN METODE. Daging Domba Daging domba yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging domba bagian otot Longissimus thoracis et lumborum.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

POTENSI PAKAN HASIL LIMBAH JAGUNG (Zea mays L.) DI DESA BRAJA HARJOSARI KECAMATAN BRAJA SELEBAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Produksi Volatil Fatty Acids (VFA), NH 3 dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

II. BAHAN DAN METODE

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2014 Januari

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2013, bertempat

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2013 di

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April Oktober 2013.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

Lampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989)

METODE. Materi. Rancangan

Atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1 Prosedur Analisis Proksimat (Takeuchi, 1988) 1.1 Prosedur analisis kadar air (X 1 + A) A

BROWNIES TEPUNG UBI JALAR PUTIH

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Maret 2017 di

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

Lampiran 1. Kadar Air dengan Metode Thermogravimetri (Sudarmadji et al ., 2007)

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif yang

MATERI DAN METODE. Gambar 3. Domba Jonggol R1 (a) dan Domba Jonggol R2 (b) Gambar 4. Domba Garut R1 (a) dan Domba Garut R2 (b)

III. MATERI DAN METODE. dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Riau.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Muhammadiyah Malang mulai bulan April 2014 sampai Januari 2015.

Transkripsi:

22 III. BAHAN DAN METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Februari sampai Maret 2015 bertempat di Desa Braja Harjosari, Kecamatan Braja Selebah, Kabupaten Lampung Timur dan Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. B. Bahan dan Alat Penelitian Bahan yang digunakan untuk penelitian ini adalah limbah asal tanaman jagung, yaitu janggel, tumpi dan jerami jagung (termasuk klobot) yang diambil di Desa Braja Harjosari, Kecamatan Braja Selebah, Kabupaten Lampung Timur. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sekop untuk mengambil sampel janggel, tumpi dan jerami, karung plastik untuk wadah masing-masing sampel, timbangan untuk mengukur bobot janggel, tumpi dan jerami, meteran, alat tulis, dan alat hitung, kamera, tabel kuisioner.

23 C. Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah metode survey. Metode survey yang digunakan adalah metode simple random sampling. Simple random sampling merupakan pengambilan sampel yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Metode pengambilan data ini dilakukan oleh peneliti dikarenakan anggota populasi sudah homogen. Data tersebut terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer mencakup informasi tentang lahan pertanian yang meliputi obyek penelitian, misalnya luas tanam jagung, luas panen jagung, dan produksi limbah tanaman jagung yang dihasilkan. Selain itu, data primer dapat diperoleh dengan melakukan wawancara kepada para petani menggunakan kuisioner yang sudah disiapkan oleh peneliti. Data sekunder dikumpulkan berupa data mengenai luas lahan pertanian, luas areal lahan asal tanaman jagung yang diperoleh dari dinas atau intansi terkait, yaitu Gakpotan Desa Braja Harjosari. Pengambilan data dilakukan dengan mengambil sampel jerami jagung, tongkol atau janggel jagung, dan tumpi. Pengambilan data dilakukan dengan bujur sangkar 3 x 3 m 2. D. Prosedur Pelaksanaan Penelitian 1. Prosedur pengambilan sampel jerami jagung : 1. menentukan tempat pengambilan sampel limbah jerami jagung dari masingmasing tempat pemanen berdasarkan metode simple random sampling yang

24 merupakan pengambilan data yang dilakukan secara acak karena populasi sampel yang akan diambil homogen. Lahan jagung yang diambil sebagai sampel adalah lahan jagung yang sedang panen; 2. menyiapkan peralatan pengambilan sampel jerami jagung seperti, sabit, karung plastik, timbangan, meteran, tali plastik, alat tulis dan kamera; 3. melakukan pengukuran luas lahan terhadap lahan jagung yang akan diambil sampel jerami jagung; 4. pengambilan data dengan menggunakan bujur sangkar 3 x 3 m 2 sebanyak 5 cuplikan/ha; 5. memotong bagian bawah jagung dan mengambil bagian jeraminya; 6. kemudian sampel jerami jagung di timbang berdasarkan bahan segar; 7. selanjutnya dijemur dan di timbang kembali berdasarkan BKU; 8. untuk analisis, jerami jagung digiling terlebih dahulu kemudian dilakukan analisis proksimat di laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Pertanian, Universitas Lampung; 9. mencatat hasil data yang diperoleh; 10. menghitung Produksi limbah Jagung dengan rumus: Produksi perubin = Produksi sampel 3 x 3 m 2 Luas 1 Ha Produksi/Ha = X produksi perubin Luas sampel Produksi Pertahun = Prod Limbah/Ha x Luas wilayah areal x Panen setahun 11. menghitung kapasitas tampung (carrying capacity) dari data yang diperoleh dengan rumus :

25 Kapasitas tampung = Jumlah produksi hijauan (kg/th) Kebutuhan pakan (kg/satuan ternak/th) Keterangan : konsumsi/ ekor/ tahun berdasarkan bahan kering 2. Prosedur pengambilan sampel janggel dan tumpi jagung : 1. menentukan tempat pengambilan sampel limbah janggel dan tumpi jagung dari masing-masing tempat penggilingan jagung, berdasarkan metode simple random sampling yang merupakan pengambilan data yang dilakukan secara acak karena populasi sampel yang akan diambil homogen; 2. mengamati secara langsung proses penggilingan jagung, kemudian mengambil sampel janggel dan tumpi jagung di timbang berdasarkan bahan segar; 3. selanjutnya dijemur dan di timbang kembali berdasarkan BKU; 4. untuk analisis, janggel dan tumpi jagung digiling terlebih dahulu kemudian dilakukan analisis proksimat di laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Pertanian, Universitas Lampung; 5. mencatat hasil data yang diperoleh; 6. menghitung Produksi limbah Jagung dengan rumus: Produksi perubin = Produksi sampel 3 x 3 m 2 Luas 1 Ha Produksi/Ha = X produksi perubin Luas sampel Produksi Pertahun = Prod Limbah/Ha x Luas wilayah areal x Panen setahun 7. menghitung kapasitas tampung (carrying capacity) dari data yang diperoleh dengan rumus :

26 Kapasitas tampung = Jumlah produksi hijauan (kg/th) Kebutuhan pakan (kg/satuan ternak/th) Keterangan : konsumsi/ ekor/ tahun berdasarkan bahan kering Jagung Pemanenan Bujur Sangkar 3x3 M 2 Potong Bagian Bawah Jagung 20 cm Jerami Jagung digiling Timbang (Bobot Segar) b Jemur Janggel jagung Timbang (Bobot Kering Udara) Tumpi Giling Sampel Analisis proksimat Gambar 1. Proses pengambilan sampel limbah jagung

27 3. Analisis proksimat a. Kadar Air 1. memanaskan cawan porselin beserta tutupnya yang telah dibersihkan ke dalam oven 105 0 C selama ± 1 jam; 2. mendinginkan di dalam desikator selama 15 menit; 3. menimbang cawan porselin beserta tutupnya dan mencatat bobotnya (A); 4. memasukkan sampel analisa ke dalam cawan porselin sekitar satu gram kemudian mencatat bobotnya (B); 5. memanaskan cawan porselin yang berisi sampel di dalam oven105 0 C selama 6 jam (penutup jangan dipasang); 6. mendinginkan di dalam desikator selama 15 menit; 7. menimbang cawan porselin tanpa tutup berisi sampel analisis tersebut (C); 8. menghitung kadar air dengan rumus sebagai berikut : (B A) (C A) Kadar air = X 100% (B A) Keterangan : KA = kadar air (%) A B C = bobot cawan porselin (g) = bobot cawan porselin berisi sampel sebelum dipanaskan (g) = bobot cawan porselin berisi sampel sesudah dipanaskan (g) 9. melakukan analisis sebanyak dua kali (duplo), kemudian menghitung kadar air rata rata dengan rumus sebagai berikut :

28 Kadar air % = KA 1 + KA 2 2 Keterangan : KA 1 = kadar air pada ulangan pertama (%) KA 2 = kadar air pada ulangan kedua (%) 10. menghitung kadar bahan kering dengan rumus sebagai berikut : BK = 100% KA Keterangan : BK = kadar bahan kering (%) KA = kadar air (%) b. Kadar Abu 1. memanaskan cawan porselin beserta penutupnya yang bersih di oven 105 0 C selama sekitar 1 jam; 2. mendinginkan dalam desikator selama 15 menit; 3. menimbang dan catat bobotnya (A); 4. memasukan sampel sebanyak + 1 gram dan catat bobot cawan porselin berisi sample (B); 5. mengabukan didalam tanur 600 0 C selama 2 jam, tutup cawan tidak perlu disertakan; 6. mematikan tanur ( apabila sampel berubah warna menjadi putih keabuabuan, maka berarti pengabuan sudah sempurna ); 7. mendiamkan sekitar 1 jam, kemudian dinginkan dalam desikator sampai mencapai suhu kamar biasa dan penutup cawan porselin dipasang; 8. menimbang cawan yang berisi abu dan catat bobotnya (C);

29 9. menghitung kadar abu dengan rumus sebagai berikut C A Kadar abu = X 100% B A Keterangan : K Ab : kadar abu A : bobot cawan porselin (gram) B : bobot cawan porselin berisi sampel sebelum diabukan C : bobot cawan porselin berisi sampel sesudah diabukan 10. melakukan analisis dua kali (duplo) beri tanda 1 dan 2 pada masing masing bagian bawah cawan porselin dan hitung rata rata nya : Kadar abu % = KAbu 1 + KAbu 2 2 Keterangan : KAbu 1 = kadar abu pada ulangan pertama (%) KAbu 2 = kadar abu pada ulangan kedua (%) c. Kadar Protein 1. menimbang kertas saring biasa (6x6 cm 2 ) dan catat bobotnya (A); 2. memasukan sampel sebanyak ± 0,1 g dan catat bobot kertas berisi sampel (B); 3. melipat kertas saring; 4. kemudian masukan ke dalam labu kjeldhal. Tambahkan 5 ml H 2 SO 4 pekat (kerjakan di ruang asam); 5. menambahkan 1 ujung sendok kecil atau secukupnya campuran katalisator; 6. menyalakan alat destruksi, kemudian kerjakan destruksi;

30 7. mematikan alat destruksi apabila sampel berubah menjadi larutan berwarna jernih; 8. mendiamkan sampai menjadi dingin (tetap di ruang asam); 9. menambahkan 200 ml air suling; 10. menyiapkan 25 ml H 3 BO 3 merah muda di gelas Erlenmeyer, kemudian tetesi 2 tetes indikator (larutan berubah warna menjadi ungu). Ujung alat kondensor masukan ke dalam gelas tersebut dan harus dalam posisi terendam; 11. menyalakan alat destilasi. Kerjakan destilasi; 12. menambahkan 25 ml NaOH 40% ke dalam labu kjeldahl tersebut secara cepat dan hati-hati, jangan sampai digoyang-goyang atau dikocok; 13. mengamati larutan yang terdapat digelas Erlenmeyer sampai berubah hijau; 14. mengangkat ujung alat kondesor yang terendam, apabila larutan telah menjadi sebanyak 100 cc dari gelas tersebut; 15. mematikan alat destilasi; 16. membilas ujung alat kondensor dengan air suling dengan menggunakan botol semprot; 17. menyiapkan peralatan untuk titrasi; 18. mengisi buret dengan larutan HCl 0,1 N. Amati dan baca angka pada buret, kemudian dicatat (L 1 ); 19. melakukan titrasi secara perlahan-lahan dan hentikan titrasi, apabila larutan berubah warna menjadi ungu; 20. mengamati buret dan baca angkanya, kemudian dicatat (L 2 );

31 21. melakukan pekerjaan diatas untuk blanko (tanpa sampel analisis); 22. menghitung persentase nitrogen dengan rumus sebagai berikut : N = L sampel - L blanko x N HCL x 14 x 100% B A Keterangan : N : besarnya kandungan nitrogen (%) L sampel : volume titran untuk sampel (ml) L blanko : volume titran untuk blanko (ml) N HCL : normalitas HCL 14 : berat atom nitrogen sebesar 14 A B : bobot kertas saring biasa (gram) : bobot kertas saring biasa berisi sample (gram) 23. menghitung kadar protein seperti dibawah ini : Kp = N x Fp Keterangan : Kp : kadar protein kasar (%) N : kandungan nitrogen (%) Fp : angka factor protein untuk pakan nabati sebesar 6,25 24. melakukan analisis ini dua kali (duplo). Beri tanda 1 dan 2 pada masingmasing labu kjeldahl dan gelas Erlenmeyer. Kemudian hitung rata-rata kandungan kadar proteinnya, seperti dibawah ini : Kadar protein % = Kprotein 1.+ Kprotein 2 2 Keterangan : Kprotein 1 : kadar protein pada ulangan pertama (%) Kprotein 2 : kadar protein pada ulangan kedua (%)

32 d. Kadar Lemak 1. memanaskan kertas saring biasa (6x6 cm 2 ) di dalam oven 105 0 C selama 1 jam; 2. memasukan ke dalam desikator selama 10 menit; 3. menimbang dan catat bobotnya (A); 4. menambahkan sampel analisis ± 0,3 gram dan catat bobot kertas saring berisi sampel (B); 5. melipat kertas saring; 6. memanaskan ke dalam oven 105 0 C selama 6 jam. Kemudian dinginkan ke dalam desikator selam 15 menit. Setelah itu, timbang dan catat bobotnya(c); 7. memasukan ke dalam soxhlet dan hubungkan alat soxhlet dengan labu didih; 8. memasukan ke dalam soxhlet 300 ml petroleum ether atau chloroform; 9. menghubungkan antara alat soxhlet dan alat kondensor; 10. mengalirkan air ke dalam alat kondensor; 11. menyalakan alat pemanas. Sekali- kali, jangan menyalakan alat pemanas, apabila air tidak dialirkan ke dalam kondensor; 12. memanaskan atau didihkan selama 6 jam ( terhitung sejak air mulai mendidih); 13. mematikan alat pemanas, kemudian hentikan aliran air; 14. mengambil lipatan kertas saring berisi residu dan panaskan di oven 105 0 C selama 6 jam. Kemudian dinginkan ke dalam desikator selam 15 menit. Setelah itu, timbang dan catat bobotnya (D);

33 15. menghitung kadar lemak dengan rumus sebagai berikut : (C A) (D A) K lk = X 100% B A Keterangan : K lk : kadar lemak A : bobot kertas saring (gram) B : bobot kertas saring berisi sampel sebelum dipanaskan (gram) C : bobot kertas saring berisi sampel sesudah dipanaskan (gram) D : bobot kertas saring berisi residu sesudah dipanaskan (gram) 16. melakukan analisis dua kali (duplo) beri tanda 1 dan 2 pada masing masing lipatan kertas dengan pensil dan hitung rata rata nya : Kadar lemak % = Klemak 1.+ Klemak 2 2 Keterangan : K lemak 1 : kadar lemak pada ulangan pertama (%) K lemak 2 : kadar lemak pada ulangan kedua (%) e. Kadar Serat Kasar 1. menimbang kertas (8x8 cm) dan catat bobotnya (A); 2. memasukan sampel analisis ± 0,1 gram dan catat bobot kertas saring berisi sampel (B); 3. menuangkan sampel analisis ke dalam gelas erlenmeyer;

34 4. menambahkan 200 ml H 2 SO 4 0,25N. Hubungkan gelas erlenmeyer dengan alat kondensor; 5. menyalakan pemanas dan panaskan selama 30 menit (terhitung sejak awal mendidih); 6. menyaring dengan corong kaca beralas kain linen; 7. membilas dengan air suling panas dengan menggunakan botol semprot sampai bebas asam; 8. melakukan uji kertas lakmus untuk mengetahui bebas asam ( tidak berwarna merah); 9. residu masukan kembali ke dalam gelas erlenmeyer; 10. menambahkan 200 ml NaOH 0,313 N. Hubungkan gelas erlenmeyer dengan alat kondensor; 11. memanaskan selama 30 menit ( terhitung sejak awal mendidih ); 12. menyaring dengan menggunakan corong kaca beralas kertas saring whatman ashles nomor 541 berdiameter 12 cm yang sudah diketahui bobotnya (C); 13. membilas dengan air suling panas dengan menggunakan botol semprot sampai bebas basa; 14. melakukan uji kertas lakmus untuk mengetahui bebas basa ( tidak berwarna biru ); 15. membilas dengan aceton dan lipat kertas saring whatman ashlees berisi residu; 16. memanaskan ke dalam oven 105 0 C selama 6 jam. Dinginkan di dalam desikator selama 15 menit, kemudian timbang dan catat bobotnya (D);

35 17. meletakan ke dalam cawan porselein yang sudah diketahui bobotnya (E); 18. mengabukan di dalam tanur 600 0 C selama 2 jam ( terhitung suhu menunjukan angka 600 0 C ); 19. mematikan tanur dan diamkan + 1 jam ( sampai warna merah membara pada cawan sudah tidak ada ); 20. memasukan ke dalam desikator, sampai mencapai suhu kamar biasa; 21. menimbang dan catat bobotnya (F); 22. menghitung serat kasar sebagai berikut : (D C) (F E) KS = X 100% (B A) Keterangan : KS : kadar serat kasar (%) A B C D E F : bobot kertas (gram) : bobot kertas berisi sampel analisa (gram) : bobot kertas saring whatman ashless (gram) : bobot kertas saring whatman ashless berisi residu (gram) : bobot cawan porselein (gram) : bobot cawan porselein berisi abu (gram) 23. melakukan analisis ini dua kali (duplo). Beri tanda 1 dan 2 pada masingmasing gelas erlenmeyer, kertas saring whatman ashless, dan cawan porselein. 24. kemudian hitung rata-rata kadar serat kasar, sebagai berikut Kadar serat kasar % = KS 1.+ KS 2 2

36 Keterangan : KS 1 : kadar serat kasar pada ulangan pertama (%) f. Kadar Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen KS 2 : kadar serat kasar pada ulangan kedua (%) Bahan ekstrak tanpa nitrogen adalah hasil pengurangan antara 100% dan penjumlahan dari persentase kadar air, abu, protein, lemak, dan serat kasar. Hitung kadar BETN dengan rumus seperti dibawah ini. BETN = 100% - ( KA+KAb+KP+KL+KS ) Keterangan : BETN : kadar BETN (%) KA : kadar air (%) KAb : kadar abu (%) KP : kadar protein kasar (%) KL : kadar lemak (%) KS : kadar serat kasar (%) E. Peubah yang diamati Peubah yang diukur dalam penelitian ini adalah 1. produksi limbah tanaman jagung seperti jerami jagung, janggel jagung, dan tumpi jagung berdasarkan luas tanam tanaman jagung. 2. kapasitas ternak atau kapasitas tampung berdasarkan produksi pakan limbah tanaman jagung. F. Analisis data Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif.