III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Juni 2013 sampai dengan Agustus 2013.

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dan analisis proksimat kadar air, kadar protein, dan kadar lemak

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni Agustus 2013 di. PT. Great Giant Pineapple, Terbanggi Besar Lampung Tengah.

III. METODE PENELITIAN. Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung mulai Agustus September

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari sampai Maret 2015 bertempat di Desa

III. BAHAN DAN METODE. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada Maret--Agustus 2011 bertempat di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September Oktober Pengambilan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama satu bulan, pada 27 Agustus - 26 September 2012

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2014 Februari 2015 di Jurusan

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 26 Agustus 2015 di Laboratorium Produksi dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kandang A, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2014 Februari 2015 di Jurusan

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. perlakuan berbeda sebagai bahan pakan alternatifdilaksanakan pada bulan Maret

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Metode Pembuatan Petak Percobaan Penimbangan Dolomit Penanaman

BAB III MATERI DAN METODE. house) dan penelitian laboratorium yang dilaksanakan mulai bulan Juli-Desember

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-November 2014 di

39 Tabel 10. Data hasil analisis proksimat kadar protein kasar silase limbah sayuran (%KU)

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan selama 2 bulan di mulai dari Bulan

BAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat

MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. complete feed eceng gondok (Eichhornia crassipes) dengan kemasan silo berbeda

III. MATERI DAN METODE. Pelaksanaan pembuatan silase dilakukan di Desa Tuah Karya Ujung Kecamatan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

BAB III MATERI DAN METODE. pada Ransum Sapi FH dilakukan pada tanggal 4 Juli - 21 Agustus Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Pengaruh Penambahan Pollard Fermentasi Dalam

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan selama 6 bulan dimulai bulan April

MATERI METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan September 2015 di

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

Lampiran 1. Prosedur Fermentasi Onggok Singkong (Termodifikasi)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2014 di TPH yang ada di Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan Analisis kandungan nutrient bahan pakan dilaksanakan di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 1 bulan, pada Agustus 2012 hingga September

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Botani FMIPA Universitas

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan dimulai bulan April -

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Februari 2015.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu dari 12 September 2014 sampai

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Daging Domba Daging domba yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging domba bagian otot Longissimus thoracis et lumborum.

BAB III MATERI DAN METODE. Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan dilaksanakan bulan Juni

I. PENDAHULUAN. Nenas adalah komoditas hortikultura yang sangat potensial dan penting di dunia.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. pisang nangka diperoleh dari Pasar Induk Caringin, Pasar Induk Gedebage, dan

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III BAHAN DAN METODE. Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini terdiri dari: - neraca analitik - Ohauss. alat destruksi Kjeldahl 250ml -

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dimulai pada bulan Oktober-November 2013, di Laboratorium Ilmu Nutrisi

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2014 Januari

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul produksi VFA, NH 3 dan protein total pada fodder

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan

MATERI DAN METODE. dan Kimia Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau. Analisis Fraksi

MATERI DAN METODE. Materi

Bab III Bahan dan Metode

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

BAB III MATERI DAN METODE. Sumber Protein secara In Vitro dilaksanakan pada bulan September November

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 April 2014 pada areal lahan

MATERI DAN METODE Waktu dan Lokasi Materi Alat dan Bahan Metode Proses Pembuatan Pelet

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2016 di

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2014 di Blok Kalijernih KPHL Batutegi

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 10 Mei 30 Juni 2013 selama 50

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni September 2015 di Laboratorium

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai frekuensi penyajian ransum yang berbeda terhadap kualitas

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi

MATERI DAN METODE. Bahan Bahan yang digunakan untuk produksi biomineral yaitu cairan rumen dari sapi potong, HCl 1M, dan aquadest.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2013, bertempat

MATERI DAN METODE. Pakan dan Ilmu Tanah sebagai tempat pembuatan silase dan analisis fraksi serat di

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan

BAB III MATERI DAN METODE. putus, derajat kecerahan, kadar serat kasar dan sifat organoleptik dilaksanakan

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Serat Kasar dengan Metode Analisis. 1. Menyiapkan kertas saring kering oven dengan diameter 4,5 cm, dicatat

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan pakan yang digunakan dalam penelitian adalah biji sorgum

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

METODE Lokasi dan Waktu Materi Bahan Pakan Zat Penghambat Kerusakan Peralatan Bahan Kimia Tempat Penyimpanan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

MATERI DA METODE. Lokasi dan Waktu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2011 sampai bulan Mei 2011 bertempat

BAB III METODE PENELITIAN. konversi pakan ayam arab (Gallus turcicus) ini bersifat eksperimental dengan

MATERI DAN METODE. Sedangkan analisis kimia dilakukan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Kimia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di rumah plastik Laboratorium Lapangan Terpadu

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telahdilakukan dilaboratorium Teknologi Pasca Panen

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan laboratorium Ilmu Tanah Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE. Kampar yang merupakan salah satu daerah tumbuhnya tanaman sagu di Provinsi

III. BAHAN DAN METODE. Lampung Timur, Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Negeri

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dari bulan Mei sampai September 2013 di Desa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengararuh pemberian ransum dengan suplementasi

METODE. Materi. Rancangan

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat. Materi

Transkripsi:

26 III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Juni 2013 sampai dengan Agustus 2013. Sampel daun nenas diperoleh dari PT. Great Giant Pineapple, Terbanggi Besar, Lampung Tengah dan analisis proksimat dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. 3.2. Bahan dan Alat Penelitian Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun nenas segar varietas Smooth cayene yang telah dipotong-potong ± 2 cm sebanyak 18 kg yang diperoleh dari PT. Great Giant Pineapple dan ditimbang menggunakan timbangan analitik merek Oxone OX 315 dengan ketelitian 0,1 g. Kemudian dilakukan penambahan urea (total 60,78 g urea) yang diperoleh dari toko pertanian Tani Makmur, Bandar Jaya Plaza. Selanjutnya, dilakukan inkubasi selama 7 hari dalam kantong plastik kapasitas 5 kg berwarna bening dengan ketebalan 0,4 mm yang diperoleh dari poultry shop Jujur Sentosa, Bandar Jaya sebanyak 24 kantong.

27 Setelah panen, daun nenas ditimbang, kemudian dikeringkan dan ditimbang kembali. Setelah itu digiling menjadi tepung lolos saring 40 mash. Kemudian dilakukan analisis proksimat kadar air menggunakan timbangan analitik merek AND GR 200 ketelitian 0,001 g dan oven merek Heraerus pada suhu 105 o C selama 6 jam. Dilanjutkan analisis kadar abu menggunakan timbangan analitik merek AND GR 200 dan tanur produksi PT. Multi Ahrindo pada suhu 600 o C selama 2 jam. Selanjutnya, analisis kadar serat kasar menggunakan zat kimia berupa H 2 SO 4 0,25 N dan NaOH 0,313 N yang diperoleh dari Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung serta kondensor, oven merek Heraerus pada suhu 105 o C selama 6 jam, dan tanur produksi PT. Multi Ahrindo pada suhu 600 o C selama 2 jam. 3.3. Metode Penelitian 3.3.1. Perlakuan Sampel daun nenas segar varietas Smooth cayene memiliki kandungan nutrisi seperti disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Kandungan nutrisi daun nenas segar Smooth cayene (% BK) Air BK Komponen Abu LK SK PK BETN (% BS) (% BS) Daun Segar 85,00 15,00 5,64 5,08 29,12 9,05 39,60 Keterangan: BK : Bahan Kering BS : Bahan Segar LK : Lemak kasar SK : Serat kasar SK : Serat kasar BETN : Bahan ekstrak tanpa nitrogen

28 Perlakuan dalam penelitian ini berupa penambahan urea dengan berbagai dosis, yaitu : P0 : 0% urea dari BK jumlah daun nenas P1 : 1,5% urea dari BK jumlah daun nenas P2 : 3% urea dari BK jumlah daun nenas P3 : 4,5% urea dari BK jumlah daun nenas 3.3.2. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Tata letak percobaan disajikan pada Tabel 5. Tabel 5. Tata letak percobaan P1 U2 P0 U1 P1 U1 P3 U1 P3 U2 P1 U3 P2 U1 P2 U3 P2 U2 P3 U3 P0 U3 P0 U2 Keterangan : P0 : 0% urea dari BK jumlah daun nenas P1 : 1,5% urea dari BK jumlah daun nenas P2 : 3% urea dari BK jumlah daun nenas P3 : 4,5% urea dari BK jumlah daun nenas U1 : ulangan pertama U2 : ulangan kedua U3 : ulangan ketiga 3.3.3. Peubah yang diukur a. Organoleptik meliputi warna, tekstur, aroma; b. Kadar air; c. Kadar bahan kering; d. Kadar abu; e. Kadar serat kasar.

29 3.3.4. Analisis data Data yang diperoleh dianalisis ragam dengan taraf nyata 5% dan atau 1%, jika hasil yang diperoleh nyata maka analisis dilanjutkana dengan uji BNT atau beda nyata terkecil (Steel dan Torrie, 1993). 3.4. Pelaksanaan Penelitian 3.4.1. Tahap persiapan Mengambil sampel daun nenas segar varietas Smooth cayene dari lahan perkebunan PT. Great Giant Pineapple dengan cara menentukan area tanam pasca panen (setelah pengambilan buah dan bibit), kemudian menentukan petak area (ukuran 5 m x 5 m) untuk pengambilan cuplikan. Pada petak area tersebut diambil 5 cuplikan, yaitu pada 4 sisi pojok petak area dan 1 sisi tengah petak area. Setiap cuplikan merupakan helaian daun dalam 1 tanaman yang kondisinya tidak rusak dan masih segar serta dipotong ± 5 cm dari pangkal batang. Petakan area dan cuplikan berikutnya ditentukan dengan cara yang sama hingga semua cuplikan dianggap dapat mewakili luasan area tanam pasca panen tersebut. Daun nenas segar kemudian dicacah dengan ukuran ± 2 cm dan ditimbang sebanyak 18 kg. Kemudian melakukan penimbangan bobot plastik dan tali yang akan digunakan. Setiap satuan percobaan menggunakan daun nenas cacah sebanyak 1,5 kg.

30 Bila dikonversikan dalam bentuk bahan kering jumlah daun nenas cacah yang dibutuhkan dapat dihitung dengan rumus berikut : BK sampel Keterangan : BK KA BS : Bahan kering : Kadar air : Bahan segar = (100% - K. Air segar % ) x Bobot BS sampel = (100% - 85%) x 1.500 g = 15% x 1.500 g = 225 g BK sampel Dari perhitungan tersebut, sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini masingdari bahan masing sebanyak 1,5 kg daun nenas segar atau 225 g daun nenas kering. Gambar daun nenas yang digunakan serta bagian tanaman nenas yang disisihkan dapat dilihat pada Gambar 5 dan Gambar 6. Gambar 5. Daun nenas yang digunakan

31 Gambar 6. Bagian tanaman nenas yang disisihkan Tahap selanjutnya yaitu menyiapkan urea yang akan digunakan dengan cara menimbang urea sesuai dengan dosis perlakuannya dan melarutkannya dalam air. Pada pelaksanaannya, urea harus ditimbang sesuai jumlah sampel yang tersedia dalam keadaan segar. Banyaknya urea yang dibutuhkan dapat dihitung dengan rumus berikut : Bobot urea = BK urea x BK sampel P1 = 1,5% urea x 225 g BK sampel = 3,38 g urea P2 = 3% urea x 225 g BK sampel = 6,75 g urea P3 = 4,5% urea x 225 g BK sampel = 10,13 g urea Keterangan : BK : Bahan kering Berdasarkan perhitungan tersebut, jumlah urea yang dibutuhkan untuk setiap sampel perlakuan yaitu P1 sebanyak 3,38 g urea/1,5 kg daun nenas segar; P2 sebanyak 6,75 g urea/1,5 kg daun nenas segar dan P3 sebanyak 10,13 g urea/1,5 kg daun nenas segar.

32 Penelitian ini menerapkan cara amoniasi basah sehingga urea yang digunakan harus dilarutkan terlebih dahulu dalam air. Untuk menentukan jumlah air pada setiap perlakuan digunakan perbandingan urea berbanding air, yaitu 1 : 6 sesuai dengan ketentuan dari Direktorat Pakan, Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehata Hewan (2012). Jumlah air untuk masing-masing perlakuan yaitu : Jumlah air = Bobot urea x 6 P1 = 3,38 g x 6 = 20,28 cc air P2 = 6,75 g x 6 = 40,50 cc air P2 = 10,13 g x 6 = 60,78 cc air Untuk menghindari galat pada nilai kadar air setiap perlakuan akibat penambahan jumlah air yang berbeda, maka jumlah air yang digunakan ditentukan dari ratarata kebutuhan air untuk melarutkan urea, yaitu 40,50 cc air untuk setiap perlakuan. 3.4.2. Tahap pelaksanaan Menimbang daun nanas segar yang telah dicacah, masing-masing 1,5 kg untuk setiap percobaan. 1,5 kg daun yang telah dicacah diletakkan dalam wadah ember dan ditambahkan larutan urea sesuai perlakuan. Daun nanas dan larutan urea diaduk hingga homogen. Selanjutnya memasukkan sedikit demi sedikit daun nenas yang sudah tercampur dengan larutan urea ke dalam kantong plastik yang sudah ditimbang sambil di padatkan (anaerob). Kemudian kantong plastik tersebut diikat rapat dengan tali rafia yang telah ditimbang bobotnya dan dilapisi lagi dengan kantong plastik lapisan kedua yang telah diketahui bobotnya untuk mencegah kebocoran. Kantong plastik kedua juga harus diikat rapat dengan tali

33 rafia yang telah diketahui bobotnya. Selanjutnya setiap kantong berisi daun nenas tersebut ditimbang kembali kemudian diinkubasi selama 7 hari di ruang suhu kamar. 3.4.3. Panen Setelah 7 hari inkubasi, setiap kantong berisi daun nenas teramoniasi tersebut ditimbang, kemudian kantong plastik dibuka dan diamati organoleptiknya (warna, tekstur, aroma). Nilai asumsi untuk penilaian organoleptik disajikan pada Tabel 6. Tabel 6. Asumsi penilaian organoleptik (warna, tekstur, aroma) Organoleptik Warna Tekstur Aroma Nilai Asumsi 1 2 3 Hijau sedikit Hijau kecoklatan Coklat merata coklat Kaku sedikit Agak lunak Lunak renyah Hijauan segar Sedikit asam Asam sedikit asam Tahap selanjutnya, masing-masing sampel perlakuan berupa daun nenas teramoniasi tersebut dijemur hingga kering (kadar air 5%) dan ditimbang bobotnya. Kemudian sampel perlakuan tersebut digiling hingga berukuran 40 mash. Selanjutnya, dilakukan pengambilan sampel analisa dari setiap perlakuan dengan cara menuangkan sampel perlakuan tersebut kedalam kantong yang lebih besar dan digoyang-goyang agar homogen. Kemudian sampel perlakuan tersebut dituangkan kedalam nampan dan dibagi menjadi 4 bagian. Selanjutnya diambil seperempat bagian dan dimasukkan dalam kantong plastik dan digoyang-goyangkan kembali agar homogen. Tuang kembali dalam nampan

34 dan dibagi 4 bagian. Seperempat bagian tersebut diambil sebagai sampel analisa dari sampel perlakuan tersebut. Sampel analisa tersebut dimasukkan dalam kantong dan diberi label. Tahap selanjutnya yaitu melakukan analisis kadar bahan kering, kadar abu dan serat kasar di laboratorium. Prosedur analisis kadar bahan kering yaitu dengan menghitung kadar airnya terlebih dahulu. Cawan petri dipanaskan dalam oven suhu 135 o C selama 2 jam, kemudian didinginkan dalam desikator selama 15 menit. Timbang bobot cawan petri, kemudian memasukkan sampel sebanyak 1 gram dan dicatat bobotnya. Selanjutnya cawan petri berisi sampel dipanaskan dalam oven suhu 135 o C selama 2 jam, kemudian didinginkan dalam desikator selama 15 menit. Selanjutnya cawan petri berisi sampel tersebut di timbang bobotnya, kemudian dihitung kadar airnya untuk kemudian menghitung kadar bahan keringnya. Prosedur analisis kadar abu yaitu memanaskan cawan porselein dalam oven suhu 135 o C selama 2 jam, kemudian didinginkan dalam desikator selama 15 menit. Timbang bobot cawan porselein, kemudian memasukkan sampel sebanyak 1 gram dan dicatat bobotnya. Selanjutnya cawan porselein berisi sampel diabukan dalam tanur suhu 600 o C selama 2 jam terhitung sejak tanur menunjukkan suhu 600 o C, kemudian didiamkan ± 1 jam dalam tanur tersebut sambil menunggu tanur dingin. Selanjutnya cawan porselein berisi abu didinginkan dalam desikator selama 15 menit. Kemudian timbang bobotnya dan hitung kadar abunya. Prosedur analisis serat kasar yaitu memasukkan sampel sebanyak 0,5 gr kedalam gelas erlenmeyer dan dituangkan 200 ml H 2 SO 4 0,25 N. Hubungkan gelas

35 erlenmeyer dengan kondensor. Selanjutnya dilakukan pemanasan selama 30 menit terhitung sejak awal mendidih. Kemudian disaring dengan corong kaca beralaskan kertas whatman ashles yang telah diketahui bobotnya. Bilas dengan air hangat hingga bebas asam. Residu dimasukkan kembali dalam gelas erlenmeyer dan ditambahkan 200 ml NaOH 0,313 N, dihubungkan kembali dengan kondensor dan dipanaskan selama 2 jam terhitung sejak awal mendidih. Kemudian disaring dengan corong kaca beralaskan kertas whatman ashles yang telah digunakan sebelumnya. Bilas dengan air hangat hingga bebas basa. Selanjutnya kertas whatman ashles berisi residu dilipat dan dipanaskan dalam oven suhu 135 o C selama 2 jam kemudian didinginkan dalam desikator 15 menit dan ditimbang bobotnya. Kertas whatman ashles tersebut dimasukkan dalam cawan porselein yang telah diketahui bobotnya dan diabukan dalam tanur suhu 600 0 C selama 2 jam (sejak angka 600 o C). Kemudian didiamkan ± 1 jam dalam tanur tersebut sambil menunggu tanur dingin. Selanjutnya cawan porselein berisi kertas whatman ashles didinginkan dalam desikator selama 15 menit. Kemudian timbang bobotnya dan hitung kadar serat kasarnya.