BAB III GERAKAN PRAMUKA DAN TANDA JABATAN PRAMUKA

dokumen-dokumen yang mirip
KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 055 TAHUN 1982 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN TANDA PENGENAL GERAKAN PRAMUKA

TANDA PENGENAL GERAKAN PRAMUKA

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 220 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN POKOK-POKOK ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA

STRUKTUR ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 220 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN POKOK-POKOK ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 005 TAHUN 1989 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN TANDA SATUAN GERAKAN PRAMUKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA

KEPUTUSAN KETUA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 166 TAHUN 2002 TENTANG. Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Dasar Kegiatan

LAMPIRAN I KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR 137 TAHUN 1987 PENYEMPURNAAN PETUNJUK PENYELENGGARAAN GUGUS DEPAN GERAKAN PRAMUKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROGRAM KERJA GUGUS DEPAN XI /076 PANGKALAN SMP NEGERI 8 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014. Disusun Oleh. Dewan Kerja Penggalang

PETUNJUK PENYELENGGARAAN DEWAN KERJA PRAMUKA PENEGAK DAN PANDEGA KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 214 TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Bahasa

LAMPIRAN KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 104 Tahun 2004 TANGGAL : 18 Oktober 2004 ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN

BAB I PENDAHULUAN. muda. Dan hal tersebut merupakan tanggung jawab pemerintah, masyarakat dan

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 225 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN MAJELIS PEMBIMBING GERAKAN PRAMUKA

RENCANA KERJA GUGUSDEPAN GERAKAN PRAMUKA KABUPATEN MALANG AIRLANGGA GAYATRI PANGKALAN SMP NEGERI 1 TUMPANG TAHUN ANGGARAN

PETUNJUK PENYELENGGARAAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KWARTIR RANTING GERAKAN PRAMUKA (SK Kwarnas Nomor: 224 Tahun 2007) BAB I PENDAHULUAN

ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA HASIL MUNASLUB GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2012

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR 178 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 058 TAHUN 1982 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN TANDA KECAKAPAN UMUM

PETUNJUK PELAKSANAAN GUGUS DEPAN GERAKAN PRAMUKA YANG BERPANGKALAN DI KAMPUS PEGURUAN TINGGI

ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,

PETUNJUK PENYELENGGARAAN GUGUSDEPAN GERAKAN PRAMUKA KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 231 TAHUN 2007

ANGGARAN RUMAH TANGGA GERAKAN PRAMUKA HASIL MUNASLUB GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2012

Kegiatan Pramuka. Kegiatan yang dapat diikuti semua golongan Pramuka

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2009 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR 43 TAHUN 1997 PETUNJUK PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAMUKA PENEGAK DAN PANDEGA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2004 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR 180.A TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN PRAMUKA GARUDA

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 53 TAHUN 1985 PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KARYA BAKTI HUSADA

PETUNJUK PENYELENGGARAAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KWARTIR CABANG GERAKAN PRAMUKA KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 223 TAHUN 2007

ANGGARAN RUMAH TANGGA GERAKAN PRAMUKA HASIL MUNASLUB GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2012

KWARTIR NASIONAL. Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,

KWARTIR DAERAH GERAKAN PRAMUKA LAMPUNG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NO. 238 TAHUN 1961 TENTANG GERAKAN PRAMUKA

BAB II DESKRIPSI (OBYEK PENELITIAN)

KEPUTUSAN KWARTIR DAERAH 11 JAWA TENGAH NOMOR : 089 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN OPERASIONAL PRAMUKA PEDULI KWARTIR DAERAH 11 JAWA TENGAH

LANGKAH-LANGKAH PEMBENTUKAN KEPENGURUSAN SAKA BAKTI HUSADA Pengertian:

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 231 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN GUGUSDEPAN GERAKAN PRAMUKA

GERAKAN PRAMUKA IKIP BANDUNG HINGGA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TAHUN

MODUL 6.1 DAN 6.2 SKU/TKU, SKK/TKK, SPG/TPG DAN ALAT PENDIDIKAN

KEPUTUSAN KETUA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 018 TAHUN 1991 TENTANG PENYEMPURNAAN PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KARYA PRAMUKA DIRGANTARA

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,

PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KARYA PRAMUKA TARUNABUMI

KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 053 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KARYA PRAMUKA WIDYA BUDAYA BAKTI

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 170.A TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KARYA PRAMUKA

AD/ART GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2009 Hlm. 13 dari 13

PEDOMAN UMUM DRAFT AWAL PRAMUKA

PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KARYA PRAMUKA DIRGANTARA

SAMBUTAN KETUA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA. Salam Pramuka,

dilakukan secara suka rela dan terus menerus. Sesuai dengan keputusan mentri P dan K No 0323 / U/1978 tanggal 28 Oktober

BAB IV PEMBAHASAN. 3.1 Materi Teknik Pramuka

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 1999 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ADIK-ADIK PRAMUKA YANG SAYA BANGGAKAN DI SELURUH INDONESIA, WABARAKATUH, SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEMUA, SALAM PRAMUKA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUKU PANDUAN 4 POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN ANGGOTA SATUAN KOMUNITAS PRAMUKA MA ARIF NU

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KARYA PRAMUKA BAKTI HUSADA

POLA PEMBINAAN PRAMUKA PENEGAK ( Oleh : Udi wahyudi )

PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KARYA PRAMUKA BHAYANGKARA

PETUNJUK PENYELENGGARAAN PRAMUKA PEDULI

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,

PETUNJUK PENYELENGGARAAN HUBUNGAN MASYARAKAT GERAKAN PRAMUKA KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 229 TAHUN 2007

PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KOMUNITAS MA ARIF NU

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA RENUNGAN BADEN POWELL DAY

ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN

PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KARYA PRAMUKA BAHARI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

LAMPIRAN I KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 176 TAHUN 2013 TENTANG POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN PRAMUKA PENEGAK BAB I PENDAHULUAN

POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN PRAMUKA PANDEGA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES) NOMOR 46 TAHUN 1984 (46/1984) TENTANG ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kata Pramuka merupakan singkatan dari prajamuda karana, yang memiliki arti

PETUNJUK PENYELENGGARAAN GUGUS DARMA PRAMUKA

PETUNJUK PENYELENGGARAAN TANDA PENGHARGAAN GERAKAN PRAMUKA

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR 020 TAHUN 1991

Pramuka Garuda Penegak

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 056 TAHUN 1982 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN KARANG PAMITRAN

LAPORAN RENCANA TINDAK LANJUT KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR P2PNFI

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 032 TAHUN 1989 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KARYA PRAMUKA

PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KOMUNITAS PRAMUKA MA ARIF PENGURUS LEMBAGA PENDIDIKAN MA ARIF NU PUSAT

BAB I PENDAHULUAN A. UMUM B. MAKSUD DAN TUJUAN

PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KOMUNITAS PRAMUKA

PETUNJUK TEKNIS LOMBA KETERAMPILAN PRAMUKA PENGGALANG DAN PENEGAK (LKP3) TAHUN 2015

PETUNJUK TEKNIS LOMBA KETERAMPILAN PRAMUKA PENGGALANG DAN PENEGAK (LKP3) TAHUN 2015

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 214 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN DEWAN KERJA PRAMUKA PENEGAK DAN PRAMUKA PANDEGA

ANGGARAN DASAR SATUAN KOMUNITAS MA ARIF NU

GUGUSDEPAN KOTA CIREBON PANGKALAN IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 178 TAHUN 1979 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya zaman memberikan dampak yang besar bagi

Transkripsi:

BAB III GERAKAN PRAMUKA DAN TANDA JABATAN PRAMUKA 3. 1 Organisasi Gerakan Pramuka Organisasi Gerakan Pramuka adalah organisasi yang menangani seluruh kegiatan kepramukaan yang ada di Indonesia. Organisasi ini adalah organisasi independen yang berarti tidak diatur oleh pemerintah, organisasi ini telah ditetapkan oleh keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 238 tahun 1961, pada tanggal 20 Mei 1961. Meskipun Gerakan Pramuka keberadaanya ditetapkan pada tanggal tersebut, namun Hari Pramuka jatuh pada tanggal 14 Agustus, karena pada tanggal tersebut secara resmi Gerakan Pramuka diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia. Visi Gerakan Pramuka "Gerakan Pramuka sebagai wadah pilihan utama dan solusi handal masalahmasalah kaum muda". Misi Gerakan Pramuka Mempramukakan kaum muda. Yang dimaksud dengan mempramukakan tidak berarti bahwa seluruh kaum muda itu dimasukkan sebagai anggota Gerakan Pramuka tetapi lebih pada tataran jiwa dan prilaku kaum muda yang sesuai dengan pramuka sebagai bagian dari masyarakat Indonesia. Membina anggota yang berjiwa dan berwatak Pramuka, berlandaskan iman dan taqwa (Imtaq) serta selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Bahwa semua sendi program pendidikan yang dilaksanakan Gerakan Pramuka harus dilandaskan pada Iman dan taqwa dan selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga apapun yang dilakukan perlu mengikuti perkembangan yang disesuaikan dengan kebutuhan pada eranya. 31

Membentuk kader bangsa patriot pembangunan yang memiliki jiwa bela negara. Gerakan pramuka memiliki salah satu tugas yakni menyiapkan kader bangsa sehingga diperlukan adanya pendidikan yang khusus. Untuk itu, karena disadari bahwa perlunya pendidikan bela negara sebagai bagian dari kebutuhan bangsa dan negara. Menggerakkan anggota dan organisasi Gerakan Pramuka agar peduli dan tanggap terhadap masalah-masalah kemasyarakatan. Hal ini dilakukan untuk memantapkan jati diri Gerakan Pramuka melalui kode kehormatannya dan sekaligus sebagai pencerminan anggota Pramuka yang tanggap terhadap permasalahan pada lingkungan sekitarnya. Strategi Gerakan Pramuka Meningkatkan citra Pramuka. Hal ini diperlukan untuk dapat lebih dipahami dan sekaligus diminati oleh kaum muda untuk dapat ikut berpartisipasi didalamnya dan sekaligus dapat menjawab tantangan dan permasalahan yang dihadapi secara internal dan eksternal Gerakan Pramuka. Mengembangkan kegiatan kepramukaan yang sesuai karakteristik dan minat kaum muda. Hal ini diperlukan karena Gerakan Pramuka pada hakekatnya kegiatan kaum muda yang memiliki karakteritik dan minat yang khas, dan sekaligus sebagai motivasi bagi anggota Pramuka dalam mengisi diri untuk selanjutnya dikembangkan melalui program Pramuka peduli sebagai bagian dari penjabaran program Pramuka secara menyeluruh. Mengembangkan program Pramuka Peduli. Bahwa program kegiatan Pramuka Peduli, dimaksudkan untuk menciptakan kader yang memiliki watak dan jiwa patriotisme, memiliki integritas, moralitas dan ketrampilan sebagai bekal bagi kader Pramuka yang juga diarahkan pada pemantapan Pramuka sebagai kader bangsa. 32

Memantapkan organisasi, kepemimpinan dan sumberdaya Pramuka. Bahwa untuk meningkatkan peran dan fungsi organisasi secara struktural diperlukan adanya konsolidasi yang baik dan teratur dan mendapatkan penyegaran organisasi sehingga dengan sendirinya akan berpengaruh pada kepemimpinan dan kesiapan sumber daya pramuka. data diambil dari dokumentasi Bahan serahan KMD Kwarda Jawa-Barat. 3.2 Struktur Organisasi Pramuka Bagan 3.1 Struktur Organisasi Gerakan Pramuka. Untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok Gerakan Pramuka, setiap Gugusdepan, satuan karya dan kwartir membentuk Majelis Pembimbing. 33

Majelis Pembimbing yang disingkat MABI adalah suatu badan dalam Gerakan Pramuka yang memberi bimbingan dan bantuan moril, organisatoris, material dan finansial kepada gudep, satuan, kwartir bersangkutan. Majelis Pembimbing Gugusdepan dan Satuan Karya Pramuka berasal dari unsur-unsur orang tua, anggota muda dan anggota dewasa muda atau anggota saka dan tokoh masyarakat di lingkungan gugusdepan/saka yang memiliki perhatian dan rasa tanggungjawab terhadap Gerakan Pramuka serta mampu menjalankan peran Majelis Pembimbing. Majelis Pembimbing Ranting, Cabang, Daerah, dan Nasional berasal dari unsur-unsur tokoh masyarakat pada tingkat masing-masing yang memiliki perhatian dan rasa tanggungjawab terhadap Gerakan Pramuka serta mampu menjalankan peran Majelis Pembimbing. Majelis Pembimbing terdiri atas: a. Seorang Ketua; b. Seorang Wakil Ketua; c. Seorang Sekretaris; d. Seorang Ketua Harian; e. Beberapa orang anggota; Ketua Majelis Pembimbing Gugusdepan/Satuan Karya Pramuka dipilih dari antara anggota Majelis Pembimbing Gugusdepan/Satuan Karya Pramuka yang ada. Untuk jajaran ranting, cabang, dan daerah Ketua Majelis Pembimbing dijabat oleh Kepala Wilayah atau Kepala Daerah setempat, sedangkan untuk tingkat nasional Ketua Majelis Pembimbing Nasional dijabat oleh Presiden Republik Indonesia. 34

3.3 Tanda Pengenal dan Tanda Jabatan Pramuka Gerakan Pramuka menggunakan berbagai macam tanda pengenal yang dikenakan pada pakaian seragam Pramuka, diantaranya ada yang digunakan untuk menunjukan jabatan yang di pegang dan tugas yang sedang dilakukan oleh pemakainya. Seperti halnya tanda pengenal lainnya, maka tanda jabatan pada Pramuka merupakan alat pendidikan untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka, yaitu memberi tanggung jawab kepada pemakainya, sesuai dengan jabatan yang dipegangnya. Tanda pengenal Gerakan Pramuka adalah tanda-tanda yang dikenakan pada seragam Pramuka, yang dapat menunjukan diri seorang Pramuka, satuan, kemampuan, tanggung jawab, daerah asal, wilayah tugas, kecakapan, jabatan dan tanda penghargaan yang dimilikinya. Sedangkan tanda jabatan yaitu tanda pengenal yang menunjukan jabatan dan tanggung jawab seseorang dalam lingkungan Gerakan Pramuka. Tanda pengenal pramuka di bagi menjadi lima, yaitu : a. Tanda Umum Dipakai secara umum oleh semua anggota Gerakan Pramuka yang sudah dilantik, baik putra maupun putri. Macamnya : Tanda tutup kepala, setangan / pita leher, tanda pelantikan, tanda harian, tanda WOSM b. Tanda Satuan Menunjukkan Satuan / Kwartir tertentu, tempat seorang anggota Gerakan Pramuka bergabung. Macamnya : Tanda barung / regu / sangga, gugusdepan, kwartir, Mabi, krida, saka, Lencana daerah, satuan dan lain-lain. 35

c. Tanda Jabatan Menunjukkan jabatan dan tanggungjawab seorang anggota Gerakan Pramuka dalam lingkungan organisasi Gerakan Pramuka. Macamnya : Tanda pemimpin / wakil pemimpin barung / regu / sangga, sulung, pratama, pradana, pemimpin / wakil krida / saka, Dewan Kerja, Pembina, Pembantu Pembina, Pelatih, Andalan, Pembimbing, Pamong Saka, Dewan Saka dan lain-lain. d. Tanda Kecakapan Menunjukkan kecakapan, ketrampilan, ketangkasan, kemampuan, sikap, tingkat usaha seorang Pramuka dalam bidang tertentu, sesuai golongan usianya. Macamnya : Tanda kecakapan umum / khusus, pramuka garuda dan tanda keahlian lain bagi orang dewasa. e. Tanda Kehormatan Menunjukkan jasa atau penghargaan yang diberikan kepada seseorang atas jasa, darma baktinya dan lain-lain yang cukup bermutu dan bermanfaat bagi Gerakan Pramuka, kepramukaan, masyarakat, bangsa, negara dan umat manusia. Macamnya : Untuk Peserta didik : tiska, tigor, bintang tahunan, bintang wiratama, bintang teladan. Untuk Orang dewasa : Pancawarsa, Darma Bakti, Wiratama, Melati, Tunas Kencana. Tujuan diadakannya tanda jabatan Pramuka adalah untuk mendorong anggota Gerakan Pramuka untuk menggunakan hak dan melakukan kewajibannya sesuai tugas dan tanggungjawab, serta memberi gairah dan semangat bekerja kepada anggota Gerakan Pramuka dan dapat meningkatkan pengetahuan, kecakapan, kemampuan dan haknya, sesuai dengan jabatan yang dipegangnya. 36

Selain itu tanda jabatan pramuka juga dapat memberi kebanggaan kepada pemakainya, yang akan mendorong untuk mengembangkan jiwa kepemimpinan. Tanda jabatan Gerakan Pramuka berfungsi sebagai Alat pendidikan, untuk memberikan dorongan agar anggota Gerakan Pramuka lebih berprestasi lagi. Alat pengenal jabatan yang sedang dipegangnya. Sebagai tanda pengakuan, pengesahan dan pemberian jabatan beserta hak tugas dan tanggungjawabnya. Macam-Macam Tanda Jabatan Pramuka Untuk Pramuka siaga: Pramuka Siaga Bentuk Tanda pemimpin barung utama Tanda pemimpin barung Tanda wakil pemimpin barung Tabel 3.1 tanda jabatan untuk Pramuka Siaga. 37

Untuk Pramuka penggalang : Pramuka Penggalang Bentuk Tanda pemimpin regu utama Tanda pemimpin regu Tanda wakil pemimpin regu Untuk Pramuka penegak : Tabel 3.2 tanda jabatan untuk Pramuka Penggalang. Pramuka Penegak Bentuk Tanda pemimpin ambalan Tanda pemimpin sangga Tanda wakil pemimpin sangga Tabel 3.3 tanda jabatan untuk Pramuka Penegak. 38

Untuk Pramuka pandega : Pramuka Pandega Bentuk Tanda pemimpin racana Tanda pemimpin satuan terkecil Pandega Tanda wakil pemimpin satuan terkecil Pandega Tabel 3.4 tanda jabatan untuk Pramuka Pandega. 39

Tanda untuk pengurus pramuka penegak dan pandega : Tanda untuk pengurus pramuka Penegak dan Pandega Bentuk Tanda pengurus ambalan penegak Tanda pengurus racana pandega Tanda dewan kerja pramuka penegak dan pandega tingkat ranting Tanda dewan kerja pramuka penegak dan pandega tingkat cabang Tanda dewan kerja pramuka penegak dan pandega tingkat daerah Tanda dewan kerja pramuka penegak dan pandega tingkat nasional Tabel 3.5 tanda jabatan untuk Pramuka pengurus Pramuka penegak dan pandega. 40

Tanda untuk Pembina Pramuka dan Pembantu Pembina Pramuka Tanda Pembina Pramuka Tanda untuk Pembina Pramuka Bentuk Tanda pembina Siaga Tanda pembina Penggalang Tanda pembina Penegak Tanda pembina Pandega Tanda pembina Gugus Depan Tabel 3.6 tanda jabatan untuk Pembina Pramuka. 41

Tanda Pembantu Pembina Pramuka Tanda untuk Pembantu Pembina Pramuka Bentuk Tanda pembantu pembina Siaga Tanda pembantu pembina Penggalang Tanda pembantu pembina Penegak Tanda pembantu pembina Pandega Tabel 3.7 tanda jabatan untuk Pembantu Pembina Pramuka. 42

Tanda pelatih pembina pramuka Tanda pelatih Pembina Pramuka lulusan Kursus Pembina Dasar (KPD) Tanda pelatih Pembina Pramuka lulusan Kursus Pembina Dasar (KPD) Bentuk Tanda pelatih Pembina Pramuka lulusan Kursus Pembina Dasar (KPD) untuk Siaga Tanda pelatih Pembina Pramuka lulusan Kursus Pembina Dasar (KPD) untuk Penggalang Tanda pelatih Pembina Pramuka lulusan Kursus Pembina Dasar (KPD) untuk Penegak Tabel 3.8 tanda jabatan untuk Pelatih Pembina Pramuka lulusan Kursus Pembina Dasar (KPD). 43

Tanda pelatih Pembina Pramuka lulusan Kursus Pembina Lanjutan (KPL) Tanda pelatih Pembina Pramuka lulusan Kursus Pembina Lanjutan (KPL) Bentuk Tanda pelatih Pembina Pramuka lulusan Kursus Pembina Lanjutan (KPL) untuk Siaga Tanda pelatih Pembina Pramuka lulusan Kursus Pembina Lanjutan (KPL ) untuk Penggalang Tanda pelatih Pembina Pramuka lulusan Kursus Pembina Lanjutan (KPL ) untuk Penegak Tabel 3.9 tanda jabatan untuk Pembina Pramuka lulusan Kursus Pembina Lanjutan (KPL). 44

Tanda Andalan Tanda Andalan Bentuk Tanda Andalan Nasional Tanda Andalan Daerah Tanda Andalan Cabang Tanda Andalan Ranting Tanda Andalan Gugusdepan Tabel 3.10 tanda jabatan untuk Andalan. 45

Tanda majelis pembimbing Tanda majelis pembimbing Bentuk Tanda Majelis Pembimbing Nasional ( MABINAS) Tanda Majelis Pembimbing Daerah (MABIDA) Tanda Majelis Pembimbing Cabang (MABICAB) Tanda Majelis Pembimbing Ranting (MABIRAN) Tanda Majelis Pembimbing Gugusdepan (MABIGUS) Tabel 3.11 tanda jabatan untuk Majelis Pembimbing Pramuka. 46

3. 4 Lambang Gerakan Pramuka Lambang gerakan pramuka adalah tanda pengenal tetap yang mengkiaskan citacita setiap anggota Gerakan Pramuka. Lambang tersebut diciptakan oleh Soenardjo Admodipura, seorang pembina Pramuka yang aktif bekerja di lingkungan Departemen Pertanian dan kemudian digunakan sejak 16 Agustus 1961. Lambang ini ditetapkan dengan Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 06/KN/72 tahun 1972. Gambar 3.2 Lambang Siluet tunas kelapa. Sumber Kwarda Jawa-Barat Bandung. Lambang Gerakan Pramuka berupa Gambar siluet tunas kelapa sesuai dengan SK Kwartir Nasional No. 6/KN/72 Tahun 1972, telah mendapat Hak Paten dari Ditjen Hukum dan Perundangan-undangan Departeman Kehakiman, dengan Keputusan Nomor 176634 tanggal 22 Oktober 1983, serta No. 176517 tanggal 22 Oktober 1983 tentang Hak Paten tulisan Pramuka (Kwartir Nasional. 40 Tahun Gerakan Pramuka). 47

3.4.1 Bentuk dan Kiasan Lambang Pramuka Bentuk lambang Gerakan Pramuka itu adalah siluet tunas kelapa. Arti kiasan lambang Gerakan Pramuka yang telah dituliskan Kwartir Nasional dalam buku Kursus Orientasi Gerakan Pramuka adalah: Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal, dan istilah cikal bakal di Indonesia berarti penduduk asli yang pertama, yang menurunkan generasi baru. Jadi lambang buah nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia. Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka adalah seorang yang rohaniah dan jasmaniah sehat, kuat, dan ulet serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi pada tanah air dan bangsa Indonesia. Nyiur dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam menyesuaikan diri dimanapun berada dan dalam keadaan bagaimanapun juga. Nyiur tumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi di Indonesia. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap Pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus, yakni yang mulia dan jujur, dan dia tetap tegak tidak mudah diombangambingkan oleh sesuatu. Akar nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam tanah. Jadi lambang itu mengkiaskan tekad dan keyakinan tiap Pramuka yang berpegang pada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata 48

ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya. Nyiur adalah pohon yang serba guna dari ujung atas hingga akarnya. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka adalah manusia yang berguna, dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada kepentingan tanah air, bangsa dan negara Republik Indonesia serta kepada umat manusia. Lambang gerakan pramuka dapat digunakan pada panji, bendera, papan nama kwartir dan satuan, tanda pengenal administrasi gerakan pramuka. Penggunaan tersebut dimaksudkan sebagai alat pendidikan untuk mengingatkan dan meningkatkan kegiatan gerakan pramuka sesuai dengan kiasan yang ada pada lambang gerakan pramuka tersebut. 3.5 Kiasan Dasar Gerakan Pramuka 3.5.1 Pengertian Kiasan Dasar Tiap orang mempunyai kecenderungan untuk mengenang suatu yang indah, membanggakan dan memuaskan, yang pernah dialami dalam hidupnya untuk dinikmati kembali. Oleh sebab itu dalam pendidikan Kepramukaan diadakan usaha untuk mengemukakan kembali hal-hal demikian itu dengan bermacammacam cara, baik dengan cara yang sederhana maupun dengan cara yang lengkap dan sempurna. Kiasan dasar adalah alam pikiran yang mengandung kiasan atau gambaran sesuatu yang disanjung dan didambakan. Yang menjadi kiasan dasar Gerakan Pramuka adalah sejarah perjuangan besar bangsa Indonesia (Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,1983. Kiasan ini mengambil hal-hal yang ada 49

hubungannya dengan perjuangan bangsa. Baik pada masa lalu, maupun perjuangan pembangunan pada masa sekarang. Melihat penjelasan di atas dapat diketahui bahwa arti kiasan dalam Pramuka adalah melambangkan atau mengartikan sesuatu. Pemakaian kiasan dasar adalah untuk melambangkan perjuangan bangsa Indonesia sehingga dalam penamaan atau bentuk visual, Pramuka selalu mengkait-kaitkan dengan perjuangan bangsa sebagai dasar penamaan atau sebuah bentuk rupa dalam Pramuka. Tujuan pemakaian sejarah perjuangan bangsa sebagai kiasan dasar adalah untuk membangun sifat bela negara kepada anak-anak Indonesia karena mereka adalah tunas-tunas generasi muda yang akan membangun bangsa ini menjadi bangsa yang lenih besar. Oleh karena itu sebagai penerus bangsa diharapkan tidak melupakan perjuangan para pahlawan terdahulu yang telah merebut kemerdekaan. 3.5.2 Bentuk, Tata, dan Pelaksanaan Kiasan Dasar Bentuk kiasan dasar diserasikan dengan keadaan kepentingan serta perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia. Berhubungan dengan kiasan tersebut, maka kata-kata penting dalam urutan perjuangan bangsa Indonesia sejak masa lampau sampai sekarang di pergunakan istilah-istilah di dalam gerakan Pramuka, ialah anak didik yang berumur 7 sampai 10 tahun disebut Siaga, yang umur 11 sampai 15 tahun disebut Penggalang, yang berumur 16 sampai 20 disebut Penegak, dan umur 21 sampai 25 tahun disebut Pandega, orang dewasa yang memimpin pramuka disebut Pembina, anggota Kwartir disebut Andalan. Sesuai dengan tingkatan kecakapan yang di capai oleh seorang Pramuka, maka pada istilah-istilah tersebut diatas di tambah istilah belakang : Siaga Mula, Siaga Bantu, Siaga Tata, Penggalang Ramu, Penggalang Rakit, Penggalang Terap, Penegak Bantara, Penegak Laksana tentang Pandega hanya ada satu tingkat. Satuan kecil untuk siaga 50

disebut Barung yang artinya tempat penjagaan ramuan bangunan. Satuan yang terdiri dari beberapa Barung disebut Perindukan yang artinya adalah tempat dimana anak cucu berkumpul. Satuan Penggalang disebut Regu yang artinya gardu atau pangkalan untuk meronda. Satuan yang terdiri dari beberapa regu disebut Pasukan yang artinya tempat suku berkumpul. Satuan kecil untuk Penegak disebut Sangga yang artinya rumah kecil untuk orang yang diberi tanggung jawab menggarap sawah dan ladang. Satuan kecil untuk Pandega disebut Racana yang artinya pondasi atau tiang. Satu Perindukan Siaga, satu Pasukan Penggalang, satu Ambalan Penegak dan satu Racana Pandega, merupakan satu Gugus Depan atau kombinasi satuan-satuan yang bertugas di depan dan langsung menghadapi tantangan. 51

No SATUAN/GOLONGAN/ KEGIATAN NAMA KIASAN DARI 1. Kantor Pusat kegiatan. Kwartir Markas 2. Pramuka usia 7 th-10 th. Siaga Perjuangan Budi Utomo (1908) untuk men Siagakan rakyat. 3. Pramuka usia 11 th-15 th. Penggalang Pejuangan para pemuda Indonesia dalam menggalang persatuan dan kesatuan bangsa (1928). 4. Pramuka usia 16 th-20 th Penegak 17-8 - 1945 ditegakkanlah Negara Kesatuan Republik Indonersia. 5. Pramuka usia 21 th-25 th Pandega Setelah merdeka kita pandegani pembangunan. 6. Satuan Pramuka Siaga. Barung Perindukan 7. Satuan Pramuka Penggalang. Regu Pasukan 8. Satuan Pramuka Penegak. Sangga Ambalan 9. Satuan Pramuka Pandega Reka Racana Tempat penjaga Rumah bangunan. Gardu pangkalan untuk meronda. Tempat suku berkelompok. Rumah kecil untuk penggarap sawah/ ladang. Tempat kegiatan Tempat berkarya Pondasi, alas tiang umpak atap. Tabel 3.12 pelaksanaan kiasan dasar dalam Pramuka. sumber Kursus Orientasi Gerakan Pramuka, Kwartir Nasional 52