BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kata Pramuka merupakan singkatan dari prajamuda karana, yang memiliki arti

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penerus, pemuda harus dibina dan dipersiapkan sebaik baiknya untuk

- 1 - PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan belajar untuk mengetahui (learning to know), belajar untuk

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai. derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mempunyai peran pengajaran yang cukup penting, hal tersebut sering tidak

ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GERAKAN PRAMUKA IKIP BANDUNG HINGGA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya zaman memberikan dampak yang besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Smith Baden Powell yang kemudian lebih dikenal dengan Bapak Pandu Sedunia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karakter yang diimplementasikan dalam institusi pendidikan, diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

LAMPIRAN KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 104 Tahun 2004 TANGGAL : 18 Oktober 2004 ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN

BAB I PENDAHULUAN. muda. Dan hal tersebut merupakan tanggung jawab pemerintah, masyarakat dan

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 220 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN POKOK-POKOK ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA

ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Adicita itu pulalah yang merupakan dorongan para pemuda Indonesia

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2009 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. urgensinya belum dimaksimalkan seperti zaman modernisasi sekarang. Undang-

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gerakan yang lahir dan mengakar di bumi Nusantara merupakan bagian

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES) NOMOR : 57 TAHUN 1988 (57/1988) TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini banyak membawa pengaruh positif maupun negatif bagi penggunanya. Apabila

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA HASIL MUNASLUB GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. negara. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

AD/ART GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2009 Hlm. 13 dari 13

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Kode Kehormatan Pramuka

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2004 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. keadilan sosial. Didalamnya sekaligus terkandung makna tugas-pekerjaan yang harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. generasi-generasi muda menjadi generasi yang cerdas. Maksud dari generasigenerasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bagian penting bagi kehidupan bangsa dan negara. Secara detail, penyebab

KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN. Syahlan A. Sume. Modul ke: Fakultas FEB

BUKU PANDUAN 4 POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN ANGGOTA SATUAN KOMUNITAS PRAMUKA MA ARIF NU

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 1999 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. motivasi pokok penanaman pendidikan karakter negara ini. Pendidikan karakter perlu

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 220 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN POKOK-POKOK ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA

I. PENDAHULUAN. merupakan sarana mencerdaskan kehidupan bangsa. dalam pembukaan undang-undang dasar 1945 (UUD 1945) yaitu :

REVITALISASI ASET GERAKAN PRAMUKA DALAM MENGANTISIPASI PROGRAM PEMERINTAHAN BARU : H.

BAB I PENDAHULUAN. masih jauh dari harapan nilai keadilan. Ditambah pula

2. Makna Proklamasi Kemerdekaan

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah mengungkapkan Pancasila sebagai jiwa seluruh rakyat Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. bisa menjadi bisa seperti yang terkandung dalam Undang-Undang Sistem. Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 1 yaitu:

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NO. 238 TAHUN 1961 TENTANG GERAKAN PRAMUKA

BAB I PENDAHULUAN. fungsi pendidikan nasional yang terdapat pada Undang Undang Republik

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. jalur pendidikan formal, nonformal dan informal, karena dapat dijadikan satu

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk mencapai kesejahteraan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan pendidikan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Berkomitmen terhadap Pokok Kaidah Negara Fundamental

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

bukan sekedar baju seragam di hari Sabtu! Dodi Nandika

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat yang berbunyi: Melindungi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam menumbuh kembangkan potensi dan bakat manusia, pendidikan dipandang

: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

PERAN GERAKAN PRAMUKA DALAM MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP SEHAT DI MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR 43 TAHUN 1997 PETUNJUK PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAMUKA PENEGAK DAN PANDEGA

BAB I PENDAHULUAN. siswa, Departemen Pendidikan Nasional yang tertuang dalam rencana srategis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mendapatkan pekerjaan yang baik. Sekolah harus mampu mendidik peserta didik

Landasan dan Tujuan Pendidikan Pancasila

ISSN: PRAMUKA SEBAGAI WADAH PEMBENTUKAN PENDIDI- KAN BERKARAKTER

PANCASILA. Pancasila Merupakan Bagian Matakuliah Pengembangan Kepribadian. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Baden Powell, seorang letnan jendral angkatan bersenjata Britania Raya, dan

om KOMPETENSI INTI 13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bakat yang dimiliki tanpa memandang status sosial, ras, etnis, agama, dan

PERANAN KEGIATAN PRAMUKA DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP PATRIOTISME. (Studi Kasus Di SMP Negeri 1 Girimarto Tahun Pelajaran 2012/2013)

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1985 Tentang ORGANISASI KEMASYARAKATAN. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Presiden Republik Indonesia,

Pengantar Presiden RI pada Hari Pramuka ke-53, di Cibubur, Jakarta, Tgl. 14 Agustus 2014 Kamis, 14 Agustus 2014

BAB I PENDAHULUAN. agama. Hal tersebut sangat berkaitan dengan jiwa Nasionalisme bangsa Indonesia.

Pendidikan Kewarganegaraan (IPB 105) TINGKAT PERSIAPAN BERSAMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BAB II KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA

PETUNJUK PENYELENGGARAAN GUGUS DARMA PRAMUKA

EDY NOVIYANTO A

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terjadi akibat adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu

BAHAN TAYANG MODUL 5

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 056 TAHUN 1982 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN KARANG PAMITRAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat

PLEASE BE PATIENT!!!

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

Undang Undang No. 8 Tahun 1985 Tentang : Organisasi Kemasyarakatan

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

MATERI LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN OSIS ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH ( OSIS )

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksankan di Indonesia. Kata Pramuka merupakan singkatan dari prajamuda karana, yang memiliki arti rakyat muda yang suka berkarya. Pramuka merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi; Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega. Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan, Pelatih, Pamong Saka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing. Sedangkan yang dimaksud kepramukaan adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia. Pramuka dapat pula diartikan secara harfiah paling depan. Pramuka diartikan yang terdepan atau terkemuka, maka diterjemahkan dalam bahasa Inggris vanguard, yaitu bagian depan pasukan dari tentara atau bagian depan dari sekelompok kapal-kapal perang dalam susunan tempur, dalam menggunakan 1

2 istilah tersebut harus diingat bahwa hendaknya tidak dicampuradukan dengan perkataan pioneer, karena sejak semula menolak adanya Gerakan Pramuka Pioneer yang mengantikan Gerakan Kepanduan (Mertoprawiro,1992:17). Melalui gerakan pramuka yang merupakan wadah pendidikan luar sekolah, banyak kegiatan yang dapat dilakukan, perannya tidak hanya signifikan untuk mencegah terjadinya berbagai hal negatif tetapi juga sangat penting dalam membentuk kaum muda yang berkepribadian, berwatak dan berbudi pekerti luhur, beriman dan bertakwa, cerdas dan trampil serta kuat dan sehat sebagai kader penerus bangsa pada masa yang akan datang. Bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaanya pada tanggal 17 agustus 1945. Bangsa Indonesia bertekad bulat untuk membela, mempertahankan dan menegakan kemerdekaan serta kedaulatan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Sebagai anak bangsa dan warga Negara perlu perlu memilki kemampuan berapartisipasi dalam usaha pembelaan negara. Kemampuan ini sangat penting agar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tercinta dapat melakukan fungsinya yakni mewujudkan tujuan bernegara. Tujuan NKRI sangat mulia, yaitu: melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial (Depdiknas, 2008). Sehubungan dengan sikap Bela Negara dalam kaitannya dengan Program Studi PPKn FKIP UMS secara tegas sebagaimana tercantum dalam visi PPKn yaitu menjadi pusat pengembangan kependidikan dan pemebelajaran Pendidikan

3 Kewarganegaraan dan Tatanegara (PKn-Tn) untuk membentuk nation and character building yang memiliki kesadaran berkonstitusi menuju masyarakat madani. Upaya bela Negara adalah salah satu sasaran yang penting dan harus dibela oleh pemerintah, dan setiap warga negara adalah wilayah Negara. Wilayah Negara (teritorial) merupakan wadah, alat, dan kondisi juang bagi berlangsungnya penyelenggaraan upaya Bela Negara. Upaya bela negara juga dapat diterapkan pada kegiatan kepramukaan karena dalam misi pendidikan kewarganegaraan salah satunya adalah menyelengarakan pendidikan dan pembinaan generasi pemuda melalui program pendidikan kepramukaan sehingga akan menghasilkan pembina generasi muda yang handal melalui penididikan Pramuka dalam rangka membentuk nation and character building. Berdasarkan latar belakang di atas maka dilakukan penelitian untuk mengetahui Implementasi Trisatya Gerakan Pramuka dalam menumbuhkan sikap Bela Negara bagi siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Gatak tahun pelajaran 2012/2013. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah implementasi Trisatya Gerakan Pramuka mengenai kewajibanku terhadap Tuhan dan NKRI serta mengamalkan Pancasila dalam menumbuhkan sikap Bela Negara?

4 2. Bagaimanakah implementasi Trisatya Gerakan Pramuka dalam menolong sesama hidup dan ikut serta dalam membangun masyarakat dalam menumbuhkan sikap Bela Negara? 3. Bagaimanakah implementasi Trisatya Gerakan Pramuka mengenai menepati Dasadarma Pramuka dalam menumbuhkan sikap Bela Negara? 4. Kendala-kendala apakah yang dihadapi dari Implementasi Trisatya Gerakan Pramuka mengenai kewajibanku terhadap Tuhan dan NKRI serta mengamalkan Pancasila dalam menumbuhkan sikap Bela Negara, menolong sesama hidup dan ikut serta dalam membangun masyarakat dalam menumbuhkan sikap Bela Negara, menepati Dasadarma Pramuka dalam menumbuhkan sikap Bela Negara bagi siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Gatak Tahun Pelajaran 2012/2013? 5. Solusi apa yang harus dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala Implementasi Trisatya Gerakan Pramuka mengenai kewajibanku terhadap Tuhan dan NKRI serta mengamalkan Pancasila dalam menumbuhkan sikap Bela Negara, menolong sesama hidup dan ikut serta dalam membangun masyarakat dalam menumbuhkan sikap Bela Negara, menepati Dasadarma Pramuka dalam menumbuhkan sikap Bela Negara bagi siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Gatak Tahun Pelajaran 2012/2013? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan titik pijak untuk aktivitas yang akan dilaksanakan, sehingga perlu dirumuskan secara jelas. Dalam penelitian inipun

5 perlu adanya tujuan yang berfungsi sebagai acuan pokok terhadap masalah yang diteliti, sehingga peneliti dapat berkerja secara terarah dalam mencari data sampai padalangkah pemecahan masalahnya. 1. Untuk menggambarkan implementasi Trisatya Gerakan Pramuka mengenai kewajibanku terhadap Tuhan dan NKRI, serta mengamalkan Pancasila dalam menumbuhkan sikap Bela Negara. 2. Untuk mendeskripsikan implementasi Trisatya Gerakan Pramuka dalam menolong sesama hidup dan ikut serta dalam membangun masyarakat dalam menumbuhkan sikap Bela Negara. 3. Untuk menggambarkan implementasi Trisatya Gerakan Pramuka mengenai menepati Dasadarma Pramuka dalam menumbuhkan sikap Bela Negara. 4. Untuk menggambarkan kendala-kendala dari Implementasi Trisatya Gerakan Pramuka mengenai kewajibanku terhadap Tuhan dan NKRI serta mengamalkan Pancasila dalam menumbuhkan sikap Bela Negara, menolong sesama hidup dan ikut serta dalam membangun masyarakat dalam menumbuhkan sikap Bela Negara, menepati Dasadarma Pramuka dalam menumbuhkan sikap Bela Negara Negara bagi siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Gatak. 5. Untuk mendeskripsikan solusi dalam mengatasi kendala-kendala implementasi Trisatya Gerakan Pramuka mengenai kewajibanku terhadap Tuhan dan NKRI serta mengamalkan Pancasila dalam menumbuhkan sikap Bela Negara, menolong sesama hidup dan ikut serta dalam membangun masyarakat dalam menumbuhkan sikap Bela Negara, menepati Dasadarma Pramuka dalam

6 menumbuhkan sikap Bela Negara bagi siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Gatak. D. Manfaat atau Kegunaan Penelitian Melalui kegiatan penelitian ini diharapkan dapat tercapai beberapa manfaat yaitu: 1. Manfaat atau kegunaan Teoitis a. Sebagai suatu karya ilmiah maka hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi mengenai implementasi Trisatya Gerakan Pramuka dalam menumbuhkan sikap Bela Negara. b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk kegiatan penelitian yang sejenis waktu yang akan datang. 2. Manfaat atau kegunaan praktis a. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk implementasi Trisatya Gerakan Pramuka dalam menumbuhkan sikap Bela Negara bagi siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Gatak tahun pelajaran 2012/2013. b. Memberikan sumbangan atau masukan kepada pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas Gerakan Pramuka dalam menumbuhkan sikap Bela Negara.

7 E. Daftar Istilah Menurut Maryadi dkk. (2010:11), daftar istilah adalah penjelasan dari istilah yang diambil dari kata-kata kunci dalam judul penelitian. Adapun istilahistilah yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Trisatya. Dalam Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka. Janji dan komitmen diri disebut Trisatya. 2. Gerakan Pramuka. Menurut UU RI No 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka. gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh Pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan Kepramukaan. 3. Sikap. Menurut La Pierre (dalam Azwar, 2003) memberikan definisi sikap sebagai suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau secara sederhana. 4. Bela Negara. Menurut UUD 1945 pasal 27 ayat 3, Bahwa setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara. 5. Siswa. Menurut Tim Penyusun Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (2005:457) siswa diartikan sebagai murid.