Aspek dan Prosedur Ekspor Impor", Manajemen Pelabuhan 7 Realisasi Ekspor Impor",

dokumen-dokumen yang mirip
Aspek dan Prosedur Ekspor Impor", Manajemen Pelabuhan 7 Realisasi Ekspor Impor",

Kekhususan Jual Beli Perusahaan

Pertemuan ke-4. Incoterm 2010

Lex et Societatis, Vol. II/No. 8/Sep-Nov/2014. INCOTERMS DALAM KAJIAN HUKUM DAGANG INTERNASIONAL Oleh : Lusy K.F.R. Gerungan

-2- teknologi, melindungi neraca pembayaran dan/atau neraca perdagangan, meningkatkan produksi, dan memperluas kesempatan kerja. Di lain sisi, pemilih

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG CARA PEMBAYARAN BARANG DAN CARA PENYERAHAN BARANG DALAM KEGIATAN EKSPOR DAN IMPOR

BAB II LANDASAN TEORI

JUAL BELI (KE)PERUSAHAAN: INCOTERMS 2010

DASAR HUKUM BERLAKUNYA BEDING SYARAT-SYARAT (BEDING) DALAM JUAL BELI PERNIAGAAN ISI BEDING JUAL BELI LOKO 11/8/2014. Ps BW:

KEPASTIAN RISIKO, BIAYA DAN TANGGUNG JAWAB DALAM INCOTERMS 2010

DOKUMEN EKSPOR IMPOR. Hertiana Ikasari, SE, MSi

BAB II LANDASAN TEORI. miliki kepada bangsa lain atau negara asing dengan mengharapkan

Berbagai Dokumen Penting Ekspor. Pertemuan ke-6

ISSN No Media Bina Ilmiah 31

Praktek Pengisian Dokumen Ekspor. Pertemuan ke-7

BAB II LANDASAN TEORI

pengangkut kepelabuhan, petugas DJBC tidak membongkar isi dari kontainer itu jika memang tidak ada perintah untuk pemeriksaan.) Setelah barang impor

ekspor impor Kepabeanan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Tanjung Perak

SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP )

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 203/PMK.04/2017 TENTANG KETENTUAN EKSPOR DAN IMPOR

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek. marketing. Adapun fungsi bidang ekspor ini adalah melakukan pengurusan

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

BAB II LANDASAN TEORI

Proses dan Prosedur Ekspor. Pertemuan ke-3

BAB I. Pendahuluan. khususnya di bidang ekonomi internasional. Kelancaran serta kesuksesan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan Tugas Akhir ini. Adapun penelitian terdahulu yang penulis ulas

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 47/PMK.04/2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47/PMK.04/2012

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 453/KMK

Amelia Febriani Kelompok 3 Buku Kerja Dokumen Produk Ekspor

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 188/PMK.04/2010 TENTANG

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IX DOKUMENTASI DAN KEPABEANAN

Fasilitas Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (Free Trade Zone)

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 144/PMK.04/2007 TENTANG PENGELUARAN BARANG IMPOR UNTUK DIPAKAI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,


PROSEDUR KEPABEANAN BEA DAN CUKAI IMPOR BARANG PADA PT. PERTAMINA LUBRICANTS

PROSES PENGIRIMAN BARANG EKSPOR DENGAN TERM CFR ( COST AND FREIGHT ) PADA PT. AGILITY INTERNATIONAL DI SURAKARTA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Abdulkadir Muhammad (2000:225), yang dimaksud perjanjian adalah

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III SISTEM PEMBAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PMK.04/2016 TENTANG KETENTUAN IMPOR BARANG KIRIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 188/PMK.04/2010 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 188/PMK.04/2010 TENTANG

Tujuan, Tugas, dan Jenis Perdagangan Internasional. Pertemuan ke-2

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Perubahan atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR.TAHUN. TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 1995 TENTANG KEPABEANAN

2017, No Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nom

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 160/PMK.04/2010 TENTANG NILAI PABEAN UNTUK PENGHITUNGAN BEA MASUK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

188/PMK.04/2010 IMPOR BARANG YANG DIBAWA OLEH PENUMPANG, AWAK SARANA PENGANGKUT, PELINTAS BATAS, DAN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 120/PMK.04/2017 TENTANG

Kewajiban Pabean Atas Impor- Ekspor Tenaga Listrik

-1- DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 1995 TENTANG KEPABEANAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI TENTANG NOMOR: P- 41/BC/2010

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Nilai Pabean. Perhitungan Bea Masuk.

PROSEDUR EKSPOR DALAM MENDUKUNG KEGIATAN MIGAS. Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

KALKULASI HARGA IMPOR. Pertemuan ke-9

BAB II LANDASAN TEORI

, No.1551 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perdag

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 120/PMK.04/2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN

Penetapan Nilai Transaksi Dengan Menggunakan Rumus Tertentu, Tepatkah?

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2018 TENTANG KETENTUAN IMPOR PELUMAS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 1995 TENTANG KEPABEANAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 139/PMK.04/2007 TENTANG PEMERIKSAAN PABEAN DI BIDANG IMPOR MENTERI KEUANGAN,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 145/PMK.04/2014 TENTANG

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

PERAN PENGUSAHA PENGURUSAN JASA KEPABEANAN (PPJK) DALAM PROSES IMPOR BARANG BESERTA DOKUMEN YANG TERKAIT

BAB II LANDASAN TEORI

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,

BAB II LANDASAN TEORI. Secara umum ekspor menurut Amir (2000:100) menjelaskan. bahwa ekspor adalah mengeluarkan barang barang dari peredaran


PEMERIKSAAN BARANG EKSPOR PENGENALAN KEGIATAN SURVEYOR

2016, No turunannya; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Me

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

2015, No Ketentuan Impor Produk Tertentu, dan mengatur kembali ketentuan impor produk tertentu; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KETUA DEWAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BATAM/BINTAN/KARIMUN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 228/PMK.04/2014 TENTANG

MENTERI KEUANGAN, SALINANN TENTANG. telah diubah PERATURAN BAB I. Pasal 1

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori atas Penyelesaian BM & PDRI pada Pekerjaan Subkontrak dari Kawasan Berikat ke TLDDP pada KPPBC TMC Kudus.

Menimbang : Mengingat :

BAB II KAJIAN PUSTAKA. negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib. membayarnya menurut peraturan-peraturan umum (Undang-Undang)

BAB II LANDASAN TEORI. termasuk diantara barang-barang, asuransi, dan jasa-jasa pada suatu tahun tertentu

2 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Impor Sementara Dengan Menggu

BAB II LANDASAN TEORI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 1995 TENTANG KEPABEANAN

There are no translations available.

2 Indonesia Tahun 1994 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3564); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lem

Penyelesaian Impor Barang Kiriman Pos

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41/PMK.03/2018 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN FASILITAS PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAU

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

KEPABEANAN Materi 1 Administrasi Kepabeaan & Ekspor Impor Anni Rahimah, SAB, MAB Prodi Bisnis Internasional Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Text Books Tandjung, Marolop, Aspek dan Prosedur Ekspor Impor", Salemba Empat, Jakarta, 2011. Budi Sasono, Herman, Manajemen Pelabuhan 7 Realisasi Ekspor Impor", ANDI, Yogyakarta, 2012. Kobi, Daud S.T., " Buku Pintar Transaksi Ekspor- Impor", ANDI, Yogyakarta, 2011. Rumapea, Tumpal, Kamus Lengkap Perdagangan Internasional", PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2010. E-book dan jurnal yang relevan

Pertemu an Ke- Materi Bahasan 1 Perdagangan Internasional dan Gambaran Umum Kepabeanan 2 Kepabeanan dalam Ekspor Impor 3 Proses Transaksi Ekspor Impor 4 Cara Pembayaran Ekspor Impor Definisi&manfaat perdagangan intl, ketentuan eksim, daerah & kawasan pabean, dokumen pelengkap pabean Pengeluaran barang impor, Penghitungan bea masuk, cukai, PDRI; Fasilitas BC utk PDKB Prosedur transaksi ekspor-impor, persiapan2 eksportir importir. Tunai, pembayaran kemudian, wesel, konsinyasi, L/C 5 Mekanisme L/C Definisi, tujuan, fungsi, pihak2 yang terlibat, jenis2 L/C, dokumen utama dalam L/C 6 Resiko dan Masalah dalam Masalah dalam Eksim Faktor eksternal dan internal, cara menghindari resiko2. 7 PDRI UTS

PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Perdagangan Internasional Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional. 5

Latar Belakang Perdag. Int l Kemajuan Teknologi Dalam Bidang Komunikasi dan Transportasi kemajuan teknologi komunikasi, memudahkan suatu bangsa mengetahui di mana dapat memenuhi kebutuhan ekonomisnya dan kemana memasarkan komoditi unggulannya ; Perkembangan dalam bidang transportasi ( kontainerisasi ) telah merombak strategi dan struktur armada kapal-kapal tradisional., meningkatkan kapasitas muat-bongkar, mempertinggi frekuensi pelayaran. Interdepedensi Kebutuhan Antara Negara yang satu dengan Negara yang lain saling membutuhkan karena tidak ada negara yg sanggup memenuhi semua kebutuhannya sendiri, sehingga tercipta perdagangan antar negara. Azas Keunggulan Komparatif komoditi yang diproduksi dalam pasaran intenasional apabila komoditi atau produk itu mempunyai keunggulan mutlak atau keunggulan komparatif (biaya produksi, efektifitas dan efisiensi). Perbedaan Selera Konsumen komoditi yang mutu, desain, ketepatan waktu penyerahan, pengaturan packing dan standarisasi produk tersebut sesuai dan memenuhi selera konsumen akan mempunyai potensi yang besar untuk di ekspor. Adanya Kepentingan Tertentu misal: mengekspor beras yang bermutu tinggi dengan harga mahal dan mengimpor beras bermutu rendah dalam jumlah yang lebih banyak untuk meningkatkan volume cadangan beras dalam negeri

Manfaat Perdagangan Int l Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri Memperoleh keuntungan dari spesialisasi Memperluas pasar dan menambah keuntungan Transfer teknologi modern

PENGERTIAN EKSPOR IMPOR Pengertian Ekspor Secara umum adalah kegiatan mengeluarkan/menjual barang dari dalam negeri ke luar negeri. Menurut UU Kepabeanan adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean. Pengertian Impor Secara umum adalah kegiatan memasukkan/membeli barang dari luar negeri ke dalam negeri. Menurut UU Kepabeanan adalah kegiatan memasukkan barang ke daerah pabean.

Ketentuan Impor Impor hanya dapat dilakukan oleh perusahaan yg memiliki API Barang impor harus dalam keadaan baru Pengelompokan barang impor: 1) Barang yg diatur tata niaga impornya 2) Barang yg dilarang impornya 3) Barang yg bebas impornya

Pengelompokan Barang Impor Mesin bekas, bahan baku plastik, garam, tekstil & produk tekstil, prekursor, bahan perusak ozon, nitrocellulose, minyak pelumas, gula, beras, bahan berbahaya, bahan peledak, mmea, cengkeh, fotocopy berwarna DIATUR BEBAS Selain tersebut di atas dan memiliki API BARANG IMPOR DILARANG Gombal baru/bekas, limbah B3, sisa reja/scrap dr plastik, brg cetakan berbahasa indonesia/daerah, pestisida etilin dibromida, brg bekas, turunan halogenisasi dr fenol yg hanya mengandung halogen dan garam, psikotropika, narkotika, bhn senjata kimia

Persyaratan Umum Eksportir Ekspor dapat dilakukan oleh setiap perusahaan/perorangan yg memiliki: Tanda Daftar Usaha Perdagangan (TDUP) / Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Izin usaha dari Kementerian teknis/lembaga pemerintah non kementerian Tanda Daftar Perusahaan

Pengelompokan Barang Ekspor Barang Yang Diatur Ekspornya : Barang yang ekspornya hanya dapat dilakukan oleh Eksportir Terdaftar Barang Yang Diawasi Ekspornya : Barang yang ekspornya hanya dapat dilakukan dengan persetujuan Menteri Perindustrian dan Perdagangan atau Pejabat yang ditunjuk Barang Yang Dilarang Ekspornya : Barang yang tidak boleh diekspor

Pengelompokan Barang Ekspor Produk Perkebunan (kopi) Produk Industri (asam sulfat) Produk Kehutanan (rotan) Produk Pertambangan (intan) Produk Perikanan (Nener) Produk Peternakan (bibit sapi) Produk Pertambangan (petrol) Produk Industri (Pupuk Urea) DIATUR BARANG EKSPOR DIAWASI DILARANG BEBAS Selain tersebut di atas Produk Kehutanan (rotan asalan) Produk Perikanan (anak ikan arwana) Produk Perkebunan (karet bongkah) Produk Pertambangan (pasir laut) Produk Peternakan (wetblue reptil)

INCOTERM 2010 Incoterms atau International Commercial Terms adalah kumpulan istilah yang dibuat untuk menyamakan pengertian antara penjual dan pembeli dalam perdagangan internasional. Incoterms menjelaskan hak dan kewajiban pembeli dan penjual yang berhubungan dengan proses pengiriman barang, penanggung jawab proses ekspor-impor, penanggung biaya yang timbul dan penanggung risiko bila terjadi perubahan kondisi barang yang terjadi akibat proses pengiriman. Incoterms dikeluarkan oleh Kamar Dagang Internasional atau International Chamber of Commerce (ICC), versi terakhir dikeluarkan tanggal 1 Januari 2011 disebut sebagai Incoterms 2010.

Istilah Incoterm 2010 1) EXW (nama tempat): Ex Works, pihak penjual menentukan tempat pengambilan barang. 2) FCA (nama tempat): Free Carrier, pihak penjual hanya bertanggung jawab untuk mengurus izin ekspor dan meyerahkan barang ke pihak pengangkut di tempat yang telah ditentukan. 3) FAS (nama pelabuhan keberangkatan): Free Alongside Ship, pihak penjual bertanggung jawab sampai barang berada di pelabuhan keberangkatan dan siap disamping kapal untuk dimuat. Hanya berlaku untuk transportasi air. 4) FOB (nama pelabuhan keberangkatan): Free On Board, pihak penjual bertanggung jawab dari mengurus izin ekspor sampai memuat barang di kapal yang siap berangkat. Hanya berlaku untuk transportasi air. 5) CFR (nama pelabuhan tujuan): Cost and Freight, pihak penjual menanggung biaya sampai kapal yang memuat barang merapat di pelabuhan tujuan, namun tanggung jawab hanya sampai saat kapal berangkat dari pelabuhan keberangkatan. Hanya berlaku untuk transportasi air. 6) CIF (nama pelabuhan tujuan): Cost, Insurance and Freight, sama seperti CFR ditambah pihak penjual wajib membayar asuransi untuk barang yang dikirim. Hanya berlaku untuk transportasi air. 7) CPT (nama tempat tujuan): Carriage Paid To, pihak penjual menanggung biaya sampai barang tiba di tempat tujuan, namun tanggung jawab hanya sampai saat barang diserahkan ke pihak pengangkut. 8) CIP (nama tempat tujuan): Carriage and Insurance Paid to, sama seperti CPT ditambah pihak penjual wajib membayar asuransi untuk barang yang dikirim. 9) DDP (nama tempat tujuan): Delivered Duty Paid, pihak penjual bertanggung jawab mengantar barang sampai di tempat tujuan, termasuk biaya asuransi dan semua biaya lain yang mungkin muncul sebagai biaya impor, cukai dan pajak dari negara pihak pembeli. Izin impor juga menjadi tanggung jawab pihak penjual. 10) DAT - Delivered at Terminal: Seller bears cost, risk and responsibility until goods are unloaded (delivered) at named quay, warehouse, yard, or terminal at destination. Demurrage or detention charges may apply to seller. Seller clears goods for export, not import. DAT replaces DEQ, DES. 11) DAP - Delivered at Place: Seller bears cost, risk and responsibility for goods until made available to buyer at named place of destination. Seller clears goods for export, not import. DAP replaces DAF, DDU.

Gambaran Umum Kepabeanan

DAERAH PABEAN INDONESIA Barang Impor Ekspor terutang BM dianggap telah diekspor Z E E Daerah Pabean : wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat, perairan dan ruang udara di atasnya, serta tempat-tempat tertentu di Zona Ekonomi Eksklusif dan Landas Kontinen yang di dalamnya berlaku UU Kepabeanan

KAWASAN PABEAN : kawasan dengan batas-batas tertentu di pelabuhan laut, bandar udara, atau tempat lain yang ditetapkan untuk lalu lintas barang yang sepenuhnya berada di bawah pengawasan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. BANDAR UDARA PENGAWASAN PELABUHAN LAUT TEMPAT LAIN

Pemeriksaan Barang Pemeriksaan Pabean Pengertian Pemeriksaan Barang Pemeriksaan barang adalah pemeriksaan fisik barang oleh petugas pabean untuk memastikan wujud (jenis), asal, kondisi, jumlah dan nilai barang sesuai dengan data yang tercantum dalam pemberitahuan barang (International Convention of Simplification and Harmonization of Customs Procedures (2003:3)). Pemeriksaan pabean terhadap barang dilakukan secara selektif dalam arti pemeriksaan fisik barang dan penelitian dokumen hanya dilakukan dengan mempertimbangkan resiko yang melekat pada barang dan importir yang bersangkutan. Tujuan Pemeriksaan Barang Dalam rangka memperoleh data barang secara lengkap agar dapat digunakan untuk: mencegah adanya uraian barang yang tidak jelas/benar (misdescription); mencegah adanya barang yang tidak diberitahukan (unreported); mencegah kesalahan pemberitahuan negara asal barang; mencegah pemasukan barang larangan dan pembatasan;menetapkan klasifikasi dan nilai pabean dengan benar. Pemeriksaan Dokumen

Dokumen Kepabeanan No Kode Dok. Nama Dokumen 1. BC 2.0 Pemberitahuan Impor Barang (PIB) 2. BC 2.1 Pemberitahuan Impor Barang Khusus 3. BC 2.2 Pemberitahuan atas Barang Pribadi Penumpang dan Awak Sarana Pengangkut/Customs Declaration 4. BC 2.3 Pemberitahuan Impor Barang untuk Ditimbun di Tempat Penimbunan Berikat 5. BC 2.4 Pemberitahuan Penyelesaian Barang asal Impor yang Mendapat Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) 6. BC 2.5 Pemberitahuan Impor Barang dari Tempat Penimbunan Berikat 7. BC 2.6.1 Pemberitahuan Pengeluaran Barang dari Tempat Penimbunan Berikat Dengan Jaminan 8. BC 2.6.2 Pemberitahuan Pemasukan Kembali Barang yang Dikeluarkan dari Tempat Penimbunan Berikat dengan Jaminan 9. BC 2.7 Pemberitahuan Pengeluaran Barang untuk Diangkut dari TPB ke TPB lainnya 10. BC 3.0 Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)

Dokumen Pelengkap Pabean Commercial Invoice Packing / Weight List Insurance Certificate of Origin Transport Document (Bill of Lading, Airway Bill)

Invoice Invoice atau Faktur Perdagangan adalah : Suatu nota perhitungan yang dibuat oleh Eksportir untuk Importir dan nota ini merupakan alat bukti telah terjadinya transaksi diantara mereka. Jenis Invoce : Proforma Invoice: Invoice yg dikeluarkan untuk memenuhi suatu keperluan yang sifatnya sementara waktu (Biasanya dipakai utk melengkapi surat penawaran barang). Customs Invoice: Invoice yg dikeluarkan Eksportir utk keperluan Pabean yang didalamnya berisi harga barang yang akan di ekspor. Consular Invoice: Invoice yang ditandasyahkan oleh Konsul Perdagangan di negara dimana Eksportir berada. Commercial Invoice: Invoice yang dikeluarkan oleh Eksportir yang berisi uraian lengkap dari jenis, jumlah dan harga barang serta perhitungan pembayaran dan biasanya dilampiri dengan Packing List/Meansurement List/Weight Note.

Packing List/Weight List Dokumen ini berupa daftar / perincian dari berat / bobot barang dan berat/bobot kemasannya.

Certificate of Origin (Surat Keterangan Asal) Dokumen ini berisi pernyataan bahwa barang yang bersangkutan adalah barang yang berasal dari negara tersebut (Biasanya sertifikat ini dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian dan Perdagangan /Ministry of Trade and Industry).

Manfaat Surat Keterangan Asal 1) Untuk mendapatkan preferensi. 2) Sebagai tiket masuk komoditi ekspor Indonesia ke beberapa negara : Taiwan dan Timur Tengah. 3) Sebagai dokumen masuk komoditi ekspor Indonesia ke negara tujuan ekspor (mencegah Free Rider) 4) Untuk menetapkan Negara Asal Barang (Country of Origin) suatu barang ekspor. 5) Untuk memenuhi persyaratan pencairan L/C terhadap pembiayaan ekspor yang menggunakan L/C. 6) Pelacakan tuduhan dumping (trade remedies). 7) Data Statistik. 8) Repeat Order

Asuransi (Insurance) Persetujuan dimana pihak penanggung berjanji akan mengganti kerugian sehubungan dengan kerusakan, kerugian atau kehilangan laba yang diharapkan oleh pihak tertanggung yang diakibatkan oleh suatu kejadian yang tidak disangka.

BILL OF LADING (B/L) Dokumen yang dikeluarkan oleh Perusahaan Pelayaran atau agennya sebagai tanda penerimaan barang untuk diangkut melalui laut ke suatu tempat tujuan tertentu dan akan diserahkan kepada pihak tertentu berdasarkan syarat penyerahan yang telah disepakati.

FUNGSI BILL OF LADING 1. Sebagai Bukti kepemilikan (document of title) 2. Sebagai Dokumen berharga yang dapat diperjualbelikan 3. Sebagai perjanjian pengangkutan (contract of carriage)

S E L E S A I